Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS TANAM PADI DALAM POLYBAG TANPA

TANAH SEBAGAI INOVASI DI MASA PANDEMI

PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Pertanian (S.P)

Pada

Program Studi Sarjana Agribisnis

Oleh:

Abdu Khaliq Al Basit

05011382025138

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada awal tahun 2020 ini, dunia dikejutkan oleh wabah virus corona atau
biasa kita kenal dengan Covid-19 yang menginfeksi hampir seluruh negara di
dunia. WHO semenjak Januari 2020 telah menyatakan dunia masuk ke dalam
darurat global terkait virus ini (Awas! WHO Akhirnya Tetapkan Corona Darurat
Global, n.d.). Ini merupakan fenomena luar biasa yang terjadi di bumi pada abad
ke 21, yang skalanya mungkin dapat disamakan dengan Perang Dunia II, karena
event-event skala besar (pertandingan-pertandingan olahraga internasional
contohnya) hampir seluruhnya ditunda bahkan dibatalkan. Kondisi ini pernah
terjadi hanya pada saat terjadi perang dunia saja, tidak pernah ada situasi lainnya
yang dapat membatalkan acara-acara tersebut. Terhitung mulai tanggal 19 Maret
2020 sebanyak 214.894 orang terinfeksi virus corona, 8.732 orang meninggal
dunia dan pasien yang telah sembuh sebanyak 83.313 orang (Update Virus
Corona Di Dunia: 214.894 Orang Terinfeksi, 83.313 Sembuh, 8.732 Meninggal
Dunia, n.d.).
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan terganggunya kegiatan
perekonomian di semua lini usaha, termasuk sektor pertanian. Salah satu dampak
yang harus diantisipasi terkait dampak Covid-19 adalah ketersediaan pangan bagi
seluruh rakyat. Gerakan Ketahanan Pangan (GKP) yang diperkenalkan
Kementerian Pertanian di tengah ancaman virus corona saat ini harus didukung
oleh semua pihak, khususnya petani dan penyuluh sebagai ujung tombak dan
penggerak sektor pertanian (Gerakan Ketahanan Pangan Pada Masa Pandemi
Covid-19 - Pusat Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian, n.d.). Terutama
kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Tanaman padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman penghasil beras yang
merupakan sumber karbohidrat bagi sebagian penduduk dunia. Penduduk
Indonesia, hampir 95% mengonsumsi beras sebagai bahan pangan pokok,
sehingga pada setiap tahunnya permintaan akan kebutuhan beras semakin
meningkat seiiring dengan bertambahnya jumlah penduduk (PRATIWI, 2016).
Mengutip dari data Kementan, Pada tahun 2020 rata-rata konsumsi beras
92,9 per kg per kapita per tahun.
Tanaman padi merupakan tanaman pangan penting yang menjadi makanan
pokok lebih dari setengah penduduk dunia karena banyak mengandung nutrisi
yang diperlukan tubuh. Menurut (Poedjiadi (1994) - Google Cendekia, n.d.),
kandungan karbohidrat padi giling sebesar 78,9 %, protein 6,8 %, lemak 0,7 %
dan lain-lain 0,6 %. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar
menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pangan tersebut (PRATIWI,
2016)
Tanaman padi pada umumnya merupakan tanaman semusim dengan empat
fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif cepat, vegetatif lambat, reproduktif
danpemasakan. Secara garis besar, tanaman padi terbagi kedalam dua bagian yaitu
bagian vegetatif dan bagian generatif, dimana bagian vegetatif terdiri dari
akar,batang, daun dan bagian generatif terdiri dari malai yang terdiri dari bulir-
bulir, daun dan bunga (Tiku, Gilda Vanessa. 2008. Analisis Pendapatan
Usahatani... - Google Cendekia, n.d.).
Tanaman padi memerlukan unsur hara, air dan energi. Unsur hara
merupakan unsur pelengkap dari komposisi asam nukleat, hormon dan enzim
yang berfungsi sebagai katalis dalam merombak fotosintesis atau respirasi
menjadi senyawa yang lebih sederhana. Air diperoleh tanaman padi dari dalam
tanah dan energi diperoleh dari hasil fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari
(Tiku, Gilda Vanessa. 2008. Analisis Pendapatan Usahatani... - Google Cendekia,
n.d.).
Tumbuhan padi termasuk golongan tumbuhan Gramineae yang ditandai
dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung
kosong. Pada kedua ujung bubung kosong itu bubungnya ditutup oleh buku.
Panjang 6 ruas tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pangkal batang. Ruas
yang kedua, ruas yang ketiga, dan seterusnya adalah lebih panjang dari pada ruas
yang didahuluinya. Pada buku bagian bawah dari ruas tumbuh daun pelepah yang
membalut ruas sampai buku bagian atas (Tiku, Gilda Vanessa. 2008. Analisis
Pendapatan Usahatani... - Google Cendekia, n.d.).
Tepat pada buku bagian atas ujung dari daun pelepah memperlihatkan
percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi apa yang disebutkan ligulae
(lidah) daun, dan bagian yang terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak.
Daun pelepah itu menjadi ligulae dan daun kelopak terdapat dua embel sebelah
kiri dan kanan embel-embel mana disebutkan auricle. Warna dari ligulae dan
auricle kadang-kadang hijau dan kadang-kadang ungu dan dengan demikian
auricle itu dapat dipergunakan sebagai determinatie identitas suatu varietas (Tiku,
Gilda Vanessa. 2008. Analisis Pendapatan Usahatani... - Google Cendekia, n.d.).
Tanam padi pada polybag tanpa tanah adalah salah satu inovasi di masa
pandemi. Dengan tehnik pola penanaman padi ini tanpa menggunakan metode
tanah untuk menananmnya dan bisa panen sampai empat kali dalam satu tahun.
Inovasi yang dikutip dari Hari Agus Wibowo (Inovasi Di Masa Pandemi, Tanam
Padi Dalam Polybag Tanpa Tanah - ANTVKLIK, n.d.) ini bisa dilakukan di
perkotaan atau dilingkungan rumah walaupun dengan lahan yang sempit. Metode
penanaman padi yang cukup sederhana, yang bisa menghasilkan padi lebih
banyak daripada padi yang pada umumnya ditanam di sawah. Cukup
menggunakan polybag, dalam satu meter persegi bisa menghasilkan kurang lebih
beras sebanyak lima kilo gram. Untuk mengganti tanah dalam menanam padi
ini diperlukan limbah bekas, seperti limbah kulit padi yang dibakar dan
bermacam-macam daun kering. Semua bahan dihancurkan, kemudian
dijadikan tempat bercocok tanam padi.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana tehnik pola penanaman padi dalam polybag?
2. Berapa banyak hasil panen penanaman padi dalam polybag?
3. Bagaimana metode penanaman padi tanpa tanah dalam polybag?

4.
1.3. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui tehnik pola penanaman padi dalam polyba.
2. Menghitung berapa banyak hasil panen penanaman padi dalam polybag.
3. Menganalisa metode penanaman padi tanpa tanah dalam polybag.

Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber informasi mengenai
penanaman padi tanpa tanah dalam polybag.
2. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi, pustaka ilmiah dan sumber
informasi bagi masyarakat, pemerintah, maupun peneliti selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai