Anda di halaman 1dari 2

PROGRAM INOVASI KECUBUNG , MANFAATKAN WA , FB PADA

PROGRAM KIA DAN GIZI MASYARAKAT KREMBUNG


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang makin terjangkau bagi semua
kalangan, dimanfaatkan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) Krembung dalam mensukseskan
program KIA (kematian Ibu dan Anak) dan GIZI di masyarakat Krembung. Melalui pemanfaatan
aplikasi popular Whats App (WA) dan Facebook (FB) ,puskesmas krembung luncurkan program
inovasi bernama KECUBUNG. Kecubung merupakan akronim dari Krembung pEduli  Catin, Usia
suBur, ibU dan keluarGa.
Latar belakang program inovasi KECUBUNG  merespon permasalahan KIA dan Gizi di Krembung,
dimana jumlah BBLR ( Bayi berat lahir rendah ) tahun 2015 sebanyak 6 bayi, BBLR tahun 2016
sebanyak 13 bayi. Kasus Lahir mati 2015 sebanyak 2 bayi dan bayi mati tahun 2016 sebanyak 1
bayi.
 
Cacat bawaan tahun 2015 sebanyak 5 bayi dan cacat bawaan tahun 2016 sebanyak 4 bayi.
Komplikasi kebidanan tahun 2015 sebanyak 91 ibu (35,71%) sedangkan tahun 2016 meningkat
menjadi 168 ibu (65,73%). Kematian ibu tahun 2015 , 1 orang dan tahun 2016, 2 orang.
 
Neo komplikasi tahun 2015 27 bayi (2,41%) dan tahun 2016 64 bayi (5,71%), Kejadian tersebut dari
total lahir hidup tahun 2015 sebesar 1158 dan tahun 2016 sebesar 1186.
 
Pada program Gizi juga terdapat capaian yang lebih rendah dari target meskipun sudah dilakukan
beberapa inovasi seperti CIP ASIK.Pencapaian rendah tersebut antara lain Pencapaian asi ekslusif,
rendah sebesar 67,7% sedangkan target 80% (ekslusif 0-5 bulan) pada 2015, 2016 target 40%
tercapai 46% (6 bulan), 2017 ini target 40 persen,Berat badan naik balita kurang.
 
Angka N/D ( perbandingan jumlah bayi berat badannya mengalami peningkatan dengan jumlah bayi
yang ditimbang )  rendah dari target yakni pada tahun 2015 sebesar 68,9% sedangkan setelah
adanya program CIP ASIK (calon ibu pendukung asi eksklusif) baru naik sebesar73,6% dari target
70%.
 
Kepala puskesmas Krembung , dr Tridiana Librawaty menjelaskan, kurang maksimalnya program
CIP ASIK (calon ibu pendamping ASI Eksklusif) memerlukan pemecahan atau solusi untuk
maksimalisasi capaian program.
 
“ Koordinasi antar linsek (lintas sektoral)  belum terjalin dengan baik. Selain itu program tersebut
masih belum dapat mengatasi masalah lain,hanya masalah ASI eksklusif saja,” ungkap dr Tridiana
Librawaty.
 
Melalui KECUBUNG , upaya pelayanan melibatkan seluruh elemen kesehatan masyarakat dan catin
(calon Pengantin) itu sendiri melalui suatu wadah WA dan facebook serta diikuti bermacam jenis
pemeriksaan dan persiapan kesehatan yang sangat berguna untuk membentuk calon generasi
penerus bangsa yang berkualitas melalui pendidikan dalam lingkaran program Kecubung
ini.Pendidikan ini tidak berhenti sampai catin itu menikah akan tetapi catin akan diikuti hingga
mempunyai anak berumur 2 tahun agar bayi terpantau dalam mendapatkan asi eksklusif.
 
“ Melalui Kecubung, diharapkan Meningkatkan angka harapan hidup bayi,,Mengurangi bayi cacat
(jumlah),mati,BBLR,komplikasi, Meningkatkan cakupan asi eksklusif,Pendampingan dari pacaran
sampai hamil, dan bayi hingga usia 2 tahun,”cetusnya.
 
Penggunaan TIK melalui aplikasi yang popular WA dan FB meliputi;
 
Alamat facebook        : Puskesmas Krembung
Grup                            : Kecubung
Grup WA 1                 : Ketua Karang Taruna
Ketua Forum Peduli Kecamatan Krembung
Kepala KUA
Ketua PKK
Bidan Koordinator
Dokter PKM Krembung
Grup WA 2                 : KUA
Gizi PKM
Catin
Bumil
Bidan PKM

Anda mungkin juga menyukai