Anda di halaman 1dari 17

BAB I

KAJIAN TEORI

A. Katup Pengatur Tekanan


A. Pengertian
Katup pengatur tekanan, tekanan cairan hidrolik diatur untuk berbagai tujuan
misalnyauntuk membatasi tekanan operasional dalam system hidrolik, untuk
mengatur tekanan agar penggerak hidrolik dapat bekerja secara berurutan, untuk
mengurangi tekanan yang mengalir dalam saluran tertantu manjadi kecil.

Fungsi Katup Pengatur Tekanan antara lain :


 Membatasi tekanan kerja silinder
 Melindung ketika beban lebih
 Memberikan perlawanan aliran fluida sebagai gaya penyeimbang
 Menyediakan arah baik aliran pompa ke tangki apabila tekanan sistem tidak di
pertahankan
 Mengurangi atau menurunkan batas tekanan dan rangkaian untuk menuju tekanan
yang lebih rendah

 Macam-Macam Katup Pengatur Tekanan


1. Presure Relief Valve
Presure relief valve digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada system
dan juga mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi
kemampuan rangkaian hidrolik.
2. Sequence Valve
Sequence valve berfungsi untuk mengatur tekanan untuk mengatur tekanan untuk
mengurutkan pekerjaan yaitu menggerakkan silinder hidrolik yang satu kemudian
baru yang lain.

3. Presure Reducing Valve


Presure reducing valve adalah katup yang berfungsi untuk menurunkan tekanan
fluida yang mengalir pada saluran kerja karena penggerak yang akan
menerimanya di desain dengan tekanan yang lebih rendah.

4. Presure shutoff
Katup ini digunakan untuk pengaman suatu system tekanan dalam system hidrolik
yang dihubungkan langsung dengan akumulator apabila tekanan tiba – tiba drop.
 Pengertian Katup Debit Fluida
Katup debit fluida adalah katup yang mengontrol aliran fluida menggunakan kontrol
listrik. Yang artinya, sebuah katup akan bekerja apabila fluida yang mengalir dibantu
oleh aliran listrik. Jadi, jalannya sebuah katup tersebut bias di kontrol oleh listrik. Adapun
komponennya yaitu :

1. Flow Meter
Flow meter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengatur laku aliran atau
jumlah suatu fluida yang bergerak mengalir dalam suatu pipa tertutup atau saluran
terbuka.

B. Konstruksi
 Presure Relief Valve

a. katup periksa
b. Piston redaman
c. Mengunci kerucut
d. Kursi katup
 Sequence Valve

a. piston
b. pelat pegas
c. pegas
d. Sekrup penyetel

 Presure Reducing Valve

1. Port saluran masuk udara bertekanan


tinggi, 2. Ruang keluar, 3. Pegas, 4. Port
ventilasi, 5. Perumahan. 6. Kenop
pengatur, 7. Piston atau diafragma. 8.
Lubang pilot, 9. Keluar, port tekanan
rendah. 10. Kursi poppet, 11. Poppet.

 Presure Shutoff

1. Block 9. Ball
2. Pilot valve 10. Spring
3. Main valve insert 11. Spring chambe
4. Check valve 12. Adjusment

13. Main
5. Pilot spoolspool

14. Spring
6. Orifices

15. Control line


7. Orifices

8. Ball
C. Cara Kerja
1. Presure relief valve

Relief valve melakukan fungsi ini dengan membuang tekanan pada saat settingan
relief valve tercapai. Relief valve membuka ketika tekanan pada system melampaui
gaya spring pada relief valve. Spring menahan relief valve pada posisi tertutup.
Ketika tekanan fluida meningkat ke titik yang telah melampaui gaya spring, relief
valve terbuka dan mengalirkan oli meneju reservoir. Proses ini disebut “relieving”
atau pembatasan tekanan fluida system.

2. Sequence valve

Ketika unit penggerak utama menyelesaikan operasinya, tekanan dalam


saluran ke unit penggerak meningkat cukup untuk mengatasi gaya pegas, dan piston
naik. Katup kemudian pada posisi terbuka (tampilan B). Cairan yang memasuki katup
mengambil jalur yang resistansinya paling kecil dan mengalir ke unit sekunder.
Saluran pembuangan disediakan untuk memungkinkan cairan apa pun yang bocor
melewati piston mengalir dari bagian atas katup. Dalam sistem hidrolik, saluran
pembuangan ini biasanya terhubung ke saluran balik utama.
3. Presure Reducing Valve

Katup Ini digerakkan oleh tekanan hilir dan cenderung menutup saat tekanan ini
mencapai pengaturan katup. Katup penurun tekanan menggunakan spul bermuatan
pegas untuk mengontrol tekanan hilir. Jika tekanan hilir berada di bawah pengaturan
katup, fluida mengalir bebas dari saluran masuk ke saluran keluar.

4. Presure Shutoff

Katup unloading valve memungkinkan pompa untuk membangun tekanan ke


pengaturan tekanan yang dapat disesuaikan, dan kemudian memungkinkan untuk
melepaskan ke tangki pada dasarnya pada tekanan nol selama tekanan pilot
dipertahankan dari sumber jarak jauh . Dengan katup pembongkaran, pompa pada
dasarnya tidak memiliki beban dan mengembangkan jumlah daya minimum. Dengan
katup pelepas tekanan, pompa mengalirkan aliran pompa penuh pada pengaturan
katup pelepas tekanan, dan karenanya beroperasi pada kondisi daya maksimum.
D. Aplikasi
1. Mesin Press Hidrolik Batako / Paving

Pada mesin ini menggunakan hidrolik karena membutuhkan tenaga yang besar.
Dengan ini, dicetaklah dengan cetakan yang panas, dan menggunakan tekanan yang
besar sehingga digunakan pengatur tekanan agar sesuai hasil cetakan yang maksimal
tidak berubah – ubah.

2. Mesin press kaca serat

Pada mesin press kaca ini terdapat Presure relief valve pada system hidroliknya,
dimana akan melindungi kaca supaya tidak pecah. Ketika silinder press akan bekerja
dan jika tekanan kerja system lebih besar dibanding dengan tekanan setting relief
valve. Karena dalam system hidrolik mesin press ini, katup relief digunakan sebagai
pengaman.
BAB II
ILUSTRASI

A. Form Elektrikal
B. Form Panel
C. Rangkaian Daya
BAB III
LAPORAN

A. Alat dan Bahan


Alatdanbahan Spesifikasi Keterangan Jumlah
Double acting Double acting cylinder festo 1
cylinder
Throttle check valve Throttle check valve festo baik 1
Katup 4/3 tipe E Katup 4/3 tipe E festo baik 1
Pompahidrolik Hydraulic gear pump baik 1
Hose Festo baik Secukupnya
Relay Relay MY4N 14 kaki baik 5
kabel Kabelawg 22 baik Secukupnya
Tombol NO TombolNOLampu return 2
EWIG DC 24V EA39- baik
E11D24 16MM 5 kaki
Tombol NC Tombol NC Lampu return 1
EWIG DC 24V EA39- baik
E11D24 16MM 5 kaki
Lampumerah Pilot lamp 16mm 12-48V baik 1
Shemscomerah
Lampuhijau Pilot lamp 16mm 12-48V Baik 1
Shemscohijau
Lampukuning Pilot lamp 16mm 12-48V baik 1
Shemscokuning
Proxymity sensor baik 2
Obeng - baik 1
Tang potong baik 1
Panel box - Baik 1
Power suply baik 1
Presure valve Baik 1
Manometer baik 1
B. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan di atas meja atau panel,lalu pasang kabel sesuai rangkaian,
pada terminal1(T1.1)kaki1 arus L220V TO MCB in,T1,2 >N,T1.3>PE,T1.5>L1 from
MCB out,T1.6>N from T1.2, T1.8>24V to fuse
in(powersuply),T1.9>0V(powersuply),T2.12>24V1 from fuse out,T2.2>0V from
T1.9.

2. Jika sudah di susun kabel rangkaian daya seperti di atas, maka sambungkan setiap
kaki 13 relay ,kaki negatip lampu dan kaki negatip selenoid ke ov, pada rangkaian ini
kita menggunakan 5 relay.

3. Lalu pasang arus 24v pada kaki BN(kabel warna coklat) pada sensor dan juga saklar
tekanan.

4. Setelah itu kita rangkai adalah,ambil arus 24v lalu masuk ke kaki 3 pada taombol
start,dan output nya masuk ke kaki 1 pada tombol stop,dan out tumbul stop masuk ke
kaki3 relay k5 dan kaki 11nya masuk ke kaki 14relay k4, dan pada kaki 5 relay k4 di
beri arus 24v dan kaki 9nya di sambuk ke kaki input pada tombol stop.
5. Lalu ambil arus 24v lagi masuk ke kaki tobol reset, lalu output nya masuk ke kaki 1
pada relay k1dan kaki 9 relay k1 masuk ke kaki14 relay k5. Lalu pada kaki 5 pada
relay k5 dan k3 di beri arus 24v dan kaki 9 relay k5 dan k3 di jumper masuk ke kaki
output pada tombol reset.

6. Ambil arus 24v masuk ke kaki 2relay k4 dan kaki 10 nya masuk kekaki 4relay k5 dan
kaki 12 relay k5 masuk ke kaki positip lempu hijau,pada kaki 10 relay k4 di jampr ke
kaki 2 relay k1,dan kaki 10 nya di jumper kekaki 12 relay k5.

7. Pada kaki 7 pada relay k4 di beri arus 24v lalu kaki 11 pada rekay k4 masukke kaki
positip pada lampu kuning, Pada kaki 5 pada relay k2 di beri arus 24v lalu kaki 9
pada rekay k2 masukke kaki positip pada lampu merah.
8. Lalu ambil arus 24v masuk ke kaki 8 pada relay k4 dan kaki 12 nya masuk ke kaki a1
pada katup selenoid (y0) dan kaki a2 nya masuk ke arus 0v

9. Lalu ambil arus 24v masuk ke kaki 6 pada relay k5 dan kaki 10 nya masuk ke kaki a1
pada katup selenoid (y1) dan kaki a2 nya masuk ke arus 0v

10. Pada bagian rangkaian hidrolik pada suran pompa masuk ke saluran p katup
selenoid,dan pada saluran T pompa masuk ke saluran T pada pada katup semenoid.
11. Pada saluran A katup selenoid masuk ke saluran A pada katup cekik dan saluran B
katup cekik di cabang 3 ke katup tekanan dan silinder pada port instrok,dan pada saluran
B katup selenoid masuk ke silinder port outstrok.

Hasil

Kesimpulan :
1. Dari kajian teori yang saya buat dapat mengetahui beberapa komponen pengatur tekanan
yang harus ada pada rangkaian
2. Dalam rangkaian tekanan ini sangat bermanfaat pada saat kita bekerja,agar tidak terjadi
kecelakaan kerja
3. Agar kita tahu brapa kekuatan beban yg harus di bawa pada barang tersebut
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai