Anda di halaman 1dari 21

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Studi Sebelumnya


Dalam penyusunan skripsi ini, penulis sedikit banyak terinspirasi dan mereferensi
dari penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan latar belakang masalah pada
skripsi ini. Berikut ini penelitian terdahulu yang berhubungan dengan skripsi ini antara
lain dapat dilihat pada Tabel 2.1 dibawah ini.

No Nama Judul Metode Hasil


Peneliti/T Penelitian Penelitian Penelitian
ahun
Peneliti
1 Ramadiani, Sistem Pendukung Metode Sistem Pendukung Keputusan
Auliana keputusan pemilihan Multi (SPK) diperlukan untuk
rahmah tenaga kesehatan teladan Attribute memudahkan pekerjaan tim
menggunakan metode Utility juri dalam memutuskan
2019 Multi-Attribute Utility Theory petugas kesehatan teladan
Theory secara objektif, profesional
dan transparan. Sistem yang
Jurnal Ilmiah Teknologi dibangun ini berbasis stand-
Sistem Informasi 5 (1) alone, dan dapat dijadikan
2019 1-12 alternatif terbaik untuk daerah
ISSN 2502-3357(Online) yang akses internetnya belum
M;ISSN 2503-0477 (Print) cukup memadai.
2 Darjat Sistem pendukung Metode Penerapan metode Multy
Saripurna, Keputusan Dalam Multi Attribute Utility Theory
Jufri Menetukan Kelayakan Attribute (MAUT) untuk menentukan
Halim, Karyawan Kontrak Utility kelayakan karyawan kontrak
Zulklifi Menjadi Status Karyawan Theory menjadi karyawan tetap
Lubis Tetap PT. ISS Indonesia membutuhkan kriteria, range
dengan menggunakan nilai, alternatif, bobot prioritas
2018 Metode Multi Attribute dan perangkingan yang
Utility Theory dihitung dengan menggunakan
nilai matriks perbandingan,
J-SISKO TECH Jurnal nilai bobot kriteria, nilai bobot
Teknologi Sistem preferensi sehingga
Informasi dan Sistem mendapatkan kesimpulan
Komputer TGD karyawan kontrak yang layak
P:ISSN : 2621-8976 menjadi karyawan tetap.
E-ISSN : 2615-5133
Vol.1, No.2, Juli 2018,
pp.75-82
3 Edy Satria, Algoritma Multi-Attribute Metode Hasil penelitian pada studi
Nurul Utility Theory (MAUT) Multi kasus “Algoritma Multi-
Atina, Padadestinasi Tujuan Attribute Attribute Utility Theory
Maria Etty Wisata Lokal Di Kota Utility (MAUT) Padadestinasi Tujuan
Simbolon, Sidamanik Theory Wisata Lokal Di Kota
Agus (MAUT) Sidamanik” bahwa
Perdana CESS (Journal of rekomendasi destinasi tujuan
Windarto Computer Engineering wisata lokal di Kota
System and Science) Sidamanik adalah wisata Bah
2018 Vol. 3 No. 2 Juli 2018 Biak. Hasil nilai yang di
p-ISSN :2502-7131 peroleh dari wisata lokal Bah
e-ISSN :2502-714x Biak adalah 0,847 dan
menempati nilai tertinggi dari
keempat wisata lokal yang ada
di Kota Sidamanik Kab.
Simalungun Provinsi Sumatra
Utara.
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Perbandingan Studi Sebelumya dengan Tugas Akhir


Penelitian Persamaan Perbedaan Kelebihan Kekurangan/
Keterbatasan
Studi Menggunakan 1.Membahas Tidak Tidak dapat
Sebelumnya Metode Multi tentang pemilihan membutuhkan dipublikasikan
Attribute tenaga kesehatan koneksi internet
Utility Theory teladan
(MAUT)
2. Aplikasi ini
Penentuan berbasis desktop
hasil akhir
dengan
perangkingan
Tugas Akhir 1.Membahas 1.Dapat Membutuhkan
tentang penilaian dipublikasikan, Koneksi Internet
kinerja guru Sistem yang
dibangun
2.Berbasis Website berbasis multi
user sehingga
guru yang
dinilai dapat
mengetahui
hasil penilaian
secara cepat,
tepat dan
optimal
Studi Menggunakan 1.Membahas Penerapan Penentuan
Sebelumnya Metode Multi tentang penentuan metode MAUT karyawan
Attribute Kelayakan dalam kontrak menjadi
Utility Theory Karyawan Kontrak penentuan karyawan tetap
(MAUT) Menjadi Status karyawan belum online
Karyawan Tetap kontrak menjadi karena aplikasi
Penentuan PT. ISS Indonesia karyawan tetap yang dihasilkan
hasil akhir dapat ditentukan aplikasi desktop
dengan 2.Aplikasi ini secara tepat dan yang tidak
perangkingan berbasis desktop akurat berbasis web

3.Menggunakan
bahasa
pemrograman
Microsoft Visual
Studio 2008
Tugas Akhir 1.Membahas Penilaian Membutuhkan
tentang penilaian kinerja guru Koneksi Internet
kinerja guru pada dapat ditentukan
SDN 11 Lubuk secara mudah
Buaya oleh tim penilai
2.Aplikasi ini sesuai dengan
Berbasis Website kriteria yang
telah ditentukan,
3.Menggunakan sehingga dapat
bahasa ditentukan
pemrogramanPHP secara tepat dan
akurat
Studi Menggunakan Membahas tentang Dengan Penelitian ini
Sebelumnya Metode Multi destinasi tujuan menggunakan hanya
Attribute wisata lokal di kota metode Metode menerapkan
Utility Theory sidamanik Multi Attribute metode MAUT
(MAUT) Utility Theory saja tanpa
(MAUT) mengaplikasika
Penentuan memudahkan n dengan sistem
hasil akhir dalam yang
dengan melakukan terkomputerisasi
perangkingan pemilihan
terhadap
destinasi wisata
lokal dikota
sidamanik
Tugas Akhir Membahas tentang Penilaian Membutuhkan
penilaian kinerja kinerja guru Koneksi Internet
guru pada SDN 11 dapat ditentukan
Lubuk Buaya secara cepat dan
tepat oleh tim
penilai sesuai
dengan kriteria
yang telah
ditentukan

2.2 Dasar Teori


2.2.1 Konsep Dasar Sistem
a. Pengertian Sistem
Berikut ini adalah beberapa pengertian dari sistem informasi menurut
para ahli dan juga berbagai sumber:
Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam
mencapai tujuan dan sasaran. Unsur-unsur yang terdapat dalam sistem
itulah yang disebut dengan subsistem. Subsistem tersebut harus saling
berhubungan dan berinteraksi melalui komunikasi yang relevan sehingga
sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien(Iswandy, 2015).

Norman L. Enger menyatakan bahwa suatu sistem dapat terdiri atas


kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan
perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.
Sedangkan Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirjo menyatakan bahwa suatu
sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-
komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian
rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan
pemrosesan atau pengolahan yang tertentu(Sutabri, 2012a).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang
lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Karakteristik Sistem
Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang
mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem(Sutabri,
2012b).
1) Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk
subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem
yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
2) Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara
sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan
luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3) Lingkugan Luar Sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batas sistem
yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan
luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan
dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan.
Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan kelangsungan
hidup sistem tersebut.
4) Penghubung Sistem (Interface)Media yang menghubungkan sistem
dengan susbsistem lain disebut penghubung sistem atau
interface.Penghubung ini memungkinan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran
dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem ain
menuju penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu
integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
5) Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem,
yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal
(signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer,
“program” adalah maintenance input yang digunakan untuk
mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk
diolah menjadi infomasi.
6) Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem
yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan
adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan
untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input
bagi subsitem.
7) Pengolahan Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah
masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi.
Sistem ini akan mencegah data transaksi menjadi laporan-laporan
yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8) Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat
deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka
operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil
bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan .

c. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang di
antaranya(Sutabri, 2012b).
1) Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu
sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan
tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara
fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan,
sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.
2) Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,
tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi,
terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem
buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi
manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem.Sistem
informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine
sistemkarena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi
dengan manusia.
3) Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi
disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari
sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan
program-program komputer yang dijalankan, Sedangkan sistem
yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilistic.
4) Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem Tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan
tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja
secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar, Sedangkan sistem
terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk subsistem lainya.
2.2.2 Sistem Pendukung Keputusan
a. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Penunjang Keputusan adalah sistem yang membantu pengambil
keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang
telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan
tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini
tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam
proses pembuatan keputusan(Darmanto, Latifah, & Susanti, 2014).

Sistem pendukung keputusan atau DSS (Decision Support System)


merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi,
pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan
situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti
bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Kurniadi & Damhudi, 2016).

Jadi dapat disimpulkan sistem pendukung keputusan adalah sebuah


sistem informasi berbasis komputer yang dipakai untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi dan membantu dalam
pemecahan masalah semi terstruktur.

b. Komponen Sistem Pendukung Keputusan


Komponen-komponen dari sistem penunjang keputusan(Darmanto et
al., 2014).
1) Data Management (Manajemen Data)
Merupakan komponen SPK sebagai penyedia data bagi sistem,
yang mana data disimpan dalam Database Management System
(DBMS), sehingga dapat diambil dan diekstraksi dengan cepat.
2) Model Management (Manajemen Model)
melibatkan model finansial, statistikal, manajemen science atau
berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke
sistem suatu kemampuan analistis dan manajemen software yang
diperlukan.
3) Communication (dialog subsistem)
User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada SPK
melalui subsistem. Ini berarti menyediakan antarmuka.
4) Knowledge Management (Manajemen Pengetahuan)
Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau
bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.

c. Tujuan Sistem Penunjang Keputusan


Tujuan dari sistem penunjang keputusan(Saefudin & Wahyuningsih,
2014).
1) Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah
semistruktur.
2) Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya
dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
3) Peningkatan produktivitas.
4) Berdaya saing.

b. Model Pengambilan Keputusan


Menurut Davis dalam Hartono (2013:120) mengemukakan bahwa
Terdapat dua model pengambilan keputusan, yaitu model sistem tertutup dan
model sistem terbuka (Frieyadie, 2016).
1) Model Sistem Tertutup
Model sistem tertutup dilandasi asumsi bahwa keputusan dapat
diambil tanpa campur tangan dari lingkungan (luar) sistem, karena
sistem pengambilan keputusan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
Dalam hal ini sistem pengambilan keputusan dianggap:
a. Mengetahui semua alternatif tindakan untuk menanggapi
permasalahan dengan segala konsekuensinya.
b. Memiliki metode untuk menyusun alternatif-alternatif sesuai
prioritasnya.
c. Dapat memilih atau menetapkan alternatif yang paling
menguntungkan, misalnya dari segi laba, manfaat, dan lain-lain.
2) Model Sistem Terbuka
Model sistem terbuka dilandasi asumsi bahwa sistem pengambilan
keputusan dan lingkungan memiliki hubungan saling pengaruh.
Keputusan yang diambil akan berdampak terhadap lingkungan dan
sebaliknya lingkungan juga berpengaruh terhadap sistem
pengambilan keputusan. Dalam hal ini sistem pengambilan
keputusan dianggap:
a. Hanya mengetahui sebagian saja dari alternatif-alternatif untuk
menangani permasalahan dengan segala konsekuensinya.
b. Hanya dapat menyajikan sejumlah alternatif yang baik untuk
menangani permasalahan, tetapi tidak dapat memilih
menetapkan alternatif yang paling menguntungkan.
c. Sekedar mempersilakan pemilihan alternatif terbaik untuk
dilakukan oleh pihak diluar sisten sesuai dengan aspirasinya.

2.2.3 Multi Attribute Utility Theory (MAUT)


Multi Atribute Utility Theory (MAUT) merupakan suatu skema yang
evaluasi akhir, v(x) dari suatu objek x didefinisikan sebagai bobot yang
dijumlahkan dengan suatu nilai yang relevan terhadap nilai dimensinya.
Ungkapan yang biasa digunakan untuk menyebutnya adalah nilai utilitas.
MAUT digunakan untuk merubah dari beberapa kepentingan kedalam
nilai numerik dengan skala 0-1 dengan 0 mewakili pilihan terburuk dan 1
terbaik. Hal ini memungkinkan perbandingan langsung yang beragam
ukuran. Hasil akhirnya adalah urutan peringkat dari evaluasi yang
menggambarkan pilihan dari para pembuat keputusan(Satria et al., 2018).

Evaluasi alternatif didapatkan dengan melakukan normalisasi bobot


alternatif dengan Persamaan 1
Normalisasi Matriks :

Xi−¿
U (X ) =X− −¿ ¿
Xi +¿+ Xi … ……(1)¿
¿
Keterangan :
(𝑥) = Normalisasi bobot alternatif
𝑥𝑖 = Bobot alternatif
𝑥𝑖− = Bobot terburuk (minimum) dari kriteria ke-𝑥
𝑥𝑖+ = bobot terbaik (maximum) dari kriteria ke-𝑥

Perhitungan utilitas normalisasi atribut didasarkan pada Persamaan 2


n
V ( X) ∑ Wj . Xij … … …(2)
i=1

Keterangan :
(𝑥) = Nilai keseluruhan dari alternatif pilihan suatu subkriteria
𝑊𝑗 = Bobot kriteria
𝑋𝑖𝑗 = Nilai alternatif pilihan suatu subkriteria
𝑖 = Alternatif pilihan
j = Subkriteria

n = Jumlah sampel penelitian(Ramadiani & Rahmah, 2019).

2.2.4 Pengertian Kriteria


Menurut Anang, dkk (2018:1) kriteria adalah standart penentuan atau
aturan-aturan dasar yang mana alternatif keputusan-keputusan diurutkan
menurut keinginan kriteria itu sendiri, atau dengan kata lain kriteria
adalah suatu istilah umum yang meliputi konsep-konsep dari atribut dan
sasaran

Menurut Sri, dkk (2019:731) Setiap kriteria yang ada memiliki beberapa
alternatif yang mampu memberikan solusi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kriteria adalah suatu standar aturan atau
ukuran yang menjadi dasar penilaian dalam pengambilan keputusan yang dapat
memberikan solusi terbaik. Kriteria digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur
tingkat pencapaian tujuan, karena kriteria menunjukkan definisi dari suatu masalah
dalam bentuk yang konkrit.

Tabel 2.3 Keterangan Kriteria

NO Kriteria Subkriteria
1 2 3
1 Pedagogik Mengenal karakteristik anak didik
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
(C1)
mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yan mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
2 Kepribadian Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan budaya
Menunjukan pribadi yang dewasa dan teladan
(C2)
Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi dan rasa bangga menjadi guru
3 Profesional Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminasi
Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidik, orang tua dan
(C3)
peserta didik
4 Sosial Penguasaan materi struktur konsep dan pola pikir keilmuan yang
(C4) medukung
Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif

Dari kriteria tersebut, maka dibuat suatu tingkatan kepentingan kriteria


berdasarkan bobot yang telah ditentukan. Ranting kecocokan setiap alternatif pada
setiap kriteria dapat dilihat pada Tabel 2.4

Tabel 2.4 Keterangan Grade


Nama Nilai (grade)
Tidak terpenuhi 1
Cukup 2
Terpenuhi 3
Sangat terpenuhi 4

2.2.5 Penilaian Kinerja Guru Pada SDN 11 Lubuk Buaya


a. Pengertian Penilaian
Penilaian adalah Proses menyimpulkan dan menafsirkan fakta-fakta
serta membuat pertimbangan dasar yang profesional untuk mengambil
kebijakan berdasarkan sekumpulan informasi (Sani.2014:201).
b. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode
tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau
sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama(Rivai & Basri.2004).
c. Pengertian Guru
Menurut undang-undang 14 tahun 2005, Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menegah.
Pengertian guru diperluas menjadi pendidik yang dibutuhkan secara
dikotomis tentang pendidikan. Dijelaskan pada ayat 2 yakni pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran (Barus, Sitorus, Napitupulu, Mesran, &
Supiyandi, 2018).

Guru adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan. Sebagai


suatu komponen pendidikan, guru dapat ditinjau dari berbagai pendekatan,
antara lain yaitu pendekatansosial, pendekatan psikologis, dan pendekatan
edukatif.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbaik adalah paling baik.

d. Penilaian Kinerja Guru


Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, Penilaian Kinerja Guru adalah
penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan
karir, kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak
dapat dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan
pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan, sebagai
kompetensi yang dibutuhkan sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 16 Tahun 2017 (Ganevi & Purnama, 2014).

2.2.6 Gambaran Umum SDN 11 Lubuk Buaya


a. Profil SDN 11 Lubuk Buaya
Sejarah singkat tentang SDN 11 Lubuk Buaya (FRIKAR, 2018).
SDN 11 Lubuk Buaya berdiri tahun 1952 yang bernama dulunya SD 02
Lubuk Buaya populernya disebut SD Senter. Sekarang SDN 11 Lubuk
Buaya disebut sebagai SD Rujukan Kota Padang dan SDN pelaksana
Penguatan Pendidikan Karakter ( SDN PPK) Kota Padang.

b. Visi dan Misi SDN 11 Lubuk Buaya


1) Visi
“Cerdas dalam IMTAQ dan IPTEK, Sehat dalam Kompetitif,
Peduli Lingkungan”
2) Misi
1. Meningkatkan proses penbelajaran melalui agama dan iptek.
2. Membiasakan siswa beribadah sesuai agama dan kepercayaan
3. Meningkatkan kemampuan guru dan siswa dalam
memanfaatkan IT dan menjadikan lingkungan sebagai media
pembelajaran
4. Menumbuh kembangkan kecerdasan intelektual, emosional,
spritual, dan berkarakter
5. Melengkapi sarana dan prasarana pendukung kegiatan proses
belajar mengajar
6. Mampu bersaing dibidang akademik dan non akademik
7. Menumbuh kembangkan potensi diri siswa untuk bersih dan
sehat, serta menjaga dan mengolah lingkungan melalui
kegiatan ekstrakurikuler, olah raga, kesenian, UKS dan
kegiatan pengembangan diri
8. Menumbuh kembangkan prilaku sopan dalam bersikap,
peduli, menjagalingkunganmelaluikegiatanmemilahsampah

2.2.7 Analisis Sistem


Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke
dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-
hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Analisis sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh
kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan - kesempatan, hambatan
yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya (Alfatta & Marco, 2015).

2.2.8 Alat Bantu Perancangan Sistem


a. Pemrograman Berorientasi Objek (Object-OrientedProgramming)
Metodologi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan
perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan
objek yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnya.
Metodologi berorientasi objek merupakan suatu cara bagaimana sistem
perangkat lunak dibangun melalui pendekatan objek secara sistematis.
Metode berorientasi objek didasarkan pada penerapan prinsip-prinsip
pengelolaan kompleksitas. Metode berorientasi objek meliputi rangkaian
aktivitas analisis berorientasi objek, perancangan berorientasi objek,
pemrograman berorientasi objek dan pengujian berorientasi objek (Rosa &
Shalahuddin, 2018).

b. Unified Modeling Language (UML).


“UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa
yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan
requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan
arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. “UML singkatan
dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan yang
telah menjadi bahasa standar dalam industri untuk visualisasi, merancang
dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. Chonoles mengatakan
sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita
membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus
diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang kita buat
berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar yang
ada”(Rosa & Shalahuddin, 2016).

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan


bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk
menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari
sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented
programming). Berikut adalah diagram-diagram dalam UML. Seorang manajer
dapat menggunakan dokumentasi HIPO untuk memperoleh gambaran umum sistem.

a. Use Case Diagram


Use Case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan
(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case mendeskripsikan
sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang
akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa
saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak
menggunakan fungsi-fungsi itu.

Syarat penamaan pada use case adalah nama didefenisikan sesimpel


mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu
pendefenisian apa yang di sebut actor dan use case.

1) Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi


dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi
yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor
adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
2) Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unti-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor
(Rosa & Shalahuddin, 2016).

Tabel 2.3 Simbol-Simbol Use Case Diagram


No Simbol Deskripsi
1 Use Case Fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar
Nama use case
pesan antar unit atau aktor; biasanya
dinyatakan dengan menggunakan kata
kerja diawal frase nama use case
2 Aktor / actor Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun
simbol dari aktor adalah gambar orang,
tapi aktor belum tentu merupakan orang;
biasanya dinyatakan menggunakan kata
benda diawal frase nama actor.
Asosiasi / association Komunikasi antaraactor dan use case yang
berpatisipasi pada use case atau use case
memiliki interaksi dengan actor.
4 Ekstensi / extend Relasi use case tambahan ke sebuah use
case yang ditambahkan dapat berdiri
sendiri walau tanpa use case tambahan itu;
<<extend>> mirip dengan prinsip inheritance pada
pemograman berorientasi objek; biasanya
use case tambahan memiliki nama depan
yang sama dengan use case yang
ditambahkan.
5 Generalisasi / generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi
(umum-khusus) antara dua buah use case
dimana fungsi yang satu adalah fungsi
yang lebih umum dari lainnya.
6 Menggunakan / include / uses Relasi use case tambahan ke sebuah use
<<include>> case di mana use case yang ditambahkan
memerlukan use case ini untuk
menjalankan fungsinya atau sebagai syarat
<<uses>> dijalankan use case ini

Sumber : (Rosa & Shalahuddin, 2016)

b. Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow
(aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu
yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa
diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang
dilakukan oleh aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefenisikan hal-hal
berikut:

1) Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang


digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefenisikan.
2) Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface
dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan
antarmuka tampilan.
3) Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap
memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefenisikan kasus
ujinya.
4) Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak (Rosa &
Shalahuddin, 2016).

Tabel 2.4 Simbol-Simbol Activitty Diagram


N Simbol Deskripsi
o
1 Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki sebuah status awal

2 Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas


biasanya diawali dengan kata kerja

3 Percabangan / decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan


aktivitas lebih dari satu

4 Penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu


aktivitas digabungkan.
5 Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.

6 Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang


nama swimlane bertanggung jawab terhadap aktivitas yang
terjadi

Sumber : (Rosa & Shalahuddin, 2016)


c. Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari
segi pendefenisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
Kelas memiliki apa saja yang disebut atribut dan metode atau operasi.

1) Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu


kelas.
2) Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu
kelas.
Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya
memiliki jenis-jenis kelas berikut:
1) Kelas main
Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem
dijalankan.
2) Kelas yang menangani tampilan sistem (view)
Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai.

3) Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)


Kelas yang menangani fungi-fungsi yang harus ada diambil dari
pendefinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses
yang menangani proses bisnis pada perangkat lunak.

4) Kelas yang diambil dari pendefinisan data (model)


Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data
menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis
data. Semua tabel yang dibuat di basis data dapat dijadikan kelas,
namun untuk tabel dari hasil relasi atau atribut multivalue pada ERD
dapat dijadikan kelas tersendiri dapat juga tidak asalkan
pengaksesannya dapat di pertanggungjawabkan atau tetap ada didalam
perancangan kelas (Rosa & Shalahuddin, 2016).

Tabel 2.5 Simbol-Simbol Class Diagram


N Simbol Deskripsi
o
1 Kelas Kelas pada struktur sistem.
nama_kelas
+atribut
+operasi()
N Simbol Deskripsi
o
2 Antarmuka / interface Sama dengan konsep interface dalam
pemrograman berorientasi objek.
nama_interface
3 Asosiasi / association Relasi antarkelas dengan makna umum,
asosiasi biasanya juga disertai dengan
multiplicity.
4 Asosiasi berarah / directed Relasi antarkelas dengan makna kelas
association yang satu digunakan oleh kelas yang lain,
asosiasi biasanya juga disertai dengan
multiplicity.
5 Generalisasi Relasi antarkelas dengan makna
generalisasi-spesialisasi (umum ke
khusus).
6 Kebergantungan / dependency Relasi antarkelas dengan makna
kebergantungan antarkelas.
7 Agregasi / aggregation Relasi antarkelas dengan makna semua-
bagian (whole-part).

Sumber : (Rosa & Shalahuddin, 2016)

d. Sequence Diagram
Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan
diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen
maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case
beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang dibutuhkan untuk melihat
skenario yang ada pada use case. Banyaknya diagram sekuen yang harus di
gambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki
proses sendiri atau yang penting use case yang telah didefiniskan interaksi
jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin
banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat
juga semakin banyak.

Tabel 2.6 Simbol-Simbol Sequence Diagram


No Simbol Deskripsi
1 Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat itu
sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah
gambar orang tapi aktor belum tentu merupakan
nama
aktor orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata
benda diawal frase nama aktor.
Atau

nama aktor
Tanpa waktu aktif
2 Garis hidup / Menyatakan kehidupan suatu objek.
lifeline

3 Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan.


nama objek : nama kelas

4 Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan


berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu
aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan
didalamnya, misal
1:login() 2:cekStatusLogi
n()

3:open()

Maka cekStatus Login dan open dilakukan didalam


metode login aktor tidak memiliki waktu aktif
5 Pesan tipe create menyatakan suatu objek membuat objek yang lain,
<<create>> arah panah mengarah pada objek yang dibuat.

6 Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil operasi/metode


1:nama_metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri,
()

1:nama_metode()

Arah panah mengarah pada objek yang memiliki


No Simbol Deskripsi
operasi/metode, karena ini memanggil
operasi/metode maka operasi/metode yang
dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai
dengan kelas objek yang berinteraksi.
7 Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan
1:masukan data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah
penah mengarah pada objek yang dikirimi.

8 Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah


1:keluaran menjalankan suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian.

<<destroy>> Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek


9. yang lain, arah panah mengarah pada objek yang
diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada
destroy.

Sumber : (Rosa & Shalahuddin, 2016)

2.2.9 Pengertian Basis Data (Database)


Basis data (Database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang
saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis
data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai
pendekatan berbasis berkas.
Untuk mengelola basis data yng diperlukan perangkat lunak yang disebut
Database Management System (DBMS). DBMS adalah perangkat lunak sistem
yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan
mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan
untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakaian yang memiliki kebutuhan
akses yang berbeda-beda (Kadir, 2014).

2.2.10 Konsep MySQL


MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasi (Relational
Database Management System) yang bersifat “terbuka” (open source). Terbuka
maksudnya adalah MySQL dapat didownload oleh siapa saja (Arman, Efendy, &
Sugiarto, 2019).
MySQL merupakan software RDBMS (atau server database) yang dapat
mengelola database dengan cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat
besar, dapat di akses oleh banyak user (multi-user), dan dapat melakukan suatu
proses secara sinkron atau bebarengan (multi-threaded)(Roharjo, 2015).

2.2.11 Pemrograman Web


a. Hyper Text Markup Language (HTML)
Menurut (Priyanto Hidayatullah Jauhari Khairul Kawistara, 2017)
Hyper Text Markup Languange (HTML) adalah Bahasa standard yang
digunakan untuk menampilkan halaman Web, yang bisa dilakukan dengan
HTMLyaitu:
- Mengatur tampilan dari halaman web dan isinya.
- Membuat tabel dalam halaman web.
- Mempublikasikan halaman web secara online.
- Membuat form yang bisa digunakan untuk menangani registrasi dan
transaksi via web.
- Menambah objek – objek seperti citra, audio, video, animasi,
javaapplet dalam halaman web.
- Menampilkan area gambar (canvas) di browser.

b. Cascading Style Sheets (CSS)


CSS memberikan cara yang mudah dan efisien bagi pemrogram untuk
menentukan tata letak halaman web dan mempercantik halaman dengan
elemen desain seperti warna, sudut bulat, gadien, dan animasi (Solichin,
2016).

CSS adalah kependekan dari Cascading Style Sheet. CSS merupakan


salah satu kode pemrograman yang bertujuan untuk menghias dan
mengatur gaya tampilan/layout halaman web supaya lebih elegan dan
menarik.CSS adalah sebuah teknologi internet yang direkomendasikan
oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996(Agustian,
2016).

Dengan demikian, CSS merupakan salah satu kode pemrograman


sebagai pelengkap HTML yang mebuat tampilan halaman web menjadi lebih
bagus dan menarik.
c. Hypertext Prepocessor(PHP)
PHP (Hypertext Prepocessor) adalah sebuah bahasa scripting yang
terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaknya mirip dengan bahasa
pemrograman C, Java, ASP dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang
spesifik dan mudah dimengerti. Pada awalnya PHP merupakan kependekan
dari Personal Home Page (situs personal) dan PHP itu sendiri pertama kali
dibuat oleh Rasmun Ledorf pada tahun 1995, dan pada saat PHP masih
bernama FI (Form Interpreter), yang wujudnya berupa sekumpulan script
yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Selanjutnya Rasmus
merilis kode sumber tersebut untuk umum.
PHP digunakan untuk membuat tampilan Web menjadi lebih dinamis,
dengan PHP anda bisa menampilkan atau menjalankan beberapa file dalam 1
file dengan cara di include atau require (MADCOMS, 2015).

Anda mungkin juga menyukai