Proposal Apotek Sony Dermawan (2130122112)

APOTEK SONY FARMA
Jalan Merdeka. Kel. Kepada Siring, Kec. Curup Tengah

No. Telp atau Whatsapp : 082170724910
Email : sonydermawan20@gmail.com
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum melakukan pendirian dan pengelolaan apotek, perlu dilakukan

perencanaan terlebih dahulu. Satu hal yang sangat penting dalam perencanaan apotek
adalah studi kelayakan, yaitu suatu rancangan secara komprehensif segala sesuatu
tentang rencana pendirian apotek baru untuk dapat melihat kelayakan usaha baik
ditinjau dari pengabdian profesi maupun dari sisi ekonominya. Berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka definisi apotek
adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan,dan perbekalan
kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorangpoteker
bertanggungjawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obatkepada
masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupunkuantitasnya.
Apotek sebagai salah satu sarana pendukung pembangunan kesehatan yang
berhubungan dengan pembuatan dan distribusi produk berkhasiat obat. Konstribusi
apotek dalam meningkatkan kesehatan masyarakat adalah melakukan pekerjaan
kefarmasian, menyediakan dan menyalurkan perbekalan farmasi yang diperlukan
dalam menyelenggarakan upaya kesehatan yang meliputi sediaan farmasi, alat
kesehatan, perbekalan kesehatan lain dan juga memberikan informasi obat yang
dibutuhkan untuk mencegah timbulnya penyalahgunaan obat.
Apotek didalam pelaksanaannya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit
pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented). Dalam
fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotek adalah penyedia obat-
obatan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan optimal.
Dari fungsi yang pertama ini, maka apotek harus hadir dalam wadahnya yang sangat
sosial, penuh nilai etika dan nilai moral. Sedangkan fungsinya yang kedua yaitu
sebagai institusi bisnis, apotek lebih mengutamakan keuntungan, dan ini dapat
dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada pendirian dan operasionalisme
apotek juga tidak sedikit.
APOTEK SONY FARMA
Apotek sendiri dikelola oleh Apoteker mulai dari perencanaan dan

pengadaan perbekalan farmasi, pelaksanaaan kegiatan pelayanan serta
pelaporan dan penilaian segala sesuatu yang dikerjakan di dalam lingkup Apotek.
Sebagai calon apoteker muda maka tercetuslah mendirikan Apotek “Sony Farma”
dimana apoteker dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki dalam memberikan pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada
pasien dalam pengobatan yang rasional. Sebagai salah satu tenaga kesehatan,
seorang apoteker harus mampu menempatkan profesinya diantaranya yaitu
pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan
distribusi obat, pelayanan atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
pengembangan obat.
1.2 Tujuan Pendirian Apotek
1. Menyediakan dan menyalurkan perbekalan farmasi yang bermutu dengan

tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2. Memberikan informasi tentang kesehatan khususnya tentang obat serta
pengobatan yang benar dan rasional.
3. Sebagai tempat pengabdian profesi apoteker.
4. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat.
1.3 Manfaat Pendirian Apotek
1. Tersedianya obat, alat kesehatan yang dapat terjangkau oleh masyarakat.

2. Terlaksananya pelayanan kefarmasian secara profesional.
3. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta senantiasa
melakukan perbaikan.
4. Mengutamakan keselamatan dan kepentingan pasien.
5. Mengutaman kenyamanan terhadap pasien.
APOTEK SONY FARMA
1.4 Sasaran Pendirian Apotek
Menjadi apotek pilihan utama masyarakat sekitar dalam

pemenuhan
kebutuhan kesehatan melalui penerapan pelayanan kefarmasian yang berkualitas,
terpercaya dan memberikan kepuasan kepada konsumen dengan mengutamakan
pada patient oriented dan menerapkan pharmaceutical care, serta menguntungkan
bagi apotek itu sendiri.
APOTEK SONY FARMA
BAB II. DASAR HUKUM TENTANG KESEHATAN

Apotek adalah suatu tempat dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat
(No.1332/Menkes/SK/X/2003). Berdasarkan PP No. 51 Tahun 2009, tugas dan
fungsi apotek yaitu
a. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan
sumpah jabatan Apoteker.
b. Sarana yang digunakan untuk melakukan Pekerjaan Kefarmasian.
c. Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasi
antara lain obat, bahan baku obat, obat tradisional, dan kosmetika.
d. Sarana pembuatan dan pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat,
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi
obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggung jawab atas pengelolaan
apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih terjamin
keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dalam pelaksanaanya apotek
merupakan suatu institusi yang di dalamnya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit
pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented). Dalam
fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotik adalah menyediakan obat‐
obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh
keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada
apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit. Pada saat ini kegiatan pelayanan
kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi
menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan
APOTEK SONY FARMA
kualitas hidup pasien. Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan antara

aspek klinis dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien.
Dasar hukum memberikan izin mendirikan apotek dan toko obat berdasarkan
pada:
a. Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Undang-Undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika
c. Undang-Undang No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika
d. Undang-Undang No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
e. Peraturan Pemerintah No 25 tahun 1980 tentang Perubahan atas PP No. 26
tahun 1965 mengenai Apotck
f. Petaturan Pemerintah No 41 tahun 1990 tentang Masa Bakti dan Izın kerja
Apoteker, yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri kesehatan No 184
MENKES PER II 1995
g. Permenkes No. 9 Tahun 2017 tentang Apotek
h. Permenkes No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek
i. Permenkes No. 26 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Kesehatan
j. Peraturan Menteri Kesehatan No. 695 MENKES PER VI 2007 tentang
perubahan atas Peraturan Menteri Keschatan No 184 tahun 1995 tentang
penyetupurnaan pelaksanaan masa bakti dan izin kerja apoteker.
k. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1332 MENKES SKX
2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan RI No 922
MENKES PER X 1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin
Apotek
l. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 922 MENKES PER X1993 tentang
Ketentuan Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek Keputusan
Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 1027 MENKES SK IX 2004
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek Peraturan Pemerintali No
APOTEK SONY FARMA
72 tahun 1998 tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Sistem Manajemen Analisa SWOT
No Kuadran Strenght Kelemahan Oppurtunity Threat
1. Lokasi yang Merupakan Luasnya Rumitnya

strategis. apotek baru, pangsa perizinan
Dimana apotek belum dikenal pasar. pendirian
tersebut berada oleh apotek.
di lokasi yang masyarakat.
dekat dengan
pasar.
Apoteker yang Sulitnya Apoteker Maraknya
selalu stand‐by mendapatkan sebagai penyalahgunaan
di apotek, siap tenaga kerja sarana obat-obatan
memberikan yang pengganti
layanan dan kompeten, dokter.
konsultasi terutama
seputar obat. tenaga kerja
kefarmasian.
2 Harga yang Merupakan kelonggara Peningkatan
bersaing. apotek swasta n dalam kenaikan tarif
Dimana harga yang berdiri sistem pajak terhadap
obat lebih sendiri dan pembayaran obat-obatan
murah jika bukan suatu .
dibandingkan apotek jaringan
dengan apotek atau waralaba.
lain.
3 Kelengkapan Masih Produk yang adanya isu
APOTEK SONY FARMA
produk. kurangnya selalu tentang

Dimana apotek ketersediaan dibutuhkan. makanan dan
ini tidak hanya obat-obatan obat berbahaya
menyediakan pada resep
obat, tetapi yang
menyediakan dibutuhkan
produk pasien.
kebutuhan lain,
contohnya susu,
perlengkapan
bayi dan
perlengkapan
kebutuhan
wanita.
4 Sudah memiliki Kurang peduli Kesadaran ketatnya
izin sesuai dengan masyarakat persaingan
dengan undang- ketatnya akan dengan apotek
undang yang persaingan. kesehatan lain
berlaku. semakin
tinggi
Rencana Pengembangan Tindak Lanjut

Luasnya pangsa pasar karena obat Menyediakan obat melalui pengadaan
sangat dibutuhkan oleh kalangan yang tepat agar obat tidak kosong
masyarakat.
Masyarakat tidak perlu mengeluarkan Meningkatkan SDM dalam pelayanan
biaya banyak untuk pergi ke dokter, kefarmasian di apotik
cukup datang ke apotek & bertanya
pada apoteker.
Menyediakan kebutuhan lainnya Melengkapi apotek dengan kebutuhan
seperti perlengkapan wanita dan bayi bayi seperti susu, pampers dan
APOTEK SONY FARMA
karena sering di Tanya dan di butuhkan minyak telon.

Dengan peraturan per undang – Di berikan brosur tentang obat dan
undangan yang jelas dan keingintahuan manfaat obat kepada pasien yang
dari masyarakat yang tinggi di berikan semenarik mungkin.
suatu informasi yang memadai
Rencana Perbaikan Tindak Lanjut
Karena banyaknya pesaing, apotek Menyediakan keperluan selain obat-
tersebut tidak hanya menyediakan obatan secara lengkap dan memadai.
obat-obatan, tapi juga perlengkapan
bayi dan kebutuhan wanita.
Karena merupakan apotik baru yang Di lakukan promosi bisa dengan
banyak masyarakat belum menambah praktik dokter,
mengenalnya. menyebarkan brosur pemberitahuan
pembukaan apotek kepada
masyarakat setempat.
Karena maraknya penyalahgunaan obat Apoteker harus selalu stand by kapan
– obatan dan sulitnya mencari tenaga pun dan mencari asisten dengan
kefarmasian yang kompeten. kualifikasi yang baik.
Karena merupakan apotik swasta dan Di lakukan upaya untuk meminta
bukan wiralaba yang dapat terjadinya tempo pembayaran yang sedikit lebih
peningkatan pajak terhadap obat – lama atau hanya menjual obat fast
obatan. moving atau yang pergerakannya
cepat dengan yang dibutuhkan dan
harga yang terjangkau menurut
masyarakat setempat.
BAB III. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

3.1 Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenaga kerja yang sesuai
dibidangnya, oleh karena itu diperlukan pengelolaan SDM yang efektif dan efisien
sehingga tujuan apotek dapat tercapai. Apotek akan merekrut karyawan sebagai
berikut:
APOTEK SONY FARMA
No Jabatan Kualifikasi Jumlah

1 Apoteker Penanggung
Apoteker 1 orang
Jawab Apotek (APA)
2 Apoteker Pendamping
Apoteker 1 orang
(APING)
3 Tenaga Teknis Kefarmasian
(TTK) / Asisten Apoteker D3/S1 Farmasi 2 orang
(AA)
4 Administrasi (Adm) D3 Akuntansi 1 orang
5 Pembantu Umum SMK 1 orang
Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah:
1. Jam kerja : 08.00-22.00, dibagi menjadi 2 shift yaitu jam 08.00-15.00 dan jam
15.00-22.00 (Hari minggu dan hari besar keagamaan libur).
Shift 1 : APA+ AA + Administrasi + Pembantu Umum (1 orang) masuk mulai
08.00-15.00
Shift 2 : APING + AA ( 1 orang) jam 15.00-22.00.
2. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya dari PSA).
3. Sumber daya manusia merupakan Human Capital, oleh karena itu SDM di
Apotek “Sony Farma” haruslah orang-orang yang memiliki kelebihan yang
tidak dapat ditiru oleh apotek lain yang mampu menciptakan keunggulan
yang kompetitif sehingga akan menciptakan kepuasan customer dan
meningkatnya profit apotek.
3.2 Tugas dan Fungsi
1. Apoteker Pengelola Apotek (APA)
 Memimpin, merencanakan, mengkoordinasi, bertanggung jawab serta

mengawasi seluruh kegiatan di apotek.
 Mengatur job diskripsi karyawan serta mengevaluasi karyawan.
 Melakukan langkah-langkah untuk mengembangkan hasil dan kualitas
APOTEK SONY FARMA
apotek.
 Membina hubungan baik dengan karyawan, PBF, dokter, dan tenaga
kesehatan lainnya.
 Melakukan penyusunan protap standar operasional apotek.
 Melakukan pengadaan dan penatalaksanaan obat dan alat kesehatan.
 Memberikan pelayanan tentang KIE (Konseling-Edukasi-Informasi) dan
konsultasi obat dan alat kesehatan.
 Membuat laporan rutin penggunaan obat narkotik dan psikotropika.
 Membuat laporan keuangan apotek dan laporan pajak
2. Apoteker Pendamping
 Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA jika APA berhalangan hadir
selama jam kerja apotek.
 Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat dengan resep,
konseling pasien).
 Membantu APA dalam penyusunan standar operasional dan strategi apotek.
 Mengawasi ketersediaan perbekalan farmasi serta pengontrolan harga obat
dan tanggal kadaluarsanya melakukan
3. Asisten Apoteker (AA)

 Melakukan pelayanan kefarmasian.
 Melakukan pembelian ke PBF.
 Melakukan administrasi pembelian.
 Melakukan pemantauan barang-barang menjelang ED dan proses retur barang
tersebut.
 Membuat laporan ke instansi pemerintah.
 Melakukan pengarsipan resep.
 Melakukan pengarsipan copy faktur.
 Melakukan pengarsipan OWA.
 Melakukan pengarsipan obat narkotika dan psikotropika.
 Melakukan penataan barang.
APOTEK SONY FARMA
 Membeli label harga dan memeriksa supaya selalu up to date.

4. Administrasi Keuangan
 Membuat rencana aliran kas (bulanan dan tahunan).
 Menerima dan mengeluarkan uang dan surat berharga lainnya sesuai dengan
bukti-bukti dokumen yang telah disetujui APA.
 Memelihara dan menjaga keamanan dari resiko kehilangan dan kerusakan
uang dan surat berharga lainnya.
 Menjaga dan memelihara aliran kas agar tidak defisit
5. Pembantu Umum
 Mengecek kesiapan apotek sebelum operasional.
 Menyusun produk yang di distribusi dari supplier farmasi ke apotek.
BAB IV. MANAJEMEN KEUANGAN
4.1 Sumber Modal

Sumber modal yang diperoleh adalah hasil tabungan dari kerja keras
pemilik
sarana Apotek yaitu apt. Sony Dermawan, S.Farm yang telah bekerja dan
APOTEK SONY FARMA
mencari pengalaman di Apotek lain selama beberapa tahun dan bantuan dana
dari orang tua serta keluarga.
4.2 Jumlah Modal Awal

4.2.1 Biaya Pra Operasi
No
Jenis Kebutuhan Jumlah
.
1. Izin Tempat Usaha Rp. 1.300.000,-
2. Izin Pendirian Apotek Rp. 3.400.000,-
3. Sewa gedung 1 tahun pertama Rp. 32.065.000,-
Total Rp. 36.765.000,-
4.2.2 Investasi Fisik
Jenis Harga
No. Jenis Barang Jumlah Total
Kebutuhan Satuan
Etalase / Rak Obat 4 set Rp 500.000,- Rp 2.000.000,-
Lemari Etalase 1 buah Rp 1.500.000,- Rp 1.500.000,-
Meja Racik + 1 set Rp 1.000.000,- Rp 1.000.000,-
Lemari Alat
Meja Apoteker + 1 set Rp 600.000,- Rp 600.000,-
Perlengkapan Kursi
1.
Apotek Meja Staff 1 set Rp 500.000,- Rp 500.000,-
Lemari Obat 2 set Rp 600.000,- Rp 1.200.000,-
Lemari Narkotik 1 set Rp 300.000,- Rp 300.000,-
Kursi Tunggu 1 set Rp 800.000,- Rp 800.000,-
Kursi Staff 6 buah Rp 50.000,- Rp 300.000,-
Rak Obat Dalam 1 buah Rp 500.000,- Rp 500.000,-
Tempat Sampah 5 buah Rp 10.000,- Rp 50.000,-
Piring Obat 1 Lusin Rp 30.000,- Rp 30.000,-
Perlengkapan
2. Timbangan Badan 1 buah Rp 50.000,- Rp 50.000,-
Lain
Timbangan bayi 1 buah Rp 75.000,- Rp 75.000,-
Televisi 1 buah Rp 1.500.000,- Rp 1.500.000,-
3. Peralatan Lemari Es 1 buah Rp 1.500.000,- Rp 1.500.000,-
Dispenser 1 buah Rp 100.000,- Rp 100.000,-
APOTEK SONY FARMA
AC 2 buah Rp 2.000.000,- Rp 4.000.000,-

Kipas Angin 2 set Rp 150.000,- Rp 300.000,-
Timbangan Obat 1 set Rp 150.000,- Rp 150.000,-
Peralatan Meracik 1 set Rp 250.000,- Rp 250.000,-
Komputer + Printer 1 unit Rp 3.500.000,- Rp 3.500.000,-
Mesin Air + Tangki 1 unit Rp 1.300.000,- Rp 1.300.000,-
Genset 1 buah Rp 3.000.000,- Rp 3.000.000,-
Apotek dan Ruang
4. Renovasi Rp 12.500.000,- Rp 12.500.000,-
Dokter
Obat, Suplemen,
5. Pengadaan Rp 120.000.000,- Rp 120.000.000,-
Alkes, dan Kosmetik
6. Advertising Billboard (neon) 1 buah Rp 1.000.000,- Rp 1.000.000,-
Biaya Pembuatan Brosur
7. 1 kali Rp 300.000,- Rp 300.000,-
promosi dan Spanduk
Pemasangan
8. Telepon 1 set Rp 1.500.000,- Rp 1.500.000,-
Baru
Farmakope
Indonesia Edisi IV 1 buah Rp 200.000,- Rp 200.000,-
9. Buku – Buku
MIMS 1 buah Rp 90.000,- Rp 90.000,-
ISO Indonesia 1 buah Rp 46.000,- Rp 46.000,-
Jumlah Total Rp160.135.000,-
4.2.3 Biaya Pegawai
No
Item Jumlah Gaji Perbulan Jumlah
.
1. APA 1 orang Rp 1.500.000,- Rp 1.500.000,-
2. Apoteker Pendamping 1 orang Rp 1.000.000,- Rp 1.000.000,-
3. Asisten Apoteker 3 orang Rp 700.000,- Rp 2.100.000,-
Tenaga administrasi /
4. 1 orang Rp 700.000,- Rp 700.000,-
kasir
5. Tenaga Umum/Reseptir 1 orang Rp 460.000,- Rp 460.000,-
Total Rp 5.700.000,-
APOTEK SONY FARMA
Biaya Pegawai untuk 1 tahun

1. Gaji Pegawai 12 bln Rp 5.700.000,- Rp 68.460.000,-
2. THR 1 bln gaji Rp 5.700.000,- Rp 5.700.000,-
3. Pakaian Seragam 7 orang @ Rp 150.000,- Rp 1.050.000,-
Total Rp 75.150.000,-
4.2.4 Biaya Operasional
No
Item Per Bulan Per Tahun
.
1. Listrik Rp 250.000,- Rp 3.000.000,-
2. Telepon Rp 100.000,- Rp 1.200.000,-
3. Administrasi Kantor Rp 100.000,- Rp 1.200.000,-
Perlengkapan dispensing obat
(etiket, plastik obat, perkamen,
4. Rp 500.000,- Rp 6.000.000,-
copy resep kwitansi, cangkang
kapsul)
5. Biaya tak terduga Rp 150.000,- Rp 1.800.000,-
TOTAL Rp 13.200.000,-
4.2.5 Biaya Pajak
No. Item Pertahun

1 PPH Rp 500.000,-
2 PPNDN Rp 500.000,-
3 PBB Rp 500.000,-
4 Pajak Reklame Rp 250.000,-
Total Pertahun Rp 1.750.000,-
4.2.6 Rekapitulasi Biaya Rutin Pertahun

APOTEK SONY FARMA
No. Item 1 Tahun

1 Biaya Sewa Bangunan Rp. 36.765.000,-
2 Biaya Pegawai Rp. 75.150.000,-
3 Biaya Operasional Rp. 13.200.000,-
4 Biaya Pajak Rp. 1.750.000,-
5 Biaya Pemeliharaan Rp. 2.000.000,-
Jumlah Total Rp. 128.865.000,-
4.2.7 Rekapitulasi Modal Awal Pendirian Apotek “Sony Farma”
No. Item Jumlah Biaya

1 Biaya Pra Operasi Rp 4.700.000,-
2 Sewa Bangunan Tahun Pertama R. 32.065.000,-
3 Biaya inventaris fisik Rp 160.135.000,-
4 Biaya Pemeliharaan Rp 3.000.000,-
5 Biaya pegawai Rp 75.150.000,-
6 Biaya operasional Rp 13.200.000,-
7 Biaya Pajak Rp 1.750.000,-
Jumlah Total Rp 290.000.000,-
Jadi modal awal untuk pendirian Apotek “Sony Farma” yaitu sebesar
Rp.291.000.000,- (Dua Ratus Sembilan puluh satu juta rupiah).
4.3 Perkiraan
4.3.1 Perkiraan Penjualan
1. Pasien dokter penyakit dalam dan dokter anak yang bekerja sama dengan
Apotek.
2. Penduduk di sekitar Apotek.
4.3.2 Perkiraan Penjualan/Omset
Jenis Rata-rata Asumsi Konsume Rata-Rata Jumlah Penjualan
APOTEK SONY FARMA
Jumlah
Pengunjun Konsume
Penjualan n Pembelian
g Setiap n
Hari
Resep
dr.Peny. 30 80% 24 Rp 200.000,- Rp 4.800.000,-
Dalam
Resep dr.
20 50% 10 Rp 200.000,- Rp 2.000.000,-
Jantung
/ hari Rp 6.800.000,-
Total Penjualan Resep / bulan Rp 176.800.000,-
/ tahun Rp 2.121.600.000,-
OTC 15 90% 14 Rp 20.000,- Rp 280.000,-
/ hari Rp 280.000,-
Total Penjualan OTC / bulan Rp 7.280.000,-
/ tahun Rp 87.360.000,-
Kosmetik 10 80% 8 Rp 25.000,- Rp 200.000,-
/ hari Rp 200.000,-
Total Penjualan Kosmetik / bulan Rp 5.200.000,-
/ tahun Rp 62.460.000,-
Alat
5 60% 3 Rp 20.000,- Rp 60.000,-
Kesehatan
/ hari Rp 60.000,-
Total Penjualan Alat Kesehatan / bulan Rp 1.560.000,-
/ tahun Rp 1 8.720.000,-
Suplemen
6 80% 5 Rp 25.000,- Rp 125.000,-
Makanan
/ hari Rp 125.000,-
Total Penjualan Suplemen Makanan / bulan Rp 3.250.000,-
/ tahun Rp 39.000.000,-
/ hari Rp 7.465.000,-
TOTAL SELURUH PENJUALAN / bulan Rp 194.090.000,-
/ tahun Rp 2.329.080.000.-
APOTEK SONY FARMA
Total perkiraan omset / penjualan dalam 1 hari Rp 7.465.000,-, dalam 1 bulan

(26 hari) Rp. 194.090.000,-, dan dalam 1 tahun yaitu Rp. 2.329.080.000.-.
Jadi penjualan kotor pada tahun pertama diperkirakan sebesar Rp.
2.329.080.000,- (Dua milyar tiga ratus dua puluh Sembilan juta delapan puluh ribu
rupiah).
4.3.3 Perkiraan Profit

1. Penjualan Resep 30%
2. Penjualan OTC 20%
3. Penjualan Kosmetik 15%
4. Penjualan Alkes 15%
5. Penjualan Suplemen Makanan 20%
4.3.4 Perhitungan HPP (Harga Pokok Penjualan) Pertahun

1. HPP Untuk Penjualan Resep (30%)
100/130 x Rp. 2.329.080.000 = Rp 1.791.600.000,-
2. HPP Untuk Penjualan OTC

100/120 x Rp. 87.360.000 = Rp 72.800.000,-
3. HPP Untuk Penjualan Kosmetik

100/115 x Rp. 62.460.000 = Rp 54.260.870,-
4. HPP Untuk Penjualan Alkes

100/115 x Rp. 18.720.000 = Rp 16.278.260,-
5. HPP Untuk Penjualan Suplemen Makanan

100/120 x39.000.000 = Rp 32.500.000,-
Rp 1.967.439.130,-
TOTAL HPP PERTAHUN = Rp 1.967.439.130,-

APOTEK SONY FARMA
(Satu milyar Sembilan ratus enam puluh tujuh juta empat ratus tuga puluh
Sembilan ribu seratus tiga puluh rupiah)
4.3.5 Profit Margin

Perkiraan profit margin tahun pertama adalah :
Omset Rp 2.329.080.000,-
HPP Rp 1.967.439.130,-
Margin Rp 361.646.870,-
Biaya Rutin per tahun Rp 122.920.000,-
Profit Margin Rp 238.720.870,-
Jadi laba bersih pada tahun pertama diperkirakan sebesar Rp.238.720.870,-
(Dua ratus tiga puluh delapan juta tujuh ratus dua puluh ribu delapan ratus
tujuh puluh rupiah)
Perkiraan Kenaikan Biaya Setiap Tahunnya

Biaya Pegawai 15%
Biaya Operasional 10%
Pajak 10%
Biaya Pemeliharaan 10%
% Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Item Biaya
Kenaikan (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Sewa
- 32.065.000 32.065.000 32.065.000 32.065.000 32.065.000
Bangunan
Pegawai 15 75.150.000 86.422.500 99.385.857 114.293.735 131.437.795
Operasional 10 13.200.000 14.520.000 15.972.000 17.569.200 19.326.120
Pajak 10 1.750.000 1.925.000 2.117.500 2.329.250 2.562.175
Pemeliharaan 10 3.000.000 3.300.000 3.630.000 3.993.000 4.392.300
Total 125.165.000 138.232.500 153.170.357 170.250.185 189.783.390
APOTEK SONY FARMA
Perkiraan Kenaikan Pendapatan Apotek 5 Tahun Pertama

Tahun I :-
Tahun II : 15%
Tahun III : 20%
Tahun IV : 20%
Tahun V : 20%
Tahun 1 Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V

Jenis
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
2.678.442.00
Omset 2.329.080.000 3.214.130.460 3.856.956.480 4.628.347.776
0
2.262.555.00
HPP 1.967.439.130 2.715.066.000 3.258.079.200 3.909.695.046
0
Profit
Margi 238.720.870 274.529.000 329.434.800 395.321.760 474.386.112
n
Biaya 123.100.000 135.410.000 148.951.000 163.846.100 180.230.710
Net
Margi 115.620.870 139.119.000 180.483.800 231.475.660 294.155.462
n
Berdasarkan jumlah modal awal sebesar Rp. 291.000.000,- dan perkiraan

kenaikan profit margin tiap tahunnya, diperkirakan modal awal akan kembali setelah
3 tahun.
4.4 Perkiraan Pendapatan dan Penjualan
Perkiraan pendapatan dan penjualan usaha ini menggunakan break even point
yang diperoleh dari biaya tetap, biaya variabel,dan perkiraan jumlah minimal
penjualan berdasarkan keuntungan yang diinginkan. Melalui perhitungan BEP, dapat
APOTEK SONY FARMA
diperkirakan besar modal yang kembali setiap hari, baik dengan ataupun tanpa
perhitunga profit yang diinginkan.
Pada proposal ini diharapkan keuntungan sebesar 20% dengan biaya rutin
yang dikeluarkan pada tahun pertama sebesar Rp. 122.920.000,-
Profit yang diinginkan = 20%
1
x
1−
Break Event Point (BEP) = y x fixed cost
Keterangan:
x = biaya variabel (% volume penjualan - % volume awal)
y = % volume penjualan
1
BEP = 75 x Rp 122.920.000,- = Rp 491.680.000,-
1-
100
Target penjualan 1 tahun dengan profit 20%
120
x Rp 491.680.000,- = Rp 590.016.000,-
100
Target penjualan 1 bulan untuk profit 20%
Rp 590.016.000,-/12 bln = Rp 49.168.000,-
Target penjualan 1 hari untuk profit 20%
49.168.000,- /26 hari = Rp 1.891.076, 92,-
Rp
Jika dimisalkan harga 1 resep berkisar ± Rp 100.000,-, maka target resep
perhari adalah 1.891.076/100.000 = 18 resep / hari.

APOTEK SONY FARMA
BAB V. MANAJEMEN SARANA PRASARANA
5.1 Gedung
Bangunan apotek menyewa dengan luas bangunan 15x 10 m 2 mendapatkan

sumber air bersih serta sumber listrik dari PLN. Apotek “Sony Farma” terletak di
Jalan Merdeka Tebing Benteng di Depan KODIM 0409/RL, Kelurahan Kepala
Siring, Kecematan Curup Tengah. Apotek berada di pinggir jalan yang arus lalu-
lintasnya cukup ramai, berada tidak jauh dari area perbelanjaan, mudah dijangkau
oleh masyarakat serta tempat parkir yang cukup luas.
5.2 Tata Ruang Apotek
Bangunan mempunyai layout berdasarkan ruang-ruang yang ada dan

dirincikan dalam lampiran.
 Bangunan apotek terdiri dari ruang:

a. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien
b. Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien
c. Ruang peracikan dan penyerahan obat
d. Musholla
e. Gudang obat dan arsip dokumen
f. Toilet
g. Parkir
h. Ruang praktek dokter
 Kelengkapan bangunan apotek :
a. Sumber air
b. Sumber penerangan
c. Alat pemadam
d. Ventilasi
e. Sanitasi
f. Papan nama APA
g. Billboard nama apotek
APOTEK SONY FARMA
 Fasilitas
a. Disediakan TV
b. Disediakan AC
c. Wastafel
 Perlengkapan
a. Perlengkapan kerja
1) Alat pengolahan / peracikan :
 Batang pengaduk
 Gelas ukur, gelas piala
 Labu Erlenmeyer
 Mortir
 Rak tempat pengering
 Spatel logam / tanduk / gelas / porselen
 Termometer
 Timbangan milligram + anak timbangan (ditera)
 Timbangan gram + anak timbangan (ditera)
2) Wadah
 Pot / botol
 Kertas perkamen
 Klip dan kantong plastik
 Etiket (biru dan putih)
 Tempat penyimpanan
 Lemari / rak obat
 Lemari narkotika
 Lemari psikotropika
 Lemari bahan berbahaya
 Kulkas
APOTEK SONY FARMA
3) Perlengkapan Administrasi
 Blanko surat pesanan
 Blanko faktur penjualan
 Blanko nota penjualan
 Blanko salinan resep
 Blanko laporan narkotika dan psikotropika
 Buku catatan pembelian
 Buku catatan penjualan
 Buku catatan keuangan
 Buku catatan narkotika dan psikotropika
 Buku catatan racun dan bahan berbahaya
 Kartu stok obat
 Stempel / Cap Apotek
4) Kelengkapan Buku Pedoman
 Buku standar yang wajib :

a. Farmakope Indonesia
b. Kumpulan peraturan / UU
APOTEK SONY FARMA
BAB VI. MANAJEMEN MARKETING
Dalam rangka mengembangkan usaha bidang farmasian ini diperlukan strategi

inovasi khusus, sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi
Apotek “Sony Farma” dan mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-
cabang baru di daerah lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain :
1. Menyediakan jasa konseling (KIE) secara gratis oleh APA disediakan
ruangan yang representatif dilengkapi buku-buku dan peralatan
penunjang
2. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang
dibutuhkan pasien tidak ada maka berusaha mencarikan obat tersebut di
apotek relasi, diusahakan agar pasien pulang mendapat obat yang
diperlukan.
3. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon,
terutama untuk pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk
mengontrol keadaan pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien
terhadap apotek kami.
4. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan
fasilitas AC, TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, koran
dan tabloid serta tempat parkir yang luas.
5. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan
masih dalam wilayah Kota Kediri). Pasien yang tidak mempunyai
banyak waktu untuk menunggu resep yang ditebus dapat meminta untuk
diantarkan obatnya ke rumah tanpa dipungut biaya.
6. bekerjasa sama satu atap dengan dokter praktek
Serta Strategi pemasarannya lainntya yaitu :
1. Marketing Mix
a. Produk
Strategi mengenai bagaimana ketersediaan obat dan alat kesehatan serta
pelayanan kefarmasian yang diberikan oleh apotek dapat menarik hati konsumen
APOTEK SONY FARMA
untuk membeli dan menggunakannya. Obat dan alat Kesehatan yang lengkap
dengan jaminan mutu dan keasliannya serta pelayanan kefarmasian yang ramah
dan cepat merupakan produk apotek yang memiliki keunggulan yang kompetitif
dibandingkan dengan pesaingnya. Untuk memenuhi persyaratan pendirian Apotek
kami menyediakan Obat Wajib apotek (baik obat paten maupun generik), obat
resep dan obat bebas, bebas terbatas. Produk yang kami sediakan meliputi semua
bentuk produk sehingga dapat mencakup seluruh aspek masyarakat mulai dari
balita sampai lansia :
 Bentuk padat : Tablet, kaplet, pil, kapsul.
 Bentuk semi padat : Salep, pasta, cream, jell, suppositoria.
 Bentuk cair : Solutio, suspense, emulsi, injeksi, tetes (hidung, mata, telinga).
 Bentuk aerosol / spray : Seprot hidung, seprot mulut.
b. Place
Place merupakan aspek lokasi tempat apotek berada, yaitu kemudahan
konsumen atau pelanggan untuk mengakses apotek. Berbeda dengan produk
/komoditas dagang biasa yang dapat dijual dimana saja oleh siapa saja, obat
khususnya obat ethical hanya boleh dijual disarana tertentu dengan cara yang
tertentu oleh profesi tertentu dengan cara tertentu sebagaimana diatur oleh
Undang-Undang. Oleh karena itu kita memilih tempat pendirian apotik di tempat
yang strategis dimana apotik ini didirikan di pepukiman pada penduduk dekat
rumah sakit dan dikelilingi klinik , Bidan pratek mandiri.
c. Price
Obat pada dasarnya adalah produk yang tidak dikehendaki (un-wanted
product).seseorang membeli obat pada umumnya karena terpaksa, karena tidak ada
yang tidak beres pada kesehatannya, menderita sakit yang menganggu
kenyaman dan aktivitas. Keadaan ini yang menyebabkan harga obat sering
mendapat kritikan yang tajam dari masyarakat luas karena dianggap mahal dan
tidak mengindahkan aspek sosial kemanusaiaan.
APOTEK SONY FARMA
d. Promotion
Dalam rangka mengembangkan usaha bidang farmasian ini diperlukan
strategi inovasi khusus, sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan
eksistensi Apotek “Sony Farma”, dan mampu memajukan apotek dengan
membuka
cabang-cabang baru di daerah lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain :
 Membuat spanduk yang dipasang di pinggir jalan dekat lokasi, serta
petunjuk arah sehingga konsumen tidak kesulitan untuk menemukan lokasi
apotik.
 Penyebaran brosur dan leafleat untuk disebar ditempat umum dan
perumahan - perumahan
 Sosial media
 Menyediakan jasa konseling (KIE) secara gratis oleh APA disediakan
ruangan yang nyaman dilengkapi buku-buku dan peralatan penunjang
 Menyediakan obat-obat yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang
dibutuhkan pasien tidak ada maka berusaha mencarikan obat tersebut di
apotik relasi diusahakan agar pasien pulang mendapat obat yang diperlukan.
 Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon,
terutama untuk pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk
mengontrol keadaan pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap
apotek kami.
 Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan
fasilitas AC, TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan serta
tempat parkir yang luas.
 Bekerja sama dengan praktek dokter dan apotik lain.
2. Selling
Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana
rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan
APOTEK SONY FARMA
pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.

Penjualan/pelayanan diapotek meliputi pelayanan resep tunai, resep kredit dan
obat bebas. Untuk menigkatkan pelayanan terhadap konsumen, maka apotek juga
mengantarkan pesanan obat ke rumah konsumen. Selling diartikan sebagai taktik
membangun image pelanggan dalam menjualbelikan produk yang kita tawarkan
dan berusaha sebagai asset hidup dan akan terus berkembang dalam jangka
Panjang.
Dalam selling, perusahaan harus mampu menghasilkan finansial yang
mengembalikan modal dan laba. Tujuh langkah dasar dalam melakukan suatu
penjualan suatu produk :
 Product knowledge
Prinsip mempelajari/menguasai segala sesuatunya dari produk yang akan
kita jual kepada customer. Hal-hal pokok dari produk ialah apa produk itu dan
bagaimana manfaat produk itu bagi customer.
 Prospecting
Prinsip : menentukan customer yang akan kita kunjungi. Di mana
kebutuhan dan keinginannya bisa kita penuhi/puaskan. Dapatkan
keterangan mengenai di mana dan siapa customer yang direncanakan untuk
dikunjungi. Check kemungkinannya mereka bisa membeli produk kita.
Pengetahuan mengenai customer knowledge adalah suatu keharusan untuk
dikuasai.
 The Approach
Prinsip: menjual idea dari suatu interview terlebih dahulu sebelum kita
berusaha menjual produknya sendiri. Bila perlu menjual diri kita sebagai orang
yang dipercaya dan profesional.
 Establishing the Needs
Prinsip: jangan berusaha untuk mengatakan terlebih dahulu apa yang
harus dibutuhkan oleh customer, usahakan agar mereka yang
mengemukakan kepada kita. Perlihatkanlah bahwa kita ingin membantu
APOTEK SONY FARMA
memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapinya dari pada menjual

produk kita sendiri.
 The Presentation
Prinsip: melakukan suatu presentasi dari produk kita dengan ekspresi
yang biasa dan logis dalam hal ingin memenuhi kebutuhan customer
Pergunakanlah bahasa yang benar/baik dan mudah dimengerti.
Perhatikan reaksi customer
 Closing The Sales
Prinsip: menutup suatu interview yang dilakukan dengan meminta
customer untuk melakukan pembelian dari produk kita. Usahakan agar customer
dengan mudah dan senang hati mengatakan “ya” atau dengan kata lain
customer setuju membuat order pembelian.
 Following Through
Usahakan agar para customer mengetahui bahwa kita akan tetap
memperhatikan mereka.
3. Segmentasi
Segmentasi pasar merupakan proses mengelompokkan pasar keseluruhan
yang heterogen menjadi kelompok yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan,
keinginan, perilaku dan respon terhadap program pemasaran pasar spesifik.
Segmentasi yang dibidik Apotek “Sony Farma” yaitu semua kalangan masyarakat
yang berada diwilayah Curup.
4. Targetting
Target Market Evaluasi Segmentasi pasar setelah perusahaan
mengidentifikasi peluang. Segmentasi Pasar adalah mengevaluasi beragam segmen
tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi sumber daya perusahaan
dan target market jual. Target dari Apotek “Sony Farma” adalah masyarakat
menengah atas atau bawah dan bisa bekerja sama dengan dokter-dokter prakter di
sekitar wilayah Curup.
5. Positioning
Pada Apotek “Sony Farma” menekankan positioningnya pada services
APOTEK SONY FARMA
dan kenyamanan yang diberikan pada pengalaman pertama berbelanja kepada

pelanggan.
6. Diferensiasi
Apotek “Sony Farma” memiliki ciri khas yang hanya dimiliki oleh Apotek
“Sony Farma” yang menjadi pembeda dengan pesaing apotek lainnya sehingga
akan menarik banyak konsumen, mudah dikenal oleh para pelanggan disekitar
lokasi apotek. Diferensiasi yang dimiliki Apotek “Sony Farma” diantaranya yaitu:
a. Apotek “Sony Farma” yang memiliki kualitas services yang berbeda yakni
dalam hal interior yang menarik dan tata letak apotek
b. Apotek “Sony Farma” memprioritaskan kelengkapan pada obat-obat OTC
terutama pada produk unggulan dan suplemen makanan
c. Apotek “Sony Farma” mengganti kantong kresek yang dapat mencemari
lingkungan dengan totebag yang ramah lingkungan dengan desain yang menarik
serta dapat digunakan pelanggan untuk keperluan lain
d. Apotek “Sony Farma” memiliki website yang menyediakan pemesanan obat-
obat secara online seperti obat- obat OTC, suplemen makanan atau obat herbal
dengan adanya sistem delivery order pada radius jarak tertentu.
APOTEK SONY FARMA
BAB VII. PERSYARATAN DOKUMEN IZIN APOTEK

APOTEK SONY FARMA
Gambar 1. Lembar Persyaratan Perizinan Apotek
BAB VIII. PENUTUP
Demikian proposal pendirian Apotek “Sony Farma” ini dengan harapan

dapat menjalankan dan mencapai tujuannya menjadi tempat pengabdian profesi
Apoteker yang dapat memberikan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
APOTEK SONY FARMA
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009, Peraturan Pemerintah RI No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan

Kefarmasian. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Anonim, 2014, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1027/MENKES/SK/IX/2004, tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Anonim, 2016. Peraturan Pemerintah RI No. 9 tentang Apotek. Jakarta:

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
APOTEK SONY FARMA
Lampiran 1. Denah Lokasi Apotek “Sony

Lokasi Farma”
Apotek “Sony
Farma”
Gambar 2. Denah Lokasi Apotek “Sony Farma”

APOTEK SONY FARMA
Lampiran 2. Bangunan Apotek “Sony Farma”
SONY FARMA
APOTEK SONY FARMA
Gambar 3. Bangunan Apotek “Sony Farma”
Lampiran 3. Layout Apotek “Sony Farma”
Gambar 4. Layour Apotek “Sony Farma”

APOTEK SONY FARMA
Lampiran 3. (Lanjutan)
Gambar 5. Meja Menerima Resep dan Kasir Serta Kursi Pasien Berada Di Depannya
APOTEK SONY FARMA
Gambar 6. Ruang Penyimpanan Obat Keras/Ruang Peracikan
Lampiran 4. Bentuk Form Surat Pemesanan Obat

1. Surat Pemesanan Narkotika
Rayon : No. SP. :

Lembar ke 1/2/3/4
SURAT PESANAN NARKOTIKA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :............................................................................
Jabatan :............................................................................
Alamat Rumah :............................................................................
.
Mengajukan pesanan Narkotika kepada :

Nama Distributor :............................................................................
Alamat & No.Telpon :............................................................................
Sebagai berikut :
Narkotika tersebut akan dipergunakan untuk keperluan :

Apotek
Lembaga
Curup………..,…………..20…….
(……………………………..)
No.SIPA…………………….
APOTEK SONY FARMA
2. Surat Pemesanan Psikotropika
NO. SP :……………………..
SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA

Nama : …………………………
Alamat : ...……………………….
Jabatan :………………………….
Yang mengajukan permohonan kepada :

Nama Perusahaan :………………………….
Alamat :………………………….
Jenis psikotropika sebagai berikut :
1. ……………………………………….
2. ……………………………………….
Untuk keperluan Pedagang Besar Farmasi/Apotik/Rumah Sakit/Sarana
Penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah/Lembaga Penelitian dan atas
lembaga Pendidikan. *)
Nama :…………………………………..
Alamat :…………………………………..
Curup,……………20…..
APOTEK SONY FARMA
(…………………………)
N0.SIK……………………...
3. Surat Pemesanan Prekursor
SURAT PESANAN OBAT MENGANDUNG PREKUSOR

No. SP :…………………………..
Nama :............................................................................
Jabatan :............................................................................
Nomor SIPA :............................................................................
.
Mengajukan permohonan kepada :
Nama Distributor :............................................................................
Alamat :............................................................................
Telp :............................................................................
Jenis obat mengandung Prekursor Farmasi yang dipesan :

No. Nama Obat Zat Aktif Bentuk Satuan Jumlah Ket
Mengandung Prekursor dan (Angka
Prekursor Farmasi Kekuatan dan
Farmasi Sediaan huruf)
Obat mengandung Prekursor Farmasi tersebut akan digunakan untuk memenuhi

kebutuhan :
Nama Apotek :............................................................................
Alamat Lengkap :............................................................................
Surat Izin Apotek :............................................................................
APOTEK SONY FARMA
Curup,………..,…..
…………..20…….
(…………………………………..)
SIK…………………….
………….
4. Surat Pemesanan Obat Bebas, Obat Bebas Terbatas, dan Obat Keras
SURAT PEMESANAN OBAT

NOMOR : ……………………….
Yang Bertanda Tangan dibawah ini :
Nama : …...………………………………………...
Alamat Lengkap : …...…………………..................................
Jabatan : ………………………………………….....
SIPA : ……………………………………………..
Mengajukan Permohonan Kepada :
Nama Distributor : …………………………………………….
Alamat : …………………………………………….
Telp : …………………………………………….
Jenis obat-obat yang dipesan adalah :
NO Nama Obat Bentuk Sediaan dan Satuan Kemasan Jumlah
Kekuatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Untuk keperluan Apotek

Nama : ………………….
Alamat : ………………….
Curup,,……………20….
Penanggung Jawab
APOTEK SONY FARMA
(…………………)
*) Coret yang tidak perlu

Lampiran 5. Papan Praktik Apoteker
PRAKTIK APOTEKER
apt. Sony Dermawan, S.Farm

SIPA : 192/2194/3247/2-72
STRA : 20194020/STRA-UPERTIS/40094
Hari dan Praktek
Senin - Minggu, Pukul 08.00 - 15.00 WIB
apt. Abdan Syaquro, S.Farm

SIPA : 167/2160/1726/8-89
STRA : 20194070/STRA-UI/80069
Hari dan Praktek
Senin - Minggu, Pukul 15.00 - 22.00 WIB
APOTEK SONY FARMA

SIA : 303.053/SIA/199.8.2/421/P/VII/2020
Jl. Merdeka. Tebing Benteng di Depan KODIM 0409
Kel. Kepala Siring Kec. Curup Tengah
Gambar 7. Papan Praktik Apoteker

APOTEK SONY FARMA
Lampiran 6. Contoh Copy Resep

APOTEK SONY FARMA
Gambar 8. Contoh Copy Resep
Lampiran 7. Etiket Putih dan Etiket Biru
APOTEK SONY FARMA APOTEK SONY FARMA

Jl. Merdeka No. 210, Curup Telp. Jl. Merdeka No. 210, Curup Telp.
082170724910 082170724910
Apoteker: apt. Sony Dermawan, S.Farm Apoteker: apt. Sony Dermawan,
SIPA: 192/2194/3247/2- S.Farm
72 SIPA: 192/2194/3247/2-72
No:Tgl: No:Tgl:
Bungkus
X SEHARI Oleskan Tipis-Tipis
Tablet
Kapsul
Sendok Teh/Makan
Semoga Lekas Sembuh Semoga Lekas Sembuh
Sesudah/Sebelum Makan Obat Luar
Gambar 9. Etiket Putih dan Etiket Biru

APOTEK SONY FARMA
Lampiran 8. Kartu Stock Apotek
APOTEK SONY FARMA

Jalan Merdeka No. 210, Curup Telp. 082170724910
KARTU STOCK OBAT

Nama Obat :
Masu Kelua Para
No Tanggal PBF No Batch ED Sisa Ket
k r f
APOTEK SONY FARMA
Gambar 10. Kartu Stock Apotek
Lampiran 9. Buku – Buku Apotek
1. Buku Gudang
No PBF Nama Jml Satuan Batc ED Harga Jm Total Ket

. Barang h Satuan l
2. Buku Resep
Hari & No. Nama Nama Alamat R/Generi R/Pate Jml Harga
Tangga Dokter Pasie k n Resep
l n
3. Buku Defecta
Hari /Tanggal No. Nama Obat Sisa Obat Jumlah yang PBF/Supplier
akan dibeli
APOTEK SONY FARMA
4. Buku Pembelian
Tanggal Transaksi Jumlah
BOT PBF No. Faktur Tgl. Faktur
5. Buku Penjualan
Tanggal Transaksi Debit Kredit
6. Buku Besar
Keterangan No. Faktur Tgl. faktur

APOTEK SONY FARMA
7. Buku Kas
8. Buku Penerimaan Narkotik
Bulan Sisa Tanggal PBF Jumlah Tgl & No. Faktur
9. Buku Penerimaan Psikotropika
Tanggal PBF Jumlah Obat Disc Harga Total
Lampiran 10. Buku – Buku Standar

APOTEK SONY FARMA
Gambar 11. Buku – Buku Standar
Lampiran 11. Standar Operasional Prosedur

APOTEK SONY FARMA
STANDAR
STANDAR
Halaman 1 dari 1
PROSEDUR
PROSEDUR Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL
OPERASIONAL
No Revisi Nomor A
- PELAYANAN Nomor
- 001 :A
NO Revisi
PELAYANAN
OBATRESEP -Mulai
002 Berlaku
Tanggal
:-
Revisi OBATWAJIB
2021
Mulai Berlaku :
Tanggal- Revisi : APOTEK (OWA)
1. TUJUAN 2021
-
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan obat
1. TUJUAN
kepadapasien
Prosedur yang ingin
ini dibuat untukmembeli obat atas
pelaksanaan resep dokter
kegiatan pelayanan obat
2. kepada
PENANGGUNG JAWAB
pasien yang ingin melakukan swamedikasi dengan obat OWA
Apoteker
(Obat Pengelola Apotek
WajibApotek)
3. PROSEDUR
3.1 Menyapa danJAWAB
2. PENANGGUNG memberi salam kepada pasien dengan ramah
3.2 Apoteker menerima
Apoteker Pengelola Apotek resep dan melakukan screening
administrative,pharmaceutical, dan klinis
3.3 Apoteker melakukan kalkulasi harga resep, selanjutnya
3. PROSEDUR
melakukaninformasi
3.1 Pasien datang, Menyapa kepada
danpasien
memberi salam kepada pasien
3.4dengan
Pasien ramah
yang telah sepakat dengan harganya dipersilakan untuk
menunggumelakukan
3.2 Apoteker obat di ruang tunggu
assessment penyakit terhadap keluhan
3.5pasienseprti
Asisten apoteker melakukan
gejalayang timbul, peracikan obat pengobatan yang
lama sakitnya,
3.6telah
Setelah obat selesai diracik,
dilakukan,alergi makatelah
obat yang apoteker meneliti
dialami, kembali
kondisi klinis
obat sebelum diserahkan
pasien, serta informasi lainya.kepada pasien
3.7Apoteker
3.3 Apotekermemberikan
menyerahkan obat kepada
alternative pasien dan
pengobatan disertai dengan
memutuskan
informasi tentang obat
perlu tidaknya diberikan OWA meliputi : dosis, frekuensi pemakaian
sehari, waktu
3.4 Setelah penggunaan
disepakati obat, cara
maka Apoteker penggunaan
mencatat nama, obat, tempat
alamat dan
penyimpanan
informasi obat,OWA
pada form efek samping obat yang mungkin timbul
setelahdipersilakan
3.5 Pasien penggunaan obat, dan
melakukan jika diperlukan pengatasan
pembayaran
pertama terhadap
3.6 Apoteker efek samping
menyerahkan yang ditimbulkan
obat kepada pasien disertai informasi
3.8tentang
Apoteker melepas pasien dengan mengucapkan
obat meliputi : dosis, frekuensi, pemakaian terima kasih
sehari, dan
waktu
semoga lekas
penggunaan sembuh
obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang
3.9mungkin
Catat nama pasien, alamat,
timbul setelah umur pasien,
penggunaan obatdan dokumentasikan
dan jika pengatasan
Diperiksa Oleh
pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan danDisetujui Oleh ucapkan
terima kasih kepada pasien Apoteker Pengelola Apotek
Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Apoteker Pengelola Apotek

APOTEK SONY FARMA
STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL
Nomor :
NO Revisi
A - 003
:- PELAYANAN
INFORMASI OBAT
Mulai Berlaku :
Tanggal Revisi :
2021
-
1. TUJUAN
Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien, meningkatkan
profesionalisme Apotekerdan menunjang terapi obat yang rasional.
2. PENANGGUNG JAWAB
3. PROSEDUR
3.1 Memberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumen secara
aktif dan pasif.
3.2 Menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan melalui
telepon, surat atau tatap muka.
3.3 Membuat bulletin, leaflet danlabel obat.


APOTEK SONY FARMA
STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL
Nomor :
NO Revisi
A - 004
:- PELAYANAN
INFORMASI OBAT
Mulai Berlaku :
Tanggal Revisi :
2021
-
1. TUJUAN
Agar pelayanan farmasi dapat lebih optimal dan dapat memberikan
penjelasan kepada pasien perihal penggunaan perbekalan farmasi
2. PENANGGUNG JAWAB
3. PROSEDUR
3.1 Pasien / keluarganya (hipertensi, diabetes, TBC) dalam penyerahan
resep dipanggil ke ruang yang tersedia.
3.2 Pasien / keluarganya diberi informasi oleh apoteker.
3.3 Pasien / keluarganya dapat meminta penjelasan kepada apoteker.
3.4 Apoteker memberikan penjelasan tentang penggunaan dan efek obat
tersebut.
3.5 Apoteker pemberi konsultasi menulis pada buku yang tersedia.


APOTEK SONY FARMA
Lampiran 12. Lemari Alat – Alat Gelas dan Alat Peracikan
Gambar 12. Lemari Alat – Alat Gelas dan Alat Peracikan

Proposal Apotek Sony Dermawan (2130122112)

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Proposal Apotek Sony Dermawan (2130122112)

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

APOTEK SONY FARMA

Jalan Merdeka. Kel. Kepada Siring, Kec. Curup Tengah

1.1 Latar Belakang

Sebelum melakukan pendirian dan pengelolaan apotek, perlu dilakukan

Apotek sendiri dikelola oleh Apoteker mulai dari perencanaan dan

1.2 Tujuan Pendirian Apotek

1. Menyediakan dan menyalurkan perbekalan farmasi yang bermutu dengan

4. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat.

1.3 Manfaat Pendirian Apotek

1. Tersedianya obat, alat kesehatan yang dapat terjangkau oleh masyarakat.

1.4 Sasaran Pendirian Apotek

Menjadi apotek pilihan utama masyarakat sekitar dalam

BAB II. DASAR HUKUM TENTANG KESEHATAN

kualitas hidup pasien. Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan antara

72 tahun 1998 tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan.

Sistem Manajemen Analisa SWOT

No Kuadran Strenght Kelemahan Oppurtunity Threat

1. Lokasi yang Merupakan Luasnya Rumitnya

produk. kurangnya selalu tentang

Rencana Pengembangan Tindak Lanjut

karena sering di Tanya dan di butuhkan minyak telon.

BAB III. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

No Jabatan Kualifikasi Jumlah

3.2 Tugas dan Fungsi

1. Apoteker Pengelola Apotek (APA)

 Memimpin, merencanakan, mengkoordinasi, bertanggung jawab serta

3. Asisten Apoteker (AA)

 Membeli label harga dan memeriksa supaya selalu up to date.

BAB IV. MANAJEMEN KEUANGAN

4.1 Sumber Modal

4.2 Jumlah Modal Awal

4.2.2 Investasi Fisik

AC 2 buah Rp 2.000.000,- Rp 4.000.000,-

4.2.3 Biaya Pegawai

Biaya Pegawai untuk 1 tahun

4.2.4 Biaya Operasional

4.2.5 Biaya Pajak

No. Item Pertahun

4.2.6 Rekapitulasi Biaya Rutin Pertahun

No. Item 1 Tahun

No. Item Jumlah Biaya

Total perkiraan omset / penjualan dalam 1 hari Rp 7.465.000,-, dalam 1 bulan

4.3.3 Perkiraan Profit

4.3.4 Perhitungan HPP (Harga Pokok Penjualan) Pertahun

2. HPP Untuk Penjualan OTC

3. HPP Untuk Penjualan Kosmetik

4. HPP Untuk Penjualan Alkes

5. HPP Untuk Penjualan Suplemen Makanan

TOTAL HPP PERTAHUN = Rp 1.967.439.130,-

4.3.5 Profit Margin

Perkiraan Kenaikan Biaya Setiap Tahunnya

% Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Perkiraan Kenaikan Pendapatan Apotek 5 Tahun Pertama

Tahun 1 Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V

Berdasarkan jumlah modal awal sebesar Rp. 291.000.000,- dan perkiraan

Jika dimisalkan harga 1 resep berkisar ± Rp 100.000,-, maka target resep

perhari adalah 1.891.076/100.000 = 18 resep / hari.

BAB V. MANAJEMEN SARANA PRASARANA

Bangunan apotek menyewa dengan luas bangunan 15x 10 m 2 mendapatkan

5.2 Tata Ruang Apotek

Bangunan mempunyai layout berdasarkan ruang-ruang yang ada dan

 Bangunan apotek terdiri dari ruang:

 Buku standar yang wajib :