Sekelumit Pengalaman Uji Coba Injeksi

CO2 dan Smart Water di Lapangan:

Quo Vadis EOR Indonesia

oleh
Asep Kurnia Permadi
Doddy Abdassah

Konvensi dan Seminar IV PII

Badan Kejuruan Teknik Perminyakan dan Geothermal Tahun 2019
Kampus ITB, 11 November 2019

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 1/43

Doddy Abdassah
 Disclaimer:
Data dan Informasi yang disampaikan pada
Presentasi ini adalah milik PT Pertamina EP cq.
Mitra Kerja PT Pertamina EP masing-masing untuk
Lapangan Meruap, Provinsi Jambi, dan Lapangan
Sukananti, Provinsi Sumatera Selatan.

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 2/43

Doddy Abdassah
 Outline
1 2 3 4 5 6

1. Pendahuluan – Definisi EOR

2. Sekilas Tentang CO2-EOR dan Smart Water-EOR
3. Uji Coba CO2-EOR di Lapangan Meruap, Jambi
4. Uji Coba Smart Water-EOR di Lapangan Sukananti, Sumatera Selatan
5. Penutup

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 3/43

Doddy Abdassah
 Outline
1 2 3 4 5 6

1. Pendahuluan – Definisi EOR

2. Sekilas Tentang CO2-EOR dan Smart Water-EOR
3. Uji Coba CO2-EOR di Lapangan Meruap, Jambi
4. Uji Coba Smart Water-EOR di Lapangan Sukananti, Sumatera Selatan
5. Penutup

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 4/43

Doddy Abdassah
 Pendahuluan
Definisi EOR 1 2 3 4 5 6

∙ Beberapa definisi EOR

– Google search:
•Also called tertiary recovery, is the extraction of crude oil from an oil field that
cannot be extracted otherwise (Wikipedia)
•The process of recovering oil not already extracted from an oil reservoir through
primary or secondary recovery techniques (Investopedia)
•An oil recovery enhancement method using sophisticated techniques that alter the
original properties of oil (Schlumberger Oilfield Glossary).
– Buku teks:
•Oil recovery by the injection of materials not normally present in the reservoir
excluding waterflooding and pressure maintenance processes (Lake, 1989)
•Technologies that can be applied to recover oil that cannot be produced by primary
recovery or waterflooding (Green and Willhite, 1998)
•Any reservoir process to change the existing rock-oil-brine interactions (Sheng,
2011).

∙ Beberapa kalangan berpendapat bahwa EOR = IOR (improved oil

recovery), sementara yang lain berpendapat sebaliknya.
11 November 2019 Slide ̶ 5/43
Asep Kurnia Permadi
Doddy Abdassah
 Pendahuluan
Definisi EOR 1 2 3 4 5 6

∙ Usulan definisi EOR:

Aneka upaya dengan menginjeksikan suatu zat atau cara lainnya yang
mengubah sifat fisik fluida atau interaksi batuan-fluida baik secara fisikawi
maupun kimiawi sedemikian sehingga mekanisme aliran minyak dapat diperbaiki
atau ditingkatkan.
“Any attempt normally by injecting substances into reservoirs or by other
means that changes the fluid properties or rock-fluid interactions either
physically or chemically so that the oil flow mechanism is enhanced.”

∙ Sedangkan IOR:
Aneka upaya penambahan gaya-gaya dan energi reservoir yang membantu atau
memperbaiki atau mengubah mekanisme aliran minyak alamiah.
“Any attempt normally by supplementing additional reservoir forces and
energy that helps or improves or changes the natural oil flow mechanism.”

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 6/43

Doddy Abdassah
 Outline
1 2 3 4 5 6

1. Pendahuluan – Definisi EOR

2. Sekilas Tentang CO2-EOR dan Smart Water-EOR
3. Uji Coba CO2-EOR di Lapangan Meruap, Jambi
4. Uji Coba Smart Water-EOR di Lapangan Sukananti, Sumatera Selatan
5. Penutup

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 7/43

Doddy Abdassah
 Sekilas Tentang CO2-EOR
1 2 3 4 5 6

∙ CO2-EOR mulai berkembang pesat sekitar tahun 1970-an.

∙ Latar belakang perkembangan pesat CO2-EOR:
1. Keinginan berbagai pihak untuk mengurangi emisi gas CO2 (flared gas).
2. Perhatian terhadap ketahanan suplai minyak melalui efisiensi cadangan pasti
(proven reserve).

∙ Mekanisme peningkatan perolehan oleh CO2:

1. Oil swelling
Pengembangan volume minyak pada suatu tekanan injeksi akibat kelarutan CO2 ke
dalam minyak.
2. Penurunan viskositas minyak
CO2 bertindak sebagai pelarut (solvent) bagi minyak, sehingga menurunkan viskositas
dan meningkatkan mobilitas minyak.
3. Penurunan tegangan antar muka (IFT)
Kelarutan CO2 dalam minyak menurunkan tegangan antar muka antara minyak dan
CO2. Sebagian berpendapat miscibility hanya dicapai saat IFT = 0 (definisi).
Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 8/43
Doddy Abdassah
 Sekilas Tentang CO2-EOR
1 2 3 4 5 6

CO2-EOR
a. Cocok untuk karakteristik minyak ringan-medium seperti pada lapangan
minyak di Indonesia.
b. Sumber gas CO2 di Indonesia sangat besar, contoh: Lapangan Gas Natuna
D-Alpha.
c. Terbukti efektif diinjeksikan dengan cara tercampur (miscible) ataupun tidak
tercampur (immiscible).
d. Injeksi CO2 Huff & Puff tidak tercampur (immiscible) dapat dilakukan jika
ketersediaan CO2 terbatas.

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 9/43

Doddy Abdassah
 Sekilas Tentang CO2-EOR
CO2 Huff & Puff 1 2 3 4 5 6

Injeksi CO2 Huff & Puff:

Metode injeksi CO2 secara tidak berkesinambungan, dalam hal ini bersiklus, melalui
3 tahap:
1. Injeksi (Huff)
2. Soaking
3. Produksi (Puff)

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 10/43

Doddy Abdassah
Sekilas Tentang Smart Water-EOR
1 2 3 4 5 6

∙ Berawal dari studi pengaruh salinitas pada recovery oleh Bernard

(1967):
– Membandingkan perolehan (RF) injeksi dengan air formasi vs. air murni.
– Injeksi dengan air murni memberikan RF lebih besar, namun menurunkan
permeabilitas akibat fines migration atau clay swelling.

∙ Ide smart water muncul melalui serangkaian eksperimen pada tahun

1990-an:
Semakin rendah salinitas air injeksi, semakin tinggi perolehan minyak yang
dihasilkan.

∙ Khilar dkk. (1990) merumuskan sebuah parameter, Critical Total Ionic

Strength (CTIS):
Parameter tentang salinitas minimum air injeksi agar tidak menimbulkan kerusakan
formasi (tidak menyebabkan fines migration atau clay swelling).

∙ Smart Water-EOR dilakukan dengan:

Salinitas yang mengurangi kekuatan ikatan minyak-clay (lempung) tanpa
menyebabkan
Asep Kurnia Permadi kerusakan formasi
11 (fines migration
November 2019 atau clay swelling). Slide ̶ 11/43
Doddy Abdassah
 Sekilas Tentang Smart Water-EOR
1 2 3 4 5 6

Smart Water-EOR
a. Merupakan injeksi air formasi (brine) dengan komposisi kimia yang diatur
sedemikian rupa (chemically tuned) ke dalam reservoir batupasir atau
karbonat.
b. Menarik perhatian karena kemampuan dalam meningkatkan perolehan
minyak.
c. Menarik perhatian karena investasi relatif rendah, desain sederhana, dan
dampak terhadap lingkungan rendah.

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 12/43

Doddy Abdassah
 Sekilas Tentang Smart Water-EOR
1 2 3 4 5 6

Publikasi tentang implementasi Smart Water-EOR di lapangan:

∙ Menunjukkan keberhasilan
Injected Brine/ Incremental
Formation
Author Reservoir Formation Water Oil Recovery
Damage
(ppm) (%)
Smart Water-EOR pada Webb
Sandstone 3,000 / 220,000 No 20
(2004)
reservoir batupasir dengan McGuire Sandstone
150-1,500 / 15,000 No 13
(2005) (Alaska North Slope)
peningkatan perolehan Sandstone Recovery
hingga 20%. Robertson
(West Semlek
Reservoir)
10,000 / 60,000
tends to
decrease as
3,304 / 42,000 No
(2007) (North Semlek the salinity

∙ Tidak ada laporan tentang

7,984 / 128,000
Reservoir) ratio
(Moran Reservoir) increases

kejadian kerusakan formasi Lager Sandstone

2,600 / 16,640 No 10
(2008) (Alaskan Oil Field)
pada semua implementasi Veledder
Sandstone
(Omar Oil Field) 2,200 / 90,000 No 10 - 15
Smart Water-EOR. (2010)
(Isa Oil Field)
Seccombe Sandstone
12,000 / - No 13
(2010) (Endicot OilField)
No
Skrettingland Sandstone
500 / 50,000 No significant
(2010) (Snorre Oil Field)
change

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 13/43

Doddy Abdassah
 Sekilas Tentang Smart Water-EOR
Mekanisme Peningkatan Perolehan 1 2 3 4 5 6

∙ Dalam dua dekade terakhir, banyak pendapat berbeda mengenai

mekanisme peningkatan perolehan oleh Smart Water-EOR (Rotondi,
2014).

∙ Dua teori paling popular: perubahan kebasahan batuan (wettability

alteration) melalui mekanisme:
1. Multi-component Ionic Exchange (MIE) dari Lager dkk. (2006)
2. Electrical Double Layer (EDL) Expansion dari Ligthelm dkk. (2009)

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 14/43

Doddy Abdassah
 Sekilas Tentang Smart Water-EOR
Mekanisme Peningkatan Perolehan 1 2 3 4 5 6

∙ Multi-component Ionic Exchange (MIE)

Ikatan kompleks antara komponen polar minyak-air
formasi-mineral lempung digantikan oleh kation
bebas non-kompleks pada smart water untuk mencapai
kondisi kesetimbangan baru.

∙ Electrical Double Layer (EDL) Expansion

– Mineral lempung (clay) bermuatan negatif dan bersifat
– reaktif.
Keberadaan kation pada air formasi akan menahan
gaya tolak-menolak antara minyak (polar negatif; Sor)
dan partikel lempung
– Penurunan jumlah kation pada smart water, pada
suatu salinitas, akan kembali meningkatkan
gaya tolak menolak minyak (polar
negatif)-lempung hingga terlepas (tersapu oleh
smart water).

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 15/43

Doddy Abdassah
 Outline
1 2 3 4 5 6

1. Pendahuluan – Definisi EOR

2. Sekilas Tentang CO2-EOR dan Smart Water-EOR
3. Uji Coba CO2-EOR di Lapangan Meruap, Jambi
4. Uji Coba Smart Water-EOR di Lapangan Sukananti, Sumatera Selatan
5. Penutup

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 16/43

Doddy Abdassah
 Uji Coba Lapangan CO2-EOR
1 2 3 4 5 6

• Uji Coba Lapangan (field trial) yang pertama: CO2-EOR Bersiklus Tak
Tercampur di Lapangan Meruap, Provinsi Jambi (2012-2015)
• Nama proyek:
“Development of CO2 Geological Storage through 1,000-Tons CO2-EOR
Pilot Test”
• Tujuan umum:
– Mengkaji kemungkinan melakukan injeksi CO2 dalam rangka penyimpanan CO2 di
bawah permukaan.

• Tujuan khusus:
1. Melakukan uji coba injeksi CO2 dalam skala lapangan di reservoir minyak di Indonesia,
2. Mengetahui kemungkinan penerapan metode CO2-EOR dengan teknik injeksi bersiklus
(huff and puff) dan tak tercampur (immiscible) dalam skala lapangan,
3. Mengetahui tingkat keberhasilan penerapan CO2-EOR bersiklus tak tercampur di
reservoir di Indonesia dalam rangka peningkatan perolehan minyak.

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 17/43

Doddy Abdassah
 Uji Coba Lapangan
CO2-EOR Bersiklus Tak Tercampur 1 2 3 4 5 6

Uji Coba Lapangan – CO2-EOR Bersiklus Tak Tercampur

– Nama proyek penelitian:
“Development of CO2 Geological Storage through 1,000-Tons CO2-EOR Pilot
Test”
– Dilakukan melalui konsorsium riset antara INDONESIA-KOREA: ITB, KIGAM,
Sejong Univ., Konkuk Univ., Hanyang Univ., Hongik Univ.
‒ Studi laboratorium meliputi: swelling test, pengukuran
viskositas, uji laju korosi, dan core flooding.
‒ Lokasi: Sumur M-14 pada Lapangan Meruap, Kabupaten
Sarolangun, Provinsi Jambi.
‒ Periode kegiatan: 2012-2015

Diagram Sumur M-14

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 18/43

Doddy Abdassah
 Studi Laboratorium: Core Flooding
CO2-EOR Bersiklus Tak Tercampur 1 2 3 4 5 6

● Berea sandstone with

1,000 md permeability
and 20.36 % porosity.
● Oil sample is taken from
Well M-37.
● Injected brine: 3,000 ppm
NaCL
● Pure CO2 (99.99 %)
● BPR (back pressure
regu-lator) is set to 800 –
1,000 psi.
● 2 - 3 cycle CO2 injection.

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 19/43

Doddy Abdassah
 Sekilas Lapangan Meruap
CO2-EOR Bersiklus Tak Tercampur 1 2 3 4 5 6
Location : Kabupaten Sarolangun, Jambi Province
Field Area : 245.94 KM2
Discovery : January 1974
First Commercial Oil : 01 July 1996
KSO Sign : 12 July 2014
KSO Expiry : 11 July 2034 (20 years)
Total Well : 68 wells
Status Wells Note
Well Abandoned 1 M-04
Well Suspended 7 M-3, M-10, M-12, M-26, M-42, M-44, M-58
Well Produced 52 -
Well Water Injection 5 M-06, M-35,M-56, M-19 and M-07
Well Water Source 2 M-02 and M-40
Gas Well 1 M-43
Meruap Oil Current Pressure : 450 psi
• Gravity : 25 – 43 API Temperature : 150 F (65 C)
• Viscosity : 0.21 - 2.04 cp
• GOR : 1,100 SCF/STB

Meruap Water Meruap Rock

• Salinity : 2,500-6,000 ppm • Porosity : 14%
• Viscosity : 0.9 - 1.0 cp • Permeability : 68 mD
• pH : 7.3 – 8.9 • High Mineral Content
Meruap Reservoirs
• Stratigraphically layered that can be divided into six major reservoir units within Air
Benakat Formation (sandstone reservoirs)
• Average depth of 3,500 ft ss (1,067’s m)
• Gross thickness of 6 – 30 ft
• Solution gas drive mechanism

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 20/43

Doddy Abdassah
 Penentuan Sumur Injeksi
CO2-EOR Bersiklus Tak Tercampur 1 2 3 4 5 6

Dari 8 sumur yang memenuhi syarat awal, diperoleh 2 sumur kandidat utama:
M-61
M-61 M-14

M-14

• M-14 dan M-61 menunjukkan limited size reservoir, decline rate tajam.
• Sejarah produksi baik pada masing-masing target sand.
• M-14 AB-2c menjadi pilihan karena sejarah produksi pada saat M-14 AB-2c mulai
diproduksikan lebih baik daripada M-61 AB-2e.
• Dipilih Sumur M-14 AB-2c.
Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 21/43
Doddy Abdassah
 Diagram Sumur Injeksi
CO2-EOR Bersiklus Tak Tercampur 1 2 3 4 5 6

Well Diagram Sebelum Injeksi Well Diagram Saat Injeksi dan Produksi

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 22/43

Doddy Abdassah
 Uji Coba Lapangan
CO2-EOR Bersiklus Tak Tercampur 1 2 3 4 5 6

Tahap Studi Simulasi: melibatkan parameter

laju injeksi, durasi injeksi dan durasi soaking

• Skenario terbaik: laju injeksi 7 ton CO2 per hari

Produksi
Soaking
Injeksi
dan 150 hari waktu soaking.

Tahap Pelaksanaan:
• CO2 cair diangkut dari Kab. Subang, Jawa Barat,
menggunakan ISO Tank

• CO2 diinjeksikan dalam bentuk gas

menggunakan kompresor

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 23/43

Doddy Abdassah
 Peralatan/Perlengkapan
CO2-EOR Bersiklus Tak Tercampur 1 2 3 4 5 6

CO2 trucking @ 18 ton isotank. CO2 downloading to injection system.

Perlengkapan para pekerja/operator.. Mobile CO2 Monitor Kit.

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 24/43

Doddy Abdassah
 Peralatan/Perlengkapan
CO2-EOR Bersiklus Tak Tercampur 1 2 3 4 5 6

Iso-Tank CO2 Compressor Package Generator Tenaga Solar/Diesel

• Gross capacity: 20.080 liter • Tipe: Reciprocating • 625 KVA
• MAWP: 24 bar • Kapasitas: 20-40 ton/day
• Tekanan desain: 24 bar • Sistem pendingin: Air cooled
o
• Temperatur desain: -196 C sampai • Tekanan discharge: 150 bar
+50oC
• Tekanan suction: 20 bar
• Max. gross weight: 34.000 kg
• Stage kompresi: 3 Stage
• Materials: Stainless steel
• Dimensi (l x w x h): 6,058 x 2,438 x
2,591 mm
• Tipe insulasi: Vakum dengan insulasi
super multi layer

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 25/43

Doddy Abdassah
 Peralatan/Perlengkapan
CO2-EOR Bersiklus Tak Tercampur 1 2 3 4 5 6

Konfigurasi system injeksi (3D)

• Iso-Tanks
• Vaporizer
• CO2 compressor package

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 26/43

Doddy Abdassah
 Uji Coba Lapangan
CO2-EOR Bersiklus Tak Tercampur 1 2 3 4 5 6

Tahap Pelaksanaan: (lanjutan)

• Proses injeksi dilakukan selama 1 bulan, dimulai

Injeksi sejak 4 Juni 2015
Terhenti

• Total gas CO2 yang diinjeksikan sebesar 986 ton.

• Laju injeksi CO2 rata-rata sekitar 1-1.5 ton/jam
• Terdapat penghentian injeksi selama kurang lebih
3 minggu akibat masalah non-teknis

• Soaking dilakukan selama 10 minggu setelah

Tahap Monitoring: injeksi.

• Profil tekanan tubing dari sumur sekitar

selama proses injeksi dan soaking
seperti gambar disamping kanan.

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 27/43

Doddy Abdassah
 Uji Coba Lapangan
CO2-EOR Bersiklus Tak Tercampur 1 2 3 4 5 6

Tahap Produksi:
• Produksi dimulai pada 25 Desember 2015
• Fluida terproduksi pada awalnya berbentuk foam; menjadi minyak (cair) setelah
melaui proses settling.
• Laju produksi sumur sebesar 16 STBD (400% dari laju produksi terakhir)

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 28/43

Doddy Abdassah
 Evaluasi Pasca Produksi
CO2-EOR Bersiklus Tak Tercampur 1 2 3 4 5 6

Packer Tubing

Foamed crude waktu buka • Kondisi downhole string setelah injeksi baik.
sumur. • Tidak ada indikasi korosi pada tubing string dan kerusakan pada
rubber packer (packer digunakan selama 4 bulan injeksi dan
soaking)

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 29/43

Doddy Abdassah
 Outline
1 2 3 4 5 6

1. Pendahuluan – Definisi EOR

2. Sekilas Tentang CO2-EOR dan Smart Water-EOR
3. Uji Coba CO2-EOR di Lapangan Meruap, Jambi
4. Uji Coba Smart Water-EOR di Lapangan Sukananti, Sumatera
Selatan
5. Penutup

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 30/43

Doddy Abdassah
 Uji Coba Lapangan Smart Water-EOR
1 2 3 4 5 6

• Uji Coba Lapangan (field trial) yang kedua: Smart Water-EOR di Lapangan
Sukananti, Provinsi Sumatera Selatan (2017-2020):
• Nama proyek:
“Implementation of Smart-Low Salinity Waterflood for Enhanced Oil
Recovery from Mature Field and ICT-Based Mobile Smart Water Production
System”
• Tujuan umum:
– Mengkaji kemungkinan penerapan injeksi smart-water menggunakan sistem peralatan
pengolah air berbasis ICT.
• Tujuan khusus:
1. To evaluate the applicability of low salinity water injection at Tangai-Sukananti Field
through literature study.
2. To evaluate the low salinity water injection performance in enhancing oil recovery at
Tangai-Sukananti Field through laboratory study and reservoir simulation.
3. To propose recommendations in implementing low salinity water injection for EOR pilot
project at Tangai-Sukananti Field.

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 31/43

Doddy Abdassah
Uji Coba Lapangan
Smart Water-EOR 1 2 3 4 5 6

Uji Coba Lapangan – Smart Water-EOR

– Nama proyek penelitian:
“Implementation of Smart-Low Salinity Waterflood for Enhanced Oil Recovery
from Mature Field and ICT-Based Mobile Smart Water Production System”
– Dilakukan melalui kerjasama Tim INDONESIA-KOREA:
• Indonesia 🡪 ITB dan KSO Bass Oil Sukananti Ltd. (BOSL)
• Korea 🡪 Sejong Univ., Hanyang Univ., dan EPS-EnE
– Cakupan kegiatan pendahuluan:
• Studi simulasi 🡪 Hanyang Univ. (CMG), ITB-KSO BOSL (tNavigator)
• Studi laboratorium 🡪 Sejong Univ.
• Manufaktur & teknologi
🡪 EPS-EnE
– Lokasi: Sumur TGI-4 pada
Lapangan Sukananti, Provinsi
Sumatera Selatan, sebagai
Sumur injeksi.
Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 32/43
Doddy Abdassah
̶ Periode Kegiatan: 2017-2020
 Sekilas Lapangan Sukananti
Smart Water-EOR 1 2 3 4 5 6

•Tangai-Sukananti is located in
Ogan Ilir and Prabumulih, South
Sumatera Province.
•It covers 18.25 km2 area.
•Tangai-Sukananti Field was
discovered in 1990 and has been
operated by Pertamina until 2010.
•There are 10 wells in the field:
− 4 production wells (BNN-1, BNN-3,
TGI-1, TGI-3)
− 1 injection well (SKN-1)
− 3 suspended wells (BNN-2, BNN-4,
TGI-4)
− 2 P&A wells (TGI-2, KPG-1).

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 33/43

Doddy Abdassah
 Pembelajaran – Studi Literatur
Smart Water-EOR 1 2 3 4 5 6

Parameter LSWI Supporting Aspects Tangai Structure (M Sand)

Sandstone (implemented in major experiments) (Dang et al.,
Reservoir 2015) Sandstone
Carbonate (potential) with Dolomite Crystal (Pu et al., 2018)
Asphaltene content: 0.109% wt
Must Contain Polar Components (Dang et al., 2008)
Oil (BNN-3 PVT data from K1 Layer)
Appropriate viscosity (<100cp) (Dang et al., 2015) Relatively low viscosity (0.7 cp)
High clay mineral content (Tang and Morrow, 1999) Clay mineral content: 10% illite and
7% kaolinite (BNN-4 XRD data from
Clay Mineral
Shaly sand with high porosity (>0.16) K1 Layer)
Porosity 22%
Other minerals on Calcite (Dang et al., 2015)
Reservoir Dolomite (Pu et al., 2008)
Formation water containing 196 ppm
Formation Water Presence of Divalent Ions, Ca2+ and Mg2+ (Larger et al. 2008)
of Ca2+ and 26 ppm of Mg2+
Oil-wet or mix-wet reservoir (Tang and Morrow, 1999)
Initial Wettability Ineffective in a strong water-wet reservoir (Tang and Morrow, Mix-wet
1999)
Reservoir Temperature Not limited (Dang et al., 2015) 270 0F
Reservoir Depth Not limited (Dang et al., 2015) 1570 m
Lower salinity than formation water salinity, commonly 1000 -
Formation water salinity: 15000 ppm
2000 ppm. The effect can still be on at 5000 ppm (Austad et
Injection Fluid and minimum injection water salinity:
al., 2010; Yousef et al., 2010; McGuire et al., 2005)
1500 ppm
Must Contain Divalent Ions (Larger et al., 2008)

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 34/43

Doddy Abdassah
 Uji Coba Lapangan
Smart Water-EOR 1 2 3 4 5 6

Tahap Studi Simulasi:

• Perubahan kebasahan 🡪 pergeseran kurva kr
• Sensitivitas meliputi:
– Salinitas smart water (18,000; 3,600; 1,800 ppm)
– Laju injeksi smart water (500; 1,000; 1,800 bph)

• Berdasarkan skenario yang disusun:

– Respon TGI-1 berbeda dengan TGI-3
– Akibat intrusi oleh air (water
TGI-4
TGI-3 breakthrough), perolehan minyak
TGI-3 menurun jika laju injeksi
semakin tinggi.
TGI-1
– Hal sebaliknya terjadi pada TGI-1
– Sehingga, perolehan minyak
optimum didapat melalui injeksi
smart water bersalinitas 1,800
ppm dengan laju injeksi 1000 bph

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 35/43

Doddy Abdassah
 Studi Simulasi
Smart Water-EOR: Sensitivity of Injection Rate and Salinity 1 2 3 4 5 6

• Simulation analysis is conducted for low water salinity case using the existing 3D model
• Simulation basis include TGI-4 as the injection well and TGI-1 as an observation well
• The simulation is completed by using two parameters of sensitivity:
− Injection rate
− Injected water salinity
• The simulation forecast is set for 6 years and 9 months (1 October 2018 to 7 July 2025)
Cumulative Injected water Cumulative Oil
Injected water Oil No. Case Injected water salinity, ppm
No. Case Injected water salinity, ppm rate, STB/day Production, STB
rate, STB/day Production, 1 Basecase 0 - 494,227
STB
1 Basecase 0 - 494,227 2 WF_3 1800 15000 (formation water) 543,041
2 WF_4 3000 15000 (formation water) 550,205
3000 (5 to 6 times Dilution 3 WF_4 3000 15000 (formation water) 550,205
3 LSWa_4 3000 579,019
with low sal. Water)
1500 (10 to 11 times Dilution 4 WF_5 4000 15000 (formation water) 550,197
4 LSWb_4 3000 579,640
with low sal. Water)

The optimum water salinity, based on the highest The optimum injection rate, based on the highest
cumulative oil production is 1500 ppm cumulative oil production is 3000 STB/day

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 36/43

Doddy Abdassah
 Studi Laboratorium
Smart Water-EOR: Core Flooding Experiments 1 2 3 4 5 6

No Service Descriptions
1 Plugging process
2 Cleaning process toluene
3 Cleaning process methanol
4 Grain density
5 Porosity & permeability at ambient & NOB
6 Liquid permeability as function of throughput at initial salinity (15000 ppm)
7 Liquid permeability as function of throughput at 3000 ppm
8 Liquid permeability as function of throughput at salinity 1500 ppm
9 Unsteady state relative permeability [Kw/Ko] at initial salinity (15000 ppm)
10 Unsteady state relative permeability [Kw/Ko] at salinity 3000 ppm
11 Unsteady state relative permeability [Kw/Ko] at salinity 1500 ppm
12 Formation factor & resistivity index at NOB
13 Capillary pressure with porous plate at NOB
14 Capillary pressure with centrifuge low speed at NOB
15 XRD

Completed On going

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 37/43

Doddy Abdassah
 Studi Laboratorium
Smart Water-EOR: CTIS dan Fines Migration 1 2 3 4 5 6

CTIS of Berea Sandstone

at Different Calcium Percentage

2.7% of
divalent
ions
CTIS ≈ 0.042
Designed Water Ionic Strength

Injectant Salinity (ppm) Ionic Strength (M)

Brine 15000 0.3281

LSWI 1 3000 0.0656

LSWI 2 1500 0.0328

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 38/43

Doddy Abdassah
 Studi Laboratorium
Smart Water-EOR: Core Flooding Experiments
Asep Kurnia Permadi
Doddy Abdassah
1 2 3 4 5 6
Porosity and permeability
measurements:
• The experiment is done by using
air displacement.
• There are 18 core samples at 3
depth intervals, 6 samples on
each interval.
• The calculated permeability are
corrected to be Klinkenberg
corrected permeability, in terms of
k inf.
• Suggestion for further Unsteady
State Relative Permeability
measurement which are
represented by:
− Sample No. 6 & 7 as “Low Value” of
PERM
− Sample No. 5 & 5A as “Mid Value” of
PERM
− Sample No. 9 & 10 as “ High Value”
of PERM
11 November 2019 Slide ̶ 39/43
 Uji Coba Lapangan
Smart Water-EOR 1 2 3 4 5 6

Tahap Persiapan di Lapangan:

• Instalasi dan uji coba (commissioning) unit pemrosesan air 🡪 25 Agustus 2019 –
7 September 2019:
Alat Pemrosesan air terdiri atas 2 kontainer:
1. Enhanced Coagulation Plant
🡪 Mampu menurunkan turbidity air permukaan dari 51 NTU
menjadi 5 NTU
2. Desalination Plant
🡪 Mampu menurunkan salinitas air formasi dari 15000 ppm
menjadi 440 ppm

• Proses reaktivasi (workover) Sumur TGI-4: November 2019

̶ Tahap Injeksi: Januari 2020
Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 40/43
Doddy Abdassah
 Outline
1 2 3 4 5 6

1. Pendahuluan – Definisi EOR

2. Sekilas Tentang CO2-EOR dan Smart Water-EOR
3. Uji Coba CO2-EOR di Lapangan Meruap, Jambi
4. Uji Coba Smart Water-EOR di Lapangan Sukananti, Sumatera Selatan
5. Penutup

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 41/43

Doddy Abdassah
 Penutup
1 2 3 4 5 6

• EOR adalah any attempt normally by injecting substances into reservoirs or by

other means that changes the fluid properties or rock-fluid interactions either
physically or chemically so that the oil-flow mechanism is enhanced.

• CO2-EOR telah berhasil diterapkan di Lapangan Meruap dan berpotensi untuk

diterapkan di lapangan lainnya (telah dilakukan studi untuk Lapangan Langgak).

• Smart Water-EOR sedang diterapkan di Lapangan Sukananti dan sangat

berpotensi untuk berhasil.

• Dengan fakta-fakta tersebut, CO2-EOR dan Smart Water-EOR berpotensi untuk

diterapkan di Indonesia.

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 42/43

Doddy Abdassah
 1 2 3 4 5 6

Terima kasih

Asep Kurnia Permadi 11 November 2019 Slide ̶ 43/43

Doddy Abdassah