Anda di halaman 1dari 6

Business Retail

by Pak Jaka Umbara


(Selasa, 15 Desember 2020)
Tujuan Pembelajaran:
1. Mengetahui pengertian bisnis ritel
2. Memahami bisnis ritel tradisional
3. Memahami bisnis ritel modern
4. Memahami format bisnis ritel modern
5. Hakikat bisnis ritel

Pokok Pembahasan
1. Bisnis Ritel
2. Ritel Tradisional vs Ritel Modern
3. Format Ritel Modern
4. Hakikat Bisnis Ritel
Alfmarat dulunya kantor pusat di Branch Cikokol, Gedung A dan Gedung B.
Pertanyaan peserta MT ke Pak Jaka:
1. Sistem Diskon, terkait merchandising, terkait pricing dan promo produk. Detail dibahas di
departemen Merhcandising.
I. Bisnis Retail, Bisnis retail adalah usaha yang menjual barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan pribadi atau keluarga, secara eceran (groceries)/ menuju end user.
a) Kebutuhan yang dimaksud baik primer, sekunder, tersier, maupun
quarter/gibah/informasi.
II. Ritel Modern vs Ritel Tradisional
Konsep bahwa ritel modern mematikan ritel tradisional adalah tidak benar, karena
kekhawatiran operasional pengusaha ritel tradisional. Padahal kenyataannya ritel
tradisional sendiri yang harus berbenah untuk menghadapi perubahaan.
Alfamart sendiri memberdayakan mitra ritel tradisional, dengan memberikan
Pendidikan ritel sehingga dapat mengikuti perubahan. Contohnya OBA.
OBA dan TMA sendiri sebagai program CSR Alfamart bertujuan:
a) Branding untuk memperbaiki paradigma di masyarakat
b) Politic wheel, mengambil kesempatan dari fokus program UMKM pemerintah
c) Kantong cadangan, bagaimana ritel tradisional naik yang nantinya secara tidak
langsung Alfamart kecipratan. Seperti supply barang dari Alfa grosir (dibanding
beli barang sendiri ke grosir). Sama seperti Ketika membuka toko, sistem diskon
digunakan untuk menarik pelanggan. Untuk menentukan diskon di segmen pasar
dilihat juga dari kontribusi produk (besar kecilnya margin), dan kecepatan
penjualan item. Misal dalam penjualan minyak, produk minyak memliki harga
tinggi dan margin rendah, namun diperlukan untuk memikat pelanggan terutama
di toko dengan pasar dominan ibu-ibu.

Perbedaan

Modern (Family Mart) Tradisional

Kepemilikan Coorporate Chain Store Pribadi atau Badan Usaha Milik


Pemerintah
Fasilitas Toko Fasilitas lebih modern (alat Fasilitas lebih sederhana, pembayaran
pembayaran, maupun properti mesin kasir sederhana, property
toko seperti AC, Chiller, dll) seadanya
Promosi Promosi rutin dan ada serta Promosi tidak menentu dan tidak
terprogram dengan baik terstruktur.
Keuangan Keuangan lebih tertata Keuangan tidak terlalu rapi

Tenaga Kerja Banyak, lebih terlatih, dibawah Sedikit, umumnya tidak terikat kontrak,
manajemen yang baik dan manajemen kurang baik
Operasi Toko Tidak Fleksibel, Terjadwal Fleksibel

Jangkauan Kelas Menengah - Kelas Atas Kelas Bawah – Kelas Menengah


Konsumen
Pelayanan Swalayan, harga pasti Dilayani, tawar menawar

Kepemilikan Tanah Mitra, Sewa Pribadi, Negara, Sewa

Sumber modal Investor, Perusahaan Pribadi, BUMN, BUMD, BUMDES

Pembangunan Toko Menggunakan jasa kontraktor Umumnya tukang Borongan

Supplier Langsung dari Produsen Grosir

Logistik Alur distribusi logistic lebih detail Alur distribusi logistik tidak detail dan
dan kompleks sederhana
Lokasi Lokasi sesuai segmentasi pasar Lokasi tidak terlalu diperhitungkan
Display Produk Mengikuti aturan Planogram Tidak ada aturan

Inventory Inventori item tertata baik (Ketika Inventori tidak terpantau detail
menyentuh angka minimum order,
akan langsung dipasok Kembali)

III. Perkembangan ritel di Indonesia


a) Awalnya, ritel merupakan pasar tradisional
b) Kemudian masuk ke retail modern, Sarinah 1990 an, retail modern pertama di
Indonesia. Statusnya sekarang merupakan Persero, BUMN.
c) 1980 an,1990 an, - 2000 mulai muncul retail modern dengan berbagai format,
Minimarket, supermarket, dan hypermarket. Karena perkembangan berbagai
jenis modern retail pada masa ini, keluar Keputusan Presiden pembagian
modern retail.
d) Tahun 2000 an mulai muncul Convenience Store, yang menyediakan produk RTD
dan RTE, seperti Lawson, Alfaexpress, Indomaret Point, Circle K.
e) Alfamart online to offline, dan offline to online. Seperti Alfagift
f) E-commerce yang berkembang dan merambah ke sektor groceries.

Faktor penyebab perubahan/ evolusi :


a) Teknologi, era digital, bagaimana platform yang sesuai dengan perilaku dan
kebutuhan masyarakat. (Alfacrt, Alfatrex, Alfagift).
b) Properti, terkait lokasi
c) Pengaruh global, kondisi pandemic dan situasi politik
d) Logistik dan Distribusi
e) Makro ekonomi dan regulasi, kondisi ekonomi global dan juga politik yang
mengatur regulasi penjualan
f) Pendapatan per kapita, terkait daya beli dan minat beli di masyarakat.
Format Ritel Modern
Contoh: Giant, Superindo, Matahari.

 Hypermarket (Menjual semua kebutuhan dengan luas >5000m 2 dengan jumlah item
>25000)
 Supermarket (Menjual kebutuhan pokok, namun jumlah item dan luas >minimarket)
 Department Store ( Punya departemen produk sendiri dengan jumlah >25000, produk
sampai dengan sekunder)
 Minimarket (Groceries, luas 200m2, jumlah item <5000 item, menjual kebutuhan pokok,
Contoh Alfamart)
 Convenience Store (Format mirip minimarket, ada RTD dan RTE, contoh Lawson)
 Speciallity Store (Hanya menjual satu varian produk saja, misal Dan-dan khusus
Kosmetik)
Asosiasi Peritel Indonesia (Modern Ritel)
Asosiasi Koperasi Peritel Indonesia (Tradisional Ritel)

Pemain bisnis retail di Indonesia:


 Pesaing secara langsung (Produk yang dijual sama, format penjualan sama)
Misal Alfamart dengan Hypermart) Namun ada potensi ritel tradisional menjadi pesaing
langsung.
 Pesaing secara tidak langsung (Produk mirip dan format penjualan tidak sama misal
partai besar dan kecil)
Misal Alfamart dengan Grosir/Supllier, Speciallity store

Inovasi baru bisnis Ritel:


Coffee and tea shop, co-working area, hang out, free wifi, breakfast. (ALFAX)

Era Digital
Memanfaatkan semua media yang ada, channel yang ada, dan platform yang ada untuk
pemasaran, dengan strategi sederhana hingga kompleks.
Contoh : memasarkan lewat hubungan dekat dengan teman melalui media sosial.

SELANJUTNYA?
Pengembangan Online. Perkembangan Teknologi.

Kenapa toko Retail Tutup?


o Sistem Operasi Buruk
o Era Inovasi Disruptif,
Bermunculan inovasi yang tidak dapat mengganggu sistem lama, Teknologi lama
digantikan dengan teknologi baru yang lebih efisien dan bermanfaat. Digital market
place asing bagi pelaku usaha lama ataupun regulator.

Pemikiran Outside-Inside, survey kondisi lapangan, baru dibawa dan dipikirkan ke


dalam.

Hakikat Bisnis Ritel


1. Efisiensi
2. Pelayanan

1. Efisiensi berbicara tentang biaya, menekan biaya keluar memaksimalkan


keuntungan. Pemanfaatan biaya keluar optimal untuk meraih keuntungan.

Bagaimana tentang pungutan liar, iuran keamanan, ormas?


Berkaitan dengan iuran nilai yang pasti kepada RT/RW atau lingkungan setempat. Iuran
keamanan ormas maupun preman, jika tidak bisa dikomunikasikan dengan baik, maka diberikan
terlebih dahulu. Namun untuk selanjutnya dikomunikasikan dengan cabang, dan cabang akan
handle dengan LP yang mengurus tentang keamanan di cabang. Biasanya dihandle oleh
TNI/POLRI. Koordinasi dengan tim keamanan terkait.
Area Manager Operation selain mengoptimalkan coverage area,
Bagaimana menyampaikan visi dan misi serta arahan dari Direktur Operasi-GM Operasi-BM- ke
Area Coordinator, COS, ACOS, dan Crew.
Business Model Canvas Alfamart, digunakan untuk memetakan ataupun memudahkan
memantau aktivitas bisnis di Alfamart. Ada 9
Costume
Value Costumer Key
Key r Channel Revenue
Key Partners Proporsiti Relations Resource Cost Structure
Activities Segment s Streams
ons hip s
s
Human
Fixed Cost :
Capital
400+ Loyalty Rental, Asset Sales of
Housewi dengan
suppliers Card and Depreciation, Merchandise
Logistics Proximity ves + Thoughtf Stores
(produk yg Loyalty Utilities, from
Kids ully &
dijual) Programs Wages, costumers
smart
Delivery
attitudes
100+
Rental and
vendors Costumer Middle Integrate Store’s
Merchandis Akesibilita Participation
(pemenuha Service class d IT Sales
ing s income from
n Centre income Systems Point
principals
equipment)
Contractors Busines Direct
Convenen Shoppers
(Pembangu Developme Delivery
ce Research
nan) nt Services
Focus Variable Cost :
Proper
Franchisees Group Overtime,Supp
Marketing Assortme E-
(Waralaba) Discussio lier, Promotion
nt Outlet POS Data comme
n Fee Based
Tradision (Point of rce
Good Income
al Sales) (Alfacar
Service
t,
Reasonabl Alfamart
SMEs and Store alfamin
e Price for All
Community Operation d,
Value Activities
alfagift)
Added
Services
Pendapatan lain Alfamart diluar Sales : Penempatan produk di rak (Planogram),PLL, sewa
Penant
STD,APC,Margin, pantau, lebih detail akan dibahas di Pejabat Toko, inclass.

Anda mungkin juga menyukai