Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN ANALISIS PROGRAM PUSKESMAS

DESA TARAI BANGUN KECAMATAN


TAMBANG

PRESEPTOR AKADEMIK : Ns. DONI HENDRA, M.Kep

OLEH :

KELOMPOK III

AMELIA ROZA, S.Kep NIM. 19511005

LENY ARIANTI, S.Kep NIM. 19511057

RAHMAH FADHILLAH, S.Kep NIM. 19511083

RINI RAUDHATUL NOR, S.Kep NIM. 19511091

RIFDATUL JANNAH, S.Kep NIM. 19511089

SUCI RAMADANI, S.Kep NIM. 19511102

ULYYA CHARISMA, S.Kep NIM. 19511106

ZULFITRAH ROMADIANSYAH, S.Kep NIM. 19511116

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Depkes RI (2019) puskesmas merupakan pelayanan
kesehatan yang berinteraksi langsung kepada masyarakat yang bersifat
komprehensif dengan kegiatannya terdiri dari upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Puskesmas juga merupakan unit teknis yang
bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pembangunan kesehatan
disatu atau sebagian wilayah kecamatan yang mempunyai fungsi sebagai
pusat pembangunan kesehatan masyarakat, pusat pemberdayaan
masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam rangka
pencapaian keberhasilan fungsi puskesmas sebagai ujung tombak
pembangunan bidang kesehatan.
Pelayanan puskesmas semakin hari akan mengalami kemajuan dan
semakin kompleks, baik dari segi pelayanan ataupun sumber daya yang
dibutuhkan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu sistem yang terdiri
dariberbagai komponen yang saling terkait, saling tergantung, dan saling
mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Mutu pelayanan
kesehatan dipuskesmas dan rumah sakit adalah produk akhir dari interaksi
dan ketergantungan yang rumit antara berbagai komponen atau aspek
pelayaan.
Pelayanan kesehatan dasar harus terselenggara atau tersedia untuk
menjamin hak asasi semua orang untuk hidup sehat. Penyelenggaraan atau
penyediaan pelayanan kesehatan dasar ini harus secara nyata menunjukkan
keberpihakannya kepada kelompok masyarakat risiko tinggi termasuk di
dalamnya kelompok masyarakat miskin. Bahkan lebih jauh lagi, ruang
lingkup pelayanan kesehatan dasar tersebut harus mencakup setiap upaya
kesehatan yang menjadi komitmen komunitas global, regional, nasional
maupun lokal (Depkes RI, 2019).
Adapun upaya kesehatan masyarakat tersebut yaitu pelayanan
kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu,
anak, dan keluarga berencana, pelayanan gizi, pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit. Sedangkan untuk upaya kesehatan perorangan
tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, pelayanan gawat
darurat, pelayanan satu hari (one day care), home care, rawat inap
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan. Dengan
berbagai macam jenis penyakit, puskesmas menjadi tombak utama bagi
masyarakat.
Dewasa ini, terdapat penyakit langka yang masuk ke Indonesia, wabah
ini sudah mendunia dari akhir tahun 2019. Pada 31 Desember 2019,
China- WHO Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak
dikenal etiologinya di kota Wuhan, Provinsi Hubei. Pada tanggal 7 januari
2020 cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya
sebagai jenis baru virus corona (novel coronavirus, 2019-nCoV).
Penambahan jumlah kasus 2019-nCoV keluar wilayah Wuhan. Sampai
pada tanggal 18 Februari 2020, secara global menurut WHO tercatat
72.528 kasus terjadi di Cina, dengan kematian sebanyak 1870 kasus di 81
negara dengan 3.220 kasus kematian.
Tanda gejala klinis yang dilaporkan sebagian besar adalah demam,
mengalami kesulitaan bernapas, dan hasil rontgen menunjukan infiltrat
pneumonia luas dikedua paru-paru. Sampai saat ini penyebab penularan
masih belum diketahui secara pasti. Menurut the Sidney Morning Herald,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, Indonesia harus berbuat
lebih banyak untuk mempersiapkan kemungkinan wabah virus corona.
WHO berharap, Indonesia bisa meningkatkan pengawasan, deteksi khusus
dan persiapan fasilitas kesehatan yang ditunjuk jika wabah tiba. Saat ini
puskesmas ikut berperan aktif untuk memberitahu kepada masyarakat
bagaimana penanganan, dan pencegahan apabila masyarakat sekitar
menemukan kasus virus corona di lingkungan mereka.
Hal ini merupakan masalah kesehatan yang sangat membutuhkan
perhatian dan penanganan lebih cepat. Namun dalam penanganan
kesehatan tidaklah mudah karena adanya keterbatasan sumber daya
manusia baik dalam aspek kualitas maupun kuantitas. Dengan adanya
Puskesmas sebagai upaya keperawatan kesehatan masyarakat diharapkan
pemberian pelayanan kesehatannya dapat mencegah terjadinya penularan
virus corona tersebut.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisa pelaksanaan program puskesmas yaitu
pencegahan Covid-19 di Puskesmas Desa Tarai Bangun Kecamatan
Tambang
2. Tujuan khusus
a. Melaksanakan pengkajian yang meliputi pengumpulan data serta
mempresentasikan data yang diperoleh di wilayah Puskesmas
Kecamatan Tambang.
b. Merumuskan masalah kesehatan dan memberikan gambaran
analisa data yang sesuai dengan masalah kesehatan yang telah
disusun di wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambang.
c. Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan dengan masalah
yang akan dijumpai dan diprioritaskan.
d. Mengimplementasikan tindakan sesuai dengan rencana yang telah
disusun.
e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan dan penyusunan rencana
tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil yang
optimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teoritis
1. Konsep Puskesmas
a. Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya (Permenkes RI No 75, 2014).
b. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang di selenggarakan
puskesmas yang tertera pada peraturan menteri kesehatan Republik
Indonesia nomor 75 tahun 2014 Pasal 2 yang mana tujuan tersebut
Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang
meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat untuk
mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan
kesehatan bermutu;untuk mewujudkan masyarakat yang hidup
dalam lingkungan sehat;untuk mewujudkan masyarakat yang
memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
c. Wilayah Kerja Puskemas
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu
kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari dari
satu puskesmas, maka tanggungjawab wilayah kerja dibagi antar
puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah
(desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut
secara operasional bertanggungjawab langsung kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
d. Fungsi Puskesmas
Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas menyelenggarakan
fungsi yaitu penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
tingkat pertama di wilayah kerjanya dan Upaya kesehatan
mayarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah kerjanya. Dalam
menyelenggarakan fungsinya, Puskesmas berwenang untuk:
1) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang
diperlukan
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
3) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
4) Menggerakkan masyarakat untuk mengindentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor
lain terkait
5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan
dan upaya kesehatan berbasis masyarakat
6) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas
7) Memantau pelaksanaaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan
8) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses, mutu dan cakupan pelayanan kesehatan
9) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan
dini dan respon penanggulangan penyakit (Permenkes RI No
75 Tahun 2014).
e. Visi dan Misi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang harus diselenggarakan oleh
Puskesmas adalah pembangunan kesehatan yang sesuai dengan
paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian
masyarakat, pemerataan, teknologi tepat guna dan keterpaduan dan
kesinambungan (Permenkes RI No 75 Tahun 2014).
Dalam misi pembangunan kesehatan yang harus
diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya
visi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah :
1) Mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen
dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan yang
dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2) Menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya.
3) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
4) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat diakses
dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya
secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama,
budaya dan kepercayaan.
5) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan
memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak
berdampak buruk bagi lingkungan.
6) Mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan
UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta
melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan
manajemen Puskesmas (Permenkes RI No 75 Tahun 2014).
f. Program Pokok Puskesmas
Program wajib yang telah dilakukan antara lain (DinKes Kota
Pekanbaru, 2009):
1. Promosi Kesehatan (Promkes)
a. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
b. Sosialisasi Program Kesehatan
c. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
2. Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
a. Surveilens Epidemiologi
b. Pelacakan Kasus : TB paru, Kusta, DBD, Filariasis.
3. Program Pengobatan
a. Rawat Jalan PoliUmum
b. Rawat Jalan Poli Gigi
c. Unit Rawat Inap: Keperawatan, Kebidanan
d. Unit Gawat Darurat (UGD)
e. Puskesmas Keliling (Puskel)
4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. ANC (Antenatal Care), PNC (Post Natal Care), KB
(KeluargaBerencana),
b. Persalinan, rujukan ibu hamil resiko tinggi, kemitraan
dukun
5. Upaya Peningkatan Gizi
Penimbangan, pelacakan gizi buruk, penyuluhan gizi.
6. Kesehatan Lingkungan
a. Penggunaan air bersih
b. Rumah sehat
c. Kepemilikan sarana sanitasi dasar meliputi : persediaan air
bersih, kepemilikan jamban keluarga, tempat sampah dan
pengelolaan air limbah
d. Tempat umum dan pengolahan makanan
e. Survey jentik nyamuk
g. Pencatatan dan Pelaporan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
B. Virus Corona
1. Pengertian Virus Corona
Virus corona adalah sekumpulan virus dari subfamily
Orthocoronavirinae dalam keluarga coronaviridae dan ordonidovirales.
Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pad burung dan
mamalia (termasuk manusia). Pada manusia koronavirus menyebabkan
infeksi saluran pernapasan yang umum nya ringan, seperti flu,
meskipun beberapa bentuk penyakit sepertii SARS, MERS, dan
COVID-19 sifatnya lebih mematikan.
Virus corona adalah virus yang menyerang sistem pernafasan
manusia dari ringan hingga memberat,dalam kebanyakan kasus virus ini
menyebabkan infeksi pada pernapasan dan penderita akan mengalami
seperti flu, hidung berair atau meler, sakit kepala, batuk, nyeri
tenggorokan, dan demam.
2. Gejala Virus Corona
Infeksi virus corona dapat menyebabkan penderita mengalami
gejela flu seperti hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri
tenggorokan dan demam, atau gejala penyakit infeksi pernafasan berat
seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak nafas dan
nyeri dada.
Namun, secara umum ada tiga gejala umum yang bisa menandakan
seseorang terinfeksi virus corona, yaitu demam, batuk , dan sesak nafas.
Menurut penelitian, gejala infeksi virus corona muncul dalam 2 hari
sampai 2 minggu setelah paparan virus corona.
3. Pencegahan Virus Corona
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah virus corona.
Oleh sebab itu, cara pencegahan virus corona yang terbaik adalah
dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan terinfeksinya
virus ini, yaitu :
a. Hindari berpergian ke Cina atau negara yang ditemukan adanya
penularan virus corona
b. Gunakan masker saat beraktifitas diluar ruangan, terutama saat
beraktifitas ditempat umum.
c. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer
yang mengandung alkohol setelah beraktifitas diluar ruangan.
d. Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi
kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
e. Pastikan anda memasak daging sampai benar-benar matang
sebelum dikonsumsi.
f. Tutup mulut dan hidung dengan tissue saat batuk atau bersin,
kemudian buang tissue ke tempat sampah
g. Jangan menyentuh mata, mulut dan hidung sebelum cuci tangan
h. Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit
i. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan
lingkungan.
Untuk seseorang yang diduga terinfeksi virus corona, ada beberapa
langkah yang bisa dilakukan agar virus tidak menular keorang lain,
yaitu :
a. Jangan keluar rumah kecuali mendapat pengobatan
b. Usahakan untuk tinggal terpisah dengan orang lain untuk sementara
waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar
mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
c. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk
penderita sampai penderita benar-benar sembuh
d. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang
sedang sakit
e. Hindari berbagai alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
f. Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat
umum atau sedang bersama orang lain.
g. Gunakan tissue atau menutup mulut dan hidung bila batuk atau
bersin, lalu buang tissue ke tempat sampah.
4. Penularan Virus Corona
Orang dapat terinfeksi setelah terpapar pada binatang (unta),
lingkungan atau pasien yang telah dinyatakan positif lainnya (di
lingkungan rumah sakit). Virus corona biasanya menyebar seperti
infeksi pernapasan lainnya seperti influenza. Berdasarkan informasi
yang ada saat ini, MERS-CoV dapat disebarkan dari orang ke orang
melalui :
a. Tetesan (dahak) terkena dengan orang lain melalui udara, salaman
atau terkena tetesan langsung diwajah dan pakaian.
b. Lalu orang sehat menyentuh fasilitas umum ataupun bagian diri
sendiri
c. Kuman atau virus menetap selama 24 jam didiri sendiri dan
lingkungan
d. Resiko terjangkitnya virus dan menimbulkan tanda gejala sakit
e. (orang sakit) batuk dan bersin di tempat umum tanpa masker atau
pelindung
5. Komplikasi Virus Corona
Pada kasus yang parah, infeksi virus corona biasa menyebabkan
beberapa komplikasi serius, yaitu :
a. Pneumonia
b. Infeksi sekunder pada organ lain
c. Gagal ginjal
d. Acute cardiac injury
e. Acute respiratory distress syndrome
f. kematian
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
Program pencegahan virus corona yang terlaksana di Puskesmas
Desa Tarai Bangun berdasarkan hasil wawancara bersama penanggung
jawab program pencegahan virus corona, puskesmas kecamatan
tambang mengatakan bahwa program pencegahan virus corona ini
sudah berjalan tetapi masih ada masalah / kendala yaitu kurangnya
sumber daya manusia dalam menjalankan program ini dan kurangnya
informasi tentang pentingnya pencegahan virus corona dikalangan
masyarakat.
2. Pengolahan Data
Dari data hasil pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan
puskesmas kecamatan tambang didapatkan :
a. Hasil data pengkajian yang dilakukan diwilayah RW 02
dikelurahan Tarai Bangun yang dilakukan oleh mahasiswa /i yaitu:
1) Berdasarkan penyebaran angket dapat dilihat bahwa dari 160
KK didapatkan sekitar 80 KK (50%) mengikuti penyuluham
dan mengetahui tentang pencegahan Covid-19 di kantor desa
oleh penanggung jawab puskesmas.
2) Berdasarkan penyebaran angket dapat dilihat bahwa dari 160
KK didapatkan data 30 KK (20%) tidak mengetahui
bagaimana cara pencegahan dan penularan Covid-19
3) Berdasarkan penyebaran angket dapat dilihat bahwa dari 160
KK, didapatkan data 50KK (80%) mengetahui tanda dan
gejala, cara pencegahan, dan bagaimana penularan Covid-19
karna mengikuti penyuluhan di kantor desa oleh penanggung
jawab puskesmas.
ANALISA SWOT
1. Strenght ( kekuatan )
a. Pendidikan pemegang program pencegahan Covid-19 adalah
dokter
b. Kegiatan pencegahan Covid-19 dibantu oleh D3 dan S1
Keperawatan dan S1 Kesehatan lingkungan
2. Weakness ( kelemahan )
a. Sumber daya manusia yang masih kurang untuk mengikuti
program pencegahan covid-19
b. Letak puskesmas yang jauh dari kelurahan tarai bangun
3. Opportunities ( kesempatan )
a. Tersedianya peluang untuk melaksanakan penyuluhan diluar
gedung (posyandu atau sekolah) maupun didalam gedung
(puskesmas)
4. Treats ( ancaman )
a. Masyarakat lebih sering berobat ke klinik yang jaraknya lebih jauh
dari rumah dari pada ke puskesmas desa tarai bangun.
DATA PROBLEM

Data Subjektif:
 Petugas pelaksana program pencegahan covid- Ketidakefektifan
19 mengatakan program sudah dilaksanakan manajemen kesehatan
 Petugas pelaksana program pencegahan covid-
19 mengatakan masih banyak masyarakat yang
tidak hadir saat kegiatan dilaksanakan
 Petugas pelaksana program pencegahan covid-
19 mengatakan masyarakat kurang mengetahui
informasi pentingnya pencegahan covid-19
 Masyarakat mengatakan lebih sering berobat ke
klinik yang jaraknya jauh dari puskesmas tarai
bangun
Data Objektif
1. Berdasarkan penyebaran angket dapat dilihat dari
160 KK, didapatkan bahwa :
 Sekitar 80 KK (50%) mengikuti penyuluham
dan mengetahui tentang pencegahan Covid-19
di kantor desa oleh penanggung jawab
puskesmas..
 30 KK (20%) tidak mengetahui bagaimana cara
pencegahan dan penularan Covid-19
 50KK (80%) mengetahui tanda dan gejala, cara
pencegahan, dan bagaimana penularan Covid-
19 karna mengikuti penyuluhan di kantor desa
oleh penanggung jawab puskesmas.
BAB IV
PENUTUP

A. Interpretasi dan Hasil Diskusi


Analisa program puskesmas yang sudah mahasiswa laksanakan,
merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui program yang telah dilakukan
dan yang belum dijalankan oleh Puskesmas Kecamatan Tambang, khususnya
pada program pencegahan covid-19.
a. Berdasarkan hasil yang sudah dilakukan, didapatkan diagnosa keperawatan
yaitu ketidakefektifan manajemen kesehatan. Dengan data yang
ditemukanan adalah kurangnya antusias masyarakat untuk mengikuti
program pencegahan covid, masyarakat lebih memilih berobat ke
pelayanan kesehatan yang jarak nya lebih jauh dari puskesmas tarai
bangun.
b. Berdasarkan diagnosa diatas, telah dilakukan tindakan keperawatan
mengenai peningkatan pengetahuan masyarakat yang telah didiskusikan
oleh kader kesehatan di desa tarai bangun kecamatan tambang, dengan
program yang telah dilakukan yaitu pencegahan covid-19, serta
menganjurkan kader kesahatan melakukan masalah kesehatan di wilayah
Desa Tarai Bangun.

B. Keterbatasan
Selama melakukan kegiatan Analisa Program Puskesmas, kelompok
mengalami beberapa kendala, antara lain :
1. Waktu dinas yang singkat karena wabah covid-19, sehingga mahasiswa
hanya memiliki waktu dua minggu dalam menganalisa dan melakukan
implementasi program Puskesmas.
2. Waktu dinas yang singkat dan kegiatan lainnya, sehingga kelompok merasa
kurang maksimal dalam menjalankan rencana keperawatan yang telah
dibuat dan sulitnya untuk bertemu dengan pihak puskesmas untuk meminta
data di karenakan pihak puskesmas sibuk dan keberadaannya sangat jauh
dari tempat praktik.

Anda mungkin juga menyukai