Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

INDIKATOR PENILAIAN PENGETAHUAN


DAN PENGUKURAN PENGETAHUAN

DISUSUN OLEH :

1. YOSSI NARITA
2. NURNI KURNIA RIZKI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KOTA JAMBI


DIV KEBIDANAN ALIH JENJANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur selalu terucap kepada Allah SWT yang sampai saat ini telah memberikan
nikmat sehat, sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas makalah tanpa terkendala masalah
berarti. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
penyusunan makalah ini. Keterbatasan waktu menjadi salah satu hal yang menjadi kesulitan
dalam pembuatan makalah ini. Namun berkat dukungan dari mereka, akhirnya yang
diperjuangkan bisa selesai tepat waktu. Sebagai mahasiswa, penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu penulis secara pribadi memohon
maaf atas kesalahan yang mungkin ada pada isi makalah.

Penulis harap isi makalah yang berjudul “INDIKATOR PENILAIAN PENGETAHUAN


DAN PENGUKURAN PENGETAHUAN” bisa bermanfaat bagi pembaca. Mohon untuk
memaklumi jika terdapat penjelasan yang sulit untuk dimengerti. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik maupun saran, sehingga penulis bisa memperbaikinya dikemudian hari.
Terimakasih atas ketertarikan Anda untuk segan membaca makalah yang penulis buat.

Jambi, 10 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................
2. TUJUAN PENULISAN......................................................................................................
3. MANFAAT PENULISAN .................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. DEFINISI PENGETAHUAN..............................................................................................
2. INDIKATOR PENILAIAN PENGETAHUAN..................................................................
3. PENGUKURAN PENGETAHUAN...................................................................................
BAB IV PENUTUP
1. KESIMPULAN...................................................................................................................
2. SARAN................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pengetahuan merupakan produk kegiatan berfikir manusia untuk meningkatkan
kualitas kehidupannya dengan jalan menerapkan ilmu pengetahuan yang dipperoleh.
Karena itulah ilmu pengetahuan akan melahirkan pendekatan baru dalam berbagai
penyelidikan. Hal ini menunjukkan studi tentang keilmuan tidak akan berhenti untuk
dikaji bahkan berkembang sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Harus pula
diakui bahwa sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, tidak terlepas dari sejarah
perkembangan filsafat ilmu, sehingga muncullah ilmuan yang digolongkan sebagai
filosof dimana mereka meyakini adanya hubungan antara ilmu pengetahuan dan filsafat
ilmu.
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang dilakukan oleh manusia terhadap suatu
objek tertentu melalui proses pengindraan yang lebih dominan terjadi melalui proses
pengindraan penglihatan dengan mata dan pendengaran dengan telinga. Pengetahuan
atau kognitif merupakan dominan yang sangat menentukan dalam membentuk
kebiasaan atau tindakan seseorang (overt behavior) (Efendi & Makhfudli, 2009;
Notoatmodjo, 2010).
Pengetahuan merupakan hal terpenting dalam perkembangan dunia. Adanya
pengetahuan dalam pendidikan menjadi salah satu faktor berkembanganya suatu
negara.Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya
manusia yang berkualitas, oleh karena itu kualitas pendidikan harus terus ditingkatkan
dan selalu diperbarui sesuai dengan perkembangannya. Pendidikan yang berkualitas
akan menghasilkan generasi-generasi bangsa yang berkualitas pula
Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan
menafsirkan data tentang proses hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
mengambil keputusan. Pada kurikulum 2013 peserta didik tidak lagi menjadi objek dari
pendidikan, tetapi menjadi subjek dalam mengembangan tema dan materi yang ada.
Dalam proses penilaian Kurikulum 2013 penilaiannya menggunakan penilaian autentik
yaitu mengukur semua kompotensi sikap, keterampilan dan pengetahuan berdasarkan
proses dan hasil, sedangkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
penilaiannya berbasis kompotensi, yaitu bagian dari kegiatan pembelajaran yang
dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompotensi peserta didik yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sehingga penilaian pada kurikulum 2013
mengarah segala aspek pencapaian kompotensi dibandingkan dengan KTSP lebih
dominan pada aspek pengetahuan.
Menurut pendekatan kontruktivistis, pengetahuan bukanlah fakta dari suatu
kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang
terhadap obyek, pengalaman, maupun lingkungannya. Pengetahuan bukanlah sesuatu
yang sudah ada dan tersedia dan sementara orang lain tinggal menerimanya.
Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang
yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru
(Fandi, 2012)
Menurut Subandi Al Amrsudi 2011 pengetahuan adalah berbagai gejala yang
ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika
seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu
yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang
mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang
bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan
yang diketahui manusia secara langsung dari kesadaran sendiri. Dalam peristiwa hal
yang mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui  (objek) dalam dirinya sendiri
sedemikian aktif sehingga yang  mengetahui itu apa yang disusun pada dirinya sendiri
dalam kesatuan aktif.
Berbagi pengetahuan juga mampu menstimulasi setiap individu untuk berfikir
kreatif, efektif, efisien, dan inovatif yang diharapkan dapat menghasilkan pengetahuan
baru yang nantinya akan berguna bagi perusahaan. Misalnya dalam meningkatkan
kemampuan berinovasi setiap individu. Kemampuan inovasi yang dimiliki oleh setiap
individu dalam sebuah perusahaan dianggap penting bagi perusahaan untuk dapat
bertahan dalam lingkungan yang tidak stabil.
Jadi pada zaman sekarang ilmu pengetahuan tidak lagi bagian darifilsafat, akan
tetapi filsafat merupakan bagian ilmu pengetahuan. Untuk lebih jelas lagi mengenai
pengetahuan, pada makalah ini akan disampaikan definisi pengetahuan, indikator
penilaian pengetahuan dan pengukuran pengetahuan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Untuk mengetahui indikator penilaian pengetahuan
2. Untuk mengetahui pengukuran pengetahuan

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Mendeskripsikan indikator penilaian pengetahuan
2. Mendeskripsikan pengukuran pengetahuan

1.4 MANFAAT PENULISAN


Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi mengenai
pengetahuan, indikator penilaian pengetahuan, dan pengukuran pengetahuan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari
manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa
alam, dan sebagainya. Pengetahuan itu adalah kesatuan subyek yang mengetahui dan obyek
yang diketahui. Satu kesatuan dalam mana obyek itu dipandang oleh subyek sebagai
diketahui. Pengetahuan manusia itu adalah hasil dari berkontaknya dua macam besaran,
yaitu benda atau yang diperiksa, diselidiki, dan akhirnya diketahui (obyek), manusia yang
melakukan berbagai pemeriksaan, penyelidikan, dan akhirnya mengetahui (mengenal) benda
(Jajal, 2010)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) Pengetahuan adalahsesuatu yang
diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar inidipengaruhi berbagai
faktor dari dalam seperti motivasi dan faktor luar berupasarana informasi yang tersedia serta
keadaan sosial budaya. Secara garis besar menurut Notoatmodjo (2005) domain tingkat
pengetahuan (kognitif) mempunyaienam tingkatan, meliputi: mengetahui, memahami,
menggunakan, menguraikan,menyimpulkan dan mengevaluasi. Ciri pokok dalam taraf
pengetahuan adalahingatan tentang sesuatu yang diketahuinya baik melalui pengalaman,
belajar,ataupun informasi yang diterima dari orang lain
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat kita definisikan bahwa;Pengetahuan
merupakan hasil dari proses mencari tahu, dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari
tidak dapat menjadi dapat. Dalam proses mencari tahuini mencakup berbagai metode dan
konsep-konsep, baik melalui proses pendidikan maupun melalui pengalaman.Pengetahuan
diawali dari rasa ingin tahu yang ada dalam diri manusia.Pengetahuan selama ini diperoleh
dari proses bertanya dan selalu di tujukanuntuk menemukan kebenaran. Di dalam filsafat
ilmu, pengetahuan itu disebut pengetahuan yang benar jika telah memenuhi beberapa kriteria
kebenaran.Kriteria kebenaran tersebut didasarkan pada beberapa teori antara lain
a. Teori Koherensi (Theory of Coherence)
Berdasarkan teori ini, suatu pengetahuan dianggap benar apabila pengetahuan
tersebut kehoren dengan pengetahuan yang ada sebelumnya dansudah dibuktikan
kebenarannya. Didalam pembelajaran matematika hal ini biasanya disebut dengan
sifat deduktif.

b. Teori Korespondensi (Theory of Corespondence)


Berdasarkan teori ini, suatu pengetahuan dianggap benar jika pengetahuan
tersebut mempunyai hubungan dengan suatu kenyataan yangmemang benar. Teori
ini didasarkan pada fakta empiris sehingga pengetahuantersebut benar apabila ada
fakta-fakta yang mendukung bahwa pengetahuantersebut benar. Dengan demikian
kebenaran disini didasarkan pada kesimpulaninduktif.
c. Teori Pragmatis (Theory of Pragmatism)
Menurut teori ini, pengetahuan dikatakan benar apabila pengetahuantersebut
terlihat secara praktis benar atau memiliki sifat kepraktisan yang benar.Pengikut
teori ini berpendapat bahwa pengetahuan itu benar apabila mempunyaikeguanaan
yang praktis.(Oktaviandry, 2012

B. Indikator Penilaian Pengetahuan


1. Indikator-indikator Tingkat Pengetahuan
Indikator-indikator tingkat pengetahuan apa yang dapat dipergunakan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan atau kesadaran terhadap kesehatan, dapat
dikelompokan menjadi:
a) Pengetahuan tentang sakit dan penyakit
b) Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat,
indikator inilah yang digunakan untuk mengukur pengetahuan ibu tentang
rawat gabung, misalnya:
 Apa itu rawat gabung
 pentingnya rawat gabung bagi ibu dan bayinya
 Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan
2. Penilaian Pengetahuan
I. Proses Kognitif
a. C1; mengingat (remember), mengingat kembali pengetahuan dari
memorinya.
b. C2; memahami (understand), mengkonstruksi makna dari pesan baik
secara lisan, tulisan, dan grafis.
c. C3; menerapkan (apply), penggunaan prosedur dalam situasi yang
diberikan atau situasi baru.
d. C4; menganalisis (analysis), penguraian materi ke dalam bagian-bagian
dan bagaimana bagian-bagian itu saling berhubungan satu sama lain
dalam keseluruhan struktur.
e. C5; mengevaluasi (evaluate) membuat keputusan berdasarkan kriteria
dan standar.
f. C6; mengkreasi (create) menempatkan elemen-elemen secara
bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau mengorganisasi elemen-
elemen ke dalam pola baru (struktur baru).

II. Proses dan Hasil Penilaian Pengetahuan


a. Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu
semester, penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester
b. Nilai akhir pencapaian pengetahuan rerata dari hasil pencapaian
kompetensi setiap KD selama satu semester.
c. Nilai pada rapor ditulis dalam bentuk angka skala 0 – 100 dan
dilengkapi dengan deskripsi singkat kompetensi yang
menonjol/tertinggi dan terendah berdasarkan pencapaian KD selama
satu semester
d. Deskripsi nilai didasarkan pada nilai tertinggi dan terendah pada
capaian KD per semester
III. Teknik Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian Pengetahuan

Teknik Keterangan
Penilaian
Tes tulis Memilih jawaban (pilihan ganda, dua pilihan benar-salah, ya-
tidak), menjodohkan, sebab-akibat.
Mensuplai jawaban (isian atau melengkapi, jawaban singkat atau
pendek, uraian).
Tes Lisan Soal / pertanyaan yang menuntut siswa menjawab secara lisan
(formatif tes)
Penugasan Tugas yang dilakukan secara individu atau kelompok.

IV. Teknik penilaian pengetahuan menggunakan tes tertulis, lisan, dan penugasan.
1. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya secara tertulis, antara lain
berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
Instrumen tes tertulis dikembangkan dengan mengikuti langkah-langkah
berikut.
 Melakukan analisis KD.
 Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan KD
 Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan mengacu pada kaidah-kaidah
penulisan soal.
 Menyusun pedoman penskoran.
 Melakukan penskoran berdasarkan pedoman penskoran.

2. Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan
pendidik secara lisan dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara
lisan. Tes lisan bertujuan menumbuhkan sikap berani berpendapat,
mengecek penguasaan pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, percaya
diri, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Langkah-langkah
pelaksanaan tes lisan sebagai berikut:
 Melakukan analisis KD.
 Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan KD.
 Membuat pertanyaan atau perintah.
 Menyusun pedoman penilaian
 Memberikan tindak lanjut hasil tes lisan

3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur
pengetahuan dan memfasilitasi peserta didik memperoleh atau
meningkatkan pengetahuan. Tugas dapat dikerjakan secara individu atau
kelompok sesuai karakteristik tugas. Tugas tersebut dapat dilakukan di
sekolah, di rumah, atau di luar sekolah.

C. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat diukur dengan wawancara atau angket yang
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden ke
dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan
tingkatan diatas (Notoatmodjo, 2010). Dari data tentang hasil pengukuran tingkat
pengetahuan tersebut dapat dikatagorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan
kurang. Ketentuan tersebut menggunakan aturan normative yang menggunakan rata-rata
(mean) dan simpangan baku (standar deviation)

Pengukuran pengetahuan dilakukan dengan wawancara atau kuesioner yang


menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden.
Menurut Arikunto (2010 ) terdapat 3 kategori tingkat pengetahuan yang didasarkan pada
nilai presentase sebagai berikut :
1. Pengetahuan baik bila responden dapat menjawab 76-100% dengan benar dari total
jawaban pertanyaan. 12
2. Pengetahuan cukup bila responden dapat menjawab 56-75% dengan benar dari total
jawaban pertanyaan.
3. Pengetahuan kurang bila responden dapat menjawab dapat menjawab <56% dari
total jawaban pertanyaan

Menurut Budiman dan Riyanto (2013) tingkat pengetahuan dikelompokkan


menjadi dua kelompok apabila respondennya adalah masyarakat umum, yaitu :
1. Tingkat pengetahuan kategori Baik nilainya > 50%
2. Tingkat pengetahuan kategori Kurang Baik nilainya ≤ 50%

Menurut Riwidikdo (2009) Dari data tentang hasil pengukuran tingkat


pengetahuan tersebut dapat dikatagorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan
kurang. Ketentuan tersebut menggunakan aturan normative yang menggunakan rata-rata
(mean) dan simpangan baku (standar deviation).
1. Baik, bila nilai yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
2. Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤x≤ mean + 1 SD
3. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD)

Menurut (Arikunto, 2010) Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan


wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari Subjek
atau responden kedalam pengetahuan yang ingin diukur dan disesuaikan dengan
tingkatanya. Adapun jenis pertanyaan yang dapat digunakan untuk pengukuran pengetahuan
secara umum terbagi menjdi 2 yaitu :
a) Pertanyaan Subjektif
Pengunaan pertanyaan subjektif dengan jenis pertanyaan essay digunakan dengan
penilaian yang melibatkan faktor subjektif dari penilai, sehingga hasil nilai akan
berbeda dari setiap penilai dari waktu ke waktu
b) Pertanyaan Objektif
Jenis pertanyaan objektif seperti pilihan ganda (Multiple choice) betul salah dan
pertanyaan menjodohkan dapat dinilai secara pas oleh penilai
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat diketahui tentang apa saja indikator penilaian
pengetahuan, proses dan hasil penilaian pengetahuan, apa saja teknik penilaian
pengetahuan yang terbagi menjadi 3 yaitu teknik tulisan, teknik lisan serta melalui
penugasan dan dari penjelasan diatas pengukuran pengetahuan dapat dilakukan melalui
wawancara atau angket berdasarkan beberapa ahli yaitu berdasarkan Arikunto (2010),
budiman dan Riyanto (2013) dan Riwidikdo (2009) .

B. SARAN
Diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca yang dapat menambah wawasan seputar
Pengetahuan, Indikator Penilaian Pengetahuan serta Pengukuran Pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/156/jtptunimus-gdl-zelaubaidi-7782-3-1fileb-2.pdf

http://opstukdana.blogspot.com/2018/06/teknik-penilaian-sikap-pengetahuan-
dan.html#:~:text=Teknik%20penilaian%20pengetahuan%20menggunakan%20tes%20tert

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Proses Edisi Revisi. Jakarta :
Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai