Identitas
Nama Ny. K
Umur 21Tahun
Suku/ Bangsa Melayu/ indonesia
Alamat Pangkalpinang
Agama Islam
Pendidikan S1
Pekerjaan Karyawan Swasta
Tanggal Masuk 28 -4- 2020
Rumah Sakit Jam: 18.30 WIB
Tanggal 28-04-2020
Persalinan Jam: 21.10 WIB
Tanggal 29-04-2020
Pengkajian Jam:08.00 WIB
Kelas Rawat Inap Kelas II
Identitas
Penanggung
Jawab
Nama Tn. L
Umur 26 Tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Agama Islam
Alamat Pangkalpinang
Pekerjaan Karyawan swasta
Pendidikan S1
Hubungan Suami
Dengan Pasien
Keluhan Utama Dan Riwayat Kesehatan
Keluhan utama Klien mengatakan nyeri pada luka bekas
operasi Sectio Caesarea
Riwayat kesehatan sekarang Klien mengatakan nyeri abdomen pada
bagian luka bekas operasi sectio caesarea.
P : klien mengatakan nyeri disebabkan
karena luka bekas operasi
Q : klien mengatakan nyeri dirasakan
seperti tertusuk-tusuk
R : klien mengatakan nyeri di rasakan pada
daerah abdomen bekas luka operasi
S : klien mengatakan skala nyeri 5
T : klien mengatakan nyeri secara terus
menerus, nyeri bertambah jika klien banyak
bergerak
Keluhan penyerta Klien mengatakan tidak ada keluhan lain
yang dirasakan.
Riwayat Kesehatan Dahulu Klien mengatakan sebelumnya dia tidak
pernah operasi dan baru pertama kali
dilakukan operasi sectio caesarea, klien
juga mengatakan tidak ada riwayat penyakit
berat seperti Asma,Hipertensi, DM, dan
penyakit lainnya.
Riwayat Kesehatan Keluarga Klien mengatakan adik
kandungnya juga pernah dilakukan
operasi sectio caesarea, dan klien
mengatakan keluarganya tidak ada
yang mengalami penyakit
keturunan.
Riwayat Menstruasi
Menarche Klien mengatakan menstruasi pertamanya pada usia 13
tahun
Umur ibu menikah Klien mengatakan dia menikah pada usia 19 tahun
Umur bapak menikah Suami klien mengatakan dia menikah pada usia 24 tahun
Lama pernikahan Klien mengatakan dia menikah pada bulan januari tahun
2019. Lama pernikahannya 16 bulan
Berapa kali menikah Klien mengatakan baru pertama kali menikah
4.4.2 Genogram
Keterangan
Genogram
Ny.K merupakan anak pertama dan mempunyai 4 saudara kandung,
kedua orang tua Ny.K masih hidup, dan Ny.K tinggal bersama anak
pertama dan suaminya
Riwayat keluarga
berencana
Melaksanakan Klien mengatakan belum pernah menggunakan KB
keluarga berencana
Bila ya, jenis -
kontrasepsi apa yang
digunakan:
MOP
Pil
MOW
Suntik
IUD
Inflant
Lain-lain
Riwayat Kehamilan
Dan Persalinan
masa lalu
Masa Gestasi Klien mengatakan usia kehamilan anak pertamanya 38
minggu
Penyulit Kehamilan Klien mengatakan tidak ada penyulit pada saat hamil
Jenis persalinan Klien mengatakan anak pertamanya dilahirkan secara
normal/spontan
Riwayat
Kebiasaan
Sehari-Hari
Nutrisi
Selama Klien mengatakan frekuensi makan teratur 3 kali sehari ,
Kehamilan selama kehamilan klien suka makan buah buahan juga, nafsu
makan klien baik, jenis makanan nasi biasa beserta lauk-pauk.
Biasanya klien sering makan sayur dan ikan, tidak ada
makanan yang tidak disukai klien, tidak ada kesulitan dan
keluhan saat makan, kebiasaan sebelum makan biasanya cuci
tangan dan berdo’a
Setelah Pada saat pengkajian klien mengatakan frekuensi makan
Melahirkan teratur 3 kali sehari
Pola Eliminasi
BAB dan BAK
Selama BAB
Kehamilan Klien mengatakan selama hamil BAB nya hanya 1 kali sehari
terkadang tidak teratur, warna feses kecoklatan, bau normal,
konsistensi padat, dan tidak ada keluhan.
BAK
Klien mengatakan selama hamil BAK ± 7-8 kali dalam sehari,
warna urine kuning, bau normal, tidak ada keluhan.
Setelah BAB
Melahirkan Pada saat pengkajian Klien mengatakan setelah habis
persalinan belum BAB.
BAK
Pada saat pengkajian BAK sebanyak 150 cc. (dilihat dari urine
bag)
Pola Personal
Hygiene
Selama Klien mengatakan selama hamil klien mandi 3 kali dalam
Kehamilan sehari, sikat gigi 2 kali sehari, cuci rambut 3 kali, ganti pakaian
2 kali dalam sehari, gunting kuku 1 kali dalam seminggu.
Setelah Pada saat pengkajian Klien mengatakan setelah melahirkan
Melahirkan selama di rs klien belum mandi, keluarga klien hanya
membersihkan wajah dan tubuhnya dengan handuk basah.
Pola Istirahat dan
Tidur
Selama Klien mengatakan selama hamil klien tidur siang ± 2 jam
Kehamilan setelah selesai sholat zuhur, kebiasaan sebelum tidur yaitu
sholat zuhur. Klien juga mengatakan tidur malam jam 20.00
WIB, bangun jam 05.00 WIB, kebiasaan sebelum tidur
berdo’a, tidak ada keluhan.
Setelah Pada saat pengkajian Klien mengatakan tidur hanya 2 jam dan
Melahirkan klien mengatakan setelah selesai dilakukan pengkajian klien
mau istirahat
Pola Aktivitas dan
Latihan
Selama kehamilan Klien mengatakan selama hamil di pagi hari klien olahraga
senam hamil seminggu sekali, kegiatan waktu luang biasanya
berkumpul dengan keluarga dan tetangganya, tidak ada keluhan
saat aktivitas.
Setelah Pada saat pengkajian klien mengatakan masih mobilisasi
Melahirkan bertahap
Pola kebiasaan
yang
mempengaruhi
kesehatan
Selama kehamilan Klien mengatakan klien tidak merokok, tidak minum mnuman
keras, dan tidak ada ketergantungan obat.
Setelah Klien mengatakan klien tidak merokok, tidak minum mnuman
melahirkan keras, dan tidak ada ketergantungan obat
Riwayat
Psikososial
Respon Pada saat pengkajian respon keluarga terhadap ibu dan bayinya
anggota lain baik, diketahui dengan keluarga membantu keperluan ibu dan
terhadap bayinya, keluarga juga sangat senang
kehadiran
bayi
Pemeriksaan
Keadaan umum Keadaan umum klien cukup baik
Kesadaran Composmentis
BB sebelum hamil 63 kg
BB selama hamil 67 kg
TB 158 cm
Tanda- Tanda Vital Tekanan darah 120/80 mmHg
Suhu: 36,ºC
Nadi: 88X/ menit
RR: 20x/ menit
Pemeriksaan Khusus Bentuk kepala mesochepal, Keadaan rambut
Kepala merata, rambut klien lurus, warna rambut hitam,
rambut bersih tidak ada ketombe, rambut sedikit
rontok, kulit kepala bersih, tidak ada lesi, tidak ada
tanda-tanda inflamasi.
Muka Expresi muka klien tenang, tidak ada cloasma
geavidarum
Mata Bentuk mata simetris kiri dan kanan, kelopak mata
normal, pergerakan bola mata normal, konjungtiva
Anananemis, kornea normal, sclera ikterik,
Hidung Bentuk hidung simetris kiri kanan, tidak ada
pernafasan cuping hidung, penciuman tajam
Mulut Keadaan mulut bersih, gigi tidak ada caries, tidak
ada stomatitis, tidak bau mulut, lidah bersih, tidak
ada kesulitan menelan.
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Daerah Dada Bentuk dada simetris kiri dan kanan, Pada saat
dan Payudara dilakukan pengkajian keadaan payudara ibu teraba
lembek, puting susu menonjol, aerola berwarna
hitam, kolostrum sudah keluar
Abdomen Terdapat luka insisi di atas simpisis pubis, luka
tertutup kasa, luka sayatan horizontal, panjang luka
± 14 cm, kontraksi uterus teraba keras, tidak ada
darah yang keluar disekitar luka, luka terlihat
sedikit kemerahan.
Uterus Pada saat pengkajian kontraksi uterus baik, uterus
teraba keras dan berada 2cm dibawah umbilikus
Kandung Pada saat dilakukan pengkajian kandung kemih ibu
kemih kosong
Genetalia Pada saat dilakukan pengkajian, pada genetalia
terdapat pengeluaran lochea, warna merah, bau
amis, keadan genetalia ibu kotor.
Ekstremitas Tangan kiri dan kanan klien masih lemas dan susah
atas untuk digerakkan , tangan kiri terpasang infus,kuku
bersih tidak ada keluhan, tidak ada lesi.
Ekstremitas Kaki kanan dan kiri klien masih terasa lemas ,
bawah sedikit sedikit belajar menggerakkan, tidak terdapat
edema, tidak terdapat nyeri tekan.
Anus Tidak terlihat adanya feses, klien mengatakan
selama di RS belum BAB, tidak ada edema, tidak
terdapat nyeri, dan tidak ada keluhan.
Pemeriksaan Laboratorium
Nama Pasien: Ny. K Tanggal: 23-04-2020
Tanggal Lahir/ usia: 21 tahun No.RM: 10.31.32
No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
.
Hematologi
Rutin
1. Jumlah lekosit 15.4 5.0 - 10.0
2. Jumlah eritrosit 4.78 4.2 - 5.4
3. Hemoglobin 14.7 12.0 – 16.0
4. Hematokrit 40 37 – 43
5. MCV 83 80 – 100
6. MCH 29 26 – 34
7. MCHC 34 32 – 36
8. Jumlah Trombosit 248 150 – 400
9. RDW-CV 13.2 11.5 – 14.5
10. Golongan Darah B
11. Rhesus Positif
12. KOAGULASI
Masa 1.10 1-3
perdarahan 5.30 4-11
Masa
pembekuan
13. KIMIA DARAH
Glukosa darah 102 ≤180
sewaktu
14. IMUNOSEROLOGI
HBsAg Non Non reaktif
reaktif
Pengobatan/ Terapy
No Nama obat Dosis Kegunaan
.
1. Ringer 20 Cairan yang bermanfaat sebagai sumber
laktat tpm elektrolit dan air untuk hidrasi
/menit
2. Cefotaxime 3x250 Merupakan golongan obat antibiotik
mg sepalosporin yang bekerja untuk mencegah
infeksi bakteri.
3. Metronidaz 3x500 Merupakan obat antimikroba yang dapat
ole mg mencegah dan mengobati berbagai macam
infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme protozoa dan bakteri
anaerob.
4. Ketorolac 3x 30 mg Merupakan obat jenis antiinflamasi
nonsteroid (NSAIDs) yang dapat
meredakan peradangan dan nyeri setelah
operasi.
5. Asam 3x500 Merupakan obat antifibrinolitik yang
Tranexamat mg membantu atau mengurangi perdarahan
6. Asam 3x500 Merupakan obat jenis antiinflamasi yang
Mefenamat mg dapat meredakan peradangan dan nyeri
7. Cefixime 3x200 Merupakan obat antimikroba yang dapat
mg mencegah dan mengobati berbagai macam
infeksi
Data Fokus
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Dx. Kep Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
/Jam (14.00 WIB)
1. Nyeri akut Rabu, 29 April Mengkaji nyeri dengan pendekatan PQRS S:
b.d. kondisi 2020 (Dinas (P: Klien mengatakan nyeri disebabkan - Klien mengatakan masih nyeri pada
pasca post Pagi) luka bekas jahitan dan nyeri disaat klien abdomen luka jahitan post partum
partum (08.00 WIB) banyak bergerak, Q: nyeri seperti ditusuk- P: Klien mengatakan nyeri disebabkan luka
tusuk, R: Nyeri pada abdomen, luka bekas bekas jahitan dan nyeri disaat klien banyak
post jahitan, S: Skala nyeri 5, T: nyeri bergerak
terus-menerus dan nyeri bertambah jika Q: klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-
klien banyak bergerak) tusuk
(08.10 WIB) Mengobservasi tanda-tanda vital R: Nyeri pada abdomen, jahitan post
(TD: 120/80 mmHg, Nadi: 80 kali/menit, partum
RR:20 kali/menit) S: Skala nyeri 5
(08.15 WIB) Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam T: klien mengatakan nyeri terus-menerus
(klien memahami teknik relaksasi napas dan nyeri bertambah jika klien banyak
dalam dan klien mampu melakukannya). bergerak
(08.25 WIB) Mengontrol lingkungan yang dapat O:
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, -Klien tampak masih lemas
pencahayaan dan kebisingan. ( Membatasi -Klien tampak masih gelisah
jumlah pengunjung) -Klien tampak memegang bekas luka yang
(0830 WIB) Berkolaborasi dengan dokter dalam nyeri
pemberian obat analgetik (ketorolac 30 mg, -Wajah klien tampak meringis
asam tranexamat 500 mg) -Terdapat jahitan dengan panjang 4 cm
-TD: 120/80 mmHg
-Nadi: 80 kali/menit
-RR:20 kali/menit
A: Masalah belum teratasi
P:Intervensi dilanjutkan
2. Resiko tinggi Rabu, 29 April Memonitor tanda dan gejala infeksi (14.00 WIB)
infeksi b.d. 2020 (Dinas sistemik dan lokal (Leukosit: 22.500/mm3, S:-klien mengatakan nyeri pada luka bekas
prosedur Pagi) Suhu: 36ºC, Hb: 13,6 gram/dl, HT= 44%,) jahitan.
invasif (08.35 WIB) O:-Klien tampak masih lemah
(08.50WIB) Menganjurkan dan mengajarkan tehnik -Klien tampak memegang abdomen luka
mencuci tangan dengan baik (cuci tangan bekas jahitan
sebelum melakukan tindakan, klien -Terdapat luka bekas jahitan dengan
memahami dan mampu melakukan teknik panjang 4 cm
cuci tangan dengan benar) TD:120/80 mmHg
Suhu: 36ºC
(09.15 WIB) Memonitor adanya tanda tanda infeksi Nadi: 80x/ menit
(Leukosit: 22.500/mm3, Suhu: 36,8ºC, Hb: -Leukosit = 22.500/mm3
13,6 gram/dl) -HT= 44%
-Hb: 13,6 gram/dl
(09.30 WIB) Memantau tingkat kebersihan pada bekas A: Masalah belum teratasi
luka jahitan P: Intervensi dilanjutkan
(09.35 WIB) Mengajarkan klien dan keluarga untuk
melakukan perawatan luka (klien sedikit
memahami cara perawatan luka)
(10.00 WIB) Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian antibotik (cefotaxime 250 gram)
3. Gangguan Rabu, 29 April Mengkaji kemampuan klien dalam (14.00 WIB)
mobilitas 2020 mobilisasi (klien mengatakan belum S:-klien mengatakan belum mampu
fisik b.d. (Dinas Pagi) mampu melakukan aktivitas sehari-hari) melakukan aktivitas sehari-hari
nyeri bekas (10.20 WIB) O:-Aktivitas masih dibantu perawat dan
jahitan (10.30 WIB) Mengkaji kebutuhan klien dalam mobilisasi keluarga
(klien memerlukan bantuan untuk -Klien tampak masih lemah
mengganti pembalutnya) -klien masih mobilisasi bertahap (miring
(10.40 WIB) Mengajarkan pasien bagaimana merubah kanan miring kiri,dan belajar duduk)
posisi dan berikan bantuan jika diperlukan -Tampak luka jahitan post partum i dengan
(10.45 WIB) Melatih klien untuk melakukan mobilisasi panjang 4 cm
secara mandiri sesuai kemampuan (klien -Kekuatan otot 4
mobilisasi dini: dari miring kanan miring -TD: 120/80 mmHg
kiri,dan belajar duduk) -Nadi: 80x/ menit
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1. Nyeri akut Rabu, 29 April Mengkaji nyeri dengan pendekatan PQRS (21.00 WIB)
b.d. kondisi 2020 (Dinas (P: Klien mengatakan nyeri disebabkan S:- Klien mengatakan masih nyeri pada
pasca Sore) luka bekas jahitan dan nyeri disaat klien abdomen luka bekas jahitan
postpartum ( 14.10 WIB) banyak bergerak, P: Klien mengatakan nyeri disebabkan luka
Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: Nyeri bekas jahitan dan nyeri disaat klien banyak
pada abdomen, luka bekas post jahitan, S: bergerak
Skala nyeri 5, T: nyeri terus-menerus dan Q: klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-
nyeri bertambah jika klien banyak tusuk.
bergerak) R: Nyeri pada abdomen luka bekas post
jahitan SC
(14.20 WIB) Mengobservasi tanda-tanda vital S: Skala nyeri 5
(TD: 120/70 mmHg, Nadi: 80 kali/menit, T: klien mengatakan nyeri hilang timbul
RR: 20 kali/menit) dan nyeri bertambah jika klien banyak
(14.25 WIB) Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam bergerak
(klien memahami teknik relaksasi napas O:
dalam dan klien mampu melakukannya). -Klien tampak masih gelisah
(14.35 WIB) Mengontrol lingkungan yang dapat -Klien tampak memegang bekas luka yang
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, nyeri
pencahayaan dan kebisingan. (Membatasi -terdapat luka insisi dengan panjang 4 cm
jumlah pengunjung) -TD: 120/70 mmHg
(15.00 WIB) Berkolaborasi dengan dokter dalam -Nadi: 80 kali/menit
pemberian obat analgetik (ketorolac 30 mg, -RR: 20 kalli/menit
asam tranexamat 500 mg) A: Masalah teratasi sebagian
P:Intervensi dilanjutkan
2. Resiko tinggi Rabu, 29 April Memonitor tanda dan gejala infeksi (21.00 WIB)
infeksi b.d. 2020 sistemik dan lokal (Leukosit: 22.500/mm3, S:-klien mengatakan nyeri pada luka bekas
prosedur (dinas sore) Suhu: 36,8ºC, Hb: 13,6 gram/dl, HT= 44%) jahitan
invasif (16.05 WIB) O:-Klien tampak masih lemah
(16.20 WIB) Menganjurkan dan mengajarkan tehnik -Terdapat luka bekas jahitan dengan
mencuci tangan dengan baik. (cuci tangan panjang 4 cm
sebelum melakukan tindakan, klien TD:110/80 mmHg
memahami dan mampu melakukan teknik Suhu: 36ºC
cuci tangan dengan benar) Nadi: 80x/ menit
(16.25 WIB) Memonitor adanya tanda tanda infeksi -Leukosit = 22.500/mm3
((Leukosit: 22.500/mm3, Suhu: 36ºC, Hb: -HT= 44%
13,6 gram/dl) -Hb: 13,6 gram/dl
(16.30WIB) Memantau tingkat kebersihan pada bekas A: Masalah teratasi sebagian
luka jahitan post SC (luka post jahitan P: Intervensi dilanjutkan
tampak bersih)
(16.40 WIB) Mengajarkan klien dan keluarga untuk
melakukan perawatan luka (klien sedikit
memahami cara perawatan luka)
(15.00 WIB) Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian antibotik
3. Gangguan Rabu, 29 April Mengkaji kemampuan klien dalam (21.00 WIB)
mobilitas 2020 mobilisasi (klien mengatakan belum bisa S:-klien mengatakan masih belum mampu
fisik b.d. (Dinas Sore) mengganti bajunya secara mandiri) melakukan aktivitas sehari-hari
nyeri luka (19.00) WIB O:-Aktivitas masih dibantu perawat dan
bekas jahitan (19.05 WIB) Mengkaji kebutuhan klien dalam mobilisasi keluarga
(membantu klien menggendong bayinya -Klien tampak masih lemah
untuk menyusui) -klien masih mobilisasi bertahap: belajar
berdiri dan berjalan
(19.10 WIB) Mengajarkan pasien bagaimana merubah -Tampak luka bekas jahitan dengan panjang
posisi dan berikan bantuan jika diperlukan) 4 cm
-Kekuatan otot 4
(19.20 WIB) Melatih klien untuk melakukan mobilisasi -TD: 110/80 mmHg
secara mandiri sesuai kemampuan (Klien -Nadi: 88x/ menit
mampu miring kiri miring kanan, mampu A: Masalah teratasi sebagian
menggerakkan ekstremitas atas dan bawah, P: Intervensi dilanjutkan
dan mampu berdiri)
1. Nyeri akut Rabu, 29 April Mengkaji nyeri dengan pendekatan PQRST (21.00 WIB)
b.d. kondisi 2020 (P: nyeri disebabkan luka jahitan dan nyeri S:- Klien mengatakan nyeri sudah
pasca (Dinas Malam) disaat klien banyak bergerak, berkurang
postpartum (20.00 WIB) Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk, P: Klien mengatakan nyeri disebabkan luka
R: Nyeri pada abdomen bekas luka post bekas jahitan dan nyeri disaat klien banyak
jahitan, bergerak
S: Skala nyeri 2, Q: klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-
T: klien mengatakan nyeri hilang timbul tusuk.
dan nyeri bertambah jika klien banyak R: Nyeri pada abdomen bekas luka jahitan
bergerak S: Skala nyeri 2
(20.15 WIB) Mengobservasi tanda-tanda vital T: klien mengatakan nyeri hilang timbul
( TD:130/70 mmHg, Nadi:89 kali/menit, dan nyeri bertambah jika klien banyak
RR:20 kali/menit) bergerak
(20.25 WIB) Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam O:-klien tampak sedikit meringis
(klien mampu melakukan teknik relaksasi -terdapat luka bekas jahitan sepanjang 4 cm
napas dalam) -TD: 110/80 mmHg
(20.30 WIB) Mengontrol lingkungan yang dapat -Nadi: 89 kali/menit
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, -RR:20 kali/menit
pencahayaan dan kebisingan. (membatasi A: Masalah teratasi sebagian
jumlah pengunjung) P:Intervensi dilanjutkan
Berkolaborasi dengan dokter dalam
(20.40 WIB) pemberian obat analgetik (ketorolac 30 mg,
asam tranexamat 500 mg)
2. Resiko tinggi Rabu, 29 April Memonitor tanda dan gejala infeksi (21.00 WIB)
infeksi b.d. 2020 sistemik dan lokal (Leukosit: 22.500/mm3, S:-klien mengatakan nyeri sedikit
prosedur (Dinas malam) Suhu: 36,6ºC, Hb: 13,6 gram/dl, HT= 44%) berkurang pada luka bekas jahitan
invasif (21.00 WIB) Menganjurkan dan mengajarkan tehnik O:-Klien tampak masih lemah
(21.15 WIB) mencuci tangan dengan baik (klien -Terdapat luka jahitan dengan panjang 4
memahami teknik cuci tangan dengan cm
benar) TD:110/80 mmHg
(21.25 WIB) Memonitor adanya tanda tanda infeksi Suhu: 36ºC
(Leukosit: 22.500/mm3, Suhu: 36ºC, Hb: -Hb:13,6 gram/dl
13,6 gram/dl) Nadi: 80x/ menit
(21.35 WIB) Memantau tingkat kebersihan pada bekas -Leukosit = 22.500/mm3
luka jahitan post SC (Luka post SC tampak -HT= 44%
bersih) A: Masalah teratasi sebagian
(21.55 WIB) Mengajarkan klien dan keluarga untuk P: Intervensi dihentikan
melakukan perawatan luka (klien sedikit
memahami cara perawatan luka)
(22.15 WIB) Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian antibotik (metronidazole 500
mg)
3. Gangguan Rabu, 29 April Mengkaji kemampuan klien dalam (21.00 WIB)
mobilitas 2020 mobilisasi (klien belum mampu melakukan S:-klien mengatakan masih belum mampu
fisik b.d. (Dinas malam) aktivitas sehari-hari) melakukan aktivitas sehari-hari
nyeri bekas (22.30 WIB) O:-Aktivitas masih dibantu perawat dan
jahitan (22.40 WIB) Mengkaji kebutuhan klien dalam mobilisasi keluarga
(22.45 WIB) Mengajarkan pasien bagaimana merubah -Tampak luka bekas jahitan dengan panjang
posisi dan berikan bantuan jika diperlukan 4 cm
setelah 6 jam post jahitan SC (klien -Kekuatan otot 4
memahami cara mobilisasi dini) -klien masih mobilisasi bertahap: miring
(23.00 WIB) Melatih klien untuk melakukan mobilisasi kiri, miring kanan, duduk, berdiri, dan
secara mandiri sesuai kemampuan (klien berjalan
mampu berdiri kemudian belajar berjalan)) -TD: 110/ 80 mmHg
-Nadi: 80x/ menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dihentikan
Evaluasi Keperawatan
kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
(Setiadi, 2012).
Hasil : Nyeri akut teratasi dengan indikator klien mengatakan nyeri pada
Tidak terlihat tanda-tanda infeksi, luka bekas jahitan tampak kering, suhu tubuh
Hasil : Gangguan mobilitas fisik belum teratasi dengan indikator klien masih
dibantu oleh perawat dan pihak keluarga untuk merubah posisi kebutuhan