Laporan Praktikum Hasil Wawancara
Laporan Praktikum Hasil Wawancara
Laporan praktikum ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar
Agronomi
Disusun Oleh :
Kelompok 9
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan Laporan Praktikum Hasil Wawancara Petani Lobak didesa
Rasau Jaya.
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak dalam penulisan makalah ini,maka dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir.Hj. Siti Hadijah,M.Sc selaku
dosen yang telah memberikan kesempatan sehingga makalah ini dapat selesaidengan
lancar.Orang tua dirumah yang telah memberikan bantuan materil maupun do’anya,sehingga
pembuatan makalah ini dapat terselesaikan.Semua penulis yang tidak dapat saya sebutkan satu
per satu yang membantu pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya,penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk dari itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan.Akhir kata penulis sampaiakan terima kasih.
Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………………………………...…………. 2
Daftar Isi ……………………………………………………………………………… 3
Bab I.Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………….
1.2 Tujuan Wawancara…………………………………………………………………………. 4
1.3 Topik Wawancara ……………………………………………………………………………. 4
1.4 Waktu dan Tempat…………………………………………………………………………… 4
Bab II.Pembahasan...………………………………………………………………………………5
Bab III.Penutup…………………………………………………………………………………….11
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………..........11
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………….12
Bab V.Bukti Wawancara…………………………………………………………………………..12
3
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Wawancara
Lobak adalah tumbuhan yang masuk ke dalam famili Cruciferae.
Bentuk umbi lobak seperti wortel, tetapi isi dan kulitnya berwarna putih. Tanaman
lobak berasal dari Tiongkok, dan telah banyak diusahakan di Indonesia. Tanaman
yang mudah ditanam baik di dataran rendah maupun pegunungan.
4
II. PEMBAHASAN
2.1 Mengenal Tanaman Lobak
Lobak (Raphanus sativus)merupakan tanaman semusim berupa perdu berakar
tunggang.Lobak berbentuk umbi besar panjang atau bulat berwarna putih,kemerahan,atau
kehitaman. Spesies Raphanus sativus L mempunyai tiga varietas umum yang
dikenal.Dari tanaman ini pula masih banyak dikenal spesies-spesies lain yang merupakan
jenis liar,antara lain : Lobak (R. Sativus L. Var. Hortensis Backer),Rades (R.sativus L.
Var. Radicula Pres.A. DC). Lobak hitam (R. Sativus L. Var. Niger Mirat).
Kedudukan tanaman lobak dalam sistematika tumbuhan (taksonomi)
diklasifikasikan sebagai berikut
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub-divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Papaveralas
Famili : Brassicaceae (Cruciferae)
Genus : Raphanus
Spesies : Raphanus sativus L
Lobak (Raphanus sativus L) termasuk jenis tanaman sayuran semusim,berumur
pendek,dan berbentuk perudu atau semak.Lobak termasuk tanaman semusim karena
hanya satu kali reproduksi,setelah itu mati.Lobak berumur pendek hanya 40-60 hari.
Rasa lobak segar agak sedikit pedas,lobak juga dimanfaatkan untuk
menghilangkan dahak/lendir di kerongkongan,melancarkan air kencing,mengatasi
demam,dan gangguan ginjal.
II.2 Syarat Tumbuh Tanaman Lobak
Lobak menyukai iklim dataran tinggi yang dingin dengan suhu antara 15 0 dan
250C. Akan tetapi untuk budidaya lobak dengan suhu yang lebih tinggi
memungkinkan dan kira-kira 30% dari areal pertanaman di jumpai di dataran rendah
medium antara 200-450m dpl. Lobak jarang dibudidayakan didataran rendah karena
hasil yang dicapainya akan rendah dan kualitasnya kurang baik. Lobak membutuhkan
suhu yang rendah untuk pembungaan dan produksi benih.
5
Di dataran tinggi (diatas 700m) lobak akan mudah menghasilkan bunga dan biji.
Struktur lapisan olah tanah harus agak ringan, dalam, dan tidak berbatu untuk
menjamin pertumbuhan yang cepat dan umbinya berkulit mulus. Di tanah yang berat,
rasa lobak akan lebih pedas. Lobak agak toleran pada tanah yang sedikit asam dengan
PH 5,5 tetapi untuk mencegah penyakit akar gada lebih baik ditanam pada PH lebih
dari 6,5.
6
dengan lapisan tanah atas sambil meratakan permukaan tanah.Tahap
akhir adalah membuat alur-alur untuk tempat menanam benih lobak.
Arah alur-alur ini sebaiknya membujur dari Barat ke Timur agar
mendapatkan sinar matahari sebanyak-banyaknya. Cara pembuatan
alur dengan mencangkul tanah secara dangkal pada jarak antara alur
30cm. Tanah yang dicangkul cukup dalam dan sempurna akan
memberikan keleluasaan bagi pertumbuhan dan perkembangan akar
maupun umbi.
7
D. PemupukanLobak
Untuk memicu kesuburan tanaman dilakukan dengan pupuk NPK
mutiara cair.Cara penggunaanya 2 liter NPK cair dimasukkan ke dalam 8
liter air kemudian kocor/aduk-aduk hingga merata,barulah siramkan ke
masing-masing tanaman/tepat dibawah akar tanaman,yakni dosis per
tanamannya adalah 200 ml atau setara dengan besar gelas air minum sehari-
hari.Pupuk dapat diberikan saat kegiatan pendangiran.
E. Pemberantasan Hama dan Penyakit
8
1. Skala pertanian kecil atau lahan yang dimiliki oleh sebagian besar petani
relative sempit.
2. Modal yang dimiliki petani sangat terbatas.
3. Penggunaan teknologi yang masih sederhana.
4. Wilayah pemasaran hasil pertanian yang sifatnya masih sempit atau local.
5. Pembaruan agrarian (konservasi lahan pertanian) yang semakin tidak
terkendali
6. Ketersediaan bibit unggul yang masih terbatas
II.5 Solusi Petani
1. Lahan pertanian yang sempit membuat petani menggunakan sistem
tumpang sari.
2. Petani yang ingin memperluas usaha budidayanya pasti memerlukan
modal yang cukup besar,sementara keuntungan yang didapat tidak cukup
untuk mengembangan usaha baru.Maka petani biasanya medapat bantuan
finansial dari kelompok tani.
3. Petani menyewa jasa pekerja buruh dalam perawat tanaman budidayanya.
4. Petani memasarkan hasil panenya pada pedagang2 pasar tradisional di
sekitar daerah rasau dan para toke-toke di pasar sentral (flamboyan).
5. Akibat dari alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan kelapa
sawit,petani terpaksa menyawa lahan-lahan baru dari masyarakat.
6. Penjualan bibit unggul yang masih terbatas mengakibatkan petani tidak
dapat terus membudidayakan satu jenis saja.Hal ini bergantung pada ada
tidaknya bibit unggul dijual di pasaran.
II.6 Solusi Penulis
1. Pemerintah atau pihak yang berkepentingan memberikan penyuluhan atau
pelatihan langsung kepada petani untuk dapat memaksimalkan lahan yang
sempit tersebut agar dapat menghasilkan hasil pertanian yang maksimal.
2. Memberikan bantuan finansial kepada petani,caranya dengan
mengembangkan kelompok tani didesa-desa,dalam kelompok tani ini
diberikan bantuan pinjaman oleh pemerintah untuk mengelola modal ini
akan terjadi perputaran modal.
9
3. Satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan
meningkatkan teknologi yang saat ini dipakai oleh petani caranya dengan
lebih banyak mengadakan penelitian oleh ilmu dalam negeri agar dapat
menghasilkan teknologi tepat guna dengan harga yang lebih murah dan
pengunaanya mudah oleh petani-petani kecil yang kebanyakan memiliki
tingkat pendidikan yang relative lebih rendah.
4. Petani melulai organisasi seperti KUD atau kelompok tani dapat
mengemas hasil pertanian tersebut agar lebih tahan lama dan lebih
menarik tampilanya,hal ini akan memudahkan untuk menjual ke lingkup
yang lebih luas.
5. Regulasi konservasi lahan dengan ditetapkanya kawasan lahan abadi yang
eksistensinya dilindungi oleh undang-ungang.
6. Para ilmuan atau akademisi lebih giat lagi melakukan rekayasa genetika
agar dapat menghasilkan bibit unggul yang benar-benar dapat
diunggulkan.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lobak (Raphanus sativus L) termasuk jenis tanaman sayuran
semusim,berumur pendek,dan berbentuk perudu atau semak.Lobak termasuk
tanaman semusim karena hanya satu kali reproduksi,setelah itu mati.Lobak
berumur pendek hanya 40-60 hari.Dapat dibudidayakan dengan mudah.Jenis
tanaman ini dapat ditumpang sarikan sehingga pengolahan lahan dapat
menghasilkan panen yang maksimal.
Tanah yang baik untuk tanaman lobak adalah tanah gembur,
mengandung humus (subur), lapisan atas tanah yang tidak
mengandung kerikil(batu-batu kecil), dan derajat keasaman tanah 5-6. Waktu
10
penanaman yang cocok adalah saat musim hujan atau awal musim kemarau.
Untuk penanaman pada musim kemarau, tanaman harus cukup air.
3.2 Saran
1. Petani seharusnya dapat mengikuti perkembangan teknologi pertanian agar dapat
memaksimalkan hasil budidaya.
2. Petani harus mengurangi pemakaian pupuk kimia/pestisida karena selain
mengancam lingkungan hasil panen yang dijual dapat mengancam kesehatan
konsumen.
3. Petani ikut serta dalam kegiatan penyuluhan pertanian yang diadakan oleh
lembaga-lembaga penyuluh supaya dapat meningkat skill dalam bertani.
11