Anda di halaman 1dari 27

Nama dan gambar Etiologi Gambaran klinis Diferential diagnosa treatment

penyakit
1. Purpura ( petekiae, Nontrombositopenik Purpura merupakan Trombositopenia, Purpura tidak
ekimosis, purpura secara umum pewarnaan yang berbatas vascullitis memerlukan perawatan
hematoma) akibat dari trauma, jelas yang ditimbulkan oleh hipersensitif, khusus, akan
( Lesi merah) Trombositopenik perdarahan dibawah menghilang seiring
petekie purpura diakibatkan dari permukaan kulit. Purpura berjalannya waktu.
penyakit sistemik yang merupakan tanda baik dari Penentuan penyebab
berkaitan dengan trauma atau keabnormalan yang mendasarinya
kelainan koagulasi, yang mendasarinya. merupakan faktor
Infeksi virus/jamur. Purpura pada awalnya pertimbangan utama.
Petekie lateral : infeksi tampak merah terang, tetapi
virus (mononukleosis cenderung berubah warna
infeksius), demam dengan berjalannya waktu
scarlet, leukemia, menjadi biru keunguan dan
kelainan platelet atau nantinya kuning-coklat. Lesi
ekimosis kelainan koagulasi. ini terdiri dari darah
Petekie yang ada ekstravasasi, leci tidak
dibawah gigi tiruan : menjadi pucat pada
infeksi kandida diaskopi.
3 tipe purpura:
Ekimosis : trauma, Petekiae : bercak seujung
kelainan hemostatik, jarum yang tidak menonjol,
penyakit cushing, bundar dan berwarna merah.
amiloidosis, penyakit Palatum lunak merupakan
neoplastik, penggunaan lokasi intraoral yang paling
hematoma obat antikoagulan umum untuk petekie
(aspirin, warfarin, multifokal.
heparin). Ekimosis (memar umum):
daerah ekstravasasi darah
Hematoma : trauma dengan diameter lebih dari 1
(Langlais, 2013). cm. Warnanya bervariasi
dari ungu-merah (tahap
awal), biru-hijau-coklat
(beberapa hari kemudian).
Hematoma (memar yang
besar): kumpulan darah
ekstravasasi yang besar
yang berasal dari trauma
yang menimbulkan massa
yang teraba. Terjadi
umumnya di rongga mulut,
dan umumnya berwarna
coklat-merah tua dan nyeri
jika diraba.
(Langlais, 2013).

2. Varikositas (varix) Berkurangnya elastisitas Varix adalah vena yang Melanoma Varises tidak
dinding vaskuler akibat melebar yang sering terlihat hemangioma membutuhkan
proses penuaan atau pada orang yang sudah tua. perawatan, jika
(Lesi merah) sumbatan internal pada Permukaan ventrolateral dari menimbulkan
vena. dua pertiga anterior lidah gangguan kosmetik,
adalah lokasi yang dapat dipotong secara
umumnya terkena. Selain itu operasi tanpa
juga terdapat pada dasar menimbulkan
mulut, bibir, dan komissura perdarahan yang
labial. signifikan.
Varises tampak berwarna
merah gelap sampai ungu
biru, biasanya tunggal,
bundar berbentuk kubah dan
fluktuan. Perabaan pada lesi
akan membuat darah keluar
dari pembuluh dan
menyebabkan daerah
tersebut memucat. Jadi lesi
adalah diaskopi positif.
Varises umumnya jinak dan
tidak bergejala, varises
kadang-kadang sedikit keras
karena adanya perubahan
fibrotik.
3. Hemangioma Developmental, Hemangioma adalah tumor malformasi Penatalaksanaan
diperkirakan bahwa jinak pembuluh darah (sel vaskular,limfangioma, secara aktif dilakukan
(Lesi merah) hemangioma terjadi endotel) yang mengalami traumatik hematoma, dengan pembedahan,
akibat gangguan proses proliferasi. Lesi timbul diusia sarkoma kaposi, dan terapi kortikosteroid,
angiogenesis dan dini, lebih sering ditemukan melanoma ganas. atau radiasi.
vaskulogenesis yang pada wanita dibandingkan Perawatan dengan
menyebabkan terjadinya pria, dan berkembang pada tindakan bedah
proliferasi elemen jaringan lunak atau lokasi beberapa diantaranya
vaskuler yang tidak tulang intraoral. adalah eksisi, bedah
terkontrol. hemangioma diabgi menjadi krio dan laser.
Vaskulogenesis ialah 2 bentuk:
proses terjadinya kapiler (terdiri atas
prekusor sel endotel pembuluh kecil yang halus)
Hemangioma menjadi pembuluh darah, hemangioma kavernosus
kavernosa angiogenesis ialah (terdiri atas ruang vaskular
perkembangan yang berdinding tipis dan
pembuluh darah baru besar). Hemangioma
dari sistem pembuluh jaringan lunak timbul
darah yang sudah ada umumnya pada bagian
dorsum lidah, gingiva dan
(Navianti, 2010) mukosa bukal. Jika terletak
didalam, di jaringan ikat,
tidak akan mengubah warna
permukaan mukosa.
Hemangioma superfisial
sebaliknya, berwarna merah,
biru atau ungu, datar atau
sedikit menonjol,
permukaannya halus dan
agak keras. Hemangioma
kavernosa tidak berbatas
tegas, dapat berupa makula
eritematosa atau nodus yang
berwarna merah sampai
ungu. Biasanya merupakan
tonjolan yang timbul dari
permukaan, bila ditekan
mengempis dan pucat lalu
akan cepat menggembung
lagi apabila dilepas dan
kembali berwarna merah
keunguan. Lesi terdiri atas
elemen vaskular yang
matang. Lesi ini jarang
mengadakan involusi
spontan, kadang-kadang
bersifat permanenDiaskopi
hemangioma positif, dan
bervariasi ukurannya dari
beberapa milimeter sampai
sentimeter. Tepi biasanya
difus, jarang ditemukan
permukaan berlobus.
Hemangioma wajah dan
mulut merupakan komponen
sindrom sturge weber
(Langlais, 2013).

4. Telangiektasia Genetik, penyakit Adalah kelainan genetik purpura Perawatan bergantung


hemorhagik autosomal dominan yang yang menyebabkan simptom, perlu adanya
herediter (sindrom disebabkan oleh cacat keabnormalan pembuluh pembedahan, cautery
osler-weber-rendu) pada protein darah sedemikian rupa dan radioterapy
(Lesi merah) transmembran (endoglin sehingga beberapa arteri
atau aktivin reseptor mengalir langsung ke vena
kinase-1) yang bukan ke kapiler.
membantu membentuk Telangiektasia hemorhagik
kompleks reseptor untuk herediter ditandai oleh
faktor perubahan beberapa telangiektasia,
pertumbuhan beta (TGF- yang tampak berupa makula
b), yang diperlukan untuk merah-ungu pada kulit,
keutuhan dinding mukosa dan jaringan serta
pembuluh darah. Cacat organ lainnya. Lesi
ini menimbulkan berukuran 1-3 mm, kurang
pelebaran pembuluh mempunyai denyutan
darah terminal pada kulit dibagian tengah, dan
dan membran mukosa. memucat pada diaskopi. Pria
dan wanita memiliki
kemungkinan yang sama
untuk terkena. Perdarahan,
epistaksis misalnya ciri awal
dari penyakit ini. Lesi yang
tampak secara klinis
umumnya terletak persis di
dekat mukosa dan mudah
terkena trauma, yang
membuat lesi pecah,
berdarah dan membentuk
ulkus.
5. Angiomatosis sturge Sindrom ini berasal dari Merupakan kelainan non eritroplakia
weber (sindrom pleksus vaskular yang herediter langka yang ada
ensefalotrigeminal persisten sejak lahir dan ditandai oleh
sturge-weber) tanda lahir port wine dan
(Lesi merah) keabnormalan neurologis.
Ciri klinis yang menonjol :
Angioma vena dari
leptomeninge otak, noda
port wine pada wajah, deficit
neuromuscular dan lesi
okulo oral.
Noda port wine atau nevus
flammeus adalah
hemangioma makular yang
merupakan ciri paling
mencolok dari sindrom ini.
Hemangioma wajah
biasanya berbatas jelas, rata
atau sedikit menonjol,
unilateral dan berwarna
merah-ungu. Jika ditekan
akan memucat.
Hiperplasia vaskular pada
mukosa bukal dan bibir
adalah temuan oral yang
paling umum terjadi.
Palatum, gingiva, dan dasar
mulut juga terkena. Bercak
mulut yang berwarna merah
terang terdapat didaerah
yang dipasok oleh cabang-
cabang saraf trigeminus.
Seperti lesi wajah, bercak ini
berhenti di garis tengah. Jika
melibatkan gingiva dapat
menimbulkan jaringan
edematous dan kesulitan
hemostasis jika dilakukan
prosedur operasi yang
melibatkan jaringan ini.
6. Eritroplakia Idiopatik, tapi Merupakan bercak merah Denture stomatitis, Menghindari tembakau
(Lesi merah) berhubungan dengan persisten, yang didiagnosis antibiotik sore mouth dan alkohol, eksisi
penggunaan tembakau secara histologis sebagai
dan alkohol displasia epitel atau lebih
buruk dari itu dan
mempunyai kemungkinan
lebih tinggi untuk
berkembang menjadi
karsinoma. Eritroplakia
paling prevalen di lipatan
mukobukal rahang bawah,
orofaring, lidah dan dasar
mulut serta sering
berhubungan dengan
penggunaan alkohol atau
tembakau. Asimptomatis,
biasanya warna merah lesi
disebabkan oleh mukosa
atrofik yang menutupi
submukosa dan sangat
vaskular dan meradang.
Bagian tepinya sering kali
berbatas jelas.
Ada 3 varian klinis
eritroplakia:
1. Bentuk homogenous,
yang merah
seluruhnya
2. Bentuk
eritroleukoplakia,
dengan bercak merah
diselingi daerah-
daerah putih
3. Bebercak eritroplakia,
mengandung bintik-
bintik putih atau
granula yang tersebar
diseluruh lesi merah.

7. Karsinoma sel Penyebabnya belum Adalah keganasan invasif Eritema kandidiasis, Operasi dan terapi
skuamosa diketahui secara pasti, pada epitelium rongga mulut. traumatik eritema radiasi.
(Lesi merah) tetapi diperkirakan Lesi ini adalah jenis kanker
melibatkan mutasi gen mulut yang paling sering
pada kromosom 3 dan 9, ditemukan. Lesi awal sering
yang mengatur proliferasi tidak bergejala dan tumbuh
dan kematian sel lambat. Sewaktu pasien
(apoptosis). Selain itu semakin bertambah usianya,
juga dipengaruhi pada bagian tepi lesi akan menjadi
penggunaan tembakau difus dan kasar serta muncul
dan alkohol berlebihan, indurasi dan fiksasi. Jika
dan dapat dipengaruhi terjadi ulserasi pada
oleh infeksi mikrobial mukosa, gejala yang paling
oleh sering adalah nyeri atau
Humanpapillomavirus, iritasi yang persisten, yang
Treponema pallidum atau tidak kunjung sembuh. Pada
C.Albicans. faktor tahap lanjut, penyakit ini
predisposisi lain adalah dapat menimbulkan rasa
proses penuaan, baal, pembengkakan,
tertekannya sistem imun, disfagia maupun sulit
nutrisi yang buruk, berbicara. Lesi dapat meluas
rongga mulut yang tidak sehingga diameternya
dirawat, trauma kronis menjadi beberapa
dan radiasi ultraviolet. sentimeter jikaperawatannya
ditunda.
8. Lichen planus Idiopatik, tetapi bukti Adalah penyakit kulit yang Oral lichenoid Pemberian steroid
menunjukan bahwa ada sering ditemukan yang dapat sensivity, lichenoid topikal atau sistemik
kelainan imunologi muncul pada mukosa. displasia,thrush, jangka pendek serta
dengan limfosit T tertarik Lesi mulut lichen planus leukoplakia agen
ke antigen dalam dapat mempunyai salah satu immunodepresan.
epitelium. dari keempat penampilan
berikut: atrofik, erosi, stria,
atau seperti plak. Daerah
yang paling sering adalah
mukosa bukal. Lidah, bibir,
palatum dan gingiva serta
dasar mulut juga dapat
terkena. Pada umumnya
ditemukan lesi yang bilateral
dan relatif simetris. Stria
wickham merupakan tipe
lichen planus oral yang
tersusun dalam anyaman
seperti jala.
Lichen planus atrofik,
berasal dari epitel dan
secara dominan terlihat
sebagai mukosa yang merah
tidak mengalami ulserasi.
Stria wilkham sering ada
dibagian tepi lesi.
Lichen planus erosiva,
terjadi jika epitel permukaan
sama sekali hilang dan
terjadi erosi. Mukosa bukal
dan lidah merupakan daerah
yang umumnya terkena.
Lichen planus bentuk plak,
merupakan yang paling
jarang dan asimptomatik.
9. Kandidiasis Jamur Candida Albicans Adalah infeksi oportunistik Plak lichen planus, Antijamur topikal atau
pseudomembranosa yang disebabkan oleh leukoplakia, chemical sistemik selama 2
(Thrush) pertumbuhan jamur burn minggu
(lesi putih) permukaan, C.Albicans yang
berlebihan. Infeksi ini
tampak berupa plak mukosa
yang luas seperti beludru,
berwarna putih, dan tidak
nyeri sampai plak ini dikerok
sehingga meninggalkan
permukaan yang kasar,
merah atau berdarah. Lesi
ini biasa ditemukan pada
mukosa bukal, lidah, dan
palatum lunak.
Diagnosis : pemeriksaan
klinis, biakan jamur atau
pemeriksaan mikroskop
langsung dari kerokan
jaringan.
10. Kandidiasis atropik Penggunaan antibiotik Merupakan Denture stomatitis, Menghentikan
akut (Antibiotic Sore spektrum luas terutama ketidakseimbangan eritroplakia penggunaan antibiotik
Mouth) terasiklin atau steroid ekosistem antara dan menggunakan
diikuti infeksi jamur Lactobacillus acidophilus antijamur
C.Albicans. dan C.albicans. antibiotik
yang diminum menekan
pertumbuhan Lactobacillus,
dan memungkinkan kandida
berkembang biak berlebihan.
Infeksi menimbulkan daerah
deskuamasi pada
permukaan mukosa yang
tampak sebagai bercak
merah atrofik dan luas,
menyebabkan rasa terbakar.
Lesi yang ditemukan pada
mukosa bukal, bibir dan
orofaring sering
menunjukkan adanya
penggunaan antibiotik
sistemik, dan kemerahan
pada palatum dan lidah lebih
sering terjadi setelah
pemakaian tablet antibiotik
isap.
Diagnosis: ditemukannya
hifa jamur pada hapusan
sitologis yang diberi
pewarna.
11. Keilitis angularis Candida Albicans, Disebut juga perleche, yaitu eritroplakia Agen antijamur,
(lesi merah) Staphylococcus Aureus, erosi kronis yang sakit di perbaikan faktor
kebiasaan menjilat bibir, komisura labial. Muncul predisposisi, dan
dan pengumpulan saliva. disudut bibir sebagai erosi menghentikan
Faktor predisposisi: berwarna merah dengan kebiasaan buruk.
nutrisi yang buruk, fisura sentral yang mungkin
hilangnya dimensi mengalami ulserasi. Eritema,
vertikal, dan asupan kerak dan nodula
sukrosa yang tinggi. granulomatosa yang
kecoklatan yang dapat
terjadi disepanjang tepi
perifer.
12. Kandidiasis atrofik C.Albicans yang berada Bentuk kandidiasis yang Eritema kandidiasis Terapi antijamur pada
kronis (Denture dibawah basis gigi tiruan paling sering terjadi. Lesi mukosa dan basis gigi
Stomatitis) merah, asimptomatis pada tiruan
palatum pemakaian gigi
tiruan lengkap atau
sebagian.
Tahap denture stomatitis :
Lesi paling awal adalah
daerah merah dari hiperemia
yang ukurannya seujung
jarum dan terbatas pada
orifisium kelenjar saliva
minor palatum. Tahap kedua
adalah eritema besar yang
disertai deskuamasi epitel.
Tahap ketiga merupakan
hiperplasia papila, terdiri
atas beberapa papula yang
mirip fibroma. Papula akan
membesar membentuk
nodula yang berwarna
merah.
13. Fordyce Granula Muncul dari kelenjar Merupakan kelenjar sebasea leukoplakia Tidak memerlukan
(lesi putih) sebasea yang pada yang ditemukan di dalam perawatan
waktu embrio terjebak mukosa mulut. Ciri khasnya
selama penggabungan adalah berupa papula yang
prosesus maksila dan sedikit menonjol, berwarna
mandibula. putih seperti krim, atau
kuning, pada mukosa bukal
dan vermillion bibir atas. Lesi
biasanya multiple,
membentuk kelompok, plak
atau bercak. Lokasi lain
yang juga dapat ditemukan
adalah mukosa labial,
retromolar pad, gingiva
cekat, lidah dan frenulum.
Tidak diperlukan biopsi, dan
kategori variasi normal.
14. Linea alba (lesi Lesi berkembang Disebut juga garis putih, leukoplakia Tidak memerlukan
putih) sebagai respon aktifitas adalah temuan intraoral perawatan
gesekan gigi-gigi yang umum terjadi tampak
sehingga epitel menebal. berupa garis gelombang
putih yang menonjol dengan
panjang bervariasi dan
terletak mencolok pada garis
oklusi di mukosa bukal.
Garis putih yang
asimptomatis ini mempunyai
lebar 1-2 mm dan meluas
horizontal dari M2 sampai
regio kaninus mukosa bukal
dan berakhir pada kalikulus
angularis. Lesi umumnya
bilateral, tidak hilang jika
digosok. Dan merupakan
variasi normal.
15. Leukoedema idiopatik Adalah perubahan leukoplakia Tidak memerlukan
(lesi putih) permukaan mukosa bukal perawatan
yang berwarna abu-abu,
putih susu atau opalesen.
Leukoedem biasanya pucat
dan bilateral. Tanda klinis
berupa garisnputih ahlus
serta keriput. Penonjolan lesi
bergantung pada derajat
melanin yang ada
dibawahnya, tingkat
kebersihan mulut dan
kebiasaan merokok. Tepi
lesi bergelombang dan luas.
Diagnosis lesi dengan cara
meregangkan mukosa,
menyebabkan warna putih
secara signifikan hilang atau
berkurang pada beberapa
kasus. Dan merupakan
variasi normal.
16. White sponge nevus Mutasi gen pada titik Adalah kondisi yang Thrush, leukoplakia Tidak diperlukan
(familial white folded yang mengatur produksi diturunkan dan ditandai perawatan
dysplasia) keratin 4 dan keratin 13. dengan munculnya plak
(lesi putih) Diturunkan secara berbentuk seperti spons,
autosomal dominan. berlipat, berwarna putih dan
tidak bergejala. lesi ini sering
mempunyai pola gelombang
simetris. kondisi tersebut
adalah genodermatosis yang
langka. Keadaan ini muncul
pada saat lahir atau diawal
masa kanak-kanak tetap ada
seumur hidup dan tidak
menunjukkan predileksi ras
maupun jenis kelamin.
Lokasi paling umum adalah
pada mukosa bukal di kedua
sisi, diikuti dengan mukosa
labial, lingir alveolar dan
dasar mulut. Ukuran lesi
bervariasi, secara
mikroskopis menunjukan
parakeratosis yang menonjol
penebalan dan hilangnya
lapisan spinosum.
17. Lesi putih traumatik Iritan kimia dan fisik Terjadi penebalan mukosa Leukoplakia, thrush Menghilangkan
(trauma gesekan, dan permukaan putih yang penyebabnya
(lesi putih) panas), penggunaan kasar akan berkembang
aspirin secara topikal, sehingga tidak bisa dihapus.
penggunaan obat kumur Tidak ada rasa sakit.
berlebihan dan pasta gigi Trauma akut dapat
menimbulkan pengelupasan
lesi atau rasa kasar
berwarna putih jika lapisan
permukaan dari mukosa
mengalami kerusakan. Lesi
berupa bercak putih dengan
tepi besar dan tidak teratur.
Dibawahnya terdapat
permukaan yang kasar,
merah atau berdarah.
18. Leukoplakia Tembakau, alkohol, Merupakan plak atau bercak White sponge nevus Menghilangkan semua
sifilis, kekurangan putih yang tidak hilang jika faktor iritan dan
(lesi putih) vitamin, galvanisme, digosok. Suatu bentuk penyebab, selanjutnya
gerakan kronis, radiasi perlindungan terhadap iritan pemantauan untuk
ultraviolet dan kronis. Daerah yang paling penyembuhan. Lesi
kandidiasis sering terkena adalah bagian yang persisten perlu
lateral dan ventral lidah, untuk biopsi.
dasar mulut, mukosa
alveolar, bibir, trigonum
retromolar, palatum lunak
dan gingiva cekat rahang
bawah. Permukaannya
tampak halus, homogen,
tipis dan rapuhtipis dan
rapuh, berfisura, kasar,
verukoid, nodular atau
bercak-bercak.
Leukoplakia dibedakan
menjadi :
Homogen dan non
homogen
Leukoplakia non homogen
dibagi menjadi
eritroleukoplakia (lesi putih
dengan komponen merah
besar), nodular (lesi putih
dengan permukaan
menonjol dan lembek),
bercak (lesi putih dengan
komponen merah kecil) dan
verukoid (lesi putih dengan
permukaan yang menonjol
dan kasar). Sebagian
leukoplakia adalah jinak
sisanya praganas atau
ganas.
19. Stomatitis nikotina Kebiasaan merokok Merupakan respon langsung Thrush, white sponge Menghentikan
cerutu dan pipa ( nikotin) dari mukosa mulut terhadap nevus kebiasaan merokok
(lesi putih) kebiasaan merokok pipa dan
cerutu yang berlangsung
sudah lama. Keparahannya
berhubungan dengan
intensitas dan durasi
paparan asap. Biasa
ditemukan pada pria paruh
baya dan lansia, di regio
palatum yang tidak
terlindung, yang
mengandung kelenjar saliva
minor, yaitu diposterior dari
rugae palatina, pada
palatum lunak dan dapat
meluas ke mukosa bukal.
Dorsum lidah jarang terkena.
Perubahan lidah yang
berhubungan dengan
tembakau ini disebut
stomatitis glositis nikotina.
Iritasi pada awalnya
menyebabkan palatum
menjadi eritematus. Palatum
pada akhirnya menjadi putih
keabuan yang merupakan
keadaan sekunder dari
hiperkeratosis. Beberapa
papula keratotik yang besar
dengan bagian tengah
merah dan cekung dan
berhubungan dengan lubang
duktus ekskretori yang
meradang dan melebar dari
kelenjar saliva minor, akan
berkembang. Papula ini
membesar jika iritasi tetap
ada, tetapi tidak akan
bergabung, menghasilkan
gambaran seperti susunan
batu kerikil yang khas dari
palatum (par-boiled). Papula
bagian tengah berwarna
merah terisolasi tetapi
umumnya menonjol sering
ditemukan.
20. Snuff Dipper’s patch Penggunaan tembakau Daerah putih-kuning yang White sponge nevus, Penghentian
(Snuff Keratosis) keriput pada lipatan thrus, leukoplakia penggunaan
mukobukal atau mukosa tembakau, jika
(lesi putih) bukal atau mukosa labial penampilan belum
menunjukkan adanya normal setelah 14 hari
penggunaan tembakau pasca berhenti
intraoral yang tidak dibakar, menggunakan
tetapi persisten. tembakau, perlu
snuff dipper’s patch, tahap dilakukan biopsi.
awal merupakan keratosis
yang berwarna merah muda
pucat dengan permukaan
keriput atau kasar. Warna ini
dapat berkembang dari putih
dan putih –kuning menjadi
coklat-kuning sewaktu terjadi
hiperkeratosis dan
pewarnaan eksogen. Lesi
umumnya asimptomatis,
diameter umumnya kurang
dari 1 cm.
21. Melanoplakia Peningkatan jumlah Merupakan pigmentasi gelap Penyakit addison, Tidak memerlukan
(lesi berpigmen) melanin yang dideposit yang menyeluruh dan sindrom albright, perawatan
pada lapisan basal konstan pada mukosa mulut, sindroma peutz
mukosa dan lamina umumnya terlihat pada jeghers, pigmentasi
propia. orang yang berkulit gelap. logam berat, dan
Kondisi ini bersifat fisiologis, obat antimalaria
bukan patologis. Sering
ditemukan pada gingiva
cekat. Lesi tampak berupa
pita gelap yang lebar dengan
tepi berbatas jelas dan
melengkung,yang
memisahkannya dari
mukosa alveolar. Lesi
bersifat simetris dan
asimptomatis. Kadang-
kadang dapat berupa bercak
atau asimetris. Derajat
pigmentasi bervariasi dari
coklat muda sampai coklat
tua dan kadang tampak biru
tua. Daerah lain yang
terkena adalah mukosa
bukal, palatum keras, lidah
dan bibir.
22. Tato Penanaman pigmen Tato amalgam: tampak Nevus blue Tidak memerlukan
eksogen yang tidak pewarnaan yang tidak perawatan
(lesi berpigmen) disengaja atau memang menonjol, berwarna abu-abu
dikehendaki ke dalam gelap sampai biru
mukosa kehitaman, bentuknya tidak
Misalnya tato amalgam teratur dan bervariasi
karena terjebaknya ukurannya. Lesi ini biasanya
amalgam pada luka terlihat pada gingiva daerah
jaringan lunak. posterior, dekat restorasi
amalgam yang besar atau
emas cor. Lesi ini tidak
terbatas pada gingiva, dapat
juga terlihat di lingir tak
bergigi, mukosa vestibulum,
palatum, mukosa bukal dan
dasar mulut.
23. Ephelis (bintik-binik) Radiasi ultraviolet Adalah makula kecil yang Makula malanotik observasi
(lesi berpigmen) berwarna coklat muda rongga mulut
sampai coklat tua, yang
muncul pada bibir atau kulit
setelah deposisi aktif
melanin yang dipicu oleh
cahaya matahari. Lesi ini
tidak menonjol, tidak
mengalami perubahan
ukuran (kurang dari 3 mm),
lama kelamaan lesi menjadi
lebih gelap sebagi respon
terhadap sinar matahari.
Secara mikroskopis terlihat
berupa peningkatan pigmen
melanin tanpa
bertambahnya jumlah
melanosit.
24. Melanosis pada Deposisi melanin pada Perubahan warna khas pada melanoplakia Penghentian konsumsi
perokok (pigmentasi lapisan sel basal permukaan mukosa yang rokok
yang berhubungan mukosa. terpapar tembakau. Deposisi
dengan tembakau) melanosit adalah respon
(lesi berpigmen) perlindungan terhadap
substansi toksik yang ada
dalam asap tembakau. Lesi
tampak berupa bercak luas
dengan warna coklat sampai
abu-abu muda dengan
ukuran beberapa sentimeter.
Gingiva anterior rahang
bawah dan mukosa bukal
adalah daerah yang sering
terkena. Lesi ini bukan lesi
praganas
25. Makula melanotik Trauma, inflamasi, Pigmentasi kecil, bundar dan Nevus blue Biopsi disarankan,
rongga mulut kerusakan akibat rata pada bibir atau mulut. kecuali jika bertahun-
(melanosis fokal) paparan sinar matahari Pigmentasi ini asimptomatis tahun tidak ada
(lesi berpigmen) sehingga terjadi deposisi dan tunggal, ukuran kurang perubahan,
melanin yang bersifat dari 1 cm. Daerah paling Observasi berkala.
lokal, di sepanjang sering terkena adalah bibir
lapisan basal epitel dan bawah, di dekat garis
lapisan permukaan tengah. Daerah lain
jaringan ikat. mencakup gingiva, mukosa
bukal, dan palatum. Warna
dapat biru, abu-abu, coklat,
atau hitam.

26. Nevus Idiopatik, dapat Pertumbuhan yang rata atau Melanosis fokal Perlu biopsi terlebih
(lesi berpigmen) kongenital atau didapat. kadang menonjol, yang dahulu untuk
terdiri atas kumpulan sel menentukan perlu
nevus pada epitelium atau treatment atau tidak.
dermis. Lesi umumnya
berwarna gelap dan terlihat
pada kulit. Kadang-kadang
timbul pada mukosa mulut.
Didalam mulut nevus jarang
ditemukan. Sebagian besar
nevus berbentuk papula atau
makula yang berpigmen,
berbentuk kubah, berbatas
jelas, berukuran kecil,
asimptomatis, timbul
khususnya pada palatum
dan mukosa bukal wanita.
Terdapat 4 tipe (secara
histologis) :
Nevus jungsional : sel nevus
terletak di lapisan jungsional
dari epitel dan lamina
propria.
Nevus kompoun : sel-sel
nevus terletak di epitel dan
lamina propria.
Nevus intramukosa: sel
nevus ovoid terdiri atas
jaringan ikat saja.
Nevus biru:
Berasal dari warna biru atau
biru gelap khas yang
dihasilkan oleh sel nevus
bentuk kumparan dan
terletak didalam pada
jaringan ikat.

27. Melanoma Tumor ganas yang dimulai Melanoplakia,


(lesi berpigmen) pada sel (melanosit) yang melanosis perokok
memproduksi pigmen
berwarna di kulit. Melanoma
terutama terjadi pada
permukaan kulit yang
terpapar sinar matahari dan
jarang rongga mulut. lesi
dapat tampak rata atau
menonjol, berpigmen atau
tidak berpigmen. Lesi
berpigmen biasanya
berwarna coklat tua, abu-
abu, biru atau hitam.
Perubahan keganasan
akibat kerusakan DNA dari
gen berperan penting untuk
pengontrolan siklus sel yang
sering dipicu oleh sinar
ultraviolet. Tanda
identifikasi awal :
Lesi asimetris, tepinya tidak
teratur, warnanya didalam
lesi bervariasi, diameternya
membesar.
Akhirnya muncul lesi gelap,
tidak bergerak, dan
menonjol. Tanda tahap lanjut
mencakup perdarahan,
ulserasi, keras dan nodus
limfatik regional mengeras
28. Sindroma peutz Genetik, diturunkan Kondisi genetik yang Melanoplakia, Tidak ada perawatan,
jeghers (poliposis secara autosom ditandai oleh makula multipel melanosis perokok tetapi perlu evaluasi
intestinal herediter) dominan. yang berpigmen dan polip medis sevepatnya.
(lesi berpigmen) Disebabkan oleh mutasi jinak. Lokasi intraoral yang
kuman pada gen LKB1 paling sering adalah bibir
kromosom 19, yang dan mukosa bukal. Ciri
mengkode serin threonin khasnya adalah kepadatan
kinase multifungsional. makula lebih tinggi pada
vermillion dibandingkan di
kulit dekatnya. Makula
asimptomatis, kecil, oval,
rata, berwarna coklat dan
tidak menjadi gelap meski
terpapar sinar matahari.
29. Pigmentasi logam Penelanan logam dalam Plumbisme (keracunan
berat ( keracunan jumlah besar (timah, timah): garis timah hitam
timah, merkuri, merkuri, perak) yang terjadi akibat deposisi
perak/argiria) sulfida timah di gingiva
(lesi berpigmen) marginal. Makula bintil-bintil
ujung berwarna abu-abu
argiria pada mukosa bukal, lidah
berselaput.
Akrodinia (keracunan
merkuri) : garis merkuri
gelap pada gingiva
Pigmentasi perak (argiria):
pigmentasi abu-abu biru
pada mukosa mulut maupun
kulit, asimptomatis.
30. Penyakit Addison Kelainan endokrin yaitu Pigmentasi fisiologis Terapi pengganti
(lesi berpigmen) kelenjar adrenal (Melanoplakia) kortikosteroid
memproduksi hormon
steroid dalam jumlah tidak
mencukupi. Intraoral terjadi
hipermelanosis mirip dengan
pigmentasi fisiologis. Terdiri
atas bintil coklat-tembaga-
biru gelap atau garis-garis
yang luas dan menyeluruh
pada pigmentasi coklat tua.
Daerah pigmentasi bersifat
makular, tidak menonjol,
coklat, dan bervariasi
ukurannya.
Pemeriksaan dianjurkan
untuk hormon kortisol.
31. Makula (lesi primer) Varian normal atau Daerah kecil yang terbatas
akibat penyakit sistemik di epidermis atau mukosa,
yang dibedakan dari
sekitarnya melalui warna,
berdiameter kurang dari 1
cm, tidak cekung/ cembung
dapat soliter atau
berkelompok.
32. Erosi (lesi sekunder) Penyakit pemfigus, lichen Lesi yang terkelupas kulit ulser
planus erosiva, eritema atau mukosanya, dan
multiformes daerah erosi epitel diatas
lapisan sel basal (belum
mencapai membran basalis).

33. Ulser (lesi sekunder) Trauma, stomatitis Lesi berbentuk seperti erosi Obat topikal/sistemik
aptosa, HSV, Variolla, kawah pada kulit atau
Varisella,Kanker dan mukosa mulut, adalah luka
granulomatosis. pada jaringan kutan/mukosa
yang terbuka menunjukan
disintegrasi jaringan disertai
nekrosis. Ulser meluas dari
lapisan basal hingga dermis,
sehingga terasa sakit.
34. Papula (lesi primer) Kondiluma akuminatum, Lesi padat, kecil, superfisial, Nodula, plak
parulis, papiloma menonjol dan berdiameter
squamosa kurang dari 1 cm. Dapat
baerwarna apapun, dapat
bertangkai/ memiliki basis
yang kuat. Papula sering
mewakili lesi jinak.

35. Plak (lesi primer) Lichen planus, Daerah kulit/mukosa yang Papula, nodula
leukoplakia, melanoma datar , menonjol, padat,
diameter lebih dari 1 cm.
Tepinya landai, kadang
disertai proliferasi keratin di
permukaan.
36. Nodula (lesi primer) Fibroma, lipoma, Benjolan atau massa Papula, plak
neuroma jaringan padat dan menonjol
dengan diameter kurang dari
1 cm, nodula dapat meluas
ke dermis. Nodula
asimptomatik atau
menimbulkan rasa sakit,
biasanya tumbuh dengan
lambat.
37. Vesikel (lesi primer) Infeksi HSV, Herpes Penonjolan kecil berisi bulla
Zooster, cacar, dan cacar cairan pada kulit/mukosa
air. yang berdiameter kurang
dari 1 cm. Cairan vesikel
umumnya terdiri dari limfe
atau serum. Vesikel dengan
epitel tipis sehingga dapat
menyebabkan terjadinya
ulkus dan eschar.
38. Pustula (lesi primer) Herpes zooster Tonjolan bundar berisi
nanah eksudat purulen yang
terdiri atas campuran sel
radang dan cairan yang
berasal dari infeksi.
Berdiameter kurang dari 1
cm, dapat didahului oleh
vesikel atau papula.
39. Bulla (lesi primer) Pemfigus, pemfigoid,luka Lepuhan berukuran lebih Vesikel
bakar, trauma gesekan, dari 1 cm yang berisi cairan.
sindrom steven johnson Permukaannya halus dan
berbentuk kubah serta
mudah pecah oleh trauma
yang ringan.

40. Kista (lesi primer) Terjebaknya sisa sel Kantong tertutup yang
epitel dilapisi oleh epitel yang
berisi cairan semisolid.

Anda mungkin juga menyukai