Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH CONSUMER PERSONALITY, BRAND

PERSONALITY, DAN CORPORATE PERSONALITY


TERHADAP BRAND PREFERENCE
(Studi Pada Konsumen Mobil Merek Toyota Avanza di Kota
Malang)
Oleh

Dawam Anwar Yusuf


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
dawam.yusuf1@gmail.com

Dosen Pembimbing :
Dr. Astrid Puspaningrum, SE., MM.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepribadian


konsumen, kepribadian merek, dan kepribadian perusahaan terhadap pilihan
merek oleh konsumen mobil merek Toyota Avanza di Kota Malang. Jenis
penelitian ini adalah explanatory research yang menjelaskan hubungan kausal
antara variabel – variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan
sampel sebanyak 100 responden yang diambil dari populasi konsumen mobil
merek Toyota Avanza di Kota Malang. Pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling dengan karakteristik sampel yaitu responden yang pernah
membeli atau telah memiliki mobil merek Toyota Avanza minimal selama satu
tahun, berusia minimal 17 tahun, dan telah menetap di Kota Malang lebih dari
satu tahun. Alat uji yang digunakan untuk menguji instrumen penelitian ini berupa
uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik. Uji hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji f dan uji t. Teknik analisis data menggunakan analisis linear
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian konsumen,
kepribadian merek dan kepribadian perusahaan secara bersama - sama memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap pilihan merek. Variabel kepribadian konsumen
dan kepribadian merek secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap
variabel pilihan merek, sedangkan variabel kepribadian perusahaan tidak.
Penelitian ini juga membuktikan bahwa kepribadian merek merupakan variabel
yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap variabel pilihan merek.

Kata kunci : Kepribadian konsumen, Kepribadian merek, Kepribadian


perusahaan, Pilihan merek

1
THE INFLUENCE OF CONSUMER PERSONALITY, BRAND
PERSONALITY, AND CORPORATE PERSONALITY ON BRAND
PREFERENCE
(A Study on Consumers of Toyota Avanza in Malang City)

By:
Dawam Anwar Yusuf
Faculty of Economics and Business, Brawijaya University
dawam.yusuf1@gmail.com

Advisor:
Dr. Astrid Puspaningrum, SE., MM.

ABSTRACT

This study aims to determine the influence of consumer personality, brand


personality, and corporate personality on brand preference of Toyota Avanza
consumers in Malang city. This explanatory research explains causal relationship
among variables through hypothesis testing. From the population of Toyota
Avanza consumers in Malang, 100 respondents are selected as the research
sample. They must be at least 17 years of age, have owned Toyota Avanza for at
least one year, and have settled in Malang for more than one year. The
instruments of this study are assessed using validity test, reliability test, and
classical assumption test. The hypothesis is assessed using F test and t test. The
data are analyzed using multiple linear analysis. The results show that consumer
personality, brand personality, and corporate personality simultaneously have a
significant influence on brand preference. Consumer personality and brand
personality partially have a significant influence on brand preference. However,
corporate personality does not have partial significant influence on brand
preference. This study also proves that brand personality has a dominant
influence on brand preference.

Keywords: Consumer personality, Brand personality, Corporate personality,


Brand preference

1. Pendahuluan menentukan pilihan dalam hal


Kepribadian apapun dikehidupannya tidak
seseorang (individual personality) terkecuali dalam hal pilihan merek
dianggap berperan penting dalam (brand preference). Pemilihan merek

2
oleh konsumen tidak lepas dari dikaitkan dengan seperangkat
pengaruh kepribadiannya (consumer karakteristik/ sifat dasar manusia
personality). Consumer personality telah diterima dengan baik oleh para
merupakan bagian dari atribut – psikolog sosial. Argumen dasarnya
atribut konsumen yang ialah bahwa sasaran sikap seperti
mempengaruhi evaluasi konsumen merek, dapat dikaitkan dengan ciri –
terhadap merek – merek (Bell,1998 ciri kepribadian yang meberikan
dalam Banerjee, 2015). Perbedaan manfaat ekspresif atau simbolis diri
kepribadian seseorang merupakan bagi konsumen. Ekspresi diri dapat
salah satu alasan penyebab adanya menjadi pendorong (driver) yang
perbedaan evaluasi terhadap merek – mempengaruhi preferensi dan pilihan
merek tertentu. konsumen (Aaker, 1999).
Menurut Guo (2003), Govers Brand personality merupakan
dan Schoormans (2005), konsumen bentuk emosi dari citra merek (brand
lebih suka dengan merek – merek image), dengan kata lain ialah
yang “segaris” dengan hubungan emosi antara konsumen
kepribadiannya. Hal itu berarti dengan merek tertentu (Seimiene,
bahwa konsumen akan cenderung 2012). Brand personality terbentuk
untuk memilih suatu merek yang secara langsung maupun tidak
dianggap mampu mengekspresikan langsung melalui pengalaman
perasaannya dan sesuai dengan sifat konsumen dalam menggunakan
– sifat atau karakter dari konsumen produk tersebut serta melalui
tersebut. Pada dasarnya, seseorang berbagai usaha pemasaran.
ingin memberitahukan kepada orang Kepribadian merek dapat dibentuk
lain siapa diri mereka, seperti apa melalui nama merek, symbol atau
diri mereka, maupun ingin menjadi logo, iklan, juru bicara (spokes
seperti apa diri mereka dengan person), dan atribut produk.
mengekspresikan diri melalui Brand personality sengaja
penggunaan merek – merek tertentu. dibentuk oleh pemasar sebagai salah
Gagasan bahwa benda mati satu strategi pemasaran dalam upaya
seperti merek (brand) dapat untuk memenangkan persaingan.
3
Banyaknya pilihan produk sejenis oleh suatu perusahaan secara
yang ditawarkan oleh berbagai keseluruhan.
produsen menuntut pemasar untuk Di Indonesia, merek mobil
membuat brand mereka menjadi yang paling digemari ialah Toyota
seunik mungkin di benak konsumen. Avanza. Penjualan per-tahunnya
Salah satu cara agar konsumen yang fantastis dianggap karena mobil
tertarik untuk memilih brand mereka merek Toyota Avanza telah sukses
ialah dengan menanamkan unsur – menanamkan kepribadian pada
unsur kepribadian dalam merek merek tersebut dimana kepribadian
tersebut yang didasarkan pada yang ditanamkan telah disesuaikan
kepribadian seseorang. dengan kepribadian dari konsumen.
Setiap perusahaan pasti Selain itu, kepribadian perusahaan
memiliki nilai – nilai yang dianut dari produsen mobil Toyota Avanza
dan diterapkan yang dapat juga dianggap berperan penting
membentuk budaya perusahaan. dalam meningkatkan nilai dari mobil
Budaya tersebut secara tidak merek Toyota Avanza di benak
langsung dapat mempengaruhi konsumen.
kualitas produk maupun kualitas Consumer personality, brand
pelayanan yang dihasilkan. Baik personality, dan corporate
tidaknya kualitas suatu produk dan personality dianggap berperan
pelayanan hanya mampu dinilai oleh penting terhadap kesuksesan
para konsumen. Hal ini berdampak penjualan unit mobil merek Toyota
pada terbentuknya suatu karakter Avanza. Hal ini dibuktikan dengan
kepribadian perusahaan di benak adanya beberapa kepribadian yang
konsumen. Kepribadian perusahaan sengaja ditanamkan oleh pemasar
(corporate personality) dapat berupa terhadap merek mobil Toyota
kesan tertentu terhadap image Avanza. Para pemasar menanamkan
perusahaan yang berasal dari brand personality pada mobil merek
konsumen yang terbentuk dari hasil Toyota Avanza dengan berbagai
pengalaman penggunaan produk – cara, salah satunya ialah melalui
produk atau jasa yang di tawarkan iklan. Iklan mobil merek Toyota
4
Avanza sekilas menggambarkan Personality didefinisikan
beberapa karakter/ sifat yang telah sebagai pengorganisasian yang
disesuaikan dengan kepribadian hakiki yang berasal dari dunia
konsumennya seperti kebahagiaan, kejiwaan seseorang yang mana stabil
kehangatan, kehandalan dsb. Selain dari waktu ke waktu dan kosisten
itu, corporate personality dari PT. dalam situasi apapun (Piedmont,
Toyota-Astra Motor juga dianggap 1998 dalam Banerjee, 2015). Hal
berperan penting dalam tersebut merupakan organisasi yang
mempengaruhi brand preference dinamis didalam diri seseorang yaitu
konsumen mobil merek Toyota sistem – sistem psikologis yang
Avanza dikarenakan PT. Toyota- menciptakan pola karakter seseorang
Astra Motor merupakan perusahaan berupa sikap dan perasaan.
yang berasal dari Negara Jepang. Personality dapat digunakan
Dibenak konsumen Indonesia, sebagai bahan untuk menganalisis
produk – produk teknologi buatan kebiasaan pembelian konsumen.
Jepang dianggap produk yang Berikut ini merupakan dasar
memiliki kualitas yang sangat baik, kepribadian orang pada umumnya,
terkesan modern, mudah digunakan, yang dapat dimengerti oleh psikolog
dsb, sehingga masyarakat Indonesia maupun orang awam. Dasar
tidak ragu untuk membelinya. kepribadian tersebut dinamakan The
Berdasarkan latar belakang Big Five Personality (McRae &
penelitian tersebut, ada tiga faktor Costa, 2003)
yang dianggap berpengaruh terhadap 2.2. Brand Personality
keputusan konsumen dalam memilih Menurut Kotler & Keller
mobil merek Toyota Avanza, yaitu : (2009) brand personality merupakan
consumer personality, brand suatu bauran yang bersifat spesifik,
personality dan corporate yang berasal dari adanya perbedaan
personality. karakter diri manusia dan dapat di
jadikan atribut pada barang tertentu.
2. Landasan Teori Dan Hipotesis Merek yang memiliki kepribadian
2.1. Consumer Personality jauh lebih menarik karena memberi
5
kesan tertentu dibandingkan dengan sebaliknya. Persamaannya ialah
merek yang tidak memiliki dikembangkan oleh manajemen
kepribadian. Merek pada dasarnya puncak dan secara konsisten diurus
dapat memiliki kepribadian yang tanpa mempermasalahkan pergantian
sama seperti kepribadian manusia, pemimpin.
merek dapat menjadi professional Skala karakter perusahaan
maupun kompeten (Aaker, 2008 telah dikembangkan untuk mengukur
dalam Fauziah, 2016). citra dan identitas organisasi.
Berdasarkan penelitiannya, Perumpamaan kiasan digunakan
Aaker (1997) memperoleh lima untuk mendefinisikan sebuah skala
faktor yang menjadi konsep dari yang terdiri dari tujuh dimensi yang
dimensi – dimensi brand personality. dinilai menggunakan 49 hal. Dimensi
Dimensi – dimensi tersebut meliputi – dimensi dan hal – hal tersebut
Sincerity, Excitement, Competence, mencerminkan isi dari pendiskripsi
Sophistication, dan Ruggedness. human personality dan menunjukkan
2.3. Corporate Personality kata – kata yang nyaman untuk
Corporate personality digunakan dalam mendiskripsikan
dipahami sebagai seperangkat ciri merek perusahaan. Tujuh dimensi
kepribadian yang mana lebih dari corporate personality menurut
beraneka ragam dibandingkan Davies, Chun, da Silva, & Roper
seperangkat ciri kepribadian untuk (2004) antara lain ialah
setiap merek - merek produk yang Agreeableness, Enterprise,
dimiliki perusahaan. Corporate Competence, Chic, Ruthlessness,
personality mendefinisikan Informality, Machismo.
perusahaan seperti apa dan 2.4. Brand Preference
bagaimana perusahaan tersebut Brand Preference ialah
memperkenalkan dirinya ke kecenderungan konsumen terhadap
konsumen (Keller & Richey, 2006). sebuah merek yang bervariasi yang
Corporate personality bergantung pada keyakinan yang
mendeskripsikan aspek – aspek dari menonjol yang diaktifkan pada
corporate image dan begitu pula waktu tertentu (D’Souza & Rao,
6
1995 dalam Ebrahim, 2013). dibandingkan dengan
Sedangkan merek pilihan ialah merek lainnya.
merek yang dipilih diantara beberapa d. Saya lebih cenderung
merek yang kualitasnya sama (Wu, membeli merek
2001 dalam Ebrahim 2013). tertentu dibandingkan
Brand preference merek lainnya.
yang kuat mampu mendorong 2.5. Hipotesis
konsumen untuk memiliki rasa suka Hipotesis yang diajukan dalam
yang kuat terhadap suatu merek. penelitian ini antara lain ialah:
Brand preference dapat membantu H1: Diduga terdapat pengaruh antara
perusahaan untuk bertahan dari variabel consumer personality (X1)
persaingan apabila perusahaan terhadap brand preference (Y) mobil
tersebut mampu merek Toyota Avanza.
mengembangkannya. Brand H2: Diduga terdapat pengaruh antara
preference dapat menjamin kualitas variabel brand personality (X2)
suatu merek bagi konsumennya. terhadap brand preference (Y) mobil
Menurut Fongana (2009) dalam merek Toyota Avanza.
(Halim, Dharmayanti, & Brahmana, H3: Diduga terdapat pengaruh antara
2014) preferensi konsumen terhadap variabel corporate personality (X3)
suatu merek dapat diukur dengan terhadap brand preference (Y) mobil
pernyataan sebagai berikut: merek Toyota Avanza.
a. Saya lebih menyukai
merek tertentu 3. Metode Penelitian
dibandingkan merek Pendekatan penelitian ini
lainnya menggunakan pendekatan kuantitatif.
b. Saya akan Jenis penelitian ini merupakan
menggunakan merek penelitian yang menggunakan
tertentu dibandingkan metode survei. Tujuan penelitian ini
merek lainnya. ialah untuk mengetahui hubungan
c. Saya lebih memilih antara consumer personality, brand
merek tertentu personality, corporate personality
7
terhadap brand preference.
Berdasarkan tujuan tersebut serta
rumusan masalah yang telah Tabel 1
dipaparkan sebelumnya, maka jenis Hasil Uji F
metode survei yang digunakan Model F Sig.
1 Regression 54.018 .000b
adalah penelitian penjelasan atau Residual
Total
explanatory research. Sumber : Data Primer Diolah (2017)
Penelitian ini
Berdasarkan tabel diatas nilai
menggunakan sampel sebanyak 100
Fhitung sebesar 54,018 sedangkan nilai
responden yang diambil dari
Ftabel (k=3, n-k=97) sebesar 2,70.
populasi konsumen mobil merek
Karena Fhitung > Ftabel yaitu 54,018 >
Toyota Avanza di Kota Malang.
2,70 atau nilai sig F (0,000) < α
Pengambilan sampel menggunakan
(0,05) maka model analisis regresi
teknik purposive sampling dengan
adalah signifikan. Hal ini
karakteristik sampel yaitu responden
membuktikan bahwa variabel
yang pernah membeli atau telah
independent yaitu consumer
memiliki mobil merek Toyota
personality (X1), brand personality
Avanza minimal selama satu tahun,
(X2), dan corporate personality (X3)
berusia minimal 17 tahun, dan telah
secara simultan memiliki pengaruh
menetap di Kota Malang lebih dari
signifikan terhadap variabel
satu tahun. Alat uji yang digunakan
dependent yaitu brand preference
untuk menguji instrumen penelitian
(Y).
ini berupa uji validitas, uji
4.2. Uji T
reliabilitas, dan uji asumsi klasik. Uji
Tabel 2
hipotesis dilakukan dengan
Hasil Uji T
menggunakan uji f dan uji t. Teknik
analisis data menggunakan analisis Model t Sig.
1 (Constant) -5.491 .000
linear berganda. consumer 4.715 .000
personality
brand personality 6.416 .000
4. Hasil Penelitian corporate personality 1.021 .310
Sumber : Data Primer Diolah (2017)
4.1. Uji F
8
menunjukkan thitung sebesar
Berdasarkan tabel diatas diperoleh 6,416. Sedangkan ttabel ((α/2;
hasil sebagai berikut : n-k-1) = (0,025; 37)) adalah
 Uji T antara variabel X1 1,988. Karena thitung > ttabel
(consumer personality) dan yaitu 6,416 > 1,988 atau nilai
variabel Y (brand preference) sig t (0,000) < α (0,05) maka
menunjukkan thitung sebesar pengaruh variabel X2 (brand
4,715. Sedangkan ttabel ((α/2; personality) terhadap variabel
n-k-1) = (0,025; 96)) adalah Y (brand preference) adalah
1,988. Karena thitung > ttabel signifikan. Hal ini berarti
yaitu 4,715 > 1.988 atau nilai bahwa H0 ditolak dan H1
sig t (0,000) < α (0,05) maka diterima sehingga dapat
pengaruh variabel X1 disimpulkan bahwa brand
(consumer personality) personality (X2) dapat
terhadap variabel Y (brand memberikan pengaruh yang
preference) adalah signifikan. signifikan terhadap variabel
Hal ini berarti bahwa H1 brand preference (Y).
diterima dan H0 ditolak Dengan kata lain variabel
sehingga dapat disimpulkan brand personality (X2)
bahwa consumer personality berpengaruh secara parsial
(X1) dapat memberikan terhadap brand preference
pengaruh yang signifikan (Y).
terhadap variabel brand  Uji T antara variabel X3
preference (Y). Dengan kata (corporate personality) dan
lain variabel consumer variabel Y (brand preference)
personality (X1) berpengaruh menunjukkan thitung sebesar
secara parsial terhadap brand 1,021. Sedangkan ttabel ((α/2;
preference (Y). n-k-1) = (0,025; 37)) adalah
 Uji T antara variabel X2 1,988. Karena thitung < ttabel
(brand personality) dan yaitu 1,021 < 1,988 atau nilai
variabel Y (brand preference) sig t (0,310) > α (0,05) maka
9
pengaruh variabel X3 perbedaan evaluasi terhadap merek –
(corporate personality) merek tertentu.
terhadap variabel Y (brand Penelitian ini berhasil
preference) adalah tidak membuktikan bahwa variabel
signifikan. Hal ini berarti consumer personality memiliki
bahwa H0 diterima dan H1 pengaruh yang positif dan signifikan
ditolak sehingga dapat terhadap brand preference oleh
disimpulkan bahwa corporate konsumen mobil merek Toyota
personality (X3) tidak dapat Avanza di Kota Malang. Hal ini
memberikan pengaruh yang mendukung hasil penelitian yang
signifikan terhadap variabel dilakukan oleh Banerjee (2015)
brand preference (Y). dimana di dalam penelitian tersebut
Dengan kata lain variabel dinyatakan bahwa ada hubungan
corporate personality (X3) antara consumer personality dengan
tidak berpengaruh secara brand preference oleh konsumen
parsial terhadap brand mobil merek XUV 500 yang diteliti.
preference (Y). Pada penelitian ini, terdapat
beberapa indikator yang digunakan
5. Pembahasan untuk mengukur consumer
5.1. Pengaruh Consumer personality, yaitu kepribadian
Personality Terhadap Brand optimis, kepribadian hangat,
Preference kepribadian ramah, kepribadian
Bell (1998) dalam Banerjee dapat dipercaya, kepribadian dapat
(2015) menyatakan bahwa consumer diandalkan, kepribadian tertarik
personality merupakan bagian dari dengan hal yang estetis, dan
atribut – atribut konsumen yang kepribadian yang menyukai gagasan
mempengaruhi evaluasi konsumen baru. Dari ketujuh indikator tersebut,
terhadap merek – merek. Perbedaan kepribadian dapat dipercaya
kepribadian seseorang merupakan memiliki rata – rata jawaban
salah satu alasan penyebab adanya tertinggi. Sedangkan variabel yang
memiliki rata – rata jawaban
10
terendah adalah kepribadian terbuka Pemberian persepsi terhadap
akan ide/ gagasan baru. Hal ini kepribadian sebuah merek bisa
dikarenakan konsumen mobil merek dilakukan oleh konsumen, apabila
Toyota Avanza pada umumnya merek tersebut melakukan proses
merupakan orang – orang yang jujur. komunikasi merek dan produk, atau
Mereka tidak suka mengecewakan sederhananya brand personality
orang lain dengan kebohongan. Hal merupakan persepsi konsumen
ini tentu berdampak pada proses terhadap karakteristik diri dari
dalam memilih suatu merek mobil sebuah merek.
sebelum mereka membelinya. Alasan Penelitian ini berhasil
paling dominan mereka memilih membuktikan bahwa variabel brand
suatu merek mobil ialah karena personality memiliki pengaruh yang
mereka merasa bahwa merek positif dan signifikan terhadap brand
tersebut benar – benar preference oleh konsumen mobil
menyampaikan segala informasi merek Toyota Avanza di Kota
mengenai produk dengan sebenar - Malang. Hasil penelitian ini
benarnya. mendukung hasil penelitian
Dengan demikian dapat terdahulu yang dilakukan oleh
disimpulkan bahwa semakin tinggi Banerjee (2015) dan Chiu & Chen
tingkat kejujuran seseorang, maka (2011). Pada penelitian tersebut
orang tersebut berpeluang besar brand personality menjadi salah satu
memilih mobil merek Toyota variabel bebas yang mempengaruhi
Avanza sebagai kendaraan pribadi brand preference konsumen. Dalam
mereka. penelitian tersebut brand personality
5.2. Pengaruh Brand Personality merupakan salah satu indikator yang
Terhadap Brand Preference menguntungkan konsumen dalam
Hawkins et al. (2001) dalam mengevaluasi suatu produk sebelum
Fadhillah (2015) menyatakan bahwa memutuskan untuk menentukan
konsumen cenderung akan memilih produk yang terbaik untuk dibeli.
merek yang memiliki kesesuaian Pada penelitian ini, terdapat
dengan kepribadian mereka. beberapa indikator yang digunakan
11
untuk mengukur brand personality, mempermudah mobilitas konsumen
yaitu tampilan, kesan maskulin, setiap harinya.
kehandalan, keamanan, percaya diri, 5.3. Pengaruh Corporate
kegembiraan, dan kekinian. Dari Personality Terhadap Brand
ketujuh indikator tersebut, faktor Preference
kehandalan memiliki rata – rata Corporate personality
jawaban tertinggi. Sedangkan dipahami sebagai seperangkat ciri
variabel yang memiliki rata – rata kepribadian yang mana lebih
jawaban terendah adalah indikator beraneka ragam dibandingkan
kekinian. Hal ini membuktikan seperangkat ciri kepribadian untuk
bahwa karakter dominan yang setiap merek - merek produk yang
ditanankan pada mobil Toyota dimiliki perusahaan. Corporate
Avanza ialah mobil yang dapat personality mendefinisikan
dihandalkan. Kehandalan mobil perusahaan seperti apa dan
Toyota Avanza tidak lepas dari bagaimana perusahaan tersebut
kualitas baik yang dimiliki mobil memperkenalkan dirinya ke
tersebut. Munculnya kesan dapat konsumen (Keller & Richey, 2006).
dihandalkan pada mobil merek Penelitian ini membuktikan
Toyota Avanza juga disebabkan oleh bahwa variabel corporate personality
mind-set yang dimiliki oleh tidak memberikan pengaruh yang
konsumen Indonesia yang umumnya signifikan terhadap brand preference
menganggap bahwa produk oleh konsumen mobil merek Toyota
teknologi buatan Jepang memiliki Avanza di Kota Malang, akan tetapi
kualitas yang sangat baik. variabel corporate personality tetap
Dengan demikian dapat memiliki pengaruh hanya saja
disimpulkan bahwa alasan paling tingkat pengaruhnya sangat rendah.
kuat mengapa konsumen memilih Hasil penelitian ini mendukung hasil
mobil merek Toyota Avanza adalah penelitian terdahulu yang dilakukan
karena mobil tersebut sangat dapat oleh Banerjee (2015). Pada
dihandalkan untuk membantu penelitian tersebut corporate
personality secara parsial tidak
12
memberikan pengaruh secara
signifikan terhadap brand preference 6. Kesimpulan
dikarenakan di dalam konteks 1. Adanya pengaruh langsung
pembelian, konsumen cenderung yang positif antara variabel
lebih banyak berinteraksi dengan consumer personality
brand personality sehingga terhadap brand preference
corporate personality tidak banyak mobil merek Toyota Avanza
terlihat. di Kota Malang.
Pada penelitian ini, terdapat 2. Adanya pengaruh langsung
beberapa indikator yang digunakan yang positif antara variabel
untuk mengukur corporate brand personality terhadap
personality, yaitu hubungan dengan brand preference mobil
konsumen, gengsi, ketelitian, merek Toyota Avanza di
modernity, integritas, dan empati. Kota Malang.
Sepertinya faktor – faktor tersebut 3. Tidak adanya pengaruh
tidak dapat dijadikan bahan langsung yang positif antara
pertimbangan mendasar bagi variabel corporate
konsumen dalam memilih suatu personality terhadap brand
merek. Alasannya adalah karena preference mobil merek
selama ini konsumen hanya bisa Toyota Avanza di Kota
berinteraksi dengan lini produk Malang.
perusahaan. Mereka menilai
corporate personality PT. Toyota – 7. Saran
Astra Motor hanya dari kualitas Sebagai dampak dari adanya
produk yang dijual. Hal ini juga interaksi langsung yang positif antara
disebabkan karena produsen mobil consumer personality, brand
merek Toyota Avanza kurang aktif personality, corporate personality
dalam menginformasikan terhadap brand preference, maka
kepribadian seperti apa yang dimiliki dalam mengembangkan corporate
oleh perusahaan kepada personality diperlukan kehati –
konsumennya. hatian agar keduanya dapat
13
terintegrasi dengan sebaik – baiknya. konsumen, kepribadian produk, dan
Hal ini akan berdampak positif pada merek perusahaan memiliki
pilihan merek oleh konsumen dan kesempatan yang lebih besar dalam
performa merek dipasar. Dalam mendapatkan posisi yang baik di
jangka panjang, merek yang benak konsumen. Apabila masih ada
mengintegrasikan dengan baik gap, hal itu justru akan membuat
karakter – karakter kepribadian konsumen kebingungan dan dilema.

Daftar Pustaka

Aaker, Jennifer L. 1997. ‘Dimensions of Brand Personality’. Journal of Marketing


Research, vol. 34, no. 3, pp. 347-356.

Aaker, Jennifer L. 1999. ‘The Malleable Self: The Role of Self - Expression in
Persuasion’. Journal of Marketing Research.

Banerjee, Saikat. 2015. ‘Influence of consumer personality, brand personality, and


corporate personality on brand preference: An empirical investigation of
interaction effect’. Emerald Insight.

Chiu, Kevin., Lin, Ru-Jen., Hsu, Maxwell., & Chen, Shih-Chih. 2011. ‘Symbolic
and Functional Brand Effects for Market Segmentation’. Australian
Journal of Business and Management Research.

Davies, G., Chun, R., da Silva, R., & Roper, S. 2004. ‘A Corporate Character
Scale to Assess Employee and Customer Views of Organization
Reputation’. Corporate Reputation Review, vol. 7, no. 2, pp. 125-146.

Ebrahim, Reham Shawky. 2013. ‘A Study of Brand Preference: An Experiental


View’ Thesis, Brunel Business School, London.

Fadhillah, Ahmad Rizal. 2015. ‘Pengaruh Brand Personality Terhadap Purchase


Intention Dengan Brand Trust Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada

14
Produk Running Shoes Merek NIKE)’ Skripsi, Universitas Brawijaya,
Malang.

Fauziah, Alvina. 2016. ‘Pengaruh Brand Personality Dan Sales Promotion


Terhadap Purchase Decision Produk Maybelline’ Skripsi. Universitas
Brawijaya, Malang.

Govers, P., & Schoormans, J. 2005. ‘Product Personality and Its Influence on
Consumer Preference’. Journal of Consumer Marketing, vol. 22. no. 4, pp.
189-197.

Guo, L. 2003. ‘The Effect of Personality Trait and Brand Personality on Brand
Preference’. Graduate Institute of Management Science, National Chiao
Tung University, Hsinchu and Chicago, II.

Halim, B. C., Dharmayanti, D., & Brahmana, R. K. 2014. ‘Pengaruh Brand


Identity Terhadap Timbulnya Brand Preference dan Purchase Intention
pada Merek Toyota’. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, vol. 2, no. 1,
pp. 1-11.

Keller, K. L., & Richey, K. 2006. ‘The Importance of Corporate Brand


Personality Traits to A Successful 21st Century Business’. Journal of
Brand Management, vol. 14 no 1/2, pp. 74-81.

Kotler, P., & Keller, K. L. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid 1.
Erlangga, Jakarta.

Kotler, P., & Keller, K. L. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid 2.
Erlangga, Jakarta.

McCrae, R & Costa, P. T. 2003. Personality in Adulthoold, A Five Factor Theory


Perspectives. The Guilford Press A Division of Guilford Publications Inc,
New York.

15
Seimiene, Eleonora. 2012. ‘Emotional Connection Of Consumer Personality
Traits With Brand Personality Traits : Theorical Considerations’.
Economics and Management.

16

Anda mungkin juga menyukai