Disusun oleh :
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA 2022
PEMBAHASAN
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yang yatim(bila kamu mengawininya),maka kawinilah wanita –
wanita lain yang kamu senangi,dua tiga atau empat. Kemudian jika kamu
takut tidak akan dapat berlaku adil,maka kawinilah seorang saja, atau
hamba sahaya yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat kamu
tidak akan berbuat adil.” (QS AnNisa :3).
As-Sunnah. Sabda Rasulullah SAW
E. Haram (bagi yang berniat nikah hanya untuk menyakiti orang yang
dinikahi)
1. Hukum Pinangan
1) Tidak boleh meminang wanita yang yang sedang dalam pinangan laki-laki
lain. Hukumnya haram. (HR Bukhari).
2) Tidak boleh meminang wanita yang dalam masa iddah raj’iyyah.
Hukumnya haram karena masih istri orang lain.
3) Meminang wanita yang masih dalam iddah bainah. Hukumnya boleh asal
dengan sindiran tidak terus terang.(QS Al-Baqoroh ayat 235).
2. Walimahan
Hikmah Pernikahan
Rukun Nikah
6. Istri menjadi haram bagi laki – laki lain selama masih dalam ikatan
perkawinan.
7. Menjadi tetapnya hak saling mewaris jika salah satu suami istri itu
meninggal dunia
Agama islam menekankan pada kwalitas keluarga yang sesuai dengan nilai- nilai
Islam seperti yang disinggung dalam Al-Quran
“ Hai orang – orang yang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu “ (QS At-Tahrim ayat 6).
Berikut adalah pandangan dan fungsi anak bagi manusia:
“Harta benda kami dan anak- anak itu adalah perhiasan hidup didunia” (QS Al-
Kahfi ayat 46)
“Wahai Rabb kami,anugerahkanlah kepada kami (agar) istri kami dan anak cucu
kami sebagai penyejuk pandangan mata kami” (QS Al-Furqon ayat 74)
2. Anak sebagai jaminan bagi orang tua di akhirat.
“Barang siapa memiliki tiga orang anak perempuan yang dinafkahinya dengan baik
sampai mereka menikah atau meninggal dunia, maka naka- anak itu menjadi tabir
baginya di neraka“ (HR AlBaihaqi)
3. Anak sebagai Aset masa depan umat.
E. Pengertian Masyarakat
Dalam bahasa Inggris masyarakat disebut “society” dari kata socius yang
berarti berkawan. Dalam bahasa arab masyarakat berasal dari kata “syirk’ yang
artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk – bentuk aturan
hidup,yang bukan disebabkan oleh manusia perseorangan,melainkan oleh unsur –
unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan.
Masyarakat disebut pula kesatuan sosial,karena mempunyai ikatan –ikatan
kasih sayang yang erat. Mirip jiwa manusia,yang dapat diketahui pertama melalui
kelakuan dan perbuatannya sebagai penjelmaannya yang lahir,dan kedua melalui
pengalaman batin dalam roh manusia perseorangan sendiri.
Agama dalam kaitannya dalam masyarakat,mempunyai dampak positif berupa
daya penyatu (sentripetal) dan dampak negative berupa daya pemecah (sentrifugal).
Agama yang mempunyai system kepercayaan dimulai dengan penciptaan
pandangan dunia baru yang didalamnya konsepsi lama dan pelembagaanya bisa
kehilangan dasar adanya.
Keberadaan agama tetap harus dilihat peranan positifnya dalam membangun
masayarakat sebab agama dihadirkan kepada umat manusia untuk petunjuk, dan
kalau konflik itu ada,jadikanlah rahmat bagi penganutnya.
F. Masyarakat Madani
Ada beberapa ciri atau sendi pokok masyarakat islam yang disebut dalam Al-Qur’an :
“Wahai manusia, Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan perempuan ,kemudian Kami jadikan kamu berbangsa – bangsa dan
bersuku – suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh Allah Maha
Mengetahui Maha Teliti” (QS Al-Hujurat ayat 13).
5. Musyawarah
“ Dan bagi orang orang yang mematuhi seruan Tuhan dan melaksankan
sholat,sedang urusan mereka(diputuskan)dengan musyawarah antara mereka…..
(QS Asy-Syura ayat 38).
“……dan musyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu……(QS Ali
‘Imran ayat 159).
Kesimpulan.
Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat,dengan kata lain adanya
masyarakat dimulai dari sebuah keluarga. Untuk mewujudkan masyarkat yang baik
menurut ajaran Islam atau dengan kata lain masyrakat yang islami, perlu di awali
dari sebuah pembentukan keluarga yang baik pula,yaitu pembentukan keluarga
secara islami.
Pembentukan keluarga dalam masyarakat Islam dimulai dari perkenalan
secara Islam(Ta’aruf) sampai dengan mendidik anak (Keluarga) secara islami
sebagaimana yang disyariatkan ataupun dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad
SAW.
Masyarakat Islam adalah masyarakat yang dicita-citakan,sedang masyarakat
muslim adalah kenyataan. Yang perlu diusahakan adalah mengembangkan
masyarakat muslim menjadi masyarkat Islam. Caranya dengan memasyarakatkan
agama dan ajaran Islam secara baik dan benar agar terbentuk pola pikir ,sikap, dan
tingkah laku Islami dalam masyarakat.
Oleh sebab itu, ada beberapa peran yang bisa dilakukan agama,bukan berarti
agama adalah pribadi yang bisa melakukan sesuatu, melainkan peran yang
dilakukan oleh institusi agama atau umat beragama, terutama mereka yang
berfungsi sebagai pemimpin – pemimpin keagamaan. Karena banyak peran agama
dan umat beragama dalam lingkup agamanya serta pada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://eza-rhafiz.blogspot.co.id/2012/06/makalahpendidikan -agama-islam-
agamadan.html Aminullah, Dinda.Dasar Pembentukan Keluarga Islam.27 Desember 2016.
https://www.academia.edu/7511575/DASAR_PEMBENTUKAN_KELUARGA_ISLAM
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat/ Vol 13, No 2 (2017)/ IAIN Palangka
Raya Jurnal Studi Agama dan Masyarakat/ Vol 14, No 2 (2018)/ IAIN
Palangka Raya