Anda di halaman 1dari 7

Shafiyah binti

Huyay
istri ke-11 nabi Muhammad
Bagian dari serial Islam

Ummahatul Mu'minin

Para istri Muhammad

Khadijah bint i Khuwailid

Saudah bint i Zum'ah

Aisyah bint i Abu Bakar

Hafshah bint i Umar

Zainab bint i Khuzaimah

Hindun bint i Abi Umayyah

Zainab bint i Jahsy

Juwairiyah bint i al-Harit s

Ramlah bint i Abu Sufyan

Shafiyah bint i Huyay

Maimunah bint i al-Harit s

Maria bint i Syama’un

Raihanah bint i Zaid

Kotak ini:
lihat bicara sunting (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Templat:Istri-istri_ Muhammad&action

Shafiyah binti Huyay (Bahasa Arab ‫صفية بنت حيي‬‎, Shafiya/ Shafya/ Safiyya/ Sofiya)
(sekit ar 610 M - 670 M) adalah salah sat u ist ri ke-11 Muhammad yang berasal dari suku Bani
Nadhir. Ket ika menikah, ia masih berumur 17 t ahun.[1] Ia mendapat kan julukan "Ummul
mu'minin".[2] Bapaknya adalah ket ua suku Bani Nadhir, salah sat u Bani Israel yang bermukim
disekit ar Madinah.

Genealogi
Shafiyyah bint i Huyay bin Akht ab bin Sa’yah bin Amir bin Ubaid bin Kaab bin al-Khazraj bin Habib
bin Nadhir bin al-Kham bin Yakhurn, t ermasuk ket urunan Harun bin Imran bin Qahit s bin Lawi bin
Israel bin Ishaq bin Ibrahim. Ibunya bernama Barrah bint i Samaual darin Bani Quraizhah. Shafiyyah
dilahirkan sebelas t ahun sebelum hijrah, at au dua t ahun set elah masa kenabian Muhammad.

Biografi

Shafiyah t elah menjanda sebanyak dua kali, karena dia pernah kawin dengan dua orang
ket urunan Yahudi yait u Salam bin Abi Al-Haqiq (dalam kisah lain dikat akan bernama Salam bin
Musykam), salah seorang pemimpin Bani Qurayzhah, namun rumah t angga mereka t idak
berlangsung lama.

Kemudian suami keduanya bernama Kinanah bin Rabi' bin Abil Hafiq, ia juga salah seorang
pemimpin Bani Qurayzhah yang diusir Rasulullah. Dalam Perang Khaibar, Shafiyah dan suaminya
Kinanah bin Rabi' t elah t ert awan, karena kalah dalam pert empuran t ersebut . Dalam sat u
perundingan Shafiyah diberikan dua pilihan yait u dibebaskan kemudian diserahkan kembali
kepada kaumnya at au dibebaskan kemudian menjadi ist eri Muhammad, kemudian Safiyah
memilih unt uk menjadi ist eri Muhammad.

Shafiyah memiliki kulit yang sangat put ih dan memiliki paras cant ik, menurut Ummu Sinan Al-
Aslamiyah, kecant ikannya it u sehingga membuat cemburu ist ri-ist ri Muhammad yang lain.
Bahkan ada seorang ist ri Muhammad dengan nada mengejek, mereka mengat akan bahwa
mereka adalah wanit a-wanit a Quraisy bangsa Arab, sedangkan dirinya adalah wanit a asing
(Yahudi). Bahkan suat u ket ika Hafshah sampai mengeluarkan lisan kat a-kat a, ”Anak seorang
Yahudi” hingga menyebabkan Shafiyah menangis. Muhammad kemudian bersabda,
“Sesungguhnya engkau adalah seorang put ri seorang nabi dan pamanmu adalah seorang nabi,
suamimu pun juga seorang nabi lant as dengan alasan apa dia mengejekmu?” Kemudian
Muhammad bersabda kepada Hafshah, “Bert akwalah kepada Allah wahai Hafshah!” Selanjut nya
manakala dia mendengar ejekan dari ist ri-ist ri nabi yang lain maka diapun berkat a, “Bagaimana
bisa kalian lebih baik dariku, padahal suamiku adalah Muhammad, ayahku (leluhur) adalah Harun
dan pamanku adalah Musa?”[3] Shafiyah wafat t at kala berumur sekit ar 50 t ahun, ket ika masa
pemerint ahan Mu'awiyah.

Sejak kecil dia menyukai ilmu penget ahuan dan rajin mempelajari sejarah dan kepercayaan
bangsanya. Dari kit ab suci Taurat dia membaca bahwa akan dat ang seorang nabi dari jazirah
Arab yang akan menjadi penut up semua nabi. Pikirannya t ercurah pada masalah kenabian
t ersebut , t erut ama set elah Muhammad muncul di Mekkah. Dia sangat heran ket ika kaumnya
t idak mempercayai berit a besar t ersebut , padahal sudah jelas t ert ulis di dalam kit ab mereka
sendiri. Demikian juga ayahnya, Huyay bin Akht ab, yang sangat gigih menyulut permusuhan
t erhadap kaum Muslim.

Sifat dust a, t ipu muslihat , dan pengecut ayahnya sudah t ampak di mat a Shafiyyah dalam
banyak perist iwa. Di ant ara yang menjadi perhat ian Shafiyyah adalah sikap Huyay t erhadap
kaumnya sendiri, Yahudi Bani Qurayzhah. Ket ika it u, Huyay berjanji unt uk mendukung dan
memberikan pert olongan kepada mereka jika mereka melepaskan perjanjian t idak mengkhianat i
kaum Muslim (Perjanjian Hudaibiyah). Akan t et api, ket ika kaum Yahudi mengkhianat i perjanjian
t ersebut , Huyay melepaskan t anggung jawab dan t idak menghiraukan mereka lagi. Hal lain
adalah sikapnya t erhadap orang-orang Quraisy Mekah. Huyay pergi ke Mekah unt uk menghasut
kaum Quraisy agar memerangi kaum Muslim dan mereka menyuruhnya mengakui bahwa agama
mereka (Quraisy) lebih mulia daripada agama Muhammad, dan Tuhan mereka lebih baik daripada
Tuhan Muhammad.

Penaklukan Khaibar dan Penawanannya

Perang Khandaq t elah membuka t abir pengkhianat an kaum Yahudi t erhadap perjanjian yang
t elah mereka sepakat i dengan kaum muslimin. Muhammad segera menyadari ancaman yang
akan menimpa kaum muslimin dengan berpindahnya kaum Yahudi ke Khaibar kernudian
membent uk pert ahanan yang kuat unt uk persiapan menyerang kaum muslimin.

Set elah perjanjian Hudaibiyah disepakat i unt uk menghent ikan permusuhan selama sepuluh
t ahun, Muhammad merencanakan penyerangan t erhadap kaum Yahudi, t epat nya pada bulan
Muharam t ahun ket ujuh hijriah. Muhammad memimpin t ent ara Islam unt uk menaklukkan Khaibar,
bent eng t erkuat dan t erakhir kaum Yahudi. Perang berlangsung dahsyat hingga beberapa hari
lamanya, dan akhirnya kemenangan ada di t angan umat Islam. Bent eng-bent eng mereka
berhasil dihancurkan, hart a benda mereka menjadi hart a rampasan perang, dan kaum wanit anya
pun menjadi t awanan perang. Di ant ara t awanan perang it u t erdapat Shafiyyah, put ri pemimpin
Yahudi yang dit inggal mat i suaminya.

Bilal membawa Shafiyyah dan put ri pamannya menghadap Muhammad. Di sepanjang jalan yang
dilaluinya t erlihat mayat -mayat t ent ara kaumnya yang dibunuh. Hat i Shafiyyah sangat sedih
melihat keadaan it u, apalagi jika mengingat bahwa dirinya menjadi t awanan kaum muslimin.
Muhammad memahami kesedihan yang dialaminva, kemudian ia bersabda kepada Bilal, “Sudah
hilangkah rasa kasih sayang dihat imu, wahai Bilal, sehingga engkau t ega membawa dua orang
wanit a ini melewat i mayat -mayat suami mereka?” Muhammad memilih Shafiyyah sebagai ist ri
set elah t erlebih dahulu menawarkan unt uk memeluk agama Islam kepadanya dan kemudian
Shafiyyah menerima t awaran t ersebut .
Sepert i t elah dikaji di at as, Shafiyyah t elah banyak memikirkan Muhammad sejak dia belum
menget ahui kerasulan dia. Keyakinannya bert ambah besar set elah dia menget ahui bahwa
Muhammad adalah ut usan Allah. Anas berkat a, “Rasulullah ket ika hendak menikahi Shafiyyah
bint i Huyay bert anya kepadanya, ‘Adakah sesuat u yang engkau ket ahui t ent ang diriku?’ Dia
menjawab, ‘Ya Rasulullah, aku sudah rnengharapkanrnu sejak aku masih musyrik, dan memikirkan
seandainya Allah mengabulkan keinginanku it u ket ika aku sudah memeluk Islam.” Ungkapan
Shafiyyah t ersebut menunjukkan rasa percayanya kepada Muhammad dan rindunya t erhadap
Islam.

Bukt i-bukt i yang jelas t ent ang keimanan Shafiyyah dapat t erlihat ket ika dia memimpikan
sesuat u dalam t idurnya kemudian dia cerit akan mimpi it u kepada suaminya. Menget ahui t akwil
dan mimpi it u, suaminya marah dan menampar wajah Shafiyyah sehingga berbekas di wajahnya.
Muhammad melihat bekas di wajah Shafiyyah dan bert anya, “Apa ini?” Dia menjawab, “Ya Rasul,
suat u malam aku bermimpi melihat bulan muncul di Yast rib, kemudian jat uh di kamarku. Lalu aku
cerit akan mimpi it u kepada suamiku, Kinanah. Dia berkat a, ‘Apakah engkau suka menjadi
pengikut raja yang dat ang dari Madinah?’ Kemudian dia menampar wajahku.”

Masa Pernikahannya (Menjadi Ummu al-Mukminin)

Muhammad menikahi Shafiyyah dan kebebasannya menjadi mahar perkawinan dengannya.


Pernikahan Muhammad dengan Shafiyyah didasari beberapa landasan. Shafiyyah t elah memilih
Islam sert a menikah dengan Muhammad ket ika ia memberinya pilihan ant ara memeluk Islam
dan menikah dengan dia at au t et ap dengan agamanya dan dibebaskan sepenuhnya. Ternyat a
Shafiyyah memilih unt uk t et ap bersama Muhammad, Selain it u, Shafiyyah adalah put ri pemimpin
Yahudi yang sangat membahayakan kaum muslim, di samping it u, juga karena kecint aannya
kepada Islam dan Muhammad.

Muhammad menghormat i Shafiyyah sebagaimana hormat nya ia t erhadap ist ri-ist ri yang lain.
Akan t et api, ist ri-ist ri Muhammad menyambut kedat angan Shafiyyah dengan wajah sinis karena
dia adalah orang Yahudi, di samping juga karena kecant ikannya yang menawan. Akibat sikap
mereka, Muhammad pernah t idak t idur dengan Zainab bint i Jahsy karena kat a-kat a yang dia
lont arkan t ent ang Shafiyyah. Aisyah bert ut ur t ent ang perist iwa t ersebut , “Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wassalam t engah dalam perjalanan. Tiba-t iba unt a Shafiyyah sakit , sement ara
unt a Zainab berlebih. Rasulullah berkat a kepada Zainab, ‘Unt a t unggangan Shafiyyah sakit ,
maukah engkau memberikan salah sat u dan unt amu?’ Zainab menjawab, ‘Akankah aku memberi
kepada seorang perempuan Yahudi?’ Akhirnya, dia meninggalkan Zainab pada bulan Dzulhijjah
dan Muharam. Art inya, dia t idak mendat angi Zainab selama t iga bulan. Zainab berkat a,
‘Sehingga aku put us asa dan aku mengalihkan t empat t idurku.” Aisyah mengat akan lagi, “Suat u
siang aku melihat bayangan Rasulullah dat ang. Ket ika it u Shafiyyah mendengar obrolan
Hafshah dan Aisyah t ent ang dirinya dan mengungkit -ungkit asal usul dirinya. Bet apa sedih
perasannya. Lalu dia mengadu kepada Rasulullah sambil menangis. Rasulullah menghiburnya,
‘Mengapa t idak engkau kat akan, bagaimana kalian berdua lebih baik dariku, suamiku Muhammad,
ayahku Harun, dan pamanku Musa.” Di dalam hadit s riwayat Tirmidzi juga disebut kan, “Ket ika
Shafiyyah mendengar Hafshah berkat a, ‘Perempuan Yahudi!’ dia menangis, kemudian
Muhammad menghampirinya dan berkat a, ‘Mengapa engkau menangis?’ Dia menjawab,
‘Hafshah bint i Umar mengejekku bahwa aku wanit a Yahudiah.’ Kemudian Muhammad bersabda,
‘Engkau adalah anak nabi, pamanmu adalah nabi, dan kini engkau berada di bawah perlindungan
nabi. Apa lagi yang dia banggakan kepadamu?’ Muhammad kemudian berkat a kepada Hafshah,
‘Bert akwalah engkau kepada Allah, Hafshah!”

Salah sat u bukt i cint a Shafiyyah kepada Muhammad t erdapat pada hadit s yang diriwayat kan
oleh Ibnu Saad dalarn Thabaqt a-nya t ent ang ist ri-ist ri Nabi yang berkumpul menjelang dia
wafat . Shafiyyah berkat a, “Demi Allah, ya Nabi, aku ingin apa yang engkau derit a juga menjadi
derit aku.” Ist ri-ist ri Rasulullah memberikan isyarat sat u sama lain. Melihat hal yang demikian, dia
berkat a, “Berkumurlah!” Dengan t erkejut mereka bert anya, “Dari apa?” Dia menjawab, “Dari
isyarat mat a kalian t erhadapnya. Demi Allah, dia adalah benar.”

Set elah Muhammad wafat , Shafiyyah merasa sangat t erasing di t engah kaum muslimin karena
mereka selalu menganggapnya berasal dan Yahudi, t et api dia t et ap komit men t erhadap Islam
dan mendukung perjuangan Muhammad. Ket ika t erjadi fit nah besar at as kemat ian Ut sman bin
Affan, dia berada di barisan Ut sman. Selain it u, dia pun banyak meriwayat kan hadit s Nabi. Dia
wafat pada masa kekhalifahan Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Marwan bin Hakam menshalat inya,
kemudian menguburkannya di Baqi’.

Catatan kaki

1. ^ Safiyya bint Huyay, Fatima az-Zahra by Ahmad Thompson

2. ^ a b c d Stowasser, Barbara. The Mothers of the Believers in the Hadith. The Muslim
World, Volume 82, Issue 1-2: 1-36.

3. ^ Al-Shati', 1971, 178-181

Referensi

Kisah Shafiyah binti Huyay (http://dokterbantal.tripod.com/f_ artikel_ islam/isteri10.htm)

Shafiyah binti Huyai (http://ainuamri.wordpress.com/2007/11/17/shafiyah-binti-huyai-radhiallaahu-


anha/)

(Inggris)Safiyya bint Huyay di geocities (http://web.archive.org/20041230102528/www.geocities.c


om/mutmainaa1/people/safiyah.html)
Lihat pula

Ahlul Bait

Artikel bertopik biografi tokoh Islam ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu
Wikipedia dengan mengembangkannya (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Shafiya
h_binti_Huyay&action=edit).

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Shafiyah_binti_Huyay&oldid=14804915"


Lihat riwayat suntingan halaman ini.

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali


dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai