Tata cara merawat segala sesuatu yang berhubungan dengan bahan tekstil meliputi dari cara
mencuci, menghilangkan noda, menyetrika dan penyimpanan, dengan menganalisis asal serat dan
bahan tekstil.
1. Agar pakaian dan lenan rumah tangga dapat ditampilkan dengan baik
Alat yang digunakan dalam proses pencucian pakaian dan lenan rumah tangga.
b. Sikat cuci
Alat yang digunakan untuk membantu dalam proses mencuci busana dan lenan rumah tangga.
c. Penjepit cucian
d. Hanger
e. Rak jemuran
Alat yang berfungsi sebagai tempat untuk menjemur pakaian dan lenan rumah tangga.
f. Keranjang pakaian
Tempat meletakkan pakaian dan lenan rumah tangga yang akan di cuci.
g. Setrika
Alat yang digunakan untuk melicinkan pakaian dan lenan rumah tangga.
h. Papan seterika
i. Alas seterika
Alat yang digunakan sebagai alas dalam proses menyetrika/ melicinkan pakaian dan lenan rumah
tangga.
j. Papan pemampat
Papan pemampat dibuat dari kayu yang sudah dihaluskan, gunanya adalah untuk memampat
pakaian, agar tidak berubah bentuk.
k. Penyemprot air
Alat bantu yang diperlukan dalam proses melicinkan pakaian dan lenan rumah tangga agar lebih
mudah disetrika.
b. Obat pemutih : Bahan yang digunakan untuk memperbaiki warna pakaian yang terkena noda
c. Obat penghilang noda : Bahan yang berfungsi menghilangkan noda pada pakaian dan lenan
rumah tangga
Prosedur pemeliharaan bahan tekstil meliputi pencucian, penghilangan noda, penyetrikaan dan
penyimpanan, sedangkan tekniknya yaitu cara mencuci, menghilangkan noda, menyetrika dan
menyimpan.
A. PENCUCIAN
b. Pencucian kering : proses mencuci pakaian tanpa menggunakan air, tetapi bukan berarti
teknik mencuci benar-benar kering istilah ini hanya diciptakan karena tidak menggunakan air dalam
proses pembersihannya tetapi menggunakan bahan cairan solvent.
a. Pencucian secara manual (tangan) : pencucian yang dilakukan dengan menggunakan tangan
3. Pemilihan sabun/deterjen
Di bawah ini beberapa contoh petunjuk mencuci secara manual menurut jenis/bahannya antara
lain :
2. Katun dan linen yang tidak luntur dapat dicuci dengan cara yang sama, tetapi jangan direbus
3. Usahakan untuk tidak menggosok barang yang diprint karena warna bisa luntur.
b) Sutra
1. Cuci di air hangat pada temperatur 40°C, memakai sabun netral atau deterjen
4. Sutra warna-warni yang cenderung menunjukkan luntur sebaiknya dicuci dengan air dingin
yang dibubuhi garam dengan sabun netral atau deterjen lembut.
c) Wol
3. Gulungkan wolnya dalam handuk dengan baik untuk menghilangkan beberapa kelebihan air
tanpa merusak serat-seratnya.
1. Untuk nilon putih, pergunakan air 60°C atau sepanas mungkin yang tangan bisa tahan
2. Nilon dan poliester berwarna memerlukan temperatur yang lebih rendah (± 40°C) karena bisa
mengakibatkan kerutan yang permanen.
1. Cuci dengan air panas 60°C dengan sebuah sabun netral atau deterjen
a. Serat katun
1. Bahan tekstil yang tidak luntur bisa direndam dengan air hangat atau dingin.
b. Serat linen
Bisa dicuci secara kimia (dry-clean) untuk menahan penyempurnaan yang gemerisik. Bisa
menyusut kalau dicuci.
c. Serat sutera
d. Serat wol
Dicuci secara kimia (dry-clean) walaupun beberapa jenis wol dapat dicuci dengan mesin
e. Serat asetat
2. Bisa dicuci dengan mesin dengan putaran ringan, bila digiling kering, gunakan setelan rendah.
3. Serat aklirik, dapat dicuci dengan mesin, digiling kering, gunakan pelembut bahan untuk
mengurangi muatan listrik statis.
4. Serat nilon
Bisa dicuci dengan mesin dalam air hangat. Pergunakan setelan putaran ringan, digiling kering atau
biarkan kering sendiri.
5. Serat rayon
2. Beberapa bisa dicuci dengan mesin putaran ringan dan menggunakan air hangat,
B. MENGHILANGKAN NODA
Menghilangkan noda pada bahan tekstil sesuai dengan jenis noda dan bahan tekstilnya. Berikut
teknik menghilangkan noda :
1) Noda kunyit
a. Jika terkena nodanya baru saja maka cepat-cepat digosok dengan sabun lalu jemur hingga
kering barulah dicuci lagi sampai bersih
b. Jika nodanya sudah lama melekat maka olesi bagian yang terkena noda dengan air kapur sirih
lalu jemur hingga kering baru dicuci sampai bersih, pencucian dapat diulang dengan cara yang
sama sampai benar-benar bersih.
2) Noda minyak
a. Cuci baju yang terkena noda minyak dengan sampo dan bilas dengan air biasa
b. taburkan bedak pada bagian yang ternoda, kucek pakaian lalu cuci pakaian dengan sabun
deterjen
3) Noda lemak
a. Letakkan kain jelek di atas pakaian yang terkena noda lemak kemudian disetrika dan dicuci
dengan air panas dan disabun
b. Pakaian berbahan katun, cuci pakaian dalam air hangat yang dicampur sodium
c. Bahan sutera atau sintetis dapat dihilangkan dengan bensin dan bedak, usap bagian bernoda
dengan kain yang dicelupkan dalam bensin lalu taburkan bedak, sikat dengan lembut.
4) Noda tinta
a. Dibasahi dengan air, gosok dengan jeruk nipis dan kapur sirih (jawa=injet) dan dicuci dengan air
hangat dan sabun.
c. Oleskan bagian yang ternoda dengan sabun colek, kucek sampai noda hilang.
5) Noda jamur
b. kemudian direndam dengan air panas bersabun dan cuci seperti biasa, diulang beberapa kali
a. Rendam/basahi dulu celana dalam bernoda setelah itu gosok atau olesi bagian yang
bernoda/vlek dengan
Sisa sabun mandi yang sudah kecil lalu dicuci/kucek seperti biasa.
b. Untuk celana dalam, dengan cara yang sama sisa sabun mandi juga bisa untuk menghilangkan
noda membandel pada kerah baju.
7) Noda getah
a. Teteskan minyak tanah pada bagian yang ternoda, lalu gosok perlahan dengan sikat gigi. Jika
getah sudah hilang cucilah pakaian seperti biasa.
a. Jika kain terbuat dari katun atau kapas, rendamlah dalam larutan panas dari boraks atau asam
tartaric.
b. Jika terbuat dari sutera, wool atau sintetis gunakan larutan boraks hangat atau larutan
ultraoksidasi edrogen (air oksigen) hangat.
9) Noda darah
a. Gunakan larutan penghilang warna untuk pakaian yang berwarna putih, dan larutan boraks
hangat untuk yang berwarna-warni.
b. Untuk pakaian yang tidak boleh dicuci gunakan adonan amonia, sikat lembut dan ulangi proses
sampai noda hilang.
Gunakan larutan penghilang warna atau larutan boraks yang telah yang telah didihkan selama 5
menit.
a. Letakkan bagian teroda diatas bongkahan es dan tunggu sampai noda susu membeku,
b. Lalu hilangkan. Jika masih berbekas ulangi dengan menggunakan cuka asam.
Rendamlah pakaian yang terkena cat dalam kerosin,lalu sisa bagian yang membandel bersihkan
dengan bensin.
13) Noda luntur
Jika pakaian kelunturan warna pakaian lain, maka anda dapat merendamnya ke dalam larutan asam
cuka dicampur dengan deterjen selama 30 menit.
C. PENYETERIKAAN
Ada dua cara teknik dasar dalam menyetrika yaitu menyeterika dan memampat.
1) Menyeterika (ironing)
Artinya mendorong setrika melalui bahan dengan cara gerakkan ke depan dan ke belakang.
Menyeterika bisa melicinkan bentuk pakaian.
Artinya menggerakkan setrika melalui bahan dengan cara mengangkatnya, kemudian meletakkan
kembali ke bawah silih berganti saling menumpang.
Agar pakaian dan lenan rumah tangga tidak berubah sewaktu disetrika, ada bebrapa petunjuk yang
perlu diperhatikan :
1) Setrika pakaian menurut arah lajur benang, jangan disetrika arah menyerong, karena tenunan
akan menyudut.
2) Setrika mulai dari bagian-bagian yang berlapis, seperti kerah, keliman, bagian yang terlepas
ujungnya seperti pita, lengan baju, kemudian baru bagian tangan.
3) Menyeterika kerah dimulai dari tengah belakang ke ujung tepi atau tepi kerah sambil ditekan.
4) Pakaian dari bahan serat asetat dan aklirik disetrika dengan tekanan ringan, suhu sangat rendah
sampai sedang, setrika kering (tanpa uap) pergunakan lap pada bagian baiknya.
5) Pakaian dari bahan serat kapas, setrika dengan tekaaanan ringan sampai sedang, suhu sedang
hingga tinggi, pergunakan setrika uap.
6) Pakaian dari bahan linen, setrika dengan tekanan ringan sampai berat, suhu tinggi, selanjutnya
sama dengan menyetrika bahan katun.
7) Pakaian dari bahan nilon setrika dengan tekanan ringan, sedikit saja atau tidak perlu disetrika.
8) Pakaian dari bahan poliester, setrika dengan tekanan sedang dengan suhu rendah sampai
sedang menggunakan setrika kering atau uap, bisa digunakan kain lap pada bagian baik bahan.
9) Pakaian dari bahan sutera, setrika dengan tekanan ringan, suhu panas, rendah sampai sedang,
pergunakan setrika kering atau uap.
10) Pakaian dari wol, setrika dengan tekanan ringan sampai sedang, suhu sedang. Pergunakan
setrika kering atau uap.
D. PENYIMPANAN
merupakan kegiatan meletakkan bahan tekstil sesuai pada tempatnya dan lebih terjaga/aman.
Berikut Teknik cara menyimpan bahan tekstil :
1. Menyimpan pakaian dan lenan rumah tangga setelah dicuci, dijemur kering, disetrika dan harus
disimpan di tempat yang bersih dan kering, seperti di dalam lemari pakaian, rak, dan gantungan
pakaian.
2. Memberi anti ngengat yang diletakkan pada lemari, agar jamur dan binatang tidak merusak
pakaian atau lenan rumah tangga.
E. Fungsi Label Pada Busana
Label merupakan keterangan yang terdapat pada suatu hasil produksi. Keterangan tersebut
memberi kejelasan pada konsumen tentang segala sesuatu yang menyangkut antara lain sifat dan
kualitas bahan. Label tekstil meliputi label kain, busana jadi dan benang.
1. Fungsi Label
b. Dengan melekatkan label sesuai dengan peraturan berarti produsen memberikan keterangan
yang diperlakukan oleh para konsumen agar dapat memilih membeli serta meneliti secara
bijaksana.
c. Merupakan jaminan bahwa barang yang telah dipilih tidak berbahaya bila digunakan ,untuk
megatasi hal ini maka para konsumen membiasakan diri untuk membaca label terlebih dahulu
sebelum membelinya.
d. Dengan membaca label konsumen dapat mengetahui spesifikasi produk tekstil seperti jenis
serat, ukuran, komposisi kain, ketahanan luntur warnannya, cara perawatan dsb
Jumlah kain yang terdapat pada satu gulung : 27 m x150 cm (panjang kain 27cm dan lebar 1,50m)
Keterangan – keterangan tersebut di atas sangat membantu konsumen pada saat membeli kain
mengenai :
• Penggunaan bahan
• 65% cooton 35% polyester : 65 % kapas dan 35% polyester (bahan campuran)
Ukuran : S, M, L
Setiap jenis kain mempunyai bahan pembuat yang berbeda-beda oleh karena itu penanganannya
harus sesuai dengan karakteristik bahan tersebut, hal ini berguna untuk menjaga agar kain tersebut
selalu berada pada kondisi yang prima. Penanganan pada pakaian meliputi: cara mencuci, suhu air
rendaman, pemerasan, cara menyetrika, cara mengeringkan, dan lain-lain. Hal tersebut harus kita
patuhi agar pakaian kita awet dan terjaga kualitasnya sehingga kita dapat memakainya dalam
jangka waktu yang lama. Untuk lebih jelasnya silahkan disimak penjelasannyadi bawah ini:
Gambar dengan wadah yang berisi air, menunjukkan bahwa pakaian kita boleh dicuci menggunakan
mesin cuci.
Gambar dengan wadah berisi air ditambah dengan tangan yang dicelupkan, menunjukkan bahwa
pakaian kita sebaiknya dicuci dengan tangan.
Gambar dengan wadah berisi air dan ada angka 40derajat, artinya pakaian boleh dicuci pada mesin
cuci dengan air bersuhu di bawah empat puluh derajat celsius.
Gambar wadah berisi air dengan tanda silang besar berwarna merah menandakan bahwa pakaian
tidak boleh dicuci menggunakan mesin cuci
Gambar lingkaran dengan huruf "A" di tengah, menunjukkan bahwa pakain boleh didrycleaning.
Lingkaran dengan huruf "P" di tengah menunjukkan kalau drycleaning dapat dilakukan dengan
Perchloretylene Solven 113 dan Solven 111, white spirit.
Lingkaran dengan huruf "F" di tengah dan garis mendatar lurus di bawah lingkaran, berarti pakaian
boleh didrycleaning atau Loundry.
Lingkaran dengan tanda silang berwarna merah, artinya adalah pakaian tidak boleh didrycleaning
sama sekali.
Gambar setrika dengan satu titik di tengah, berarti boleh dilakukan pengeringan dengan tingkat
kehangatan minimum/dingin.
Gambar setrika dengan dua titik di tengah, menunjukkan bahwa pakaian bisa disetrika dengan
panas yang sedang.
Gambar setrika dengan tiga titik di tengah, menunjukkan bahwa penyetrikaan dilakukan dengan
suhu tunggi untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
Gambar setrika dengan tanda silang berwarna merah, menunjukkan bahwa pakaian tidak perlu
disetrika.
Lambang segitiga polos, dapat diartika bahwa baju boleh diputihkan dengan bahan kimia.
Lambang segitiga dengan tyulisan "Cl" ditengahnya, menunjukkan kalau pakaian boleh diputihkan
dengan bahan pemutih yang mengandung Chlor.
Gambar segitiga dengan tanda silang berwarna merah, menunjukkan kalau pakaian tidak boleh
menggunakan bahan pemutih.
Gambar persegi empat dengan lingkaran di temgah, artinya adalah pakaian boleh dan bisa
dikeringkan dengan mesin pengering.
Gambar persegi empat dengan garis melengkung di atas, berarti bahwa pakain tidak boleh diperas
dan biarkan air sisa cucian yang ada pada pakaian menetes dengan sendirinya.
Gambar persegi empat dengan garis melintang berwarna merah di tengah, artinya pakaian
dikeringkan pada tempat yang datar, misalnya kayu, pipa logam, atau tali yang kedua ujungnya
diikat di kedua tempat sehingga terlihat mendatar.
Gambar persegi empat dengan tiga buah garis lurus di tengahnya artinya adalah bahwa keringkan
pakaian dengan cara digantung