Anda di halaman 1dari 17

BUKU KEDUA

MEDICAL STAF BYLAWS

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Internal Staf Medik ini yang dimaksud dengan :

1. Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Umum Yapika.


2. Direktur Utama adalah seseorang yang ditunjuk oleh Yayasan untuk menduduki jabatan
sebagai pimpinan tertinggi di Rumah Sakit Umum Yapika.
3. Staf Medik adalah dokter/dokter gigi, dokter/dokter gigi spesialis, dokter/dokter gigi sub
spesialis yang telah terikat perjanjian dengan rumah sakit ataupun yang penempatannya
berdasarkan surat keputusan penempatan di rumah sakit dari pejabat yang berwenang dan
yang hanya memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan medis di rumah sakit sesuai
daftar kewenangan klinis (clinical priviledge) yang telah ditetapkan baginya.
4. Kelompok Staf Medik Fungsional (KSMF) adalah kumpulan staf medik yang mempunyai
bidang spesialisasi yang sama dan bekerja di Rumah Sakit Umum Yapika baik Purna
waktu maupun paruh waktu.
5. Mitra Bestari adalah sekelompok staf medik dengan reputasi dan kompetensi profesi yang
baik untuk menelaah segala hal yang berkaitan dengan profesi medis, termasuk evaluasi
kewenangan klinis (clinical privilege).
6. Komite Medik adalah salah satu perangkat yang ada di Rumah Sakit Umum Yapika yang
bertanggungjawab dalam menerapkan tata kelola klinis (clinical governance) dengan cara
mengendalikan staf medik melalui proses kredensial, menjaga mutu profesi medik dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi medik.
7. Subkomite adalah kelompok kerja yang berada di bawah Komite Medik, dibentuk untuk
membantu menjalankan tugas-tugas Komite Medik.
8. Kewenangan Klinis (clinical privilege) adalah hak khusus seorang staf medik yang
bekerja di Rumah Sakit Umum Yapika untuk melakukan sekelompok pelayanan medis
tertentu dalam suatu periode tertentu yang dilaksanakan berdasarkan penugasan klinis
(clinical appoitment).

Peraturan Internal Staf Medik


(Medical Staff Bylaws)
Rumah Sakit Umum Yapika 1
9. Penugasan klinis (clinical appointment) adalah penugasan Direktur utama Rumah Sakit
Umum Yapika kepada seorang staf medik yang bekerja di Rumah Sakit Umum Yapika
berdasarkan daftar kewenangan klinis yang telah ditetapkan baginya.
10. Kredensial adalah suatu proses evaluasi terhadap staf medik untuk menentukan kelayakan
diberikan kewenangan klinis (clinical privilege).
11. Rekredensial adalah proses reevaluasi terhadap staf medik yang telah memiliki
kewenangan klinis (clinical privilege) untuk menentukan keberlanjutan kelayakan
pemberian kewenangan klinis.
12. Kelompok Staf Medik Fungsional (KSMF) adalah kumpulan staf medik yang mempunyai
bidang spesialisasi yang sama dan bekerja di Rumah Sakit baik purna waktu maupun
paruh waktu.

BAB II
TUJUAN

Pasal 2
13. Tujuan disusunnya Peraturan Internal Staf Medik (Medical Staff Bylaws) ini adalah agar:
14. Komite Medik dapat menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik (good clinical
governance) melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi, dan penegakkan
disiplin profesi.
15. Mitra Bestari (peer group) dapat mempunyai dasar hukum dalam pengambilan keputusan
profesi melalui Komite Medik.
16. Komite Medik dapat memastikan bahwa hanya staf medik yang berkompeten dan
berperilaku professional sajalah yang boleh melakukan pelayanan medis di rumah sakit.

BAB III

Peraturan Internal Staf Medik


(Medical Staff Bylaws)
Rumah Sakit Umum Yapika 2
STAF MEDIS

Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
17. Staf Medik adalah tenaga medis (dokter/dokter gigi, dokter/dokter gigi spesialis,
dokter/dokter gigi sub spesialis) yang telah terikat perjanjian dengan rumah sakit, atau
yang penempatannya di rumah sakit berdasarkan surat keputusan pejabat yang
berwenang, mereka memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan medis di rumah
sakit sesuai daftar kewenangan klinis yang telah ditetapkan baginya melalui surat
penugasan klinis dari Direktur Utama.
18. Dalam melaksanakan tugas keprofesiannya staf medks wajib mengikuti Tata Kelola
Klinis (Clinical Governance) di tingkat SMF dan Rumah Sakit.
19. Staf medik bertanggungjawab kepada Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan
melalui ketua KSMF.

Pasal 4
Kategori Staf Medik
20. Staf medik purna waktu ialah dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis
dan dokter subspesialis yang bekerja secara penuh di Rumah Sakit Umum Yapika,
21. Staf medik paruh waktu ialah dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis
dan dokter subspesialis, yang menjalankan tugas hanya pada waktu tertentu di Rumah
Sakit Umum Yapika yang disepakati oleh Direktur dibawah koordinasi Ketua KSMF.
22. Staf medik tamu adalah dokter/dokter gigi, dokter spesialis/dokter gigi spesialis dan
dokter subspesialis/dokter gigi subspesialis, WNI atau WNA yang langsung atau tidak
langsung memberikan pemeliharaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Yapika, yang
mendapat izin Direktur setelah menerima masukan dari SMF terkait.
Pasal 5
Pembinaan dan Pengawasan Staf Medik
23. Pembinaan dan pengawasan merupakan upaya korektif yang diarahkan dalam
meningkatkan kinerja staf medik sehingga mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien
di rumah sakit dapat terjamin.
24. Pembinaan dan pengawasan terhadap staf medik meliputi pembinaan dan pengawasan
kewenangan klinis, mutu profesi, etika dan disiplin profesi yang dilaksanakan melalui:

Peraturan Internal Staf Medik


(Medical Staff Bylaws)
Rumah Sakit Umum Yapika 3
25. Advokasi, sosialisasi dan bimbingan teknis
26. Pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia
27. Monitoring dan evaluasi
28. Pembinaan dan pengawasan terkait mutu pelayanan termasuk disiplin kerja, dilakukan
oleh Direktur Medik dan Keperawatan.

Pasal 6
Pemeriksaan dan Pemberian Sanksi
Pemeriksaan dan pemberian sanksi terhadap staf medik ditetapkan oleh Direktur Utama
berdasarkan rekomendasi Komite Medik.

Pasal 7
Tata Cara Pemeriksaan dan Pemberian Sanksi
Tata cara pemeriksaan dan penjatuhan sanksi terhadap staf medik ditetapkan oleh Direktur
Utama.

Bagian Ketiga
Kelompok Staf Medik Fungsional
Pasal 8
Kategori Kelompok Staf Medik Fungsional
29. KSMF adalah kumpulan staf medik yang mempunyai bidang spesialisasi yang sama dan
bekerja di rumah sakit baik purna waktu maupun paruh waktu.
30. Kelompok SMF terdiri dari minimal 2 orang staf medik, jika kurang dari 2 orang maka
dapat bergabung dengan kelompok SMF lainnya.
31. Kelompok SMF dipimpin oleh ketua SMF, ditunjuk secara ex officio oleh Direktur Utama
32. Pengangkatan dan pemberhentian Ketua SMF dilakukan oleh Direktur Utama, untuk
masa jabatan mengikuti masa jabatan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Yapika

Bagian Kempat
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
Pasal 9

Peraturan Internal Staf Medik


(Medical Staff Bylaws)
Rumah Sakit Umum Yapika 4
Kategori Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
33. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah staf medik yang diberikan tugas
khusus sebagai penanggung jawab pelayanan kepada pasien mulai dari pasien dirawat
hingga pasien keluar dari rumah sakit.
34. Syarat DPJP adalah staf medik purna waktu maupun paruh waktu yang diusulkan oleh
setiap Kelompok Staf Medik Fungsional dan ditetapkan oleh Direktur Utama.
35. DPJP terdiri atas DPJP pada instalasi gawat darurat, instalasi rawat jalan dan instalasi
rawat inap.
36. DPJP pada instalasi yang disebutkan pada poin 3 adalah DPJP yang bertugas pada
instalasi tersebut dan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
37. Ketentuan lebih lanjut mengenai DPJP diatur lebih lanjut oleh Direktur Utama pada
prosedur tetap DPJP Rumah Sakit Umum Yapika.

BAB IV
KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE)

Bagian Kesatu
Umum
Pasal 10
38. Staf medik yang bekerja di Rumah Sakit Umum Yapika hanya dapat memberikan
tindakan medis kepada pasien jika telah memiliki kewenangan klinis (clinical privilege)
berupa surat penugasan klinis (clinical appointment) yang diperoleh melalui proses
kredensial yang dilakukan oleh Komite Medik melalui subkomite kredensial.

Bagian Kedua
Kewenangan Klinis

Pasal 11
Lingkup Kewenangan Klinis
39. Lingkup kewenangan klinis yang ada di Rumah Sakit Umum Yapika, terdiri dari :
40. Kewenangan klinis sementara (temporary clinical privilege) yaitu kewenangan klinis
yang diberikan kepada dokter konsultan tamu yang diberlakukan sementara oleh rumah
sakit.

Peraturan Internal Staf Medik


(Medical Staff Bylaws)
Rumah Sakit Umum Yapika 5
41. Kewenangan klinis dalam keadaan darurat (emergency clinical privilege) yaitu
kewenangan klinis yang diberikan kepada dokter untuk menangani kegawatdaruratan di
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Yapika.
42. Kewenangan klinis bersyarat (provisional clinical privilege) yaitu kewenangan klinis
yang diberikan kepada dokter setelah mengikuti pelatihan dan atau pendidikan sesuai
dengan kompetensinya masing-masing.

Pasal 12
Pemberian Kewenangan Klinis

43. Kewenangan klinis hanya diberikan kepada staf medik yang telah mengikuti proses
kredensial., roses kredensial dibedakan menjadi 2 cara yaitu sidang kredensial dan
kredensial berkas.
44. Sidang kredensial dilakukan terhadap calon staf medik yang belum memiliki Surat Izin
Praktek (SIP) di Rumah Sakit Umum Yapika, sedang kredensial berkas dilakukan
terhadap calon staf medik yang sudah memiliki SIP di Rumah Sakit Umum Yapika.
45. Kewenangan klinis yang diberikan mencakup derajat kompetensi dan cakupan praktik
dengan berpedoman pada Buku Putih (white paper).
46. Pemberian rekomendasi kewenangan klinis kepada staf medis adalah dengan
mempertimbangkan beberapa kriteria diantaranya:
47. Pendidikan;
48. Perizinan (lisensi);
49. Kegiatan penjagaan mutu profesi;
50. Kualifikasi personal, dan
51. Pengalaman dibidang keprofesian.
52. Perizinan yang dimaksud pada ayat 3 (tiga) bagian b di atas adalah perizinan berupa SIP
dari Rumah Sakit Umum Yapika dan atau SIP dari Rumah Sakit Jejaring

Pasal 13
53. Pengakhiran Kewenangan Klinis

Peraturan Internal Staf Medik


(Medical Staff Bylaws)
Rumah Sakit Umum Yapika 6
54. Kewenangan klinis staf medik Rumah Sakit Umum Yapika akan berakhir apabila surat
penugasan klinis yang diberikan habis masa berlakunya atau dicabut oleh Direktur Utama
Rumah Sakit Umum Yapika atas rekomendasi Komite Medik.
55. Pengakhiran kewenangan klinis staf medik Rumah Sakit Umum Yapika dilakukan
apabila:
56. Kinerja profesi staf medik kurang baik dikarenakan yang bersangkutan terganggu
kesehatannya baik fisik maupun mental;
57. Terjadi kecelakaan medis yang diduga karena inkompetensi staf medik;
58. Staf medik terkait terbukti telah melakukan tindakan melanggar kode etik profesi medik
sehingga memperoleh tindakan disiplin dari Komite Medik ;
59. Bagi staf medik yang dibekukan atau telah berakhir kewenangan klinisnya tidak
berwenang lagi melakukan pelayanan medis di Rumah Sakit Umum Yapika.
60. Mekanisme pengakhiran kewenangan klinis diatur dalam Surat Keputusan Direktur
Utama atas usul ketua Komite Medik dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
MSBL.

Pasal 14
Pengembalian Kewenangan Klinis (Reappointment)
61. Kewenangan klinis staf medik Rumah Sakit Umum Yapika dapat dikembalikan apabila
staf medik tersebut dianggap telah pulih kompetensinya.
62. Kompetensi staf medik dianggap telah pulih kembali apabila staf medik yang
bersangkutan telah melalui proses pembinaan ataupun mekanisme pendampingan
(proctoring) yang dilakukan oleh Komite Medik melalui subkomite mutu profesi.

Bagian Ketiga
Buku Putih (White Paper)
Pasal 15
63. Buku putih (White Paper) adalah acuan yang digunakan oleh Komite Medik dalam
memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang berisi syarat tentang kompetensi yang
dibutuhkan dalam melakukan setiap tindakan medis sesuai dengan norma profesi yang
ditetapkan oleh kolegium setiap spesialis.
64. Komite Medik menyusun dan menetapkan Buku Putih (White Paper) bersama mitra
bestari (peer group) dari SMF yang ada di Rumah Sakit Umum Yapika.

Peraturan Internal Staf Medik


(Medical Staff Bylaws)
Rumah Sakit Umum Yapika 7
BAB V
PENUGASAN KLINIS (CLINICAL APPOINTMENT)

Pasal 16
65. Seluruh staf medik yang akan melakukan tindakan medis di Rumah Sakit Umum Yapika
harus memiliki surat penugasan klinis (clinical appointment).
66. Surat penugasan yang dimaksud adalah surat penugasan klinis yang diberikan oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Yapika berdasarkan rekomendasi kewenangan klinis
(clinical privilege) dari Komite Medik setelah melalui proses kredensial yang dilakukan
oleh subkomite kredensial.
67. Surat penugasan klinis staf medik Rumah Sakit Umum Yapika berlaku 3 (Tiga) tahun
sejak diterbitkannya.
68. Bagi staf medik yang telah berakhir surat penugasan klinisnya, dapat mengajukan
permohonan rekredensial melalui SMF masing-masing untuk memperoleh kewenangan
klinis. Rekomendasi dari Komite Medik dapat berupa :
69. Kewenangan klinis staf medik dilanjutkan
70. Kewenangan klinis staf medik ditambah
71. Kewenangan klinis staf medik dikurangi
72. Kewenangan staf medik dibekukan untuk waktu tertentu
73. Kewenangan staf medik diubah/dimodifikasi
74. Kewenangan staf medik diakhiri.

BAB VI
KOMITE MEDIK

Bagian Kesatu
Umum
Pasal 17
75. Komite Medik Rumah Sakit Umum Yapika adalah salah satu perangkat yang ada di
Rumah Sakit Umum Yapika yang bertanggung jawab dalam menerapkan tata kelola
klinis yang baik (good clinical governance) di Rumah Sakit Umum Yapika.

Bagian Kedua

Peraturan Internal Staf Medik


(Medical Staff Bylaws)
Rumah Sakit Umum Yapika 8
Susunan Organisasi dan Keanggotaan
Pasal 18
76. Komite Medik Rumah Sakit Umum Yapika dibentuk oleh Direktur Utama Rumah Sakit.

Pasal 19
77. Susunan organisasi Komite Medik Rumah Sakit Umum Yapika terdiri dari:
 Ketua
 Sekretaris
 Subkomite

Pasal 20
78. Keanggotaan Komite Medik Rumah Sakit Umum Yapika ditetapkan oleh Direktur
Rumah Sakit Umum Yapika.
79. Anggota Komite Medik Rumah Sakit Umum Yapika terbagi ke dalam 3 subkomite,
masing-masing subkomite dibantu oleh staf subkomite.
80. Subkomite yang dimaksud pada ayat (2) terdiri dari:
81. Subkomite kredensial yang bertugas mengevaluasi profesionalisme staf medik.
82. Subkomite mutu profesi yang bertugas mempertahankan kompetensi dan profesionalisme
staf medik
83. Subkomite etika dan disiplin profesi yang bertugas menjaga disiplin, etika, dan perilaku
profesi staf medik.

Bagian Ketiga
Mitra Bestari (peer group)
Pasal 21
84. Direktur Utama dan Komite Medik Rumah Sakit Umum Yapika dapat membentuk mitra
bestari (peer group) dalam pelaksanaan fungsi Komite Medik.
85. Mitra bestari (peer group) berasal dari staf medik Rumah Sakit Umum Yapika,
perhimpunan spesialis, kolegium, atau berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin.
86. Mitra bestari (peer group) merupakan sekelompok staf medik dengan reputasi dan
kompetensi profesi yang baik untuk menelaah segala hal yang terkait dengan profesi
medis termasuk kewenangan klinis.

Peraturan Internal Staf Medik


(Medical Staff Bylaws)
Rumah Sakit Umum Yapika 9
87. Mitra bestari (peer group) diusulkan oleh Komite Medik kemudian ditetapkan oleh
Direktur Utama.

Bagian Keempat
Tugas dan Fungsi
Pasal 22
88. Komite Medik Rumah Sakit Umum Yapika, memiliki tugas sebagai berikut :
89. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medik yang akan melakukan pelayanan medis di
rumah sakit;
90. Memelihara mutu profesi staf medik; dan
91. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medik.
92. Komite Medik Rumah Sakit Universitas Hasanudin memiliki fungsi untuk menegakkan
profesionalisme dengan mengendalikan staf medik yang melakukan pelayanan medis di
Rumah Sakit Umum Yapika.
Bagian Kelima
Masa Jabatan dan Cara Penetapan
Pasal 23
93. Ketua Komite Medik Rumah Sakit Umum Yapika ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit
Universitas Hasanudddin dengan masa jabatan disesuaikan.
94. Sekretaris Komite Medik dan Ketua Subkomite ditetapkan oleh Direktur Utama Rumah
Sakit Umum Yapika berdasarkan rekomendasi dari Ketua Komite Medik.

BAB VII
RAPAT

Rapat Komite Medik


Pasal 24
Kategori Rapat Komite Medik
95. Rapat Komite Medik terdiri atas rapat rutin, rapat khusus dan rapat pleno.

Peraturan Internal Staf Medik


(Medical Staff Bylaws)
Rumah Sakit Umum Yapika 10
96. Setiap rapat Komite Medik dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah dari anggota atau
sesuai dengan kesepakatan dengan persyaratan administrasi rapat yaitu undangan,
notulensi rapat dan absen kehadiran dari peserta rapat.
97. Seluruh anggota Komite Medik memiliki satu hak suara dalam pengambilan keputusan
rapat.

Pasal 25
Rapat Rutin
98. Rapat rutin Komite Medik dilaksanakan setiap 1 (satu) bulan sekali dan/atau dilaksanakan
sesuai dengan jadwal kredensial pada waktu dan tempat yang ditentukan oleh Komite
Medik.
99. Sekretaris Komite Medik harus menyampaikan undangan dan agenda rapat kepada para
anggota yang akan hadir dalam rapat paling lambat 2 (dua) hari sebelum rapat
dilaksanakan.
100. Rapat rutin wajib diikuti oleh seluruh pengurus Komite Medik.

Pasal 26
Rapat Khsusus

101. Rapat khusus Komite Medik dilaksanakan jika:


102. Permintaan yang diajukan secara tertulis oleh paling sedikit 3 (tiga) anggota Komite
Medik dalam waktu 48 (empat puluh delapan) jam sebelumnya.
103. Ketua Komite Medik memerlukan penetapan kebijakan dengan segera.
104. Rapat khusus harus dihadiri oleh minimal ketua dan sekretaris dengan ditambah oleh
salah satu pengurus subkomite.
105. Sekretaris Komite Medik menyampaikan pemberitahuan rapat khusus beserta
agendanya kepada semua pengurus yang berhak hadir paling lambat 1 (satu) hari sebelum
rapat diadakan.
106. Pemberitahuan rapat khusus akan menyebutkan secara spesifik hal-hal yang akan
dibicarakan, dan rapat hanya akan membahas hal-hal yang tercantum dalam
pemberitahuan tersebut.

Pasal 27
Rapat Pleno

Peraturan Internal Staf Medik


(Medical Staff Bylaws)
Rumah Sakit Umum Yapika 11
107. Rapat pleno Komite Medik dilaksanakan 1 (satu) kali dalam satu tahun.
108. Rapat pleno Komite Medik dihadiri oleh seluruh pengurus Komite Medik dan staf
medil yang ditunjuk dari masing-masing SMF yang ada di Rumah Sakit Umum Yapika,
dengan agenda rapat membahas kegiatan yang akan dan telah dilaksanakan oleh Komite
Medik serta agenda lainnya yang ditetapkan oleh Komite Medik.
109. Sekretaris Komite Medik menyampaikan undangan rapat pleno dan agendanya paling
lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat dilaksanakan.

Pasal 28
Kuorum

110. Kuorum tercapai bila rapat dihadiri oleh paling sedikit setengah dari jumlah pengurus
Komite Medik Rumah Sakit Umum Yapika ditambah satu peserta yang berhak untuk
memberikan suara yang ditunjuk oleh Direktur Rumah Sakit atas usul Ketua Komite
Medik.
111. Keputusan rapat hanya dapat ditetapkan bila kuorum telah tercapai.
112. Bila kuorum tidak tercapai tepat pada waktunya maka rapat dapat ditunda 1 (satu) jam
dan atas kesepakatan anggota, rapat dapat dilanjutkan kembali.

Pasal 29

Notulen Rapat

113. Setiap rapat Komite Medik harus dibuat notulennya.


114. Semua notulen rapat dicatat oleh sekretaris Komite Medik.
115. Notulen rapat sebelumnya dibacakan kepada semua peserta rapat pada saat rapat
dimulai.
116. Notulen rapat tidak boleh diubah kecuali untuk keakuratan notulen tersebut.
117. Notulen rapat ditandatangani oleh Ketua Komite Medik dan sekretaris Komite Medik
sebelum salinannya diserahkan kepada Direktur.
118. Notulen rapat Komite Medik merupakan suatu dokumen yang sah.

Pasal 30
119. Pengambilan Putusan Rapat
120. Keputusan rapat diambil melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.

Peraturan Internal Staf Medik


(Medical Staff Bylaws)
Rumah Sakit Umum Yapika 12
121. Apabila dalam pengambilan keputusan tidak mencapai mufakat maka diberlakukan
sistem pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak dari anggota rapat yang hadir.
122. Apabila dalam pemungutan suara hasil yang diperoleh adalah sama, maka Ketua
Komite Medik berhak membuat keputusan rapat dengan tidak memihak.

Pasal 31
123. Tata Tertib Rapat
124. Setiap rapat Komite Medik wajib diikuti oleh seluruh pengurus Komite Medik.
125. Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Medik atau pengurus lain yang ditunjuk oleh
Ketua Komite Medik.
126. Sebelum rapat dimulai, sekretaris wajib membacakan hasil notulensi rapat
sebelumnya dan intisari rapat yang sedang berlangsung setelah rapat selesai.
127. Setiap peserta rapat wajib mengikuti rapat sampai selesai dan hanya dapat
meninggalkan ruang rapat setelah memperoleh izin dari pimpinan rapat.
128. Setiap peserta rapat wajib menjaga ketertiban selama rapat berlangsung.

BAB VIII
SUBKOMITE KREDENSIAL

Pasal 32
Pengorganisasian
129. Subkomite kredensial terdiri dari minimal 1 (satu) orang staf medik yang memiliki
surat penugasan klinis (clinical appointment) dan bila lebih dari satu orang maka masing-
masing berasal dari disiplin ilmu yang berbeda.
130. Subkomite kredensial seyogianya terdiri dari ketua, sekretaris, dan anggota yang
ditetapkan dan bertanggungjawab kepada Ketua Komite Medik.

Pasal 33

Peraturan Internal Staf Medik


(Medical Staff Bylaws)
Rumah Sakit Umum Yapika 13
Tata Kerja

131. Subkomite kredensial menyusun dan mengkompilasi daftar kewenangan klinis sesuai
dengan masukan dari SMF yang ada di Rumah Sakit Umum Yapika berdasarkan norma
keprofesian yang berlaku.
132. Subkomite kredensial dapat menyelenggarakan pemeriksaan dan pengkajian yang
meliputi kompetensi, kesehatan fisik dan mental, perilaku, dan etika profesi.
133. Subkomite kredensial melakukan evaluasi data pendidikan kedokteran/kedokteran
gigi berkelanjutan.
134. Subkomite kredensial melakukan wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis.
135. Subkomite kredensial melakukan penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang
adekuat.
136. Subkomite kredensial melaporkan hasil penilaian kredensial dan menyampaikan
rekomendasi kewenangan klinis kepada Ketua Komite Medik.
137. Subkomite kredensial melakukan proses rekredensial pada saat berakhirnya masa
berlaku surat penugasan klinis dan adanya permintaan dari Komite Medik.

BAB IX
SUBKOMITE MUTU PROFESI

Pasal 34

Pengorganisasian

138. Subkomite mutu profesi terdiri dari minimal 1 (satu) orang staf medik yang memiliki
surat penugasan klinis (clinical appointment) dan bila lebih dari satu orang maka masing-
masing berasal dari disiplin ilmu yang berbeda.
139. Subkomite mutu profesi dapat terdiri dari ketua, sekretaris, dan anggota yang
ditetapkan dan bertanggungjawab kepada Ketua Komite Medik.

Pasal 35

Peraturan Internal Staf Medik


(Medical Staff Bylaws)
Rumah Sakit Umum Yapika 14
Tata Kerja

140. Subkomite mutu profesi melaksanakan audit medis;


141. Subkomite mutu profesi merekomendasikan pertemuan ilmiah internal dalam rangka
pendidikan berkelanjutan bagi staf medik;
142. Subkomite mutu profesi merekomendasikan kegiatan eksternal dalam rangka
pendidikan berkelanjutan bagi staf medik; dan
143. Subkomite mutu profesi merekomendasikan proses pendampingan (proctoring) bagi
staf medik yang membutuhkan.

BAB X
SUBKOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI

Pasal 36
Pengorganisasian
144. Subkomite etika dan disiplin profesi terdiri dari minimal 1 (satu) orang staf medik
yang memiliki surat penugasan klinis (clinical appointment) dan bila lebih dari satu orang
maka masing-masing berasal dari disiplin ilmu yang berbeda.
145. Subkomite etika dan disiplin profesi seyogianya terdiri dari ketua, sekretaris, dan
anggota yang ditetapkan dan bertanggungjawab kepada Ketua Komite Medik.

Pasal 37
Tata Kerja
146. Subkomite etika dan disiplin profesi melakukan pembinaan etika dan disiplin profesi
kedokteran;
147. Subkomite etika dan disiplin profesi melakukan pemeriksaan staf medik yang diduga
melakukan pelanggaran disiplin;
148. Subkomite etika dan disiplin profesi memberikan rekomendasi pendisiplinan pelaku
professional di rumah sakit; dan
149. Subkomite etika dan disiplin profesi memberikan nasehat/pertimbangan dalam
pengambilan keputusan etis pada asuhan medis pasien.

Peraturan Internal Staf Medik


(Medical Staff Bylaws)
Rumah Sakit Umum Yapika 15
BAB XI
PERATURAN PELAKSANAAN TATA KELOLA KLINIS

Pasal 38
150. Untuk melaksanakan tata kelola klinis (clinical governance), setiap kelompok staf
medik fungsional Rumah Sakit Umum Yapika diwajibkan membuat standar profesi,
standar pelayanan medis, dan standar prosedur operasional sesuai dengan kolegium
masing-masing.
151. Bila dibutuhkan untuk pelayanan pasien termasuk ketika pasien membutuhkan second
opinion setiap profesi medis berkewajiban melakukan konsultasi dan atau merujuk pasien
kepada dokter, dokter spesialis dan dokter sub spesialis lain yang lebih berkompeten.
152. Kewajiban melakukan pemeriksaan Patologi Anatomi terhadap semua jaringan yang
dikeluarkan dari tubuh tanpa pengecualian.

BAB XII
TATA CARA REVIEW DAN PERBAIKAN PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS

Pasal 39
153. Peraturan Internal Staf Medik ini dievaluasi dan diperbaiki kembali setiap 3 (tiga)
tahun sekali dan disesuaikan dengan perkembangan profesi medis dan kondisi Rumah
Sakit Umum Yapika.
154. Komite Medik berhak merevisi dan/atau mengadakan amandemen peraturan ini
dengan persetujuan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Yapika melalui rapat khusus
yang diselenggarakan untuk perubahan tersebut.
155. Usulan untuk perubahan Peraturan Internal Staf Medik ini hanya dapat dilaksanakan
melalui rapat pleno khusus yang diselenggarakan untuk keperluan tersebut.

BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP

Peraturan Internal Staf Medik


(Medical Staff Bylaws)
Rumah Sakit Umum Yapika 16
Pasal 40
156. Peraturan Internal Staf medis ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.
157. Saat Peraturan Internal Staf Medik ini diberlakukan maka Peraturan Internal Staf
Medik yang lama dinyatakan tidak berlaku lagi.

Peraturan Internal Staf Medik


(Medical Staff Bylaws)
Rumah Sakit Umum Yapika 17

Anda mungkin juga menyukai