Anda di halaman 1dari 15

Astiani.rangki@yahoo.

com
 Selain darah, urin juga lazim digunakan sebagai
sampel.
 Hal ini disebabkan karena pada akhirnya obat
yang berada didlm darah akan terdistribusi ke
dlm ginjal, dan obat beserta metabolitnya
dikeluarkan melalui organ ini ke dlm urin.
 Data urin merupakan representasi data
farmakokinetik obat didlm darah.
 Selain itu, pengetahuan tentang jumlah obat yg
diekskresikan melalui urin dpt memberikan
informasi apakah suatu obat, khususnya
antibiotik, berpeluang mengobati infeksi saluran
genito-urinaria
 Tetapan laju eliminasi, K, dapat dihitung dari
data ekskresi urin.
 Dalam perhitungan ini laju eksresi obat
dianggap sebagai orde satu.
 Ke adalah tetapan laju ekskresi ginjal
 Du adalah jumlah obat yang di eksresikan
dalam urin.
 Db jumlah obat yg berada didlm tubuh pd
waktu t.
dDu/dt= Ke.DB ……pers.1
 Dari persamaan diatas DB dapat
disubsitusikan dengan D ͦB e ⁻ᵏᵗ
dDu/dt= Ke D ͦB e ⁻ᵏᵗ ……pers.2
dengan memakai logaritma natural untuk
kedua sistem dari persamaan tsb dan
kemudian diubah ke logaritma biasa,
diperoleh:
log dDu/dt= -Kt/2,3 + log Ke D ͦB ….pers.3
 Dengan menggambarkan log dDu/dt
terhadap waktu (gambar 3-5) diperoleh garis
lurus, slope = -K/2,3 dan intersep y = log Ke
D ͦB
 Untuk pemberian IV cepat, D ͦB= dosis Do.
 Oleh karena itu jika, D ͦB diketahui, maka
tetapan laju ekskresi ginjal (Ke) dapat
diperoleh
 Karena Ke dan K dapat ditentukan dengan
metode ini, tetapan laju (Knr) untuk berbagai
rute eliminasi selain ekskresi ginjal, maka
dapat diperoleh sebagai berikut:
K – Ke = Knr ……pers.4
 Karena eliminasi obat biasanya dipengaruhi
oleh ekskresi ginjal atau metabolisme, maka:
Knr = Km …….pers.5
 Dengan mensubstitusikan Km pada Knr maka
diperoleh persamaan:
K= Km + Ke …… Pers.6
 Karena rute utama eliminasi untuk sebagian
besar obat melalui ekskresi ginjal dan
metabolisme maka Knr sama dengan Km.
 Jumlah obat tidak berubah dalam urin dapat
dinyatakan sebagai fungsi melalui
persamaan:
Du= Ke Do (1- e ⁻ᵏᵗ)
K
 Dimana Du adalah jumlah kumulatif obat tidak
berubah yang diekresikan dlm urin.
 Jumlah obat tidak berubah yang diekresikan
dalam urin sampai waktu tak terhingga, Dᵤ∞,
dapat ditentukan ketika waktu t tak terhingga.
Jadi e ⁻ᵏᵗ= 0 (diabaikan) dan didapat persamaan:
Dᵤ∞ = Ke Do
K
 Substitusikan Dᵤ∞ utk Ke Do/ K dlm persamaan
diatas dengan penyusunan kembali
menghasilkan:
Dᵤ∞ - Dᵤ = Dᵤ∞ e ⁻ᵏᵗ
dimana (Dᵤ∞ - Dᵤ) jumlah obat yg berada didlm
tubuh yg msh akan diekskresikan.
 Untuk mendapatkan suatu persamaan garis
lurus dari persamaan diatas dapat ditulis
dalam bentuk logaritma, persamaannya
adalah:
log (Dᵤ∞ - Dᵤ )= - Kt/2,3 + log Dᵤ∞
 Kurva linear diperoleh dengan membuat
grafik log (Dᵤ∞ - Dᵤ ) vs waktu. Slop kurva= -
K/2,3 dan intersep y= log Dᵤ∞.
Beberapa faktor tertentu yg dapat
mempersulit utk mendapatkan ekskresi urin
yg sahih:
1. Suatu fraksi yg bermakna dr obat tdk
berubah harus diekresikan dlm urin.
2. Teknik penetapan kadar harus spesifik utk
obat tdk berubah dan harus tdk dipengaruhi
oleh metabolit2 obat yg mempunyai struktur
kimia yg serupa.
3. Diperlukan pengambilan cuplikan yg sering
utk mendapatkan gambaran kurva yg baik.
4. Cuplikan urin hendaknya dikumpulkan secara
berkala sampai hampir semua obat
diekskresi. Dalam praktek diperlukan kurang
lebih 7x t1/2 eliminasi utk
mengeliminasikan 99% obat.
5. Perbedaan pH urin dan volume dpt
menyebabkan perbedaan laju ekskresi urin
yg bermakna.
6. Subjek hendaknya diberitahu pentingnya utk
memberikan cuplikan urin yg lengkap (yakni
dg pengosongan kandung kemih yg
sempurna)

Anda mungkin juga menyukai