Anda di halaman 1dari 22

KURIKULUM

PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAAN PAKET C


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL (SPNF)

“SKB UNAAHA”

JL. ABUNAWAS No. 180 KELURAHAN AMBEKAIRI


KECAMATAN UNAAHA KABUPATEN KONAWE
e-mail : skbunaaha2016@gmail.com

TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM
PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C

Berdasarkan keputusan rapat pengelola atau penyelenggara SPNF-SKB Unaaha Kab. Konawe bersama
tutor tentang Penyusunan Kurikulum Program Pendidikan Kesetaraan Paket C maka kurikulum ini
dapat disahkan dan dapat digunakan sebagai pedoman pembelajaran di SPNF-SKB Unaaha Kabupaten
Konawe

Kurikulum ini berlaku mulai tahun pelajaran 2019/2020.


Unaaha, 1 Juli 2019

Penilik Kesetaraan, Kepala SPNF SKB Unaaha


Kab. Konawe

HALU, S. Pd AMIRUL GAFUR ASOKA, S. Pd


NIP. ……. NIP. 197507032009031001
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah, akhirnya kami dapat menyelesaikan

penyusunan Kurikulum Program Pendidikan Kesetaraan Paket C SPNF-SKB Unaaha Kab.

Konawe sebagai salah satu acuan satuan pendidikan yang ada di lembaga kami. Penyusunan

kurikulum ini dilakukan bersama-sama antara tutor dan pengelola / penyelenggara SPNF-

SKB Unaaha Kab. Konawe

Penyusunan Kurikulum Program Pendidikan Kesetaraan Paket C ini dilakukan

dengan merujuk pada Permendiknas No. 14 tahun 2007 tentang Standar Isi dan

Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan,

Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini merupakan aktualisasi

pengembangan kemampuan profesional tutor dalam pengembangan kurikulum. Untuk itu

kurikulum ini perlu selalu dievaluasi dan diperbaiki agar sesuai dengan perkembangan zaman

terutama di bidang pendidikan (kurikulun nasional) dan tuntutan jenjang pendidikan di

atasnya serta kebutuhan masyarakat.


Besar harapan kami kurikulum ini dapat dipergunakan khususnya tutor dalam

menyelenggarakan pembelajaran dan stakeholder lainnya dalam pembinaan penyelenggaraan

pendidikan.

Unaaha, 1 Juli 2019

Kepala SPNF SKB Unaaha


Kab. Konawe

AMIRUL GAFUR ASOKA, S. Pd


NIP. 197507032009031001

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi, potensi daerah, satuan
pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi di
daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu
pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.
Dua dari kedelapan Standar Nasional Pendidikan tersebut yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu
pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.

B. Tujuan Pengembangan Kurikulum

Tujuan pengembangan kurikulum ini untuk memberikan acuan kepada Tutor dan Tenaga
Kependidikan, dalam mengembangkan program-program yang akan dilaksanakan.
Kurikulum disusun agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk:

1. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Belajar untuk menghayati dan mengamati

3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

4. Belajar untuk bersama dan berguna untuk orang lain

5. Belajar untuk membangun dan menemukan dirinya melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Harapan kami kurikulum ini tidak sekedar sebuah dokumen, tetapi betul – betul sebagai
acuan tenaga pendidik dan kependidikan di dalam melaksanakan tugas utama dan
kewajibannya. Para pendidik hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang bersifat
mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreatifitas anak, efektif, demokratis,
dan menantang. Melalui kompetensi tutor semoga kurikulum ini menjadi pedoman yang
dinamis bagi penyelenggara pendidikan dan pembelajaran di SPNF-SKB Unaaha Kab.
Konawe .

C. Prinsip Pengembangan/ Pengelolaan Kurikulum


1. Berpusat pada potensi, perkembangan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi


sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
Bina Insani, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetennsi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta
tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik.

2. Beragam dan terpadu

Pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan
yang bermakna dan tepat antar substansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

D. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan


(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk
di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan sosial,
keterampilan akademik.

E. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian


keilmuan, dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan
antar semua jenjang pendidikan.

1. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selaluu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
2. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan
nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).

3. Tematik

Kurikulum dikembangkan dengan mengorganisasikan pengalaman – pengalaman secara


menyeluruh dalam tema – tema kontekstual yang mendorong terjadinya pengalaman belajar
baru yang meluas dan tidak tersekat – sekat oleh pokok – pokok bahasan sehingga dapat
mengaktifkan aktifitas mental peserta didik sekaligus aktifitas social yang menumbuhkan
kerjasama.

4. Partisipatif

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan agar


tercipta rasa memiliki dan bertanggungjawab dalam melaksanakannya.

F. Pengertian

1. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di


masingmasing satuan pendidikan. KTSP tersusun dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan,
dan silabus.

3. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau pada kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/alat/bahan belajar, silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi
dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pncapaian
kompetensi untuk penilaian. Contoh silabus terdapat pada lampiran. 4. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah sekenario proses pembelajaran yang harus


dilalui oleh guru dan peserta didik untuk merealisasikan tujuan dalam kompetensi dasar yang
memuat sekurang – kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Contoh rencana pelaksanaan pembelajaran
terdapat pada lampiran.

BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional

Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

Bina Insani dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

B. Tujuan Pendidikan Kesetaraan

1. Menjamin penyelesaian pendidikan dasar yang bermutu bagi peserta didik yang

kurang beruntung : putus sekolah, putus lanjut, tidak pernah sekolah, khususnya
perempuan, minoritas etnik dan anak yang bermukim di desa terbelakang, miskin,

terpencil atau sulit dicapai karena letak geografis dan atau keterbatasan transportasi

dalam rangka member konstribusi terhadap peningkatan APM dan APK pendidikan

dasar minimal 2 – 5 % dalam mempercepat suksesnya wajar dikdas 9 tahun

2. Menjamin pemenuhan kebutuhan belajar bagi semua manusia muda dan orang

dewasa melalui akses yang adil pada program belajar dan kecakapan hidup

3. Memberikan kontribusi terhadap peningkatan rata – rata lama pendidikan bagi

masyarakat Indonesia 9 tahun sehingga mampu meningkatkan Human Development

Index ( HDV ) dan upaya menghapus ketidakadilan gender dalam pendidikan dasar dan

menengah

4. Memberikan peluang kapada warga masyarakat yang ingin memiliki pendidikan


setara SMA atau sederajat dengan mutu baik
5. Melayani peserta didik yang memerlukan pendidikan akademik dan kecakapan
hidup secara fleksibel untuk mengaktualisasikan diri sekaligus meningkatkan mutu.

C. Visi

“Mewujudkan masyarakat yang berwawasan, berpendidikan, lebih kreatif dan produktif serta
mempunyai keterampilan dan kemandirian melalui pembelajaran sepanjang hayat”

D. Misi

1. Mengembangkan program Pendidikan nonformal melalui Pendidikan Anak Usia Dini


(PAUD), Pendidikan Kesetaraaan, Keaksaraan Dasar dan Keterampilan
2. Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental
yangdiperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi
3. Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan
sekolah formal

E. Tujuan Lembaga
1. Meningkatkan program belajar mengajar secara efekitif dan efisien untuk

menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang handal, maupun memiliki

kompetensi memasuki persaingan dunia kerja

2. Meningkatkan pelaksanaan kegiatan keahlian ketrampilan unggulan yang sesuai

dengan potensi, minat dan bakat peserta didik

3. Mendayagunakan sarana dan prasarana guna mendukung terlaksananya visi dan

misi SKB Unaaha

4. Mendayagunakan kompetensi dan profesionalitas tenaga kependidikan sesuai

dengan program pendidikan yang berorientasi pada perubahan

5. Menambah tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi dan profesionalitas

sesuai dengan kebutuhan kurikuler dan kebutuhan ekstrakurikuler

6. Mendorong tenaga kependidikan dan non kependidikan untuk maju dan berprestasi

baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional

7. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

1. Struktur Kurikulum
A. Struktrur kurikulum Paket C (Program IPS)

Bobot Satuan Kredit Kompetensi ( SKK )

Tingkatan 5 / Tingkatan 6 /
Derajat Mahir Derajat Mahir 2 Jumla
1 Setara Kelas Setara Kelas XI h
Mata Pelajaran X –
XII
1. Pendidikan Agama 2 4 6

2. Pendidikan 2 4 6
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 8 12

4. Bahasa Inggris 4 8 12

5. Matematika 4 8 12

6. Fisika 2 - 2

7. Kimia 2 - 2

8. Biologi 2 - 2

9. Sejarah 1 3 4

10. Geografi 1 7 8

11. Ekonomi 2 8 10

12. Sosiologi 2 8 10

13. Seni Budaya 2 4 6

14. Pendidikan Jasmani,


Olahraga dan 2 4 6
Kesehatan
15. Keterampilan 4*) 8*) 12*)
Fungsional*)
16. Muatan Lokal**) 2**) 4**) 6**)

17. Pengembangan 2 4 6
Kepribadian Profesional

Jumlah 40 82 122

Keterangan :
*) Pilihan mata pelajaran
**) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata
pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke
dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.

B. Muatan Kurikulum

Muatan kurikulum Paket C, meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh


dalam dua tingkatan. Paket C terdiri dari Tingkatan 5 ( Setara Kelas X ) dan
Tingkatan 6 ( Setara Kelas XI – XII ), Materi pelajaran keterampilan fungsional,
muatan lokal dan kegiatan pengembangan kepribadian profesional merupakan
bagian dari muatan kurikulum.

1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan


yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui
metode dan pendekatan tertentu.

Pada bagian ini satuan pendidikan mencantumkan 17 mata pelajaran untuk


program Pendidikan Kesetaraan Paket C termasuk keterampilan fungsional,
muatan lokal, dan pengembangan kepribadian profesional beserta alokasi
waktunya yang akan diberikan kepada peserta didik.

Kurikulum Paket C, SPNF SKB Unaaha , terdiri dari 17 mata pelajaran untuk
program Paket C yang harus diberikan kepada peserta didik. Mata Pelajaran
keterampilan fungsional dan muatan lokal merupakan mata pelajaran berbasis
keunggulan lokal yaitu dengan menggali potensi dan seni budaya daerah
Sedangkan pengembangan kepribadian profesional meliputi kegiatan layanan
konseling.

Pola pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk tatap muka, tutorial dan belajar.
2. Keterampilan fungsional

Keterampilan fungsional merupakan kegiatan pembelajaran untuk


memberikan bekal kemampuan bekerja atau berusaha, sehingga standar
kompetensi dan kompentensi dasar yang ingin dicapai perlu disusun sendiri
oleh satuan pendidikan.

Mata pelajaran ini merupakan pilihan yang harus diikuti oleh setiap peserta
didik berdasarkan minat, potensi dan kebutuhan peserta didik melalui analisis
minat dan kebutuhan belajar, sehingga dijadikan kesepakatan bersama antara
pengelola kelompok belajar, tutor dan peserta didik. Satuan pendidikan dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran keterampilan fungsional, atau dua
mata pelajaran keterampilan dalam satu tahun pelajaran.
3. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan


kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang substansi materinya dapat disesuaikan dan menjadi
bagian dari mata pelajaran lain atau mata pelajaran sendiri.

Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah dan diterapkan di kelompok
belajar adalah : Bahasa Tolaki yang diberikan melalui mata pelajaran seni
budaya dan ketrampilan fungsional. Muatan lokal wajib bagi semua peserta
didik

4. Kegiatan Pengembangan Kepribadian Profesional

Pengembangan kepribadian profesional merupakan kemampuan


mengembangkan diri untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mengelola
potensi, bakat, minat, prakarsa, tindakan, dan waktu secara profesional sesuai
tujuan dan kebutuhan, yang dapat dilakukan antara lain melalui layanan
konseling.
Kegiatan pengembangan kepribadian profesional di SKB Unaaha dilakukan di
bawah bimbingan konselor, tutor, atau tenaga kependidikan yang dilakukan
dalam bentuk kegiatan bimbingan dan penyuluhan. Kegiatan pengembangan
kepribadian profesional dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah pribadi, kehidupan sosial, belajar,
dan pengembangan karier peserta didik. Kegiatan layanan konseling
dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan kelompok dan atau bimbingan
personal peserta didik sesuai kebutuhan.
5. Mata Pelajaran yang diujikan

N Paket C
o Mata Pelajaran
IPS

1. Pendidikan X
Kewarganegaran
2. Bahasa Indonesia X

3. Bahasa Inggris X

4. Matematika X
5. IPA -

6. IPS -

7. Fisika -

8. Kimia -

9. Biologi -

10 Sejarah X
.

11 Geografi X
.

12 Ekonomi X
.

13 PJOK X
.

14 Sosiologi X
.

15 Seni Budaya X
.

16 Bahasa Daerah (Mulok) X


.

6. Beban Belajar

Beban belajar dinyatakan dalam SKK yang menunjukkan bobot kompetensi


yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program
pembelajaran.

1. Beban belajar dinyatakan dalam Satuan Kredit Kompetensi ( SKK )

2. SKK merupakan modifikasi dari SKS, hanya perhitungan satuan berbasis


capaian kompetensi bukan waktu pembelajaran
3. Dengan SKK diharapkan lebih dapat menghargai pengalaman belajar Bina
Insani yang selama ini banyak dilakukan masyarakat
4. Prior Learning Assesment ang Recognition merupakan perangkat sistem
penilaian yang akan dikembangkan
5. SKK merupakan ukuran kegiatan pembelajaran yang pelaksanaannya
fleksibel
6. SKK dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur
Pendidikan formal, kursus, keahlian dan pengalaman yang relevan
7. Dengan SKK, kegiatan tatap muka, praktek ketrampilan, dan kegiatan Bina
Insani yang terstruktur dapat dirancang sesuai kebutuhan peserta didik di
bawah supervisi pendidik
8. 1 ( satu ) SKK setara dengan 1 ( satu ) jam pelajaran Tatap Muka ( TM )
pada jenjang atau 2 tutorial ( Tt ) atau 3 Bina Insani ( Md )
9. Jam pelajaran ditetapkan untuk Paket C 1 jam = 40 Menit

7. Kegiatan Belajar Dalam Satuan Kredit Kompetensi

1. Setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan pembelajaran baik dalam


bentuk tatap muka, tutorial maupun Bina Insani sesuai dengan jumlah
SKK yang tercantum dalam standar isi
2. Program Paket C ( IPA / IPS ) Tingkatan 5 / Mahir 1 ( Setara Kelas X )
mempunyai beban 40 SKK setara dengan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan minimal 20 SKK per semester.

3. Program Paket C ( IPA / IPS ) Tingkatan 6 / Mahir 2 ( Setara Kelas XI –


XII ) mempunyai beban 82 SKK setara dengan kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan minimal 21 SKK per semester.
4. Pengaturan kegiatan pembelajaran adalah sbb : tatap muka minimal 20%,
tutorial minimal 30% dan Bina Insani maksimal 50%

8. Kriteria Ketuntasan Minimal

1. Penetapan KKM

 KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran

 KKM ditetapkan oleh forum tutor inti atau kelompok kerja tutor

 Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 –


100

 Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100

 Lembaga dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan belajar


maksimal

 Nilai KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar peserta didik

2. Kriteria

 Kerumitan

 Daya dukung

 Intake ( rata – rata kelas )

3. Penafsiran Kriteria

 Kerumitan
Tinggi ( 1 )
Sedang ( 2 )
Rendah ( 3 )
 Daya Dukung
Tinggi ( 3 )
Sedang ( 2 )
Rendah ( 1 )
 Intake

Tinggi
( 3 )  Sedang ( 2 )
Rendah ( 1 )
3. Penafsiran Kriteria Menjadi Nilai

a. Kerumitan

• Tinggi ( 50 – 64 )
• Sedang ( 65 – 80 )
• Rendah ( 81 – 100 )

b. Daya dukung
• Tinggi ( 81 – 100 )
• Sedang ( 65 – 80 )
• Rendah ( 50 – 64 )

c. Intake

• Tinggi ( 81 – 100 )
• Sedang ( 65 – 80 )
• Rendah ( 50 – 64 )

Contoh : jika indikator yang dimiliki kompleksitas rendah, daya dukung


tinggi dan intake sedang maka nilainya 3+3+2/9x100 = 88,89 maka
dibulatkan KKM 89.

9. Kenaikan Kesetaraan Tingkatan dan Derajat

Kenaikan tingkatan dan derajat dilaksanakan pada setiap akhir pencapaian


kompetensi. Waktu yang dibutuhkan tergantung pada pola pembelajaran yang
dilakukan. Dengan pola tatap muka kelompok belajar membagi satu tingkatan
dan derajat dalam beberapa satuan waktu yang pada akhir satuan waktu tersebut
diadakan penilaian hasil
belajar sebagai wujud dari pencapaian Standar kompetensi. Setelah semua
Standar kompetensi dapat dicapai dilakukan kenaikan tingkatan dan derajat
dengan Kriteria kenaikan yang berlaku di kelompok belajar adalah setelah
peserta didik memenuhi persyaratan berikut, yaitu:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran satu tingkatan dan derajat;

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;

c. Kenaikan kelas juga mempertimbangkan kehadiran dalam tatap muka


mencapai minimal 65%.

Dengan mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta


didik dinyatakan telah menyelesaikan Paket C setelah memenuhi
persyaratan berikut, yaitu:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;

c. Lulus Ujian Nasional semua mata pelajaran yang diujikan;

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu belajar efektif, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Anda mungkin juga menyukai