Anda di halaman 1dari 14

INTERPRETASI DATA LABORATORIUM

(HbsAg, HbeAg, Anti Hbe, HbcAg, HCV)

Kelompok 4
Devi Ayu Prameswari 1943700160 Nisa’in Kamalah 1943700137
Fingkawati Modjo 1943700134 Ni Wayan Ika Purwasih 1943700177
Ida Oktasari 1943700175 Nurtilawati Nan Fitrah Ishak 1943700152
Lisa Damayanti 1943700144 Putri Wulandari 1943700135
Lisda Aprilia 1943700161 Siti Rahmatia R. Kasim 1943700225
Maria Calista Inarti 1943700156
HEPATITIS B
• Semua jenis hepatitis virus yang menyerang manusia merupakan virus RNA kecuali
virus hepatitis B, yang merupakan virus DNA.
• Hepatitis B biasanya ditularkan dari orang ke orang melalui darah seperti transfusi
darah, pasien hemodialisa, pekerja kesehatan.
• Virus hepatitis B ditemukan di cairan tubuh dengan konsentrasi virus hepatitis B
yang tinggi seperti:
- semen
- sekret servikovaginal
- saliva, dan
- cairan tubuh lain dengan transmisi seksual.
• Cara transmisi lainnya melalui penetrasi jaringan (perkutan) atau permukosa dari
sisir, pisau cukur, alat makan, sikat gigi, tato, alat akupuntur, tindik, dan alkes.
Patogenesis
• Virus hepatitis B masuk melalui peredaran darah menuju ke hati, terjadi replikasi
virus.
• Sel-sel hati akan memproduksi/mensekresi partikel HBsAg dan HBeAg yang tidak
ikut membentuk partikel virus.
• VHB merangsang respon imun tubuhnon-spesifik dan respon imun spesifik:
- Respon imun non-spesifik(dalam waktu singkat.
- Respon imun spesifik, mengaktivasi limfosit T dan sel limfosit B. Aktivasi sel T
CD8+ setelah kontak reseptor T dengan kompleks peptida VHB-MHC kelas I
(pada permukaan dinding sel hati &permukaan dinding Antigen Precenting Cell).
- Sel T CD8+ mengeliminasi virus yang ada dalam neksrosis sel hati, sehingga
meningkatnya ALT.
- Sel B dengan bantuan sel CD4+ akan menyebabkan produksi anti-HBs, anti-HBc,
dan anti HBe.
• Proses eliminasi virus berlangsung efisien,infeksi VHB dapat diakhiri. Bila proses
kurang efisien maka terjadi infeksi VHB yang menetap.
• Anti-HBc menjadi bukti pada infeksi VHB yang sedang berlangsung, darah
yang mengandung anti-HBc tanpa adanya HBsAg dan anti-HBs telah terlibat
pada perkembangan hepatitis B akibat transfusi.
• Infeksi kronik VHB disebabkan karena anti-HBs bersembunyi dalam kompleks
dengan HbsAg, sehingga tidak bisa dideteksi.
Gejala Klinis
• Demam ringan, mual, lemas, hilang nafsu makan, mata berwarna kuning, kencing
berwarna gelap, diare , dan nyeri otot. Pada sebagian kecil gejala dapat menjadi
berat yang mengakibatkan kematian.
• Infeksi kronik ditandai oleh persistensi HbsAg, anti HBc, dan serum HBV DNA
dapat terdeteksi lebih dari 6 bulan dengan menggunakan pemeriksaan non PCR.
• Hepatitis kronik B ada 3 fase yaitu:
(1) fase imunotoleran, HBsAg & HBeAg di dalam serum, titer HBV DNA nya
tinggi akan tetapi ALT normal.
(2) fase replikatif, masih ditemukan replikasi virus hepatitis B jumlahnya sedikit
karena ditekan oleh respons imun penderita.
(3) fase integrasi.
Diagnosis
• Pada hepatitis B akut akan ditemukan:
- Peningkatan ALT yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan AST,
kadar ALT nya 20-50 kali normal.
- IgM anti HBc di dalam darah selain HBsAg, HBeAg dan HBV DNA.

• Diagnosis hepatitis B kronik dipastikan dengan pemeriksaan patologi anatomik,


fibrotest, Pencitraan dengan USG atau CT scan dapat membantu pemeriksaan
kondisi pasien.

 
Data Intrepetasi Hepatitis B
HBsAg IgM anti HAV IgM anti HBc Anti HVC Interpretasi diagnosik

+ - + - Hepatitis B akut

+ - - - Hepatitis B kronik

+ + - - Hepatitis A akut
superimposed pada
Hepatitis B kronik
+ + + - Hepatitis A danB akut

- + - - Hepatitis A akut

- + + - Hepatitis A danB akut


(HBsAg di bawah kadar
ambang untuk terdeteksi

- - + - Hepatitis B akut (HBsAg


below defection threshold)

- - - + Hepatitis
Tes Hepatitis B akut Imunitas post Post vaksinasi Hepatitis B Carrier sehat
infeksi kronik
HBsAg + - - + +
Anti-HBs - + + - -
Anti-HBe + - - +/- -
Anti-HBc - +/- - +/- +
IgM Anti-HBc + + - + +
HBV DNA + - - - -
ALT + - - +/- -
Hepatitis C
• HCV adalah virus hepatitis yang mengandung RNA rantai tunggal berselubung
glikoprotein dengan partikel sferis, inti nukleokapsid 33 nm, yang dapat diproduksi
secara langsung untuk memproduksi protein-protein virus (hal ini dikarenakan HCV
merupakan virus dengan RNA rantai positif).
• Genom HCV terdiri atas 9400 nukleotida, mengkode protein besar sekitar residu
3000 asam amino, Sepertiga bagian dari poliprotein terdiiri atas protein struktural.
• Faktor-faktor yang terkait erat dengan terjadinya infeksi HCV adalah penggunaan
narkoba suntik (injection drug user, IDU) dan menerima tranfusi darah
Patogenesis
Gejala Klinis
• Masa inkubasi hepatitis C umumnya sekitar 6-8 minggu (berkisar antara 2-26
minggu) pada beberapa pasien yang menunjukkan gejala perasaan sakit yang
samar (malaise) dan penyakit kuning (jaundice).
• Peningkatan kadar enzim hati (SGPT > 5-15 kali rentang normal)
• Selain itu juga bisa muncul gejala-gejala kelelahan (fatique), tidak napsu makan,
mual dan nyeri abdomen kuadran kanan atas.
Diagnosis
• Uji serologi yang berdasarkan pada deteksi antibody telah membantu mengurangi
resiko infeksi terkait transfuse. Hasil pemeriksaan serologi akan tetap positif,
kadar antibody anti-HCV nya akan menurun.
• Pemeriksaan anti-HCV. Antibodi terhadap HCV biasanya dideteksi dengan
metode enzyme immunoassay.
• Enzyme immunoassay mengandung protein core dan protein-protein struktural
yang dapat mendeteksi keberadaan antibody dalam waktu 4-10 minggu infeksi
• Uji immunoblot rekombinan (recombinant immunoblat assay, RIBA) dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi hasil uji enzyme immunoassay yang positif.
Penggunaan RIBA untuk mengkonfirmasi hasil hanya direkomendasikan untuk
setting populasi low-risk
Anti-HCV HCV RNA Interpretasi

Positif Positif Infeksi HCV akut atau kronik


bergantung pada
gejala klinis

Positif Negatif Resolusi HCV, Status infeksi tidak


dapat ditentukan
(mungkin dalam status intermittent
viremia)

Negatif Positif Infeksi HCV akut awal; HCV kronik


pada pasien
dengan status imunosupresi;
pemeriksaan HCV
RNA positif palsu

Negatif Negatif Tidak adanya infeksi HCV


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai