Anda di halaman 1dari 4

PEMELIHARAAN PAKAIAN

Mata Kuliah: Pendidikan Konsumen

BARLINTIY ANIQ
14050404019
KELAS A
S1 Pendidikan Tata Busana 2014

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2016

PEMELIHARAAN PAKAIAN
Pemeliharaan Busana
Pemeliharaan busana sangat penting untuk menjaga kualitas bahan tekstil dan busana mulai
dari struktur dan dimensi kain, kehalusan, kelangsaian, kenampakan warna dan kerapiannya.
Dengan pemeliharaan yang baik maka keindahan busana tetap terjaga meskipun sudah
dikenakan beberapa kali dalam waktu yang cukup lama.
Pemeliharaan dasar pada bahan tekstil atau busana ada beberapa proses antara lain:
1. PENCUCIAN
Pencucian dibagi menjadi pencucian dengan air dan pencucian tanpa air. Pencucian
dengan air umumnya digunakan pada busana sehari-hari untuk berbagai aktivitas. Pencucian
dengan air dapat dilakukan manual (dengan tangan) atau dengan mesin cuci. Pada pencucian
ini dapat digunakan detergen, sabun, pembersih, pewangi, atau pemutih. Proses ini
memerlukan air yang cukup banyak karena busana harus direndam dulu di air untuk
memudahkan penghilangan noda atau debu.
Pencucian tanpa air (dry cleaning) adalah pencucian busana tanpa perendaman dalam
air secara berlebihan. Pencucian cara ini biasanya dilakukan pada busana pesta, busana
panggung, jas atau pada bahan berkualitas tinggi seperti wol, sutra, tile, brokat, dan satin.
Pencucian ini dilakukan dengan zat kimia (solvent), pelembut dan pewangi tanpa perendaman
dalam banyak air.
Untuk mencuci baik dengan proses menggunakan air maupun dry cleaning, perlu
diperhatikan cara nya. Masing-masing bahan memiliki karakteristik tertentu. Biasanya pada
busana kita temukan label. Perhatikan label tersebut untuk mengetahui langkah pencucian
yang tepat. Di bawah ini label rambu mencuci menggunakan air

simbol petunjuk pencucian dengan air


Sedangkan pada pencucian profesional atau dry cleaning biasanya dieunjukkan dengan simbol
berikut

simbol petunjuk pencucian profesional


2. PENJEMURAN

Setelah busana dicuci, selanjutnya dijemur untuk mengeringkan. Yang perlu


diperhatikan dalam penjemuran:
a. Perhatikan simbol-simbol pada busana
b. Setelah busana selesai dicuci, hendaknya diperas. Namun untuk bahan tipis jangan
diperas terlalu kuat, cukup dikibaskan perlahan
c. Sebaiknya jngan menjemur di bawah matahari langsung terutama bahan batik, sutera,
kaos bersablon. Dan baliklah bagian dalam ke luar sehingga warna busana luar tetap
terjaga
d. Untuk bahan yang melar seperti kaos atau rajutan sebaiknya tidak digantung dengan
hanger
3. PENYETRIKAAN
Menyetrika dapat menghilangkan kusut pada pakaian dan membuatnya rapi. Berikut
tips menyetrika busana
a. Gunakan cairan pelicin busana agar bahan lebih licin dan halus
b. Kaos dan bahan bersablon dibalik dulu baru disetrika
c. Setrikalah busana sesuai aturan pada label. Tanda setrika silang berarti bahan tidak
boleh disetrika, jumlah titik pada setrika menunjukkan tingkat suhu, semakin banyak
titik berarti suhu setrika semakin tinggi
d. Setrikalah bahan setelah benar-benar kering agar awet dan tidak rapuh
4. PENYIMPANAN
Setelah selesai disetrika, busana segera disimpan di tempat penyimpanan busana.
Berikut Tipsnya:
a.
b.
c.
d.
e.

Simpan dalam tempat yang bersih, kering, tidak berdebu, tertutup rapat
Pastikan busana benar-benar kering agar tidak berbau apek
Jangan menyimpan di tempat yang terlalu penuh agar tidak mudah kusut
Busana dapat digantung atau dilipat
Gunakan kamper atau alat penghilang kelembapan air dan penghalau serangga
Dengan ketelatenan dalam pemeliharaan, kita dapat memiliki busana yang tampak

selalu rapi dan bagus dikenakan meskipun sudah lama. Gak harus membeli baju baru terus
kan?
SUMBER:
http://jahitsulam.blogspot.co.id/2013/12/pemeliharaan-busana.html

Anda mungkin juga menyukai