Anda di halaman 1dari 14

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

I. TOPIK
Kegitatan : Stimulasi Sensoris 1 dan 2.

II. TUJUAN
TUM : Klien dapat berespon terhadap rangsangan panca indra yang diberikan
TUK : 1.Klien mampu berespon terhadap suara yang didengar.
2.Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat.

III. LANDASAN TEORI

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan jiwa dilakukan secara spesialistik, namun tetap dilakukan
secara holistik pada individu, kelompok, keluarga maupun komunitas. Terapi
aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada kelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Dalam
terapi aktivitas kelompok terjadi interaksi yang saling tergantung dan
membutuhkan serta menjadi tempat klien berlatih prilaku baru yang adaftif untuk
memperbaiki prilaku yang maladaptif.
Halusinasi adalah pengalaman sensori tanpa rangsangan eksternal terhadap
orang lain dan dapat meliputi semua system pengindraan seperti auditorik, visual,
taktil, olfaktorik, dan distatorik. Pada umumnya halusinasi diawali dengan
kelainan jiwa lain, seperti harga diri rendah dan isolasi social dimana kelainan ini
dapat menyebabkan halusinasi bila tidak mendapatkan penangan yang tepat
Berdasarkan data statistik yang di dapatkan di ruang Merak Rsj. Dr. Soeharto
herdjan satu minggu terakhir dari tanggal 17 November 2008 s/d 20 November
2008 terdapat 13 orang yang mengalami gangguan jiwa, diantaranya 8 orang
(61,55%) mengalami gangguan sensori persepsi : halusinasi, 3 orang (23,07%)
mengalami harga diri rendah, 2 orang (15,38%) mengalami isolasi social. untuk
itu kami berniat untuk melakukan terapi aktivitas kelompok yang dikhususkan
pada pasien halusinasi sebagai salah satu implementasi keperawatan yang kami
lakukan kepada sekelompok klien yang mengalami masalah yang sama.
Pada klien dengan halusinasi akan mengalami masalah pada saat menerima
rangsangan persepsi maupun dalam mengorentasikan rangsangan tersebut, oleh
sebab itulah kami mahasiswa/i D III Keperawatan Manggala Husada Jakarta
berniat melakukan suatu terapi aktivitas kelompok dengan menggunakan
rangsangan sensori permainan, yang bertujuan untuk meningkatkan stimulasi serta
sensori klien halusinasi dalam kelompok, sehingga kami harapkan dapat
mengorientasikan rangsangan yang mereka terima dengan baik dan dapat
berorientasi dengan lingkungannya dengan secara realistis.

B. Model Konseptual
TAK : Stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua panca indra (sensori)
agar memberi respon yang adekuat (Keliat, B.A, 2005).

C. Metode Yang Digunakan Dalam TAK.


1. Diskusi.
2. Sharing Persepsi.
3. Dinamika Kelompok.

IV. KRITERIA KLIEN


1. Klien dengan Diagnosa Keperawatan Halusinasi yang sudah dapat menghardik
atau mengontrol halusinasinya.
2. Klien dengan diagnosa keperawatan Isolasi Sosial yang sudah bisa berinteraksi
dengan orang lain.

V. PROSES SELEKSI
a. Melakukan kontrak untuk program TAK.
b. Memilih klien dengan diagnosa halusinasi dengan bicara dan sikap
kooperatif.
VI. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK
A. Tempat : Ruang Merak
B. Hari/Tanggal : Kamis, 20 November 2008
C. Waktu : 10.00 - 10.45 Wib
 Fase Orientasi : 10 menit.
 Fase Kerja : 25 menit.
 Fase Terminasi : 10 menit.

D. Pengorganisasian:
a. Struktur Organisasi
Leader : Ari Warisman.
Co Leader : Yakop Seran.
Fasilitator : Nurhayati, Rupina, Agustinus, Chrismast Natalius.
Observer : Irma Sertiwati K.
b. Jumlah dan Nama Klien.
1) Tn. Any
2) Tn. H
3) Tn. Pi
4) Tn. Pa
5) Tn. E
6) Tn. B
7) Tn. R
8) Tn. An
9) Tn. Si
10) Tn. So
c. Tugas Leader.
 Menyusun rencana TAK (Proposal).
 Menjelaskan tujuan TAK.
 Membacakan peraturan TAK.
 Mengarahkan proses kegiatan TAK.
 Mengevaluasi perasaan klien setelah TAK.

d. Tugas Co leader.
 Membantu Leader dalam mengorganisasi klien.
 Mengingatkan Leader bila menyimpang dari kegiatan inti.

e. Tugas fasilitator.
 Menyiapkan alat-alat permainan.
 Memberikan motivasi pada klien untuk melakukan aktivitas kelompok.
 Mencegah hambatan terhadap TAK baik dari dalam maupun dari luar.

f. Tugas Observer.
 Mengobservasi dan mencatat jalannya kegiatan.
 Mengobservasi dan mencatat respon pasien secara verbal maupun non
verbal.
 Mengobservasi dan mencatat klien yang aktif dan pasif dalam mengikuti
program TAK.

E. Langkah-langkah
1. Persiapan
a) Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi Halusinasi
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Proses Keperawatan.
a) Orientasi.
1. Memberikan salam terapeutik.
2. Melakukan evaluasi validasi kepada klien.
3. Menyampaikan tujuan kegiatan.
4. Menekankan kembali kontrak yang telah disepakati.
b) Tahap kerja.
1. Memperkenalkan diri dan anggota kelompok lainnya.
2. Berdoa sebelum memulai kegiatan.
3. Mengarahkan permainan yang dilakukan.
4. Memberi penjelasan tentang aturan dan jenis permainan yang akan
dilakukan serta jalannya permainan.
5. Beri motivasi kepada klien yang kurang aktif.
6. Lakukan antisipasi masalah yang mungkin terjadi.
7. Beri penguatan pada setiap tindakan klien.
c) Tahap Terminasi
1. Lakukan evaluasi baik subjektif maupun objektif.
2. Berikan tindak lanjut pada akhir pertemuan.
3. Hasil.
Stimulasi sensori mendengar musik
Nama Klien
No Aspek yang dinilai

Mengikuti kegiatan dari awal sampai


1
akhir
Memberi respon (ikut bernyanyi/
2 menari/ jogged/ menggerakkan tangan
kaki dagu sesuai irama).
Memberikan pendapat tentang musik
3
yang didengar.
Menjelaskan perasaan setelah
4
mendengar lagu.

Stimulasi sensori menggambar


Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1 Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.


2 Menggambar sampai selesai.
3 Menyebutkan gambar apa.

F. Perilaku Yang Diharapkan.


1. Persiapan.
Klien dapat hadir sesuai dengan target.
2. Proses.
Program kegiatan TAK berjalan dengan baik diikuti oleh klien.
3. Hasil.
Sesuai dengan kriteria hasil.

VII. TATA TERTIB.


a. Tidak boleh pergi sebelum kegiatan selesai, jika ingin pergi, harus
minta ijin pada perawat dan harus kembali mengikuti kegiatan.
b. Saat kegiatan harus aktif dan semangat.
c. Harus mengikuti semua kegiatan yang diadakan.

IX. ALAT-ALAT BANTU


1. Laptop + Speaker.
2. Spidol Warna.
3. Kertas HVS.
4. Papan Nama Klien.

X. SETTING TEMPAT

Meja

Keterangan:
L : Leader.

CL : Co leader.

F : Fasilitator.

K : Klien.

O : Observer.

XI. PENUTUP
“Demikian TAK kita hari ini, apakah bapak - bapak merasa senang/ tidak ?
Baiklah, berhubung waktu sudah habis maka TAK in kita cukupkan sampai disini.
Sekarang bapak –bapak sudah bisa istirahat, selamat siang bapak-bapak.”

XII. REFERENSI
Keliat , B.A. (2004). Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta. EGC.

STRATEGI PELAKSANAAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
GSP : HALUSINASI

Ruang : Ruang Merak


Hari/ Tanggal : Jumat, 21 November 2008
Pertemuan :1

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Ds : - Klien mengatakan pernah mengikuti TAK.
- Klien mengatakan senang bila ada TAK.
Do : - Klien tampak senang bila membicarakan TAK.
- Klien tampak kooperatif.
- Klien tampak bersahabat.
- Wajah klien tampak gembira.

2. Diagnosa keperawatan.
a) GSP : Halusinasi
b) Isolasi Sosial.

3. Tujuan :
- Klien dapat berespon terhadap rangsangan panca indra yang diberikan.
- Klien mampu berespon terhadap suara yang didengar.
- Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat.

4. Tindakan keperawatan
a. Memperkenalkan diri dan anggota kelompok lainnya
b. Berdoa sebelum memulai kegiatan
c. Mengarahkan permainan yang dilakukan
d. Memberi penjelasan tentang aturan dan jenis permainan yang akan dilakukan
serta jalannya permainan
e. Beri motivasi kepada klien yang kurang aktif
f. Lakukan antisipasi masalah yang mungkin terjadi
g. Beri penguatan pada setiap tindakan klien

B. STRATEGI KOMUNIKASI
Fase orientasi
1. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bapak semuanya, saya Ari Warisman dari Akper Manggala
Husada. Apa Bapak masih ingat?”
2. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaannya pagi ini? Apakah masih ingat hari ini kita akan
melakukan TAK, apakah Bapak-bapak sudah siap?”
3. Kontrak
a. Topik
“Sesuai janji kita kemarin kita akan melakukan TAK dengan topik Stimulasi
sensori dengan jenis permainan yaitu memperkenalkan diri dan menggambar”.
b. Waktu
“Kita akan melakukan TAK selama 45 menit”.
c. Tempat
“Sesuai kontrak yang kita lakukan kemarin kita akan melakukan TAK disini
(diteras ruang Merak) agar terasa lebih nyaman”.

d. Tujuan
“Baiklah bapak-bapak, tujuan diadakannya TAK hari ini adalah untuk melatih
bapak-bapak semua agar dapat menerima rangsangan dan meberikan penilaian
terhadap rangsangan itu dengan benar dan dapat berinteraksi dengan
lingkungannya secara nyata”.

Fase Kerja
1. Memperkenalkan anggota kelompok beserta tugasnya
“Hari ini kita kumpul disini untuk melakukan permainan, yang pertama
permainan kita adalah Membuat dan menceritakan gambar tersebut. Lalu pada
permainan kedua yaitu Mendengarkan musik dan mengedarkan bola ke orang
disebelahnya dan jika musik berhenti dan salah satu dari bapak memegang bola, maka
dia harus memperkalkan diri? Sebelumnya saya akan memperkenalkan anggota
kelompok saya beserta tugas mereka masing-masing. Saya Ari sebagai leader, Yakop
sebagai Co leader, suster Irma sebagai Observer, suster Nur, Rupina, mantri Agus,
Wawan sebagai Fasilitator.
2. Berdoa sebelum memulai permainan
“Sebelum kita memulai permainan ini sebaiknya kita berdoa dahulu sesuai
keyakinan masing-masing. Siapa dari bapak-bapak yang mau memimpin berdoa?”.
3. Memberitahukan peraturan yang akan berlaku selama kegiatan.
“Dalam bermain nanti ada beberapa peraturan yang harus ditaati diantaranya :
a) Tidak boleh pergi sebelum kegiatan selesai, jika ingin pergi, harus minta ijin
pada perawat dan harus kembali mengikuti kegiatan.
b) Saat kegiatan harus aktif dan semangat.
c) Harus mengikuti semua kegiatan yang diadakan.
4. Memperkenalkan permainan dan memberitahukan serta mengarahkan
permainan.
“Nah sekarang kita mulai permainan kita”
“Pertama kita akan menggambar, mantri akan memberikan kertas dan spidol
kepada bapak, silahkan menggambar sesuai keinginan bapak, setelah bapak
menggambar saya akan menanyakan tentang gambar yang bapak buat dan bapak
dapat menceritakan tentang gambar yang bapak buat secar bergiliran.”
”Untuk permainan selanjutnya akan dibawakan oleh teman saya mantri Yakop.
Pada permainan saya akan menghidupkan musik bapak-bapak semua boleh berdiri,
berjoged dan bertepuk tangan, bapak-bapak akan diberi satu buah bola. Saat musik
dimainkan, bapak-bapak harus memberikan pada teman disebelah kanannya. Lalu
saat musik berhenti dan salah satu dari bapak memegang bola tersebut maka bapak-
bapak harus memperkenalkan Nama, dan Hobi. Lalu akan diulangi sampai semua
mendapat giliran.”

5. Menutup permainan
“Baiklah bapak-bapak, permainan sudah kita lakukan dan semuanya sudah dapat
giliran jadi kita cukupkan permainan sampai disini.”

Fase Terminasi.
1. Evaluasi Subjektif.
“Bagaiman perasaan bapak sekarang setelah bermain?”.
2. Evaluasi Objektif
“Sekarang bapak-bapak masih ingat tidak gambar yang tadi bapak buat dan masih
ingat dengan teman-teman yang diajak bermain tadi?”.
3. Rencana Tindak Lanjut
“Tadi kita sudah bermain tentang memperkenalkan diri dan membuat gambar.
Jadi saya harap nanti bapak-bapak tidak mendengar suara itu lagi melihat bayangan
atau merasakan hal-hal yang mengganggu bapak dan apabila bapak mengalaminya
lagi silahkan bapak melakukan aktivitas agar suara, bayangan dan hal-hal yang
mengganggu bapak tidak datang lagi”.
4. Kontrak yang akan datang
“Bapak-bapak semuanya sampai disini dulu pertemuan kita untuk hari ini, kami
harap untuk lain kali bapak-bapak semua mau mengikuti TAK lagi dengan perawat
ruangan ataupun mahasiswa dari Akper lain”.

Anda mungkin juga menyukai