Desember 2020
ISSN 1234-5678 Page: 1
1
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. April 2020
ISSN 1234-5678 Page: 2
kesejahtraan sosial bagi rakyat. Untuk b. Masa Khalifah Umar Bin Khattab (634 – 644
kemaslahatan rakyat ini, ia mengelola zakat, M)
infaq, dan sedekah yang berasal dari kaum Pertumbuhan adalah perubahan secara
muslimin, ghanimah harta rampasan perang dan fisiologis Umar merupakan salah seorang
jizyah dari warga negara non muslim, sebagai sahabat yang selalu dimintai pertimbangannya
sumber pendapatan baitul mal. Penghasilan oleh Rasulullah. Dia selalu berada didekat
yang diperoleh dari sumber-sumber pendapat Rasulullah untuk melindungi dan membela
negara ini dibagikan untuk kesejahteraan para beliau dari bahaya yang menentangnya. Abu
tentara, gaji para pegawai negara, dan kepada bakat telah menyaksikan percekcokan yang
rakyat yang berhak menerimanya sesuai dengan timbul dikalangan kaum muslimin demi
ketentuan al-qur’an. Diriwayatkan bahwa Abu rosulullah berpulang ke rahmatullah.
Bakar sebagai khalifah tidak pernah mengambil Kehendak-kehendak dan keinginan-keinginan
uang dari baitul mal. Karena menurutnya, ia golongan yang bersimpang siur itu, nyaris
tidak berhak sesuatu dari baitul mal umat islam. menimbulkan perpecahan diantara umat
Oleh karenaitu, selama ia menjadi khalifah, ia islam.dalam beberapa hari sebelum abu bakar
tetap berdagang untuk memenuhi kebutuhan wafat, bala tentara sedang berkumpul bertempur
hidup keluarganya sehari hari. dalam peperang yang paling sengit yang pernah
Pada masa pemerintahannya, juga ada dikenal dalam sejarah pada masa itu.
beberapa masyarakat yang tidak mau membayar Peperangan itu terjadi antara kaum
zakat, diantaranya ada yang semata-mata karena muslimin disatu pihak melawan tentara Persia
kedengkilannya. Orang-orang ini memandang dan romawi dilain pihak. Pada data itu oleh
zakat sebagai suatu pajak yang dipaksakan, Abu Bakar sudah terfikirkan, bahwa akan
karena itu mereka tidak mau mematuhinya. tumbul perselisihan dikalangan kaum muslimin,
Tetapi gologan terbesar dari mereka tidak mau kalau merka ditinggalkan begitu saja, tidak ada
membayar zakat adalah karena kesalahan khalifah yang akan mengatikan beliau.
mereka di dalam memahami ayat suci yaitu: Berdasarkan pertimbangan tersebut, Abu Bakar
... ص َدقَةً تُطَ ِّه ُر ُه ْم َو ُتَز ِّكْي ِه ْم هِبَا ِهِل ِ
َ ُخ ْذ م ْن اَْم َوا ْم
menginginkan untuk menunjuk pengantinya,
sesudah memudyawarahkan hal itu dengan
“Ambillah sedekah dari pada harta mereka, kaum muslimin, dalam musyawarah itu
buat pembersihkannya dan penghapusan dinyatakan bahwa dia akan menunjuk
kesalahannya.” (Q.S. At-Taubah : 103). penggantinya siapa yang mereka sukai. Abu
Mereka mengira bahwa hanya nabi bakar mengemukakan Umar Bin Khattab
Muhammad sajalah yang berhak memungut sebagai calon. Karna menurut Abu Bakar, tidak
zakat, karena beliaulah yang disuruh ada pengganti yang pantas dan sesuai selain
mengambil zakat pada ayat tersebut. Menurut Umar bin Khattab. Penunjukan umar sebagai
paham mereka, hanya pemungutan yang kholifah dilakukan abu bakar dengan
dilakukan oleh nabi Muhammad sajalah yang menuliskan wasiat sebelum abu bakar wafat.
dapat membersihkan dan menghapuskan Untuk beberapa lama setelah beliau
kesalahan-kesalahan dari ayat suci tersebut. diangkat menjadi khalifah, Umar tetap mencari
Maka abu bakar bemusyawarah dengan para penghidupan dengan cara berdagang dan
sahabat dan kaum muslimin dan menentukan sepanjang hayatnya menjalani kehidupannya
bahwa akan memerangi semua golongan yang dengan penuh kesederhanaan. Dalam tradisi
menyeleweng dari kebenaran, biar yang murtad, islam, dia merupakan tokoh terbesar pada masa
maupun yang mengaku menjadi nabi, ataupun awal islam setelah nabi Muhammad . dia
yang tidak mau membayar zakat, sehingga menjadi idola bagi para penulis islam karena
semuanya kembali kepada kebenaran, atau kesalehan, keadilan dan kesederhanaannya.
beliau gugur sebagai syahid dalam Pada bidang pertanian, umar mengambil
memperjuangkan kemuliaan agama Allah. langkah-langkah khusus untuk meningkatkan
hasil pertanian dengan cara manggali system
3
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. April 2020
ISSN 1234-5678 Page: 4
daerah-daerah pendudukan, bahwa para Amir terjadi Perang Jamal yang terjadi pada 36 H /
juga tidak member dukungan kepada 656 M.
kepemimpinan usman. Setelah pemberontakan Thalhah dan Zubair
Tetapi, di sisi lain Utsman juga selesai, muncul lagi persaingan antara dua
menghasilkan karya besar, yaiitu kelompok, yakni antara pihak Ali dan
keberhasilannya melakukan kodifikasi qur’an Muawiyah. Persaingan ini kemudian
yang diserahkan kepada Zaid bin Tsabit.karya memunculkan sebuah peperangan yang
ini merupakan karya besar karena melibatkan dinamakan perang shiffin yang terjadi pada 37
ratusan penghfal al qur’an maupun saksi H / 657 M, pada peperangan ini diakhiri dengan
pertama sejumlah ayat al-qur’an. Selain itu juga peristiwa tahkim (arbitrase).
Utsman juga berhasil mempersatukan jumlah Dengan terjadinya berbagai pemberontakan
qiro’at yang ada menjadi 7 qiro’at yang dikenal dan keluarnya sebagian pendukung ali, banyak
dengan sebutan Qiro’ah As-Sab’ah. pengikut ali yang gugur dan juga berkurang
d. Masa Khalifah Ali Bin Thalib (656 – 661 M) serta hilangnya sumber ekonomi dari mesir
Pengukuhan Ali menjadi Khalifah tidak karena di kuasai oleh Muawiyah menjadikan
semulus pengukuhan tiga orang khalifah karisma khalifah menurun, sedangkan
sebelumnya. Ali di ba’iat ditengah-tengah Muawiyah makin hari makin bertambah
suasana berkabung atas meninggalnya Utsman, kekuatannya. Hal tersebut memaksa Ali untuk
atas pertentangan dan kekacauan serta menyetujui perdamaian dengan Muawiyah.
kebingungan umat Islam Madinah. Sebab, 2. Pola Pendidikan Pada Masa Khulafaur
kaum pemberontak mendatang para sahabat Rasyidin
senior satu persatu yang ada di kota medinah a. Pola Pendidikan Islam pada Masa Khalifah
seperti Ali Bin Abi Thalib, Tholhah, Zubair, Abu Bakar As-Siddiq (11-13 H / 632-634M)
Sa’ad Bin Abi Waqos Dan Abdullah Bin Umar Pada awal pemerintahannya digoncang
Bin Khattab.agar bersedia menjadi khalifah, oleh pemberontakan dari orang-orang
namun mereka menolak. Akan tetapi, baik murtad,orang-orang yang mengaku Nabi, dan
kaum pemberontak maupun kaum Anshor dan orang-orang yang tidak mau membayar zakat.
Muhajirin lebih menginginkan ali menjadi Oleh karena itu beliau memusatkan
kholifah. Namun, Ali menolak sebab ia perhatiannya untuk memerangi pemberontakan
menghendaki agar urusan itu diselesaikan yang dapat mengacaukan keamanan dan dapat
melalui musyawaroh dan mendapat persetujuan mempengaruhi orang-orang Islam yang masih
dari sahabat-sahabat enior terkemuka. Akan lemah imannya untuk menyimpang dari Islam.
tetapi, setelah massa rakyat mengemukakan Dengan demikian dikirimlah pasukan untuk
bahwa umat islam perlu segera mempunyai menumpas pemberontak di Yamamah. Dalam
pemimpin agar tidak terjadi kekacauan yang penumpasan ini banyak umat Islam yang gugur
lebih besar, akhirnya ali bersedia diba’iat terdiri dari para sahabat rasulullah dan para
menjadi khalifah. penghafal Al-Qur’an, sehingga mengurangi
Yang pertama kali dilakukan oleh khalifah jumlah sahabat yang hafal Al-Qur’an. Oleh
Ali adalah menarik kembali tanah yang telah karena itu Umar bin Khatab menyarankan
dibagikan oleh khalifah Utsman kepada kaum kepada khalifah Abu Bakar untuk
kerabatnya kepada kepemilikan Negara dan mengumpulkan ayat Al-Qur’an. Kemudian
mengganti semua gubernur yang tidak untuk merealisasikan saran tersebut diutuslah
disenangi rakyat. Zait bin Tsabit untuk mengumpulkan semua
Khalifah Ali dikatakan sebagai tulisan Al-Qur’an. Muhammad Husain Haikal
pemerintahan yang tidak stabil karena adanya juga menegaskan dalam bukunya bahwa
pemberontakan dari sekelompok kaum gagasan munculnya ide kodifikasi Al-Qur’an
muslimin sendiri. Pemberontakan pertama dilatarbelakangi peristiwa Yamamah dimana
datang dari Thalhah dan Zubair yang kemudian umat muslim terutama penghafal Al-Qur’an
gugur di medan pertempuran.
5
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. April 2020
ISSN 1234-5678 Page: 6
Pola pendidikan pada masa Abu Bakar asing pun mulai dirintis untuk memenuhi
masih sama seperti pada masa Nabi, baik dari kebutuhan komunikasi dengan penduduk yang
segi materi maupun lembaga pendidikannya. tidak berbahasa Arab, sebagai akibat dari
Dari segi materi pendidikan Islam terdiri dari perluasan wilayah Islam ke luar jazirah Arab.
pendidikan tauhid atau keimanan, akhlak, Masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar
ibadah, kesehatan, dan lain sebagainya. tidak lama, tapi beliau telah berhasil
Pendidikan keimanan, yaitu menanamkan memberikan dasar-dasar kekuatan bagi
bahwa satu-satunya yang wajib disembah perjuangan perluasan dakwah dan pendidikan
adalah Allah. Islam.
Pendidikan akhlak, seperti adab masuk b. Pola Pendidikan Islam pada Masa Khalifah
rumah orang, sopan santun bertetangga, Umar Ibnu Khattab (13-23 H / 634-644 M)
bergaul dalam masyarakat dan lain Pada masa khalifah Umar bin Khattab,
sebagainya. sahabat-sahabat yang sangat berpengaruh tidak
Pendidikan ibadah, seperti pelaksanaan diperbolehkan keluar daerah kecuali atas izin
shalat, puasa, dan haji. dari khalifah dan dalam waktu yang terbatas.
Kesehatan seperti tentang kebersihan, gerak- Jadi, kalau ada diantara umat Islam yang ingin
gerik dalam shalat merupakan didikan untuk belajar hadits harus pergi ke Madinah, ini
memperkuat jasmani dan rohani. berarti bahwa penyebaran ilmu dan
Menurut Ahmad Syalabi, lembaga untuk pengetahuan para sahabat dan tempat
belajar membaca dan menulis disebut dengan pendidikan adalah berpusat di Madinah. Tetapi
kuttab. Kuttab adalah lembaga pendidikan yang tidak berarti bahwa penyebaran dan pendidikan
dibentuk setelah Masjid, selanjutnya Asama Islam kurang memiliki pengaruh keluar daerah
Hasan Fahmi mengatakan kuttab didirikan oleh madinah. Melakukan dakwah dan tabligh serta
orang-orang Arab pada masa Abu Bakar dan mengajarkan agama Islam dengan giat.
yang bertindak sebagai tenaga pendidik adalah Berkaitan dengan masalah pendidikan ini,
para sahabat rasul yang terdekat. Masjid khalifah Umar bin Khattab merupakan seorang
dijadikan sebagai lembaga pendidikan Islam pendidik yang melakukan penyuluhan
serta benteng pertahanan rohani, tempat pendidikan di kota Madinah, beliau juga
pertemuan dan lembaga pendidikan Islam, menerapkan pendidikan di masjid-masjid dan
sebagai tempat sholat berjamaah, membaca Al- pasar-pasar serta mengangkat guru-guru untuk
Qur’an dan sebagainya. tiap-tiap daerah yang ditaklukkan, mereka
Menurut Ahmad Syalabi, lembaga untuk bertugas mengajarkan isi al-Qur’an dan ajaran
belajar membaca menulis ini disebut dengan Islam lainnya, seperti fiqih kepada penduduk
kuttab. Kuttab merupakan lembaga pendidikan yang baru masuk Islam.
yang dibentuk setelah masjid, selanjutnya Di antara sahabat-sahabat yang ditunjuk
Asama Hasan Fahmi mengatakan bahwa kuttab oleh Umar bin Khattab ke daerah adalah
didirikan oleh orang-orang Arab pada masa Abdurrahman bin Ma’qal dan Imran bin Al-
Abu Bakar dan pusat pembelajaran pada masa Hashim. Kedua orang ini ditempatkan di
itu adalah Madinah, sedangkan yang bertindak Basyrah. Abdurrahman bin Ghanam dikirim ke
sebagai para pendidik adalah para sahabat Rasul Syiria dan Hasan bin Abi Jabalah dikirim ke
yang terdekat. Mesir. Adapun metode yang mereka pakai
Mata pelajaran yang diberikan kepada adalah guru duduk di halaman masjid
murid tidak jauh berbeda dengan pada zaman sedangkan murid melingkarinya.
Nabi, hanya usaha perluasan dan Yang menjadi pendidik adalah Umar dan
pengembangan ilmu sudah mulai tampak. para sahabatnya yang lebih dekat dengan
Tempat mengajar masih diutamakan di Masjid Rasulullah yang memiliki pengaruh besar,
-Masjid . Selain itu pelajaran membaca dan sedangkan pusat pendidikanya selain Madinah
menulis pun tidak ketinggalan. Pelajaran bahasa adalah Mesir, Syiria, dan Basyrah.
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. Desember 2020
ISSN 1234-5678 Page: 7
7
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. April 2020
ISSN 1234-5678 Page: 8
yang mudah dimegerti dan mudah dijangkau di atas dasar motivasi, ambisius kekuasaan, dan
oleh alam pikirannya. Peranan hadis atau kekuatan. Tetapi sebagian besar masih tetap
sunnah Rasul sangat penting untuk membantu berpegang kepada prinsip-prinsip pokok dan
dan menjelaskan Alquran. Lambat laun kemurnian yang diajarkan Rasulullah SAW.
timbullah bermacam-macam cabang ilmu Ahmad Syalabi mengatakan: “Sebetulnya tidak
hadis.Tempat belajar masih di kuttab, di masjid seharipun, keadaan stabil pada pemerintahan
atau rumah-rumah. Pada masa ini tidak hanya Ali. Tak ubahnya beliau sebagai seorang
Alquran yang dipelajari tetapi Ilmu Hadis menambal kain usang, jangankan menjadi baik
dipelajari langsung dari para sahabat Rasul. malah bertambah sobek. Dapat diduga, bahwa
d. Pola Pendidikan Islam pada Masa Khalifah kegiatan pendidikan pada saat itu mengalami
Ali bin Abi Thalib (35-40 H / 656-661 M) hambatan dengan adanya perang saudara. Ali
Pada awal pemerintahan Ali, sudah sendiri saat itu tidak sempat memikirkan
diguncang peperangan dengan Aisyah (istri masalah pendidikan, karena ada yang lebih
Nabi) beserta Talhah dan Abdullah bin Zubair penting dan mendesak untuk memberikan
karena kesalahpahaman dalam menyikapi jaminan keamanan, ketertiban dan ketentraman
kematian atau pembunuhan terhadap Usman, dalam segala kegiatan kehidupan, yaitu
peperangan ini disebut perang Jamal (unta) mempersatukan kembali kesatuan umat, tetapi
karena Aisyah memakai kendaraan unta, Ali tidak berhasil.
sehingga pada masa kekuasaan Ali tak pernah METODE PENELITIAN
merasakan kedamaian. Tulisan ini bercorak kualitatif (qualitative
Sebetulnya tidak seharipun keadaan stabil research) dengan menggunakan data-data
selama pemerintahan Ali. Tak ubahnya beliau kepustakaan. Dalam penelitian ini metode yang
sebagai seorang yg menambal kain usang, digunakan adalah metode deskriptif kualitatif
jangankan menjadi baik malah bertambah yang dirancang untuk mengumpulkan informasi
sobek. Tidak dapat diduga bahwa kegiatan tentang keadaan-keadaan yang sementara
pendidikan pun saat itu mengalami hambatan berlangsung. Penelitian deskriptif kualitatif
karena perang saudara, meskipun tidak terhenti adalah suatu metode dalam meneliti status
sama sekali. Stabilitas pendidikan dan sekelompok manusia, suatu objek dengan
keamanan sosial merupakan syarat mutlak tujuan membuat deskriptif, gambaran atau
terjadinya perkembangan itu sendiri baik lukisan secara sistematis, factual dan akurat
ekonomi, sosial, politik, budaya maupun mengenai fakta-fakta atau fenomena yang
pengembangan intelektual dan agama. Ali diselidiki (Convello G. Cevill, dkk, 1993).
sendiri tidak sempat memikirkan masalah Peneliti menggunakan pendekatan historis,
pendidikan karena seluruh perhatiannya alasannya karena pendekatan historis itu sendiri
ditumpahkan pada masalah yang lebih penting adalah suatu usaha untuk menyelidiki fakta dan
dan sangat mendesak. data masa lalu.
Demikian kehidupan pada masa Ali.
Pendidikan yang masih berjalan seperti apa HASIL DAN PEMBAHASAN
yang telah berlaku sebelumnya, selain adanya 1. Pusat-Pusat Pendidikan pada Masa
motivasi dan falsafah pendidikan yang dibina Khulafaur Rasyidin
pada masa Rasulullah juga ada tumbuh motivasi Mekkah.
dan falsafah pendidikan yang dibina oleh kaum Guru pertama adalah Muaz bin Jabal yang
Syi’ah dan Khawarij yang mengakibatkan mengajarkan Al-Qur’an dan fiqih.
banyaknya pandangan dan paham yang menjadi Madinah
landasan dasar serta berpikir yang memberi Sahabat yang terkenal: Abu Bakar, Usman
kesempatan untuk mencerai beraikan umat bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan lainnya.
Islam mendatang. Basrah
Dasar pendidikan Islam yang tadinya
bermotif aqidah tauhid, sejak masa itu tumbuh
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. Desember 2020
ISSN 1234-5678 Page: 9
Sahabat yang termasyhur adalah: Abu Diantaranya yang paling terkenal di Madinah
Musa al-Asy’ary dia adalah seorang ahli fiqih adalah: Rabi’ah al-Raayi yang membuka
dan al-Qur’an. pertemuan ilmiah di Masjid Nabawi.
Kuffah Al-Kuttab, didirikan pada masa Abu Bakar
Sahabat yang terkenal Ali bin Abi Thalib dan Umar yaitu sesudah penaklukan-
dan Abdullah bin Mas’ud. Abdullah bin Mas’ud penaklukan dan sesudah mereka mempunyai
mengajarkan al-Qur’an, ahli tafsir, hadis, dan hubungan dengan bangsa-bangsa yang telah
fiqih. maju. Utamanya mengajarkan Alquran
Damaskus (Syria) kepada anak-anak, selanjutnya mengajarkan
Setelah penduduknya banyak beragama membaca, menulis dan agama. Khuda
Islam, maka Umar bin Khattab mengirim 3 Bakhsh: pendidikan di al-kuttab berkembang
orang ke negara itu. Yang dikirim adalah Mu’az tanpa campur tangan pemerintah, dalam
bin Jabal ke Palestina, Ubaidah di Hims dan mengajar menganut sistem demokrasi.
Abu Darda’ di Syiria. Mesjid dan Jami’. Mesjid mulai berfungsi
Mesir sebagai sekolah sejak pemerintahan khalifah
Sahabat mula-mula mendirikan madrasah kedua, Umar, yang mengangkat “penutur”,
dan menjadi guru di Mesir adalah Abdullah bin qashsh, untuk masjid di kota-kota,
Amru bin Ash ia adalah seorang ahli hadis. umpamanya Kufah, Basrah, dan Yastrib
2. Kurikulum Yang Di Kembangkan Pada guna membacakan Alquran dan Hadits
Masa Khulafahurrasasyidin (Sunnah Nabi). Mesjid lembaga ilmu
Umumnya pelajaran yang diberikan guru pengetahuan tertua dalam Islam. Mesjid
kepada murid-murid seorang demi seorang, terkenal tempat belajar adalah:
baik di kuttab atau di masjid pada tingkat Jami’ Umaar bi ‘Ash (mulai tahun 36 H).
menengah, dan pada tingkat tinggi pelajaran Pelajaran agama dan budi pekerti. Imam
diberikan guru dalam suatu halaqah yang syafi’i datang ke Mesjid ini (182 H) untuk
dihadiri oleh pelajar secara bersama-sama. mengajar, sdh 8 halaqat (lingkaran) yang
Ilmu-ilmu yang diajarkan pada kuttab pada penuh dengan para pelajar.
mula-mulanya adalah dalam keadaan sederhana Jami’ Ahmad bin Thulun (didirikan 256 H).
yaitu : Pelajaran Fiqh, Hadis, Alquran dan Ilmu
Belajar membaca dan menulis kedokteran.
Membaca al Qur’an dan menghafalnya
Belajar pokok-pokok agama Islam, seperti
cara berwudhu’, sholat, puasa dan KESIMPULAN
sebagainya.
Dan pada masa umar bin khattab dikuttab, 1. Bidang sosial ekonomi, khalifah Abu Bakar
beliau mengintruksikan kepada anak-anak agar telah mewujudkan keadilan dan kesejahtraan
diajarkan berenang, mengendarai kuda, sosial bagi rakyat. Untuk kemaslahatan
memanah, membaca dan menghafal syair-syair rakyat ini, ia mengelola zakat, infaq, dan
mudah dan peribahasa. Sedangkan ilmu-ilmu sedekah yang berasal dari kaum muslimin,
yang diajarkan pada tingkat menengah dan ghanimah harta rampasan perang dan jizyah
tinggi terdiri dari : dari warga negara non muslim, sebagai
Al Qur’an dan Tafsirnya sumber pendapatan baitul mal. Pendidikan
Hadits dan mengumpulkanya pada masa Khalifah Abu Bakar tidak jauh
berbeda dengan pendidikan pada masa
Fiqhi (Tasyri’)
Rasullah.
Selain itu, Di zaman khulafaur rasyidin,
2. Pada masa khalifah Umar bin Khattab,
sahabat-sahabat Nabi SAW. terus melanjutkan
bidang sosial sudah tertata dengan rapi
peranannya yang selama ini mereka pegang,
dengan didirikannya lembaga-lembaga
tetapi zaman ini muncul kelompok tabi’in yang
pemerintahan. Pendidikan sudah lebih
berguru kepada lulusan-lulusan pertama.
9
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. April 2020
ISSN 1234-5678 Page:
10
DAFTAR PUSTAKA
Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban
Islam. Bandung : CV. Pustaka Setia.
Syalabi, A. 1997. Sejarah Dan Kebudayaan
Islam. Jakarta : PT. Al Husna Zikra.
Nurdin, Muhammad Ali. 2015. Tarikh
Khulafa : Sejarah Para Khalifah.
Jakarta: Qisthi Press.
Istianah. Sejarah dan Pola Pendidikan Masa
Khulafaur Rasyidin. 2020.
https://jateng.kemenag.go.id/warta/artik
el/detail/sejarah-dan-pola-pendidikan-
islam-pada-masa-khulafaur-rasyidin