Pokok Pembahasan
1. Bisnis Ritel
2. Ritel Tradisional vs Ritel Modern
3. Format Ritel Modern
4. Hakikat Bisnis Ritel
Alfmarat dulunya kantor pusat di Branch Cikokol, Gedung A dan Gedung B.
Pertanyaan peserta MT ke Pak Jaka:
1. Sistem Diskon, terkait merchandising, terkait pricing dan promo produk. Detail dibahas di
departemen Merhcandising.
I. Bisnis Retail, Bisnis retail adalah usaha yang menjual barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan pribadi atau keluarga, secara eceran (groceries)/ menuju end user.
a) Kebutuhan yang dimaksud baik primer, sekunder, tersier, maupun
quarter/gibah/informasi.
II. Ritel Modern vs Ritel Tradisional
Konsep bahwa ritel modern mematikan ritel tradisional adalah tidak benar, karena
kekhawatiran operasional pengusaha ritel tradisional. Padahal kenyataannya ritel
tradisional sendiri yang harus berbenah untuk menghadapi perubahaan.
Alfamart sendiri memberdayakan mitra ritel tradisional, dengan memberikan
Pendidikan ritel sehingga dapat mengikuti perubahan. Contohnya OBA.
OBA dan TMA sendiri sebagai program CSR Alfamart bertujuan:
a) Branding untuk memperbaiki paradigma di masyarakat
b) Politic wheel, mengambil kesempatan dari fokus program UMKM pemerintah
c) Kantong cadangan, bagaimana ritel tradisional naik yang nantinya secara tidak
langsung Alfamart kecipratan. Seperti supply barang dari Alfa grosir (dibanding
beli barang sendiri ke grosir). Sama seperti Ketika membuka toko, sistem diskon
digunakan untuk menarik pelanggan. Untuk menentukan diskon di segmen pasar
dilihat juga dari kontribusi produk (besar kecilnya margin), dan kecepatan
penjualan item. Misal dalam penjualan minyak, produk minyak memliki harga
tinggi dan margin rendah, namun diperlukan untuk memikat pelanggan terutama
di toko dengan pasar dominan ibu-ibu.
Perbedaan
Tenaga Kerja Banyak, lebih terlatih, dibawah Sedikit, umumnya tidak terikat kontrak,
manajemen yang baik dan manajemen kurang baik
Operasi Toko Tidak Fleksibel, Terjadwal Fleksibel
Logistik Alur distribusi logistic lebih detail Alur distribusi logistik tidak detail dan
dan kompleks sederhana
Lokasi Lokasi sesuai segmentasi pasar Lokasi tidak terlalu diperhitungkan
Display Produk Mengikuti aturan Planogram Tidak ada aturan
Inventory Inventori item tertata baik (Ketika Inventori tidak terpantau detail
menyentuh angka minimum order,
akan langsung dipasok Kembali)
Hypermarket (Menjual semua kebutuhan dengan luas >5000m 2 dengan jumlah item
>25000)
Supermarket (Menjual kebutuhan pokok, namun jumlah item dan luas >minimarket)
Department Store ( Punya departemen produk sendiri dengan jumlah >25000, produk
sampai dengan sekunder)
Minimarket (Groceries, luas 200m2, jumlah item <5000 item, menjual kebutuhan pokok,
Contoh Alfamart)
Convenience Store (Format mirip minimarket, ada RTD dan RTE, contoh Lawson)
Speciallity Store (Hanya menjual satu varian produk saja, misal Dan-dan khusus
Kosmetik)
Asosiasi Peritel Indonesia (Modern Ritel)
Asosiasi Koperasi Peritel Indonesia (Tradisional Ritel)
Era Digital
Memanfaatkan semua media yang ada, channel yang ada, dan platform yang ada untuk
pemasaran, dengan strategi sederhana hingga kompleks.
Contoh : memasarkan lewat hubungan dekat dengan teman melalui media sosial.
SELANJUTNYA?
Pengembangan Online. Perkembangan Teknologi.