Anda di halaman 1dari 1

Filosofi Buah Renungan Hidup

Pernahkan Anda mendapati jeruk yang bentuknya menarik, warnanya indah, tapi ketika
dimakan rasanya kecut. Tapi ada juga yang bentuknya berduri, warnanya tidak terlalu indah tapi
rasanya manis itulah duren. Ada juga yang bentuknya tidak menarik warnanya tidak indah
bahkan rasanya juga tidak enak itulah buah mengkudu. Dari tiga macam perumpamaan buah ini
kita bisa mengambil pelajaran bahwa hidup itu kadang tidak seperti kelihatannya tapi juga
terkadang seperti kelihatannya.

Ada yang hidupnya kelihatan seperti buah jeruk. Terlihat bahagia penuh dengan
kesenangan tapi banyak orang yang tidak tahu bahwa hati sedang bersedih. Hanya luarnya yang
bahagia tapi dalam sangat kecut. Ada juga yang terlihat susah seperti memiliki banyak masalah
tapi dalam batinnya tentram selalu dipenuhi dengan kebahagiaan. Kemudian ada juga yang
kelihatanya susah hidup tidak mewah hatipun bersedih ini ujian yang besar dari Allah.

Tapi ada hal yang kita lewatkan bahwa dari ketiga buah ini semuanya memilki manfaat,
khasiat dan menjadi obat. Begitu juga halnya hidup ini semua memiliki manfaatnya masing-
masing. Tidak ada hal yang sia-sia, tidak ada hal yang tidak bernilai semua sudah diatur oleh
Allah dengan kadar dan posisinya masing-masing, tinggal bagaimana pribadi menjalankan sesuai
dengan porsi dan kemampuan masing-masing. Jangan berpikir bahwa pribadi tidak memiliki
keterampilan seperti orang itu, pribadi tidak meiliki kemampuan layaknya orang ini dan pribadi
tidak memiliki kelabihan sepertinya yang berhasil dalam berbagai hal.

Kesuksesan orang tidak bisa menjadi tolak ukur kesusksesan pribadi yang lain. Setiap
orang memiliki potensi dan keterampilan dalam hal yang berbeda, tergantung bagaimana cara
pribadi itu menemukan jati diri dari pribadi sendiri. Jika seseorang mampu mengenali jati dirinya
maka dia akan mampu mengeluarkan potensi yang ada pada diri dengan maksimal. Bahkan
kesuksesan bukan yang sulit untuk didapatkan. Stelah menemukan jati diri maka tinggal
menunggu waktu saja untuk berada pada puncak pencapaian dan prestasi. Baik dalam kehidupan
di dunia ataupun kehidupan di hari kemudian alam pemberhentian terakhir semua makhluk dan
juga tempat memanen semua amal yaitu akhirat.

Anda mungkin juga menyukai