Anda di halaman 1dari 6

sejak tahun 2015 beliau mengajar di sekolah ini semua berjalan sesuai dengan

kemajuan zaman dan teknologi. Seperti yang terjadi pada dua tahun belakang kita
semua tau bahwa dunia pendidikan mengalami perubahan proses belajar karna
disebabkan pandemic covid-19.
Berdasarkan wawancara dengan bapak fazil beliau mengatakan bahwa sejauh
ini sebelum adanya covid 19 para siswa bisa memahami bahasa arab dengan baik
yang mana
“sejauh ini Alhamdulillah banyak yang dapat menerima dengan baik bahasa
arab, dan mereka banyak yang sudah mengenal bahasa arab lebih dini di
sekolah sebelum nya dan di lingkungan keluarganya, tapi ada juga yang
susah dikarenakan tidak dikenalkan bahasa arab sejak dini”,
Kemudian beliau juga memaparkan bahwa pembelajaran secara online selama
pandemic covid-19 ini sangat tidak efektif sehingga tidak maksimal tujuan belajar
yang dicapai.
“belum bisa mencapai tujuan yang sudah di tetapkan, karena mengajarkan
bahasa arab terlebih lagi untuk pemula memerlukan tatap muka secara
langsung. Kalau dengan kondisi seperti ini bagaimana lagi”.
Denagan kasus belajar yang tidak biasa, tentunya para guru dituntut untuk
lebih kreatif dalam memberikan materi ajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan
bapak fazil beliau mengatakan
“ selama belajar online ini saya menggunakan whatsapp untuk mengirimkan
materi kepada siswa. Saya kirimkan dalam bentuk foto atau video lalu
mereka saya tugaskan menulis ulang apa yang di dengar dalam video
tersebut. Atau mengrim video pelafalan kata.”
Siswa di madrasah merupakan siswa yang luls dari berbagai macam lembaga,
seperti sd, sdit, dan min. maka dalam belajar bahasa arab di madrasah terdapat
perbedaaan diantara murid. Latar belakang yang berbeda mereka miliki sangat
mempengaruhi dalam proses belajar. Seperti yang dikatakan oleh ibu rika Amelia
dalam wawancara pada hari senin, 01 agustus 2022:
“ iya, ada pengaruhnya terletak pada pelafalan bahasa arab serta
pemahaman. Jika alumni min akan lebih mudah dalam mengajarkan bahasa
arab sebab mereka sudah mendapatkan bekal dari min, begitupun sebaliknya
untuk yang berlatar belakang sd.”
Kemudian beliau menambahkan bahwa latar belakang siswa tidak hanya dari
lulusan apa namun perhatian dan dorongan dari keluarga bahkan lingkungan juga
sangat memepengaruhi proses belajar siswa.
“ kadang dorongan dan support dari keluarga juga mempengaruhi belajar
siswa, karna ada sebagian dari mereka yang orang tuamya sibuk dengan
pekerjaan sehingga lalai dengan anaknya. Itu yang membuat anak menjadi
tidak ada motivasi untuk belajar, ada juga orang tua yang tidak mengerti
dengan pelajaran tersebut sehingga tidak memperdulikan pelajaran anat
tersebut. Apalagi masa pandemic seperti ini, banyak siswa yang merasa
bosanbelajar dirumah namun orang tua tidak memiliki inisiatif untuk
menemani anaknya untuk belajar”.
Dalam belajar bahasa arab juga mestilah harus dengan bimbingan dan arahan.
Karena seperti yang kita ketahui bahasa arab buakan lah bahasa yang sering kita
gunakan sehari-hari melainkan adalah bahasa asing. Namun dengan keaadan seperti
ini belajar dilaukan secara online maka hal tersebut tidak bisa dilakukan dengan
maksimal. seperti yang diterangkan oleh ibu rika amekia pada wawancara:
“ menurut saya metode daring ini tidak cocok, sebab jika bagi pemula lebih
cocok menggunakan metode direct messege dimana mereka benar-benar
berada pada bimbingan guru dalam mempelajari bahasa arab, seperti halnya
metode yang saya gunakan sebelum wabah pandemic.”
Dalam proses belajar mengajar tidak luput dari kurikulum pembelajaran agar belajar
memiliki arah dan tujuan. Pada masa pandemic ini kementrian agama mengeluarkan
keputusan nya yang disebut KMA 183.
“ya, di tahun pandemic ini kementrian agama menetapkan keputusan dalam
kurikulum belajar di madrasah khususnya untuk pelajaran agama islam dan
bahasa arab”
Dalam penerapan KMA 183 di madrasah ini sangat baru dikarenakan masih banyak
guru yang masih menggunakan buku ajar yang lama, bukan yang dikeluarkan oleh
KMA 183.
“ditahun pertama pandemic kami tidak menggunakan buku ajar dari KMA
183, karna bahan ajarnya belum ada dalam bentuk buku artian kata masih
dalam bentuk link pdf yang hanya bisa di download melalui internet. Banyak
dari siswa itu tidak mengerti untuk mendownloadnya. Maka dari itu masih
menggunakan bahan ajar yang lama.”
Lalu beliau menambah bahwa materi ajar yang terdapat dalam KMA 183 itu sama
saja dengan materi yang ada di kurikulum yang sebelumnya.
“ menurut saya sama saja antara kurikulum yang sebelumnya dengan KMA
183 ini. Hanya saja di kurikulum sebelumnya lebih banyak memaparkan
cerita-cerita dan dialog. Sedangkan KMA 183 tidak.”

Kurikulum adalah satu hal yang harus ada dalam dunia pendidikan agar memudahkan
para pengajar dalam memberikan bahan ajar kepada siswa. Menurut ibu rika Amelia
bahwa bahan ajar yang diterbitkan oleh KMA 183 sangat memudahkan guru dalam
belajar online.
“menurut saya itu memudahkan kita sebagai pengajar, karena di dalam nya
sudah sangat jelas dan mudah kita bagikan dengan siswa karna dalam bentuk
file”
“Walau menurut pengajar KMA 183 memudahkan dalam mengajar namun
rasanya tidak dengan siswa. Karena di dalamnya banyak memuat soal-soal
latihan yang membuat siswa merasa jenuh. tambah ibu rika amalia”
Apapun yang diciptakan pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Sama dengan
kurikulum juga antara kurikulum yang terdahulu dengan MA 183 sudah passti
memiliki kelebihan dan kekurangan massing-masing. Seperti penjelasan ibu rika
amalia:
“antara kedua kurikulum ini tidak ada yang lebih mudah atau lebih rumit, pasti
keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan. Hanya saja bagaimana cara kita
menggunakannya. Pada tahun pandemic ini kita dituntut untuk lebih kreatif dalam
mengajar jadi saya menggunakan bahan ajar dari kedua kurikulum in untuk
memaksimalkan proses belajar.”

Perubahan proses belajar yang terjadi dirasakan oleh para siswa memang sangat
drastis sehingga banyak menimbulkan perasaan yang membuat mereka tidak nyaman
seperti yang dikatakan oleh beberapa dari mereka

“ saya tidak suka belajar dirumah kak, karna tidak ada teman dan gurunya. Saya ingin
belajar bersama teman-teman sepeti biasanya.”

“bosan, setiap hari belajar sendiri, disuruh mengerjakan tugas”.

Kalau belajar dirumah uang jajan saya berkurang kak, jadi saya tidak

Murid adalah orang yang menerima ilmu yang diberikan oleh guru. Mereka hanya
tahu bahwa mereka dituntut untuk terus belajar dan mentaati peraturan. Mengenai
kurikulum belajar, dan aturan-aturan lain yang dibuat mereka tidak memperdulikan
bahkan tidak tahu menahu.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberpa murid di madrasah mengenai KMA
183 bermacam jawaban dari mereka:
“ apa itu KMA 183 kak, saya tidak pernah dengar”

“tidak tau saya kak, yang tentang KMA 183”

Asing bagi mereka mendengar nama kurikulum tersebut. Namun ketika dijelaskan
mereka sedikit memahami.
“ oh itu, banyak sekali latihan nya kak, kadang guru tidak menjelaskan bagaimana
caranya”
“ itu saya tau kak, kami memiliki buku belajar baru tapi hanya bisa di download, di
perpustakaan sekolah tidak ada”

Madrasah adalah salah satu sekolah yang terdampak dari paparan covid-19
sehingga menyebabkan para siswa dan guru harus menajalani proses belajar mengajar
dirumah. Dalam proses belajar dirumah guru dan siswa menggunakan metode daring
dengan media whatsApp tanpa ada pengawasan dan perhatian langsung dari guru.
Proses belajar secara daring dirasa tidak efektif sehingga memicu tidak tercapainya
tujuan belajar dengan sempurna.

Penerapan KMA 183 di madarasah menjadi salah satu jalan alternative dan
hambatan dalam proses belajar mengajar bahasa arab dimasa pandemic. Dengan
bahan ajar yang mudah didapat dalam bentuk link pdf, namun tidak semua siswa atau
guru mengerti cara pengoperasianya.
Skripsi ini berjudul analisis pembelajaran bahasa arab berdasarkan penggunaan KMA
183 tahun 2019 pada masa pandemi di madrasah tsanawiyah negri 1 lhokseumawe.
Covid-19 memiliki pengaruh besar dibidang pendidikan, dampak dari covid-19 ini
menuntut siswa dan guru untuk melakukan proses belajar mengajar di rumah dengan
sistem daring. Madrasah tsanawiyah negri 1 lhokseumawe menerapkan kurikulum
belajar yang diterbitkan oleh KMA 183 tahun 2019 sebagai salah satu sarana dlam
proses belajar mengajar bahasa arab. Yang mana bahan ajar yang diterbitkan oleh
KMA 183 sangat cocok digunakan pada masa pandemi karena dapat diperolah
dengan mudah melalui link pdf. Walaupun demikian masih ada beberapa masalah
yang timbul seperti kesiapan dari guru dan siswa dalam menggunakan media belajar
secara online. Penelitian ini bertujuan untuk menegetahui proses pembelajaran bahasa
arab berdasarkan penggunaan KMA 183 tahun 2019 dimasa pandemi. Penelitian ini
dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah guru bidang
study bahasa arab yang berjumlah orang dan siswa kelas 2 Madrasah Tsanawiyah
Negri 1 Lhokseumawe. Teknik pengumpulan data melalui, observasi, wwancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu kesulitan siswa dalam belajar secara daring
dan menggunakan KMA 183 tahun 2019.

Kata kunci: pembelajaran bahasa arab, masa pandemi, KMA 183

Anda mungkin juga menyukai