perusahaan-pedagang
besar- ritel-konsumen
Selama kurun waktu 20 tahun terakhir
akhir
Paradikma Ritel
Tradisional dan Ritel
1. Kurang memperhatikan Lokasi
Modern
2. Tidak memperhitungkan potensi
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
pembeli
Jenis produk yang dijual kurang fokus
Merek tidak mendapatkan seleksi
Kurang memperhatikan suplayer
Pencatatan penjualan secara sederhana
Tidak mengevaluasi keuntungan perunit
Arus kas tidak terprogram
Pengembangan bisnis tidak terencana
Fungsi Ritel
1. Menyediakan produk dan jasa
2. Memecah ukuran produk menjadi
kecil
3. Penyimpan persediaan
4. Penghasil jasa
5. Meningkatkan nilai produk dan jasa
Pengelompokan unsur
ritel untuk kepuasan
1. Jenis barang dagangan yang dijual
konsumen
ritel ,alat olah raga sebagai sporanting
4. Barang Dagangan
Departement store berbeda dengan
2. Big-Box Retailer
Supersenter mempunyai luas 220. 000
Hypermarket
Giant,Carrefour.yang
berkembang saat ini
4. General Merchandise
Retail
a. Toko diskon: ritel yang menjual sejumlah
c.
Toko Katagori/catagori
spesialist: toko diskon dg varian
produk lebih sempit
f.Value
4.Televisi
home shopping,format
ritel dg menggunakan televisi
Ada tiga format a. saluran kabel,
infomercials, direct responsive selling.
5. Vending machine retailing, format non
store yang menyimpan produknya di
mesin dan menyalurkan ke pelanggan
ketika memasuk kan uang tunai / kartu
kredit kedlm mesin.
Waralaba/franchise: ritel yg dioperasikan
individu tetapi memperoleh lisensi dan
organisasi pendukung yang lebih besar.
Format Ritel
Format Toko
Non store;
Katalog
Penjualan
elektronik
Melalui surat
Vending machine
Pemasaran
langsung
Melalui telephon
Penjualan maya/
E Commerce
Ritem
Makanan;
Convinience
store
Supermarket
Supercentre
Grosir
hypermarket
R. Barang
dagangan
umum:
Spesialty
store
Variety store
Departement
store
Off Price
store
Factory
Ritel;
2.Meningkat nya Persaingan dibidang Ritel,
PT Matahari, departement store,
3.Globalisasi, pasar domestik yang semakin
dewasa dan sistem dan keahlian.
Penghalang perdagangan WTOdan NAFTA
sprt Carrefour dan Giant ke Indonesia
4.Penggunaan berbagai cara untuk
berinteraksi dengan konsumen
Era 2000-2010an
Hypermarket & perkenalan e-retailing
ditandai Carrefour, Hypermarket,
Lipposhop, yg mengenalkan e retailing.
Perkembangan ritel ini ada 3 yang
mempengaruhi: ekonomo, demografi, dan
sosial budaya.
Prosentasepenjualan Ritel dari presentase
gross domestic product dan belanj
konsumen.
Presentase penjualan barang, brdasarkan GDP
1998=22,1%, 2003=22,9%, nilai penjualan
hampir Rp 412 triliun, tahun 2003.
Manajemen/mempekerjakan org
yang memiliki keahlian
2. Peluang Wirausaha
3. Peluang Pengembangan Karier,
manajer toko, manajer produk, staf
perusahaan,
PROSES KEPUTUSAN
MANAJEMEN RITEL:
1. Memahami lingkup bisnis Ritel
2. Mengembangkan strategi ritel
3. Manajemen barang dangangan
4. Manajemen Toko
5. Evaluasi kinerja Manajemen
Ritel
Bagian 1
Memahami Lingkup Bisnis Ritel
Tren dan Format
Ritel
Ruang Lingkup,
Paradigma
Pengelolaan dan
Peluang Bisnis Ritel
CUSTOMER
Perilaku Belanja
Pelanggan dalam
bisnis
Strategi
Pemasaran
dalam Bisnis
Ritel
Aspek
Keuangan
dalam Bisnis
Ritel
Aspek
Pemilihan
Lokasi dalam
Area
Perdagangan
Ritel
Aspek Sumber
Daya Manusia
dalam Bisnis
Ritel
Bagian 2
MENGEMBANGKAN
STRATEGI RITEL
Bagian 3
Manajemen Barang
Dagangan (Merchandise
Management)
Perencanaan & Pengelolaan
keanekaragaman Barang
Dagangan
Sistem Pembelian Barang
Dagangan
Penetapan Harga Barang
Dagnagan
Bauran Komunikasi Ritel
Sistem
Informasi &
Jaringan
Persediaan
Membangun
Manajemen
Relasional
dalam bisnis
Ritel
Bagian 4
Manajemen Toko (Store
Management)
Pengaturan Layout tToko,
Desain, dan Visualisasi
Barang Dagangan
Aspek Kualitas Layanan
dalam Ritel
Sistem Antrean dan
Penanganan keluhan
BAGIAN 5
EVALUASI KINERJA MANAJEMEN RITEL
Sumber
Utami, C Whidya. Manajemen Ritel: