Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH EKSPLOITASI ANAK

A.Kata pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt karena
atas berkat limpahan rahmat dan karunia Nya sehingga
kami dapat menyusun makalah “ EKSPLOITASI ANAK “
dengan lancar.
Kami juga tak lupa mengucapkan banyak terima
kasih kepada Kak Johan Tanoto yang sudah membantu
serta Kak Maulida yang sudah membimbing kami
sehingga kami bisa membuat makalah ini.

TANJUNGBALAI,24 JUNI 2019


Daftar Isi
Judul ……………………

Kata pengantar ……………………

BAB I PENDAHULUAN
 Latar Belakang ……………………
 Rumusan Masalah ……………………
 Tujuan Pembahasan …………………...

BAB II ANALISIS / PEMBAHASAN


 Pengertian Eksploitasi Anak…
 Contoh Eksploitasi Anak …
 Sebab Eksploitasi Anak …
 Akibat Eksploitasi Anak …

BAB III PENUTUP

 Kesimpulan …
 Saran …
BAB I

PENDAHULUAN

B.Latar Belakang
Anak adalah amanah dan karunia tuhan yang maha
esa, yang dalam dirinya melekat hak dan martabat
manusia seutuh nya. Anak merupakan generasi penerus
cita-cita dan masa depan bangsa. Di dalam masyarakat
banyak anak yang belum tercukupi kebutuhan hidup nya.
Hambatan-hambatan tersebut diantara lain belum
terpenuhinya kesejahteraan jasmani, social, dan
ekonomi.
Resesi ekonomi yang berkepanjangan merupakan salah
satu faktor penggerak “ arus anak turun ke jalan “.secara
garis besar keberadaan anak di jalan dapat
dikelompokkan menjadi dua salah satu diantaranya
adalah anak jalanan yang masih memiliki orang tua.
Anak-anak miskin sering kali hak nya terabaikan. Anak-
anak yang hidup dalam kemiskinan sering-kali
terperangkap dalam situasi penuh penderitaan,
kesengsaraan, dan masa depan yang suram. Kurang nya
pemenuhan hal kelangsungan pendidikan anak menjadi
satu factor penyebab mereka menjadi anak jalanan.
Eksploitasi anak merupakan suatu usaha yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk
memanfaatkan atau memeras tenaga kerja orang lain
demi kepentingan bersama maupun pribadi. Bagi
keluarga miskin, anak pada umum nya memiliki fungsi
ekonomi,menjadi salah satu sumber pendapatan atau
penghasilan keluarga, sehingga anak sudah terbiasa sejak
usia dini dilatih, dipersiapkan untuk menghasilkan uang
dijalanan.
Eksploitasi anak jalanan sangat beragam, mulai dari
anak-anak yang dijadikan sebagai pengemis, pengamen,
bahkan berjualan. Seakan-akan eksploitasi sudah menjadi
budaya, akar permasalahan social anak jalanan
sebenarnya bukan hanya bentuk perlakuan salah /
penyimpangan dari orang tua, lingkungan disekitar anak
juga salah satu penyebab Eksploitasi Anak.
Banyaknya undang-undang yang mengatur tentang
anak seharusnya mampu memberikan perlindungan yang
lebih baik kepada anak jalanan, namun kenyataannya
anak jalanan yang menjadi korban Eksploitasi tidak
pernah mendapatkan solusi yang baik dan tiap tahun
nya, bahkan selalu mengalami peningkatan, oleh sebab
itu dibutuhkan usaha yang lebih serius lagi dari
pemerintah, lembaga social, dan lingkungan masyarakat
yang harus secara bersama-sama membantu menangani
permasalahan social ini. Dengan adanya perhatian lebih
dari semua komponen baik pemerintah, lembaga social,
dan masyarakat, dapat memberikan jaminan terpenuhi
nya hak-hak anak.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka


kami dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Mengapa Eksploitasi Anak sangat banyak terjadi dimanapun ?


2. Bagaimana upaya jika melihat anak mengalami kekerasan ?
D. TUJUAN PEMBAHASAN

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya tujuan dari


permasalahan social yang diangkat antara lain :

1. Mengetahui pengertian Eksploitasi Anak


2. Mengetahui contoh Eksploitasi Anak
3. Mengetahui sebab Eksploitasi Anak, yaitu :
a. Faktor ekonomi
b. Faktor budaya
c. Faktor migrasi
4. Mengetahui sebab Eksploitasi Anak
5. Mengetahui akibat Eksploitasi Anak

BAB II
ANALISIS / PEMBAHASAN
A. Pengertian Eksploitasi Anak

Pengertian eksploitasi anak dalam kamus bahasa Indonesia :

Eksploitasi Anak adalah pemanfaatan untuk keuntungan


sendiri melalui anak dibawah umur. Dengan kata lain anak-anak
digunakan sebagai media untuk mencari uang.

Pengertian Esploitasi Anak secara umum :

Eksploitasi Anak adalah mempekerjakan seseorang anak


dengan tujuan ingin meraih keuntungan.

B. Contoh Eksploitasi Anak

1. Mempekerjakan anak-anak dijalanan.


2. Mempekerjakan anak-anak sebagai pemulung.
3. Mempekerjakan anak-anak di industri rumah tangga.
4. Mempekerjakan anak-anak untuk mengemis.
5. Mempekerjakan anak-anak untuk mengamen.
6. Mempekerjakan anak-anak sebagai tulang punggung keluarga
7. Mempekerjakan anak-anak sebagai pekerja bangunan
8. Mempekerjakan anak-anak sebagai penjual asongan.
C. Sebab Eksploitasi Anak

1. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi merupakan pangkal utama dalam


peningkatan jumlah pekerja anak. Harga bahan pokok yang
semakin mahal, tingkat kebutuhan yang tinggi serta
pengeluaran yang bertambah menuntut anak terjun untuk
membantu mencukupi kebutuhan dasar nya. Sebagian kasus
pekerja anak ini terjadi pada keluarga menengah kebawah.

2. Faktor Budaya

Beberapa faktor budaya yang member kontribusi terhadap


peningkatan jumlah pekerja anak antara lain :

a. Peran perempuan dalam keluarga.


Meskipun norma-norma budaya menekankan bahwa
tempat perempuan adalah dirumah sebagai istri dan ibu,
juga diakui bahwa perempuan sering kali menjadi pencari
nafkah tambahan/pelengkap buat kebutuhan keluarga. Hal
ini mengakibatkan banyak anak-anak perempuan yang
masih dibawah umur menanggung beban layaknya
perempuan dewasa sebagai istri.
b. Perkawinan dini
Perkawinan dini mempunyai implikasi yang serius bagi
para anak perempuan termasuk bahaya keselamatan, putus
sekolah, kesempatan ekonomi yang terbatas, gangguan
perkembangan pribadi, dan seringkali juga perceraian dini.
Anak-anak perempuan yang sudah bercerai secara sah
dianggap sebagai orang dewasa dan rentan terhadap
trafiking disebabkan oleh kerapuhan ekonomi mereka.
c. Peran anak dalam keluarga
Kepatuhan terhadap orang tua dan kewajiban untuk
membantu keluarga membuat anak-anak rentan terhadap
trafiking. Buruh/pekerja anak, anak bermigrasi untuk
bekerja, dan buruh anak karena jeratan hutang dianggap
sebagai strategi-strategi keuangan keluarga yang dapat
diterima untuk dapat menopang kehidupan keuangan
keluarga.

3. Faktor Migrasi

Banyaknya migrasi terutama urbanisasi yakni perpindahan


penduduk dari desa ke kota meningkatkan jumlah pekerja
anak.
Beberapa penyebab meningkatnya jumlah pekerja anak
terhadap faktor migrasi, khususnya urbanisasi diketahui bahwa
ketidakpahaman mengenai urbanisasi itu sendiri dapat
digunakan beberapa oknum untuk menjebak ( khususnya
pekerja anak ) dalam pekerjaan yang disewenang-wenangkan
atau pekerjaan yang mirip perbudakan.
D. Akibat Eksploitasi Anak

1. Anak kehilangan haknya untuk belajar. Sebagian besar anak


jalanan adalah anak-anak yang putus sekolah dan bahkan tidak
pernah merasakan bangku pendidikan.
2. Perilaku anak banyak yang menyimpang. Hidup dijalanan
bukanlah hal mudah terlebih bagi anak di bawah umur.mereka
harus berjuang mencari uang dan besar kemungkinan
terpengaruh hal-hal buruk, seperti merokok di usia anak-anak,
berbahasa kasar, terkadang bertengkar dengan anak-anak
lainnya.
3. Anak kekurangan kasih sayang. Poin ini juga merupakan faktor
penyebab eksploitasi anak. Mereka dipaksa bekerja dan lebih
banyak menghabiskan waktunya dijalanan mencari uang
daripada merasakan kasih sayang dari orang tuanya.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kemiskinan secara struktual menciptakan suatu iklim yang


permisif terhadap pekerja anak di Indonesia terkhususnya
dikota kami karena faktor kemiskinan membuat banyak sekali
anak-anak yang bekerja sampai larut malam dari itu
mengamen, berjualan, bahkan sampai mengemis, hal ini
menyababkan kontribusi terhadap terbelenggunya nasib
pekerja anak. Keadaan sosial dan ekonomi masyarakat yang
sebagian terbesar berada pada batas garis kemiskinan
mendorong terjadinya enkulturasi “ bekerja membantu
keluarga “ yang sangat berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak secara sehat.

SARAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan diatas, maka ada


beberapa hal yang dapat menjadi catatan kita bersama guna
meminimalisir kemungkinan terjadinya tindakan-tindakan
serupa pada masa yang akan datang, sesuai dengan undang-
undang nomor 35 tahun 2014 tentang hak perlindungan anak,
maka dari itu Eksploitasi anak tidak boleh dilakukan karena
anak adalah generasi penerus yang berdampak besar dimasa
yang akan datang.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi


pembelajaran, memperluas wawasan, dan member manfaat
bagi kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari bentuk


kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan
untuk menyempurnakan makalah selanjutnya.

Sekian dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai