KLIMATOLOGI DASAR
OLEH:
ABDURRAHMAN RAFIF
NIM. 2206110623
AGROTEKNOLOGI – A
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKAN
ABDURRAHMAN RAFIF
NIM. 2206110623
MENGETAHUI
wilayah, zona"; dan -λογία, -logia "ilmu") adalah studi mengenai iklim, secara
waktu yang panjang. Menurut Gibbs (1978), klimatologi adalah peluang statistik
berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin dan kelembapan yang
terjadi di suatu wilayah yang terjadi dalam kurun waktu yang panjang.
Klimatologi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mencari gambaran dan
penjelasan mengapa iklim dan cuaca di berbagai tempat di bumi bias berbeda,
Klimatologi merupakan salah satu dari cabang-cabang ilmu geografi yang sering
di atmosfer sedangkan klimatologi lebih mengkaji pada hasil akhir dari proses-
Jagung (Zea mays L.) merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi
kehidupan manusia dan hewan. Selain sebagai makanan pokok, jagung juga
Indonesia terus meningkat. Hal ini didasarkan pada makin meningkatnya tingkat
dengan tangan atau menggunakan alat bantu mekanis, seperti cangkul atau mesin
tanaman, biasanya pada fase awal pertumbuhan, ketika tanaman jagung masih
fakta bahwa pengendalian gulma yang efektif akan membantu tanaman jagung
peningkatan kesadaran akan pentingnya penyemprotan yang tepat dan aman perlu
disosialisasikan kepada para petani. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko
kesehatan manusia.
I.2 Tujuan
I.3 Manfaat
sudah ditanam agar penggunaan bahan kima dan juga mengetahui cara
Perawatan tanaman adalah salah satu proses yang penting karena merupakan
secara teratur, pengendalian hama dan penyakit serta pemberian naungan atau
perlindungan pada tanaman. Seperti yang kita ketahui pupuk adalah bahan yang
berfungsi sebagai pemberi unsur atau zat makanan (unsur hara) pada tanaman
waktu tanaman jagung berumur kurang lebih 15 hst atau pertumbuhan tanaman
mencapai setinggi lutut. Alat bantu yang digunakan dapat menggunakan tangan,
koret, atau cangkul. Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut seluruh gulma
secara hati- hati agar tidak merusak akar tanaman jagung. Setelah dilakukan
2012).
terbaginya unsur hara didalam tanah oleh tanaman jagung dan gulma, pada saat itu
perlu dilakukan penyiangan. Pada umur tersebut tanaman belum cukup kuat
berdiri dan perakaran masih sedikit, maka penyiangan harus dilakukan dengan
hati-hati. Apabila perlu cukup dengan tangan saja, sehingga kerusakan akar
tanaman tidak terjadi atau dapat ditekan sekecil mungkin (Sarnis, 2016).
Salah satu hal yang menyebabkan rendahnya produksi jagung adalah karena
masalah yang terus menghadang dalam budi daya jagung. Menurut Pujisiswanto
dan Hidayat (2008), adanya kompetisi antaran tanaman jagung dan gulma
produksi.
hasil dan mutu biji. Penurunan hasil bergantung pada jenis gulma, kepadatan,
lama persaingan, dan senyawa allelopati yang dikeluarkan oleh gulma, secara
hasil yang disebabkan oleh hama dan penyakit. Meskipun demikian, kehilangan
hasil akibat gulma sulit diperkirakan karena pengaruhnya tidak dapat segera
diamati. Gulma bersaing untuk mendapatkan unsur hara, air, cahaya dan ruang
80% (Bilman, 2011). Oleh karena itu perlu dilakukannya penyiangan sebagai
upaya untuk mengurangi kompetisi unsur hara pada budi daya jagung, sehingga
persaingan unsur hara tanah serta cahaya matahari pada tanaman budi daya.
Menurut Fadhly (2007) selain jenis gulma, persaingan antara tanaman dan gulma
perlu pula dipahami, terutama dalam kaitan dengan waktu pengendalian yang
tepat. Penyiangan gulma merupakan cara pengendalian yang sangat praktis, aman
dan efisien dan terutama murah jika diterapkan pada suatu area yang tidak begitu
luas dan di daerah yang cukup banyak tenaga kerja. Pemilihan waktu penyiangan
yang tepat akan mengurangi jumlah gulma yang tumbuh serta dapat
mempersingkat masa persaingan, dalam siklus hidup tumbuhan tidak semua fase
pertumbuhan suatu tanaman budi daya peka terhadap kompetisi dari pada gulma
(Moenandir, 2010), penyiangan gulma yang tepat pada budi daya jagung adalah 3
sampai 4 MST, di mana masa itu merupakan masa krisis tanaman jagung.
yang terserang hama atau penyakit agar tidak ada kerugian secara keuangan.
Pengendalian hama ini ada yang pelaksanaannya secara alami dan kimia, untuk
pestisida.
kebutuhan masyarakat akan proteksi hasil pertaniannya. Pestisida adalah zat untuk
yang benar, serta akibat yang ditimbulkannya bagi manusia maupun lingkungan
petani yaitu persepsi dan pengetahuan petani tentang penggunaan pestisida sesuai
Menurut Prijono (2006) pada dasarnya petani memakai pestisida lebih dari
satu jenis pestisida dalam setiap pemakaian. Petani pada saat melakukan
celemek untuk menghindari bahaya tumpahan dari pestisida pada saat proses
penyemprotan. Sebagian besar petani hanya menggunakan sepatu boot dan topi.
Petani merasa tidak nyaman jika menggunakan APD lengkap, karena kebanyakan
petani menganggap bahwa APD tidak terlalu penting untuk digunakan dan petani
menganggap baik - baik saja ketika tidak menggunakan APD pada saat
Paparan pestisida berisiko secara langsung dapat terjadi tidak hanya saat
melakukan penyemprotan, akan tetapi dapat terjadi pada saat proses pencampuran
faktor risiko terjadinya keracunan. Petani dapat mengalami mual, pusing, muntah,
Oktober 2023 pada pukul 16.00 WIB di UPT kebun percobaan fakultas pertanian
Riau.
Alat yang digunakan pada kegiatan praktikum ini adalah cangkul, parang,
Adapun bahan yang digunakan pada ini adalah insektisida dan air.
3. Dicampur insektisida dan air dalam alat penyemprot secara merata, lalu
jagung.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
-
IV.2 Pembahasan
bahan baku industri maupun bahan pakan ternak. Pertumbuhan dan hasil jagung,
selain dipengaruhi oleh populasi tanaman, juga dipengaruhi oleh kehadiran gulma
pada pertanaman. Menurut Sundaru et al., (1976), gulma adalah setiap tumbuhan
yang tidak diinginkan tumbuh pada suatu tempat dan waktu tertentu, sehingga
gulma yaitu:
(perennial weed), gulma dua musim (biannual weed) dan gulma semusim
(annual weed).
atau gulma berbahaya (noxius weed) dan gulma lunak (soft weed).
lebar (broad leaf), gulma teki (sedges) dan gulma pakis (fern).
dengannya. Menurut Rukmana dan Saputra (1999), gulma yang banyak tumbuh
pada areal pertanaman jagung antara lain adalah: Babandotan (Ageratum
(Marsilea crenata).
Persaingan merupakan proses fisik antara dua jenis tumbuhan yang tumbuh
(Zimdahl, 1980). Dua atau lebih tumbuhan yang hidup pada lingkungan yang
sama membutuhkan persyaratan tumbuh yang sama, dan jika salah satu tidak
tersedia dalam jumlah yang cukup maka timbulah persaingan (Moenandir, 1988).
lain unsur hara, cahaya, air dan ruang tumbuh (Kuntoharjo, 1980).
dipengaruhi oleh jenis tanaman, spesies gulma, densitas kedua jenis, umur
tanaman dan gulma, lamanya waktu gulma berkompetisi, status kesuburan tanah
pertumbuhan tanaman menjadi tertekan. Hal ini disebabkan karena gulma tumbuh
lebih cepat, menghabiskan sumber daya lebih banyak, mempunyai daya regenerasi
terhadap
tanaman, dimana allelopati atau senyawa beracun yang dikeluarkannya
tanaman budidaya dapat menimbulkan kerugian, baik dari segi kualitas maupun
kuantitas hasil. Kerugian yang ditimbulkan oleh gulma diantaranya adalah sebagai
berikut:
tumbuh agar tidak merugikan baik secara ekonomis maupun ekologis terhadap
tanaman pokok. Sedangkan tindakan memberantas (eradikasi) hanya ditujukan
terhadap gulma yang sangat merugikan dan hanya terbatas pada tempat-tempat
tertentu.
dengan alat yang lebih modern ; 3) Pengendalian secara kultur teknik yaitu cara
bersifat kimiawi yaitu dngan menggunakan herbisida yang bersifat selektif seperti
yaitu dengan mengkombinasikan beberapa cara yang telah disebutkan tadi dengan
harapan memperoleh hasil yang lebih baik seperti penyemprotan dengan herbisida
yang dilanjutkan dengan penyiangan dengan tangan dengan tujuan gulma yang
Masalah utama dalam budidaya jagung adalah serangan hama dan penyebab
penyakit. Hama tanaman merupakan organisme atau hewan yang dalam populasi
tanaman.
hama dan penyakit tanaman. Hama utama yang ditemukan pada pertanaman
daun, dan titik tumbuh tanaman jagung, bahkan mampu menyerang tongkol
jagung. Kerusakan yang disebabkan oleh hama ini lebih besar dibanding ulat
lainnya. Selain hama, terdapat patogen yang ditemukan dan menjadi masalah pada
tanaman jagung menjadi layu dan akhirnya mati. Hingga saat ini upaya
sangat diminati, terutama untuk lahan pertanian yang cukup luas. Senyawa kimia
yang digunakan untuk pengendali gulma ini dikenal dengan herbisida dapat
dilakukan dengan teknik direct spray yang menggunakan sungkup atau corong
V.1 Kesimpulan
Gulma adalah setiap tumbuhan yang tidak diinginkan tumbuh pada suatu
gulma ini dikenal dengan herbisida dapat mengendalikan gulma tanpa menggangu
V.2 Saran
Adapun sarang yang dapat praktikkan berikan adalah untuk alat pengamatan
alat tersebut bisa tetap ikut melakukan pengamatan. Bagi praktikkan sebaiknya
mengikuti kegiatan praktikkum dengan sebaik mungkin dan jika ada pertanyaan.
DAFTAR PUSTAKA
Press. Yogyakarta.
Bilman. 2011. Analisis pertumbuhan tanaman jagung (zea mays L.), pergeseran
Danudianti, Y., O. Setiani dan P. Ipmawati. (2016). Analisis faktor - faktor risiko
Moenandir J. 1988. Ilmu Gulma dalam Sistem Pertanian. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Swadaya. Jakarta.
Pujisiswanto dan Hidayat. 2008. Pengaruh jumlah tanaman per lubang dan jarak
tanam terhadap hasil tanaman kacang tanah (Arachis hypogea L.) var.
Kanisius. Jakarta.
Press. Yogyakarta.
Zimdahl, R. L. 1980. Weed Crop Compe on, a Review. Int. Plant Protection
1. Dokumentasi