Anda di halaman 1dari 16

PERKAWINAN SEDARAH

DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN GENETIKA


Oleh: Anis Khafizoh
Mahasiswa Pasca Sarjana
Universitas Sains Al-Qur`an
Email: nisaainulipa@yahoo.co.id

Abstrak
Pernikahan sedarah atau disebut juga pernikahan senasab adalah perkawinan
yang di lakukan antara seorang wanita dan seorang laki-laki yang masih memiliki
hubungan darah yang sangat dekat. Allah SWT. mengharamkan mengawini
perempuan-perempuan yang ada hubungan, mahram, baik karena nasab, susuan
ataupun semenda. Keharaman tersebut bersifat permanen, sampai kapan pun dan
dalam situasi apapun. Dalam perspektif hukum, perkawinan sedarah merupakan
perkawinan yang sah, namun setelah diketahui Maka perkawinan tersebut batal
demi hukum. Perkawinan sedarah apapun keadaannya apabila dilakukan dengan
sengaja hukumnya haram. Perkawinan sedarah dapat menimbulkan penurunan
kualitas keturunan yang dihasilkan. Inbreeding sangat mempengaruhi komposisi
gen keturunan yang dihasilkan. Kemungkinan munculnya Fraksi homozigot akan
bertambah besar. Pada manusia yang memiliki gen resesif homozigot
menyebabkan banyak kelainan genetik, bahkan kadang-kadang letal (mati).
Hikmah dilarangnya perkawinan sedarah adalah menjaga kehormatan diri dan
keluarga, serta yaitu mencegah kerusakan dan efek-efek negatif yang dapat muncul
pada generasi keturunannya.

Kata kunci : Perkawinan sedarah, Haram, Faktor genetika

A. Pendahuluan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan


Perkawinan didefinisikan sebagai rumah tangga yang sakinah, mawadah
ikatan lahir batin antara seorang pria dan warahmah”
dengan seorang wanita sebagai suami- Pernikahan atau keberpasangan
istri dengan tujuan membentuk keluarga merupakan ketetapan Ilahi atas segala
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal makhluk. Berulang-ulang hakikat ini
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. ditegaskan oleh Allah di dalam Al-
(Undang-Undang No. 1 tahun 1974). Qur’an. Diantaranya dalam firman-Nya,
Kompilasi Hukum Islam dalam pasal 2 Q.S. Az-Zariyat: 49; Q.S. Yasin: 36; Ar-
menyebutkan “perkawinan menurut Rum: 21; dan Q.S. An-Nahl: 72. Para
hukum Islam adalah pernikahan, yaitu Ulama sepakat bahwa hukum asal
akad yang sangat kuat atau mîṡâqan perkawinan adalah jâiz (diperbolehkan)
ghalîẓan untuk menaati perintah Allah atau mubah. Namun demikian hukum
dan melaksanakannya merupakan asal tersebut dapat berubah berdasar
ibadah” dan pasal 3 “perkawinan situasi dan kondisi yang melingkupinya.
Vol. III No. 01, Mei 2017

Dari hukum mubah dapat berubah antar-kerabat akan menghasilkan


menjadi sunnah, yaitu bagi orang yang keturunan yang cacat dan rentan
berkehendak serta memiliki kemampuan terhadap penyakit, menurunnya
menafkahi; dapat menjadi wajib, yaitu tingkatan reproduksi seksual, sampai
bagi orang yang memiliki kecukupan kepada kemandulan (Muhammad Kamil
dan dia takut akan tergoda pada Abdushshamad, 2007: 222). Ilmu
kejahatan (zina); dapat menjadi makruh, pengetahuan modern menemukan bahwa
yaitu bagi orang yang tidak mampu dalam komposisi gen yang luar biasa
memberi nafkah, dan dapat menjadi kecil menyimpan sangat banyak rahasia
haram bagi orang yang akan menyakiti yang akan diperlihatkan oleh Allah bila
perempuan yang dikawininya. (Wawan Dia menghendakinya. Di antara rahasia
Susetya, 2008: 10) tersebut adalah sifat dan karakter yang
Salah satu rukun perkawinan adalah menentukan bentuk, tabiat, pembawaan,
mempelai pria dan mempelai wanita. sifat jasmani dan kejiwaan. Bahkan
Disyaratkan tidak adanya penghalang kesiapannya untuk menerima atau
yang dapat menghalangi melawan berbagai mikroba dan bakteri,
dilangsungkannya aqad nikah. Di antara sebagaimana ia juga dapat menurunkan
penghalang yang dapat menghalangi kesiapan untuk menghadapi berbagai
terjadinya perkawinan yaitu : (1) adanya penyakit. Ilmu pengetahuan modern juga
hubungan kekerabatan karena nasab atau telah melangkah jauh lebih maju ketika
garis keturunannya; (2) adanya ia menyimpulkan bahwa manusia
hubungan kekerabatan karena pertalian tercipta dalam bentuk rumusan
perkawinan yang sudah adsebelumnya; kompleks yang sudah terprogram.
dan (3) adanya kekerabatan karena Apabila setetes sperma sudah menetap di
hubungan persusuan. dalam rahim, maka mulailah dia
Genetika merupakan cabang ilmu memperlihatkan rahasianya yang masih
biologi yang mempelajari tentang samar-samar secara bertahap, sesuai
pewarisan (penurunan karakteristik dari dengan program yang sudah ditentukan.
orang tua atau induk kepala Di sela-sela proses yang panjang ini, gen
keturunannya) dan variasi (berbagai mulai melepaskan diri dari bentuknya
perbedaan yang tampak di antara semua yang masih sembunyi. Sel-sel pun mulai
makhluk hidup). Genetika sebagai salah mengambil sifat-sifat aslinya yang
satu cabang sains (ilmu pengetahuan) khusus.
modern menyatakan bahwa perkawinan

62 Perkawinan Sedarah
Vol. III No. 01, Mei 2017

Tulisan ini mengkaji perkawinan Al-Qura’an menggunakan kata


sedarah dalam hukum Islam, dengan nikah ini untuk makna tersebut, di
menggunakan Genetika sebagai samping secara majazi diartikannya
pendekatan. Kajian difokuskan pada (1) dengan “hubungan seks”. Kata nikah
Bagaimana pengaruh faktor genetik dalam berbagai bentuknya ditemukan
terhadap perkawinan sedarah? (2) sebanyak 23 kali. Secara bahasa pada
Bagaimana pandangan Islam tentang mulanya kata nikah digunakan dalam arti
diharamkannya perkawinan sedarah? berhimpun. Al-Qur’an juga
Dan (3) Apa hikmah di balik dilarangnya menggunakan kata zawwaja dari kata
perkawinan sedarah? zawwaj yang berarti “pasangan”. Ini
karena pernikahan menjadikan
B. Hasil dan Pembahasan seseorang memiliki pasangan (Quraisy
1. Wanita yang Haram Dinikahi Shihab, 2007: 253).
(Maḣram)
Perkawinan sedarah yaitu
Kata nikah berasal dari Bahasa Arab perkawinan yang di lakukan antara
yang telah diserap menjadi kosa kata seorang wanita dan seorang laki-laki
Bahasa Indonesia, makna asalnya ialah: yang masih memiliki hubungan darah
berkumpul, menindas, memasukkan yang sangat dekat, seperti kakak dan
(sesuatu). Di samping juga berarti adik, saudara sesusuan, atau orang tua
bersetubuh dan berakad. (Harun dan anaknya. Allah SWT.
Nasution dkk, 2002: 856). Dalam mengharamkan mengawini perempuan-
perspektif Fiqh Perbandingan Lima perempuan yang ada hubungan,
Mazhab secara bahasa nikah berarti mahram, baik karena nasab, susuan
menggabungkan atau mengumpulkan. ataupun semenda. Dan semua ini haram
Menurut Al-Azhari, sebagaimana sampai kapanpun dan dalam situasi
dikutip Ibrahim Jannati (2007: 300), apapun (Muhammad Ali Ash-Shabuni,
makna asli nikah dalam bahasa Arab 2003: 399).
adalah bersetubuh, perkawinan disebut Rasulullah menyertakan keharaman
nikah karena ia sebab untuk bersetubuh. menikahi karena hubungan menyusui
Kamus besar bahasa Indonesia dengan keharaman karena hubungan
mengartikan nikah sebagai (1) perjanjian kekerabatan dan hubungan nasab.
antara laki-laki dan perempuan untuk Wanita yang haram dinikahi secara
bersuami istri (dengan resmi), (2) permanen dibedakan menjadi tiga
perkawinan. golongan yaitu:

Perkawinan Sedarah 63
Vol. III No. 01, Mei 2017

a. Wanita yang memiliki kekerabatan b. Wanita yang memiliki kekerabatan


nasab, yaitu hubungan yang timbul karena persusuan (raḍa’ah), yaitu
karena kelahiran, yang terdiri atas: hubungan yang timbul karena wanita
1) Aṣal dari para ibu keatas. Yang menyusui seseorang yang bukan
dimaksud dengan asal adalah ibu anaknya sendiri. Hubungan
kandung seseorang dan ibunya ibu kekerabatan karena persusuan adalah
(nenek) ke atas. Ibunya bapak, sebagai berikut:
ibunya kakek baik seayah ataupun 1) Ibu yang menyusui ke atas (nenek
seibu ke atas. dan seterusnya). Yang dimaksud
2) Far’ (keturunan) yaitu anak adalah ibu yang menyusui dan
perempuan kebawah. Yang ibunya ibu, dari nasab maupun dari
dimaksud dengan far’i adalah anak persusuan, ke atas. Juga ibunya
perempuan dan keturunannya dan bapak dan kakek persusuan, dari
anak perempuan dari anak laki- nasab maupun dari persusuan.
laki kebawah dan keturunannya. 2) Anak perempuan yang di susui ke
3) Anak-anak perempuan dari kedua bawah. Yaitu anak perempuan
orangtua atau salah satu keduanya, yang disusui air susu istri seorang
kebawah. Yang dimaksud dalam laki-laki yang sebetulnya untuk
hal ini adalah saudara-saudara anak kandung laki-laki itu.
perempuan, baik seayah ibu Demikian juga anak dari anak
maupun seayah atau seibu saja dan perempuan tersebut, baik dari
anak-anak wanita keturunan nasab maupun dari persusuan, ke
mereka. Baik dari anak-anak bawah, dan anak perempuan dari
perempuan maupun anak- anak laki-laki perempuan tersebut.
perempuan dari anak laki-laki. 3) Anak-anak perempuan dari bapak-
4) Tingkatan pertama dari anak-anak ibu persusuan. Yang dimaksud
kakek dan nenek ke atas. Yang adalah saudara-saudara
dimaksud dalam hal ini adalah perempuan persusuan, anak-anak
saudara-saudara bapak yang perempuan mereka, baik karena
perempuan (bibi dari ayah) dan nasab ataupun persusuan, ke
saudari-saudari ibu yang bawah, dan anak-anak perempuan
perempuan (bibi dari ibu) (Ahmad dari saudara-saudara laki-laki
Jad, 2008: 149). persusuan dan anak-anak

64 Perkawinan Sedarah
Vol. III No. 01, Mei 2017

perempuan dari anak-anak dinikahi karena hubungan pernikahan


perempuan tersebut, ke bawah. ada empat kelompok yaitu:
4) Tingkatan pertama dari anak-anak 1) Istri ayah (ibu tiri) yang dimaksud
kakek dan nenek persusuan. Yang dengan ayah adalah semua
dimaksud adalah saudara-saudara orangtua laki-laki, yang karenanya
perempuan ayah dan saudara- mencakup ayah dan kakek dari
saudara perempuan ibu persusuan. arah ayah atau dari arah ibu, ke
Sedangkan anak-anak perempuan atas.
dari saudara-saudara perempuan 2) Ibu istri (mertua) yang dimaksud
ayanh persususan dan anak-anak dengan ibu di sini adalah setiap
perempuan dari saudara laki-laki orangtua perempuan. Oleh karena
ibu persusuan tidak haram dinikahi itu haram menikahi ibu kandung
disebabkan hubungan menyusui dari istri dan haram pula ibu dari
tersebut sebagaimana tidak haram ibu tersebut, ibu dari ayahnya, ibu
dinikahi disebabkan hubungan dari kakeknya, baik seayah
darah. maupun seibu, ke atas.
c. Wanita yang memiliki kekerabatan 3) Istri anak laki-laki (menantu) yang
karena Hubungan pernikahan dimaksud dengan anak adalah
(muṣâharah), yaitu hubungan yang setiap anak laki-laki yang
timbul karena adanya pernikahan mencakup langsung, anak laki-laki
(Ahmad Jad, 2008: 419). Muṣâharah dari anak laki-laki, dan anak laki-
adalah kekerabatan yang muncul dari laki dari anak perempuan, ke
hasil perkawinan. Dari hubungan bawah. Seorang wanita menjadi
kekerabatan ini biasanya terjalin istri bagi masing-masing orang
hubungan kasih sayang antara suami tersebut di atas semata-mata
istri dan kedua keluarga mempelai. karena telah terjadi akad nikah
Pergaulan antara keduanya pun atasnya dan dia haram dinikahi
menjadi tak terhindarkan. Karena oleh orangtua-orangtua mereka,
itulah, Islam sangat berharap meskipun laki-laki tersebut belum
hubungan ini dikelilingi dengan pagar menyetubuhinya, sebagaimana
yang dapat melindungi akhlak dan keharaman menikahi istri ayah
yang dapat melindungi agama dalam semata-mata karena telah
diri manusia. Wanita yang haram terjadinya akad.

Perkawinan Sedarah 65
Vol. III No. 01, Mei 2017

4) Anak-anak istri (anak tiri) yang tampak lebih mirip dengan orang tua dan
dimaksud dengan anak-anak istri saudara laki-laki atau perempuan kita
adalah anak perempuan istri yang dibandingkan dengan orang lain, karena
berasal dari laki-laki lain. Anak- kiat dan keluarga memiliki resep genetik
anak istri mencakup anak-anak yang mirip. Gen tidak hanya
perempuan istri, anak-anak menghubungkan kita dengan kerabat
perempuan dari anak-anak terdekat (orang tua, kakek-nenek, dan
perempuan istri dan anak-anak seterusnya). Tetapi juga dengan kerabat
perempuan dari anak-anak laki- dalam garis evolusi yang sama (Martin
laki istri, ke bawah. Keharaman Brookes, 2005: 6)
menikahi anak-anak perempuan Genetika adalah cabang ilmu
dari istri adalah karena biologi yang mempelajari tentang
perlindungan dan kasih sayang pewarisan (penurunan karakteristik dari
terhadap mereka dari suami ibu orang tua atau induk kepada
mereka menjadi tanggung jawab keturunannya) dan variasi (berbagai
dan kewajibannya seakan-akan perbedaan yang tampak di antara semua
mereka adalah anak kandung makhluk hidup). Genetika modern
sendiri, lebih-lebih mereka butuh memungkinkan kita menelusuri garis
untuk mondar-mandir menemui keturunan, sehingga kita dapat
ibu mereka dan bergaul dengan menemukan berbagai resep genetik yang
suaminya (Ahmad Jad, 2008: 427). tersembunyi di dalam tubuh manusia dan
semua makhluk hidup. Resep genetik
2. Faktor Genetik dalam dapat mengungkap sejarah biologis kita.
Perkawinan Sedarah
Genetika merupakan cabang sains baru,
Tidak ada dua orang yang persis
sebagian besar penemuan di bidang
sama. Bahkan kembar identik, yang
genetika terjadi pada abad 20, sebelum
memiliki komposisi genetik yang sama,
muncul pemahaman ilmiah, dulu ada
tidak persis sama. Keunikan tersebut
segudang mitos dan takhayul tentang
sebagian disebabkan oleh GEN yaitu
pewarisan sifat (Martin Brookes, 2005: 8).
suatu set instruksi yang tersandi di dalam
Disiplin ilmu genetika modern
tubuh kita. Gen dalam tubuh kita
menegaskan bahwa kemiripan antara
diwariskan dari kedua orang tua kita,
anak dan kedua orang tuanya bisa jadi
separuh dari ibu kita, dan separuh dari
tidak kentara karena silih bergantinya
ayah kita. Itulah mengapa seringkali kita
karakter-karakter fisik dari bapak kita

66 Perkawinan Sedarah
Vol. III No. 01, Mei 2017

Adam dan ibu kita Hawa hingga lahirnya “mangalia” yang sama-sama
anak manusia. Sebagian karakter- menyebabkan kekurangan darah akut
karakter ini barangkali tampak menonjol dan tersebar di negara-negara Afrika
(karakter-karakter dominan), dan yang miskin dan kawasan-kawasan
sebagian lagi terpendam (karakter- pandemi malaria (Zaghul An-Najar,
karakter recessive). Jika kebetulan si 2007: 113).
ayah dan si ibu atau leluhur keduanya Kendati manusia sejak dahulu telah
sama-sama membawa karakter mengetahui wacana turun-temurunnya
recessive. (misalnya berkulit hitam) karakter orang tua dan leluhurnya pada
maka akan dipastikan akan ada yang anak manusia atau organisme lain yang
membawa karakter recessive. Sudah berkembang biak lewat perkawinan,
terbukti secara ilmiah bahwa keluarga namun mekanismenya masih belum
dekat tingkat dua(sepupu/anak-anak dapat diketahui secara jelas. Misteri ini
paman dan bibi) memiliki kesamaan gen sedikit terpecahkan pada akhir abad ke-
hingga presentase tertentu, sehingga jika 19, oleh rumusan Gregor Mendell
terjadi perkawinan antara mereka maka (1822–1884) mengenai mekanisme
tingkat kemunculan karakter-karakter pewarisan sifat, setelah melakukan
recessive pun meningkat, dan bisa jadi pengamatan dan penelitian yang
sebagiannya merupakan faktor penyebab difokuskan pada tanaman buncis
sejumlah penyakit yang membuat (kacang polong). Dari sini Mendell
keturunan yang dihasilkan lahir lemah menyimpulkan bahwa proses mutasi
atau cacat. Salah satu penyakit keturunan (perpindahan) karakter dari generasi ke
yang dibawa oleh karakter-karakter generasi berlangsung melalui beberapa
recessive dan muncul dengan adanya faktor yang sangat kecil, yang lebih
perkawinan sedarah tingkat pertama, lanjut dikenal dengan nama “gen”.
apalagi yang berlangsung beberapa Istilah gen pertama kali dikemukakan
generasi berturut-turut, adalah penyakit pada tahun 1909 oleh seorang ahli
thalassemia dengan beragam jenisnya biologi Denmark bernama Wilhelm
(mayor, minor, alfa, dan beta). Penyakit Johannsen (1857-1927) (Zaghul An-
ini mengakibatkan gejala kekurangan Najar, Tt: 114). Pada tahun 1912
darah akut dan paling banyak tersebar di Thomas Hunt Morgan (1866 –1945),
kawasan lembah Laut Tengah. Penyakit menemukan peranan kromosom dan gen
sejenis yang ditimbulkan oleh faktor dalam proses pembentukan janin, yaitu
perkawinan sedarah adalah penyakit bahwa pembentukan manusia ditentukan

Perkawinan Sedarah 67
Vol. III No. 01, Mei 2017

pada sperma laki-laki (sepermatozoon) oleh huruf A, G, C dan T. Seuntai DNA


dan sel wanita (ovum). Bahkan, dapat memiliki sekuens (urutan) yang
pengaruh keturunan dalam gen tersusun dari keempat huruf tersebut
berlangsung selama berabad-abad dalam susunan yang bervariasi. Apabila
sehingga bertalian sampai kepada nenek DNA dari semua sel tubuh manusia
moyang (Muhammad Kamil direntangkan dari ujung ke ujung
Abdushshamad, Tt: 220). panjangnya sama dengan jarak bumi ke
DNA (deoxyribonucleic acid/asam bulan bolak-balik lebih dari 700.000
dioksiribonukleat) merupakan materi kilometer. DNA dari satu sel tubuh
genetik dari sebagian besar organisme, manusia mengandung kira-kira 3000 juta
merupakan bahan baku gen dan huruf (Martin Brookes, 2005: 12).
strukturnya merupakan kunci dari cara Karakter-karakter genetik di angkut
kerja kode genetik. Tiap kromosom di dalam inti sel dalam bentuk molekul-
adalah suatu molekul DNA yang sangat molekul lembut yang dikenal dengan
panjang. Molekul kimia penyusun DNA nama “kromosom” (pewarna), dan
dinamakan nukleotida. Satu nukleotida disebut demikian karena kemampuannya
terdiri dari satu molekul gula dan satu memberikan pewarnaan melebihi
molekul fosfat yang terikat pada salah bagian-bagian sel lainnya. Jumlah
satu basa DNA, yaitu Timin, Adenin, kromosom di dalam inti sel hidup
Guanin dan Sitosin. Bentuk molekul ditentukan oleh masing-masing spesies
DNA adalah salah satu ciri khasnya. makhluk hidup. Pada spesies manusia
Bentuk molekul DNA menyerupai misalnya, jumlah kromosom yang ada di
tangga spiral atau dikenal secara ilmiah setiap sel tubuh berjumlah 46 yang
dengan sebutan heliks ganda. Molekul tersusun dalam 23 pasang, kecuali sel-sel
tersebut memiliki dua untai yang saling reproduksi (reproductive or germ cells)
berpilin dengan penghubung- misalnya spermatozoa (sperma jantan)
penghubung diantara kedda untai dan ovum (sperma betina) yang masing-
tersebut sehingga membentuk anak masing hanya mengandung separuh dari
tangga. Meskipun sangat panjang, DNA jumlah di atas (yaitu 23 kromosom saja).
sebenarnya merupakan molekul yang Jika keduanya (spermatozoa dan ovum)
cukup sederhana. Tiap untai terdiri dari bertemu dan terjadi proses pembuahan,
deretan linier unit-unit kimia dasar yang maka jumlah definitif kromosom spesies
disebut dengan NUKLEOTIDA. Ada manusia akan sempurna (genap 46) di
empat macam nukleotida yang diawali dalam nuṭfah amsyaj (campuran sperma)

68 Perkawinan Sedarah
Vol. III No. 01, Mei 2017

yang terbentuk dari proses pembuahan memandang bahwa sebagian yang


dan dikenal dengan istilah zigot. Dan ini disebut diatas, berkedudukan semacam
merupakan fase pertama kehidupan janin anak, saudara, dan ibu kandung, yang
(Zaghlul An-Najjar, Tt: 256). kesemuanya harus dilindungi dari rasa
Zigot menampung karakter-karakter birahi. Ada juga yang memahami
ayah dan leluhurnya serta karakter- larangan perkawinan antar kerabat
karakter ibu dan leluhurnya. Sehingga supaya Al-Qur’an memperluas
janin yang dihasilkan pun memiliki hubungan antar keluarga lain dalam
kadar kemiripan dan perbedaan dengan rangka mengukuhkan satu masyarakat
kedua orang tua dan leluhur-leluhurnya. M. Quraish Shihab, 2007: 259).
Jika leluhur salah satu orang tua ada Ilmu pengetahuan modern juga
yang memiliki karakter-karakter buruk menyatakan bahwa perkawinan antar
atau penyakit-penyakit, maka kerabat akan memunculkan sifat-sifat
kemungkinan penularan karakter- recessive. Demikian juga kemungkinan
karakter atau penyakit tersebut pada munculnya penyakit akan bertambah
janin sangat terbuka (Zaghlul An-Najjar, dengan adanya perkawinan antarkerabat,
Tt: 257). seperti penyakit metabolisme turunan
Perkawinan sedarah atau (Inbornerror of Metabolism), penyakit
perkawinan antar spesies yang memiliki menular Wilsons (Wilsons Desease),
gen sangat dekat memiliki dampak yang penyakit Taysacs, kusta keturunan
sangat serius. Resiko genetik dalam (Leprae), kencing Hitam (Alkaptunoria).
perkawinan sedarah memberikan alasan Dalam ilmu genetik, perkawinan
biologis yang bagus mengapa dengan sesama kerabat keluarga (sampai
perkawinan tersebut adalah hal yang sejauh sepupu II – great grandparents
tabu dilakukan di sebagian besar yang sama) disebut dengan
masyarakat. consanguineous marriage. Secara umum
Dalam pandangan masyarakat, consanguineous marriage
perkawinan antara keluarga dekat dapat diterjemahkan sebagai perkawinan
melahirkan anak cucu yang lemah sedarah. Penelitian-penelitian secara
jasmani dan ruhani. Di samping itu populasional menunjukkan bahwa anak-
hubungan kekerabatan harus dijaga agar anak hasil perkawinan sedarah ini
tidak menimbulkan perselisihan atau memiliki risiko lebih besar menderita
perceraian sebagaimana yang dapat penyakit-penyakit genetik tertentu.
terjadi antar suami-istri. Ada lagi yang Terutama yang sifat penurunannya

Perkawinan Sedarah 69
Vol. III No. 01, Mei 2017

autosomal recessive. Pada penurunan perempuan yang ada hubungan


sifat seperti ini, pembawa (carrier) tidak kekerabatan, baik karena nasab ataupun
akan menunjukkan gejala apapun. susuan. Dan keharaman tersebut bersifat
Sementara itu karena orang-orang dalam permanen, sampai kapan pun dan dalam
satu keluarga memiliki proporsi materi situasi apapun. Allah telah menjelaskan
genetik yang sama, maka suami istri di dalam Al-Qur`an:
yang memiliki hubungan saudara juga
‫ﭰ ﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ‬
memiliki risiko membawa materi
‫ﭶ ﭷ ﭸ ﭹ ﭺﭻ ﭼ ﭽ ﭾ‬
genetik yang sama Anak yang dihasilkan
dari perkawinan (sedarah maupun tidak)
‫ﭿ ﮀﮁﮂﮃ ﮄ‬
dimana kedua orang tuanya adalah ‫ﮅ ﮆﮇﮈ‬
pembawa suatu penyakit genetik ‫ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ‬
autosomal recessive dapat menderita ‫ﮎﮏ ﮐ ﮑ‬
penyakit tersebut (kemungkinan 25%),
‫ﮒ ﮓ ﮔ ﮕ‬
dapat menjadi carrier juga
‫ﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ‬
(kemungkinan 50%) atau sama sekali
sehat dan bukan carrier (kemungkinan ‫ﮛ ﮜﮝﮞﮟﮠﮡ‬
25%) (Agung Hidayat, Tt: 5). ‫ﮢﮣ ﮤﮥﮦ‬
‫ﮧﮨﮩ ﮪ ﮫ‬
3. Perkawinan Sedarah dalam
Perspektif Hukum Islam dan ‫ﮬﮭﮮﮯ ﮰ ﮱﯓ‬
Genetika
‫ﯔﯕﯖ ﯗﯘ ﯙﯚﯛ‬
Segala sesuatu yang diharamkan
oleh Allah sudah pasti banyak madharat Artinya: “Dan janganlah kamu kawini
wanita-wanita yang telah
(bahaya) yang ditimbulkannya. dikawini oleh ayahmu,
Jikalaupun manfaatnya ada tetap saja terkecuali pada masa yang
telah lampau. Sesungguhnya
madharat lebih mendominasi. perbuatan itu Amat keji dan
Perkawinan sedarah yaitu dibenci Allah dan seburuk-
buruk jalan (yang
perkawinan yang di lakukan antara ditempuh).Diharamkan atas
seorang wanita dan seorang laki-laki kamu (mengawini) ibu-
ibumu; anak-anakmu yang
yang masih memiliki hubungan darah perempuan, saudara-
yang sangat dekat, seperti kakak dan saudaramu yang perempuan,
saudara-saudara bapakmu
adik, saudara sesusuan,atau orang tua yang perempuan, saudara-
dan anaknya. Allah SWT. saudara ibumu yang
perempuan, anak-anak
mengharamkan mengawini perempuan- perempuan dari saudara-

70 Perkawinan Sedarah
Vol. III No. 01, Mei 2017

saudaramu yang laki-laki, larangan-larangan perkawinan atau tidak


anak-anak perempuan dari
terpenuhinya rukun dan syarat-syarat
saudara-saudaramu yang
perempuan, ibu-ibumu yang perkawinan, dimana syarat-syarat
menyusui kamu, saudara
tersebut melekat pada rukun perkawinan,
perempuan sepersusuan, ibu-
ibu istrimu (mertua), anak- sebagaimana diatur dalam syariat Islam
anak istrimu yang dalam
dan peraturan perundang-undangan
pemeliharaanmu dari istri
yang telah kamu campuri, tentang perkawinan. Pelanggaran
tetapi jika kamu belum
teerhadap larangan perkawinan atau
campur dengan istrimu itu
(dan sudah kamu ceraikan), rukun perkawinan atau syarat
Maka tidak berdosa kamu
perkawinan dalam ketentuan hukum
mengawininya; (dan
diharamkan bagimu) istri- perkawinan Indonesia dikenal dengan
istri anak kandungmu
pelanggaran materil.
(menantu); dan
menghimpunkan (dalam Ketentuan materil perkawinan
perkawinan) dua perempuan
diatur dalam Kitab Undang-Undang
yang bersaudara, kecuali
yang telah terjadi pada masa Hukum Perdata Pasal 30 dan 31 yang
lampau, Sesungguhnya Allah
berbunyi:
Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (Q.S. An-Nisa: Pasal 30
22-23) Perkawinan dilarang antara mereka
Jika mengacu kepada hukum syar’i yang mana satu dengan yang lain
bertalian keluarga dalam garis lurus
maka perkawinan sedarah (Inbreeding) ke atas dan ke bawah, baik karena
adalah suatu perkawinan yang sah, kelahiran yang sah, maupun tak sah,
atau karena perkawinan, dan dalam
namun jika diketahui statusnya garis menyimpang, antara saudara
perkawinan tersebut merupakan laki-laki dan perempuan, sah atau tak
sah.
perkawinan yang terjadi antara dua
Pasal 31
orang yeng mempunyai hubungan
Perkawinan dilarang juga:
mahram, maka hukum perkawinan
1. Antara ipar laki-laki dan ipar
menjadi tidak sah atau batal demi perempuan, karena, perkawinan
hukum. Sehingga akibat hukum yang sah atau tak sah, kecuali si suami
atau si istri yang mengakibatkan
ditimbulkan jika hal ini dilakukan periparan itu telah meninggal
dengan kesengajaan ataupun tanpa dunia, atau jika karena keadaan tak
hadirnya si suami atau si istri,
sengaja maka melanggar syari’at jadi kepada si suami atau si istri yang
berdosa dan salah di mata hukum. ditinggalkannya, oleh hakim
diizinkan untuk kawin dengan
Fasakh demi hukum dapat terjadi orang lain.
apabila adanya pelanggaran terhadap

Perkawinan Sedarah 71
Vol. III No. 01, Mei 2017

2. Antara paman atau paman orang apabila para pihak tidak memenuhi
tua dan anak perempuan saudara
syarat-syarat untuk melangsungkan
atau cucu perempuan saudara,
seperti pun antara bibi atau bibi perkawinan.
orang tua dan anak laki-laki
Dalam Kompilasi Hukum Islam
saudara, atau cucu laki-laki
saudara, yang sah atau tak sah. atau KHI juga dibahas mengenai
Dalam hal adanya alasan-alasan
pelanggaran terhadap ketentuan
yang penting, Presiden berkuasa
meniadakan larangan termuat Undang-Undang yang mengakibatkan
dalam pasal ini dengan
perkawinan batal dengan sendirinya.
memberikan dispensasi.
Ketentuan ini terdapat dalam Pasal 70
Selain ketentuan materil yang
ayat ke (4) dan (5), yaitu:
terdapat dalam KUHP, di dalam Pasal 8
Pasal 70 ayat (4)
Undang-Undang Perkawinan disebutkan
Perkawinan dilakukan antara dua
tentang pelanggaran ketentuan materil
orang yang mempunyai hubungan
larangan terjadinya perkawinan, yaitu: darah semenda dan sesusuan sampai
derajat tertentu yang menghalangi
(a) Berhubungan darah dalam garis
perkawinan menurut Pasal 8 Undang-
keturunan lurus ke bawah ataupun ke undang Perkawinan No. 1 Tahun
1974 yaitu:
atas; (b) Berhubungan darah dalam garis
a. Berhubungan darah dalam garis
keturunan menyamping yaitu antara keturunan lurus ke bawah ataupun
saudara, antara seseorang dengan ke atas,
saudara orang tua dan antara seorang b. Berhubungan darah dalam garis
keturunan menyamping yaitu
dengan saudara neneknya; (c) antara saudara, antara seseorang
Berhubungan semenda, yaitu mertua, dengan saudara orang tua dan
antara seorang dengan saudara
anak tiri, menantu,dan ibi/bapak tiri; (d) neneknya,
Berhubungan susuan, yaitu orang tua c. Berhubungan semenda, yaitu
susuan, anak susuan, saudara susuan dan mertua, anak tiri, menantu,dan
ibu/bapak tiri,
bibi/paman susuan; (e) Berhubungan
d. Berhubungan susuan, yaitu orang
saudara dengan istri atau sebagai bibi tua susuan, anak susuan, saudara
atau kemenakan dari istri, dalam hal susuan dan bibi/paman susuan.

seorang suami beristri lebih dari seorang; Pasal 70 ayat (5) yaitu:

(e) Mempunyai hubungan yang oleh Istri adalah saudra kandung atau
sebagai bibi atau kemenakan dari istri
agamanya atau peraturan lain yang atau istri-istrinya.
berlaku dilarang kawin. Dari uraian di atas, apabila diketahui
Selain itu, dalam Pasal 22 terdapat larangan-larangan perkawinan
disebutkan perkawinan dapat dibatalkan, yang dilakukan oleh pasangan suami-

72 Perkawinan Sedarah
Vol. III No. 01, Mei 2017

istri, maka seketika itu juga ikatan tersebut, tetapi hanya setelah
perkawinan itu putus.
perkawinan batal demi hukum. Artinya
2. Kompilasi Hukum Islam Pasal 73
hubungan perkawinan ini batal ataupun
Yang dapat mengajukan permohonan
rusak dengan sendirinya dikarenakan pembatalan perkawinan adalah:
telah melanggar syariat hukum Islam a. Para keluarga dalam garis
ataupun Undang-undang yang telah keturunan lurus ke atas dan ke
bawah dari suami atau istri
ditetapkan, sehingga haram hukumnya
b. Suami atau istri
melakukan persetubuhan. Bagi pihak-
c. Pejabat yang berwenang
pihak yang mengetahui terjadinya mengawasi pelaksanaan
pelanggaran ini wajib memberi tahu perkawinan menurut Undang-
undang.
kepada yang bersangkutan ataupun
d. Para pihak yang berkepentingan
keluarganya serta melapor kepada pihak yang mengetahui adanya cacat
atau instansi yang berwenang, dalam hal dalam rukun dan syarat
perkawinan menurut hukum Islam
ini Pengadilan Agama. Selanjutnya dan peraturan perundang-
kasus tersebut akan di proses sesuai undangan sebagaimana yang
tersebut dalam Pasal 67
dengan aturan yang berlaku, sehingga
Ditinjau dari sudut pandang
diperoleh posisi hukum yang sah.
genetika, perkawinan sedarah atau
Pihak-pihak yang dapat mengajukan
berdekatan keluarga disebut inbreeding
pembatalan perkawinan diatur sebagai
(cosanguineus). Hal ini berlaku untuk
berikut:
dua individu yang melakukan hubungan
1. Undang-Undang Perkawinan Tahun
perkawinan dalam suatu keluarga atau
1974 Pasal 23
dengan keluarga terdekat. Individu hasil
Yang dapat mengajukan pembatalan
perkawinan yaitu: inbreeding disebut indbred sedangkan

a. Para keluarga dalam garis lawan dari inbreeding adalah


keturunan lurus ke atas dari suami outbreeding (perkawinan random).
ataupun dari istri,
Derajat keparahan inbreeding
b. Suami atau istri,
tergantung dengan tingkat kedekatan
c. Pejabat yang berwenang hanya
selama perkawinan belum keluarga, semakin dekat ikatan keluarga
diputuskan, akan semakin memperbesar kesempatan
d. Pejabat yang ditunjuk tersebut mendapat keturunan yang memiliki gen
dalam ayat (2) Pasal 16 Undang-
Undang Perkawinan dan setiap resesif (kemungkinan besar cacat).
orang yang mempunyai Inbreeding sangat mempengaruhi
kepentingan hukum secara
langsung terhadap perkawinan komposisi gen keturunan yang

Perkawinan Sedarah 73
Vol. III No. 01, Mei 2017

dihasilkan, yaitu (a) Kurangnya fraksi d. Pada umumnya, orang-orang yang


heterozigot secara keseluruhan; dan (b) tidak mempunyai hubungan darah
Fraksi homozigot akan bertambah (pada tidak mempunyai gen mutan yang
manusia yang memiliki gen resesif sama, tidak seperti pada dua orang
homozigot menyebabkan banyak yang mempunyai hubungan darah.
kelainan genetik dan kadang-kadang e. Kemungkinan untuk mempunyai
letal (mati)). anak yang cacat pada pasangan
Bahaya dalam inbreeding adalah inbreeding lebih besar dari pada yang
faktor keturunan yang dihasilkan. Anak outbreeding
dari pasangan inbreeding memiliki f. Keturunan dari inbreeding
resiko lebih besar dalam masalah mempunyai resiko 30% kematian
kesehatan atau perkembangan bayi atau menderita abnormalitas
dibandingkan dengan anak dari berat.
pasangan outbreeding. Dalam hal g. Retardasi mental tanpa kelainan fisik
perkawinan sedarah, beberapa akibat juga meningkat pada populasi
yang dapat muncul diantaranya adalah: inbreeding
a. Jika orang tua memiliki hubungan h. Pada inbreeding sepupu dari keluarga
darah yang dekat maka ada tanpa sejarah kelainan genetik dalam
kemungkinan orang tua membagikan keluarga, mempunyai resiko dua kali
gen resesif mutan kepada lebih besar dari pada yang
keturunannya outbreeding.
b. Manusia mempunyai lebih kurang i. Resiko total untuk munculnya
30.000 pasangan gen dalam setiap sel abnormalitas bayi dari pasangan
tubuh yang bertanggung jawab pada inbreeding sepupu adalah ± 5-6%.
kesehatan umum dan perkembangan. j. Kelainan resesif autosomal.
c. Setiap orang membawa beberapa gen Munculnya penyakit atau cacat
yang oleh suatu sebab dapat bawaan akibat adanya perkawinan
mengalami mutasi dan dua gen abnormal.
membahayakan karena secara tidak Dari sisi medis, tidak semua
langsung berpengaruh terhadap perkawinan sedarah menghasilkan
kesehatan individu tersebut. Gen keturunan yang memiliki kelainan atau
normal biasanya mampu mengatasi gangguan kesehatan. Namun resiko
gen mutan (jika gen mutan adalah terkena penyakit keturunan menjadi
resesif) lebih besar, karena peluang munculnya

74 Perkawinan Sedarah
Vol. III No. 01, Mei 2017

gen homozigot lebih besar. Beberapa C. Simpulan


penyakit yang diturunkan melalui gen Pernikahan sedarah/incest/inbreeding
homozigot resesif yang dapat atau juga pernikahan senasab adalah
menyebabkan kematian pada bayi yaitu perkawinan yang dilakukan oleh
fatal anemia, gangguan penglihatan pada seseorang dengan orang lain yang masih
anak umur 4-7 tahun yang berakibat memiliki hubungan darah yang sangat
buta, albino, polydactyl, dan sebagainya. dekat, seperti kakak dan adik, saudara
Naluri kemanusiaan universal yang sesusuan, atau bahkan orang tua dan
beradab sampai hari ini, tidak menerima anaknya. Allah SWT. mengharamkan
incest sebagai kewajaran yang sejalan perkawinan yang ada hubungan mahram,
dengan nilai-nilai kemanusiaan. Meskipun baik karena nasab, susuan ataupun
dilakukan secara sukarela dan tidak ada semenda. Keharaman ini bersifat
yang merasa menjadi korban, incest telah permanen.
mengorbankan perasaan moral publik. Perkawinan sedarah dapat
Menurut Syaikh ‘Ali Ahmad Al-Jurjawi menimbulkan penurunan kualitas
(2003: 69), hikmah di balik haramnya keturunan yang dihasilkan. Inbreeding
perkawinan sedarah yaitu : sangat mempengaruhi komposisi gen
1. Menjaga kehormatan, seorang keturunan yang dihasilkan.
manusia pasti merasa malu untuk Kemungkinan munculnya Fraksi
menyebutkan kata hubungan badan di homozigot akan bertambah besar. Pada
hadapan sanak kerabatnya. Apalagi manusia yang memiliki gen resesif
untuk melakukannya dengan mereka. homozigot menyebabkan banyak
2. Menjaga keturunan dari mara bahaya. kelainan genetik, bahkan kadang-kadang
Ini dikarenakan syahwat yang letal (mati).
dimiliki wanita-wanita dalam Hikmah dilarangnya perkawinan
lingkaran garis keturunan itu sangat sedarah adalah menjaga kehormatan diri
lemah karena adanya sifat malu dan keluarga, serta yaitu mencegah
bawaan yang ada pada wanita-wanita kerusakan dan efek-efek negatif yang
itu. Pada saat syahwat itu lemah, dapat muncul pada generasi
tentunya akan berakibat sedikit pula keturunannya.
keturunannya. Kalaupun keturunan
itu ada tentu tidak akan sempurna ***
kesehatannya.

Perkawinan Sedarah 75
Vol. III No. 01, Mei 2017

DAFTAR PUSTAKA

Abdushshamad, Muhammad Kamil. Jad, Syaikh Ahmad. Terj. Masturi Ilham.


2007. Terj. Alimin, dkk. Mukjizat 2008. Fikih Sunnah Wanita Panduan
Ilmiah dalam Al-Qur’an, Jakarta: Lengkap Menjadi Muslimah
Akbar Media Eka Sarana. Cet-6. Shalehah. Jakarta Timur: Pustaka Al-
Al-Asy’ari, Abdurrahman. 2014, Al- Kautsar. Cet-1.
Qur’an dan Terjemahnya. Bogor: Jannati, Muhammad Ibrahim. 2007.
Lembaga Percetakan Al-Qur’an Terj. Ibnu Alwi Bafaqih. Muhdhor
Kemenag RI. Cet-1. Assegaf dan Alam Firdaus. Fiqih
Al-Bukhari, Abi ‘Abdillah Muhammad Perbandingan Lima Mazhab Jilid III.
Ibn Isma’il. 1422. Shahih Al-Bukhari, Jakarta Selatan : Cahaya. Cet-1.
Beirut: Dar Tauq an-Najah. Juz 3. Katsir, Ibnu. 2013. Terj. Umar Mujtahid.
Al-Jurjawi, ‘Ali Ahmad. 2003. Terj. Erta Fikih Hadis Bukhari Muslim. Jakarta:
Mahyudin Firdau dan Mahfud Ummul Qura. cet-1.
Lukman Hakim. Hikmah Dibalik Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Hukum Islam Bidang Muamalah. KUHP. pasal 30 dan 31
Jakarta Selatan: Mustaqim.
Kompilasi Hukum Islam
an-Naisaburi, Imam Abul Husain
Nasution, Harun., dkk. 2002.
Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin
Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta:
Kausyaz al Qusyairi. Tt, Shahih
Djambatan cet-2.
Muslim. Beirut: Dar Ihya At-Turats
Al-'Arabi. Juz 1. Shamad, Muhammad Kamil Abdush.
Terj. Alimin. dkk. 2007. Mukjizat
An-Najjar, Zaghlul. 2007. Pembuktian
Ilmiah Al-Qur’an Jakarta: Akbar
Sains Dalam Sunnah. Jakarta:
Media Eka Sarana. Cet-6.
Amzah. Cet-1.
Shihab, M. Quraish. 2007. Wawasan Al-
Ash-Shabuni, Muhammad Ali. 2003.
Qur’an Bandung: Mizan.
Terjh: Mu’ammal Hamidy dan Imron
A. Manan. Terjemahan Tafsir Ayat __________. 2007. Wawasan Al-Qur’an
Ahkam Ash-Shabuni. Surabaya: Bina Tafsir Tematik Atas Berbagai
Ilmu. Cet-4. Persoalan Umat. Bandung: Mizan.
Brookes, Martin. 2005. Terj. Anggia Undang-Undang No. 1 Tahun 1974.
Prasetyoputri. Bengkel Ilmu Genetika Uwaidah, Kamil Muhammad. 2008.
Jakarta: Erlangga. Terj. M. Abdul Ghoffar E.M. Fiqih
Hadikusuma, Hilman. 2003. Mukjizat Wanita Edisi Lengka. Jakarta Timur:
Ilmiah Dalam Al-Qur’an Bandung: Pustaka Al-Kautsar. cet-1.
Mandar Maju.
Hasan, Abdul Halim. 2011. Tafsir Al-
Ahkam. Jakarta: Media Grup.

76 Perkawinan Sedarah

Anda mungkin juga menyukai