Anda di halaman 1dari 3

Judul : Proses Belajar Mengajar Pada Masa Pandemi Covid- 19 Dengan

Tema “Akhlak Tercela Kepada Diri Sendiri (Ananiah, Putus Asa,


Gadab Dan Tamak)”
Penulis : Zakia, S.Pd.I

A. Latar Belakang

Pandemi Covid-19 berdampak besar pada berbagai sektor, salah satunya pendidikan.


Dunia pendidikan juga ikut merasakan dampaknya. Pendidik harus memastikan
kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Solusinya,
pendidik dituntut mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media
daring (online). Ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam
Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
Hal itu merupakan hal wajar terjadi karena keputusan yang mendadak dan sosialisasi
hanya dilakukan secara parsial melalui media jejaring sosial dan media online sehingga banyak
yang menafsirkan tidak seperti yang diharapkan pemerintah. Sebagai contoh beberapa waktu lalu
tempat-tempat wisata justru ramai pengunjung saat sekolah diliburkan. Para orangtua dan anak
menganggap bahwa libur itu selayaknya libur sekolah biasanya sehingga mereka memanfaatkan
untuk berwisata. Sedangkan harapan pemerintah meliburkan sekolah agar penyebaran virus
Covid-19 tidak menular melalui jalur sekolah.
Dilaksanakannya pembelajaran daring memaksa para guru untuk kemudian secara
mandiri mengembangkan kompetensinya dalam menggunakan berbagai media agar proses
pembelajaran dapat tetap terlaksana meskipun tidak seperti hari-hari biasanya. Terdapat beragam
media yang dapat digunakan oleh para guru untuk mengajar, guru tinggal memilih media yang
mudah dan disukai untuk digunakan, semua tersedia secara online.
B. Sintaks Pembelajaran Whatsapp
Sintaks atau langkah-langkah pembelajaran Moda Daring melalui grup whatsapp (WA)
adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang “Akhlak
tercela kepada diri sendiri” agar pembelajaran berjalan sistematis.
b. Guru membuat grup belajar di whatsapp
c. Siswa dengan bantuan orang tua join ke grup belajar whatsapp yang telah dibuat
oleh guru.
d. Guru melakukan pengecekan terhadap nomor orang tua atau peserta didik yang
sudah join ke grup dan disesuaikan dengan jumlah siswa dalam satu kelas.
2. Pelaksanaan
a. Pada saat jadwal mengajar telah tiba, guru memberikan ucapan salam pendahuluan,
apersepsi dan menjelaskan sedikit materi tentang akhlak tercela dengan
menggunakan voicenote.
b. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk melakukan absensi di grup whatsapp
dengan model listing.
c. Guru mengirim gambar / video yang berhubungan dengan sifat tercela melalui
whatsaap atau messenger.
d. Siswa diminta untuk memahami, menghayati dan mencatat hal-hal negative yang
diakibatkan dari sifat tercela pada diri sendiri berdasarkan gambar/ video.
e. Guru mengirimkan soal melalui grup whatsaap atau messenger.
f. Siswa mengirimkan hasil pekerjaan melalui grup whatsaap atau messenger.
3. Penutup
Guru menyampaikan ungkapan apresiasi, kata-kata sanjungan kepada seluruh siswa
atas partisipasi mereka dalam pembelajaran Moda Daring melalui chat di grup
whatsapp agar siswa tetap aktif, semangat dan termotivasi, sekaligus meyakinkan para
siswa agar tidak segan untuk bertanya jika ada kesulitan yang dialami selama proses
belajar.
C. Suasana Hati Pada Saat Kegiatan Pembelajaran
Selama proses belajar moda daring melalui grup whatsapp, siswa merasa sangat senang
dan antusias karena belajar terasa menyenangkan, waktu yang diberikan untuk mengerjakan tugas
sangat banyak san sumber belajar yang tidak terbatas. Melalui grup whatsapp ini guru juga bisa
saling bekerjasama dengan orang tua peserta didik untuk mengatasi masalah siswanya, saling
silaturahmi via online dan membangunk komunikasi yang baik.
D. Tanggapan Orang tua, Guru dan Siswa
1. Tanggapan Orang Tua
Pada awal pelaksanaan proses belajar mengajar dengan moda daring melalui grup
whatsapp, beberapa orang tua sempat kebingungan karena tidak mengetahui proses
belajarnya seperti apa. Namun setelah pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama
orang tua sudah mulai memahami prosesnya. Orang tua juga mengapresiasi para guru
yang juga tetap melaksanakan pembelajaran meski dengan cara yang tidak biasa
dilakukan. Selain itu komunikasi antara orang tua dan guru terjalin dengan baik.
2. Tanggapan Guru
Pada saat melaksanakan pertemuan awal secara online untuk membuka proses belajar
mengajar, para guru merasa cemas akan keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang
akan dilaksanakannya karena baru pertama kali membuka kelas via online. Namun,
seiring berjalannya waktu guru sudah mulai terbiasa dengan style mengajar seperti ini.
Hampir sama dengan tanggapan dari orang tua, guru pun juga merasa senang karena
dapat membangun komunikasi yang baik dengan orang tua peserta didik.
3. Tanggapan Peserta Didik
Seperti yang telah kami ungkapkan di awal bahwa peserta didik sangat antusias dalam
mengikuti pembelajaran online ini, salah satu pengalaman belajar peserta didik adalah
dengan mengetahui bahwa smartphone yang mereka gunakan setiap harinya bisa menjadi
sarana untuk belajar seperti belajar di sekolah. Masalah yang dihadapi hanya pada saat
mengerjakan tugas.
E. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Melalui Whatsapp Group
Pada hakikatnya setiap media pemebelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan dalam
implementasinya, berikut penulis merangkum kelebihan dan kekurangan media yang digunakan:
1. Kelebihan pembelajaran whatsapp group
a. Semua smartphone memiliki fitur atau aplikasi tersebut.
b. Mudah untuk digunakan.
c. Memiliki kekuatan upload file dokumen dan video sampai 100 MB
d. Aplikasi ini juga dapat digunakan melalui laptop atau computer.
e. Waktu dan tempat lebih efektif. Siswa bisa langsung mengikuti proses belajar dari
rumah.
2. Kekurangan pembelajaran whatsapp group
a. Sulit untuk mengontrol mana siswa yang serius mengikuti pelajaran dan mana yang
tidak.
b. Bagi mereka yang tinggal di lokasi yang infrastruktur komunikasinya masih kurang
baik tentu akan kesulitan untuk mengakses internet.
c. Tidak semua siswa memiliki dan mampu mengakses peralatan yang dibutuhkan
(entah itu komputer, laptop, atau smartphone) untuk pembelajaran online.
F. Penutup
1. Kesimpulan
Pembelajaran moda daring dengan menggunakan media whatsapp dapat sangat terasa
mudah jika sudah terbiasa menggunakannya. Orang tua, guru dan siswa tidak merasa
kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran daring dengan menggunakan media whatsapp.
2. Saran
Bagi orang tua saat anak sedang berkegiatan pembelajaran daring sebisa mungkin
diberikan suasana rumah yang kondusif dan tak bosan mengingatkan jadwal pembelajaran
daring pada anak saat mereka belum memnuhi kewajiban pembelajaran daring yang
diprogramkan oleh sekolah.

Anda mungkin juga menyukai