DISLIPIDEMIA
Disusun Oleh:
APOTEKER PAGI C
Metri Purnama Sari 1943700089
Gea Ocktiah Palensina 1943700096
Emilda Pinarsi 1943700078
Mita Kurnia 1943700055
Anie Negita Sari 1943700114
PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
2019
1.1 Latar belakang
Dislipidemia merupakan salah satu penyakit yang banyak dijumpai saat ini,
penyakit ini banyak berhubungan dengan penyakit-penyakit kronis di dunia
seperti Penyakit Jantung koroner (PJK), atherosklerosis, penyakit
serebrovaskular seperti stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya. Bahkan
tidak jarang dislipidemia dituding sebagai penyebab terjadinya
penyakitpenyakit kronis tersebut. Dislipidemia digambarkan sebagai suatu
keadaan yang ditandai dengan peningkatan trigliserida dan penurunan
kolesterol High Density Lipoprotein (HDL), kolesterol Low Density
Lipoprotein (LDL) biasanya normal namun mengalami perubahan struktur
berupa peningkatan small dense LDL. Dislipidemia bersama resistensi insulin,
hipertensi, obesitas sentral, dan beberapa komponen lainnya bersama-sama
tergabung dalam sindroma metabolik.
Prevalensi dislipidemia di Indonesia masih cukup tinggi. Pada penelitian yang
dilakukan pada tahun 2004 terhadap 656 responden di 4 kota besar di Indonesia
(Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Padang) didapatkan keadaan dislipidemia
berat (total kolesterol >240 mg/dL) pada orang berusia diatas 55 tahun
didapatkan paling banyak di Padang dan Jakarta (>56%), diikuti oleh mereka
yang tinggal di Bandung (52,2%) dan Yogyakarta (27,7%). Pada penelitian ini
juga didapatkan bahwa prevalensi dislipidemia lebih banyak didapatkan pada
wanita (56,2%) dibandingkan pada pria (47%). Dari keseluruhan wanita yang
mengidap dislipidemia tersebut ditemukan prevalensi dislipidemia terbesar
pada rentang usia 55-59 tahun (62,1%) dibandingkan yang berada pada rentang
usia 60-69 tahun (52,3%) dan berusia diatas 70 tahun (52,6%).
Oleh karena itu dilakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat
khususunya di sekitar RPTRA Sunter Agung tentang penyakit dislipidemia,
diharapkan dari penyuluhan ini dapat menambah pengetahuan masyarakat
mengenai penyakit dislipidemia.
1
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapat rumusan masalah yaitu
Masih banyaknya penduduk di Jakarta khususnya di sekitar RPTRA sunter
agung yang belum menyadari betapa pentingnya permasalahan mengenai
dislipidemia.
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum:
1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pencegahan
serta penanganan penderita dislipidemia.
2. Tujuan Khusus
Setelah kegiatan penyuluhan, sasaran mampu:
1. Mengetahui definisi penyakit dislipidemia
2. Menjelaskan tanda-tanda dan gejala penyakit dislipidemia
3. Menggerakkan masyarakat untuk melakukan Perilaku Hidup bersih dan
Sehat (PHBS) di rumah.
1.4 Manfaat
A. Bagi Pelaksana
1. Berbagi pengetahuan dan informasi mengenai pencegahan penyakit
dislipidemia serta penerapan PHBS pada masyarakat.
2. Menambah kepercayaan diri dalam memberikan penyuluhan kesehatan.
B. Bagi Sasaran
1. Terjadinya perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai
pencegahan dan pemberantasan dislipidemia.
1.5 Sasaran
Masyarakat yang berada di sekitar RPTRA Sunter Agung
1.6 Rencana Kegiatan :
A. Topik : Penyuluhan Kesehatan Mengenai Penyakit
Dislipidemia.
2
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
B. Metode : Tanya jawab
C. Waktu Kegiatan:
Tanggal : 25 November 2019
Pukul : 10.00 s/d selesai
Tempat : RPTRA Sunter Agung
Responden : 10 Orang
D. Media & Alat : Leaflet, dan Kuisioner
3
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
b. Tidak
9. Junk Food adalah salah satu sumber makanan yang dapat meningkatkan kadar
kolesterol ?
a. Ya
b. Tidak
10. Salah satu obat antidislipidemia adalah simvastatin
a. Ya
b. Tidak
1 Yuni 33 P IRT
2 Asri 42 P IRT
3 Yani 39 P IRT
4 Desi 41 P IRT
5 Lilis 37 P IRT
6 Sumiati 33 P IRT
7 Ningrum 43 P IRT
8 Sri 30 P IRT
9 Kusuma 44 P IRT
10 Tina 47 P IRT
4
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
12
Kuisioner Dislipidemia
10
Jumlah Responden
8
6
pre test
4
post
2 test
0
soal 1 soal 2 soal 3 soal 4 soal 5 soal 6 soal 7 soal 8 soal 9 soal 10
5
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Dislipidemia sering disertai dengan keadaan lain yang tergabung dalam
sindroma metabolik. Keadaan-keadaan tersebut antara lain :
-. Obesitas sentral
-. Resistensi insulin atau intoleransi glukosa
-. Keadaan prothrombotic seperti peningkatan fibrinogen dan plasminogen
activator inhibitor di darah
-. Peningkatan tekanan darah (130/85 mmHg atau lebih)
-. Keadaan proinflamasi (seperti peningkatan high-sensitivity C-reactive protein
di dalam darah).
Pasien dengan kadar kolesterol LDL dan dan kolesterol total yang tinggi
dianjurkan untuk mengurangi asupan lemak total dan lemak jenuh (saturated
fatty acid), dan meningkatkan asupan lemak tidak jenuh rantai tunggal dan ganda
6
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
(mono dan poly unsaturated fatty acid). Dan pada pasien yang kadar TG-nya
tinggi perlu mengurangi asupan karbohidrat, alcohol, dan lemak.
Berdasarkan hasil yang didapat pada gambar 1 pemberian pre test banyak
responden yang salah dalam menjawab pertanyaan nomor 4 “ Apakah anda
mengetahui pengujian yang harus dilakukan untuk diagnosa dislipidemia ?’ dan
pertanyaan nomor 2 “Apakah anda mengetahui penyebab dislipidemia?” dan
setelah dilakukan pemberian informasi mengenai Dislipidemia hasil post test
menunjukan peningkatan. Namun pada jawaban hasil post test mengalami
peningkatan dari hasil pre test, maka dari data diatas dapat disimpulkan secara
keseluruhan semua responden paham mengenai penyuluhan dislipidemia yang
telah diberikan.
7
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
DATA PENYULUHAN
10
9
8
7
6
NILAI
5
4 pre test
3 post test
2
1
0
8
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
1.8 Lampiran
9
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta