Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

REVIEW “POKOK PIKIRAN KEBUDAYAAN


DAERAH KOTA BLITAR”

1. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 mengamanatkan bahwa “Negara memajukan


kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”. Atas dasar
amanat tersebut, disusunlah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan
Kebudayaan yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari amanat pemajuan kebudayaan
nasional Indonesia. Melalui Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 (selanjutnya disebut
sebagai UU No.5/2017), dinyatakan bahwa pemajuan kebudayaan adalah upaya
meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban
dunia melalui pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.

Pasal 8 UU No.5/2017 yang menyebutkan bahwa Pemajuan Kebudayaan berpedoman


pada:

1. Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah kabupaten/kota;

2. Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah provinsi;

3. Strategi Kebudayaan; dan

4. Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan.

Pasal tersebut memberikan amanat pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan


Pemerintah Provinsi untuk menyusun dokumen-dokumen perencanaan pemajuan
kebudayaan berupa Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah dan kemudian dirangkum dalam
dokumen Strategi Kebudayaan dan Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan. oleh Pemerintah
Pusat. Penyusunan dokumen-dokumen perencanaan pemajuan kemajuan kebudayaan lebih
lanjut diatur dalam Peraturan Presiden tentang Tata Cara Penyusunan Pokok Pikiran
Kebudayaan Daerah dan Strategi Kebudayaan sebagai aturan turunan UU. Pasal 2 dalam
Peraturan Presiden tersebut menyebutkan bahwa “Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah
kabupaten/kota, Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah provinsi, dan Strategi Kebudayaan
merupakan landasan kebijakan pembangunan Kebudayaan di pusat maupun daerah.” Pasal
ini mensyaratkan bahwa dokumen-dokumen tersebut disusun untuk kemudian dapat
diterapkan sebagai suatu pedoman dalam pembuatan kebijakan pemajuan kebudayaan di
daerah dan di pusat. Suatu dokumen yang digunakan sebagai landasan pembuatan
kebijakan harus mengacu pada kondisi faktual agar kebijakan yang nantinya dilahirkan
merupakan kebijakan yang secara tepat menyasar langkah-langkah strategis yang harus
diambil guna membangun kebudayaan baik di daerah maupun pusat dan mewujudkan
pemajuan kebudayaan seutuhnya.

Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah kabupaten/kota adalah dokumen yang memuat


kondisi faktual dan permasalahan yang dihadapi daerah dalam upaya Pemajuan
Kebudayaan, beserta usulan penyelesaiannya. Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah
kabupaten/kota merupakan landasan kebijakan pembangunan Kebudayaan di daerah.

Pada Tahun 2018, Kota Blitar telah menyusun Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah
namun belum sesuai dengan Peraturan terkait khususnya Peraturan Menteri Pendidikan
Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan
Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah. Selain itu Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah juga perlu
mempertimbangkan dinamika perkembangan kebudayaan di Kota Blitar. Dengan
Demikian, pada Tahun 2020 ini perlu mereview Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kota
Blitar agar menjadi dokumen menjadi lebih bermanfaat bagi Kota Blitar.

2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

A. TUJUAN

Tujuan Penyusunan Review Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kota Blitar adalah
tersusunnya Pokok Pikiran Kebudayaa Daerah Kota Blitar sesuai dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2018
Tentang Pedoman Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah.

B. SASARAN

Sasaran Penyusunan Review Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kota Blitar adalah
tersusunnya Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kota Blitar yang memenuhi
ketentuan teknis dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 45 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan Pokok Pikiran
Kebudayaan Daerah, serta disusun dengan mempertimbangkan aspirasi
masyarakat, serta antisipatif terhadap kebutuhan perkembangan kebudayaan
daerah.

3. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan adalah Seluruh Wilayah Kota Blitar yang terdiri dari 3 Kecamatan
antara lain Kecamatan Kepanjenkidul, Kecamatan Sukorejo dan Kecamatan
Sananwetan.

4. SUMBER PENDANAAN

Pekerjaan ini dibiayai dari APBD Kota Blitar Tahun 2020

5. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan sesuai dengan Tahapan pada Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan
Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah yaitu
1. Pembentukan Tim Penyusun Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah
2. Perencanaan;
3. Pengumpulan Data;
4. Penyusunan Analisis atas Hasil Pengolahan Data; dan
5. Penyusunan Naskah Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah.

6. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Pelaksanaan Review Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kota Blitar adalah
tersusunnya Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kota Blitar ini akan laksanakan selama
4 (empat) bulan pada tahun 2020.

7. TENAGA AHLI
Tenaga Ahli dalam Pelaksanaan Review Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kota Blitar
adalah tersusunnya Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kota Blitar
1. TA Antropologi (Team Leader)
Disyaratkan seorang Sarjana S1 Antropologi, berpengalaman kerja dalam
perencanaan wilayah minimal selama 5 (tiga) tahun. Tenaga ahli ini ditunjuk
untuk membantu menyusun substansi utama Naskah Pokok Pikiran
Kebudayaan Daerah.
2. TA Sosiologi
Disyaratkan seorang Sarjana S1 Sosial/Sosiologi, berpengalaman kerja dalam
perpetaan minimal selama 3 (tiga) tahun. Tenaga ahli ini ditunjuk untuk
membantu dalam Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah khususnya terkait sosial
masyarakat.
3. TA hukum
Disyaratkan seorang Sarjana S1 Hukum, berpengalaman kerja dalam
penyusunan SK walikota selama 3 (tiga) tahun. Tenaga ahli ini ditunjuk untuk
membantu dalam membuat Draft SK Walikota Naskah Pokok Pikiran
Kebudayaan Daerah.
4. TA kebijakan Publik
Disyaratkan seorang Sarjana S1 administrasi negara, berpengalaman kerja
dalam kebijakan public minimal selama 3 (tiga) tahun. Tenaga ahli ini ditunjuk
untuk membantu dalam merumuskan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah.
5. TA Perencanaan Wilayah dan Kota
Disyaratkan seorang Sarjana S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, berpengalaman
kerja dalam studi tata ruang minimal selama 3 (tiga) tahun. Tenaga ahli ini
ditunjuk untuk membantu dalam merumuskan Pokok Pikiran Kebudayaan
Daerah.
6. Asisten TA Antropologi
7. Administrasi

8. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan


 Bulan I : Penyusunan Laporan Pendahuluan
 Bulan II : Pengumpulan data primer dan sekunder
 Bulan III : Analisa data
 Bulan IV : Perumusan Naskah Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah

9. PELAPORAN
A. JENIS LAPORAN
Sesuai dengan tahapan kegiatan, maka sistematika pelaporan yang harus
dilaksanakan adalah:
1. LAPORAN PENDAHULUAN
Pada tahap penyusunan Laporan pendahuluan, konsultan sudah melakukan
koordinasi dalam merumuskan rencana kerja dan pembagian tugas di antara
tim ahli yang terlibat. Konsultan harus menyerahkan 10 (sepuluh) eksemplar
2. LAPORAN ANTARA
Pada tahap penyusunan Laporan antara, konsultan sudah melakukan
pengumpulan data dan analisa. Konsultan harus menyerahkan 10 (sepuluh)
eksemplar
3. LAPORAN AKHIR
Pada tahap penyusunan Laporan Akhir, konsultan diharapkan dapat
melakukan penyempurnaan draft laporan akhir sebagai kesimpulan dari
diskusi teknis. Konsultan harus menyerahkan 10 (sepuluh) eksemplar Laporan
Akhir dalam format kertas A4 yang berisikan:
a) Draft SK Walikota terkait Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kota
Blitar
b) Naskah Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kota Blitar
4. SOFTCOPY
Konsultan juga harus menyerahkan softcopy data, laporan, dalam bentuk
media Flashdisk sebanyak 3 (tiga) unit.
B. TEKNIK PENYAJIAN
Teknik Penyajian untuk setiap laporan harus sesuai dengan ketentuan berikut:
1. Pengetikan dengan 1,5 spasi pada kertas HVS putih polos
2. Ukuran buku A4 (29,7 x 21,5 cm) untuk dokumen:
a) Laporan Pendahuluan
b) Laporan Antara
c) Laporan Akhir
3. Kulit/sampul buku dibuat menarik dan komunikatif (sesuai kesepakatan
antara konsultan dan pemberi pekerjaan)
4. Flash disk yang berisi seluruh file data, laporan, dan peta diserahkan kepada
Pemberi Kerja.

C. KETENTUAN LAIN
Seluruh hasil pekerjaan, baik berupa hardcopy atau softcopy yang berisikan data
dan informasi, laporan, dan hasil kajian lainnya menjadi milik Pemberi Kerja
sepenuhnya dan harus diserahkan kepada Pemberi Kerja selambat-lambatnya pada
hari kerja terakhir dari minggu yang dijadwalkan sebagai periode penyerahan
laporan. Semua dokumen merupakan satu kesatuan dengan laporan tersebut.
Penyalinan dan penggunaan data/ informasi yang terkait dengan pekerjaan ini harus
mendapatkan izin terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen.

Pejabat Pembuat Komitmen

Anda mungkin juga menyukai