Anda di halaman 1dari 13

Arbitrage

Pricing Theory
(APT)
Arbitrase (Arbitrage)

Adalah pembelian dan penjualan saham yang ber-


karakteristik sama pada harga dan pasar yang berbeda.
Biasanya dilakukan oleh investor yang melakukan
transaksi saham pada perusahaan yang melakukan dual
listing misalnya saham telkom yang di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange
(NYSE).
CONTOH
 Membeli saham Telkom dan Indosat di Bursa
Efek Indonesia (BEI) yang pada saat itu
harganya lebih rendah dan menjualnya
kembali pada Bursa New York (NYSE) yang
harganya lebih tinggi
 Membeli dollar dari pedagang valuta asing PT
X yang harganya lebih rendah dan menjualnya
kembali ke pedagang valuta asing PT B yang
harganya lebih tinggi.
• Merupakan model penentuan harga
suatu asset yang didasarkan pada
sebuah gagasan bahwa return
sebuah aset dapat diprediksi dengan
menggunakan hubungan yang
terdapat diantara aset yang sama

APT
dan faktor-faktor resiko secara
umum.
• Teori ini diperkenalkan pertama kali
oleh Stephen Ross pada tahun 1976.
• Model (teori) ini memprediksi
hubungan tingkat return suatu
portorfolio dan aset tunggal melalui
kombinasi linear dari banyak
variabel makro -ekonomi yang
mandiri
• Teori ini pada dasarnya menggunakan
pemikiran yang menyatakan bahwa dua
kesempatan investasi (aset) yang
mempunyai karakteristik sama tidaklah
bisa dijual dengan harga yang berbeda
(hukum satu harga).
• Apabila suatu aset yang memiliki karak

APT
teristik sama tersebut dijual dengan
harga yang berbeda maka akan terdapat
kesempatan untuk melakukan arbitrage,
yaitu dengan membeli aktiva yang
berharga murah dan menjualnya
dengan harga yang lebih tinggi pada
saat yang sama sehingga dapat
diperoleh laba tanpa resiko.
• Namun pasar kemudian akan segera
mengembalikan harga aset tersebut ke
titik keseimbangannya
Kasus Aribitrase
jika ada dua money changer yang
memasang harga beli-jual dollar
Amerika (USD) yang berbeda,
misalkan Rp 9.120-Rp 9.150 dan
Rp 9.180-Rp 9.210, pada saat
yang sama. Dengan membeli
semua dollar dari pedagang valuta
asing pertama dan langsung
menjualnya ke pedagang kedua,
ARBITRAGE
 Tindakan Arbitrage ini akan menghilangkan atau  mengurangi  
perbedaan kurs valuta asing antara pusat finansial yg satu dgn yg 
lain. 
APT

1. APT mengasumsikan bahwa tingkat keuntungan yang diharapkan


dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam perekonomian dan industri.
2. Korelasi antara tingkat keuntungan dua sekuritas terjadi karena sekuritas-
sekuritas tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama.
3. Variabel yang digunakan sebagai faktor risiko dalam APT yaitu inflasi,
harga minyak dunia, tingkat suku bunga, kurs (nilai tukar), jumlah uang yang
beredar dan lain-lain
CAPM dan APT
Asumsi yang Mendasari Arbitrage Pricing Theory (APT)
1) Pasar modal dalam kondisi persaingan sempurna,
2) Para investor selalu lebih menyukai nilai return yang tinggi daripada risiko
tinggi. Hal ini menyebabkan ketidakpastian return,
3) Pendapatan asset dianggap mengikuti model faktorial dengan n faktor risiko,
yaitu:
E(Ri) = RF + bi1 (premi risiko untuk faktor 1) +
bi2 (premi risiko untuk faktor 2) + … + bin (premi risiko untuk
faktor n)
Dengan mendasarkan pada asumsi ke-3, ditentukan pendapatan aktual untuk
sekuritas i dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Model APT
Contoh Penerapan APT
Diketahui Persamaan Return dalam penentuan APT adalah
sebagai berikut

+
adalah beta dari inflasi
adalah beta dari GNP
adalah beta dari interest rate
adalah unsystematic risk

Misalkan = -2.30, = 1.50, = 0.50, dan = 1%, maka


Contoh Penerapan APT
Jika terdapat data-data berikut :

I actual = 8%
I expected = 3%
GNP actual = 1%
GNP expected = 4%
r actual = 0% (stabil)
r expected = 10%

Maka R = R - 2.30 ´5% +1.50 ´ ( -3%) + 0.50 ´ FS +1%


Misalnya diketahui juga, expected return, , sebesar 8% maka

R = 8% - 2.30 ´ 5% + 1.50 ´ (-3%) + 0.50 ´ (-10%) + 1%


R = -12%

Anda mungkin juga menyukai