BAB IV Kelor
BAB IV Kelor
Salah satu alternatif pemecahan masalah adanya air limbah Carica dari Home Industri yang
dapat menyebabkan pencemaran lingkungan adalah dengan mengolah menggunakan biji kelor
sebagai koagulan alami. Hasil percobaan sampel limbah cair Carica yang telah melalui proses
pengolahan sebagai berikut:
Uji keasaman dilakukan untuk membuktikan adanya perbedaan keasaman(Ph) limbah cair
Carica sebelum dan sesudah diolah. Hasil percobaan kemasaman dengan menggunakan biuret dan
NaOH menunjukkan air limbah berubah warna setelah melalui proses pengolahan dari berwarna
merah coklat pekat kemerahan yang menunjukkan bahwa keasamannya lebih tinggi dibandingkan
setelah melalui pengolahan yang berwarna coklat jernih. Warna coklat jernih pada limbah cair Carica
yang telah diolah menunjukkan tingkat keasamannya berkurang dibandingkan dengan limbah cair
Carica yang tidak di olah.
Selanjutnya kekeruhan limbah cair Carica dapat diketahui dengan mengukur besarnya
intensitas cahaya yang menembus air menggunakan Lux Meter.
Intensitas Cahaya
Intensitas Cahaya (Lux Meter)
300
255
250
200
150
100
50 23
0
Sebelum Setelah
Proses Proses
Pengo... Pengo...
Hasil percobaan sampel limbah cair Carica menggunakan Lux Meter menunjukkan
bertambahnya intensitas cahaya pada air limbah cair Carica yabg sudah melalui proses pengolahan
menggunakan bahan organik. Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya, air limbah dimasukkan
dalam gelas reaksi bening dan diterangi menggunakan cahaya senter dan diukur intensitas cahaya
yang menembus gelas reaksi menggunakan Lux Meter. Besarnya intensitas cahaya pada limbah cair
Carica adalag 23 Lux Meter, menunjukkan bahwa limbah cair Carica sangat keruh dan adanya
partikel-partikel zat padat yang terkandung dalam air. Berbeda dengan limbah cair Carica yang telah
melalui proses pengolahan dengan bahan organik, khususnya serbuk biji kelor yang mampu
mengkoagulasi partikel-partikel (kotoran) yang terkandung dalam air sehingga air menjadi jernih,
dan intensitas cahaya yang dihasilkan lebih besar yaitu 255 Lux Meter. Zat aktif yang terkandung
dalam biji kelor mampu mengabsorsi partikel-partikel air limbah. Begitu pula kandungan protein
tinggi didalamnya yang berperan sebagai koagulan partikel-partikel penyebab kekeruhan. Proses
koagulasi inilah yang mengubah warna air limbah menjadi jernih.