KUNYAH
RENYAH
UU CIPTA KERJA DAN PERATURAN
PELAKSANA BAB KETENAGAKERJAAN
"...Gaya lugas dan ketepatan membidik "...Seperti judulnya “ Kunyah Renyah...”, "Begitu membaca buku ini, rasanya
permasalahan UU Cipta Kerja dan memang ditujukan untuk memahami lapar dan dahaga pengetahuan kita
turunannya menjadi kekuatan tersendiri materi seperti kita makan sesuatu yang langsung terbayarkan seperti halnya
dari buku saku pintar ini..." ringan : renyah, enak dan bisa saat berbuka puasa..."
Prof. Dr. Ari Hernawan, S.H.,M.Hum. dinikmati..." Budi Cahyono
Guru Besar Hukum Ketenagakerjaan FH A Nasir Maksum Ketua Serikat Pekerja GMF (Garuda
UGM HC Division Head PT Pamapersada Indonesia Group)
Nusantara
"...Buku Pintar Industrial Relation yang ".. Yang membaca terasa sangat
disajikan dalam gaya dan semangat “…Kehadiran buku ini akan senang, dimanja tanpa harus bersusah
milenial..dan sangat mudah dan enak memperkaya khazanah cakrawala payah mencari koneksitas antara satu
dicerna..." pemikiran kita tentang pasal dengan pasal yang lain..."
Tri Retno Isnaningsih ketenagakerjaan..” Erlanda Irwan
Plt. Dirjen Pembinaan Hubungan Sahat Sinurat Ketua Umum Serikat Pegawai Bank
Industrial & Jamsostek Kementrian Ketua Asosiasi Mediator Hubungan Mandiri
Ketenagakerjaan RI Industrial
“..Memudahkan para praktisi
”..Makin renyah, ditambah tips di "...Sangat membatu praktisi dan ketenagakerjaan khususnya di tingkat
beberapa bagian; menjadi makin pintar akademisi karena memberikan telaah perusahaan..”
tanpa terasa digurui..” hukum secara mendalam..." Lita Sari Seruni
Irvandi Ferizal Willy Farianto, Hakim Adhoc PHI PN Jakarta Pusat
Human Capital Director PT Bank Lawyer dan Pengajar Ketenagakerjaan
Maybank Indonesia Tbk., Ketua Forum
Human Capital Perbankan Indonesia
(FHCPI)
"...Simple-Komunikatif-reflektif-mudah
dicerna oleh semua kalangan..."
M Aditya Warman
Dewan Pengawas BPJS
Ketenagakerjaan
BACA VOL 1 :
Buku Pintar IR :
99 Tanya Jawab tentang
Hubungan Industrial
(Edisi Omnibus Law)
vol.
02
TESTIMONI TOKOH PEMERINTAH,
PENGUSAHA, SERIKAT PEKERJA,
PRAKTISI, AKADEMISI.
¡¡
¡¢¡¡
…
¡¡
Kata Pengantar 1
Bab 1 PKWT 2
Bab 2 Alih Daya 6
Bab 3 Tenaga Kerja Asing 9
Bab 4 Waktu Kerja Waktu Istirahat 14
Bab 5 Pemutusan Hubungan Kerja 23
Bab 6 Pengupahan 31
Bab 7 Jaminan Kehilangan Pekerjaan 35
Bab 8 Summary Perbandingan Pasca UU Cipta Kerja 44
Profil Penulis 49
SEPATAH
KATA..
IR (Industrial Relations) atau Hubungan Industrial menjadi salah satu bagian penting dalam
kelancaran bisnis suatu Perusahaan. Belakangan, Hubungan Industrial memiliki tempatnya
tersendiri di dalam organisasi Perusahaan sebagai bagian atau departemen sendiri dengan nama
yang sering kita dengar sebagai Industrial Relations, Employee Relations, maupun Industrial
Relations Management. Industrial Relations menjadi sebuah profesi yang saat ini memiliki peran
yang penting di suatu Perusahaan.
Kami meyakini bahwa dalam rangka menciptakan hubungan industrial harmonis memerlukan
jam terbang dan proses yang berkelanjutan. Hubungan industrial merupakan seni bagaimana kita
menyiapkan, mengelola, dan menghadapi dinamika yang ada antara pengusaha, pekerja,
pemerintah, maupun pemangku kepentingan yang terkait.
Terimakasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga buku saku ini bisa diselesaikan. Rasa syukur dan
terimakasih yang luar biasa kami ucapkan kepada Prof Ari, Ibu Tri Retno, Pak Irvandi, Pak Adit,
Pak Nasir, Ibu Lita, Pak Sahat, Pak Willy, Pak Budi, dan Pak Erlanda sebagai tokoh inspirasi yang
telah berkenan memberikan testimoni atas buku ini.
Dengan kerendahan hati, kami menyadari tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, masukan,
kritikan akan menjadi dentuman penyemangat kami untuk berkontribusi lebih baik lagi.
Salam harmonis!
1 Mei 2021
Tim Penulis
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 1
Bab 01
Perjanjian
Kerja
Waktu
Tertentu
(PKWT)
Dasar Hukum :
Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagekerjaan
Undang Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2021 tentang PKWT,Alih Daya, Waktu Kerja Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 2
PKWT Bab 1
1 Apa saja yang mendasari hubungan kerja dilakukan menggunakan Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu (PKWT)?
PKWT didasarkan atas : a. jangka waktu, b. selesainya suatu pekerjaan tertentu.
3 Jenis pekerjaan apa saja yang dapat menggunakan PKWT berdasarkan jangka waktu?
PKWT berdasarkan jangka waktu dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu, yaitu :
Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama;
Pekerjaan yang bersifat musiman; atau
Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau Produk
tambahan yang masih dalam percobaan dan penjajakan.
4 Jenis pekerjaan apa saja yang dapat menggunakan PKWT berdasarkan selesainya suatu
pekerjaan?
PKWT berdasarkan selesainya suatu pekerjaan dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu,
yaitu: a. pekerjaan yang sekali selesai; atau b. pekerjaan yang sementara sifatnya.
5 Apakah PKWT hanya dapat dilaksanakan untuk jenis pekerjaan yang berdasarkan jangka
waktu atau selesainya pekerjaan saja?
PKWT dapat dilaksanakan terhadap pekerjaan tertentu lainnya yang jenis dan sifatnya
atau kegiatannya tidak tetap, yaitu berupa pekerjaan tertentu yang berubah-ubah
dalam hal waktu dan volume pekerjaan serta pembayaran upah berdasarkan kehad-
iran.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 3
7 Apa yang dimaksud dengan jenis pekerjaan yang bersifat musiman?
Pekerjaan yang bersifat musiman adalah jenis pekerjaan
yang pelaksanaannya tergantung pada: a. musim atau cuaca; atau b. kondisi tertentu
01 PKWT
8 Pekerjaan apa saja yang dapat dilakukan dengan perjanjian kerja harian?
Perjanjian kerja harian dapat dilakukan untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang
berubah dalam hal waktu dan volume pekerjaan serta pembayaran upah pekerja
dilakukan berdasarkan jumlah kehadiran.
9 Bagaimana ketentuan terkait perjanjian kerja harian?
Perjanjian kerja harian dilakukan dengan ketentuan yaitu :
a. Pekerja bekerja kurang dari 21 (dua puluh satu) hari dalam 1 (satu) bulan;
b. Jangka waktu perjanjian kerja harian maksimal 3 (tiga) bulan.
c. Dibuat secara tertulis
10 Apakah perjanjian kerja harian dapat dilakukan secara kolektif?
Ya, perjanjian kerja harian dapat dilakukan secara kolektif dan paling sedikit memuat:
a. nama/ alamat Perusahaan b. nama/ alamat Pekerja;
c. jenis pekerjaan yang dilakukan; dan d. besaran upah.
11 Apakah dalam pelaksanaan PKWT dapat mensyaratkan masa percobaan kerja?
PKWT tidak dapat mensyaratkan adanya masa percobaan kerja.
12 Apakah PKWT harus dicatatkan oleh Perusahaan pada instansi Pemerintah yang
membidangi ketenagakerjaan?
Secara daring maksmimal 3 (tiga) hari kerja sejak penandatanganan PKWT;
Dalam hal secara daring belum tersedia, maka pencatatan PKWT dilakukan secara
tertulis oleh Dinas di bidang Ketenagakerjaan Kabupaten/ Kota paling lama 7 (tujuh)
hari sejak penandatangan PKWT
13 Apakah PKWT dan Perjanjian Kerja Harian wajib dicatatkan oleh Perusahaan pada
instansi Pemerintah yang membidangi ketenagakerjaan?
Ya wajib, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak penandatanganan PKWT serta
pencatatan tersebut dilakukan secara elektronik.
14 Apakah pekerja PKWT berhak atas kompensasi?
Ya berhak. Perusahaan wajib memberikan kompensasi kepada pekerja PKWT.
15 Kapan kompensasi pekerja PKWT diberikan oleh Perusahaan?
Pada saat berakhirnya PKWT.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 4
18 Berapa besaran uang kompensasi bagi pekerja PKWT?
Ketentuan tentang kompensasi PKWT yaitu :
PKWT selama 12 (dua belas) bulan terus menerus = 1 (satu) bulan upah;
01 PKWT
PKWT selama 1 (satu) bulan atau lebih = dihitung proporsional,
dengan perhitungan : (masa kerja/12) x 1 (satu) bulan upah
PKWT selama lebih dari 12 (dua belas) bulan = dihitung proporsional, dengan
perhitungan : (masa kerja/12) x 1 (satu) bulan upah
19 Komponen upah apa saja yang dijadikan dasar perhitungan kompensasi PKWT?
a. upah tanpa tunjangan; atau b. upah pokok dan tunjangan tetap.
20 Bagaimana perhitungan kompensasi PKWT dalam hal pekerjaan selesai lebih cepat
sebelum jangka waktu yang diperjanjikan?
Besaran uang kompensasi dihitung berdasarkan jangka waktu PKWT yang telah
dilaksanakan oleh Pekerja
21 Bagaimana jika Pekerja mengakhiri PKWT yang disebabkan oleh Perusahaan melakukan
pelanggaran perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama?
a. Pekerja wajib membayar ganti rugi sebesar 50% (lima puluh persen) dari sisa upah
pekerja sampai dengan batas waktu berakhirnya jangka waktu PKWT; dan
b. Berhak atas Uang Kompensasi yang besarannya dihitung berdasarkan jangka
waktu PKWT yang telah dilaksanakan.
22 Bagaimana jika pekerjaan tertentu dapat diselesaikan lebih cepat dari lamanya jangka
waktu yang disepakti dalam PKWT?
PKWT putus demi hukum pada saat selesainya pekerjaan.
24 Apakah terhadap pekerja PKWT yang jangka waktunya belum berakhir pada saat
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 35/2021 berhak mendapatkan kompensasi?
Pekerja tersebut berhak mendapatkan kompensasi dengan masa kerjanya yang
perhitungannya sebagai dasar perhitungan uang kompensasi dimulai sejak tanggal
diundangkannya UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja
6
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 5
Bab 02
Alih Daya
Dasar Hukum :
Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagekerjaan
Undang Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2021 tentang PKWT,Alih Daya, Waktu Kerja Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 6
Alih Daya Bab 2
1 Apa saja jenis alih daya diatur di dalam UU Cipta Kerja maupun dalam peraturan
pelaksananya (Peraturan Pemerintah)?
Dalam UU Cipta Kerja maupun Peraturan Pemerintah tidak lagi membagi jenis-jenis
alih daya secara spesifik, karena ketentuan sebelumnya yang tercantum di dalam pada
Pasal 64 dan 65 UU 13/2003 telah dihapus.
2 Apakah semua jenis pekerjaan dapat dialihdayakan menurut UU Cipta Kerja atau peraturan
pelaksananya?
Dalam UU Cipta Kerja maupun Peraturan Pemerintah tidak menyebutkan secara detail
jenis-jenis pekerjaan apa saja yang dapat dilakukan alih daya.
4 Apakah perjanjian kerja antara Perusahaan Alih Daya dengan Pekerjanya wajib dibuat
secara tertulis?
Ya Wajib, baik itu hubungan kerja PKWT maupun PKWTT.
5 Apakah pekerja alih daya dengan status hubungan kerja PKWT berhak mendapatkan
kompensasi pada saat berakhirnya hubungan kerja?
Ya, Perusahaan Alih Daya wajib memberikan kompensasi kepada pekerjanya memilki
hubungan kerja PKWT pada saat berakahirnya PKWT.
7 Apakah perlindungan pengalihan hak-hak pekerja wajib untuk dicantumkan dalam PKWT?
Ya Wajib, PKWT tersebut harus mensyaratkan pengalihan perlindungan hak-hak bagi
pekerja apabila terjadi pergantian Perusahaan Alih Daya dan sepanjang objek pekerjaan
masih ada.
8 Bagaimana jika pekerja alih daya tidak memperoleh perlindungan pengalihan hak-haknya?
Perusahaan Alih Daya bertanggung jawab atas pemenuhan hak-hak pekerja.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 7
02 Alih Daya
9 Apa syarat Perusahaan Alih Daya?
a. Berbadan hukum; dan
b. Memilki izin berusaha yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
10 Apakah Perusahaan Pemberi Kerja wajib ikut serta dalam penyelesaian perselisihan antara
Perusahaan Alih Daya dengan Pekerjanya?
Dalam hal terjadi perselisihan antara Perusahaan Alih Daya dengan Pekerjanya, maka
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Perusahaan Alih Daya.
11 Apakah terdapat syarat atau perizinan yang wajib dipenuhi oleh Perusahaan Pemberi Kerja
dalam melakukan alih daya pekerjaan?
Di dalam UU Cipta Kerja maupun Peraturan Pemerintah, tidak menyebutkan secara
rinci syarat atau perizinan apa saja yang harus dipenuhi oleh
Perusahaan Pemberi Kerja.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 8
Bab 3
Tenaga
Kerja
Asing
(TKA)
Dasar Hukum :
Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagekerjaan
Undang Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2021 tentang Tenaga Kerja Asing
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 9
TKA Bab 3
6 Secara umum, bagaimana sistem hubungan kerja TKA, dan jabatan apa yang dapat diisi
oleh TKA?
TKA hanya dapat dipekerjakan oleh Pemberi Kerja TKA dalam hubungan kerja untuk
jabatan tertentu dan waktu tertentu serta memiliki kompetensi sesuai dengan jabatan
yang akan diduduki. TKA dilarang menduduki jabatan yang mengurusi personalia.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 10
7 Dapatkan TKA bekerja di lebih dari satu perusahaan di Indonesia?
Pemberi Kerja TKA dapat mempekerjakan TKA yang sedang dipekerjakan oleh Pemberi
Kerja TKA lain sebagai direksi dan komisaris dan TKA pada sektor vokasi, sektor
ekonomi digital, serta sektor migas bagi kontraktor kontrak kerja sama.
03 TKA
8 Berapa lama masa berlaku RPTKA?
Secara umum masa berlaku TKA paling lama 2 tahun dan dapat diperpanjang. Khusus
Kawasan Ekonomi Khusus 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 11
15 Apa saja sanksi atas pelanggaran ketentuan Penggunaan TKA?
Pelanggaran atas Penggunaan TKA diancam sanksi administratif berupa:
a. denda
b. penghentian sementara proses permohonan pengesahan RPTKA, dan/atau
03 TKA
c. pencabutan Pengesahan RPTKA.
16 Apakah WNA yg mempunyai Kitas/Kitap penyatuan keluaraga tetap wajib harus ada IMTA
ketika bekerja di Indonesia? Sedangkan menurut UU imigrasi, WNA yang mempunyai
KITAS/KITAP boleh bekerja di Indonesia untuk kebutuhan keluarganya?
Tidak, karena pasca berlakunya UU CK No. 11 Tahun 2020 dan PP No. 34 Tahun 2021,
IMTA tidak lagi diwajibkan.
17 Apakah TKA dengan yang direkrut di Indonesia bisa bekerja dengan status PKWTT?
Tidak, karena PP 34 Tahun 2021 mengatur tegas bahwa TKA hanya dapat dipekerjakan
oleh Pemberi Kerja TKA dalam hubungan kerja untuk jabatan tertentu dan waktu
tertentu.
19 Bagaimana mengatur cakupan jabatan TKA dan sistem hubungan kerja yang sesuai?
Untuk posisi yang dapat dijabat oleh TKA pun sudah ditetapkan oleh pemerintah,
misalnya tidak boleh yang mengurusi personalia dan hubungan industrial. Sistem
hubungan kerja yang sesuai tentu saja harus Perjanjian Kerja Waktu Tertentu /
Non-Permanen.
20 Dalam batasan keahlian apa seorang WNA bisa bekerja pada perusahaan PMA di Indonesia?
Tidak ada ketentuan khusus WNA yang bisa bekerja pada perusahaan PMA di Indonesia,
diserahkan kepada masing-masing perusahaan.
21 Apakah syarat Penggunaan TKA pada perusahaan aturan UU No. 13/2003 sama atau
berubah dengan UU Cipta kerja?
Penggunaan TKA kini cukup Pengesahaan RPTKA saja dari Kemnaker, namun untuk
Izin Tinggal dan persyaratan keimigrasian lainnya tetap harus mengikuti ketentuan
yang berlaku dari Kantor Imigrasi.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 12
23 Apakah atasan yang merupakan seorang TKA dapat merangkap menjadi CEO, CMO, HR,
sedangkan TKA yang bersangkutan tidak menguasai bahasa inggris dengan baik?
Posisi CEO dan CMO bisa saja diemban oleh TKA, namun tidak boleh untuk HRD/per-
sonalia. Kemampuan bahasa inggris tidak dipersayratkan bagi seorang TKA hal itu
03 TKA
adalah kewenangan perusahaan itu sendiri.
24 Apakah TKA dapat bekerja di Indonesia, namun tidak menggunakan sistem WKWI di
Indonesia?
Ya bisa saja, sistem yang digunakan lazim disebut sebagai "Secondment", dan
menggunakan hukum Internasional.
Implementasi sistem "Secondment" sebaiknya didasari oleh perjanjian
TIPS kerjasama yang jelas dengan perusahaan penerima, dan tetap menjalankan
aturan Penggunaan TKA.
25 Apabila perusahaan tidak memiliki struktur organisasi serta peraturan untuk tenagakerja,
sehingga tidak dibuatkan kontrak yang sah. Apakah tindakan atasan yang merupakan TKA
tersebut bisa dilaporkan?
Pertama harus kami klarifikasi terlebih dahulu, TKA tidak memiliki kewenangan dalam
bidang personalia atau ke-HRD-an. Jika ingin melaporkan ke instansi ketenagakerjaan
setempat, maka yang dilaporkan adalah manajemen perusahaan, bukan tertuju kepada
TKA tersebut.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 13
Bab 04
Waktu
Kerja
Waktu
Istirahat
(WKWI)
Dasar Hukum :
Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagekerjaan
Undang Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2021 tentang PKWT,Alih Daya, Waktu Kerja Waktu Istirahat, dan
Pemutusan Hubungan Kerja
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 14
WKWI Bab 4
30 Adakah pengecualian terhadap Waktu Kerja yang diatur dalam Peraturan Perundang-
undangan?
Ketentuan waktu kerja 7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu
untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 8 (delapan) jam sehari dan 40
(empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu
tidak berlaku bagi sektor usaha atau pekerjaan tertentu.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 15
b. waktu kerja fleksibel; atau
c. pekerjaan dapat dilakukan di luar lokasi kerja.
04 WKWI
Perusahaan pada sektor usaha atau pekerjaan tertentu yang menerapkan waktu
kerja lebih dari ketentuan, pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan waktu kerja
yang telah ditetapkan oleh Menteri.
Pengaturan waktu kerja bagi Pekerja yang dipekerjakan pada sektor usaha atau
pekerjaan tertentu kurang atau lebih dari ketentuan 7 (tujuh) jam sehari dan 40
(empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu)
minggu atau 8 (delapan) jam sehari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu
untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu dapat diatur dalam Perjanjian
Kerja, Peraturan Perusahaan, dan/atau Perjanjian Kerja Bersama.
Jika ada kemungkinan terjadi fleksibilitas perubahan waktu kerja, sebaiknya
TIPS membuat payung aturannya saja dalam PK / PP / PKB, untuk kemudian
diatur lebih lanjut dalam SK Direksi atau Memo Internal perusahaan.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 16
36 Apa perbedaan aturan waktu kerja lembur pasca berlakunya UU CK 11/2020?
Pasca berlakunya UU CK No. 11/2020, PP 35 Tahun 2021 mengatur bahwa Waktu Kerja
Lembur hanya dapat dilakukan paling lama 4 (empat) jam dalam 1 (satu) hari dan 18
04 WKWI
(delapan belas) jam dalam 1 (satu) minggu, di mana sebelumnya dalam
Permenakertrans No. 102/2004 dibatasi hanya 3 jam dalam sehari dan 14 jam dalam
seminggu.
Selain itu, ketentuan Waktu Kerja Lembur tersebut juga tidak termasuk kerja lembur
yang dilakukan pada waktu istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi, artinya
dalam seminggu bisa lembur lebih dari 14 jam seminggu.
37 Apakah semua pekerja yang bekerja lembur berhak atas upah kerja lembur?
Tidak, kewajiban membayar Upah Kerja Lembur dikecualikan bagi Pekerja dalam
golongan jabatan tertentu. Pekerja dengan golongan jabatan tertentu yang mempunyai
tanggung jawab sebagai pemikir, perencana, pelaksana, dan/atau pengendali jalannya
Perusahaan dengan waktu kerja tidak dapat dibatasi dan mendapat Upah lebih tinggi
daripada yang berhak atas lembur. Apabila golongan jabatan tertentu tidak diatur
dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama maka
Pengusaha wajib membayar Upah Kerja Lembur.
38 Apakah Pekerja yang bekerja lembur secara otomatis berhak atas Upah Kerja Lembur?
Tidak, karena untuk melaksanakan Waktu Kerja Lembur harus ada perintah dari
Pengusaha dan persetujuan dari Pekerja yang bersangkutan secara tertulis dan/atau
melalui media digital.
Perintah dan persetujuan dapat dibuat dalam bentuk daftar Pekerja yang
TIPS bersedia bekerja lembur yang ditandatangani oleh Pekerja yang bersangkutan
dan Pengusaha. Selain itu Pengusaha sebaiknya menetapkan tegas siapa saja
nama Pekerja yang wajib bekerja lembur dan lamanya Waktu Kerja Lembur.
38 Apakah Pekerja yang bekerja lembur secara otomatis berhak atas Upah Kerja Lembur?
Tidak, karena untuk melaksanakan Waktu Kerja Lembur harus ada perintah dari
Pengusaha dan persetujuan dari Pekerja yang bersangkutan secara tertulis dan/atau
melalui media digital.
Perintah dan persetujuan dapat dibuat dalam bentuk daftar Pekerja yang
TIPS bersedia bekerja lembur yang ditandatangani oleh Pekerja yang bersangkutan
dan Pengusaha. Selain itu Pengusaha sebaiknya menetapkan tegas siapa saja
nama Pekerja yang wajib bekerja lembur dan lamanya Waktu Kerja Lembur.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 17
39 Apa saja kewajiban Pengusaha sehubungan dengan Waktu Kerja Lembur?
Perusahaan yang mempekerjakan Pekerja selama Waktu Kerja Lembur berkewajiban:
a. membayar Upah Kerja Lembur;
04 WKWI
b. memberi kesempatan untuk istirahat secukupnya; dan
c. memberikan makanan dan minuman paling sedikit 1.400 (seribu empat ratus) kilo
kalori, apabila kerja lembur dilakukan selama 4 (empat) jam atau lebih. makanan dan
minuman tersebut tidak dapat digantikan dalam bentuk uang
41 Bagaimana menghitung Upah Kerja Lembur untuk waktu kerja 6 (enam) hari kerja dan 40
(empat puluh) jam seminggu?
Untuk hari kerja reguler, perhitungannya adalah untuk jam kerja lembur pertama
sebesar 1,5 (satu koma lima) kali Upah sejam; dan untuk setiap jam kerja lembur
berikutnya, sebesar 2 (dua) kali Upah sejam. Upah Sejam adalah 1/173 x Upah Sebulan.
Pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi, perhitungan Upah Kerja
Lembur dilaksanakan sebagai berikut: jam pertama sampai dengan jam ketujuh,
dibayar 2 (dua) kali Upah sejam; jam kedelapan, dibayar 3 (tiga) kali Upah sejam; dan
jam kesembilan, jam kesepuluh, dan jam kesebelas, dibayar 4 (empat) kali Upah sejam;
Jika hari libur resmi jatuh pada hari kerja terpendek, perhitungan Upah Kerja Lembur
dilaksanakan sebagai berikut: jam pertama sampai dengan jam kelima, dibayar 2 (dua)
kali Upah sejam; jam keenam, dibayar 3 (tiga) kali Upah sejam; jam ketujuh, jam
kedelapan, dan jam kesembilan, dibayar 4 (empat) kali Upah sejam.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 18
42 Bagaimana menghitung Upah Kerja Lembur untuk waktu kerja 5 (lima) hari kerja dan 40
(empat puluh) jam seminggu, apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan
dan/atau hari libur resmi?
04 WKWI
Jam pertama sampai dengan jam kedelapan, dibayar 2 (dua) kali Upah sejam;
jam kesembilan, dibayar 3 (tiga) kali Upah sejam; dan
jam kesepuluh, jam kesebelas, dan jam kedua belas, dibayar 4 (empat) kali Upah sejam.
Dalam hal Upah sebulan lebih rendah dari Upah minimum maka Upah sebulan yang
digunakan untuk dasar penghitungan Upah Kerja Lembur yaitu Upah minimum yang
berlaku di wilayah tempat Pekerja/Buruh bekerja
44 Bagaimana perubahan ketentuan Istirahat Panjang dalam aturan yang baru pasca
berlakunya UU CK No. 11/2020?
Pemerintah memberikan fleksibilitas terhadap aturan Istirahat panjang kepada
masing-masing Perusahaan. Perusahaan dapat memberikan istirahat panjang dan
pelaksanaannya diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian
Kerja Bersama.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 19
46 Apakah bekerja pada hari Sabtu/Minggu secara otomatis disebut sebagai Kerja Lembur?
Tidak, karena aturan ketenagakerjaan hanya mengatur waktu kerja dan waktu
istirahat, dan hari libur resmi yang ditetapkan dalam SKB 3 Menteri setiap tahunnya
04 WKWI
atau hari yang diliburkan pemerintah (misalnya dalam rangka Pilkada / Pemilu).
Hari kerja dan hari istirahat di luar hari libur resmi atau hari yang diliburkan
pemerintah, dapat diatur oleh Pengusaha sesuai kebutuhan bisnisnya masing-masing.
Misalnya diatur shift kerja 5 hari seminggu yaitu Sabtu sampai Rabu, maka Pekerja
tersebut ketika bekerja Sabtu dan Minggu dihitung sebagai hari kerja,
sedangkan hari Kamis dan Jumat adalah hari libur mingguannya.
47 Apakah bekerja pada hari libur resmi dikatakan sebagai Kerja Lembur, meskipun hari libur
resmi tersebut termasuk ke dalam jadwal shift mingguannya?
Ya, bekerja pada hari libur resmi tersebut disebut sebagai Kerja Lembur, meskipun
merupakan jadwal shift bekerjanya. Hal ini karena hari libur resmi ditetapkan oleh
pemerintah yang ditetapkan dalam SKB 3 Menteri setiap tahunnya atau hari yang
diliburkan pemerintah (misalnya dalam rangka Pilkada / Pemilu).
Sebaiknya dihindari jadwal kerja shift pada hari libur resmi atau hari yang
TIPS diliburkan pemerintah agar dapat mengurangi beban biaya perusahaan.
48 Ketika perusahaan menjalankan WFH dan ada pekerja yang bekerja sampai larut malam,
apakah dapat klaim Upah Kerja Lembur?
Tergantung pada terpenuhinya syarat Kerja Lembur atau tidak, yaitu adanya Perintah
Pengusaha dan Persetujuan Pekerja.
Sebaiknya dibuat sistem digital misalnya melalui HRIS dalal format Surat
TIPS Perintah Kerja Lembur (SPKL), untuk membutikan secara digital adanya Perintah
Kerja Lembur dan Persetujuan Kerja Lembur. Persetujuan di sini dapat
dibuktikan dengan dilaksanakannya pekerjaan oleh Pekerja/dari hasil kerjanya.
49 Apakah waktu istirahat dan waktu kerja bisa ditentukan fleksibel time dalam bekerja?
Tidak harus 8 jam per hari (untuk waktu sistem 5 hari kerja seminggu)?
Bisa, namun untuk posisi yang tidak mempunyai tanggung jawab sebagai pemikir,
perencana, pelaksana, dan/atau pengendali jalannya Perusahaan, harus dibayarkan
Upah Kerja Lemburnya jika diperintahkan bekerja dan menyetujui untuk bekerja di
atas 8 Jam sehari. Jika kurang dari 8 jam kerja seminggu dapat diatur dalam Perjanjian
Kerja, Peraturan Perusahaan, dan/atau Perjanjian Kerja Bersama.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 20
04 WKWI
50 Apakah prinsip kerja 8 jam sehari di luar waktu istirahat 1 jam? Sedangkan di luar negeri 8
jam sehari termasuk waktu istirahat?
Kami asumsikan pertanyaan ini untuk sistem 5 hari kerja seminggu. Maka jawabannya
adalah ya betul, 8 jam kerja tersebut di luar waktu istirahat. Waktu istirahat sendiri
tidak wajib 1 jam, tapi minimal 30 menit setiap bekerja 4 jam. Jika perusahaan
mengatur 1 jam, maka ditu diperbolehkan sepanjang diatur dalam Perjanjian Kerja,
Peraturan Perusahaan, dan/atau Perjanjian Kerja Bersama.
51 Apakah pada UU CK No. 11 Tahun 2020, masih memberlakukan istirahat panjang bagi
Pekerja yang dengan masa kerja tertentu?
PP No. 34 Tahun 2021 tidak lagi mengatunya secara tegas dan dikembalikan kepada
aturan dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, dan/atau Perjanjian Kerja
Bersama. Artinya masing-masing perusahaan kini lebih leluasa dalam mengaturnya
sesuai kemampuannya masing-masing.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 21
52 Apakah seorang wanita hamil (mulai 3 bulan) diwajibkan bekerja lembur?
Tidak ada kewajiban dalam bekerja lembur, termasuk untuk wanita hamil. Karena
dalam aturan yang berlaku, Kerja Lembur harus memenuhi dua syarat utama, yaitu:
04 WKWI
Perintah Pengusaha (atasan) dan Persetujuan Pekerja.
53 Waktu kerja waktu istirahat apakah wajib dicantumkan dalam surat perjanjian kerja saat
masuk ke perusahaan tersebut? Bagaimana kalau perusahaan tersebut sudah 2 tahun tidak
ada aturan tersebut karna atasan TKA tidak ingin mematuhi UU ketenagakerja kita dan
tidak memberi upah lebih saat lembur?
WKWI ada aturan normatifnya dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
serta aturan pelaksananya, maupun oleh PP No. 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja
Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan
Hubungan Kerja. Sepanjang itu sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan,
maka wajib dipatuhi, jika tidak diatur tegas, maka tidak wajib ada.
Sebagai contoh, dalam perusahaan saudara belum ada aturan sistem shift, maka tidak
ada kewajiban bagi Pengusaha untuk membuatnya karena memang tidak diwajibkan
oleh peraturan perundang-undangan. Atau contoh lainnya tidak ada aturan jam masuk
kerja dan tidak ada perintah kerja lembur, maka sepanjang tidak dapat dibuktikan tidak
adanya perintah Kerja Lembur dan Persetujuan Kerja lembur, pengusaha pun tidak
wajib membayar Upah Kerja Lembur.
Sebaiknya mulai diajukan untuk diatur sistem SPKL (Surat Perintah Kerja
TIPS
Lembur), untuk membuktikan adanya Perintah Kerja Lembur dan Persetujuan
Kerja Lembur, agar dapat dengan mudah klaim Upah Lembur dan membuktikan
adanya Kerja Lembur.
52 Pada saat apa bisa dilakukan untuk win win solution mengatur WKWI?
Win win solution untuk mengatur WKWI dapat dilakukan pada saat perundingan PKB
atau pada saat perpanjangan kontrak kerja (jika PKWT).
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 22
Bab 05
Pemutusan
Hubungan
Kerja
Dasar Hukum :
Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagekerjaan
Undang Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2021 tentang PKWT,Alih Daya, Waktu Kerja Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 23
PHK & Kompensasi Bab 5
Alasan PHK dan Kompensasi PHK yang tidak diatur di dalam peraturan
TIPS perundang-undangan yang berlaku maka dapat diatur secara spesifik dan detail
ketentuan hukum otonom di Perusahaan (PK/PP/PKB)
MK < 1 1 bulan upah Masa kerja 3 (tiga) 2 (dua) bulan Uang penggantian hak Diatur lebih lanjut
tahun atau lebih Upah; yang seharusnya dalam Perjanjian
tetapi kurang dari diterima sebagaimana Kerja, Peraturan
6 (enam) tahun dimaksud pada ayat (1) Perusahaan, atau
meliputi: Perjanjian Kerja
Cuti tahunan yang Bersama.
belum diambil dan
belum gugur;
biaya atau ongkos
pulang untuk
Pekerja/Buruh dan
keluarganya ke tempat
dimana Pekerja/Buruh
diterima bekerja;
hal-hal lain yang
ditetapkan dalam
Perjanjian Kerja,
Peraturan Perusahaan,
atau Perjanjian Kerja
Bersama.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 24
3 Bagaimana pengaturan kompensasi PHK saat ini?
Masa Kerja
Besar Masa Kerja Besaran
05 PHK
Pesangon UPH Uang Pisah
Pesangon UPMK UPMK
(tahun)
Masa kerja 6
(enam) tahun atau
3 (tiga) bulan
1 ≤ MK < 2 2 bulan upah lebih tetapi kurang
Upah
dari 9 (sembilan)
tahun
Masa kerja 9
(sembilan) tahun
4 (empat)
2 ≤ MK < 3 3 bulan upah atau lebih tetapi
bulan Upah
kurang dari 12
(dua belas) tahun
Masa kerja 15
(lima belas) tahun
atau lebih tetapi 6 (enam)
4 ≤ MK < 5 5 bulan upah
kurang dari 18 bulan Upah
(delapan belas)
tahun
Masa kerja 18
(delapan belas)
tahun atau lebih 7 (tujuh)
5 ≤ MK < 6 6 bulan upah
tetapi kurang dari bulan Upah
21 (dua puluh
satu) tahun
Masa kerja 21 (dua
puluh satu) tahun
atau lebih tetapi 8 (delapan)
6 ≤ MK < 7 7 bulan upah kurang dari 24 bulan Upah
(dua puluh empat)
tahun
MK ≥ 8 9 bulan upah
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 25
4 Bagaimana pengaturan alasan PHK saat ini?
Uang
Alasan PHK UP UPMK UPH
Pisah
05 PHK
1. Penggabungan, peleburan dan pemisahan perusahaan 1 1
2. Pengambilalihan perusahaan 1 1
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 26
4 Bagaimana pengaturan alasan PHK saat ini?
Uang
Alasan PHK UP UPMK UPH
Pisah
05 PHK
17. Pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam o,5 1
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 27
6 Bagaimana pengaturan PHK pada Usaha Mikro dan Kecil?
Pengusaha pada usaha mikro dan kecil wajib membayar UP, UPMK, UPH dan/atau
uang pisah bagi Pekerja/Buruh yang mengalami PHK paling sedikit 50% dari besaran
hak akibat PHK, yang diatur dalam PP.
05 PHK
Komunikasikan selalu pengaturan kompensasi PHK kepada Pekerja agar
TIPS Pekerja juga mengerti atas hak kompensasi yang dimilikinya.
Pengusaha
ditujukan ke Pekerja
dan/atau Serikat Pekerja Pemberitahuan
14 hari kerja
Pekerja
Disnaker Bipartit
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 28
9 Bagaimana mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan industrial PHK?
Mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan industrial PHK tetap mengacu pada
UU 2 tahun 2004 tentang penyelesaian perselisihan hubungan industrial (UU 11 Tahun
2020 tidak merevisi UU 2 tahun 2004), meliputi ; Bipartit, Mediasi/Konsiliasi/
05 PHK
Arbitrasi, Pengadilan Hubungan Industrial, Kasasi pada Mahkamah Agung.
12 Bagaimana pengaturannya apabila Pekerja yang diputus hubungan kerjanya oleh sebab
ditahan pihak berwajib selama 6 (enam) bulan karena diduga melakukan tindak pidana
ternyata dinyatakan tidak bersalah?
Pekerja wajib dipekerjakan kembali jika ia tidak bersalah. Tetapi, kewajiban
mempekerjakan kembali tersebut hanya berlaku apabila Pekerja dinyatakan tidak
bersalah sebelum 6 (enam) bulan. Jika setelah 6 (enam) bulan Pekerja dinyatakan tidak
bersalah, maka Pekerja dapat diputus hubungan kerjanya.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 29
13 Bagaimana jika sebelum 6 (enam) bulan, Pekerja dinyatakan bersalah?
Pengusaha dapat melakukan PHK dan memberikan uang penggantian hak sesuai
ketentuan pasal 40 ayat (4) dan uang pisah yang besarannya diatur di Perjanjian Kerja,
Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama untuk tindak pidana yang
05 PHK
merugikan perusahaan. Sedangkan, untuk tindak pidana yang tidak merugikan perusa-
haan, Pekerja berhak mendapatkan uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan pasal 40 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan pasal 40 ayat
(4).
14 Bagaimana jika perhitungan manfaat dari program pensiun lebih kecil dari uang
pesangon dan uang penghargaan masa kerja?
Selisih kekurangannya akan dibayar oleh Pengusaha dan peraturan pelaksanaannya
diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama.
15 Bagaimana membuktikan jika Pekerja memang benar mangkir selama 5 (lima) hari
kerja atau lebih berturut-turut tanpa keterangan yang jelas?
Pekerja tidak memberikan keterangan tertulis yang terbukti sah dan telah dipanggil
Pengusaha sebanyak 2 (dua) kali secara patut dan tertulis.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 30
Bab 06
Pengupahan
Dasar Hukum :
Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagekerjaan
Undang Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2021 tentang Pengupahan
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 31
Pengupahan Bab 6
1 Meliputi apa saja kebijakan pengupahan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat?
Kebijakan pengupahan yg ditetapkan Pemerintah Pusat meliputi:
Upah minimum
Struktur skala upah
Upah kerja lembur
Upah tidak masuk kerja dan/atau tidak melakukan pekerjaan karena alasan tertentu
Bentuk dan cara pembayaran upah
Hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah,
Upah sebagai dasar perhitungan atau pembayaran hak dan kewajiban lainnya.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 32
06 PENGUPAHAN
8 Bagaimana penetapan upah berdasarkan satuan hasil?
Upah berdasarkan satuan hasil ditetapkan sesuai dengan hasil pekerjaan yang telah
disepakati berdasarkan hasil kesepakatan antara Pekerja dengan Pengusaha.
notes: Untuk pemenuhan pelaksanaan ketentuan per-UU an, ditetapkan berdasarkan upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir yang diterima oleh Pekerja
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 33
06 PENGUPAHAN
17 Bagaimana penyesuaian upah minimum dilakukan setiap tahunnya?
Penyesuaian nilai upah minimum ditetapkan pada rentang nilai tertentu di antara batas
atas dan batas bawah upah minimum pada wilayah terkait.
2. Nilai pertumbuhan ekonomi dikurangi inflasi kabupaten/ kota terkait selama 3 (tiga)
tahun terakhir dari data yang tersedia pada periode yang sama selalu positif dan lebih
tinggi dari nilai provinsi.
21 Pasca UUCK apakah Upah Minimum Kota/ Kab (UMK) wajib ditetapkan oleh Gubernur?
Tidak, yang wajib adalah Upah Minimum Provinsi (UMP) bukan upah minimum
Kota/Kab (UMK)
22 Apakah pasca UUCK Upah Minimum Sektoral Kota /Kab (UMSK) tetap diatur?
Dalam UUCK tidak dikenal lagi UMSK, yang diatur pasca UUCK adalah UMP dan UMK
23 Bagaimana apabila gaji yang sudah disepakati sebesar UMSK, apakah otomatis turun
menyesuaikan UMK ?
Tidak, untuk gaji yang besarannya melebihi UMK maka gaji tersebut tidak dapat
diturunkan, Pengusaha dapat menyesuaikan besaran gaji tersebut kepada karyawan
yang baru join setelah UUCK ini berlaku.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 34
Bab 07
Jaminan
Kehilangan
Pekerjaan
Dasar Hukum :
Undang – Undang No.11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
07
Peraturan Pemerintah No.37 tahun 2021 tentang Jaminan Kehilangan Pekerjaan
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 35
JKP Bab 7
07 JKP
1 Apa saja program JKP sosial yang ada di Indonesia?
Jenis program jaminan sosial meliputi: jaminan kesehatan; jaminan kecelakaan kerja;
jaminan hari tua; jaminan pensiun; jaminan kematian; dan jaminan kehilangan
pekerjaan.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 36
7 Apa yang dimaksud dengan Jaminan Hari Tua (JHT)?
JHT adalah manfaat uang tunai yang dibayarkan sekaligus pada saat Peserta memasuki
usia pensiun, meninggal dunia, atau mengalami cacat total tetap.
07 JKP
8 Berapa iuran JHT?
Iuran program JHT sebesar 5,7% dari upah: 2% ditanggung pekerja. 3,7% ditanggung
perusahaan/pemberi kerja.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 37
dengan kondisi peserta meninggal dunia sebelum masa usia pensiun bila masa iur
kurang dari 15 tahun, masa iur yang digunakan dalam menghitung manfaat adalah 15
tahun dengan ketentuan minimal kepesertaan 1 tahun dan memenuhi density rate
80% dan tidak memiliki ahli waris janda/duda atau meninggal dunia pada saat
07 JKP
memperoleh manfaat pensiun MPHT dan tidak memiliki ahli waris janda/duda atau
Janda/duda yang memperoleh manfaat pensiun MPHT meninggal dunia.
6. Manfaat Lumpsum
Peserta tidak berhak atas manfaat pensiun bulanan, akan tetapi berhak mendapatkan
manfaat berupa akumulasi iurannya ditambah hasil pengembangannya apabila:
Peserta memasuki Usia Pensiun dan tidak memenuhi masa iur minimum 15 tahun
Mengalami cacat total tetap dan tidak memenuhi kejadian cacat setelah minimal 1
bulan menjadi peserta dan minimal density rate 80%.
Peserta meninggal dunia dan tidak memenuhi masa kepesertaan minimal 1 tahun
menjadi peserta dan minimal density rate 80%.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 38
15 Apakah ada manfaat lainnya yang didapat pekerja dari JKM?
Ada, antara lain berupa beasiswa yang diberikan bagi anak dari peserta yang meninggal
dunia bukan akibat kecelakaan kerja dan telah memiliki masa iur paling singkat 3 (tiga)
tahun.
07 JKP
• Diberikan untuk 2 (dua) orang anak peserta.
• Diberikan berkala setiap tahun sesuai dengan tingkat pendidikan anak peserta.
• Besaran manfaat beasiswa JKM sesuai dengan tingkat pendidikan :TK sampai SD/sed-
erajat maksimal selama 8 tahun; SMP/sederajat maksimal selama 3 tahun; SMA/sed-
erajat maksimal 3 tahun; dan Pendidikan tinggi maksimal S1 atau pelatihan maksimal
selama 5 tahun.
• Pengajuan klaim beasiswa dilakukan setiap tahun.
• Bagi anak dari peserta yang belum memasuki usia sekolah sampai dengan sekolah di
tingkat dasar pada saat Peserta meninggal dunia, beasiswa diberikan pada saat anak
memasuki usia sekolah.
•Beasiswa berakhir pada saat anak Peserta mencapai usia 23 tahun atau menikah atau
bekerja.
16 UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja menambahkan program baru yaitu Jaminan
Kehilangan Pekerjaan (JKP), apa yang dimaksud dengan JKP?
JKP adalah jaminan yang diberikan kepada pekerja yang mengalami pemutusan
hubungan kerja berupa manfaat uang tunai, akses informasi pasar kerja, dan pelatihan
kerja.
Pengusaha wajib mengikutsertakan Pekerja sebagai Peserta dalam program JKP, yang
diselenggarakan leh BPJS Ketenagakerjaan dan Pemerintah Pusat untuk mempertah-
ankan derajat kehidupan yang layak pada saat Pekerja kehilangan pekerjaan.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 39
20 Bagaimana cara mendaftar JKP?
Pekerja yang telah diikutsertakan oleh Pengusaha dalam program jaminan sosial serta
merta menjadi Peserta. Pengusaha yang mendaftarkan Pekerja dalam program JKP
wajib menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi secara lengkap dan benar
07 JKP
kepada BPJS Ketenagakerjaan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Pekerja
tersebut mulai bekerja. Pendaftaranya dilakukan secara daring atau luring.
21 Di era milenial sekarang dimungkinkan seorang pekerja dapat bekerja lebih dari seorang
pengusaha, lantas bagaimana dengan JKPnya?
Pekerja yang mempunyai hubungan kerja dengan lebih dari 1 (satu) Pengusaha, wajib
diikutsertakan dalam program JKP oleh masing-masing Pengusaha. setelah terdaftar
sebagai Peserta, Pekerja memilih salah satu perusahaan sebagai tempat pekerjaan yang
didaftarkan dalam program JKP kepada BPJS Ketenagakerjaan.
24 Komponen upah apa saja yang dijadikan dasar perhitungan pembayaran iuran?
Upah sebulan yang digunakan sebagai dasar perhitungan pembayaran iuran,
terdiri atas Upah pokok dan tunjangan tetap. Dalam hal Upah di perusahaan tidak
menggunakan komponen Upah pokok dan tunjangan tetap maka dasar perhitungan
pembayaran iuran yaitu Upah tanpa tunjangan. Sedangkan apabila Upah di perusahaan
terdiri atas Upah pokok dan tunjangan tidak tetap maka dasar perhitungan iuran yaitu
Upah pokok.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 40
26 Kapan manfaat JKP dapat diajukan?
Manfaat JKP dapat diajukan setelah Peserta memiliki masa iur paling sedikit 12 (dua
belas) bulan dalam 24 (dua puluh empat) bulan dan telah membayar iuran paling
singkat 6 (enam) bulan berturut-turut pada BPJS Ketenagakerjaan sebelum terjadi
07 JKP
PHK.
27 Apakah setiap pekerja terkena PHK mendapatkan JKP?
Manfaat JKP bagi Peserta yang mengalami PHK dikecualikan untuk alasan PHK karena:
mengundurkan diri; cacat total tetap; pensiun; atau meninggal dunia. Sedangkan
Manfaat JKP bagi pekerja PKWT diberikan apabila PHK oleh Pengusaha dilakukan
sebelum berakhirnya jangka waktu PKWT.
28 Apakah pekerja bisa berpura-pura terPHK agar bisa mendapatkan manfaat JKP?
Tidak bisa, karena PHK harus dibuktikan dengan: bukti diterimanya PHK oleh Pekerja
dan tanda terima laporan PHK dari Disnaker kab/kota; Perjanjian Bersama yang telah
didaftarkan padaPengadilan Hubungan Industrial dan Akta Bukti Pendaftaran Perjanji-
an Bersama; atau petikan atau putusan Pengadilan Hubungan Industrial yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 41
32 Bagaimaa teknis pelaksanaan pemberian manfaat JKP?
Hak atas manfaat JKP diajukan paling banyak 3 (tiga) kali selama masa usia kerja
dengan ketentuan:
a. manfaat JKP pertama, diajukan oleh Peserta paling cepat setelah terpenuhinya masa
07 JKP
iur dan kepesertaan;
b. manfaat JKP kedua, diajukan oleh Peserta paling sedikit setelah terpenuhinya masa
iur selama 5 (lima) tahun sejak memperoleh manfaat JKP pertama; dan
c. manfaat JKP ketiga, diajukan oleh Peserta paling sedikit setelah terpenuhinya masa
iur selama 5 (lima) tahun sejak memperoleh manfaat JKP kedua. Kewajiban pemenu-
han hak Pekerja dikecualikan bagi Pengusaha pada usaha mikro.
33 Bagaimana jika Pengusaha tidak mengikutsertakan Pekerja dalam program JKP dan
terjadi PHKBagaimana jika Pengusaha tidak mengikutsertakan Pekerja dalam
program JKP dan terjadi PHK?
Pengusaha wajib (dikecualikan bagi Pengusaha pada usaha mikro) memenuhi hak
Pekerja berupa:
a. manfaat uang tunai dengan perhitungan manfaat yang diberikan secara sekaligus;
dan
b. manfaat Pelatihan Kerja.
34 Apakah hak atas manfaat JKP tidak dapat dialihan kepada pihak lain?
Hak atas manfaat JKP tidak dapat dipindahtangankan, digadaikan atau disita sebagai
pelaksanaan putusan pengadilan.
35 Adakalanya karena suatu kondisi tertentu pengusaha menunggak membayar iuran,
apakah pekerja tetap mendapatkan manfaat JKP?
Pengusaha yang menunggak iuran JKK dan JKM sampai dengan 3 (tiga) bulan
berturut-turut dan terjadi PHK, BPJS Ketenagakerjaan wajib membayar manfaat uang
tunai kepada Pekerja dan Pengusaha tetap wajib melunasi tunggakan iuran. Sedangkan
Pengusaha yang menunggak iuran JKK dan JKM lebih dari 3 (tiga) bulan berturut-turut
dan terjadi PHK, maka Pengusaha wajib membayar terlebih dahulu manfaat uang tunai
kepada Pekerja. Setelah Pengusaha melunasi melunasi seluruh tunggakan iuran dan
denda yang menjadi kewajibannya, Pengusaha dapat meminta penggantian manfaat
uang tunai yang telah dibayarkan tadi, kepada BPJS Ketenagakerjaan paling lambat 3
(tiga) bulan sejak Pengusaha membayar hak Pekerja
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 42
37 Apabila terjadi sengketa antara Pekerja selaku Peserta dengan BPJS Ketenagakerjaan,
bagaimana cara penyelesaian masalahnya ?
Sengketa dalam penyelenggaraan program JKP antara Peserta dengan BPJS
Ketenagakerjaan dan/atau antara Peserta dengan Pengusaha dapat diselesaikan secara
07 JKP
musyawarah oleh para pihak yang bersengketa. Sengketa tersebut merupakan
sengketa di bidang keperdataan dan sengketa mengenai hak-hak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, Prosesnya diawali perdamaian diantara
para pihak, apabila tidak selesai dapat dilanjukan melalui mediasi, apabila mediasi juga
tidak sepakat maka upaya penyelesaian selanjutnya dapat diajukan ke pengadilan
negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
39 Bagaimana jika terjadi PHK dan Upah Pekerja yang dilaporkan tidak sesuai dengan Upah
yang sebenarnya sehingga terdapat kekurangan pembayaran manfaat uang tunai,
Namun Pengusaha tidak mau membayar kekurangan manfaat uang tunai kepada
Pekerja secara sekaligus?
Pengusaha dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis; dan/atau tidak
mendapatkan pelayanan publik tertentu.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 43
Bab 08
Summary
Perbandingan
Pasca
UU Cipta Kerja
08
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 44
Summary Bab 8
Sebelumnya
Pasca UU Cipta Kerja
(UU No.13 Tahun 2003)
Pekerjaan yang dapat diserahkan adalah Pengaturan Outsourcing selain terkait ketenagaker-
pekerjaan yang non core (penunjang) jaan tidak lagi diatur dalam UU 13/2003. Hal terkait
hubungan bisnis antara pemberi kerja dengan
Dibagi kedalam 2 kategori, Penyedia Jasa vendor (B2B) diatur dalam KUH Perdata.
Pekerja & Pemborongan Pekerjaan
Mengenai Outsourcing, hanya diatur :
Terdapat sanksi bila pelaksanaan Outsourc- 1. Hubungan kerja pekerja dan vendor: PKWT/PK-
ing tidak sesuai normatif, maka hubungan WTT
Alih Daya
kerja para pekerja vendor beralih menjad 2. Untuk PKWT, harus mensyaratkan pengalihan
hubungan kerja degan pemberi kerja (user) perlindungan hak-hak bagi pekerja apabila terjadi
pergantian vendor dan sepanjang objek pekerjaann-
ya tetap ada.
3. Perusahaan Outsourcing wajib berbentuk badan
hukum dan memiliki izin berusaha.
4. Perlindungan upah dan kesejahteraan,
syarat-syarat kerja serta perselisihan yang timbul
menjadi tanggung jawab perusahaan alih daya
minimal sesuai dengan peraturan perundang-un-
dangan.
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 45
Summary Bab 8
Sebelumnya
Pasca UU Cipta Kerja
(UU No.13 Tahun 2003)
Waktu Kerja, meliputi : Selain sama mengatur waktu kerja 40 jam kerja/
a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat minggu, Mengakomodir waktu kerja fleksibel
puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (kurang dari 35 jam / minggu)
Waktu Kerja & Waktu Istirahat
Pemberi Kerja yang akan mempekerjakan Pemberi Kerja yang akan mempekerjakan TKA,
TKA, (sebelum Perpres 20/2018 tentang wajib memiliki pengesahan Rencana Penggunaan
Penggunaan TKA) wajib mengurus izin Tenaga Kerja Asing (RPTKA) oleh Pemerintah
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) Pusat. (tidak perlu IMTA lagi)
dan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Asing
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 46
Summary Bab 8
Sebelumnya
Pasca UU Cipta Kerja
(UU No.13 Tahun 2003)
Upah minimum ditetapkan oleh Gubernur Penetapan upah minimum oleh Gubernur :
terdiri dari : a. Upah Minimum Provinsi (UMP) bersifat wajib;
Upah minimum berdasarkan wilayah dan
provinsi atau kabupaten/kota; b. Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) dapat
Upah minimum berdasarkan sector pada ditetapkan bila memenuhi syarat (pertumbuhan
wilayah provinsi atau kabupaten/kota ekonomi atau inflasi di Kab/Kota ybs)
Pengupahan
Tidak ada pengaturan mengena upah di Tidak ada lagi upah minimum sektoral.
atas upah minimum.
Upah minimum dikecualikan bagi usaha mikro dan
Upah Minimum berlaku untuk semua kecil.
Pengusaha.
Formula penyesuaian upah minimum ditetapkan
Formula penghitungan upah minimum pada rentang nilai tertentu diantara batas atas dan
dalam PP turunan (78/2015), dengan batas bawah upah minimum pada wilayah yang
perhitungan berdasarkan inflasi dan PDB bersangkutan
Nasional.
Alasan PHK diatur dengan detail dalam UU, Untuk beberapa Proses PHK dilakukan dengan
dan untuk setiap alasan PHK mendapatkan pemberitahuan 14 hari kerja.
uang kompensasi yang berbeda-beda.
Alasan PHK lebih lengkap, seperti mengenai
Nilai kompensasi dasar PHK : efisiensi baik karena kerugian ataupun tidak, alasan
a. Pesangon 9x upah; force majeure, perusahaan tutup, perusahaan pailit.
PHK & Pesangon
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 47
Summary Bab 8
Sebelumnya
Pasca UU Cipta Kerja
(UU No.13 Tahun 2003)
Lembaga pelatihan kerja swasta dapat Lembaga pelatihan kerja swasta wajib memenuhi
Pelatihan Kerja
berbentuk badan hukum Indonesia atau Perizinan Berusaha yang diterbitkan oleh Pemerin-
perorangan. Wajib memperoleh izin atau tah Daerah Kabupaten/Kota. Untuk yang terdapat
mendaftar ke instansi yang bertanggung penyertaan modal asing, Perizinan Berusaha
jawab di bidang ketenagakerjaan di diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.
kab/kota
Pelaksana penempatan tenaga kerja terdiri atas:
Penempatan tenaga kerja oleh pelaksana a. Instansi pemerintah yang bertanggung jawab di
dilakukan dengan memberikan pelayanan bidang ketenagakerjaan; dan
penempatan tenaga kerja (tidak spesifik b. Lembaga penempatan tenaga kerja swasta
pemerintah atau swasta) (memperoleh izin usaha dari Pemerintah Pusat)
Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” 48
Tentang
Penulis
faisalrizza@polteknaker.ac.id
49
Ade Kurniawan, S.H.,
meraih gelar sarjana hukum pada Universitas Padjadjaran
Bandung. Saat ini aktif sebagai praktisi hubungan industrial
sebagai Assistant Manager di salah satu Perusahaan BUMD
Jakarta dengan pengalaman di berbagai industri;
transportasi, logistik, property, infrastruktur, insurance.
Aktif di berbagai kegiatan/ organisasi baik ikatan alumni
maupun forum-forum industrial relations.
ade.kurniawan.sh@gmail.com
50
BUKU PINTAR IR
KUNYAH
RENYAH
UU CIPTA KERJA DAN
PERATURAN PELAKSANA
BAB KETENAGAKERJAAN
Berangkat dari obrolan warung kopi secara virtual di masa pandemi, dan
melihat banyaknya antusiasme dan atensi dari berbagai pihak atas buku
pertama yang kami buat sebelumnya dengan judul Buku Pintar IR – 99 Tanya
Jawab tentang Hubungan Industrial, berdekatan dengan berlakunya UU Cipta
Kerja dan peraturan pelaksananya, lahirlah pembuatan buku ini. Buku yang
kami beri judul; Buku Pintar IR “Kunyah Renyah UU Cipta Kerja dan Peraturan
Pelaksana Bab Ketenagakerjaan” dibuat sebagai salah satu bahan bacaan
lanjutan bagi para pelaku hubungan industrial.
Kami sadar tentu buku ini masih jauh dari kata sempurna, semoga hal ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca, segala masukan dan kritikan akan kami
terima sebagai bagian dari proses perbaikan.
Salam harmonis!
Tim Penulis