Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN AUDIT MEDIS

RUMAH SAKIT UMUM LURAMAY MAKASSAR


PRIODE 2014 – 2017

TAHUN 2015
AUDIT MEDIS

1. Pengertian
Salah satu faktor kunci dalam pengembangan pelayanan Rumah Sakit adalah
bagaimana meningkatkan mutu pelayanan medik. Karena mutu pelayanan medik
merupakan indikator penting baik buruknya pelayanan di Rumah Sakit. Di sisi lain
mutu sangat terkait dengan safety ( keselamatan ), karena itu upaya pencegahan
medical error sangatlah penting.
Masalah medical error merupakan masalah yang serius, karena semakin banyaknya
data terkait dengan medical error. Di Indonesia data secara pasti belum ada. Salah
satu sebab lemahnya data medical error di Indonesia adalah belum berjalannya audit
medis dirumah sakit sehingga rumah sakit tidak mempunyai data secara pasti berapa
angka medical error yang terjadi.
Audit medis adalah upaya evaluasi secara professional terhadap mutu pelayanan
medis yang diberikan kepada pasien dengan menggunakan rekam medisnya yang
dilaksanakan oleh profesi medis. Audit medis tidak digunakan untuk mencari ada
atau tidak adanya kesalahan seorang staf medis dalam suatu kasus ( no blaming
culture). Audit medis dilakukan dengan mengedepankan respek terhadap semua staf
medis .

2. Ruang Lingkup
Seluruh staf medis

3. Tata Laksana ( Prosedur ) Audit Medis


a. Pemilihan topik yang akan dilakukan audit.
Pemilihan topik bisa berupa penanggulangan penyakit tertentu di Rumah Sakit
( misalnya : Thypus Abdominalis), penggunaan obat tertentu ( misalnya :
penggunaan antibiotik), tentang prosedur dan kegiatan tertentu, dan lain-lain.
b. Penetapan Standar dan Kriteria
Setelah topik dipilih maka perlu ditentukan kriteria atau standar profesi yang
jelas, obyektif, dan rinci terkait topik tersebut. Misalnya topik yang dipilih thypus
abdominalis, maka perlu ditetapkan prosedur pemeriksaan, diagnosis, dan
pengobatan thypus abdominalis. Penetapan standar dan prosedur ini oleh mitra
bestari ( peer group) dan/ atau dengan ikatan profesi setempat.
c. Penetapan jumlah kasus/ sampel yang diaudit
dalam mengambil sampel bisa dengan mengambil metode pengambilan sampel
atau dengan cara sederhana, misalnya bulan Januari sampai Maret.
d. Membandingkan standar / kritetria dengan pelaksanaan pelayanan
Sub komite mutu profesi mempelajari rekam medis untuk mengetahui apakah
kriteria atau standar dan prosedur yang telah ditetapkan telah dilaksanakan atau
telah dicapai dalam kasus-kasus yang dipelajari .
e. Melakukan analisis kasus yang tidak sesuai dengan standar dan kriteria
Sup komite mutu profesi menyerahkan kasus yang tidak sesuai dengan standar
dan criteria kepada mitra bestari ( peer group ) dan/ atau ikatan profesi setempat
untuk dinilai lebih lanjut. Kasus tersebut dianalisis dan didiskusiksn kemungkinan
penyebabnya dan mengapa tidak sesuai dengan standar. Hasilnya bisa “
acceptable ” karena penyulit atau komplikasi yang tidak diduga sebelumnya (
unforeseen ). Kelompok ini disebut deviasi ( yang acceptable ) kasus ini bisa
berupa deviasi yang unacceptable, hal ini dikatakan “ defisiensi “ . untuk
melakukan analisis kasus tersebut apabila diperlukan dapat mengundang
konsultan tamu atau pakar dari luar, biasanya dari Rumah Sakit Pendidikan.
f. Menerapkan perbaikan
Mitra bestari ( peer group ) melakukan tindakan korektis terhadap kasus yang
defisiensi secara kolegial dan menghindari “ blaming culture “. Hal ini dilakukan
dengan membuat rekomendasi upaya perbaikannya, cara-cara pencegahan dan
penanggulangannya, mengadakan program pendidikan dan latihan, penyusunan
dan perbaikan prosedur yang ada dan lain sebagainya.
g. Rencana reaudit
Mempelajari lagi topik yang sama diwaktu kemudian, misalnya setelah 6 ( enam)
bulan kemudian. Tujuan reaudit adalah untuk mengetahui apakah sudah ada
upaya perbaikan.

Makassar, Juni 2015


Direktur RSU. Luramay,

Dr. Ny. Lauritha Sambo P., Sp.A


AUDIT MEDIS

No. Dok. No. Revisi Halaman

RUMAH SAKIT UMUM 57A/KPS/RSUL/VI/2015 0 1/1


LURAMAY
Ditetapkan oleh
STANDAR
Direktur RSU. Luramay ,
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
06 Juni 2015

Dr. Ny. Lauritha Sambo P., Sp.A

PENGERTIAN Audit medis adalah upaya evaluasi secara professional terhadap mutu pelayanan
medis yang diberikan kepada pasien dengan menggunakan rekam medisnya yang
dilaksanakan oleh profesi medis.

TUJUAN Tercapainya pelayanan medis prima di Rumah Sakit Umum Luramay Makassar.

KEBIJAKAN Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Luramay tentang Pelaksanaan Audit Medis
di Rumah Sakit Umum Luramay Makassar Nomor : 57/A-SKEP/RSUL/VI/2015.

1. Pemilihan topik yangbakan dilakukan audit


2. Penetapan standar dan kriteria
PROSEDUR 3. Penetapan jumlah kasus / sampel yang akan diaudit
4. Membandingkan standar / kriteria dengan pelaksanaan pelayanan.
5. Melakukan analisis kasus yang tidak sesuai standar dan kriteria
6. Menerapkan perbaikan
7. Rencana reaudit.

UNIT TERKAIT Seluruh staf medis

Anda mungkin juga menyukai