Anda di halaman 1dari 16

BEST PRACTICE

“PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MUSIK SLB NEGERI 1 PADANG


MELALUI PROGRAM WORKSHOP ONLINE SEA CREATIVE CAMP
TAHUN 2019”
Oleh : Gilang Dwi Nanda, S.Pd
(Juara I Sea Creative Camp Tahun 2019 Bidang Developing Music Class for
Special Need Students)

A. Latar Belakang Mengikuti Sea Creative Camp Tahun 2019

Saya adalah guru mata pelajaran Seni Budaya SLB Negeri 1 Padang.
Meskipun saya sudah tidak baru lagi memasuki dunia pendidikan khusus
sejak SK CPNS terhitung mulai tanggal 1 Maret 2014, namun karena
background pendidikan saya bukan Pendidikan luar Biasa (PLB) maka saya
merasa ilmu yang saya punya untuk menangani siswa berkebutuhan khusus
di dalam kelas musik belum cukup. Berbagai cara saya lakukan agar dapat
mengenal lebih dekat siswa berkebutuhan khusus sehingga dapat mencapai
tujuan pembelajaran yang diinginkan. Saya tidak ingin belajar dari
pengalaman mengajar saja tanpa dibekali teori ilmu menghadapi siswa
berkebutuhan khusus dari sumber yang jelas. Itulah sebabnya saya memacu
diri saya untuk meningkatkan kompetensi saya sebagai guru SLB melalui
berbagai cara, mulai dari membaca informasi dari berbagai sumber,
mengikuti berbagai seminar, BIMTEK, dan Workshop mengenai pendidikan
khusus. Sayangnya seminar itu selalu berbayar, jarang sekali yang gratis.
Sedangkan BIMTEK dan Workshop biasanya juga pesertanya dtunjuk dan
ditugaskan langsung oleh Kepala Sekolah. Hal ini membuat saya harus lebih
jeli lagi membaca peluang dalam meningkatkan kompetensi secara mandiri.

Awal bulan Oktober, saya mendapatkan informasi mengenai “The


Southeast Asia (SEA) Creative Camp For Special Education Teacher 2019” ini
dari salah satu grup Whatsapp guru pendidikan khusus se Indonesia yang
saya bentuk ketika mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Ketunaan untuk
Guru SLB Non PLB se Indonesia. Tak berapa lama setelah informasi tersebut
saya dapat, Ibu Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Khusus, Ibu Ir. Sri Renani Pantjastuti, MPA menjapri saya juga
mengenai kegiatan ini. Saya merasa terkejut dan bangga beliau secara
khusus memberi kabar ini kepada saya. Saya tidak menyangka beliau masih
ingat dengan saya karena bagi saya pribadipun pengalaman bersama beliau
ketika menjadi Instruktur Senam Gempa pada acara FIKSI tahun 2019 juga
sangat berkesan. Saya benar-benar merasa diapresiasi oleh beliau karena
berhasil menjadi pemenang pertama Lomba Menulis Artikel Peningkatan
Kesiapsiagaan Bencana di Sekolah. Selanjutnya Ibu Rena menginstruksikan
saya untuk menyebarluaskan informasi Sea Creative Camp tersebut. Secara
instan saya langsung saja meneruskan informasi ini ke semua grup
Whatsapp yang anggotanya adalah guru-guru SLB yang belum mendapatkan
informasi ini, baik grup yang ruang lingkupnya nasional maupun grup lokal
(Provinsi Sumatera Barat) termasuk grup sekolah saya sendiri. Alhasil
beberapa teman tertarik dan bersama-sama mereka saya mendaftar
kegiatan Sea Creative Camp for Special Special Need Students tahun 2019.

B. Tujuan Mengikuti Kegiatan

Ada beberapa target atau tujuan saya mengikuti kegiatan ini,


diantaranya adalah untuk meningkatkan kompetensi diri saya selaku guru
siswa berkebutuhan khusus dengan ilmu yang diberikan secara gratis melalui
pembelajaran dalam jaringan. Saya juga merasa tertantang karena kegiatan
ini tidak hanya diikuti oleh guru Indonesia melainkan juga guru Pendidikan
Khusus dari negara-negara tetangga. Oleh sebab itu melalui kegiatan ini saya
juga bertujuan untuk membangun relasi/ networking dengan menambah
teman-teman guru hebat se ASEAN. Motivasi saya menjadi lebih besar ketika
membaca juknisnya bahwa semua peserta yang menyelesaikan final
projectnya akan mendapatkan piagam penghargaan, dan peserta terbaik
dalam kegiatan ini akan diberikan Reward berupa Laptop bagi pemenang
pertama dan fresh money untuk pemenang pertama, kedua, dan ketiga.
C. Bidang yang Dipilih

Ada 5 cabang/ bidang kegiatan The Southeast Asia (SEA) Creative


Camp For Special Education Teacher Tahun 2019 yaitu bidang Fashion,
Augmented Reality, Photography, Disaster Preparedness, dan Developing
Music Class for Special Need Students. Dari 5 bidang yang ada, saya
memutuskan untuk mengikuti dua bidang kegiatan yaitu Developing Music
Class dan Disaster Preparedness.

Alasan saya memilih cabang Developing Music Class for Special Nees
Students karena saya sendiri merupakan guru Mata Pelajaran Seni Budaya
tamatan Pendidikan Sendratasik Universitas Negeri padang Program Studi
Musik. Saya merasa percaya diri karena saya telah memiliki bekal di bangku
perguruan tinggi. Hanya saja di bangku perguruan tinggi saya tidak
mendapatkan ilmu untuk menangani siswa berkebutuhan khusus. Itulah
sebabnya saya ingin mengikuti kursus online Seacamp ini agar dapat
berdiskusi dengan narasumber dan rekan-rekan guru lainnya guna
mendapatkan tips-tips sukses membangun kelas musik bagi siswa
berkebutuhan khusus.

Saya juga mendaftar di bidang Disaster Preparedness karena saya


merasa masih minim ilmunya dalam usaha Pengurangan Risiko Bencana di
Sekolah meskipun Sekolah saya sudah pernah mengadakan rangkaian
kegiatan SMAB, tapi ilmu-ilmu yang didapat sebelumnya pasti berkembang
dan saya harus mendapatkan informasi tersebut untuk saya sosialisasikan di
Sekolah. Di bidang ini juga saya merasa percaya diri karena pada tahun
yang sama saya juga pernah menjadi juara pertama lomba menulis artikel
kesiapsiagaan bencana di sekolah dengan karya kolaborasi guru dan siswa
yaitu Lagu dan Senam Gempa Bumi.

Kedua bidang ini dapat saya selesaikan dengan baik karena jadwal
video conferencenya tidak sama. Hanya saja di bidang Disaster
Preparadness, saya didiskualifikasi oleh panitia karena sudah menjadi
pemenang pertama di kegiatan lomba kebencanaan yang diadakan oleh
Direktorat Pembinaan Guru Dikmensus di tahun yang sama. Awal mengikuti
kegiatan ini sebenarnya saya juga khawatir apa saya boleh ikut, tapi dari
juknis yang saya baca ternyata tidak ada aturan yang melarang. Meski
mulanya kecewa namun perasaan saya berubah seketika ketika diumumkan
saya menjadi pemenang pertama di bidang Developing Music Class for
Special Need Students. Ternyata setiap peserta hanya berhak menjuarai satu
bidang lomba saja di Sea Creative Camp, seandainya final projeknya sama-
sama bagus dan menduduki peringkat di masing-masing bidangnya, maka
panitia akan memutuskan pemenang berdasarkan rangking tertinggi dari
beberapa bidang lomba yang diikuti. Dengan demikian, selanjutnya dalam
tulisan saya ini saya akan mengulas lebih banyak bidang yang saya Juarai
yaitu bidang Developing Music Class for Special Need Students.

D. Proses Pembelajaran Online Sea Creative Camp Tahun 2019 bidang


Developing Music Class for Special Need Students.
Dalam kegiatan Music Creative Camp for Special Education telah
dijabarkan materi-materi pokok pembelajaran musik dan tips pembelajaran
musik yang inovatif sesuai dengan ketunaan peserta didik berkebutuhan
khusus. Melalui kegiatan ini Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan
Menengah dan Pendidikan Khusus ingin menciptakan guru milenial yang
diharapkan mampu bekerja profesional sesuai dengan perkembangan
zaman, berinovasi dan berkreasi dalam melaksanakan pembelajaran
terhadap siswa berkebutuhan khusus.
Durasi pelaksanaan kursus online Sea Creative Camp saya rasa sudah
lebih dari cukup. Jadwal pelaksanaannya pun tidak mengganggu Proses
Pembelajaran. Saya bisa mengikuti kegiatan ini dimanapun dan kapanpun
saya berada asalkan kondisi jaringan telepon pintar saya dalam keadaan
sangat baik. Seringkali saya mengikuti kursus ini sambil mengemudi dan
menyambungkan suara handphone saya dengan speaker mobil via bluetooth
karena di dalam mobil kebisingan lingkungan dapat diminimalisir dengan
sangat baik sehinga saya dapat mendengar suara narasumber dengan
sangat jelas. Pernah saya menggunakan headset dalam mengikuti
pembelajaran, namun karena durasi kursus yang cukup lama membuat
telinga menjadi panas dan saya khawatir akan membahayakan kesehatan
sehingga saya lebih memilih untuk mengikuti kursus online ini di dalam mobil
yang diparkir (dalam keadaan mati).
Seharusnya jumlah Jam Pelajaran dalam kursus online Sea Creative
Camp Tahun 2019 bidang Developing Music Class for Special Need Students
adalah 8 JP/ 8 sesi dengan rincian sebagai berikut:

Sesi Waktu Topik Presenter

1 Senin, 14 Oktober 2019 1. Pengetahuan Fasilitator


13.00 – 14.00 WIB Dasar Seni Musik

2 Jumat, 18 Oktober 2019 2. Membaca Notasi Fasilitator


13.00 – 15.00 WIB

3 Senin, 21 Oktober 2019 3. Bermain Musik Fasilitator


13.00 – 14.00 WIB

4 Kamis, 23 Oktober 2019 Diskusi dan Peserta


13.00 – 14.00 WIB Presentasi Karya

5 Jumat, 28 Oktober 2019 4. Aransemen Fasilitator


14.00 – 15.00 WIB

6 Kamis, 30 Oktober 2019 Diskusi dan Peserta


14.00 – 15.00 WIB Presentasi Karya

7 Jumat, 01 November 2019 5. Membuat Fasilitator

14.00 – 15.00 WIB iringan Lagu


8 Senin, 4 November 2019 Diskusi dan Peserta

14.00 – 15.00 WIB Presentasi Karya

Namun pada pelaksanaannya, materi atau topik kursus musik online di


atas beberapa kali tidak tersampaikan dengan baik sesuai waktunya
karena gangguan jaringan pada narasumber, inilah yang menyebabkan
pemadatan materi ketika pertemuan selanjutnya dengan kondisi jaringan
yang sudah lebih baik.

Jumlah peserta yang mengikuti Sea Creative Camp Tahun 2019


Bidang lomba Developing Music Class for Special Need Students mulanya
diikuti oleh 68 participants dari berbagai akademisi, tidak hanya guru
melainkan juga mahasiswa dari berbagai Universitas pun ikut
berpartisipasi. Adapun daftar nama peserta Sea Creative Camp Tahun
2019 bidang Developing Music Class for Special Need Students adalah
sebagai berikut:

No No.Reg Nama Instansi


1 520 KUKUH SOKAWATI, S.Pd. SD NEGERI 1 KUTOSARI
2 561 Wijaya Kurnia Santoso, S. SMA Bina Insan Mandiri
Pd
3 608 Agus Sukamto, S.Pd. SD Negeri Gadudero Sukolilo
4 887 Erlin, S.Pd, M.Pd SMP Negeri 2 Mimika Papua
5 1677 Nurul Juliana SDN 053 Cisitu
6 1693 Ayub Siregar BTIKP Disdik Sumsel
7 2489 ARFANSYAH,S.Kom.,M.Kom BTIKP Dinas Pendidikan
8 2544 Gusti Ayu Saputri SMK Negeri 13 Sarolangun
9 2655 Reza Franata, S.Pd., M.Pd SMAIT AL-FITYAN MEDAN
10 3057 Rusnaili SLB Negeri Metro
11 3848 Hanna Susanna, S.MG, TKK ORA et LABORA, Panglima
M.Div. Polim - South Jakarta
12 4107 Angga, S.Pd. SDN 1 Sukarame
13 4284 Ir. Triyono, S.Pd., M.Pd, SMPN 2 JAYANTI
MT.IPM
14 4348 SAIFUDIN SMAN 8 JAKARTA
15 7326 NURHASANAH,S.Pd.SD SDN MERUYA UTARA 05
16 7394 Tita Novita Rizal, S.Pd SLB Ulaka Penca
17 7604 Purwanto, S.Pd SLBN 01 JAKARTA
18 8414 TITI NUR HAYATI SMP N 1 KARANGGAYAM
19 8834 Kiswinarni, S.Pd.Aud. TK UNGGULAN AL-YA'LU
20 10167 Aris Firman, ST SMK MANDIRI BERSEMI
CIANJUR
21 10836 Herdiyana.S.Pd MTsyaspika Kuningan
22 11402 BAMBANG SUTIKNO,S.Pd. SMP Negeri 1 Karanggayam
23 11610 WIDYANTI,S.Pd.SD SDN GUNUNGSIMPING 02
CILACAP
24 13135 Musyfi Ulwan Putra, S.Pd SLB Negeri 1 Lima Kaum
25 13258 Denie Purwa Saputra Universitas Negeri Yogyakarta
26 13303 AMRAN HAPSAN, S.Si., STKIP Pembangunan Indonesia
S.Pd., M.Pd. Makassar
27 13593 Gilang Dwi Nanda, S.Pd SLB NEGERI 1 PADANG

28 13950 MOCH. ICHWAN SLBN JUWETKENONGO


DARMAWAN
29 14088 Agun Gunawan SEAMEO SEAMOLEC
30 14137 Elis Kusdinar SLBN Budi Utama
31 14163 Iva Evry Robiyansah SMPLB Negeri Kota Pasuruan
32 14190 Febriani Sisma, M.Pd SLB NEGERI PELALAWAN
33 14212 Lady Ria Mahrani Sitohang SLB E Negeri Pembina Medan
34 14221 Stefanus Lucas Sekolah Kebangsaan Pendidikan
Khas Tuaran, Putatan, Sabah
35 14234 ZUITA HAZWANI BINTI SM PENDIDIKAN KHAS
MOHD HASIM VOKASIONAL MERBOK
36 14244 Marlina, S.Pd SLB E Negeri Pembina Medan
37 14253 Nurrahmah SMA Negeri 8 Sigi
38 14273 J C Pramudia Natal Musica Allegra
39 14299 Solehudin Slb agroindustri
40 14325 SAMIUN, S.Pd SMP NEGERI 1 JATIROGO
41 14326 Ananda Ajeng Pangestu Universitas Tidar
42 14348 Maria Ulfah, S. Psi ANAK CERIA
43 14350 Noviardi Tupan, M.Pd SLBN A Kota Bandung
44 14365 Yuliyatin, S. Pd. I Skh N 02 kota serang
45 14368 Ira Noviliya, S.Pd.,Gr. SMAN 3 MALANG
46 Resha Hadi Sucipto, SDN Mugarsari
14371 S.Pd.SD
47 14376 Satria adi putra, S. Kom SMK NEGERI 1 SAGARANTEN
48 14394 Dyan Widya Agustina, M.A Bunga Bangsa Islamic Primary
School
49 14397 Ahmad Mutohar, S.Pd. SMP Negeri 1 Siwalan
50 14401 Dinar, S.Pd. SMPIT Raudhatul Jannah
Cilegon
51 14408 ARDIYANSAH YULINIAR UPTD SDN SEN ASEN 1
FIRDAUS, M.Pd
52 14415 Oktaviar Rudianto, S. Kom SMK Nurul Jadid
53 14421 Diah Retno .K Sekolah Nasional Plus Tunas
Global
54 14427 Prayitno UPTD SDN Tunjung 1
55 14492 Muhammad Nur Aula, S.Pd SDN 5 Muara Belida
56 14514 Parulian S S.E, M.Pd SMP N 5 Sentajo Raya
57 14516 Tyas Ani Riyana, M.Pd SD Sidorejo 01 Bendosari
Sukoharjo
58 14561 Iznida Hayu bt Che Hashim SJKC SIN MIN, SIMPANG
59 14580 Puput Rahayu Sekolah Alam Bintaro
60 14589 Muhammad Dikfa SMA Harapan Bangsa
Hasbiyalloh, S.Hum
61 14591 Debby Meiriska, S.Pd SLB-C Negeri Pembina
62 14596 Rina Astuty SLB C Negeri Pembina Prov.
Kalsel
63 14607 Susantih buing Sk kemabong
64 14608 Rahmatika Sugiarto SLB-C Negeri Pembina
65 14616 Rosa Desy Natalia SLB C Negeri Pembina
66 14621 Ninik Yunianingsih Universitas Gunadarma
67 14629 Justina Baharun Sayyidina Ali Secondary school
68 14648 Ika Avryani Simatupang TK Swasta Perjanjian-Nya
Kabanjahe

Namun dalam perjalanannya satu persatu peserta memilih mundur dan


keluar dari grup whatsapp. Mungkin karena tidak bisa memahami materi dari
narasumber, atau masalah jaringan yang buruk yang membuat peserta
akhirnya merasa kehilangan mood.

E. Inspirasi yang Didapat Selama Mengikuti Kursus Online Developing


Music Class for Special Need Students, Sea Creative Camps Tahun
2019
Tingkatan materi pembelajaran pada Kursus Online Developing Music
Class for Special Need Students, Sea Creative Camps Tahun 2019 ini
tersusun secara sistematis dan sesuai dengan urutan topik pembelajaran
yang dibutuhkan oleh guru. Setelah mengikuti semua materi saya mendapat
inspirasi untuk membuat karya inovatif ansambel musik iringan tari dan
kebetulan saya juga sedang menggarap tari kreasi Minang di SLB Negeri 1
Padang. Meskipun latar belakang saya adalah Pendidikan Seni Drama Tari
dan Musik Program Studi Musik Universitas Negeri Padang, namun
kenyataannya di lapangan saya adalah guru Seni Budaya satu-satunya di
SLB Negeri 1 Padang. Oleh sebab itu mau tidak mau saya harus bisa
mengajarkan ketiga aspek Seni Budaya yaitu seni musik, rupa, dan tari.
F. Proses Final Project Developing Music Class for Special Need
Students, Sea Creative Camps Tahun 2019 “Karya Inovatif Medley
Musik Instrumental Minangkabau Pengiring Tari Kreasi Minang Tak
Tun Tuang”

Mengingat pentingnya menanamkan rasa cinta akan budaya daerah


dan sesuai dengan brand SLB Negeri 1 Padang yaitu “Sekolah Berbudaya
Minang” akhirnya saya dan siswa berkolaborasi di kelas Keterampilan
Vokasional Sendratasik/ Seni Budaya SLB Negeri 1 Padang dalam pembuatan
final Project Developing Music Class for Special Need Students, Sea Creative
Camps Tahun 2019 yang kemudian diberi judul “Pembelajaran Karya
Inovatif Medley Musik Instrumental Minangkabau Pengiring Tari
Kreasi Minang Tak Tun Tuang Siswa Tunagrahita SLB Negeri 1
Padang”.

Adapun kegiatan pembelajaran karya inovatif Medley Musik


Instrumental Minangkabau adalah ansambel musik tradisional Minangkabau
dengan memainkan lagu-lagu pilihan peserta didik dengan model
pembelajaran Cooperative Collaborate dimana peserta didik satu sama lain
harus bekerjasama berkolaborasi baik sesama pemusik dan antara pemusik
dengan penari.

Sistematika pembuatan karya inovatif Medley Musik Instrumental


Minangkabau adalah:
a. Penetapan instrumen musik yang akan dimainkan oleh peserta didik
berdasarkan minat dan bakat mereka masing-masing (siapa memainkan
apa).
Adapun alat musik tradisional yang akan dimainkan dalam karya inovatif
ini adalah talempong, tasa, gandang , indang (rabana), dan ditambah
juga dengan tamborin sebagai pelengkap bunyinya.
b. Peserta didik memilih beberapa lagu kesayangan mereka yang sekiranya
bisa digubah ke dalam bentuk musik medley.
Berdasarkan pengalaman musikal mereka masing-masing dan
disesuaikan dengan kecocokan/ kesesuaian lagu tersebut maka guru dan
siswa menyimpulkan lagu-lagu yang akan digubah antara lain sebagai
berikut:
 Mudiak Arau (Lagu Daerah Provinsi Sumatera Barat)
 Bareh Solok (Lagu Daerah Provinsi Sumatera Barat))
 Tak Tun Tuang (Lagu Viral yang dinyanyikan oleh Upiak Isil,
penyanyi dari Provinsi Sumatera Barat)
 Naik Delman (Lagu anak)
c. Latihan memainkan alat musik instrumental Minangkabau one by one
(satu per satu) dengan metode demontrasi dan drill yang dilakukan
kepada masing-masing siswa agar setiap mereka menguasai tugasnya
masing-masing.
Perlu dipahami bahwa anak tunagrahita merupakan anak yang lemah
intelektualnya. Jangankan untuk membaca partitur not angka maupun
not balok, untuk mengeja satu kata dan mengenal bentuk angka
merupakan hal yang sulit bagi mereka. Hal yang bisa dilakukan adalah
dengan metode demonstrasi guru dan praktik langsung secara berulang-
ulang.
Pemain melodi talempong akan belajar melalui demonstrasi guru, guru
hanya menirukan permainan notasi aslinya saja kemudian siswa akan
menirukan dan selanjutnya akan memvariasikan bentuk pola ritmisnya.

Gambar 1. Siswa belajar memainkan melodi musik iringan tari kreasi Tak Tun
Tuang dengan alat musik daerah Provinsi Sumatera Barat yaitu
Talempong
Para pemain alat musik perkusi (gandang, tasa, indang dan tamborin)
akan belajar bentuk pukulan yang sesuai dengan lagu-lagu pilihan
mereka. Motif pukulan diajarkan dengan demonstrasi guru yang
kemudian motif pukulannya dikembangkan oleh peserta didik sendiri,
dari lagu yang satu dengan lagu lainnya sebisanya dibuat motif pukulan
yang berbeda.
d. Guru menggiring siswa mengaransemen lagu yang mereka pilih mulai
dari intro lagu hingga endingnya.
Setelah semua pemusik dianggap sudah menguasai materi mereka
masing-masing maka kegiatan pembelajaran selanjutnya adalah
mengaransemen lagu-lagu tersebut menjadi musik medley secara
bersama didampingi oleh guru sebagai fasilitator. Aransemen dilakukan
sejalan dengan latihan langsung/praktik tanpa partitur panduan karena
keterbatasan siswa dalam hal membaca. Guru dan siswa akan merekam
hasil aransemen yang telah disepakati untuk pedoman pembelajaran
selanjutnya. Siswa yang memiliki telepon pintar akan dikirimkan
videonya agar mereka bisa memutarnya rekaman tersebut di rumah dan
dimanapun mereka berada agar aransemen musik medley ini benar-
benar melekat di ingatan mereka.
Keterlibatan siswa dalam proses aransemen musik ini dimulai dari
menyepakati urutan lagu, durasi maksimal, bentuk aransemen dan
teknis lainnya.
e. Latihan bersama (berkelompok) memainkan alat musik tradisional
Minangkabau (ansambel sederhana) Medley Musik Instrumental
Minangkabau berdasarkan aransemen yang telah disepakati.
Setelah bentuk aransemen disepakati dan dikuasai oleh masing-masing
peserta didik sesuai perannya, maka selanjutnya adalah latihan musik
secara bersama (berkelompok) yang dilakukan terus menerus dan
kontiniu karena siswa tunagrahita memiliki karakteristik pelupa, putus
latihan satu pertemuan saja bisa mengurangi kualitas permainan musik
mereka.
Gambar 2. Siswa bersama-sama memainkan alat musik mereka masing-
masing sesuai dengan aransemen yang telah disepakati bersama
dipandu oleh guru sebagai conductnya.
f. Pemusik berkolaborasi dengan penari Tari Minang Tak Tun Tuang untuk
lebih menguasai peran mereka masing-masing dalam karya musik yang
dimaksud.
Setelah ansambel Medley Musik Instrumental Minangkabau dikuasai
pemusik dengan baik, maka perlu dilakukan uji coba latihan bersama
penari. Kali ini pemusik dilatih emosi musikalnya agar benar-benar
mampu memainkan musik yang sesuai dengan tarian.

Gambar 3. Pemusik latihan bersama dengan penari, berkolaborasi dalam


menciptakan karya inovatif.
g. Penampilan karya seni Inovatif Medley Musik Instrumental Minangkabau
dengan Tari Kreasi Minang Tak Tun Tuang.
Hal ini mutlak tugas Guru dan Kepala Sekolah untuk mencari peluang
agar karya ini bisa ditampilkan di depan masyarakat luas dalam berbagai
acara.

Gambar 4. Penampilan Karya Inovatif Medley Musik Instrumental Minangkabau


dengan Tari Kreasi Minang Tak Tun Tuang di acara Gebyar Pendidikan Khusus
SLB Se Sumatera Barat Tahun 2019

Semua proses penciptaan karya ini dapat dilalui oleh siswa dan guru
dengan baik tanpa kendala yang begitu berarti. Saya selaku guru merasa
puas karena tujuan pembelajaran yang saya targetkan kepada siswa
melebihi ekspektasi yang saya inginkan. Setidaknya saya dapat
menyelesaikan Final Project ini dengan usaha yang maksimal. Siswapun
bersemangat dalam menggarap karya ini. Meski karya akhir ini bagi
beberapa orang mungkin terlihat sederhana namun memiliki nilai tersendiri
bagi saya yang tahu prosesnya. Dan saya bersyukur pada akhirnya ternyata
karya ini diapresiasi oleh dewan juri sehingga saya dinobatkan sebagai
pemenang pertama pada Kursus Online Developing Music Class for Special
Need Students, Sea Creative Camps Tahun 2019.

Alur sistematis pembelajaran Karya Inovatif Medley Musik


Instrumental Minangkabau Pengiring Tari Kreasi Minang Tak Tun Tuang
Siswa Tunagrahita SLB Negeri 1 Padang dapat diakses pada alamat website
https://www.youtube.com/watch?v=4z9fC2c5_4s
G. Masalah
Beberapa masalah yang ditemui dalam pembelajaran Karya Inovatif
Musik Instrumental Minangkabau pengiring tari Tak Tun Tuang di SLB Negeri
1 Padang adalah sebagai berikut:
 Jumlah siswa yang memiliki minat dan bakat untuk ikut andil dalam karya
ini lebih dari 5 orang (standar jumlah siswa di dalam kelas SLB). Hal ini
menyulitkan guru selaku pengajar tunggal. Jumlah siswa tunagrahita
yang mengikuti kelas musik adalah 7 orang (gabungan antara SMPLB dan
SMALB).
 Siswa tunagrahita memiliki daya ingat yang lemah sehingga materi yang
diberikan minggu ini akan diulang kembali minggu sesudahnya mengingat
waktu tatap muka hanya satu kali seminggu.
 Ketika bermain musik secara bersama, kontrol emosi siswa susah
dikendalikan sehingga tempo semakin ke ujung semakin cepat. Hal ini
menyebabkan penari kesulitan melakukan gerak tarian karena nafas
menjadi tidak teratur.
 Konsultasi karya bersama narasumber yang sesuai dengan jadwal
seharusnya sering sekali terhalang oleh masalah jaringan internet.

H. Upaya Pemecahan Masalah


Berdasarkan masalah yang ditemui maka upaya pemecahan masalah
yang dilakukan adalah:
 Ketika kelas Seni Budaya berlangsung, terkadang guru juga meminta
guru kelas ikut bergabung untuk ikut mengontrol anak agar suasana kelas
tetap kondusif.
 Guru meminta waktu kepada guru kelas masing-masing agar masing-
masing siswa diberikan waktu privat per orangnya untuk berlatih empat
mata dengan guru Seni Budaya di luar jam Seni Budaya.
 Diperlukan aba-aba yang dipimpin oleh guru (konduktor) sampai siswa
musik benar-benar bisa mengontrol emosinya untuk berkolaborasi dengan
penari.
 Saya berkonsultasi kepada narasumber secara pribadi agar karya yang
dibuat sesuai dengan sasaran kegiatan Sea Creative Camp.
I. Implementasi

Hasil akhir proses pembelajaran kelas musik SLB Negeri 1 Padang


selama guru mengikuti kursus online Music Creative Camp for Special
Education yaitu terciptanya karya inovatif “Karya Inovatif Medley Musik
Instrumental Minangkabau Pengiring Tari Kreasi Minang Tak Tun Tuang”

Tidak hanya sebatas karya di dalam kelas saja, guru dengan bantuan
Kepala Sekolah melobi Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat agar karya
ini diberi kesempatan tampil dalam kegiatan Gebyar Pendidikan Khusus SLB
se Sumatera Barat yang diadakan oleh Bidang Pembinaan Sekolah Luar
Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat di halaman kantor Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Barat pada hari Kamis, 14 November 2019.
Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh keluarga besar SLB se Sumatera Barat,
melainkan juga siswa dan guru SMA yang datang atas instruksi Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Suatera Barat serta tamu undangan dan masyarakat
sekitar yang hadir. Penampilan siswa tunagrahita dalam bermain musik
ansambel diiringi tarian Tak Tun Tuang sangat menghibur dan mendapat
apresiasi positif dari berbagai pihak, salah satunya dengan pemberian honor
siswa yang terlibat dalam karya inovatif Medley Musik Tradisional
Minangkabau dan Tari Tak Tun Tuang oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Barat.

J. Rencana Lanjutan Project Akhir


Bagaimanapun sebuah karya manusia pasti tidak akan sempurna.
Saya bersama siswa akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan karya ini
agar lebih baik di masa yang akan datang. Karya Inovatif Medley Musik
Instrumental Minangkabau Pengiring Tari Kreasi Minang Tak Tun Tuang ini
akan saya rekam ulang dengan kualitas yang lebih baik agar bisa
dipublikasikan di youtube dan sosial media untuk mendapatkan hak ciptanya.
Selain itu Karya Inovatif Medley Musik Instrumental Minangkabau
Pengiring Tari Kreasi Minang Tak Tun Tuang merupakan aset SLB Negeri 1
Padang dan layak dipromosikan untuk menghibur penonton dalam berbagai
acara.
K. Pandangan mengenai Sea Creative Camp

Sea Creative Camp merupakan salah satu bentuk model


pembelajaran Abad 21 yang memanfaatkan kemajuan teknologi dalam
proses pembelajaran. Melalui Sea Creative Camp saya semakin sadar
bahwa jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah utama dalam proses
pentransferan ilmu dari guru kepada peserta didik. Ilmu-ilmu yang
diberikan dalam kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peserta. Dalam
kegiatan ini peserta juga dipersilahkan untuk menggali informasi apa saja
yang ingin mereka ketahui secara gratis. Kegiatan ini juga mampu
memotivasi guru untuk meningkatkan kompetensi dirinya karena selain
ilmu yang diberikan memang ilmu yang implementatif, kegiatan ini juga
menjanjikan Reward bagi pemuncak-pemuncak kelas.

L. Harapan ke Depan
Harapan saya ke depan Semoga Kegiatan Sea Creative Camp ini
pelaksanaannya semakin baik dan pesertanya semakin banyak dari
berbagai negara ASEAN. Reward kegiatan ini pun hendaknya disamakan
dengan lomba lainnya yang diadakan oleh Direktorat Pembinaan Guru
Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus agar menjadi motivasi lebih
bagi para peserta di masa mendatang.
Saran saya untuk waktu pelaksanaan video conference di masa
mendatang agar dapat di setting lebih baik lagi, kesiapan narasumber
terhadap jaringan harus lebih siap agar tidak mengganggu jalannya
kursus online.
Pemenang kegiatan ini dilibatkan untuk memberikan semacam
motivasi dalam satu sesi video conference karena pemenang tidak dapat
mengikuti kegiatan yang sama dengan ruang lingkup yang sama pula
kecuali untuk tingkat yang lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai