Anda di halaman 1dari 11

HANDOUT

PEMELIHARAAN BAHAN TEKSTIL


Satuan Pendidikan : SMK MUHAMMADIYAH 2 SLEMAN
Kelas/ Semester :x/1
Program Studi Keahlian : TATA BUSANA
Mata Pelajaran : DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT
Materi : MENGOPERASIKAN MESIN OBRAS
Waktu : 2 x 45 Menit
Tahun Pelajaran : 2018/2019

A. Pengertian Pemeliharaan Bahan Tekstil

Tata cara merawat segala sesuatu yang berhubungan dengan bahan tekstil meliputi dari cara
mencuci, menghilangkan noda, menyetrika dan penyimpanan, dengan menganalisis asal serat dan
bahan tekstil.

B. Tujuan Pemeliharaan Bahan Tekstil

1. Agar pakaian dan lenan rumah tangga dapat ditampilkan dengan baik

2. Dapat terlihat indah saat dipakai

3. Dapat tetap terlihat bersih

4. Dapat terjaga kualitasnya,awet/tahan lama.

C. Alat dan Bahan untuk Pemeliharaan Bahan Tekstil

1. Macam- macam alat dan fungsinya

a. Mesin cuci / Bak cuci

Alat yang digunakan dalam proses pencucian pakaian dan lenan rumah tangga.

b. Sikat cuci

Alat yang digunakan untuk membantu dalam proses mencuci busana dan lenan rumah tangga.

c. Penjepit cucian

Alat yang digunakan untuk menjepit cucian

d. Hanger

Alat yang berfungsi menggantungkan pakaian dan lenan rumah tangga.

e. Rak jemuran

Alat yang berfungsi sebagai tempat untuk menjemur pakaian dan lenan rumah tangga.
f. Keranjang pakaian

Tempat meletakkan pakaian dan lenan rumah tangga yang akan di cuci.

g. Setrika

Alat yang digunakan untuk melicinkan pakaian dan lenan rumah tangga.

h. Papan seterika

Alat yang digunakan untuk membantu proses menyetrika.

i. Alas seterika

Alat yang digunakan sebagai alas dalam proses menyetrika/ melicinkan pakaian dan lenan rumah
tangga.

j. Papan pemampat

Papan pemampat dibuat dari kayu yang sudah dihaluskan, gunanya adalah untuk memampat
pakaian, agar tidak berubah bentuk.

k. Penyemprot air

Alat bantu yang diperlukan dalam proses melicinkan pakaian dan lenan rumah tangga agar lebih
mudah disetrika.

2. Macam- macam bahan pemeliharaan tekstil dan fungsinya

a. Sabun cuci : Bahan yang diperlukan dalam proses pencucian.

b. Obat pemutih : Bahan yang digunakan untuk memperbaiki warna pakaian yang terkena noda

c. Obat penghilang noda : Bahan yang berfungsi menghilangkan noda pada pakaian dan lenan
rumah tangga

PROSEDUR DAN TEKNIK

PEMELIHARAAN BAHAN TEKSTIL

Prosedur pemeliharaan bahan tekstil meliputi pencucian, penghilangan noda, penyetrikaan dan
penyimpanan, sedangkan tekniknya yaitu cara mencuci, menghilangkan noda, menyetrika dan
menyimpan.

A. PENCUCIAN

1. Pencucian menurut prosesnya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu

a. Pencucian basah : proses pencucian pakaian yang menggunakan air

b. Pencucian kering : proses mencuci pakaian tanpa menggunakan air, tetapi bukan berarti
teknik mencuci benar-benar kering istilah ini hanya diciptakan karena tidak menggunakan air dalam
proses pembersihannya tetapi menggunakan bahan cairan solvent.

2. Pencucian menurut alat penggunaannya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu

a. Pencucian secara manual (tangan) : pencucian yang dilakukan dengan menggunakan tangan

b. pencucian dengan mesin : pencucian yang menggunakan mesin cuci.

Didalam mencuci kita harus memahami 3 hal yaitu:

1. Sifat-sifat serat tekstil


2. Suhu air yang diperlukan

3. Pemilihan sabun/deterjen

1. Teknik Mencuci Secara Manual (Tangan)

a. Memisahkan busana yang berwarna dengan yang putih

b. Rendam dengan menggunakan sabun/deterjen selama lebih kurang 20 menit.

c. Dikucek-kucek dan dibilas sampai bersih

Di bawah ini beberapa contoh petunjuk mencuci secara manual menurut jenis/bahannya antara
lain :

a) Katun dan linen

1. Cuci dalam air panas kucek, remas atau gosok

2. Katun dan linen yang tidak luntur dapat dicuci dengan cara yang sama, tetapi jangan direbus

3. Usahakan untuk tidak menggosok barang yang diprint karena warna bisa luntur.

b) Sutra

1. Cuci di air hangat pada temperatur 40°C, memakai sabun netral atau deterjen

2. Remas dan bilas (tidak boleh dikucek)

3. Bilas beberapa kali, diakhiri dengan bilasan air dingin

4. Sutra warna-warni yang cenderung menunjukkan luntur sebaiknya dicuci dengan air dingin
yang dibubuhi garam dengan sabun netral atau deterjen lembut.

c) Wol

1. Rendam dengan air temperatur 40°C

2. Larutkan deterjen/ serpihan sabun

3. Gulungkan wolnya dalam handuk dengan baik untuk menghilangkan beberapa kelebihan air
tanpa merusak serat-seratnya.

d) Serat-serat nilon dan polyester

1. Untuk nilon putih, pergunakan air 60°C atau sepanas mungkin yang tangan bisa tahan

2. Nilon dan poliester berwarna memerlukan temperatur yang lebih rendah (± 40°C) karena bisa
mengakibatkan kerutan yang permanen.

e) Serat-serat viskos rayon

1. Cuci dengan air panas 60°C dengan sebuah sabun netral atau deterjen

2. Hindari menggosok dan memuntir bahan

3. Jangan direbus atau dikelantang/diputihkan ataupun dikeringkan pada panas langsung.

2. Teknik mencuci Menggunakan Mesin


Beberapa petunjuk mencuci sesuai dengan jenis serat/bahan antara lain :

a. Serat katun

1. Bahan tekstil yang tidak luntur bisa direndam dengan air hangat atau dingin.

2. Dapat diputihkan (bleach) dengan klorine (kalau aturan cucinya mengijinkan).

b. Serat linen

Bisa dicuci secara kimia (dry-clean) untuk menahan penyempurnaan yang gemerisik. Bisa
menyusut kalau dicuci.

c. Serat sutera

Biasanya dicuci secara kimia (dry-clean) dan jauhkan dari pemutih.

d. Serat wol

Dicuci secara kimia (dry-clean) walaupun beberapa jenis wol dapat dicuci dengan mesin

e. Serat asetat

1. dicuci secara kimia (dry-clean)

2. Bisa dicuci dengan mesin dengan putaran ringan, bila digiling kering, gunakan setelan rendah.

3. Serat aklirik, dapat dicuci dengan mesin, digiling kering, gunakan pelembut bahan untuk
mengurangi muatan listrik statis.

4. Serat nilon

Bisa dicuci dengan mesin dalam air hangat. Pergunakan setelan putaran ringan, digiling kering atau
biarkan kering sendiri.

5. Serat rayon

1. Rayon harus dicuci secara kimia

2. Beberapa bisa dicuci dengan mesin putaran ringan dan menggunakan air hangat,

3. Menggunakan pemutih klorin.

B. MENGHILANGKAN NODA

Menghilangkan noda pada bahan tekstil sesuai dengan jenis noda dan bahan tekstilnya. Berikut
teknik menghilangkan noda :

1) Noda kunyit

a. Jika terkena nodanya baru saja maka cepat-cepat digosok dengan sabun lalu jemur hingga
kering barulah dicuci lagi sampai bersih

b. Jika nodanya sudah lama melekat maka olesi bagian yang terkena noda dengan air kapur sirih
lalu jemur hingga kering baru dicuci sampai bersih, pencucian dapat diulang dengan cara yang
sama sampai benar-benar bersih.

2) Noda minyak

a. Cuci baju yang terkena noda minyak dengan sampo dan bilas dengan air biasa

b. taburkan bedak pada bagian yang ternoda, kucek pakaian lalu cuci pakaian dengan sabun
deterjen

c. bisa memakai bensin atau minyak tanah sebelum menggunakan bedak.

3) Noda lemak

a. Letakkan kain jelek di atas pakaian yang terkena noda lemak kemudian disetrika dan dicuci
dengan air panas dan disabun
b. Pakaian berbahan katun, cuci pakaian dalam air hangat yang dicampur sodium

c. Bahan sutera atau sintetis dapat dihilangkan dengan bensin dan bedak, usap bagian bernoda
dengan kain yang dicelupkan dalam bensin lalu taburkan bedak, sikat dengan lembut.

4) Noda tinta

a. Dibasahi dengan air, gosok dengan jeruk nipis dan kapur sirih (jawa=injet) dan dicuci dengan air
hangat dan sabun.

b. Rendam pakaian dalam air selama 15 menit

c. Oleskan bagian yang ternoda dengan sabun colek, kucek sampai noda hilang.

5) Noda jamur

a. Gosok pada bagian berjamur dengan larutan cuka

b. kemudian direndam dengan air panas bersabun dan cuci seperti biasa, diulang beberapa kali

6) Noda pada Celana Dalam

a. Rendam/basahi dulu celana dalam bernoda setelah itu gosok atau olesi bagian yang
bernoda/vlek dengan

Sisa sabun mandi yang sudah kecil lalu dicuci/kucek seperti biasa.

b. Untuk celana dalam, dengan cara yang sama sisa sabun mandi juga bisa untuk menghilangkan
noda membandel pada kerah baju.

7) Noda getah

a. Teteskan minyak tanah pada bagian yang ternoda, lalu gosok perlahan dengan sikat gigi. Jika
getah sudah hilang cucilah pakaian seperti biasa.

8) Noda teh dan kopi

a. Jika kain terbuat dari katun atau kapas, rendamlah dalam larutan panas dari boraks atau asam
tartaric.

b. Jika terbuat dari sutera, wool atau sintetis gunakan larutan boraks hangat atau larutan
ultraoksidasi edrogen (air oksigen) hangat.

9) Noda darah

a. Gunakan larutan penghilang warna untuk pakaian yang berwarna putih, dan larutan boraks
hangat untuk yang berwarna-warni.

b. Untuk pakaian yang tidak boleh dicuci gunakan adonan amonia, sikat lembut dan ulangi proses
sampai noda hilang.

10) Noda buah-buahan

Gunakan larutan penghilang warna atau larutan boraks yang telah yang telah didihkan selama 5
menit.

11) Noda susu

a. Letakkan bagian teroda diatas bongkahan es dan tunggu sampai noda susu membeku,

b. Lalu hilangkan. Jika masih berbekas ulangi dengan menggunakan cuka asam.

12) Noda cat

Rendamlah pakaian yang terkena cat dalam kerosin,lalu sisa bagian yang membandel bersihkan
dengan bensin.
13) Noda luntur

Jika pakaian kelunturan warna pakaian lain, maka anda dapat merendamnya ke dalam larutan asam
cuka dicampur dengan deterjen selama 30 menit.

C. PENYETERIKAAN

Ada dua cara teknik dasar dalam menyetrika yaitu menyeterika dan memampat.

1) Menyeterika (ironing)

Artinya mendorong setrika melalui bahan dengan cara gerakkan ke depan dan ke belakang.
Menyeterika bisa melicinkan bentuk pakaian.

n2) Menekan atau memampat (pressing)

Artinya menggerakkan setrika melalui bahan dengan cara mengangkatnya, kemudian meletakkan
kembali ke bawah silih berganti saling menumpang.

Agar pakaian dan lenan rumah tangga tidak berubah sewaktu disetrika, ada bebrapa petunjuk yang
perlu diperhatikan :

1) Setrika pakaian menurut arah lajur benang, jangan disetrika arah menyerong, karena tenunan
akan menyudut.

2) Setrika mulai dari bagian-bagian yang berlapis, seperti kerah, keliman, bagian yang terlepas
ujungnya seperti pita, lengan baju, kemudian baru bagian tangan.

3) Menyeterika kerah dimulai dari tengah belakang ke ujung tepi atau tepi kerah sambil ditekan.

4) Pakaian dari bahan serat asetat dan aklirik disetrika dengan tekanan ringan, suhu sangat rendah
sampai sedang, setrika kering (tanpa uap) pergunakan lap pada bagian baiknya.

5) Pakaian dari bahan serat kapas, setrika dengan tekaaanan ringan sampai sedang, suhu sedang
hingga tinggi, pergunakan setrika uap.

6) Pakaian dari bahan linen, setrika dengan tekanan ringan sampai berat, suhu tinggi, selanjutnya
sama dengan menyetrika bahan katun.

7) Pakaian dari bahan nilon setrika dengan tekanan ringan, sedikit saja atau tidak perlu disetrika.

8) Pakaian dari bahan poliester, setrika dengan tekanan sedang dengan suhu rendah sampai
sedang menggunakan setrika kering atau uap, bisa digunakan kain lap pada bagian baik bahan.

9) Pakaian dari bahan sutera, setrika dengan tekanan ringan, suhu panas, rendah sampai sedang,
pergunakan setrika kering atau uap.

10) Pakaian dari wol, setrika dengan tekanan ringan sampai sedang, suhu sedang. Pergunakan
setrika kering atau uap.

D. PENYIMPANAN

merupakan kegiatan meletakkan bahan tekstil sesuai pada tempatnya dan lebih terjaga/aman.
Berikut Teknik cara menyimpan bahan tekstil :

1. Menyimpan pakaian dan lenan rumah tangga setelah dicuci, dijemur kering, disetrika dan harus
disimpan di tempat yang bersih dan kering, seperti di dalam lemari pakaian, rak, dan gantungan
pakaian.

2. Memberi anti ngengat yang diletakkan pada lemari, agar jamur dan binatang tidak merusak
pakaian atau lenan rumah tangga.
E. Fungsi Label Pada Busana

Label merupakan keterangan yang terdapat pada suatu hasil produksi. Keterangan tersebut
memberi kejelasan pada konsumen tentang segala sesuatu yang menyangkut antara lain sifat dan
kualitas bahan. Label tekstil meliputi label kain, busana jadi dan benang.

1. Fungsi Label

a. Merupakan salah satu bentuk perlindungan pemerintah kepada konsumen

b. Dengan melekatkan label sesuai dengan peraturan berarti produsen memberikan keterangan
yang diperlakukan oleh para konsumen agar dapat memilih membeli serta meneliti secara
bijaksana.

c. Merupakan jaminan bahwa barang yang telah dipilih tidak berbahaya bila digunakan ,untuk
megatasi hal ini maka para konsumen membiasakan diri untuk membaca label terlebih dahulu
sebelum membelinya.

d. Dengan membaca label konsumen dapat mengetahui spesifikasi produk tekstil seperti jenis
serat, ukuran, komposisi kain, ketahanan luntur warnannya, cara perawatan dsb

2. Cara Melaksanakan Pelabelan

a) Label pada kain

Label pada kain memberi keterangan :

Nama kain : lawn, Dacron, Poplin, Tetoron

Nama pabrik : Patal Senayan, Farmatex

Merk lain : Perahu Layar, Tropicana, Bellini

Negara yang memproduksi : Made in Indonesia

Jumlah kain yang terdapat pada satu gulung : 27 m x150 cm (panjang kain 27cm dan lebar 1,50m)

Asal bahan : 100 % polyester, all cotton

Penyempurnaan : Resin Finish, mercericed

Keterangan – keterangan tersebut di atas sangat membantu konsumen pada saat membeli kain
mengenai :

• Penggunaan bahan

• Cara pemeliharaan busana yang tepat dan

• Jaminan waktu bahan

Beberapa keterangan singkat yang sering terdapat pada label kain :

• Resin Finish : disempurnakan dengan resin (resin semacam kanji)

• 65% cooton 35% polyester : 65 % kapas dan 35% polyester (bahan campuran)

• Sanforized : bahan susut (tidak akan susut lagi kalau dicuci)

• Anti crease : tahan kusut

• Best quality : kualitas terbaik

• Guaranted quality : kualitas terjamin dan lain - lain

• Mercerizes cotton : kapas yang dimerser

• Fast colour : warna kuat tidak akan luntur bila dicuci


Letak label pada kain :

• Dicap pada awal gulungan

• Kertas label ditempel pada awal gulungan

• Dicap pada pinggiran kain

• Dicap pada akhir gulungan

• Pada pembungkus luar (plastik)

b) Label busana jadi

Label pada busana jadi memberi keterangan tentang :

Merk : ladies, Ros, Jeans

Negara yang memproduksi : made in Indonesia

Cara pemeliharaan : Dry clean only, flat only

Asal bahan : Pure wool, 100 % nylon

Ukuran : S, M, L

No. Registrasi : No. Reg....

ARTI LABEL PADA PAKAIAN

Muhamad nurdin fathurrohman 03 April 2013 Ensiklopedonto, lain-lain, mencuci, perawatan


Mungkin di antara kita ada yang pernah mengalami rusaknya baju kesayangan setelah dicuci
menggunakan mesin cuci, warna pakaian menjadi pudar setelah dicuci. Mungkin hal tersebut
diakibatkan oleh kita sendiri yang tidak memperhatikan ketentuan yang harus dilakukan untuk baju
kita ketika pertama kali mencucinya, padahal aturan mengenai hal tersebut sudah ada tertulis
ataupun tergambar pada label baju.

Setiap jenis kain mempunyai bahan pembuat yang berbeda-beda oleh karena itu penanganannya
harus sesuai dengan karakteristik bahan tersebut, hal ini berguna untuk menjaga agar kain tersebut
selalu berada pada kondisi yang prima. Penanganan pada pakaian meliputi: cara mencuci, suhu air
rendaman, pemerasan, cara menyetrika, cara mengeringkan, dan lain-lain. Hal tersebut harus kita
patuhi agar pakaian kita awet dan terjaga kualitasnya sehingga kita dapat memakainya dalam
jangka waktu yang lama. Untuk lebih jelasnya silahkan disimak penjelasannyadi bawah ini:

Gambar dengan wadah yang berisi air, menunjukkan bahwa pakaian kita boleh dicuci menggunakan
mesin cuci.
Gambar dengan wadah berisi air ditambah dengan tangan yang dicelupkan, menunjukkan bahwa
pakaian kita sebaiknya dicuci dengan tangan.

Gambar dengan wadah berisi air dan ada angka 40derajat, artinya pakaian boleh dicuci pada mesin
cuci dengan air bersuhu di bawah empat puluh derajat celsius.

Gambar wadah berisi air dengan tanda silang besar berwarna merah menandakan bahwa pakaian
tidak boleh dicuci menggunakan mesin cuci

Gambar lingkaran dengan huruf "A" di tengah, menunjukkan bahwa pakain boleh didrycleaning.

Lingkaran dengan huruf "P" di tengah menunjukkan kalau drycleaning dapat dilakukan dengan
Perchloretylene Solven 113 dan Solven 111, white spirit.

Lingkaran dengan huruf "F" di tengah dan garis mendatar lurus di bawah lingkaran, berarti pakaian
boleh didrycleaning atau Loundry.

Lingkaran dengan tanda silang berwarna merah, artinya adalah pakaian tidak boleh didrycleaning
sama sekali.
Gambar setrika dengan satu titik di tengah, berarti boleh dilakukan pengeringan dengan tingkat
kehangatan minimum/dingin.

Gambar setrika dengan dua titik di tengah, menunjukkan bahwa pakaian bisa disetrika dengan
panas yang sedang.

Gambar setrika dengan tiga titik di tengah, menunjukkan bahwa penyetrikaan dilakukan dengan
suhu tunggi untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

Gambar setrika dengan tanda silang berwarna merah, menunjukkan bahwa pakaian tidak perlu
disetrika.

Lambang segitiga polos, dapat diartika bahwa baju boleh diputihkan dengan bahan kimia.

Lambang segitiga dengan tyulisan "Cl" ditengahnya, menunjukkan kalau pakaian boleh diputihkan
dengan bahan pemutih yang mengandung Chlor.

Gambar segitiga dengan tanda silang berwarna merah, menunjukkan kalau pakaian tidak boleh
menggunakan bahan pemutih.

Gambar persegi empat dengan lingkaran di temgah, artinya adalah pakaian boleh dan bisa
dikeringkan  dengan mesin pengering.
Gambar persegi empat dengan garis melengkung di atas, berarti bahwa pakain tidak boleh diperas
dan biarkan air sisa cucian yang ada pada pakaian menetes dengan sendirinya.

Gambar persegi empat dengan garis melintang berwarna merah di tengah, artinya pakaian
dikeringkan pada tempat yang datar, misalnya  kayu, pipa logam, atau tali yang kedua ujungnya
diikat di kedua tempat sehingga terlihat mendatar.

Gambar persegi empat dengan tiga buah garis lurus di tengahnya artinya adalah bahwa keringkan
pakaian dengan cara digantung

Anda mungkin juga menyukai