Anda di halaman 1dari 13

PERTEMUAN 1:

RUANG LINGKUP BISNIS

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:
1.1 Memahami Pengertian dan Tujuan Bisnis
1.2 Memahami Peluang dan Ide Bisnis
1.3 Memahami Jenis-jenis Bentuk Bisnis

B. URAIAN MATERI
1.1 Memahami Pengertian dan Tujuan Bisnis
Pada masa pembangunan bisnis menjadi penting keberadaannya, dikarenakan
sebuah negara yang kuat akan ditopang oleh bisnis yang kuat juga. Bnayak ahli yang
memberikan pengertian tentang bisnis:
a. Ebert Driffin (2001)
Bisnis adalah Suatu organisasi yang menghasilkan barang dan/atau jasa yang
kemudian dijual dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan (profit).
b. Erni dan Ernawan (2007:11)
Bisnis sebagai kegiatan manusia dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menghasilkan dan mendistribusikan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan dan
keinginan masyarakat.
c. Steinhoff dalam Budiarta (2010)
Bisnis merupakan seluruh aktivitas yang mencakup pengadaan barang dan jasa yang
diperlukan atau diinginkan oleh konsumen.
d. (Hughes dan Kapoor, 2010)
Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan
dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan pengertian bisnis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa makna inti dari
pengertian bisnis sebagai berikut:
a. Bisnis digerakkan oleh orang perorangan atau lembaga.
b. Orang dan lembaga bisnis yang mengorganisasikan berbagai sumber daya
c. Bisnis menghasilkan dan mendistribusikan produk berupa barang atau jasa tertentu


 
d. Berbagai barang dan jasa yang dihasilkan dibutuhkan oleh anggota masyarakat.
Profit mendorong seseorang untuk berbisnis dan melakukan ekspansi atas
bisnisnya (melakukan perluasan usaha). Keuntungan merupakan penghargaan yang
didapatkan oleh pebisnis atas pengorbanan uang dan waktu yang telah ia lakukan.
Bisnis yang baik adalah bisnis yang dapat menguntungkan lingkungan, misalkan:
menghasilkan barang dan atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen, menciptakan
inovasi-inovasi baru, memberikan dukungan kepada lembaga-lembaga sosial, dan
membuka lapangan pekerjaan. Bisnis yang buruk adalah bisnis yang merusak
lingkungan, misalnya pencemaran dan melakukan praktik-praktik tidak sehat hanya
untuk mencapai kepentingan pribadi beberapa pemangku kepentingan (stakeholders)
saja. Berdasarkan tingkat kepentingan dan keterlibatan dalam aktivitas bisnis, Sumber
Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam bisnis dikategorikan menjadi:
a. Pemilik Modal; Pihak-pihak yang menyediakan dana sehingga kegiatan operasional
dan aktivitas organisasi dapat berjalan dengan lancar.
b. Manajer; Orang-orang yang memiliki tanggung jawab untuk menjalankan dan
mengelola organisasi bisnis sehingga akan mencapai tujuan yang direncanakan oleh
pemilik modal.
c. Tenaga Kerja; merupakan pengelola proses produksi perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk yang berkualitas.
Konsumen; merupakan pengguna produk yang dihasilkan oleh organisasi bisnis.
Konsumen merupakan kelompok potensial yang akan menggunakan produk atauran
jasa yang ditawarkan oleh organisasi bisnis.
Bisnis tidak hanya bermaksud untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
konsumen. Tujuan yang ingin dicapai oleh pelaku bisnis akan sangat bervariasi.
Aktivitas orang atau lembaga berdasarkan motifnya dapat dibagi menjadi orang atau
lembaga yang memilii motif sosial (nirlaba) dan motif laba (komersial). Secara garis
besar perusahaan memiliki dua tujuan pokok sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
Perusahaan memiliki tujuan meperoleh laba, pangsa pasar tertentu, dan tercapainya
kesinambungan usaha.
b. Tujuan Khusus
Perusahaan memiliki tujuan khusus yang berbeda-beda. Tujuan khusus ini dapat
berupa: menciptakan good image, kualitas produk terbaik, pelayanan tercepat,
keramahan, jangkauan yang luas, menciptakan produk best seller, menjual produk

 
dengan harga termurah, menghasilkan produk dengan suku cadang terlengkap, dan
lain-lain.
Selain itu, ada beberapa tujuan lain yang ingin dicapai suatu organisasi bisnis yaitu:
a. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Contohnya produk sepeda motor
untuk sarana transportasi yang mudah dan fleksibel.
b. Keuntungan Usaha. Semua organisasi bisnis menginginkan keuntungan secara
finansial atas usaha yang mereka lakukan.
c. Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan. Contoh organisasi bisnis
dengan tujuan ini adalah PT Perhutani yang melakukan Reboisasi dan penghijauan
untuk kelestarian usaha dimasa datang.
d. Mengatasi berbagai risiko. Contoh usaha ini adalah biro jasa kemanan, lembaga
asuransi. Tanggung Jawab Sosial. banyak usaha yang mulai peduli terhadap
lingkungan sosial selain mengejar keuntungan.
e. Melindungi kesehatan dan kesejahteraan karyawan
f. Mendukung pelaksanaan hukum dan pemerintah
Ada pun tingkatan partisipasi bisnis dalam lingkungan ekonomi global , yaitu :
a. Domestik.
Organisasi bisnis terbatas pada lingkungan lokal dan belum memasarkan ke luar
negeri sehingga masih terbatas dalam satu negara.
b. Internasional.
Seiring perkembangan usaha dan mulai jenuhnya pasar domestik sebagai akibat
ketatnya persaingan, organisasi bisnis dapat memoperluas pangsa pasar ke negara
lain yaitu memasuki pasar Internasional.
c. Multinasional.
Perusahaan internasional yang membangun pabrik di lauar negeri akan memasuki
fase perusahaan multinasional jika dia memiliki sejumlah pabrik di berbagai negara
yang berbeda. tujuannya untuk memaksimalkan perpaduan biaya produksi yang
murah dengan biaya distribusi yang murah.
d. Global
Seiring dengan banyaknya perusahaan global, maka beberapa perusahaan mulai
memilih suatu lokasi pabrik di berbagai negara dan melakukan sinergi antar pabrik
untuk memproduksi produk secara efektif, efesien dan fleksibel.


 
1.2 Memahami Peluang dan Ide Bisnis
Bisnis tentu tidak akan lepas dengan istilah peluang bisnis. Sebagai langkah
awal dalam mempelajari dunia bisnis, ada baiknya jika kita juga mengetahui pengertian
peluang usaha agar kita sedikit lebih tahu tentang masalah ini. Peluang bisnis terdiri
dari dua kata yaitu "peluang" dan "bisnis". Secara terminologis pengertian peluang
usaha adalah kesempatan yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa
yang di inginkannya (keuntungan-kekayaan-uang) dengan memanfaatkan berbagai
faktor baik faktor eksternal maupun internal. Selain pengertian secara umum, para ahli
sendiri memiliki banyak pendapat tentang peluang usaha. Berikut ini pengertian
peluang usaha menurut para ahli:
1. Arif F. Hadiparanata

Peluang usaha adalah sebuah resiko yang harus diambil dan dihadapi untuk
mengelola dan mengatur segala urusan yang ada hubungannya dengan finansial.
2. Thomas W. Zimmerer

Peluang usaha adalah sebuah terapan yang terdiri dari kreativitas dan inovasi untuk
memecahkan masalah dan melihat kesempatan yang dihadapi setiap hari
3. Robbin and Coulter

Peluang usaha adalah sebuah proses yang melibatkan invidu atau kelompok yang
menggunakan usaha dan sarana tertentu untuk menciptakan suatu nilai tumbuh guna
memenuhi sebuah kebutuhan tanpa memperhatikan sumber daya yang digunakan.

Gambar 1.1 Proses Peluang Bisnis

Informasi tentang segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini dapat
dimanfaatkan oleh orang tertentu menjadi peluang yang lebih bernilai guna. Walaupun
demikian bukan hanya banyaknya informasi yang dikumpulkan atau diperoleh untuk


 
ditindak-lanjuti melainkan relevansinya dengan situasi yang akan memberikan peluang
terciptanya suatu bisnis. Setelah menerima informasi tertentu pada umumnya orang
yang mempunyai jiwa wirausaha/bisnis akan mengajak tim untuk mengolah informasi
menjadi sesuatu yang bernilai jual. Mereka tidak akan mengabaikan keberadaan tim
pada pada hamper setiap peluang yang ada karena tim itu yang akan membentuk sinergi
untuk memanfaatkan informasi atas berbagai perubahan dan pergerakan bisnis yang
ada.
Selanjutnya, berkat kreativitas dari setiap anggota tim, maka setiap fenomena
dalam kehidupan sehari-hari seolah disulap menjadi peluang bisnis yang
menguntungkan. Daya kreativitas ini memang tidak dimiliki setiap orang. Peluang
bisnis dapat juga ditemukan melalui dua pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan permintaan
Peluang bisnis ditemukan melalui pendekatan permintaan artinya banyak peluang
yang bersumber dari adanya kebutuhan dan keinginan konsumen.
Peluang bisnis dari sisi permintaan dapat ditemukan dengan beberapa cara berikut:
a. Menciptakan alat pemuas kebutuhan yang belum tersedia
Perusahaan yang berhasill menciptakan alat pemuasan kebutuhan dan selama ini
belum pernah ada, akan menjadi perusahaan yang memegang kendali atas
produk tersebut. Contoh: transportasi online.
b. Adanya kebutuhan yang terpenuhi sebagian
Banyak produk komplementer yaitu produk yang merupakan satu kesatuan
dengan produk lain. Maka peluang bisnis dapat dimunculkan dengan memenuhi
salah satu bagian dari produk tersebut atau tidak menutup kemungkinan
keseluruhan produk tersebut menjadi peluang bisnis yang dapat dibidik. Contoh:
pulsa dan aksesoris handphone.
c. Kebutuhan relatif telah terpenuhi, tetapi belum memuaskan
Adanya alat pemuas kebutuhan yang belum memuaskan kebutuhan konsumen
secara sempurna dapat menjadi peluang usaha dengan menciptakan produk yang
lebih memuaskan dari produk sebelumnya atau dari produk pesaing. Contoh:
peralatan elektronik yang low watt.
2. Pendekatan penawaran
Peluang bisnis yang muncul dari kemampuan atau potensi yang dimiliki pelaku
bisnis/pengusaha sendiri. Peluang bisnis melalui pendekatan penawaran lebih
memperhatikan bakat, minat, kemampuan yang dimiliki oleh seorang pengusaha.

 
Dengan kelebihan yang dimiliki tersebut dia dapat menciptakan peluang bisnis
tertentu. Contoh: produk Apple (ipod, iphone,ipad, maccbook, iwatch)
Jika peluang bisnis yang dimiliki lebih dari satu jenis dan akan dipilih peluang
yang paling menguntungkan, maka pengusaha dapat mengidentifikasi secara rinci
setiap peluang yang ada. Langkah selanjutnya menyeleksi setiap peluang tersebut. Hasil
penyeleksian setiap peluang ini akan menggolongkan peluang menjadi peluang yang
kurang menguntungkan sehingga tidak dapat ditindaklanjuti dan peluang yang
menguntungkan. Peluang yang menguntungkan tersebut perlu dikaji ulang dan pilih
satu dan dua peluang bisnis yang paling menguntungkan. Langkah terakhir adalah
menyusun rencana bisnis secara detail dari peluang bisnis yang paling menguntungkan,
lalu merealisasikan peluang tersebut konkrit. Bagaimana melakukan penyeleksian dan
pemanfaatan peluang bisnis tersebt dapat diilustrasikan pada gambar di bawah ini.

Gambar 1.2 Seleksi dan Pemanfaatan Peluang Bisnis


Ide bisnis tidak dapat diabaikan oleh seseorang yang berminat membuka usaha.
Ide bisnis yang baik menjadi modal dasar bagi keberhasilan usaha. Bagi sebagian orang
menciptakan ide bisnis yang baik dirasakan sangat sulit. Sebagian orang lainnya, ide
bisnis sering tercipta dengan sangat mudah. Bagi golongan ini baik dengan disengaja
maupun tidak disengaja dipikirkan ide bisnis banyak bermunculan.
Sumber-sumber ide bisnis jika dilihat dari diri pengusaha dapat dibedakan
menjadi sumber ekstern dan sumber intern. Sumber ekstern maksudnya ide bisnis yang
tercipta berasal dari hasil penelitian secara terencana maupun tidak terencana terhadap


 
lingkungan sekitar. Sumber intern maksudnya gagasan usaha yang berasal dari potensi
yang ada pada diri pengusaha sendiri. Sumber ekstern gagasan usaha digambarkan
sebagai berikut:

barang 
yang 
terlihat

suara 
bau yang 
yang 
tercium
terdengar

alas yang  citra yang 
teraba terasa

PIKIRKAN

CIPTAKAN ALTERNATIF IDE BISNIS

SELEKSI IDE BISNIS

PILIH IDE BISNIS UNGGULAN

Gambar 1.3 Sumber Ekstern Ide Bisnis

Seyogyanya semua barang yang pernah dilihat, suara yang pernah


didengar, bau yang bisa tercium, permukaan yang bisa diraba, serta citra yang bisa
dirasa dapat mengilhami seseorang untuk menciptakan ide bisnis. Sepatu yang selalu
diinjak-injak telah membuat orang yang memproduksinya menjadi kaya. Sepatu juga
telah memberikan banyak uang kepada model dan media yang mempromosikannya.
Sepatu telah memberikan penghasilan kepada orang yang menjual serta
mendistribusikannya. Bahkan sepatu yang sudah rusak sekali pun masih dapat menjadi
sumber penghasilan bagi tukang sol sepatu yang memperbaikinya. Tentunya masih
banyak orang yang juga mengambil manfaat dari sepatu. Bahkan bukan hanya
pengusaha sepatu, tetapi juga pengusaha bahan dasar sepatu seperti pengusaha kulit,
pengusaha aksesoris sepatu, pengusaha dus kemasan sepatu, pengusaha lem yang
7
digunakan untuk sepatu, dan lain-lain telah mendapatkan uang yang tidak sedikit dari
usaha alas kaki ini.
Sebagai orang yang mencari ide bisnis sebaiknya berpikiran terbuka. Banyak
sisi kehidupan yang dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi untuk terciptanya ide
bisnis. Semua yang ada di alam ini jika dicermati secara seksama, akan dapat
mengilhami terciptanya ide bisnis yang bahkan mungkin belum terpikirkan oleh orang
lain. Ide bisnis juga dapat terlahir dari sumber intern pengusaha.

BAKAT

MINAT HOBBY

KEMAMPUAN PENGETAHUAN

PIKIRKAN

CIPTAKAN ALTERNATIF IDE BISNIS

SELEKSI IDE BISNIS

PILIH IDE BISNIS UNGGULAN

Gambar 1.4: Sumber Intern Ide Bisnis

Penggabungan kedua sumber ide bisnis, yaitu sumber ekstern dan sumber intern
akan melahirkan ide bisnis yang jauh lebih baik. Artinya setelah memiliki ide bisnis
yang bersumber dari hasil pengamatan ekstern, juga didukung dengan bakat, minat dan
kemampuan yang ada pada diri sendiri maka ide bisnis yang tercipta menjadi sebuah
kombinasi yang sangat potensial. Ide-ide bisnis yang dilahirkan akan menjadi peluang
yang sangat baik jika ditindak lanjuti secara serius.
Pada saat memiliki banyak ide bisnis akan sulit untuk fokus jika merealisasikan
semua ide bisnis tersebut. Sehubungan dengan itu alangkah baiknya jika dilakukan
8
pemilihan satu atau beberapa ide bisnis saja. Ide bisnis yang dipilih tentu harus
merupakan ide bisnis unggulan. Pada saat memilih ide bisnis kadang terjadi dua
kesalahan utama, yaitu go error dan drop error. Go error merupakan kesalahan yang
terjadi pada saat pengusaha merealisasikan suatu ide bisnis, padahal ide bisnis tersebut
sebenarnya tidak layak. Kesalahan memilih ide bisnis ini mengakibatkan kerugian,
sehingga usaha tidak dapat bertahan dan hancur. Sebaliknya drop error merupakan
kesalahan di mana pengusaha meninggalkan ide bisnis yang sebenarnya sangat layak.
Sebaik apapun ide bisnis jika tidak direalisasikan maka tidak akan mendapatkan
keuntungan yang diharapkan. Cara yang paling tepat sebelum sebuah ide bisnis
direalisasikan adalah menyusun studi kelayakan bisnis terlebih dahulu. Salah satu cara
sederhana untuk memilih satu dari beberapa ide bisnis, sebagai berikut:
Langkah l : Tetapkan beberapa ide bisnis yang akan diukur atau dianalisa misalnya ide
bisnis A, B, C, dan D.
Langkah 2: Tetapkan indikator untuk menilai ide bisnis.
Langkah 3: Tetapkan skala atau skor untuk tiap ide bisnis. Misal skor 5, 7, 9 di mana
skor 5 untuk menunjukkan keadaan yang paling lemah dan skor 9 yang
paling kuat.
Langkah 4: Jumlahkan skor tersebut dan pilih ide bisnis yang skornya paling tinggi.

Tabel 1.1
Penyeleksian Alternatif Ide Bisnis

INDIKATOR BISNIS BISNIS BISNIS BISNIS


NO
PENILAIAN A B C D
Bisnis ini sesuai dengan
1.
minat anda
Bisnis ini sesuai dengan
2. bakat Anda

Bisnis ini sesuai dengan skill


3. Anda

Bisnis ini sesuai dengan


4. pengetahuan Anda

Bisnis ini sesuai dengan hobby


5. Anda

Bisnis ini dapat mencapai


6. tujuan Anda

Anda merasa yakin dengan


7. bisnis ini


 
8. Anda mencintai bisnis ini

Faktor modal tidak menjadi


9. kendala

Faktor lokasi tidak menjadi


10. hambatan

Keluarga dan orang dekat


11. membantu

12. Jam kerja bisa diatasi

13. Faktor risiko bisa diatasi

Faktor pesaing tidak menjadi


14. hambatan berat

Anda merasa puas dengan


15. bisnis ini

16. Peralatan dapat diatasi

Anda memiliki mentor untuk


17. bisnis ini

Legalitas tidak menjadi


18. hambatan

Karyawan tidak menemukan


19. kesulitan

Calon pelanggan pada bisnis


20. ini potensial
JUMLAH SKOR

1.3 Jenis-jenis Bentuk Bisnis


Jenis-jenis bisnis dalam perekonomian di masyarakat sangat beragam.
Keberagaman tersebut dikelompokkan berdasarkan jenis kegiatan menjadi 6 bidang
usaha sebagai berikut:

1. Bidang agraris
Usaha di bidang agraris meliputi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Pertanian merupakan suatu kegiatan bercocok tanam atau budidaya tanaman.
Bidang pertanian merupakan jenis usaha yang paling banyak digeluti oleh
masyarakat di Indonesia. Berbagai usaha pertanian dilakukan di sawah, tegalan,
ladang, dan kebun. Kegiatan lain yang termasuk kegiatan usaha di bidang agraris
adalah usaha perkebunan, peternakan, dan perikanan. Usaha perkebunan biasanya

10 
 
dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah. Perkebunan yang dilakukan oleh
masyarakat digarap di lahan milik pribadi. Sedangkan perkebunan yang dilakukan
oleh pemerintah digarap di lahan milik negara. Usaha di bidang agraris lainnya
adalah peternakan dan perikanan. Peternakan merupakan usaha membudidayakan
hewan ternak. Dilihat dari pengelolaannya, usaha peternakan dibedakan menjadi
peternak hewan kecil, peternak hewan besar, dan peternak unggas. Sementara itu,
usaha perikanan dibedakan menjadi perikanan darat dan perikanan laut.
2. Bidang perindustrian
Industri merupakan kegiatan memproduksi bahan mentah menjadi barang jadi.
Usaha bidang industri merupakan kegiatan mencari nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Pembagian jenis industri menurut jumlah tenaga
kerjanya dibedakan sebagai berikut :
a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang mempekerjakan 1 sampai 5 orang
tenaga kerja.
b. Industri kecil, yaitu industri yang mempekerjakan 6 sampai 19 tenaga kerja.
c. Industri sedang, yaitu industri yang mempekerjakan 20 sampai 99 tenaga kerja.
d. Industri besar, yaitu industri yang mempekerjakan 100 tenaga kerja atau lebih.
Berdasarkan jenisnya, industri dibedakan menjadi industri kecil, aneka industri,
industri kimia dasar, dan industri mesin dan logam dasar.
3. Bidang perdagangan
Usaha perdagangan merupakan usaha jual beli dengan tujuan untuk mendapatkan
untung. Alat tukar yang digunakan dalam jual beli adalah uang. Berdasarkan
jumlah barang yang diperdagangkan, usaha perdagangan dibedakan menjadi:
a. Pedagang kecil (warung, kios, pedagang kaki lima)
b. Pedagang menengah
c. Pedagang besar (pengekspor dan pengimpor).
4. Bidang jasa
Usaha bidang jasa dilakukan dalam bentuk pelayanan. Orang yang memberikan
pelayanan kepada pihak lain akan mendapatkan imbalan. Berbagai bentuk usaha di
bidang jasa banyak dilakukan oleh masyarakat. Usaha di bidang jasa tidak
menghasilkan barang, tetapi memberikan sesuatu yang diperlukan orang lain.
Misalnya: bimbingan belajar, rumah sakit, transportasi, pelatihan, dll.
5. Bidang pertambangan
Usaha di bidang pertambangan merupakan kegiatan ekonomi yang menguntungkan
negara. Hasil penambangan biasanya dijual ke luar negeri setelah kebutuhan dalam
negeri terpenuhi. Kegiatan penambangan umumnya dilakukan oleh pemerintah.
Contohnya penambangan minyak bumi, gas alam, batu bara, dan galian mineral.

11 
 
Akan tetapi, ada juga penambangan yang dilakukan oleh masyarakat, seperti galian
pasir dan batu-batuan. Galian pasir dan batu-batuan dilakukan oleh masyarakat di
tanah miliknya sendiri.
6. Bidang pariwisata
Usaha di bidang pariwisata memanfaatkan daya tarik keindahan alam, sosial
budaya, kesenian, dan hasil kreativitas. Masyarakat mendapatkan keuntungan dari
hasil kunjungan wisatawan. Wisatawan yang berkunjung akan membelanjakan
uangnya di daerah wisata. Usaha di bidang pariwisata mampu menggerakkan
perekonomian di daerah wisata.
Jika dilihat dari sektornya, maka bisnis dibagi menjadi 2 sektor, yaitu:
1. Sektor informal
Sektor usaha informal merupakan bentuk usaha yang paling banyak kita temukan di
masyarakat. Bentuk usaha yang ini banyak dilakukkan oleh masyarakat yang tidak
berpendidikan, bermodal kecil, dilakukkan oleh masyarakat golongan bawah dan
tidak mempunyai tempat usaha yang tetap. Sektor usaha informal terbuka bagi siapa
saja dan sangat mudah mendirikannya, sehingga jumlahnya tidak dapat di hitung,
dengan banyaknya usaha ini berarti akaan menyerap tenaga kerja dan mengurangi
pengangguran
Ciri-ciri sektor usaha informal adalah sebagai berikut:
a. Tidak memiliki ijin tempat usaha (biasanya hanya ijin dari RW setempat)
b. Modal tidak terlalu besar, relatif kecil
c. Jumlah pekerja tidak terlalu banyak
d. Dalam menjalankan usaha tidak memerlukan pendidikan formal, keahlian
khusus namun hanya berdasarkan pengalaman
e. Teknologi yang digunakan sangat sederhana
f. Kurang terorganisir
g. Jam usaha tidak teratur
h. Ruang lingkup usahanya kecil
i. Umumnya hanya dilakukkan oleh anggota keluarga
j. Jenis usaha yang di kerjakan biasanya dalam bentuk :pengrajinan ,perdagangan
dan jasa
k. Hasil produksi cenderung untuk segmen menengah ke bawah
l. Biaya pungutan yang dikeluarkan cukup banyak.

12 
 
Contoh sektor usaha Informal: Pedagang kaki lima, pedagang asongan, pedagang
keliling, dan pedangan kaki lima.
2. Sektor Formal
Sektor Usaha Formal adalah lapangan atau bidang usaha yang mendapat izin dari
pejabat berwenang dan terdaftar di kantor pemerintahan. Badan usaha tersebut
apabila dilihat di kantor pajak maupun kantor perdagangan dan perindustrian
terdaftar nama dan bidang usahanya.
Ciri-ciri sektor formal adalah sebagai berikut:
a. Memiliki izin resmi dari pemerintah
b. Kegiatan usaha yang dilakukannya dikenakan pajak
c. Umumnya berada di daerah perkotaan.
d. Menggunakan sistem pembukuan yang profesional.
e. Memerlukan modal yang cukup besar daripada sektor informal
Contoh sektor usaha formal: PT, CV, Firma, BUMN, Koperasi.

C. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Jelaskanlah menurut pemahaman anda mengenai tujuan dan jenis-jenis bentuk dari
bisnis!
2. Bisnis merupakan kegiatan manusia dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menghasilkan dan mendistribusikan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan dan
keinginan masyarakat. Ciptakanlah peluang dan ide bisnis yang ada di sekitar kehidupan
anda!

D. DAFTAR PUSTAKA
Solihin, Ismail. 2014. Pengantar Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Suparyanto dan Bari, Abdul. 2014. Pengantar Bisnis: Konsep, Realita, dan Aplikasi pada
Usaha Kecil. Tangerang: Pustaka Mandiri.

13 
 

Anda mungkin juga menyukai