Anda di halaman 1dari 3

Tugas Farmakokinetik

Golongan obat Antimalaria

A. Malaria tanpa kompilkasi


Pengobatan malaria falsiparum
Dihidroartemisinin-  I : Untuk terapi malaria falsiparum sama dengan malaria vivaks
piperakuin (DHP)  KI : primakuin tidak boleh diberikan pada bayi usia < 6 bulan,
+primakuin hipersensitivitas, aritmia atau bradikardia
 P : hamil dan menyusui,penyakit hati dan ginjal
 ES : anemia, sakit kepala, pusing, kejang, mual, muntah, nyeri lambung,
diare, takikardia.
 Dosis : dosis DHP malaria falsiparum sama dengan malaria vivaks, dosis
primakuin 0,25 mg/kgBB. pada malaria falsiparum, primakuin hanya
diberikan pada hari pertama. pada malaria vivaks, primakuin diberikan
selama 14 hari

Pengobatan malaria vivaks yang relaps (kambuh)


Artemisinin  I : Untuk kasus malaria vivaks relaps
combination  KI : primakuin tidak boleh diberikan pada bayi usia < 6 bulan
treatment (ACT)  P : penyakit hati dan ginjal, toksisitas pada jangka panjang
+Primakuin  ES : anemia, sakit kepala, kejang, mual, muntah, nyeri lambung
 Dosis : primakuin ditingkatkan menjadi 0,5 mg/kgBB/hari
Pengobatan malaria ovale
Dihidroartemisinin-  I : Untuk kasus malaria ovale
piperakuin (DHP)  KI : primakuin tidak boleh diberikan pada bayi usia < 6 bulan
+primakuin  P : hamil dan menyusui,penyakit hati dan ginjal
 ES : anemia, sakit kepala, pusing, kejang, mual, muntah, nyeri lambung,
diare, takikardia.
 Dosis : primakuin diberikan Selama 14 hari, dosis pemberian sama dengan
malaria vivaks 0,5 mg/kgBB/hari
Pengobatan malaria malariae
Artemisinin  I : Untuk kasus malaria malariae
combination  KI : primakuin tidak boleh diberikan pada bayi usia < 6 bulan
treatment (ACT)  P : toksisitas pada jangka panjang
 ES : mual, muntah, pusing, nyeri lambung
 Dosis : ACT 1x per hari selama 3 hari dosis sama dengan pengobatan malaria
lainnya, tidak diberikan primakuin
Pengobatan infeksi campur P. Falciparum + P. vivaks/ P. ovale
Artemisinin  I : Untuk kasus malaria infeksi campur
combination  KI : primakuin tidak boleh diberikan pada bayi usia < 6 bulan
treatment (ACT)  P : toksisitas pada jangka panjang
+Primakuin  ES : mual, muntah, pusing, nyeri lambung
 Dosis : ACT selama 3 hari serta primakuin 0,25 mg/kgBB/hari selama 14 hari
B. Malaria Berat

Dihidroartemisinin-  I : untuk kasus malaria p.falciparum dan p. vivax tanpa komplikasi


piperakuin (DHP)  KI : hipersensitivitas, malaria berat, penyakit jantung atau bradikardia
 P : hamil an menyusui, ginjal, hati, dan lansia
 ES :sakit kepala, pusing, kejang, batuk, mual , nyeri lambung
 Dosis :dihydrotemisin: 2-4mg/kgbb, piperakuin:16-32mg/kgbb (diberikan
selama 3 hari)
Primaquine/primakuin  I : terapi anti relaps p.vivax, p. ovale dan gametocidal pada malaria
falciparum
 kI: wanita hamil dan anak <1 tahun, defiensi G6PD, arthritis dan lupus
 P: toksiitas pada penggunaan jangka panjang
 ES: mual, muntah, sakit perut, kram, dan nyeri lambung
 Dosis : malaria vivaks :0,25mg/kgbb/hari selama 14 hari,malaria vivaks
relaps: 0,5mg/kgbb/hari selama 14 hari, malara falcifarum:
0,25mg/kgbb/hari selama 1 hari
Artesunate (injeksi)  I : untuk kasus malaria berat
 KI: pasien dengan riwayat hipersensitivitas
 P: tidak untuk ibu hamil dan tidak untuk diberikan sebagai injeksi
 ES: mual, mutah diare,pusing, sakit kepala,batuk,ruam, nyeri lambung
 Dosis: artesunate 2,4 mg/kgbb intravena sebanyak 3kali (jam ke 0, 12,
24).selanjutnya diberikan 2,4mg/kgbb intravena setiap 24 jam sehari sampai
pasien mampu minum obat
Quinine  I : untuk malaria berat
 KI: hemoglobinuria, neuritis optik, miastenia gravis
 P: fibrilasiatrium, blockade jantung, kehamilan
 ES: tinnitus, gangguan pendengaran, vertigo
 Dosis: loading dose 20 mg/kgbb dilarutkan dalam 500 ml(hati-hati overload
cairan) diberikan 4 jam pertama

C. Obat malaria lainnya

Artemeter  I: untuk malaria berat / malaria dengan komplkasi


 KI: hipersensitivitas, kehamilan, riwayat aritmia, gagal jantung kongesif
 ES: demam, diare, mual, muntah, nyeri lambung, sakit kepala, ruam
Dosis: 3,2 mg/kgbb i.m diberikan 1 hari dan diulang setelah 12 jam,
selanjutnya 1,6 mg/kgbb sehari minimal 3 hari sampai pasien dapat
minum obat oral
Amodiaquine  I: infeksi p. falciparum, p. vivax, dan p. malariae dan p. ovale
 KI: hipersensitivitas amodiaquine, gangguan hepar
 P: hati-hati penggunaan pada penyakit hati dan penggunaan obat
hepapatotoksik
 ES: mual, muntah, sakit perut, diare dan gatal-gatal
 Dosis: 10 mg/kgbb/hari selama 3 hari
chloroquine  I: p vivax, p. ovale dan p. malariae
 KI: epilepsi, psoriasis, gangguan darah
 P: gangguan fungsi gintal, kehamilan
 ES: mual,muntah,sakit perut, dan diare,sakit kepala,pusing,gangguan
pendengaran
 Dosis: 10 mg/kgbb/hari selama 2 hari dan 5 mg/kgbb/hari diberikan
hari ketiga
Sulfodoxine+pyrimethamin  I: efektif untuk p. falciparum resisten chloroquine
e  KI: hipersensitif, ganggun hati, gangguan ginjal, gangguan darah, hamil
dan menyusui. Anak < 2 bulan
 P: tidak untuk penggunaan jangka panjang
 ES: infiltra paru, reaksi kulit, ssj
 Dosis: dewasa dan anak dengan bb>45kg:3 tablet,anak bb 31-45 kg: 2
tab, anak bb 21-30 kg:1 ½ tab, anak bb 11-20 kg: 1 tab, anak bb 5-10
kg:1/2 tab.

Anda mungkin juga menyukai