A. Gambaran Umum
B. Etiologi
Berikut diantaranya penyebab dari terjadinya hipertiroidisme dan
hipotiroidisme.
1. Hipertiroidisme
a) Penyakit Grave (PG)
Penyebab dari hipertiroidisme sering diakibatkan oleh
penyakit Grave, yaitu penyakit autoimun dimana ditemukan
suatu antibodi yang cara kerjanya serupa dengan TSH
(Thyroid Stimulating Hormone) yang ada dalam darah. Zat
tersebut dikenal dengan TSI (Thyroid Stimulating
2
2. Hipotiroidisme
a) Hipotiroidisme primer atau Tiroiditas Hashimoto
Yaitu suatu kelainan yang terjadi akibat kegagalan
primer kelenjar tiroid itu sendiri. Kelenjar tiroid tidak
mampu mensekresikan hormon dalam jumlah yang
mencukupi diakibatkan kerusakan pada kelenjar tiroid.
Inflamasi pada kelenjar tiroid hingga menyebabkan fibrosis
dapat mempengaruhi dihasilkannya hormon tiroid dalam
jumlah kecil atau bahkan tidak sama sekali.
b) Hipotiroidisme sekunder akibat defek hipotalamus atau
hipofisis anterior
Adanya defek hipotalamus ataupun hipofisis
anterior mengakibatkan terjadinya defisiensi dari TRH pada
hipotalamus dan TSH pada hipofisis anterior dan
berdampak pada menurunnya sekresi hormon tiroid.
c) Defisiensi Iodium
Kurangnya asupan iodium dalam makanan yang
dikonsumsi dapat menurunkan konsentrasi iodida dalam
plasma sehingga terjadi defisiensi iodium berat sehingga
3
2. Hipotiroidisme
a) Hipotiroidisme primer atau Tiroiditas Hashimoto
Kelenjar tiroid yang mengalami inflamasi atau
peradangan atau disebut tiroiditis, yang akhirnya timbul
fibrosis pada kelenjar, mempengaruhi sekresi hormon tiroid
menjadi berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali.
Dengan menurunnya T3 dan T4, maka merangsang
hipotalamus untuk mensekresi TRH yang kemudian
mempengaruhi peningkatan TSH oleh hipofisis anterior.
Karena adanya peningkatan TSH maka terjadilah goiter
(gondokan) (Guyton, 1997) (Sherwood, 1987).
b) Hipotiroidisme sekunder akibat defek hipotalamus atau
hipofisis anterior
Akibat kegagalan pada hipotalamus atau hipofisis
anterior menyebabkan penurunan kadar TSH. TSH
menurun dipengaruhi oleh TRH di hipotalamus yang juga
mengalami penurunan. Dari TSH yang menurun, maka
tidak dapat menstimulasi sel folikel kelenjar tiroid untuk
sekresi T3 dan T4, yang berakibat pada menurunnya
hormon tiroid. Pada keadaan ini tidak akan disertai dengan
goiter karna tidak adanya rangsangan terhadap sel folikel
baik normal ataupun berlebihan.
c) Defisiensi Iodium
Defisiensi iodium berdampak pada sintesis hormon
tiroid sehingga sekresinya berkurang hingga tidak
ditemukan. Iodium yang berikatan dengan tirosin sebagai
dasar dari terbentuknya monoiodotirosin (MIT) dan
diiodotirosin (DIT) yang kemudian akan bergabung
membentuk T3 dan T4. Namun, jika T3 dan T4 menurun,
hipotalamus akan mensekresikan TRH, kemudian TRH
menstimulasi hipofisis anterior untuk meningkatkan TSH.
Dengan meningkatnya TSH ditujukan untuk merangsang
6
D. Manifestasi Klinik
1. Hipertiroidisme
a) Eksoftalmos
Sebagian besar hipertiroidisme mengalami protrusi
bola mata. Kerusakan yang parah dapat menyebabkan
kelopak mata tidak tertutup sempurna pada saat berkedip
ataupun tidur. Hal tersebut menhgakibatkan keringnya
permukaan epitel dan mudah mengalami iritasi, juga
menimbulkan luka pada kornea. Penyebab dari protrusi
mata adalah adanya pembengkakan pada jaringan retro-
orbita dan timbulnya perubahan degeneratif otot
ekstraokular.
2. Hipotiroidisme
a) Miksedema
Pembengkakan pada wajah, tangan dan kaki disebut
juga miksedema yang dapat dialami oleh hipotiroidisme
orang dewasa.
b) Kretenisme
Apabila janin mengalami hipotiroidisme sejak
kelahirannya, maka akan mengalami kretenisme.
Kretenisme ditandai dengan tubuh yang kecil dari pada
orang normal (cebol) dan retardasi mental.
c) Perkembangan otak
Kekurangan hormon tiroid pada anak dapat
mempengaruhi terhadap penurunan IQ anak dikarenakan
8
E. Manifestasi Oral
a) Erupsi gigi terhambat
Pada penderita hipotiroidisme dapat mengalami
keterlambatan tumbuhnya gigi desidui ataupun gigi permanen. Dan
juga adanya keterlambatan pada gigi desidui yang tanggal.
b) Mikrognatisme mandibula
Pada hipotiroidisme kretenisme, penderita menunjukan
keadaan dasar tulang tengkorak yang mengalami pemendekan dan
pertumbuhan tulang menjadi lambat sedangkan tulang maksila
mengalami pertumbuhan yang berlebihan sehingga wajah terlihat
tidak harmonis.
c) Karies
Pada penderita hipotiroidisme banyak ditemukan kasus
karies seiring dengan adanya pernapasan melalui mulut dan
xerostomia yang terjadi. Begitupun pada hipertiroidisme,
kerentanan terhadap karies mudah terjadi pada mereka.
d) Edema gusi dan jaringan sekitarnya
Edema merupakan ciri khas dari penderita hipotiroidisme,
gusi menjadi bersifat merah pucat dan lunak apabila ditekan. Jika
terjadi radang maka jaringan-jaringannya akan menjadi merah,
sangat lunak dan mudah berdarah.
e) Xerostomia
Pada hipotiroidisme, dapat terjadi disfungsi kelenjar ludah
sehingga menyebabkan berkurangnya air ludah dalam mulut.
Berkurangnya saliva berdampak pada xerostomia atau mulut
kering.
f) Erupsi gigi yang cepat
10
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR
ISI............................................................................................................
i
Gambaran Umum.................................................................................................1
Etiologi.................................................................................................................1
Patofisiologi..........................................................................................................3
Manifestasi Klinik................................................................................................6
Manifestasi Oral...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11
i
i