A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Lingkup Pekerjaan Persiapan
a. Letak titik duga pokok (titik nol) akan akan ditentukan oleh Konsultan
Pengawas L apangan bersama –sama pemborong.
b. Pengukuran selanjutnya, titik nol menjadi dasar bagi setiap ukuran pekerjaan.
c. Ketidak cocokan yang mungkin ada diantara gambar dan kenyataan harus
segera dilaporkan pada Konsultan Pengawas.
d. Pengukuran siku dengan benang secara azas segitiga phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian – bagian ruang kecil saja.
e. Patok bouwplank dan papannya boleh menggunakan kayu lokal, tebal
minimum 2,5 cm, lebar 20 cm, sisi atasnya harus diketam halus dan rata.
f. Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendakinya
harus dibicarakan dahulu dan disetujui Konsultan Pengawas.
g. Papan bouwplank dipasang disekeliling luar bangunan dengan jarak 200 cm
dari tepi luar bangunan.
h. Pemasangan bouwplank harus kokoh, kuat dan tidak berobah oleh cuaca
serta harus rata air.
i. Setelah selesai pemasangan bouwplank harus dilaporkan Konsultan Pengawas
untuk diperiksa sebelum pekerjaan selanjutnya dilakukan.
j. Air untuk bekerja disediakan pemborong dengan membuat tempat
penampungan sementara.
k. Listrik untuk keperluan kerja disediakan oleh pemborong baik diperoleh dari
sambungan l a n g s u n g d i l o k a s i y a n g a d a a t a u p u n s a m b u n g a n
sementara PLN setempat selama masa pembangunan atas pemilik daya
listrik.
l. Khusus untuk penempatan bahan material seperti: pasir, krikil, harus dibuatkan
kotak simpan yang dipagari dinding papan yang cukup rapat sehingga
masing-masing bahan tidak tercampur.
m. Pemborong harus membuat gudang tempat penyimpanan peralatan dan
material yang harus bebas dari hujan.
n. Pemborong harus membuat drainase sementara selama pelaksanaan
pekerjaan berlangsung, baik untuk pengeringan air hujan maupun untuk
pengeringan air tanah, sehingga dapat menjamin terhindarnya proyek dari
kemungkinan genangan air yang mengganggu kelancaran pekerjaan
maupun lingkungan sekitar daerah kerja.
o. Pemborong harus menjamin keamanan proyek, baik untuk barang- barang
milik Pemborong sendiri maupun milik pemberi tugas.
B. PEKERJAAN TANAH
2. Pekerjaan Tanah
1. Sebelum memasukkan urugan tanah dalam bangunan pemborong terlebih
dahulu membobok/memecah lantai keramik eksisting dalam bangunan.
2. Pekerjaan pengukuran, perataan, pemadatan dan lain-lain (kalau ada)
merupakan bagian dari pekerjaan tanah ini.
4. Air Kerja
a. Air kerja adalah air yang tidak mengandung minyak, asam, alkohol,
garam-garam, bahan organis atau bahan lain yang dapat merusak beton
atau baja tulangan, bersih dan dapat lanjut.
b. Jika ada keragu-raguan dalam penentuan kualitas, maka pemborong
diminta untuk mengirim contoh air kelabotarium resmi yang ditunjuk guna
dapat diselidiki lebih lanjut.
c. Selama air dilokasi bangunan belum mendapat persetujuan untuk
digunakan sebagai air kerja, maka pihak pemborong harus dapat
mengadakan air dari sumber lain yang disetujui.
6. Kayu
a. Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala
sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakaiannya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
b. Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar
kerja yang ada. Demikian pula mutu dan kelas kuat kayu yang apabila
tidak ditentukan lain maka harus mengikuti syarat- syarat dan ketentuan-
ketentuan dalam PKKI NI –5.
7. Bahan-Bahan Bangunan
1. Umum
a. Yang disebut dengan bahan bangunan ialah: Semua bahan yang
dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan sebagai tercantum dalam
rencana kerja dan syarat-syarat ini serta gambar-gambarnya.
b. Semua bahan bangunan harus berkualitas baik, dan mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
c. Dalam jangka waktu 2 x 24 jam semua bahan-bahan yang dinyatakan
ditolak oleh Konsultan Pengawas supaya dikeluarkan dari proyek, dan
apabila ternyata bahan-bahan tersebut masih dipergunakan oleh
pemborong, maka Konsultan Pengawas berhak memerintahkan
pembongkaran kembali dan segala kerugian yang diakibatkan menjadi
tanggung jawab pemborong sepenuhnya.
2. Pemeriksaan
a. Semua bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerjaan ini, harus disetujui
oleh Konsultan Pengawas sebelum dipergunakan.
b. Pada perselisihan dengan pemborong tentang pemeriksaan
bahan-bahan, Konsultan Pengawas berhak meminta kepada
pemborong untuk meminta contoh-contoh bahan- bahan yang telah
didatangkan untuk diperiksa dilaboratorium.
c. Selama itu pemborong dapat melanjutkan pekerjaan tapi sama sekali
atas tanggungan sendiri, dengan kemungkinan bahwa bahan-bahan
yang ternyata tidak baik atau tidak memenuhi syarat-syarat maka
bahan- bahan tersebut harus disingkirkan.
2. Bekisting
a. Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa
agar pada waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang maupun perubahan - perubahan bentuk, ukuran,
ketinggian serta posisi dari pada beton yang dicetak/tercetak. Perencanaan
pelaksanaan, serta pembongkaran bekisting harus sesuai dengan cara-cara
yang disarankan. bekisting yang berhubungan dengan beton harus benar-
benar bersih sebelum penggunaannya.
b. Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat
mencegah difleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting beserta sambungan-
sambungannya harus rapat sehingga dapat mencegah kebocoran-kebocoran
adukan selama pengecoran. Lubang-lubang pembukaan sementara harus
disediakan didalam bekisting untuk memungkinkan pembersihan bekisting.
c. Seluruh bekisting harus mengikuti persyaratan-persyaratan dalam normalisasi.
d. Bekisting untuk beton pracetak. Bahan bekisting terbuat dari metal ‘Slip From’
ataupun bahan- bahan lain yang disetujui oleh ahli.
e. Bekisting harus dibongkar dengan cara yang sedemikian rupa sehingga
dalam menjamin keselamatan penuh atas struktur-struktur yang dicetak
dengan memperhatikan persyaratan-persyaratan minimum.
f. Bagian struktur beton vertical disangga dengan penturapan, bekisting boleh
disangga setelah 24 jam, dengan syarat bahwa betonnya telah cukup keras
dan tidak cacat karena pembongkaran tersebut.
g. Bagian struktur-struktur beton yang disangga dengan menumpu tidak boleh
dibongkar sebelum betonnya mencapai kekuatan yang minimal untuk
menyangga beratnya sendiri dan beban-beban pelaksaanaan dan atau
beban-beban bahan yang akan menimpa bagian struktur bagian beton
tersebut.
h. Dalam hal apapun bekisting pada jenis struktur ini tidak boleh dibongkar
sebelum berumur 7 (tujuh) hari, demikian juga bekisting-bekisting yang dipakai
untuk mematangkan (curing) beton tidak boleh dibongkar sebelum dianggap
matang.
6. Listrik
a. Semua pekerjaan Instalasi listrik harus dilaksanakan oleh Perusahaan yang
terdaftar sebagai Instalatir.
b. Standard dan referensi yang digunakan dalam pelaksanaan Instalasi listrik disini
mengikuti peraturan umum instalasi listrik (PUIL) 1977 dan standard dari negara
lain seperti VDE, BS, NEC, DIN, NEMA.
c. Gambar-gambar Instalasi listrik menunjukan pekerjaan Instalasi listrik yang akan
dikerjakan dimana didalamnya digambarkan besaran-besaran listrik,
kedudukan alat-alat listrik dan spesifikasi lainnya dibuat oleh Kontraktor. Untuk
pekerjaan dalam garis besar harus seperti yang ditunjukan dalam gambar,
dapat dirubah untuk disesuaikan dengan kondisi lapangan atau bangunan
atas persetujuan dari Konsultan Pengawas. Persetujuan tersebut diatur tidaklah
membebaskan pemborong dari kewajiban untuk memasang instalasi
7. Pekerjaan Plesteran
a. Plesteran tembok baru boleh dilakukan sesudah selesainya pemasangan pipa-
pipa saluran air dan pipa listrik.
b. Untuk tembok pasangan bata yang akan diplester harus dibasahi dengan air
terlebih dahulu sampai jenuh.
c. Plesteran yang digunakan:
untuk tembok bagian dalam/luar pada umumnya dipakai campuran 1 pc:5
psr.
Untuk tepi sudut campuran 1 pc: 4 psr.
Untuk beton campuran 1 pc: 3 psr.
Untuk pasangan TRASRAAM, termasuk beton pada toilet, wc, urinoir dan
kamar mandi campuran 1 pc : 2 psr. Setinggi 1,5 meter dari lantai
d. Bagian beton yang akan diplester terlebih dahulu harus dikasarkan dengan
pahat sebelum diplester dibasahi dahulu dengan air semen ancer.
e. Acian / penyelesaian plesteran, baru boleh dikerjakan setelah plesteran cukup
kering minimal selama 7 hari, sehingga cukup waktu bagi adukan yang akan
menyusut, untuk acian dipakai acian semen / pc. Murni.
4. Accesories atap
2. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur yang
dilampirkan pada dokumen.
3. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan
bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam
gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat
sambung pada setiap titik.
7. Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan baja ringan dari badan
akreditasi nasional (instansi yang berwenang sesuai dengan kompetensinya).
Persyaratan Pelaksanaan
1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus
dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi
khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu
pada standar peraturan yang berkompeten.
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
5. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang
dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 10
ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan
kuda-kuda.
6. Jaminan Struktural adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan maupun
keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja Ringan, meliputi kuda-
kuda, pengaku-pengaku dan reng.
H. KHUSUS LISTRIK
1. Instalasi Kabel / Wiring
a. Semua kabel satu harus memenuhi persyaratan PUIL/VDE Semua kabel /
kawat harus baru dan harus jelas ditandai mengenai ukurannya, jenis
kabelnya, nomor dan jenis pintalannya.
Semua kawat dengan penampang 6 mm2 keatas haruslah dipilin
(stranded) Instalasi ini tidak boleh memakai kawat dengan penampang
lebih kecil dari 2,5 mm2 Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang
dipasang adalah dari type:
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT 11
Untuk instalasi penerangan NYA/NYM
Untuk kabel distribusi dan penerangan taman NYA/NYM Semua kabel
harus ada didalam konduit, cable tray, cable trench, cable rack dan
diklem.
b. “Splice” / percabangan
Tidak diperkenankan adanya “splice” ataupun sambungan- sambungan
baik dalam feeder maupun cabang-cabang kecuali pada outlet atau
kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai (accessible) Sambungan pada
kawat sircuit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus teguh secara
elektrik dengan cara-cara “solderless connector” Jenis kabel tekanan, jenis
“compression atau soldered” Dalam membuat “splice”, connector harus
dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik, demikian sehingga
konduktor tersambung, insulasi robek, tidak ada kawat-kawat telanjang
yang kelihatan dan tidak bias lepas oleh getaran.
c. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk “splice”, connection dan lain-lain seperti karet,
fiction, asbes, gelas, type sintetis, resin, spice case, composition dan lain-lain
harus dari type yang disetujui untuk penggunaan, lokasi, voltage dan
lain-lain tertentu itu harus dipasang memakai cara yang disetujui menurut
anjuran perwakilan Pemerintah dan atau manufacture.
d. Penyambungan kabel
1) Semua penyambungan karet harus dilakukan dalam kotak- kotak
penyambungan yang khusus untuk itu Kontraktor harus memberikan
brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan yang dinyatakan
oleh pabrik.
2) Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau
nama-namanya masing-masing, dan harus diadakan pengetesan
tahan isolasi sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan.
3) Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan
penyambungan-penyambungan tembaga yang dilapisi timah putih
dengan kuat. Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran-
ukuran yang sesuai.
4) Penyambungan kabel yang berisolasi karet atau PVC harus diisolasi
dengan pita karet atau PVC/protolen.
5) Penyambungan pada kabel yang berisolasi kertas harus diisolasi
khusus. Penyakat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu
untuk menjaga nilai isolasi tertentu.
b. Stop Kontak.
1) Stop kontak harus dengan type yang memakai earthingcontact dengan
rating 10 A, 250 V AC.
2) Semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus
diberi saluran ketahanan. Stop kontak harus dipasang rata dengan
permukaan dinding dengan ketinggian 150 cm dari atas lantai yang
4. Pelaksanaan pekerjaan.
a. Pasangan Granit
Sebelum melaksanakan pemasangan granit maka semua bidang
pasangan harus terlebih dahulu diberi lapisan dasar plesteran yang rata,
sehingga pada waktu pemasangan granit tersebut dapat dipastikan
mempunyai posisi vertikal ataupun horizontal sesuai dengan yang
dikehendaki.
Nat antara granit yang satu dengan granit yang lain maksimum 3 mm
Kerataan dan penyikuan pasangan granit harus benar-benar terjadi
sehingga hasil pekerjaan dapat maksimal.
b. Pasangan Rabat Beton
Dasar untuk pasangan rabat beton harus terdiri dari lapisan pasir urug
dengan ketebalan sesuai gambar kerja.
Rabat beton dipasang dengan kemiringan 1 % sampai dengan 3 %
terhadap saluran air hujan.
Pada setiap jarak 1meter pada pasangan rabat dipasang nat selebar 1
cm sehingga rabat keliling bangunan mempunyai luasan 150 x 150 cm
atau sesuai dengan gambar kerja.
Nat/siar-siar antara rabat beton tersebut diisi dengan pasir urug.
4. Politur
a. Pekerjaan kayu yang akan dipolitur / teak oil mengikuti gambar.
b. Bidang-bidang kayu yang akan dipolitur digosok dan dibersihkan
kemudian dipolitur/teak oil dengan warna yang akan ditentukan kemudian.
5. Bahan Cat
a. Cat kayu dan tembok yang dipergunakan harus berkualitas baik setaraf
dan waktu tiba ditempat pekerjaan harus masih dalam aslinya.
b. Cat yang sudah siap dan segera dipakai tidak diperbolehkan mengandung
endapan, yang sudah membatu, dan sesudah diaduk dengan baik harus
menjadi homogen, serta dapat disaputkan dengan mudah.
c. Warna dan cat adalah warna aslinya dari kaleng dan tidak boleh ada
campuran dari bermacam-macam warna dari tua atau lebih. Cat yang
sudah disetujui merk dan warnanya supaya diberitahukan kepada pemberi
tugas untuk memudahkan pemeliharaannya dikemudian hari.
O. PEKERJAAN LAIN-LAIN
Dibuqt Oleh
CV. ALt DESIGN CONSULTANI
SUARD!N.ST
Direktur
i!r"