Anda di halaman 1dari 5

Kisah Singkat Para Istri Nabi Muhammad SAW

1. Khadijah Binti Khuwailid

Istri pertama Nabi Muhammad SAW adalah Siti Khadijah Binti Khuwailid bin As’ad bin
Abdul Uzza bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fahr bin
Malik bin Nadhr bin Kinanah Al-Quraisy Al-Asadiyah. 

Kedua orang tua beliau sangat terpandang di kalangan masyarakat Quraisy, bahkan termasuk
di kalangan para pemuka kaum Quraisy. Meskipun berasal dari kaum Quraisy, keluarga
beliau berpegang teguh pada akhlak yang mulia. 

Keluarga beliau sangat kaya raya, namun juga sangat dermawan sehingga Siti Khadijah
tumbuh menjadi wanita yang berkarakter mulia juga. Pada saat menikah dengan Nabi
Muhammad SAW, usia beliau sudah 40 tahun. 

Dari pernikahan dengan Rasulullah, Siti Khadijah melahirkan 6 orang anak yang masing-
masing diberi nama Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummi Kultsum dan Fatimah.  

2. Saudah Binti Zam’ah

Wafatnya Siti Khadijah membuat Nabi Muhammad SAW merasakan kesedihan yang
mendalam dan para sahabat juga merasa peduli dengan apa yang menimpa beliau. Sehingga
para sahabat kemudian mengutus Khaulah binti Hakim as-Salimah. yang merupakan istri
Utsman bin Ma’zhun.
Khaulah binti Hakim As-Salimah diutus untuk menemui dan memotivasi Nabi Muhammad
SAW supaya tertarik untuk menikah lagi. Dari diutusnya Khaulah ini, Nabi Muhammad
SAW menjatuhkan pilihan kepada Saudah. 

Saudah binti Zam’ah merupakan seorang janda karena sebelumnya sudah menikah dengan
Sukran bin Amr. Dari pernikahan pertama ini, lahirlah anak yang dinamakan dengan
Abdullah. 

Saudah bin Zam’ah menjadi istri pertama Nabi Muhammad SAW setelah Siti Khadijah
wafat. Pada saat itu, usia Saudah binti Zam’ah sudah mencapai 55 tahun dan Nabi
Muhammad SAW baru 50 tahun. 

Saudah binti Zam’ah sendiri merupakan wanita yang berkarakter mulia. Beliau sangat suka
bersedekah dan Aisyah binti Abu Bakar juga sangat menyukai beliau. Sebab. Saudah binti
Zam’ah telah rela memberikan jatah malam Nabi Muhammad SAW di rumahnya kepada
Aisyah.

3. Aisyah Binti Abu Bakar

Aisyah binti Abu Bakar merupakan istri Nabi Muhammad SAW yang ketiga. Beliau dinikahi
Nabi Muhammad SAW saat usianya masih belia yakni sekitar 6 tahun – 7 tahun. Karena
dinikahi sejak masih muda, beliau tumbuh dalam didikan Nabi Muhammad SAW.

Aisyah sendiri terkenal dengan kecerdasannya serta ingatannya yang kuat sehingga dapat
menghafalkan banyak hal. Karena kecerdasan dan daya ingat ini, beliau sering dijadikan
tempat bertanya oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW. 

Beliau bahkan juga termasuk dalam golongan orang yang meriwayatkan banyak hadits.
Bahkan disebutkan bahwa beliau menduduki urutan keempat dalam hal ini setelah Abu
Hurairah, Abdullah bin Umar serta Anas bin Malik. 

Ada banyak kisah romantis yang terjadi antara Nabi Muhammad SAW dengan Aisyah. Nabi
Muhammad SAW sangat mengenal karakter sang istri sehingga beliau bisa membedakan
kapankah sang istri sedang marah maupun sedang bahagia walaupun Aisyah sudah
menyembunyikan perasaannya dengan rapi. 

4. Hafshah Binti Umar bin Khattab

Hafsah merupakan putri Umar bin Khattab yang menjanda setelah suaminya gugur dalam
perang Badar. Umar bin Khattab sedih dan memberikan kabar tersebut kepada Rasulullah.

Nabi Muhammad SAW kemudian memberikan Umar bin Khattab kabar yang gembira
bahwasanya beliau bersedia untuk menikahi Hafshah. Selayaknya ayahnya, Hafshah juga
merupakan wanita yang kuat dan tegas ucapannya. 

Bahkan Aisyah menggambarkan bahwa sifat yang dimiliki Hafshah sama dengan Umar bin
Khattab. Tidak hanya itu, Hafshah juga merupakan seorang wanita yang pandai membaca
serta menulis, ini adalah kemampuan yang saat itu belum umum dimiliki para wanita. 
Salah satu karya beliau adalah terkumpulnya Al-Qur’an karena beliau adalah seorang wanita
yang pandai membaca serta menulis. Hafshah mendapatkan perintah dari Abu Bakar untuk
mengumpulkan Al-Qur’an. 

Perintah ini juga tidak terlepas dari desakan Umar bin Khattab karena banyaknya penghafal
Al-Qur’an yang gugur dalam peperangan melawan orang murtad setelah Nabi Muhammad
SAW wafat.

5. Zainab Binti Khuzaimah

Istri Nabi Muhammad SAW yang selanjutnya adalah Zainab Binti Khuzaimah. Beliau
merupakan istri yang memiliki gelar Ummul Masakin. Alasannya adalah karena Zainab Binti
Khuzaimah sangat berbelas kasih terhadap orang miskin dan juga bergaul dengan mereka. 

Zainab binti Khuzaimah juga menikah dengan Nabi Muhammad SAW dalam kondisi janda.
Sebelumnya, beliau dinikahi oleh Abdullah bin Jahsy yang kemudian wafat dalam perang
Uhud. Tidak lama berselang setelah Abdullah bin Jahsy ini wafat, Nabi Muhammad SAW
kemudian menikahi Zainab. 

Akan tetapi, tidak lama setelah pernikahan, sekitar 2 bulan hingga 3 bulan, Zainab kemudian
juga meninggal dunia. 

6. Ummu Salamah

Ummu Salamah merupakan istri Nabi Muhammad SAW yang memiliki nama asli Hindun
binti Abi Umayyah. Sama seperti beberapa istri beliau sebelumnya, Ummu Salamah juga
merupakan seorang janda ketika dinikahi Nabi Muhammad SAW. Beliau sebelumnya
menikah dengan Abu Salamah. 

Beliau memiliki beberapa anak dari pernikahan sebelumnya dan beliau juga dikenal sebagai
sosok yang cerdas. Beliau bahkan bisa memberikan saran sekaligus mendukung dakwah yang
dilakukan suaminya. Beliau juga merupakan wanita yang menawan sehingga membuat
Aisyah menjadi cemburu. 

7. Zainab Binti Jahsyi

Zainab binti Jahsyi sebelum dinikahi Nabi Muhammad SAW terlebih dahulu dinikahi oleh
Zaid bin Haritsah yang merupakan anak angkat Nabi Muhammad SAW sendiri. Zainab binti
Jahsyi sendiri adalah putri bibi Nabi Muhammad SAW yang namanya Aminah binti Abdul
Muthollib. 

Zaid bin Haritsah selain merupakan putra angkat Nabi Muhammad SAW, pada awalnya
adalah seorang budak. Pernikahan antara Zaid bin Haritsah dengan Zainab binti Jahsyi juga
tidak berlangsung lama karena hubungan keduanya tidak harmonis. 

Atas ketidakharmonisan tersebut, Nabi Muhammad SAW kemudian menasihati Zaid agar
tidak bercerai dengan Zainab, namun pada akhirnya Zaid tetap menceraikannya. Setelah masa
iddah Zainab selesai, Nabi Muhammad SAW menikahinya. 
Zainab binti Jahsyi merupakan perempuan yang istimewa. Beliau merupakan wanita yang
ahli ibadah dan juga gemar bersedekah. Diriwayatkan bahwa beliau meninggal dalam usia 53
tahun pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab. 

8. Juwairiyah Binti Al Harits

Nama asli beliau adalah Barrah, namun kemudian oleh Nabi Muhammad SAW diganti
dengan Juwairiyah. Beliau merupakan putri dari pembesar Bani Musthaliq dan sebelum
menikah dengan Nabi Muhammad SAW, terlebih dahulu beliau menikah dengan Musafi’ bin
Shafwan. 

Sebelumnya juga beliau adalah budak Tsabit bin Qais yang bersedia membebaskannya
dengan syarat Juwairiyah harus membayar sejumlah uang. Karena itu, Juwairiyah kemudian
menghadap Nabi Muhammad SAW guna meminta bantuan. 

Nabi Muhammad SAW membantu Juwairiyah sekaligus menikahinya dengan mahar yang
berupa pembebasan dirinya. Usai tersiar kabar bahwa Nabi Muhammad SAW menikahi
Juwairiyah, banyak sahabat yang kemudian membebaskan tawanan dari Bani Musthaliq yang
menjadi bentuk penghormatan.

9. Ummu Habibah

Mengenai nama asli istri Nabi Muhammad SAW yang ke-9 ini, ada yang mengatakan bahwa
nama aslinya adalah Ramlah. Namun ada juga yang mengatakan bahwa nama asli Ummu
Habibah adalah Hindun. 

Ummu Habibah pada awalnya dinikahi oleh Ubaidillah bin Jahsyi. Dari pernikahan ini,
lahirlah seorang putri yang diberi nama Habibah. Satu keluarga ini kemudian hijrah ke
Habasyah, namun sesampainya di sana, Ubaidillah bin Jahsyi meninggal dunia. 

Mendengar kabar tersebut, Nabi Muhammad SAW kemudian mengirimkan surat kepada Raja
Najasyi, di mana surat tersebut isinya adalah agar Ummu Habibah dinikahkan dengan beliau.
Selepas pernikahan, Ummu Habibah kemudian tinggal bersama Nabi Muhammad SAW. 

10. Shafiyah Binti Huyay

Shafiyah binti Huyay merupakan istri Nabi Muhammad SAW yang berasal dari Bani Nadzir.
Sebelumnya, Shafiyah adalah istri seorang laki-laki yang bernama Salam bin Masykam.
Namun, pernikahan ini berakhir dengan perceraian. 

Setelahnya, Shafiyah menikah dengan Kinanah bin Abi Haqiq. Kinanah bin Abi Haqiq
kemudian meninggal akibat melanggar suatu kesepakatan dengan umat Islam. Pada saat itu,
Bani Nadzir tinggal di kota besar yang disebut dengan Khaibar. 

Nabi Muhammad SAW berkeinginan untuk memperluas agama Islam dan salah satu
sasarannya adalah Bani Nadzir yang ada di Khaibar. Dalam perang tersebut, kaum muslimin
adalah pemenangnya dan suami Shafiyah binti Huyay terbunuh. 

Karena menang, sudah tentu ada banyak rampasan perang sekaligus tawanan. Pada awalnya
pun Shafiyah hampir menjadi budak Dhiyah al-Kalbi namun Nabi Muhammad SAW
menyelamatkannya. Saat itu beliau memberikan tawaran apakan akan memeluk Islam atau
tetap dengan agama Yahudi.  

Shafiyah ternyata memilih Islam sehingga kemudian dinikahi oleh Nabi Muhammad SAW.
Shafiyah oleh Nabi Muhammad SAW disebut sebagai wanita shadiqah, yang artinya, wanita
yang jujur.

1. Maimunah binti Al-Harits

Maimunah Binti Al Harits pada awalnya adalah istri Mas’ud bin Amr ats-Tsaqafi. Mereka
berdua kemudian bercerai karena berbeda keyakinan. Maimunah binti Al-Harits memeluk
agama Islam sedangkan suaminya sangat membenci Islam. 

Maimunah sendiri merupakan bibi Khalid bin Walid dan bibi Ibnu Abbas. Beliau memeluk
agama Islam namun masih menyembunyikannya dan masih tetap tinggal di Makkah. Namun
saat terwujudnya perjanjian Hudaibiyah dan kaum Muslimin melakukan ibadah haji, beliau
menyatakan keinginannya. 

Keinginan tersebut adalah bergabung dengan para sahabat serta Nabi Muhammad SAW.
Beliau lalu dinikahi Nabi Muhammad SAW dengan mahar 400 dirham.

Ada juga yang menyebutkan bahwa istri Nabi Muhammad SAW berjumlah 13 orang karena
memang beliau melangsungkan akad nikah dengan 13 orang wanita. Hanya saja, 2 diantara
para wanita ini masih belum beliau kumpuli sehingga pembahasan kali ini hanya menyangkut
11 orang istri beliau saja. 

Anda mungkin juga menyukai