Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1.

Desember 2020
ISSN 1234-5678 Page: 1

JURNAL CIPASUNG CENDIKIA


Jurnal Penelitian Islam, Pesantren dan Masyarakat Muslim
Homepage: www.iaic.ac.id / https://journal.iaic.ac.id
ISSN : 1234-5678

SEJARAH SOSIAL DAN KELEMBAGAAN PENDIDIKAN ISLAM


MASA KHULAFAUR RASYIDIN (632 – 661 M)
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur
Pada Mata Kuliah Sejarah Sosial dan Kelembagaan Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Dr. H. Bukhori M, M.Ag.
Doni Jaya Suteja (20410151)
Epul Saepul Zalil (20410161)
Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam
Institut Agama Islam Cipasung Tasikmalaya
Donialvi86@gmail.com
djalil.epul31@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kewajiban mencari ilmu dan menggali sejarah bagi seluruh
umat muslim agar umat muslim menjadi manusia yang cerdas dan terhindar dari kebodohan serta
tidak melupakan sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah sosial pada
masa Khulafaur Rasyidin serta untuk mengetahui bagaimana kelembagaan pendidikan Islam dan
pola pendidikan pada masa Khulafaur Rasyidin (632 – 661 M). Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa Khulafaur Rasyidin adalah masa awal kekhalifan Islam pasca kepemimpinan Rasulullah
SAW. yang terdiri dari empat sahabat, adalah: pertama, Abu Bakar, kedua, Umar bin Khattab,
ketiga, Utsman bin ‘Affan, keempat, Ali bin Abi Thalib. Di mana di antara keempat khalifah
tersebut memiliki masa pencapaian yang berbeda-beda, baik dari sisi hegemoni pemerintahan,
kemapanan perekonomian, sosial, pendidikan ,hingga espansi Islam di negara-negara lainnya.
Peneliti menggunakan pendekatan historis dengan metodologi deskriptif kualitatif yang dirancang
untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan yang sementara berlangsung dan dengan
menggunakan data-data kepustakaan.
Kata kunci: Sejarah Sosial, Pendidikan Islam, Khulafaur Rasyidin
Abstract
This research is based on the obligation to seek knowledge and dig history for all Muslims so that
Muslims become intelligent human beings and avoid ignorance and do not forget history. This
study aims to find out how the social history in the time of Khulafaur Rashidin and to find out how
the institution of Islamic education and the pattern of education in the time of Khulafaur Rashidin
(632 - 661 AD). The results of this study show that Khulafaur Rashidin is the beginning of the
Islamic caliphate after the leadership of the Prophet SAW. consisting of four companions, are:
first, Abu Bakr, second, Umar ibn Khattab, third, Uthman ibn ‘Affan, fourth, Ali ibn Abi Talib.
Where among the four caliphs have different periods of achievement, both in terms of government
hegemony, economic, social, educational stability, to the Islamic sphere in other countries.
Researchers use a historical approach with a qualitative descriptive methodology designed to
gather information about temporary conditions and by using library data.
Keywords: Social History, Islamic Education, Khulafaur Rashidin

1
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. April 2020
ISSN 1234-5678 Page: 2

PENDAHULUAN kepemimpinan Khulafaur Rasyidin juga konsen


Al-Qur’an dan Hadits merupakan sumber dalam bidang pendidikan. Banyak prestasi yang
utama dalam pendidikan Islam khususnya telah dicapai oleh keempat penerus Rasulullah
pendidikan agama yang di harapkan dapat tersebut, beberapa masih bisa kita nikmati
memberikan petunjuk dan membimbing sampai saat ini. Lalu bagaimana model atau
manusia kejalan yang diridhoi Allah SWT. pola pendidikan Islam pada masa tersebut.
Pendidikan sangat dibutuhkan oleh setiap Sebagai individu yang hidup dalam era global
individu manusia. Pertumbuhan dan ini kita berlu mengetahui secara detail tentang
perkembangan pendidikan Islam sudah ada pendidikan Islam pada masa Khulafaur
sejak zaman Nabi Muhammad SAW sampai Rasyidin.
sekarang. TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Wahyu yang pertama diterima Nabi 1. Keadaan Sosial Pada Masa Khulafaur
Muhammad SAW adalah surat Al Alaq ayat Rasyidin
satu sampai lima. Firman Allah SWT tersebut a. Masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq (632 -
mengandung pembelajaran akan pentingnya 634 M)
membaca yang menjadi awal pendidikan yang Sesudah Rosulullah wafat, kaum anshor
diterima oleh Nabi. Kemudian pendidikan Islam menghendaki agar orang yang akan menjadi
mulai dilaksanakan Rasulullah setelah kholifah dipilih diantara mereka. Pada saat itu,
mendapat perintah dari Allah melalui Ali Bin Abi Tholib menginginkan agar
firmannya, yaitu surat Al Muddassir 1-7, beliaulah yang diangkat menjadi khalifah
langkah awal yang ditempuh oleh Nabi adalah berdasarkan kedudukan beliau dalam Islam,
menyeru keluarganya, sahabat-sahabanya, apalagi beliau adalah menantu dan karib nabi.
tetangga dan masyarakat luas. Akan tetapi sebagian banyak dari kaum
Pada masa Nabi Muhammad SAW, muslimin menghendaki Abu Bakar, maka
pendidikan Islam berpusat di kota Madinah, dipilhlah beliau jadi kholifah.
yaitu setelah Rasulullah hijrah dari kota Sesudah abu bakar di angkat jadi kholifah,
Makkah. Setelah Rasulullah wafat kekuasaan beliau berpidato. Dalam pidatonya itu di
pemerintahan Islam dipegang oleh Khulafaur jelaskanya siasat pemerintahan yang akan
Rasyidin dan wilayah Islam telah meluas di luar beliau jalankan. Berikut ini kutipan beberapa
jazirah Arab. Para khalifah ini memusatkan prinsip-prinsip yang di ucapkanya dalam pidato
perhatiannya pada pendidikan, syiar agama dan tersebut, antara lain beliau berkata :
kokohnya Negara Islam. “Wahai manusia”  saya telah d angkat
Setelah Rosulullah SAW wafat maka untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku
tampuk kepemimipinan umat Islam bukanlah orang terbaik di antaramu. Maka
dipercayakan kepada Khulafaur Rasyidin. jikalau aku menjalankan tugasku dengan baik,
Khulafaur Rasyidin berarti para pemimpin yang ikutlah aku, tetapi jika aku berbuat salah, maka
mendapatkan petunjuk. Mereka adalah Abu betulkanlah” orang yang kamu pandang kuat,
Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman saya pandang lemah, hingga aku dapat
bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Masa mengambil hak dari padanya, sedangkan orng
pemerintahan Khulafaur Rasyidin merupakan yang kamu pandang lemah, saya pandang kuat,
masa yang penting dalam perjalanan Islam. hingga saya dapat mengembalikan haknya
Mereka telah mampu menyelamatkan Islam, kepadanya. Hendaklah kamu taat kepadaku
mengkonsolidasikannya, dan meletakan dasar- selama aku taat kepada Allah dan rasulnya,
dasar kehidupan bagi keagungan agama Islam tetepi apabila aku tidak menaati Allah dan
dan umatnya. rasulnya kamu tidak perlu menaatiku”.
Dalam perjalanannya selain melakukan Dalam bidang sosial ekonomi, khalifah
ekspansi wilayah keluar Jazirah Arab, Abu Bakar telah mewujudkan keadilan dan
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. Desember 2020
ISSN 1234-5678 Page: 3

kesejahtraan sosial bagi rakyat. Untuk b. Masa Khalifah Umar Bin Khattab (634 – 644
kemaslahatan rakyat ini, ia mengelola zakat, M)
infaq, dan sedekah yang berasal dari kaum Pertumbuhan adalah perubahan secara
muslimin, ghanimah harta rampasan perang dan fisiologis Umar merupakan salah seorang
jizyah dari warga negara non muslim, sebagai sahabat yang selalu dimintai pertimbangannya
sumber pendapatan baitul mal. Penghasilan oleh Rasulullah. Dia selalu berada didekat
yang diperoleh dari  sumber-sumber pendapat Rasulullah untuk melindungi dan membela
negara ini dibagikan untuk kesejahteraan para beliau dari bahaya yang menentangnya. Abu
tentara, gaji para pegawai negara, dan kepada bakat telah menyaksikan percekcokan yang
rakyat yang berhak menerimanya sesuai dengan timbul dikalangan kaum muslimin demi
ketentuan al-qur’an. Diriwayatkan bahwa Abu rosulullah berpulang ke rahmatullah.
Bakar sebagai khalifah tidak pernah mengambil Kehendak-kehendak dan keinginan-keinginan
uang dari baitul mal. Karena menurutnya, ia golongan yang bersimpang siur itu, nyaris
tidak berhak sesuatu dari baitul mal umat islam. menimbulkan perpecahan diantara umat
Oleh karenaitu, selama ia menjadi khalifah, ia islam.dalam beberapa hari sebelum abu bakar
tetap berdagang untuk memenuhi kebutuhan wafat, bala tentara sedang berkumpul bertempur
hidup keluarganya sehari hari. dalam peperang yang paling sengit yang pernah
Pada masa pemerintahannya, juga ada dikenal dalam sejarah pada masa itu.
beberapa masyarakat yang tidak mau membayar Peperangan itu terjadi antara kaum
zakat, diantaranya ada yang semata-mata karena muslimin disatu pihak melawan tentara Persia
kedengkilannya. Orang-orang ini memandang dan romawi dilain pihak. Pada data itu oleh
zakat sebagai suatu pajak yang dipaksakan, Abu Bakar sudah terfikirkan, bahwa akan
karena itu mereka tidak mau mematuhinya. tumbul perselisihan dikalangan kaum muslimin,
Tetapi gologan terbesar dari mereka tidak mau kalau merka ditinggalkan begitu saja, tidak ada
membayar zakat adalah karena kesalahan khalifah yang akan mengatikan beliau.
mereka di dalam memahami ayat suci yaitu: Berdasarkan pertimbangan tersebut, Abu Bakar
... ‫ص َدقَةً تُطَ ِّه ُر ُه ْم َو ُتَز ِّكْي ِه ْم هِبَا‬ ِ‫هِل‬ ِ
َ ‫ُخ ْذ م ْن اَْم َوا ْم‬
menginginkan untuk menunjuk pengantinya,
sesudah memudyawarahkan hal itu dengan
“Ambillah sedekah dari pada harta mereka, kaum muslimin, dalam musyawarah itu
buat pembersihkannya dan penghapusan dinyatakan bahwa dia akan menunjuk
kesalahannya.” (Q.S. At-Taubah : 103). penggantinya siapa yang mereka sukai. Abu
Mereka mengira bahwa hanya nabi bakar mengemukakan Umar Bin Khattab
Muhammad sajalah yang berhak memungut sebagai calon. Karna menurut Abu Bakar, tidak
zakat, karena beliaulah yang disuruh ada pengganti yang pantas dan sesuai selain
mengambil zakat pada ayat tersebut. Menurut Umar bin Khattab. Penunjukan umar sebagai
paham mereka, hanya pemungutan yang kholifah dilakukan abu bakar dengan
dilakukan oleh nabi Muhammad sajalah yang menuliskan wasiat sebelum abu bakar wafat.
dapat membersihkan dan menghapuskan Untuk beberapa lama setelah beliau
kesalahan-kesalahan dari ayat suci tersebut. diangkat menjadi khalifah, Umar tetap mencari
Maka abu bakar bemusyawarah dengan para penghidupan dengan cara berdagang dan
sahabat dan kaum muslimin dan menentukan sepanjang hayatnya menjalani kehidupannya
bahwa akan memerangi semua golongan yang dengan penuh kesederhanaan. Dalam tradisi
menyeleweng dari kebenaran, biar yang murtad, islam, dia merupakan tokoh terbesar pada masa
maupun yang mengaku menjadi nabi, ataupun awal islam setelah nabi Muhammad . dia
yang tidak mau membayar zakat, sehingga menjadi idola bagi para penulis islam karena
semuanya kembali kepada kebenaran, atau kesalehan, keadilan dan kesederhanaannya.
beliau gugur sebagai syahid dalam Pada bidang pertanian, umar mengambil
memperjuangkan kemuliaan agama Allah. langkah-langkah khusus untuk meningkatkan
hasil pertanian dengan cara manggali system

3
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. April 2020
ISSN 1234-5678 Page: 4

irigasi. Ia juga memberlakuakan system 3) Apabila campur tangan Abdullah bin


tunjangan (pensiun) masa tua yang berbeda umar tidak diterima, calon yang dipilih oleh
dengan segala system pension yang ada di Abdurrahman bin auf harus diangkat enjadi
dunia deewasa ini. Mereka yang cacat dan kholifah. Kalau masih ada yang menentangnya,
lemah fisik di beri tunjangan kesejahteraan dari penentang tersebut hendaklah di bunuh.
dana baitul mal. Sekolah dan masjid banyak Langkah yang di tempuh oleh Umar wafat
didirikan diseluruh penjuru kota provinsi. adalah meminta pendapat kpada anggota
Selain itu, untuk menunjang kelancaran formatur secara terpisah untuk membicarakan
administrasi dan oprasional  tugas-tugas calon yang tepat untuk diangkat menjadi
eksekutif, umar melengkapinya dengan khalifah. Hasilnya adalah munculnya dua
beberapa dewan, diantaranya: kandidat khalifah yaitu Utsman dan Ali. Ketika
Dewan Al Kharraj (perpajakan) diadakan penjajakan suara diluar siding
Dewan Al Addats (kepolisisan) formatur yang dilakukan oleh Abdurrahman
Dewan Al Nafi’at (militer) terjadi silang pemilihan yakni, Ali dipilih oleh
Baitul Mal (lembaga pembendaharaan Utsman, dan Utsman dipilih oleh Ali.
negara) Selanjutnya Abdurrahman bermusyawaroh
Sebagaimana Rosulullah dan Abu Bakar, dengan masyarakat dan sejumlah pembesar
khalifah umar juga sangat condong diluar anggota dewan formatur. Ternyata, suara
menanamkan semangat demokrasi secara di masyarakat terpecah menjadi dua, yaitu kubu
intensif dikalangan rakyat, para pemuka bani hasyim yang mendukung ali dan kubu bani
masyarakat, dan para penjabat atau para umayyah yang mendukung usman.
administrator pemerintahan. Ia selalu Maka Abdurrahman mengadakan
mengadakan musyawaroh dengan rakyat untuk musyawarah dengan segenap lapisan kaum
memecahkan masalah-masalah umum dan muslimin, begitu juga dengan para calon yang
kenegaraan yang dihadapi. Ia tidak bertindak telah ditunujuk oleh umar dari
sewenang-wenang dan memutuskan suatu permusyawaratan tersebut ia mengambil
uurusan Negara muslim tanpa mengikutsertakan kesimpulan bahwa pendapat tertuju pada
warga Negara,baik warga Negara muslim Utsman dan Ali. Maka terpilihlah usman
maupun non muslim. sebagai khalifah, karena Utsman lebih tua dari
c. Masa Khalifah Utsman Bin Affan (644 – 656 pada Ali dan ia lebih tegas serta bijaksana dari
M) Ali.
Sebelum meninngal, umar telah memanggil Khalifah Utsman berbeda dengan khalifah
tiga calon penggantinya, yaitu Utsman, Ali dan sebelumnya, Utsman tidak memenuhi harapan
Sa’ad bin Abi Waqos. Seperti janji semula yang semua golongan. Kepribadian Utssman tidak
dikatakan oleh Khalifah Umar dalam pidato sekuat khalifah-khalifah terdahulu.  Utsman
inagurasinya sebagai khalifah, dia telah tidak mampu menghindar dari kecenderungan
membentuk dewan formatur yang bertugas nepotisme yang dilakukan oleh kelompok bani
memilih penggantinya kelak. Mereka berjumlah umayyah. Khalifah Utsman terlalu lemah dalam
enam orang yaitu ali ustman Sa’ad bin Abi menghadapi tekanan para penasihatnya yang
Waqos, Abdurrahman bin auf, Zubair bin berasal dari bani umayyah. Khalifah Utsman
Awam dan Tholhah bin Ubaidillah. Mekanisme yang diangkat atas dasar penunjukan yang bias
pemilihan kholifah ditentukan sebagai berikut tampil demokratis, ternyata tampil secara
1) Yang berhak mmenjadi khalifah adalah nepotisme. Ketidak puasan masyarakat terhadap
yang dipilih oleh anggota formatur dengan penampilan usman merata di seantero daerah
suara terbanyak. kekuasaan islam. Lebih-lebih lagi ketika Aisyah
2) Apabila suara terbagi secara berimbang tidak mendukung atas keppemimpinan Utsman.
Abdullah bin Umar yang berhak Saudara sekandung Aisyah, Muhammad bin
menentukannya. Abu Bakar juga berada dalam kelompok
oposisi. Kemudian terdengar pula berita dari
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. Desember 2020
ISSN 1234-5678 Page: 5

daerah-daerah pendudukan, bahwa para Amir terjadi Perang Jamal yang terjadi pada 36 H /
juga tidak member dukungan kepada 656 M.
kepemimpinan usman. Setelah pemberontakan Thalhah dan Zubair
Tetapi, di sisi lain Utsman juga selesai, muncul lagi persaingan antara dua
menghasilkan karya besar, yaiitu kelompok, yakni antara pihak Ali dan
keberhasilannya melakukan kodifikasi qur’an Muawiyah. Persaingan ini kemudian
yang diserahkan kepada Zaid bin Tsabit.karya memunculkan sebuah  peperangan yang
ini merupakan karya besar karena melibatkan dinamakan perang shiffin yang terjadi pada 37
ratusan penghfal al qur’an maupun saksi H / 657 M, pada peperangan ini diakhiri dengan
pertama sejumlah ayat al-qur’an. Selain itu juga peristiwa tahkim (arbitrase).
Utsman juga berhasil mempersatukan jumlah Dengan terjadinya berbagai pemberontakan
qiro’at yang ada menjadi 7 qiro’at yang dikenal dan keluarnya sebagian pendukung ali, banyak
dengan sebutan Qiro’ah As-Sab’ah. pengikut ali yang gugur dan juga berkurang
d. Masa Khalifah Ali Bin Thalib (656 – 661 M) serta hilangnya sumber ekonomi dari mesir
Pengukuhan Ali menjadi Khalifah tidak karena di kuasai oleh Muawiyah menjadikan
semulus pengukuhan tiga orang khalifah karisma khalifah menurun, sedangkan
sebelumnya. Ali di ba’iat ditengah-tengah Muawiyah makin hari makin bertambah
suasana berkabung atas meninggalnya Utsman, kekuatannya. Hal tersebut memaksa Ali untuk
atas pertentangan dan kekacauan serta menyetujui perdamaian dengan Muawiyah.
kebingungan umat Islam Madinah. Sebab, 2. Pola Pendidikan Pada Masa Khulafaur
kaum pemberontak mendatang para sahabat Rasyidin
senior satu persatu yang ada di kota medinah a. Pola Pendidikan Islam pada Masa Khalifah
seperti Ali Bin Abi Thalib, Tholhah, Zubair, Abu Bakar As-Siddiq (11-13 H / 632-634M)
Sa’ad Bin Abi Waqos Dan Abdullah Bin Umar Pada awal pemerintahannya digoncang
Bin Khattab.agar bersedia menjadi khalifah, oleh pemberontakan dari orang-orang
namun mereka menolak. Akan tetapi, baik murtad,orang-orang yang mengaku Nabi, dan
kaum pemberontak maupun kaum Anshor dan orang-orang yang tidak mau membayar zakat.
Muhajirin lebih menginginkan ali menjadi Oleh karena itu beliau memusatkan
kholifah. Namun, Ali menolak sebab ia perhatiannya untuk memerangi pemberontakan
menghendaki agar urusan itu diselesaikan yang dapat mengacaukan keamanan dan dapat
melalui musyawaroh dan mendapat persetujuan mempengaruhi orang-orang Islam yang masih
dari sahabat-sahabat enior terkemuka. Akan lemah imannya untuk menyimpang dari Islam.
tetapi, setelah massa rakyat mengemukakan Dengan demikian dikirimlah pasukan untuk
bahwa umat islam perlu segera mempunyai menumpas pemberontak di Yamamah. Dalam
pemimpin agar tidak terjadi kekacauan yang penumpasan ini banyak umat Islam yang gugur
lebih besar, akhirnya ali bersedia diba’iat terdiri dari para sahabat rasulullah dan para
menjadi khalifah. penghafal Al-Qur’an, sehingga mengurangi
Yang pertama kali dilakukan oleh khalifah jumlah sahabat yang hafal Al-Qur’an. Oleh
Ali adalah menarik kembali tanah yang telah karena itu Umar bin Khatab menyarankan
dibagikan oleh khalifah Utsman kepada kaum kepada khalifah Abu Bakar untuk
kerabatnya kepada kepemilikan Negara dan mengumpulkan ayat Al-Qur’an. Kemudian
mengganti semua gubernur yang tidak untuk merealisasikan saran tersebut diutuslah
disenangi rakyat. Zait bin Tsabit untuk mengumpulkan semua
Khalifah Ali dikatakan sebagai tulisan Al-Qur’an. Muhammad Husain Haikal
pemerintahan yang tidak stabil karena adanya juga menegaskan dalam bukunya bahwa
pemberontakan dari sekelompok kaum gagasan munculnya ide kodifikasi Al-Qur’an
muslimin sendiri. Pemberontakan pertama dilatarbelakangi peristiwa Yamamah dimana
datang dari Thalhah dan Zubair yang kemudian umat muslim terutama penghafal Al-Qur’an
gugur di medan pertempuran.

5
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. April 2020
ISSN 1234-5678 Page: 6

Pola pendidikan pada masa Abu Bakar asing pun mulai dirintis untuk memenuhi
masih sama seperti pada masa Nabi, baik dari kebutuhan komunikasi dengan penduduk yang
segi materi maupun lembaga pendidikannya. tidak berbahasa Arab, sebagai akibat dari
Dari segi materi pendidikan Islam terdiri dari perluasan wilayah Islam ke luar jazirah Arab.
pendidikan tauhid atau keimanan, akhlak, Masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar
ibadah, kesehatan, dan lain sebagainya. tidak lama, tapi beliau telah berhasil
 Pendidikan keimanan, yaitu menanamkan memberikan dasar-dasar kekuatan bagi
bahwa satu-satunya yang wajib disembah perjuangan perluasan dakwah dan pendidikan
adalah Allah. Islam.
 Pendidikan akhlak, seperti adab masuk b. Pola Pendidikan Islam pada Masa Khalifah
rumah orang, sopan santun bertetangga, Umar Ibnu Khattab (13-23 H / 634-644 M)
bergaul dalam masyarakat dan lain Pada masa khalifah Umar bin Khattab,
sebagainya. sahabat-sahabat yang sangat berpengaruh tidak
 Pendidikan ibadah, seperti pelaksanaan diperbolehkan keluar daerah kecuali atas izin
shalat, puasa, dan haji. dari khalifah dan dalam waktu yang terbatas.
 Kesehatan seperti tentang kebersihan, gerak- Jadi, kalau ada diantara umat Islam yang ingin
gerik dalam shalat merupakan didikan untuk belajar hadits harus pergi ke Madinah, ini
memperkuat jasmani dan rohani. berarti bahwa penyebaran ilmu dan
Menurut Ahmad Syalabi, lembaga untuk pengetahuan para sahabat dan tempat
belajar membaca dan menulis disebut dengan pendidikan adalah berpusat di Madinah. Tetapi
kuttab. Kuttab adalah lembaga pendidikan yang tidak berarti bahwa penyebaran dan pendidikan
dibentuk setelah Masjid, selanjutnya Asama Islam kurang memiliki pengaruh keluar daerah
Hasan Fahmi mengatakan kuttab didirikan oleh madinah. Melakukan dakwah dan tabligh serta
orang-orang Arab pada masa Abu Bakar dan mengajarkan agama Islam dengan giat.
yang bertindak sebagai tenaga pendidik adalah Berkaitan dengan masalah pendidikan ini,
para sahabat rasul yang terdekat. Masjid khalifah Umar bin Khattab merupakan seorang
dijadikan sebagai lembaga pendidikan Islam pendidik yang melakukan penyuluhan
serta benteng pertahanan rohani, tempat pendidikan di kota Madinah, beliau juga
pertemuan dan lembaga pendidikan Islam, menerapkan pendidikan di masjid-masjid dan
sebagai tempat sholat berjamaah, membaca Al- pasar-pasar serta mengangkat guru-guru untuk
Qur’an dan sebagainya. tiap-tiap daerah yang ditaklukkan, mereka
Menurut Ahmad Syalabi, lembaga untuk bertugas mengajarkan isi al-Qur’an dan ajaran
belajar membaca menulis ini disebut dengan Islam lainnya, seperti fiqih kepada penduduk
kuttab. Kuttab merupakan lembaga pendidikan yang baru masuk Islam.
yang dibentuk setelah masjid, selanjutnya Di antara sahabat-sahabat yang ditunjuk
Asama Hasan Fahmi mengatakan bahwa kuttab oleh Umar bin Khattab ke daerah adalah
didirikan oleh orang-orang Arab pada masa Abdurrahman bin Ma’qal dan Imran bin Al-
Abu Bakar  dan pusat pembelajaran pada masa Hashim. Kedua orang ini ditempatkan di
itu adalah Madinah, sedangkan yang bertindak Basyrah. Abdurrahman bin Ghanam dikirim ke
sebagai para pendidik adalah para sahabat Rasul Syiria dan Hasan bin Abi Jabalah dikirim ke
yang terdekat. Mesir. Adapun metode yang mereka pakai
Mata pelajaran yang diberikan kepada adalah guru duduk di halaman masjid
murid tidak jauh berbeda dengan pada zaman sedangkan murid melingkarinya.
Nabi, hanya usaha perluasan dan Yang menjadi pendidik adalah Umar dan
pengembangan ilmu sudah mulai tampak. para sahabatnya yang lebih dekat dengan
Tempat mengajar masih diutamakan di Masjid Rasulullah yang memiliki pengaruh besar,
-Masjid . Selain itu pelajaran membaca dan sedangkan pusat pendidikanya selain Madinah
menulis pun tidak ketinggalan. Pelajaran bahasa adalah Mesir, Syiria, dan Basyrah.
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. Desember 2020
ISSN 1234-5678 Page: 7

Meluasnya kekuasaan Islam, mendorong sangat besar pengaruhnya bagi pelaksanaan


kegiatan pendidikan Islam bertambah besar, pendidikan di daerah-daerah.
karena mereka yang baru menganut agama Proses pelaksanaan pola pendidikan pada
Islam ingin menimba ilmu keagamaan dari masa Usman ini lebih ringan dan lebih mudah
sahabat-sahabat yang menerima langsung dari dijangkau oleh peserta didik yang ingin
Nabi. Pada masa itu telah terjadi mobilitas menuntut dan belajar Islam dan dari segi pusat
penuntut ilmu dari daerah-daerah yang jauh dari pendidikan juga yang lebih banyak, sebab pada
madinah, sebagai pusat agama Islam. Gairah masa ini para sahabat bisa memilih tempat yang
menuntut ilmu agama Islam ini yang kemudian mereka inginkan untuk memberikan pendidikan
mendorong lahirnya sejumlah pembidangan kepada masyarakat.
disiplin keagamaan. Ada satu usaha yang cemerlang yang telah
Pada masa khalifah Umar bin Khattab, terjadi berpengaruh luar biasa bagi pendidikan
mata pelajaran yang diberikan adalah membaca Islam yaitu untuk mengumpulkan ayat-ayat Al-
dan menulis al-Qur’an dan menghafalnya serta Qur’an dan penyalinannya karena terjadi
belajar tentang pokok-pokok agama Islam. Pada perselisihan dalam bacaan Al-Qur’an. Khalifah
masa ini tuntutan untuk belajar Bahasa Arab Usman memerintahkan tim penyalin yaitu Zait
juga sudah mulai tampak, orang yang baru bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Zaid bin Ash,
masuk Islam dari daerah yang ditaklukkan dan Abdurrahman bin Harist. Bila terjadi
harus belajar Bahasa Arab jika ingin belajar dan pertikaian maka pendapat yang diambil adalah
memahami pengetahuan Islam. kepada dialek suku Quraisy.
Pelaksanaan pendidikan di masa khalifah Tugas mendidik dan mengajar pada masa
Umar bin Khattab lebih maju, sebab selama Usman bin Affan diserahkan pada umat itu
Umar memerintah negara berada dalam sendiri, artinya pemerintah tidak mengangkat
keadaan stabil dan aman, ini disebabkan dan menggaji guru-guru atau pendidik, mereka
disamping telah ditetapkannya masjid sebagai melaksanakan tugas dengan hanya mengharap
pusat pendidikan, juga telah terbentuknya keridhaan dari Allah. Tempat belajar masih
pusat-pusat pendidikan Islam diberbagai kota seperti biasa yaitu di kuttab, masjid, dan rumah-
dengan materi yang dikembangkan, baik dari rumah yang disediakan mereka sendiri atau
segi ilmu bahasa, menulis, dan pokok ilmu-ilmu rumah para gurunya. Usman lebih sibuk
lainnya. Pendidikan dikelola di bawah menghadapi masalah pemerintahan sehingga
pengaturan gubernur yang berkuasa saat itu, pendidikan tidak ada perkembangan yang
serta diiringi kemajuan di berbagai bidang, signifikan.
seperti jawatan pos, kepolisian, dan baitulmal. Ada tiga fase dalam pendidikan dan
Adapun sumber gaji pendidik pada waktu itu pengajaran yang berlaku pada masa Usman bin
diambilkan dari daerah yang ditaklukkan dan Affan yaitu fase pembinaan, fase pendidikan
dari baitulmal. dan fase pelajaran. Fase pembinaan
c. Pola Pendidikan Islam pada Masa Khalifah dimaksudkan untuk memberikan kesempatan
Usman bin Affan (23-35 H / 644-656 M) agar yang terdidik dapat memperoleh
Pada masa khalifah Usman bin Affan, kemantapan iman. Fase pendidikan ditekankan
pelaksanaan pendidikan Islam tidak jauh pada ilmu-ilmu praktis dengan maksud agar
berbeda dengan masa sebelumnya. Pendidikan mereka dapat segera mengamalkan ajaran dan
dimasa ini hanya melanjutkan apa yang telah tuntutan agama dengan sebaik-baiknya dalam
ada, namun hanya sedikit terjadi perubahan kehidupan sehari-hari. Fase pelajaran yaitu ada
yang mewarnai pendidikan Islam. Para sahabat pelajaran lain yang diberikan untuk penunjang
yang berpengaruh dan dekat dengan Rasulullah pemahaman terhadap Al-Qur’an dan Hadist
yang tidak diperbolehkan meninggalkan seperti bahasa Arab dengan tata bahasanya,
Madinah dimasa khalifah Umar, diberikan menulis, membaca, syair dan peribahasa.
kelonggaran untuk keluar dan menetap di Pada saat ini umat Islam sudah tersebar
daerah-daerah yang mereka sukai. Kebijakan ini luas, mereka memerlukan pemahaman Alquran

7
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. April 2020
ISSN 1234-5678 Page: 8

yang mudah dimegerti dan mudah dijangkau di atas dasar motivasi, ambisius kekuasaan, dan
oleh alam pikirannya. Peranan hadis atau kekuatan. Tetapi sebagian besar masih tetap
sunnah Rasul sangat penting untuk membantu berpegang kepada prinsip-prinsip pokok dan
dan menjelaskan Alquran. Lambat laun kemurnian yang diajarkan Rasulullah SAW.
timbullah bermacam-macam cabang ilmu Ahmad Syalabi mengatakan: “Sebetulnya tidak
hadis.Tempat belajar masih di kuttab, di masjid seharipun, keadaan stabil pada pemerintahan
atau rumah-rumah. Pada masa ini tidak hanya Ali. Tak ubahnya beliau sebagai seorang
Alquran yang dipelajari tetapi Ilmu Hadis menambal kain usang, jangankan menjadi baik
dipelajari langsung dari para sahabat Rasul. malah bertambah sobek. Dapat diduga, bahwa
d. Pola Pendidikan Islam pada Masa Khalifah kegiatan pendidikan pada saat itu mengalami
Ali bin Abi Thalib (35-40 H / 656-661 M) hambatan dengan adanya perang saudara. Ali
Pada awal pemerintahan Ali, sudah sendiri saat itu tidak sempat memikirkan
diguncang peperangan dengan Aisyah (istri masalah pendidikan, karena ada yang lebih
Nabi) beserta Talhah dan Abdullah bin Zubair penting dan mendesak untuk memberikan
karena kesalahpahaman dalam menyikapi jaminan keamanan, ketertiban dan ketentraman
kematian atau pembunuhan terhadap Usman, dalam segala kegiatan kehidupan, yaitu
peperangan ini disebut perang Jamal (unta) mempersatukan kembali kesatuan umat, tetapi
karena Aisyah memakai kendaraan unta, Ali tidak berhasil.
sehingga pada masa kekuasaan Ali tak pernah METODE PENELITIAN
merasakan kedamaian. Tulisan ini bercorak kualitatif (qualitative
Sebetulnya tidak seharipun keadaan stabil research) dengan menggunakan data-data
selama pemerintahan Ali. Tak ubahnya beliau kepustakaan. Dalam penelitian ini metode yang
sebagai seorang yg menambal kain usang, digunakan adalah metode deskriptif kualitatif
jangankan menjadi baik malah bertambah yang dirancang untuk mengumpulkan informasi
sobek. Tidak dapat diduga bahwa kegiatan tentang keadaan-keadaan yang sementara
pendidikan pun saat itu mengalami hambatan berlangsung. Penelitian deskriptif kualitatif
karena perang saudara, meskipun tidak terhenti adalah suatu metode dalam meneliti status
sama sekali. Stabilitas pendidikan dan sekelompok manusia, suatu objek dengan
keamanan sosial merupakan syarat mutlak tujuan membuat deskriptif, gambaran atau
terjadinya perkembangan itu sendiri baik lukisan secara sistematis, factual dan akurat
ekonomi, sosial, politik, budaya maupun mengenai fakta-fakta atau fenomena yang
pengembangan intelektual dan agama. Ali diselidiki (Convello G. Cevill, dkk, 1993).
sendiri tidak sempat memikirkan masalah Peneliti menggunakan pendekatan historis,
pendidikan karena seluruh perhatiannya alasannya karena pendekatan historis itu sendiri
ditumpahkan pada masalah yang lebih penting adalah suatu usaha untuk menyelidiki fakta dan
dan sangat mendesak. data masa lalu.
Demikian kehidupan pada masa Ali.
Pendidikan yang masih berjalan seperti apa HASIL DAN PEMBAHASAN
yang telah berlaku sebelumnya, selain adanya 1. Pusat-Pusat Pendidikan pada Masa
motivasi dan falsafah pendidikan yang dibina Khulafaur Rasyidin
pada masa Rasulullah juga ada tumbuh motivasi Mekkah.
dan falsafah pendidikan yang dibina oleh kaum Guru pertama adalah Muaz bin Jabal yang
Syi’ah dan Khawarij yang mengakibatkan mengajarkan Al-Qur’an dan fiqih.
banyaknya pandangan dan paham yang menjadi Madinah
landasan dasar serta berpikir yang memberi Sahabat yang terkenal: Abu Bakar, Usman
kesempatan untuk mencerai beraikan umat bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan lainnya.
Islam mendatang. Basrah
Dasar pendidikan Islam yang tadinya
bermotif aqidah tauhid, sejak masa itu tumbuh
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. Desember 2020
ISSN 1234-5678 Page: 9

Sahabat yang termasyhur adalah: Abu Diantaranya yang paling terkenal di Madinah
Musa al-Asy’ary dia adalah seorang ahli fiqih adalah: Rabi’ah al-Raayi yang membuka
dan al-Qur’an. pertemuan ilmiah di Masjid Nabawi.
Kuffah  Al-Kuttab, didirikan pada masa Abu Bakar
Sahabat yang terkenal Ali bin Abi Thalib dan Umar yaitu sesudah penaklukan-
dan Abdullah bin Mas’ud. Abdullah bin Mas’ud penaklukan dan sesudah mereka mempunyai
mengajarkan al-Qur’an, ahli tafsir, hadis, dan hubungan dengan bangsa-bangsa yang telah
fiqih. maju. Utamanya mengajarkan Alquran
Damaskus (Syria) kepada anak-anak, selanjutnya mengajarkan
Setelah penduduknya banyak beragama membaca, menulis dan agama. Khuda
Islam, maka Umar bin Khattab mengirim 3 Bakhsh: pendidikan di al-kuttab berkembang
orang ke negara itu. Yang dikirim adalah Mu’az tanpa campur tangan pemerintah, dalam
bin Jabal ke Palestina, Ubaidah di Hims dan mengajar menganut sistem demokrasi.
Abu Darda’ di Syiria.  Mesjid dan Jami’. Mesjid mulai berfungsi
Mesir sebagai sekolah sejak pemerintahan khalifah
Sahabat mula-mula mendirikan madrasah kedua, Umar, yang mengangkat “penutur”,
dan menjadi guru di Mesir adalah Abdullah bin qashsh, untuk masjid di kota-kota,
Amru bin Ash ia adalah seorang ahli hadis. umpamanya Kufah, Basrah, dan Yastrib
2. Kurikulum Yang Di Kembangkan Pada guna membacakan Alquran dan Hadits
Masa Khulafahurrasasyidin (Sunnah Nabi). Mesjid lembaga ilmu
Umumnya pelajaran yang diberikan guru pengetahuan tertua dalam Islam. Mesjid
kepada murid-murid seorang demi seorang, terkenal tempat belajar adalah:
baik di kuttab atau di masjid pada tingkat  Jami’ Umaar bi ‘Ash (mulai tahun 36 H).
menengah, dan pada tingkat tinggi pelajaran Pelajaran agama dan budi pekerti. Imam
diberikan guru dalam suatu halaqah yang syafi’i datang ke Mesjid ini (182 H) untuk
dihadiri oleh pelajar secara bersama-sama. mengajar, sdh 8 halaqat (lingkaran) yang
Ilmu-ilmu yang diajarkan pada kuttab pada penuh dengan para pelajar.
mula-mulanya adalah dalam keadaan sederhana  Jami’ Ahmad bin Thulun (didirikan 256 H).
yaitu : Pelajaran Fiqh, Hadis, Alquran dan Ilmu
 Belajar membaca dan menulis kedokteran.
 Membaca al Qur’an dan menghafalnya
 Belajar pokok-pokok agama Islam, seperti
cara berwudhu’, sholat, puasa dan KESIMPULAN
sebagainya.
Dan pada masa umar bin khattab dikuttab, 1. Bidang sosial ekonomi, khalifah Abu Bakar
beliau mengintruksikan kepada anak-anak agar telah mewujudkan keadilan dan kesejahtraan
diajarkan berenang, mengendarai kuda, sosial bagi rakyat. Untuk kemaslahatan
memanah, membaca dan menghafal syair-syair rakyat ini, ia mengelola zakat, infaq, dan
mudah dan peribahasa. Sedangkan ilmu-ilmu sedekah yang berasal dari kaum muslimin,
yang diajarkan pada tingkat menengah dan ghanimah harta rampasan perang dan jizyah
tinggi terdiri dari : dari warga negara non muslim, sebagai
 Al Qur’an dan Tafsirnya sumber pendapatan baitul mal. Pendidikan
 Hadits dan mengumpulkanya pada masa Khalifah Abu Bakar tidak jauh
berbeda dengan pendidikan pada masa
 Fiqhi (Tasyri’)
Rasullah.
Selain itu, Di zaman khulafaur rasyidin,
2. Pada masa khalifah Umar bin Khattab,
sahabat-sahabat Nabi SAW. terus melanjutkan
bidang sosial sudah tertata dengan rapi
peranannya yang selama ini mereka pegang,
dengan didirikannya lembaga-lembaga
tetapi zaman ini muncul kelompok tabi’in yang
pemerintahan. Pendidikan sudah lebih
berguru kepada lulusan-lulusan pertama.

9
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. April 2020
ISSN 1234-5678 Page:
10

meningkat dimana pada masa khalifah Umar


guru-guru sudah diangkat dan digaji untuk
mengajar ke daerah-daerah yang baru
ditaklukkan.
3. Pada masa khalifah Usman bin Affan,
pendidikan diserahkan kepada rakyat dan
sahabat tidak hanya terfokus di Madinah
saja, tetapi sudah dibolehkan ke daerah-
daerah untuk mengajar.
4. Pada masa khalifah Ali bin abi Thalib,
pendidikan kurang mendapat perhatian, ini
disebabkan pemerintahan ali selalu dilanda
konflik yang berujung pada kekacauan.

DAFTAR PUSTAKA
Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban
Islam. Bandung : CV. Pustaka Setia.
Syalabi, A. 1997. Sejarah Dan Kebudayaan
Islam. Jakarta : PT. Al Husna Zikra.
Nurdin, Muhammad Ali. 2015. Tarikh
Khulafa : Sejarah Para Khalifah.
Jakarta: Qisthi Press.
Istianah. Sejarah dan Pola Pendidikan Masa
Khulafaur Rasyidin. 2020.
https://jateng.kemenag.go.id/warta/artik
el/detail/sejarah-dan-pola-pendidikan-
islam-pada-masa-khulafaur-rasyidin

Anda mungkin juga menyukai