Anda di halaman 1dari 160

BAGIAN 1.

PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Buku Teks Siswa SMK/MAK “Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2” untuk siswa kelas XI
semester 2 ini membahas tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam suatu proses
budidaya atau produksi ternak unggas pedaging khusus pada penanganan kesehatan,
pencatatan (recording), dan pemanenan ternak unggas pedaging.

Buku Teks Siswa ini berkaitan dengan buku Siswa lain yang terdapat dalam paket keahlian
Agribisnis Ternak Unggas. Buku Siswa satu dengan yang lain saling mendukung. Dengan
mempelajari buku teks siswa Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2 ini, diharapkan siswa dapat
melakukan penanganan kesehatan, pencatatan (recording), dan pemanenan ternak unggas
pedaging secara benar, sehingga akan mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan yang
diharapkan.

B. Prasyarat

Untuk mempelajari buku teks siswa “Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2” ini, Siswa harus
sudah memahami kompetensi pada Dasar Program Keahlian kelas X dan paket keahlian
Agribisnis Ternak Unggas kelas XI semeter 1 mata pelajaran :

1. Dasar-dasar Pemeliharaan Ternak


2. Dasar-dasar Pakan Ternak
3. Dasar-dasar Kesehatan Ternak
4. Dasar-dasar Pembibitan Ternak
5. Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 1
6. Agribisnis Ternak Unggas Petelur 1
7. Agribisnis Pakan Ternak Unggas 1
8. Agribisnis Pembibitan Ternak Unggas 1

1
C. Petunjuk Penggunaan

Agar siswa dapat berhasil dengan baik dalam menguasai Buku Siswa Agribisnis Ternak
Unggas Pedaging 2 ini, maka siswa diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan buku siswa
sebagai berikut :

1. Sabelum mulai dan setelah pembelajaran, hendaklah berdo’a terlebih dahulu.


2. Mengikuti dan memperhatikan penjelasan Guru tentang buku teks siswa yang akan
dipelajari (kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian).
3. Meminta petunjuk atau menanyakan kepada Guru apabila ada hal-hal yang kurang
dipahami dalam buku siswa.
4. Melaksanakan cek penguasaan kompetensi untuk mengetahui sejauh mana kompetensi
yang telah dikuasai.
5. Mempersiapkan bahan ajar utama dan pendukung yang diperlukan dalam setiap kegiatan
belajar.
6. Membaca tujuan pembelajaran, sehingga mengetahui apa yang akan dicapai atau
dipelajari dalam buku siswa ini.
7. Membaca uraian materi secara baik dalam setiap kegiatan belajar.
8. Memperhatikan penjelasan atau peragaan dari Guru secara cermat.
9. Melaksanakan evaluasi sendiri dengan mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam latihan
soal.
10. Mempersiapkan dan melaksanakan tugas, baik yang ada dalam buku siswa maupun yang
diberikan oleh Guru dalam setiap kegiatan belajar.
11. Memeriksa kondisi alat dan bahan yang akan digunakan dalam setiap kegiatan praktik
secara cermat dan seksama.
12. Melakukan praktek sesuai dengan petunjuk atau prosedur yang ada dalam buku siswa.
13. Membersihkan dan merapikan kembali alat-alat dan bahan yang telah digunakan dalam
praktek.
14. Mendiskusikan dengan rekan sekelompok terhadap hasil yang diamati atau diperoleh
selama aktivitas belajar.
15. Melakukan evaluasi akhir yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap.

D. Tujuan Akhir

Setelah mempelajari buku teks siswa Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2 ini, Siswa dapat
melakukan proses produksi ternak unggas pedaging yang meliputi :

2
1. Melakukan penanganan kesehatan ternak unggas pedaging.
2. Melakukan pencatatan (recording) ternak unggas pedaging.
3. Melakukan pemanenan ternak unggas pedaging.

E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2
kelas XI semester 2 sebagai berikut :

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan


ajaran agama yang dianutnya. kepercayaan dalam kehidupan
bermasyarakat.
1.2 Menghayati isi dan makna pasal 28E dan
29 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
peduli (gotong royong, kerjasama, bernegara.
toleran, damai), santun, responsif dan 2.2 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung
pro-aktif dan menunjukan sikap dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
sebagai bagian dari solusi atas Negara Republik Indonesia Tahun 1945
berbagai permasalahan dalam dalam kehidupan berbangsa dan
berinteraksi secara efektif dengan bernegara.
lingkungan sosial dan alam serta
2.3 Menghayati nilai-nilai yang terkandung
dalam menempatkan diri sebagai
dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar
cerminan bangsa dalam pergaulan
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dunia.
dalam berbagai aspek kehidupan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan (ipoleksosbudhankam)
2.4 Mengamalkan sikap toleransi antar umat
beragama dan kepercayaan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
2.5 Mengamalkan perilaku toleransi dan
harmoni keberagaman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Indonesia.
2.6 Mengamalkan nilai dan budaya demokrasi
dengan mengutamakan prinsip
musyawarah mufakat dalam kehidupan
sehari-hari dalam konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

3
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3. Memahami, menerapkan, dan 3.4 Menerapkan pengetahuan tentang


menganalisis pengetahuan faktual, penanganan kesehatan dalam agribisnis
konseptual, prosedural, dan ternak unggas pedaging.
metakognitif berdasarkan rasa ingin 3.5 Menerapkan pengetahuan tentang
tahunya tentang ilmu pengetahuan, pencatatan (recording) dalam agribisnis
teknologi, seni, budaya, dan ternak unggas pedaging.
humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, 3.6 Menerapkan pengetahuan tentang
kenegaraan, dan peradaban terkait pemanenan dalam agribisnis ternak
penyebab fenomena dan kejadian unggas pedaging.
dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.4 Melakukan penanganan kesehatan dalam
dalam ranah konkret dan ranah agribisnis ternak unggas pedaging.
abstrak terkait dengan 4.5 Melakukan pencatatan (recording) dalam
pengembangan dari yang agribisnis ternak unggas pedaging.
dipelajarinya di sekolah secara
4.6 Melakukan pemanenan dalam agribisnis
mandiri, bertindak secara efektif dan
ternak unggas pedaging.
kreatif, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

4
F. Peta Konsep

5
BAGIAN 2. PEMBELAJARAN

BAB IV. PENANGANAN KESEHATAN TERNAK UNGGAS PEDAGING

Anda perhatikan Gambar 1.! Tampak pada gambar adalah gambar ayam ras pedaging (broiler)
yang sehat. Bayangkan apabila kondisi ini terjada pada ayam yang Anda pelihara. Tentunya Anda
senang melihatnya. Alhamdulillah.... rasa syukur kepada Allah SWT. yang telah menganugerahkan
kondisi kesehatan ayam. Tidak semua ayam yang dipelihara mempunyai kondisi kesehatan yang
baik ini. Tentunya Anda berharap kondisi baik ini akan berlangsung sampai akhir pemeliharaan,
sehingga jerih payah yang telah Anda lakukan terbayar dengan memungut dan menikmati hasilnya.

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2014)

Gambar 1. Ayam Ras Pedaging (Broiler) yang sehat

Bagaimana kalau Anda juga perhatikan Gambar 2.! Tampak pada gambar adalah gambar ayam
ras pedaging (broiler) yang mati akibat terserang penyakit. Hal ini merupakan suatu kondisi yang
sebaliknya. Tentu Anda sedih melihat kondisi tersebut. Marahkah Anda? Kesalkah Anda? Lantas,
Anda merasa bahwa Anda telah gagal ..... Sedih, marah, kesal, merasa gagal adalah wajar, namun
hal ini hendaknya hanya sebentar saja. Anda segara bangkit ...... berdo’a dan terus berusaha
bagaimana agar Anda dapat mengatasi masalah penyakit ini. Apa yang terpikir oleh Anda?
Mungkin Anda berpikir, bagaimana cara menjaga kesehatan ayam tersebut agar tetap sehat?
Bagaimana pula cara menangani ayam yang sudah terserang penyakit?

6
Nah, pada bab ini, Anda akan belajar tentang bagaimana melakukan penanganan penyakit pada
ternak unggas pedaging. Pada kegiatan belajar 1, Anda akan belajar tentang pencegahan
penyakit, sedang pada kegiatan belajar 2 Anda belajar pengobatan penyakit. Selamat mempelajari
materi ini ....... Sukses selalu ......

(Sumber : Dok. Nuryanto, 2008)

Gambar 2. Ayam Ras Pedaging (Broiler) mati akibat penyakit

Penanganan kesehatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan


pemeliharaan ternak unggas pedaging. Penanganan kesehatan ternak unggas pedaging dapat
dilakukan dengan cara pencegahan terhadap penyakit dan pengobatan terhadap ternak unggas
pedaging yang terserang penyakit. Pencegahan terhadap penyakit dapat dilakukan dengan cara
sanitasi, isolasi dan vaksinasi. Apabila pencegahan terhadap penyakit sudah dilakukan, namun
tetap ada ternak unggas pedaging yang terserang penyakit, maka perlu dilakukan pengobatan
penyakit. Untuk mengetahui sakit tidaknya ayam, perlu mengetahui tanda-tanda ternak unggas
pedaging yang sehat dan yang sakit. Tidak semua ternak unggas pedaging yang sakit ada
obatnya, penyakit yang disebabkan oleh virus biasanya tidak ada obatnya. Untuk dapat mengobati
penyakit ternak unggas pedaging, perlu mengetahui jenis-jenis obat dan dosisnya serta cara
melakukan pengobatan.

7
Kegiatan Belajar 1. Pencegahan Penyakit Ternak Unggas Pedaging

Waktu : 3 pertemuan @ 5 jp = 15 jp @ 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum:

Setelah mempelajari materi ini, Siswa dapat melakukan pencegahan penyakit ternak unggas
pedaging melalui sanitasi, isolasi, dan vaksinasi.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

Setelah mempelajari materi pencegahan penyakit ternak unggas pedaging, Siswa dapat:

1. Melakukan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya pada budidaya ternak unggas
pedaging.
2. Melakukan isolasi terhadap ternak unggas pedaging yang sakit.
3. Melakukan vaksinasi pada ternak unggas pedaging sesuai dengan program dan prosedur
vaksinasi.

B. Aktivitas Belajar Siswa

1. Mengamati

a. Baca dan pahami materi berikut tentang “Pencegahan Penyakit Ternak Unggas
Pedaging”.
b. Perhatikan/simak tayangan video dan atau gambar tentang “Pencegahan
Penyakit Ternak Unggas Pedaging” yang ditayangkan oleh Bapak/Ibu Guru.
c. Lihatlah langsung ke peternakan ayam pedaging dan lakukan wawancara
dengan penanggung jawab kandang atau tenaga kerja kandang tentang
bagaimana peternakan tersebut melakukan pencegahan penyakit.

8
Lembar Observasi : Observasi Pencegahan Penyakit Ternak Unggas Pedaging

No. Item Pertanyaan Obsevasi Hasil Observasi


1. Apa jenis penyakit yang biasa
menyerang ayam pedaging di
peternakan tersebut?

2. Apa yang dilakukan oleh peternakan


tersebut untuk mencegah penyakit ayam
pedaging?

3. Bagaimana peternakan tersebut


melakukan pencegahan penyakit
terhadap ayam pedaging yang sakit?

9
No. Item Pertanyaan Obsevasi Hasil Observasi
4. Bagaimana hasil dari pencegahan
penyakit yang telah dilakukan
peternakan?

Pencegahan terhadap penyakit pada ternak unggas pedaging dapat dilakukan dengan
cara sanitasi, isolasi dan vaksinasi.

a. Sanitasi Kandang, Peralatan, dan Lingkungannya.

Tahukah Anda, mengapa sebelum kandang digunakan perlu dilakukan sanitasi


kandang, peralatan, dan lingkungannya? Untuk dapat berproduksi secara optimal,
maka ternak unggas pedaging perlu hidup secara nyaman. Untuk itu perlu tempat
hidup (kandang) yang bersih dan sehat.

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2014)

Gambar 3. Ayam Ras Pedaging (Broiler) hidup


nyaman dalam kandang bersih dan sehat

10
Nah, kegiatan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya dimaksudkan untuk
menyiapkan kandang yang bersih dari kotoran dan bibit penyakit serta nyaman untuk
ditempati ternak unggas pedaging selama pemeliharaan mulai dari DOC hingga ayam
pedaging dipanen. Oleh karena itu, sanitasi kandang dilakukan jauh-jauh hari sebelum
penerimaan anak unggas pedaging. Pembersihan kandang, peralatan, dan
lingkungannya sangat penting terutama pada kandang unggas pedaging setelah
digunakan. Sebelum digunakan kembali untuk pemeliharaan ternak unggas pedaging
periode selanjutnya, kandang harus dikosongkan dan tidak digunakan selama sekitar
14 hari. Masa kosong atau istirahat kandang juga berfungsi memutus rantai kehidupan
bibit penyakit atau memutus siklus hidup virus dan bakteri yang tidak mati oleh
perlakuan sebelumnya. Banyak kasus berjangkitnya penyakit di suatu peternakan
karena tidak dilaksanakannya program kosong atau istirahat kandang atau kering
kandang dengan benar. Hal ini memberi kesempatan bibit penyakit tumbuh optimal
dan pada saatnya akan menimbulkan bibit penyakit. Tentunya Anda berharap bahwa
kondisi ini tidak akan terjadi pada peternakan Anda.

Lantas, bahan dan peralatan apa yang digunakan untuk melakukan sanitasi kandang,
peralatan, dan lingkungannya? Hal ini sudah Anda pelajari secara umum pada mata
pelajaran Dasar-dasar Pemeliharaan Ternak dan Dasar-dasar Kesehatan Ternak pada
saat kelas X, juga pada mata pelajaran Agribisnis Ternak Unggas Pedaging di kelas XI
semester 1. Masih ingatkah Anda tentang jenis-jenis bahan dan peralatan yang
digunakan untuk sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya? Salah satu bahan
dan peralatan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya dapat Anda lihat pada
Gambar 4.

(Sumber : Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 4. Bahan Sanitasi Kandang Produk Perusahaan

11
(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 5. Power Sprayer

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 6. Pengoperasian Power Sprayer

Adapun cara mengoperasikan power sprayer adalah masukkan cairan kedalam tangki,
hidupkan mesin, atur jarak nosel dengan tanah sehingga penyemprotan lebih efektif,
dorong mesin dengan manual sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Setelah siap
baik bahan dan peralatannya, maka sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya
dilakukan.

Tahapan pelaksanaan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya sebagai


berikut :

12
1). Pembersihan Kotoran dan Litter
Kegiatan sanitasi selalu diawali dengan kegiatan pembersihan. Sebelumnya, aliran
listrik menuju kandang terlebih dahulu dimatikan. Tujuannya agar tidak terjadi
korsleting dari peralatan listrik yang terkena air. Pembersihan dilakukan dengan
cara menyapu, menyiram/menyemprot, menyikat/ menggosok. Bagian-bagian
yang dibersihkan meliputi lantai kandang, dinding kandang, langit-langit kandang,
tempat pakan dan tempat minum, tirai serta lingkungan kandang.

Kegiatan pembersihan kotoran dan litter dilakukan secepat mungkin. Hal ini
dimaksudkan agar pertumbuhan, perkembangan ataupun penyebaran bibit
penyakit yang ada setelah kegiatan pemeliharaan akan berkurang atau bahkan
akan terputus. Secara teknis kegiatan pembersihan kotoran litter dimulai dengan
cara mengeluarkan semua tempat pakan dan tempat minum yang berada dalam
kandang, kemudian mengumpulkan kotoran dan litter pada ujung atau tepi
kandang dan memasukkannya kedalam karung, sampai kotoran dan litter
tersebut bersih.

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2008)

Gambar 7. Pembersihan Kotoran dan Litter

2). Pencucian kandang dengan air


Setelah kotoran dan litter dibersihkan, kandang dan peralatannya dicuci bersih
dengan air biasa.

13
(Sumber : Dokumentasi Tutik Nuryati, 2008)

Gambar 8. Pencucian Kandang dengan Air

3). Pencucian kandang dengan desinfektan


Kandang yang telah dicuci bersih dengan air biasa, selanjutnya dicuci dengan
desinfektan. Kandang dibasahi dengan campuran air biasa yang telah
ditambahkan desinfektan, misalnya iodin dengan perbandingan 100 : 2 atau sesuai
dengan dosis yang tertera pada label kemasan desinfektan. Kandang yang telah
dicuci bersih serta dalam keadaan basah disemprot dengan larutan desinfektan.
Penyemprotan disetel pada posisi berkabut. Tujuannya agar reaksi obat
desinfektan dapat masuk ke dalam sela-sela bangunan kandang. Apabila banyak
sarang laba-laba dan kutu, kandang dapat disemprot dengan obat insektisida
seperti basudin sesuai dosis yang pada kemasan.

(Sumber : Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 9. Pencucian Kandang dengan Desinfektan : (a) Dinding Kandang,


(b) Atap Kandang

14
(Sumber : Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 10. Pencucian Lantai Kandang dengan Desinfektan

4). Pengapuran
Kegiatan dilanjutkan dengan pengapuran. Pengapuran kandang bertujuan untuk
membunuh mikroorganisme termasuk jamur. Jadi pengapuran kandang
merupakan langkah dalam pencegahan penyakit yang mungkin menjangkit
disamping kandang juga kelihatan terang. Kapur merupakan desinfektan yang
murah dan mudah diperoleh serta mudah dalam aplikasinya. Penggunaan kapur
biasanya diencerkan dengan air yang kemudian dioleskan pada permukaan
kandang, yaitu dinding, langit-langit/kerangka kandang, lantai serta sekitar
kandang.

(Sumber : Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 11. Kapur untuk Pengapuran Kandang

15
(Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 12. Kandang yang sudah dikapur

5). Pencucian perlengkapan dan peralatan kandang


Tirai merupakan perlengkapan kandang yang dibutuhkan dalam kondisi bersih dan
steril. Agar perlengkapan tersebut steril, rendam tirai dalam larutan desinfektan
selama semalam. Selanjutnya, tirai diangkat dan dibilas menggunakan semprotan
air dan dijemur sampai kering. Begitu juga dengan tempat pakan dan tempat
minum. Rendam peralatan ini dalam larutan desinfektan selama semalam, dicuci
bersih keesokan harinya dan dikeringkan.

(Sumber : Dokumentasi Zumrotun, 2013)

Gambar 13. Pencucian Peralatan dan Perlengkapan Kandang

16
(Sumber : Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 14. Kondisi dalam kandang yang sudah disanitasi

(Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 15. Kondisi kandang dari luar yang sudah disanitasi

b. Isolasi

Isolasi yaitu pemisahan ayam yang sakit dari yang sehat. Tujuannya untuk
menghindari penularan penyakit dari ternak yang sakit ke ternak yang sehat dan
memudahkan pengobatan. Ayam sakit harus ditempatkan dalam kandang tersendiri
atau kandang karantina yang jauh dari ayam sehat. Kegiatan isolasi antara lain :

1). Tidak memelihara ayam yang berbeda umur dalam satu kandang ternak.
2). Para pengunjung atau tamu tidak diperbolehkan masuk ke dalam kandang.

17
3). Gudang untuk litter dan peralatan lain ditempatkan sejauh mungkin dari kandang.
4). Menjaga jangan sampai burung dari luar, lalat, tikus dan binatang lainnya
dapat masuk dan mengganggu ayam ayam.
5). Jika ternak yang diisolasi sudah sehat dapat dicampurkan lagi ke dalam
kandang ternak yang sehat.

(Sumber : Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 16. Ayam pedaging dalam kandang isolasi

c. Vaksinasi

Vaksinasi merupakan salah satu usaha/cara pencegahan penyakit yang biasanya


disebabkan oleh virus. Mengapa vaksinasi perlu dilakukan? Ada pepatah yang
mengatakan bahwa lebih baik mencegah dari pada mengobati. Memang benar,
biasanya bila penyakit sudah menyerang akan sulit diatasi, karena seringkali penyakit
baru diketahui dalam keadaan sudah terlambat. Kalau sudah terjadi hal seperti ini,
maka biaya pengobatan jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya pencegahan.
Dari kenyataan tersebut, vaksinasi akan lebih memperingan pengawasan terhadap
penyakit.

Keberhasilan suatu vaksinasi sangat ditentukan oleh vaksin yang digunakan dan cara
melakukan vaksinasi. Pada umumnya, teknik pemberian vaksin yang salah akan
berpengaruh terhadap hasil vaksinasi. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar
melaksanakan vaksinasi dengan teknik yang tepat sehingga dapat menekan kerugian.

Banyak cara ditempuh untuk melakukan vaksinasi. Prinsipnya adalah masuknya vaksin
ke dalam tubuh dengan harapan akan menggertak respon kebal ternak yang divaksin.

18
Langkah-langkah pemberian vaksin yang tepat sangat penting demi berlangsungnya
respon kebal yang baik. Teknik yang salah dapat menyebabkan reaksi yang tidak
diinginkan. Agar mendapatkan hasil yang optimal, setiap metode vaksinasi hendaknya
disesuaikan dengan umur ayam dan jenis penyakitnya. Stabilitas, pengangkutan,
penyimpanan dan kondisi iklim sangat berpengaruh terhadap potensi vaksin yaitu
untuk menggertak kekebalan aktif. Namun respon individu terhadap vaksin dan tingkat
antibodi yang dihasilkan dapat sangat bervariasi. Dengan demikian daya tahan tubuh
terhadap penyakit antara individu ayam juga berbeda.

Vaksinasi yaitu usaha untuk memberikan kekebalan pada ayam terhadap penyakit
tertentu. Pengertian vaksin adalah suatu produk biologi yang berisi sejumlah mikro
organisme sebagai suatu penyebab suatu penyakit. Vaksinasi umumnya dilakukan
untuk mencegah serangan penyakit yang disebabkan virus. Vaksin dapat berisi
antara lain :

1). Virus hidup (Vaksin aktif ) adalah vaksin yang berisi virus hidup yang telah
dilemakhkan, akan tumbuh dan berkembang biak didalam tubuh ternak.
2). Vaksin mati (Vaksin inaktif) adalah vaksin yang berisi virus atau bibit penyakit
dalam keadaan mati.

Mikroorganisme dalam vaksin akan mati apabila disimpan pada suhu panas atau
terkena sinar matahari langsung.

Program vaksinasi merupakan tindakan yang paling baik dalam rangka mencegah
timbulnya penyakit. Vaksinasi merupakan garis pertahanan pertama yang paling utama
di dalam melindungan ternak ayam pedaging dari serangan penyakit. Namun
demikian bukan berarti boleh mengabaikan manajemen pengelolaan kandang.
Vaksinasi yang dilakukan dengan benar akan diperoleh hasil yang baik karena
program vaksinasi yang dilakukan secara benar akan menjaga kondisi kesehatan
ayam dengan cara pembentukan antibodi.

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam vaksinasi, yaitu jenis vaksin,
metode vaksinasi, dosis vaksin, jadwal vaksinasi, waktu pemberian vaksin, dan cara
penyimpanan vaksin. Adapun vaksin yang sering digunakan dalam pemeliharan ayam
pedaging antara lain :

1). Vaksin ND
Pemberian vaksin ini bertujuan mencegah timbulnya penyakit Newcastle Disease
pada ayam. Vaksin ini juga dilakukan dengan 3 cara yaitu dengan pemberian tetes
mata, injeksi subcutan dan injeksi intramuskuler pada dada.

19
2). Vaksin AI
Vaksinasi ini mulai merebak setahun belakangan ini akibat adanya kasus flu
burung yang melanda Thailand, China dan Malaysia. Di beberapa wilayah
Indonesia juga terjangkit wabah flu burung. Penyakit ini juga membuat kerugian
yang sangat luar biasa karena seluruh ayam yang terkena harus dimusnahkan.
Namun flu burung ini dapat ditanggulangi dengan melakukan vaksinasi, sanitasi
kandang dan lingkungan serta program biosecurity yang baik.

Vaksinasi AI dilakukan baik pada anak-anak ayam atau pada ayam dewasa.
Tujuan vaksinasi ini agar terbentuk kekebalan tubuh terhadap serangan flu burung.
Vaksinasi ini dilakukan dengan dua cara yaitu dengan injeksi subcutan dan injeksi
intramuskuler pada otot dada. Perbedaan ini didasari oleh umur ayam yang akan
dilakukan vaksinasi. Vaksiflu AI adalah vaksin inaktif yang dibuat dari virus Avian
Influenza (AI) isolat lapangan (autovaksin) subtipe H5N1. Vaksin ini digunakan
untuk menimbulkan kekebalan terhadap virus AI subtipe H5N1 pada ayam atau
unggas lainnya.

Tabel 1. Program vaksinasi ayam pedaging (Broiler)


Umur Ayam di
Vaksinasi Terhadap Penyakit Cara Pemberian
Vaksin
ND/Tetelo  Tetes Mata/ Hidung 0 - 4 hari
 Air Minum 18 hari
 Disuntik 4 hari
IBD/Gumboro  Tetes Mulut 12 hari
 Air minum 12 hari
Avian Influenza/Flu Burung  Disuntik 7 hari

Sumber : Vaksindo

3). Vaksinasi Tetes


Vaksinasi dengan cara tetes adalah vaksinsi yang dilakukan untuk vaksin aktif
Newcastle Disease (ND), InfectiousBronchitis (IB) atau Infectious Laryngo
Tracheitis (ILT). Vaksinasi dengan metode tetes dilakukan pada anak ayam usia 3-
4 hari.

Vaksin ini berupa serbuk yang dikemas di dalam vial. Pada saat penggunaan,
tutup ampul dibuka dan dicampur dengan pelarut khusus yang dapat dibeli
bersamaan dengan pembelian vaksin. Pelarut ini tidak menyebabkan sakit/perih
pada mata. Jangan langsung menuangkan seluruh pelarut, cukup sebagian saja

20
hingga vaksin tersebut larut dan kemudian lakukan pembilasan beberapa kali
dengan sisa pelarut. Botol pelarut tersebut nantinya akan digunakan sebagai alat
penetes mata. Pelarut vaksin berwarna biru pekat sehingga mempermudah
pengecekan setelah dilakukan vaksinasi. Bagi yang pemberiannya tepat akan
terlihat warna kebiruan di daerah muka dan leher anak ayam.

Karton atau doos bekas DOC dari breeder dapat digunakan untuk mengemas anak
ayam sebelum dilakukan vaksinasi dan pada saat vaksinasi. Anak ayam tersebut
diambil dari karton satu persatu untuk dilakukan vaksinasi sehingga tidak ada anak
ayam yang terlewati.

Vaksin ND + IB untuk 1000 dosis berarti bahwa 1 ampul vaksin dapat digunakan
untuk memvaksinasi 1000 anak ayam. Demikian pula dengan pelarut yang
digunakan juga untuk 1000 dosis. Pelaksanaan proses vaksinasi biasanya
dilakukan pada sore hari sekitar jam 17.00 WIB hingga selesai. Pada proses
vaksinasi yang perlu diperhatikan adalah cara memegang botol pelarut (sebagai
alat penetes) yang benar. Apabila cara memegang botol pelarut salah dapat
mengakibatkan vaksin tersebut habis terbuang karena vaksin terus-menerus
menetes.

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 17. Vaksin ND IB

Cara melakukan vaksinasi dengan tetes mata atau tetes hidung :

a). Larutkan 1 vial vaksin dengan 1 vial pelarut yang tersedia.


b). Bukalah penutup aluminium dan tutup karet ampul vaksin, demikian pula botol
pelarut. Sedapat mungkin hindari kontaminasi pada tutup maupun isi botol.

21
c). Masukkan pelarut ke dalam botol vaksin hingga setengahnya. Tutup kembali
botol vaksin dan kocoklah hingga serbuk vaksin larut sempurna.
d). Tuanglah larutan vaksin ke dalam botol pelarut. Tutup dan kocok baik-baik.
e). Bukalah penutup botol pelarut dan gantilah dengan alat penetes yang telah
tersedia.
f). Untuk vaksinasi tetes hidung, letakkan jari kita pada salah satu lubang hidung
dan teteskan 1 tetes vaksin ke dalam lubang hidung lainnya. Anak ayam
jangan dilepaskan sebelum vaksin benar-benar terhirup.

Untuk vaksinasi tetes mata, teteskan 1 tetes vaksin ke dalam mata.

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 18. Vaksinasi dengan tetes mata

4). Vaksinasi Injeksi Subcutan


Vaksinasi dengan cara suntikan memerlukan ketelitian mengingat penanganannya
dilakukan satu per satu. Penanganan yang ceroboh bisa menyebabkan reaksi lokal
yang serius. Vaksinasi injeksi subcutan dilakukan dengan cara penyuntikan di
bawah kulit. Hal ini sering dilakukan untuk vaksin killed atau inaktif.

Cara melakukan vaksinasi dengan suntikan subcutan :

a). Gunakan alat suntik dan jarum yang steril dengan ukuran panjang ½ inchi dan
18 – 21 G, tergantung pada jenis vaksin dan besarnya ayam.
b). Berikan suntikan di bawah kulit yang longgar yaitu di belakang leher, tepatnya
di pertengahan leher antara dasar leher dan kepala. Angkat kulit leher dengan
ibu jari telunjuk kemudian tusukkan jarum tepat di bawah kulit dari arah kepala
ke dasar leher.Jangan menusuk ke dalam kulit, otot daging atau batok kepala.

22
c). Sekali-sekali cucilah jarum untuk memperkecil kontaminasi. Gantilah jarum
sesering mungkin, sedikitnya setiap 1000 dosis.

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 19. Alat suntik semi otomatis

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 20. Vaksinasi dengan injeksi subcutan

5). Vaksinasi melalui Air Minum


Hal - hal yang harus diperhatikan apabila melakukan vaksinasi melalui air minum
diantaranya :

a). Kosongkan tempat minum 1-2 jam sebelum melakukan vaksinasi atau
dipuasakan

23
b). Bersihkan tempat minum dari segala kotoran, tetapi jangan menggunakan
bahan sanitasi atau desinfektan, karena kedua bahan tersebut dapat
melemahkan bahkan mematikan efektivitas atau aktivitas vaksin.
c). Untuk membuat larutan vaksin harus digunakan air bersih yang bebas Cl,
NO2 dan NO3 dan tempat mencampurnya dari plastik yang bersih.
d). Penyimpanan dan penggunaan vaksin harus hati-hati.
 Simpanlah pada suhu yang dianjurkan dan hindarkan dari panas atau
sinar matahari langsung
 Jangan menggunakan vaksin yang sudah lewat batas penggunaan atau
kadaluwarsa.
 Berikan dengan dosis yang sudah ditentukan
 Bakarlah atau musnahkan semua sisa dan kemasan vaksin
e). Berikan tempat minum yang cukup, sehingga semua ayam mendapat minum
f). Bila air yang mengandung vaksin sudah habis, segera tambahkan air minum
yang masih segar

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 21. Termos penyimpan vaksin

Cara melakukan vaksinasi melalui air minum :

a). Hentikan penggunaan obat maupun desinfektan dalam air minum selama 24
jam sebelum dan sesudah vaksinasi.
b). Air yang digunakan sebagai pelarut maupun air minum harus tidak
mengandung khlorin.

24
c). Sediakan tempat minum yang cukup sehingga 2/3 dari populasi dapat
mengkonsumsi air minum secara serentak. Sebelum dipakai, tempat minum
dibersihkan dengan sikat dan dicuci bersih dengan air yang tidak mengandung
khlorin serta tidak menggunakan desinfektan. Keringkan tempat minum
dengan diangin-anginkan.
d). Bila menggunakan sistem air minum otomatis, hentikan dahulu alirannya,
sehingga hanya air minum yang mengandung vaksin saja yang tersedia. Dan
jangan melarutkan vaksin dalam ember yang biasa dipakai untuk melarutkan
obat.
e). Hentikan pemberian air minum 2 – 4 jam sebelum vaksinasi diberikan. Namun
jika suhu udara sangat panas ayam boleh diberi air minum secukupnya.
f). Gunakan drum tempat air yang bersih dan diisi dengan air dingin, bersih serta
tidak mengandung khlorin. Tambahkan tepung susu non-fat ke dalamnya. 1
bagian tepung susu dilarutkan bersama 400 bagian air. Aduk dan campur
supaya tepung susunya rata dan terlarut benar.
g). Ambillah vaksin dan tempat penyimpanan (kulkas/termos es).
h). Lepaskan penutup aluminium dari botol vaksin.
i). Buka tutup karetnya dan isilah dengan air dingin yang tidak mengandung
khlorin hingga setengahnya.
j). Tutup kembali botol vaksin dan kocoklah baik-baik hingga serbuk vaksin larut
sempurna.
k). Tuangkah larutan vaksin ke dalam drum air yang telah berisi tepung susu,
kemudian aduklah.
l). Selanjutnya berikan campuran vaksin ini kepada :
 Anak ayam umur 2 – 8 minggu : larutkan vaksin 1000 dosis ke dalam 10 –
20 liter air minum.
 Anak ayam di atas umur 8 minggu : larutkan vaksin 1000 dosis ke dalam
20 – 40 liter air minum.
m). Dosis yang diberikan harus benar-benar dijaga agar 1 ekor anak ayam
mendapatkan 1 dosis vaksin, jangan sampai kurang.
n). Bagilah air minum yang telah mengandung vaksin secara merata ke dalam
tempat minum yang bersih, dan jangan sampai terkena sinar matahari
langsung. Bila semua vaksin telah terminum habis, kemudian berikanlah air
minum sebagaimana biasa.

25
(Dok. Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 22. Ayam pedaging yang akan divaksin melalui air minum

2. Menanya

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk meningkatkan
pemahaman Anda tentang pencegahan penyakit ternak unggas pedaging, tanyakan
kepada Bapak/Ibu Guru tentang hal-hal yang masih belum jelas!

3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba

a. Cari informasi dari berbagai sumber (internet, modul, buku – buku referensi,
atau sumber – sumber lain yang relevan) tentang pencegahan penyakit ternak
unggas pedaging!
b. Lakukan suatu proses pencegahan penyakit ternak unggas pedaging dengan
menggunakan lembar kerja sebagai berikut :

26
Lembar Kerja 1.

Judul : Melakukan Sanitasi Kandang, Peralatan dan


Lingkungannya
Tujuan : Siswa dapat melakukan sanitasi kandang dan
peralatannya.
Waktu : 2 JP @ 45 menit
Keselamatan Kerja :  Kenakan perlengkapan K3 (Wear pack, sepatu
boot, masker, sarung tangan)
 Hati-hati dan usahakan tetap membuat nyaman
ayam di kandang.
Alat dan Bahan :
Alat :  Sapu
 Sekop
 Sprayer
 ATK
Bahan :  Ayam Pedaging siap panen (fase finisher)
 Bahan sanitasi
Langkah Kerja :
1. Siapkan peralatan dan bahan untuk melakukan sanitasi kandang,
peralatan, dan lingkungannya!
2. Hitung dosis bahan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya!
3. Lakukan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya dengan
tahapan sebagai berikut :
a. Bersihkan kotoran dan litter!
b. Cuci kandang dengan air biasa!
c. Cuci kandang dengan desinfektan!
d. Lakukan pengapuran!
e. Cuci perlengkapan dan peralatan kandang!
4. Catat hasil praktek Anda!

27
Lembar Kerja 2.

Judul : Melakukan Isolasi Ayam yang sakit


Tujuan : Siswa dapat melakukan sanitasi kandang dan
peralatannya.
Waktu : 2 JP @ 45 menit
Keselamatan Kerja :  Kenakan perlengkapan K3 (Wear pack, sepatu
boot, masker, sarung tangan)
 Hati-hati dan usahakan tetap membuat nyaman
ayam di kandang.
Alat dan Bahan :
Alat :  ATK
Bahan :  Ayam Pedaging sakit
 Kandang Isolasi
Langkah Kerja :
1. Siapkan peralatan dan bahan untuk melakukan isolasi terhadap ternak
yang sakit!
2. Lakukan identifikasi terhadap kondisi kesehatan ayam pedaging di
kandang!
3. Pisahkan/pindahkan ayam pedaging yang sakit ke kandang isolasi!
4. Hitung berapa ekor jumlah ayam pedaging yang sakit/yang dipindahkan
ke kandang isolasi!
5. Hitung berapa persen jumlah ayam pedaging yang sakit/yang
dipindahkan ke kandang isolasi!
6. Catat hasil praktek Anda!

28
Lembar Kerja 3.

Judul : Melakukan Vaksinasi dengan Metode Tetes


Tujuan : Siswa dapat melakukan vaksinasi dengan metode
tetes pada DOC ayam pedaging umur 4 hari
sesuai dengan prosedur.
Waktu : 2 JP @ 45 menit
Keselamatan Kerja :  Kenakan perlengkapan K3 (Wear pack, sepatu
boot, masker, sarung tangan)
 Hati-hati dan usahakan tetap membuat nyaman
ayam di kandang.
Alat dan Bahan :
Alat :  ATK
Bahan :  DOC ayam pedaging umur 3 – 4 hari
 Vaksin
Langkah Kerja :
1. Larutkan 1 vial vaksin dengan 1 vial pelarut yang tersedia!
2. Bukalah penutup aluminium dan tutup karet ampul vaksin, demikian
pula botol pelarut. Sedapat mungkin hindari kontaminasi pada tutup
maupun isi botol!
3. Masukkan pelarut ke dalam botol vaksin hingga setengahnya. Tutup
kembali botol vaksin dan kocoklah hingga serbuk vaksin larut
sempurna!
4. Tuanglah larutan vaksin ke dalam botol pelarut. Tutup dan kocok baik-
baik!
5. Bukalah penutup botol pelarut dan gantilah dengan alat penetes yang
telah tersedia!
6. Untuk vaksinasi tetes hidung, letakkan jari kita pada salah satu lubang
hidung dan teteskan 1 tetes vaksin ke dalam lubang hidung lainnya.
Anak ayam jangan dilepaskan sebelum vaksin benar-benar terhirup!

29
Lembar Kerja 4.

Judul : Melakukan Vaksinasi Injeksi Subcutan


Tujuan : Siswa dapat melakukan sanitasi kandang dan
peralatannya.
Waktu : 2 JP @ 45 menit
Keselamatan Kerja :  Kenakan perlengkapan K3 (Wear pack, sepatu
boot, masker, sarung tangan)
 Hati-hati dan usahakan tetap membuat nyaman
ayam di kandang.
Alat dan Bahan :
Alat :  ATK
 Alat suntik
Bahan :  DOC Ayam Pedaging umur 4 hari
 Vaksin
Langkah Kerja :
1. Gunakan alat suntik dan jarum yang steril dengan ukuran panjang ½
inchi dan 18 – 21 G, tergantung pada jenis vaksin dan besarnya ayam.
2. Berikan suntikan di bawah kulit yang longgar yaitu di belakang leher,
tepatnya di pertengahan leher antara dasar leher dan kepala. Angkat
kulit leher dengan ibu jari telunjuk kemudian tusukkan jarum tepat di
bawah kulit dari arah kepala ke dasar leher.Jangan menusuk ke dalam
kulit, otot daging atau batok kepala.
3. Sekali-sekali cucilah jarum untuk memperkecil kontaminasi. Gantilah
jarum sesering mungkin, sedikitnya setiap 1000 dosis.

30
Lembar Kerja 5.

Judul : Melakukan Vaksinasi melalui Air Minum


Tujuan : Siswa dapat melakukan sanitasi kandang dan
peralatannya.
Waktu : 2 JP @ 45 menit
Keselamatan Kerja :  Kenakan perlengkapan K3 (Wear pack, sepatu
boot, masker, sarung tangan)
 Hati-hati dan usahakan tetap membuat nyaman
ayam di kandang.
Alat dan Bahan :
Alat :  ATK
Bahan :  Ayam Pedaging umur 12 hari
 Vaksin
Langkah Kerja :
1. Hentikan penggunaan obat maupun desinfektan dalam air minum
selama 24 jam sebelum dan sesudah vaksinasi.
2. Air yang digunakan sebagai pelarut maupun air minum harus tidak
mengandung khlorin.
3. Sediakan tempat minum yang cukup sehingga 2/3 dari populasi dapat
mengkonsumsi air minum secara serentak. Sebelum dipakai, tempat
minum dibersihkan dengan sikat dan dicuci bersih dengan air yang
tidak mengandung khlorin serta tidak menggunakan desinfektan.
Keringkan tempat minum dengan diangin-anginkan.
4. Bila menggunakan sistem air minum otomatis, hentikan dahulu
alirannya, sehingga hanya air minum yang mengandung vaksin saja
yang tersedia. Dan jangan melarutkan vaksin dalam ember yang biasa
dipakai untuk melarutkan obat.
5. Hentikan pemberian air minum 2 – 4 jam sebelum vaksinasi diberikan.
Namun jika suhu udara sangat panas ayam boleh diberi air minum
secukupnya.
6. Hentikan penggunaan obat maupun desinfektan dalam air minum
selama 24 jam sebelum dan sesudah vaksinasi.
7. Air yang digunakan sebagai pelarut maupun air minum harus tidak
mengandung khlorin.

31
Lembar Kerja 5.

8. Sediakan tempat minum yang cukup sehingga 2/3 dari populasi dapat
mengkonsumsi air minum secara serentak. Sebelum dipakai, tempat
minum dibersihkan dengan sikat dan dicuci bersih dengan air yang
tidak mengandung khlorin serta tidak menggunakan desinfektan.
Keringkan tempat minum dengan diangin-anginkan.
9. Bila menggunakan sistem air minum otomatis, hentikan dahulu
alirannya, sehingga hanya air minum yang mengandung vaksin saja
yang tersedia. Dan jangan melarutkan vaksin dalam ember yang biasa
dipakai untuk melarutkan obat.
10. Hentikan pemberian air minum 2 – 4 jam sebelum vaksinasi diberikan.
Namun jika suhu udara sangat panas ayam boleh diberi air minum
secukupnya.
11. Gunakan drum tempat air yang bersih dan diisi dengan air dingin,
bersih serta tidak mengandung khlorin. Tambahkan tepung susu non-
fat ke dalamnya. 1 bagian tepung susu dilarutkan bersama 400 bagian
air. Aduk dan campur supaya tepung susunya rata dan terlarut benar.
12. Ambillah vaksin dan tempat penyimpanan (kulkas/
13. Lepaskan penutup aluminium dari botol vaksin.
14. Buka tutup karetnya dan isilah dengan air dingin yang tidak
mengandung khlorin hingga setengahnya.
15. Tutup kembali botol vaksin dan kocoklah baik-baik hingga serbuk
vaksin larut sempurna.
16. Tuangkah larutan vaksin ke dalam drum air yang telah berisi tepung
susu, kemudian aduklah.
17. Selanjutnya berikan campuran vaksin ini kepada :
a. Anak ayam umur 2 – 8 minggu : larutkan vaksin 1000 dosis ke
dalam 10 – 20 liter air minum.
b. Anak ayam di atas umur 8 minggu : larutkan vaksin 1000 dosis ke
dalam 20 – 40 liter air minum.
18. Dosis yang diberikan harus benar-benar dijaga agar 1 ekor anak ayam
mendapatkan 1 dosis vaksin, jangan sampai kurang.
19. Bagilah air minum yang telah mengandung vaksin secara merata ke
dalam tempat minum yang bersih, dan jangan sampai terkena sinar
matahari langsung. Bila semua vaksin telah terminum habis, kemudian
berikanlah air minum sebagaimana biasa.

32
4. Mengolah Informasi/Mengasosiasi

Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek pencegahan
penyakit ternak unggas pedaging, lakukan analisis atau penalaran tentang :
a. Pelaksanaan pelaksanaan pencegahan penyakit ternak unggas pedaging!
b. Perbedaan antara teori dengan praktek/lapangan pada pencegahan penyakit
ternak unggas pedaging!

5. Mengkomunikasikan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan informasi dan identifikasi serta


analisis yang telah Anda lakukan terhadap pencegahan penyakit ternak unggas
pedaging:
a. Buat laporan tertulis secara individu!
b. Buat bahan presentasi dan presentasikan di depan kelas secara kelompok!

C. Rangkuman

Pencegahan terhadap penyakit dapat dilakukan dengan cara sanitasi, isolasi dan vaksinasi.
Apabila pencegahan terhadap penyakit sudah dilakukan, namun tetap ada ternak unggas
pedaging yang terserang penyakit, maka perlu dilakukan pengobatan penyakit. Untuk
mengetahui sakit tidaknya ayam, perlu mengetahui tanda-tanda ternak unggas pedaging yang
sehat dan yang sakit. Tidak semua ternak unggas pedaging yang sakit ada obatnya, penyakit
yang disebabkan oleh virus biasanya tidak ada obatnya. Untuk dapat mengobati penyakit
ternak unggas pedaging, perlu mengetahui jenis-jenis obat dan dosisnya serta cara melakukan
pengobatan.

33
D. Tugas

Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek pencegahan
penyakit ternak unggas pedaging, maka :
1. Kemaslah data yang telah Anda peroleh dalam bentuk tabel tentang cara
pencegahan penyakit ternak unggas pedaging!
2. Buatlah suatu perencanaan pencegahan penyakit ternak unggas pedaging
selama 1 periode pemeliharaan!

E. Penilaian Diri

Petunjuk :

Berilah tanda “√” sesuai dengan jawaban Anda!

1. Penilaian Sikap Spiritual

Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Total Skor

Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

34
2. Penilaian Sikap Spiritual

No. Pernyataan 1 2 3 4

1 Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan


2 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan
barang
4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan
5 Saya mengerjakan soal tanpa melihat jawaban teman yang
lain
Total Skor

Keterangan :
4 : Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

3. Penilaian Sikap Spiritual

Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Total Skor

Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang - kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

35
F. Ulangan

Kerjakan soal-soal berikut dengan jawaban singkat, jelas dan benar!

1. Jelaskan perbedaan antara ketiga cara pencegahan penyakit pada ternak


unggas pedaging, yaitu sanitasi, isolasi dan vaksinasi! (Skor : 15)
2. Jelaskan mengapa perlu dilakukan sanitasi terhadap kandang, peralatan dan
lingkungannya pada budidaya ternak unggas pedaging! (Skor : 10)
3. Jelaskan tahapan kegiatan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya
pada budidaya ternak unggas pedaging! (Skor : 15)
4. Jelaskan kegiatan isolasi yang dilakukan terhadap ternak unggas pedaging
yang sakit! (Skor : 10)
5. Jelaskan program vaksinasi yang biasa dilakukan pada budidaya ayam
pedaging! (Skor : 10)
6. Jelaskan cara melakukan vaksinasi dengan metode tetes! (Skor : 10)
7. Jelaskan cara melakukan vaksinasi dengan metode injeksi subcutan! (Skor :
15)
8. Jelaskan cara melakukan vaksinasi melalui air minum! (Skor : 15)

36
G. Refleksi

Setelah Anda mempelajari pencegahan penyakit ternak unggas pedaging, jawablah


pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1. Pertanyaan :
Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi pencegahan penyakit
ternak unggas pedaging?
Jawaban :

2. Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari materi pencegahan penyakit ternak unggas
pedaging?
Jawaban :

3. Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari materi pencegahan penyakit ternak unggas
pedaging?
Jawaban :

37
4. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam materi pencegahan penyakit ternak
unggas pedaging?
Jawaban :

5. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang dapat Anda kembangkan dalam materi pencegahan penyakit
ternak unggas pedaging?
Jawaban :

38
Kegiatan Belajar 2. Pengobatan Penyakit Ternak Unggas Pedaging

Waktu : 3 pertemuan @ 5 jp = 15 jp @ 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum:

Setelah mempelajari materi ini, Siswa dapat melakukan pengobatan penyakit ternak unggas
pedaging.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

Setelah mempelajari materi pengobatan penyakit ternak unggas pedaging, Siswa dapat:

1. Menentukan jenis obat ternak unggas pedaging dan dosisnya sesuai dengan hasil
identifikasi penyakit.
2. Melakukan pengobatan ternak unggas pedaging sesuai dengan prosedur.

B. Aktivitas Belajar Siswa

1. Mengamati

a. Baca dan pahami materi berikut tentang “Pengobatan Penyakit Ternak Unggas
Pedaging”.
b. Perhatikan/simak tayangan video tentang “Pengobatan Penyakit Ayam
Pedaging” yang diputarkan oleh Bapak/Ibu Guru.
c. Lihatlah langsung ke peternakan ayam pedaging terdekat dan lakukan
wawancara dengan penanggung jawab kandang atau tenaga kerja kandang
tentang bagaimana peternakan tersebut melakukan pengobatan penyakit
dengan menggunakan lembar observasi sebagai berikut:

39
Lembar Obsevasi : Observasi Pengobatan Penyakit Ternak Unggas Pedaging

No. Item Pertanyaan Observasi Hasil Observasi


1. Apa jenis penyakit yang biasa
menyerang di peternakan ayam
pedaging?

2. Kapan waktu penyakit tersebut


menyerang ayam pedaging?

3. Bagaimana cara pengobatan terhadap


penyakit tersebut?

40
No. Item Pertanyaan Observasi Hasil Observasi
4. Bagaimana hasil dari pengobatan
terhadap penyakit tersebut?

Untuk dapat melakukan pengobatan terhadap ternak unggas pedaging yang sakit, maka
perlu mengetahui tentang obat dan cara melakukan pengobatan.

a. Jenis-jenis Obat

Obat adalah suatu sediaan yang diberikan untuk tujuan penyembuhan serangan suatu
penyakit dengan jalan membunuh jasad renik/kuman penyebab penyakit tersebut atau
dengan memperbaiki kerja alat tubuh. Obat merupakan suatu bahan atau campuran
bahan yang dapat digunakan untuk memberantas dan menyembuhkan penyakit
hewan atau ternak.

Obat ternak mempunyai fungsi, antara lain :


1). Mencegah, menyembuhkan dan memberantas penyakit
2). Mengurangi dan menghilangkan segala penyakit
3). membantu mematirasakan, menenangkan dan merangsang ternak
4). Memperbaiki produksi hasil hewan / ternak

Jenis- jenis obat yang biasa digunakan untuk pengobatan ternak sakit dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu berdasarkan bentuk obat dan berdasarkan kekuatan membunuh
mokroorganisme.

1). Berdasarkan bentuknya, obat dapat dibedakan menjadi :


a). cair
b). serbuk
c). kristal
d). bolus atau tablet atau pil
e). emulsi

41
2). Berdasarkan kekuatan membunuh mikroorganisme, obat dapat dibedakan
menjadi:
a). Spektrum luas
b). Spektrum sempit (spesifik)

Diantara bentuk-bentuk obat tersebut, obat yang biasa diberikan pada ayam berbentuk
serbuk dan berspektrum luas.

Obat pada dasarnya bersifat toksin, dan dapat membahayakan ternak pemakainya
apabila penggunaannya tidak benar. Oleh karena itu penggunaan obat-obatan
sebaiknya harus tepat dosis, waktu, cara, sasaran, dan sesuai dengan petunjuk.
Pemakaian obat-obatan memerlukan kehati-hatian karena kesalahan pemberian akan
berakibat fatal dan kalaupun tidak maka pemakaian obat yang tidak tepat akan
merugikan peternak. Kegagalan penggunaan obat disebabkan oleh penerapan dan
penggunaan obat yang salah, seperti pemberian obat yang tidak tepat baik dosis
maupun jenis. Hal ini berdampak tidak menyembuhkan penyakit, tetapi
menyebabkan resistensi atau kebal terhadap penyebab penyakit tertentu. Oleh
karena itu penggunaan obat harus minta petunjuk atau saran dari dokter hewan atau
mantri kesehatan hewan.

b. Cara Pengobatan

Pengobatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk membebaskan makhluk hidup dari
penyakit. Pengobatan dilakukan pada ayam yang sudah terserang penyakit terutama
penyakit menular. Setelah melalui sederetan pemeriksaan yang berurutan dan
kronologis atau disebut juga diagnosa, maka akan dihasilkan suatu kesimpulan yang
menyatakan ternak tersebut terserang suatu penyakit tertentu. Dari hasil pemeriksaan
tersebut akan dapat dilakukan dua macam pengobatan yaitu pengobatan yang sifatnya
simptomatis dan pengobatan causalis.

1). Pengobatan simptomatis


Pengobatan simptomatis merupakan pengobatan untuk menghilangkan gejala
penyakit. Pada pengobatan ini, gejala-gejala penyakit yang ada akan hilang tetapi
penyebab penyakit mungkin masih ada. Sebagai contoh pada penyakit gatal hanya
gejala gatalnya yang dihilangkan, bukan penyebab gatalnya sendiri.
2). Pengobatan causalis
Pengobatan causlis adalah pengobatan yang dilakukan untuk menghilangkan
penyebab munculnya gejala penyakit. Pada contoh tersebut penyakit gatal
dianalisis terlebih dahulu penyebab gatalnya, baru diobati. Misalnya karena jamur,
maka diobati dengan antijamur.

42
Sakit adalah suatu keadaan dimana tubuh, bagian tubuh atau organ tubuh mengalami
gangguan fungsi. Gangguan ini bisa bersifat fisiologis ataupun mekanis. Gangguan
yang bersifat mekanis misalnya terjadi karena pukulan atau perlukaan. Sedangkan
gangguan yang bersifat fisiologis misalnya karena kelainan hormonal. Pengobatan
terhadap gangguan-gangguan tersebut dapat dilakukan dengan tindakan untuk
menghilangkan keadaan tidak normal tersebut.

Untuk mengurangi penyebaran penyakit pada ternak yang telah menderita sakit maka
ada beberapa hal yang dapat dilakukan ialah :

1). jika ada ternak yang sakit harus segera dipisahkan,


2). segera lakukan pengamatan secara mendalam pada ternak-ternak yang lain
apakah ada tanda-tanda sakit atau tidak misalnya tingkah laku ternak, tanda-tanda
fisiknya, nafsu makan dan sebagainya, dan
3). jika perlu upayakan pengobatan sementara.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengobatan antara lain :

1). Selalu membaca label dan ikuti petunjuk penggunaannya secara hati-hati.
2). Jangan menggunakan obat-obatan kadaluwarsa.
3). Jangan mencampur beberapa obat sekaligus tanpa konsultasi atau anjuran dokter
hewan.
4). Berikan obat-obat sesuai jangka waktu yang ditentukan atau berdasarkan
resistensi mikroorganisme.
5). Antibiotika dan obat-obat sulfa sebaiknya diberikan paling sedikit selama 3 hari
atau selama 2 hari sesudah gejala penyakitnya menghilang.
6). Simpan obat-obat di tempat yang dingin dan di luar jangkauan sinar matahari.
7). pakailah selalu alat-alat yang steril bila menyuntikan obat.

Sebelum alat akan digunakan untuk pengobatan maka harus dilakukan sterilisasi
misalnya dengan dengan sabun, desinfektan dan air hangat untuk kemudian
disterilisasikan dengan air panas selama 15 – 20 menit. Pemberian obat dilakukan
antara lain melalui mulut (oral), disuntikan secara intra muskuler, sub kutan (bawah
kulit), dan melalui vena. Ada juga obat yang diberikan secara intra mamaria misalnya
untuk mastitis (radang ambing), intra uterina (yang diberikan terutama pasca
melahirkan), salep mata dan kulit.

Berikut ini beberapa contoh penyakit dan pengobatannya :

43
1). Penyakit CRD (Chronic Respiratory Disease)
Penyakit ini dikenal dengan nama Air-sac Disease (penyakit kantong udara),
Mycoplasma Gallisepticum (MG), Pleuro Pneumonia Like Organism (PPLO),
Respiratory Mycoplasmosis. CRD adalah penyakit pernapasan yang kronis
(menahun), dapat berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Penyakit
ini sulit dibedakan dari penyakit coryza karena keduanya dapat bercampur dan
menyerang sekaligus pada ayam segala umur, akan tetapi lebih banyak
menyerang ayam-ayam muda (4-9 minggu) dari pada ayam-ayam dewasa.
Penyakit ini lambat menular tetapi sulit hilangnya. Angka kematian penyakit CRD
tinggi apabila serangan penyakit bersamaan dengan penyakit lain seperti penyakit
ND dan Bronchitis. Penyakit ini sulit sekali diketemukan secara mikroskopis dari
dalam getah radang dan dalam jaringan-jaringan yang mengalami perubahan. Hal
ini karena sulitnya kuman ini dibedakan dengan kuman-kuman yang lain. Penyakit
CRD dapat lebih sering berjangkit pada musim penghujan.

Pengobatan :

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa spesies Mycoplasma resisten (tahan)


terhadap Penicillin, Methicillin, Amoxicillin, Thallium acetate, Sulfathiasol. Usaha
pengobatan pada penyakit ini hanya bersifat sementara. Beberapa obat anti
bakteri berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit CRD yang dapat diberikan
melalui air minum, makanan atau suntikan adalah Chlortetracyclin, Oxytetracyclin,
Lincomycin, Erythromycin, Carbomycin, Streptomycion, Kanamycin, Spiramycin,
Doxycyclin, Thiamulin. Pengobatan dapat pula menggunakan Mycomas 0,5 ml/liter
air minum atau Baytril 10%, OS sebanyak 0,5 ml/liter air minum, Bisa juga
menggunakan Suanovil 1-2 g/liter air minum. Pengobatan dilakukan selama 3-5
hari berturut-turut.

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 23. Ayam terserang CRD

44
2). Penyakit Berak Kapur (Pullorum)
Penyakit berak kapur disebut juga dengan penyakit Pullorum (Pullorum Disease)
karena penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Penyakit ini juga
disebut dengan penyakit berak putih (bacillaria white disease). Penyakit ini
menyerang anak ayam umur 2 minggu, akan tatapi juga menyerang segala umur
ayam. Berak kapur banyak menyerang ayam yang sudah dewasa, tetapi kematian
terbanyak justru pada anak ayam yang masih muda. Jika ayam sanggup bertahan
sampai dewasa justru ayam tersebut akan menjadi carrier (pembawa penyakit)
bagi ayam lain. Penyakit ini sering muncul pada saat pergantian musim.

Pengobatan :

Pengobatan dilakukan dengan pemberian furazolidon melalui pakan dengan dosis


sesuai ketentuan. Pengobatan pada ayam jantan supaya hati-hati karena dapat
menimbulkan efek negatif pada buah pelir. Atau dapat juga menggunakan obat-
obatan untuk pengobatan pullorum yang sudah banyak dijual di toko-toko ayam
sesuai dosis yang dianjurkan.

3). Penyakit ND
Penyakit Newcastle Disease (ND) atau tetelo disebabkan oleh virus ND. Gejala-
gejala penyakit ND sebagai berikut :

a). Nafsu makan berkurang


c). Ayam lesu
d). Gangguan pernapasan
e). Ngorok
f). Syaraf terganggu ditandai dengan gerak yang tidak normal, jalan berputar-
putar dan lehernya berputar.

Penularan :

Kontak langsung, melalui pakan, minum, kotoran ayam dan peralatan yang
tercemar virus ND.

Pencegahan :

a). Tatalaksana pemeliharaan yang baik


g). Melakukan vaksinasi ND secara teratur.

Pengobatan :

Belum ada obatnya.

45
(Sumber : Important Poultry Disease, 2004)

Gambar 24. Ayam yang terserang penyakit ND

4). IBD (Infectious Bursal Disease) atau Gumboro


Penyakit gumboro biasa menyerang ayam umur 26 – 30 hari.

Penyebab :

Virus gumboro

Gejala :

a). tidak mau makan dan minum


b). lemas
c). berak kapur
d). pada dubur ayam ada cairan putih
e). susah berdiri
f). kaki selonjor ke belakang
g). Ayam menggerombol seperti kedinginan
h). Kotoran encer berlendir
i). Bila tidur paruh diletakkan dilantai.
j). Biasanya ayam mati dalam keadaan tengkurap
k). Biasanya menyerang selama 3 hari
l). Apabila dilakukan bedah bangkai, maka ayam yang terserang penyakit
gumboro pada paha, dada, hati menunjukkan bercak-bercak merah. Bursa
fabrisius membesar

46
(Sumber : Important Poultry Disease, 2004)

Gambar 25. Ayam yang terserang penyakit Gumboro Bursa fabrisius membesar

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2013)

Gambar 26. Ayam yang terserang penyakit Gumboro. Terdapat


bercak merah pada paha, dada, dan hati

Penularan :

Kontak langsung melalui pakan, air minum, kotoran ayam, peralatan, pekerja
kandang atau tamu yang datang tercemar virus gumboro.

Pencegahan :

a). Melakukan sanitasi yang baik


b). Vaksinasi gumboro

47
Pengobatan :

Belum ada obatnya.

Penanganan

a). Tempat pakan & minum dicuci dg antisep


b). Air + gula merah/putih 100 ekor 10 liter air/800 g gula selama 3 hari.

5). Penyakit AI (Avian Influenza)


Penyakit AI (Avian Influenza) disebut juga dengan penyakit flu burung. Istilah Avian
Influenza ini lazim digunakan untuk kejadian pada unggas, sedangkan flu burung
di Indonesia digunakan untuk kejadian pada manusia. Penyakit AI (Avian
Influenza) ini merupakan penyakit pernapasan yang menular tetapi tidak bersifat
menurun. Ternak yang sembuh dari penyakit ini tidak sebagai pembawa sifat.
Penyakit Avian Influenza saat ini menjadi momok yang menakutkan bagi peternak
dan masyarakat. Hal ini karena disamping dapat membunuh unggas/ayam juga
dapat menular kepada manusia yang dapat menyebabkan kematian.

Penyebab :

Virus Influenza A (Orthomyxo virus) yang memiliki 15 antigen H dan 9 antigen N


(135 subtipe). Berdasarkan keganasannya dibagi menjadi dua yaitu : Low
Pathogenic Avian Influenza (LPAI) dan Highly pathogenic Avian Influenza (HPAI).
Wabah AI di Indonesia disebabkan oleh HPAI subtipe H5N1.

Penularan :

Penularan penyakit ini melalui kontak langsung dengan unggas yang sakit,
kotoran, peralatan dan orang pembawa virus.

Jenis/Spesies Unggas yang Terserang :

a). Ayam
b). Kalkun
c). Itik
d). Angsa
e). Unggas liar

48
Gejala Klinis :

a). Pial dan jengger membengkak dan kebiruan (sianosis).


b). Luka bengkak dan keluar cairan dari hidung dan mulut (keluar cairan eksudat
jernih hingga kental dari rongga mulut/hipersalivasi, depresi, kerabang telur
lembek)
c). Ptekhi subkutan pada kaki.
d). Ptekhi subkutan dan pembengkakan pada telapak kaki
e). Diare
f). Kematian tinggi

(Sumber : Dok. Hadi Wibowo, 2007)

Gambar 27. Gejala klinis ayam yang terserang AI

Tanda-tanda sesudah ayam mati :

a). Perdarahan subkutan di daerah dada, perut dan kaki


b). Infeksi hati dan proventrikulus.

49
(Sumber : Dok. Hadi Wibowo, 2007)

Gambar 28. Tandan-tanda ayam yang terserang AI sesudah mati

Pencegahan :

a). Menerapkan biosecurity secara ketat, yaitu :


 Biosekuriti konseptual dilakukan dengan cara memilih tempat usaha
peternakan; breeder 3 km dari peternakan komersial, RPA, dan tempat
penetasan; serta tidak boleh dekat dengan jalan raya dan danau.
 Biosekuriti struktural dilakukan dengan cara menentukan tata letak (lay
out) peternakan, instalasi kandang, air minum, pakan dan perkantoran.

50
 Biosekuriti operasional dilakukan dengan cara menentukan prosedur rutin
kegiatan sehari-hari, dekontaminasi dan desinfeksi. Contoh penyemprotan
dengan antiseptik atau larutan sabun terhadap kandang dan peralatan
serta lingkungan kandang secara teratur (3-6) hari sekali.

Hal penting dalam biosekuriti operasional :

 Batasi kunjungan ke kandang


 Pakaian kandang khusus
 Desinfektan pencuci kaki di depan pintu kandang
 Untuk Breeder: kewajiban mandi
 Desinfeksi setelah pengosongan kandang
 Kendaraan dan alat-alat kandang serta peralatan pengepakan (keranjang
ayam dan rak telur) perlu didekontaminasi dengan desinfeksi.

b). Melakukan vaksinasi AI


 Pilihlah vaksin AI yang mengandung virus AI subtipe H5, sedapat mungkin
homolog atau memiliki tingkat homologi terhadap virus AI lapangan > 80%.
 Vaksin AI selalu inaktif (Killed) dalam adjuvant, masih sering menimbulkan
stress yang dapat menyebabkan penurunan produksi telur. Oleh karena itu
program vaksinasi seharusnya selesai sebelum masa produksi.
 Titer antibodi yang dihasilkan setelah program vaksinasi hendaknya cukup
tinggi (> 7 (log2), untuk menghindari AI subklinis.

Pengobatan :

Belum ada pengobatan yang efektif.


Pemberian antibiotika hanya dapat mencegah infeksi sekundernya.

6). Penyakit Ngorok


Penyakit ngorok biasanya menyerang ayam setelah dilakukan vaksin gumboro.
Apabila ditemukan ada ayam yang ngorok, maka hendaknya diisolasi. Perlakuan
diberi collibax, misal 100 ekor, 10 g utobat per 1 liter air selamama 3 hari berturut-
turut, biasanya sembuh. Jika tidak sembuh 3 hari istirahat tidak diberi obat, baru
diberi obat selama 5 hari. Apabila ayam tetap sakit, obat diganti.

51
7). Penyakit Snot
Biasanya ayam terserang penyakit ngorok setelah umur 20 hari. Adapun tanda-
tanda ayam terserang snot adalah Mata berair, kepala bengkak, tidak mau makan
dan minum, ayam diam. Penanganannya adalah jika ada 10 ekor, kepala yang
bengkak dibasahi/diolesi dengan antisep pagi – sore / 2kali sehari selama 5 hari
biasanya sembuh. Diberi vitamin (vita stress) untuk meningkatkan nafsu makan.
Jika kepala berangsur sebuh mata tidak keluar air.

2. Menanya

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk meningkatkan
pemahaman Anda tentang pengobatan penyakit ternak unggas pedaging, tanyakan
kepada Bapak/Ibu Guru tentang hal-hal yang masih belum jelas!

3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba

a. Carilah informasi dari berbagai sumber (internet, modul, buku – buku referensi,
atau sumber – sumber lain yang relevan) tentang pengobatan penyakit ternak
unggas pedaging!
b. Lakukan suatu proses pengobatan penyakit pada ayam pedaging pedaging
dengan menggunakan lembar kerja sebagai berikut :

52
Lembar Kerja

Judul : Melakukan Pengobatan Penyakit Ayam Pedaging


Tujuan : Siswa dapat melakukan pengobatan penyakit
ayam pedaging berdasarkan hasil identifikasi
penyakit dengan menggunakan obat sesuai dosis
dan prosedur pengobatan.
Waktu : 2 JP @ 45 menit
Keselamatan Kerja :  Kenakan perlengkapan K3 (Wear pack, sepatu
boot, masker, sarung tangan)
 Hati-hati dan usahakan tetap membuat nyaman
ayam di kandang.
Alat dan Bahan :
Alat :  ATK
Bahan :  Ayam Pedaging
 Jenis-jenis obat
Langkah Kerja :
1. Siapkan peralatan dan bahan untuk melakukan pengobatan peyakit
pada ayam pedaging!
2. Lakukan identifikasi terhadap ternak yang sakit!
3. Lakukan identifikasi terhadap jenis penyakit berdasarkan gejala atau
tanda-tanda yang tampak!
4. Lakukan perlakuan terhadap ayam pedaging tersebut!
5. Lakukan pengobatan dengan cara:
a. Tentukan obat yang akan digunakan!
b. Baca label yang ada pada obat terebut tentang batas kadalawarsa
dan dosisnya!
c. Berikan obat kepada ayam yang sakit!
6. Catat hasil praktek tentang pengobatan penyakit!

53
4. Mengolah Informasi/Mengasosiasi

Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek pengobatan
penyakit ternak unggas pedaging, lakukan analisis atau penalaran tentang :
a. Pelaksanaan pengobatan penyakit ternak unggas pedaging!
b. Perbedaan antara teori dengan praktek/lapangan pada pengobatan penyakit
ternak unggas pedaging!

5. Mengkomunikasikan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan informasi dan identifikasi serta


analisis yang telah Anda lakukan terhadap pengobatan penyakit ternak unggas
pedaging:
a. Buat laporan tertulis secara individu!
b. Buat bahan presentasi dan presentasikan di depan kelas secara kelompok!

C. Rangkuman

Pengobatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk membebaskan makhluk hidup dari penyakit.
Pengobatan dilakukan pada ayam yang sudah terserang penyakit terutama penyakit
menular. Setelah melalui sederetan pemeriksaan yang berurutan dan kronologis atau disebut
juga diagnosa, maka akan dihasilkan suatu kesimpulan yang menyatakan ternak tersebut
terserang suatu penyakit tertentu. Dari hasil pemeriksaan tersebut akan dapat dilakukan dua
macam pengobatan yaitu pengobatan yang sifatnya simptomatis dan pengobatan causalis.

54
D. Tugas

Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek pengobatan
penyakit ternak unggas pedaging, maka :
1. Kemaslah data yang telah Anda peroleh dalam bentuk tabel tentang
pengobatan penyakit!
2. Buatlah suatu perencanaan pengobatan penyakit ternak unggas pedaging!

E. Penilaian Diri

Petunjuk :

Berilah tanda “√” sesuai dengan jawaban Anda!

1. Penilaian Sikap Spiritual

Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Total Skor

Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

55
2. Penilaian Sikap Spiritual

No. Pernyataan 1 2 3 4

1 Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan


2 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan
barang
4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan
5 Saya mengerjakan soal tanpa melihat jawaban teman yang
lain
Total Skor

Keterangan :
4 : Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

3. Penilaian Sikap Spiritual

Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Total Skor

Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang - kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

56
F. Ulangan

Kerjakan soal-soal berikut dengan jawaban singkat, jelas dan benar!

1. Jelaskan fungsi obat dalam pengobatan penyakit ternak unggas pedaging!


(Skor : 15)
2. Jelaskan jenis-jenis obat berdasarkan bentuknya! (Skor : 15)
3. Jelaskan jenis-jenis obat berdasarkan kekuatan membunuh mikroorganisme!
(Skor : 15)
4. Jelaskan 2 cara pengobatan berdasarkan sifatnya! (Skor : 25)
5. Jelaskan cara melakukan pengobatan ayam pada ayam pedaging yang terkena
Snot! (Skor : 30)

G. Refleksi

Setelah Anda mempelajari pengobatan penyakit ternak unggas pedaging, jawablah


pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1. Pertanyaan :
Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi pengobatan penyakit
ternak unggas pedaging?
Jawaban :

57
2. Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari materi pengobatan penyakit ternak unggas
pedaging?
Jawaban :

3. Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari materi pengobatan penyakit ternak unggas
pedaging?
Jawaban :

4. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam materi pengobatan penyakit ternak
unggas pedaging?
Jawaban :

5. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang dapat Anda kembangkan dalam materi pengobatan penyakit
ternak unggas pedaging?
Jawaban :

58
BAB V. PENCATATAN TERNAK UNGGAS PEDAGING

Anda perhatikan Tabel 2.! Tabel 2. adalah tabel pencatatan ayam ras pedaging yang dilakukan
oleh suatu farm selama 3 minggu. Apa yang dapat Anda jelaskan tentang tabel pencatatan berikut?

Tabel 2. Pencatatan Ayam Ras Pedaging

Daily Farm Report


Farm ……………………

Date Age No. of HH 3 Start DOC 5,095 Feed Vaccine / Medicine Remark
Days Bird Depletion BB DOC
Dead Cull Total % kg
23-Apr-04 1 5,090 5 0 5 0.10 50 Colimix + Hipra vit + Water Sugar
24-Apr-04 2 5,086 4 4 0.08 75 Colimix + Hipra vit
25-Apr-04 3 5,080 2 4 6 0.12 75 Colimix + Hipra vit +Vacc ND+Kill
26-Apr-04 4 5,070 2 8 10 0.20 100 Colimix + Hipra vit
27-Apr-04 5 5,064 6 6 0.12 125 Colimix + Hipra vit
28-Apr-04 6 5,061 3 3 0.06 175 Colimix + Hipra vit
29-Apr-04 7 5,051 4 6 10 0.20 150 Colimix + Hipra vit
5,051 26 18 44 0.86 750
First Week Feed Intake 148.485
BB 177.00
Feed Conversi 0.839
30-Apr-04 8 5,048 3 3 0.06 200
1-May-04 9 5,043 5 5 0.10 200
2-May-04 10 5,040 3 3 0.06 200
3-May-04 11 5,031 9 9 0.18 250
4-May-04 12 5,026 5 5 0.10 250 Vacc IBD
5-May-04 13 5,021 5 5 0.10 300
6-May-04 14 5,014 7 7 0.14 300
5,014 37 0 37 0.73 1,700
Cummulative 81 1.59 2,450
Second Week
Feed Intake 488.632 Weekly Gain 217.10
BB 394.10
Feed Conversi 1.240
7-May-04 15 5,007 7 7 0.14 350 Vacc ND-IB
8-May-04 16 5,004 3 3 0.06 350
9-May-04 17 4,995 9 9 0.18 350
10-May-04 18 4,989 6 6 0.12 350
11-May-04 19 4,983 6 6 0.12 450 Hencox
12-May-04 20 4,975 8 8 0.16 450
13-May-04 21 4,968 7 7 0.14 500
4,968 46 0 46 0.90 2,800
Cummulative 127 2.49 5,250
Third Week
Feed Intake 1056.763 Weekly Gain 401.62
BB 795.72
Feed Conversi 1.328

59
Masih ingatkah Anda tentang mata pelajaran agribisnis ternak unggas pedaging pada semester 1
materi pengadaan anak unggas pedaging tepatnya pada penerimaan DOC? Pada saat Anda
melakukan penerimaan anak unggas pedaging (DOC), apakah aktivitas tersebut Anda catat?
Mengapa Anda catat? Apa saja yang Anda catat? Dimana Anda mencatatnya? Kapan Anda mulai
mencatat? Untuk apa Anda mencatat? Dimana Anda menyimpan catatan itu? Siapa yang
bertanggung jawab terhadap pencatatan itu?

Nah, agar Anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pada bab ini Anda akan
mempelajari tentang apa itu pencatatan, apa manfaat pencatatan, apa fungsi pencatatan,
bagaimana metode pencatatan, apa aspek pencatatan, dan bagaimana prosedur pencatatan.
Selain itu, Anda juga mempelajari tentang format pencatatan dan cara pengisian format
pencatatan.

Kegiatan Belajar 1. Penyiapan Pencatatan

Waktu : 3 pertemuan @ 5 jp = 15 jp @ 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum:

Setelah mempelajari materi ini, Siswa dapat menyiapkan pencatatan pada ternak unggas
pedaging.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

Setelah mempelajari materi penyiapan pencatatan ternak unggas pedaging, Siswa dapat :

1. Memahami konsep pencatatan yang meliputi pengertian, manfaat, fungsi, metode, aspek,
dan prosedur pencatatan pada ternak unggas pedaging.
2. Mengidentifikasi format pencatatan pada budidaya ternak unggas pedaging.
3. Mengisi format pencatatan pada budidaya ternak unggas pedaging.

60
B. Aktivitas Belajar Siswa

1. Mengamati

a. Baca dan pahami materi berikut tentang “Penyiapan Pencatatan Ternak Unggas
Pedaging”.
b. Perhatikan/simak tayangan video tentang “Penyiapan Pencatatan Ternak
Unggas Pedaging” yang diputarkan oleh Bapak/Ibu Guru.
c. Lihatlah langsung ke peternakan ayam pedaging dan lakukan wawancara
dengan penanggung jawab kandang atau tenaga kerja kandang tentang
menyiapkan pencatatan ternak unggas pedaging dengan menggunakan lembar
observasi sebagai berikut:

61
Lembar Obsevasi : Observasi Penyiapan Pencatatan

No. Item Pertanyaan Observasi Hasil Observasi


1. Bagaimana cara melakukan pencatatan
pada peternakan ayam pedaging yang
Anda observasi?

2. Bagaimana peternakan tersebut


memperoleh format pencatatan?

3. Apakah peternakan tersebut


menggunakan format pencatatan hasil
modifikasi?

4. Bagaimana peternakan tersebut


melakukan pencatatan?

62
a. Pengertian, Manfaat, Fungsi, Metode, Aspek, dan Prosedur Pencatatan

Pencatatan atau Recording berasal dari kata to record yang berarti mencatat atau
merekam. Pencatatan atau Rekording Farm (Farm Record) adalah suatu proses aktif
yang dapat didefinisikan sebagai sejumlah kegiatan suatu farm yang dilaksanakan
secara sistematik, periodik dan teratur untuk mengumpulkan, memproses dan
menganalisis informasi, yang hasilnya digunakan dalam perbaikan perencanaan, yang
bertujuan untuk mencapai tingkat pendapatan farm yang lebih tinggi.

Pencatatan merupakan administrasinya dalam usaha peternakan ayam pedaging yang


sangat diperlukan. Apabila pencatatan ini dapat dilakukan secara baik dan benar,
maka akan terasa manfaatnya. Adapun manfaat dari recording adalah :

1). dapat memantau semua kegiatan teknis usaha,


2). dapat mengetahui tingkat keberhasilan atau kegagalan usaha,
3). dapat untuk melakukan evaluasi dan tindak lanjut dalam pengembangan usaha.

Recording pada ternak unggas pedaging yang dilakukan oleh suatu farm mempunyai
fungsi sebagai berikut :

1). untuk mencatat dan memperoleh hasil produksi,


2). untuk mengontrol biaya dan tingkat produksi,
3). untuk menyusun data hasil perbandingan antara internal dan eksternal farm,
4). untuk menganalisis efisiensi produksi ternak.

Metode pencatatan terdiri dari 5 tahap, yaitu :

1). Menyusun dan mengimplementasikan sistem pemeliharaan recording untuk


mengumpulkan data produksi dan informasi lain yang relevan.
2). Menghitung hasil teknis dan finansial selama dan pada saat akhir proses produksi.
3). Membandingkan dan menganalisis hasil yang diperoleh dengan standar yang
direkomendasikan.
4). Menyusun hasil perbaikan perencanaan untuk meningkatkan hasil teknis dan
finansial.
5). Memulai semua lagi dengan tahap pertama pemeliharaan recording untuk
membantu apakah perbaikan perencanaan telah berhasil.

Hasil yang diperoleh setelah pengolahan data dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu
hasil teknis dan hasil finansial. Hasil teknis seperti persentase mortalitas (kematian)
dan FCR (Feed Conversion Ratio), sedangkan hasil finansial berupa biaya dan
pendapatan.

63
Agar mampu mencatat data pada flock dan informasi lain yang relevan perlu
merancang sistem recording. Hal ini sulit dilakukan karena tujuan produksi, kondisi dan
teknologi sangat bervariasi dari farm ke farm. Di sisi lain, instrumen (format) recording
telah tersedia. Disarankan agar pertama mempelajari instrumen yang tersedia,
kemudian apabila perlu disesuaikan untuk implementasinya.

Dalam melakukan sistem recording perlu mempertimbangkan aspek-aspek sebagai


berikut :

1). Jenis data atau informasi yang perlu dikumpulkan yaitu produksi, pemberian
pakan, kesehatan, finansial, dll.
2). Frekuensi pengumpulan data dan jumlah data seperti harian, mingguan, secara
periodik, dll.
3). Lokasi penyimpanan recording yaitu di kandang, di kantor, di rumah.
4). Penanggung jawab recording bisa tenaga kandang, peternak, supervisor farm,
manajer farm.
5). Karakter data dan informasi dapat berupa kontrol produksi, hasil akhir flock,
supervisor kesehatan, perencanaan.

Instrumen recording dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan tentunya untuk


mengetahui pencapaian tingkat keberhasilan farm. Prosesing data dapat dimulai
dengan mengumpulkan semua data dan informasi lain yang relevan, kemudian
memproses informasi untuk memperoleh hasil teknis dan finansial, selanjutnya
membandingkan hasil yang diperoleh dengan standar.

Pada saat perhitungan hasil finansial hanya biaya yang dibayar yang akan diambil
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Biaya yang telah dibayar
peternak untuk memperoleh produksinya seperti biaya bibit, pakan, kesehatan, litter,
dan tenaga kerja.

Perhitungan biaya seperti depresiasi (penyusutan), bunga bank dan tenaga kerja tidak
akan masuk. Penyesuaian pendekatan ini bahwa perbedaan tipe dari biaya yang telah
dibayar hampir sama untuk semua farm, mengingat perhitungan biaya dapat berbeda
tergantung pada kondisi spesifik dari setiap farm.

Hasil teknis dan finansial dari flock mempunyai hubungan yang erat. Bagaimanapun
hasil teknis yang baik tidak perlu petunjuk untuk hasil finansial yang baik. Aspek lain
adalah bahwa peternak tergantung pada harga pasar. Rekomendasi dapat
menggunakan sistem recording terpisah.

64
Apabila akan menganalisis hasil flock, disarankan untuk melakukannya secara
sistematik. Tahap demi tahap prosedur pencatatan sebagai berikut :

1). Periksa data teknis dan finansial.


2). Simpan catatan data teknis dan finansial.
3). Hitung semua data teknis dan finansial sesuai metode spesifik (rumus
perhitungan).
4). Gunakan target/parameter kedua data teknis dan finansial, sesuaikan dengan
kondisi setempat dan bandingkan hasil yang dicapai dengan target.
5). Identifikasi perbedaan yang signifikan dan lakukan analisis. Dapatkan
kemungkinan alasan untuk hal yang negatif, tetapi juga untuk hal yang positif.
6). Buat secara kongkrit apa yang dapat dilakukan untuk menghindari faktor-faktor
negatif.
7). Cek apakah parameter telah disesuaikan untuk flock yang akan datang.

b. Format Pencatatan

Format recording dapat diperoleh dari suatu industri/perusahaan peternakan dan dapat
pula dibuat sendiri atau memodifikasi format yang sudah ada. Biasanya recording
berisi :

1). Nama perusahaan peternakan (Farm)


2). Penanggung jawab Farm
3). Identitas kandang, dapat berupa nama kandang atau nomor kandang
4). Tanggal penerimaan DOC
5). Tanggal menetas
6). Strain
7). Jumlah DOC
8). Rata-rata bobot badan DOC
9). Waktu (minggu dan hari)
10). Jumlah populasi ternak (kematian, afkir, hidup)
11). Jenis dan jumlah pakan yang diberikan
12). Rata-rata bobot badan mingguan
13). Jumlah ayam yang dipanen
14). Rata-rata bobot badan akhir

65
Tabel 3. Contoh format 1 Recording Pemeliharaan Ayam Ras Pedaging (Broiler) :

Recording Pemeliharaan Ayam Ras Pedaging

Nama Farm/Kota : ......................... Tgl. Menetas : ........................


Penanggung Jawab : ......................... Tgl. Penerimaan : ........................
Kandang : ......................... Jumlah DOC : ........................
Periode : ......................... Rata2 BB DOC : ........................
Strain : .........................

Ransum Vitamin/
Minggu/ Tgl. Mati Sisa
Hari Ke Obat2an/ Keterangan
(ekor) (ekor) Jenis Zak/kg Vaksinasi
1
2
3
I 4
5
6
7
Total BB : ..... g/ekor
8
9
10
II 11
12
13
14
Total BB : ..... g/ekor
15
16
17
III 18
19
20
21
Total BB : ......g/ekor
22
23
24

66
Ransum Vitamin/
Minggu/ Tgl. Mati Sisa
Hari Ke Obat2an/ Keterangan
(ekor) (ekor) Jenis Zak/kg Vaksinasi
IV 25
26
27
28
Total BB : .....g/ekor
29
30
31
V 32
33
34
35
Total BB : ..... g/ekor

Hasil Penjualan :

Tahap Ke Tanggal Jumlah (ekor) Jumlah (kg)

1
2
3
Jumlah ayam terjual ............................ ekor .............................. kg

Perhitungan :
1. Total ayam mati : ........................ ekor.
2. Total pakan yang dihabiskan : ........................ kg.
3. Total ayam terjual : ........................ ekor.
4. Total BB ayam terjual : ........................ kg.

Tanggal : ..................................
Petugas,

...............................

67
Tabel 4. Contoh format 2 Recording Pemeliharaan Ayam Ras Pedaging (Broiler)

Recording Pemeliharaan Ayam Ras Pedaging

Minggu Ke Jumlah Unggas Pada Awal Minggu No. Kandang


................ .......................................... .......................

Hari Tanggal Pakan (kg) Mati Perhitungan


(ekor)
............ .............. ............ + ........... = ........... .......... Rata2 BB akhir minggu
............ .............. ............ + ........... = ........... .......... ...................................
............ .............. ............ + ............= ........... .......... % Mortalitas kumulatif
............ .............. ............ + ............= ........... .......... ...................................
............ .............. ............ + ........... = ........... .......... Pertumbuhan /ekor/hari
............ .............. ............ + ........... = ........... .......... ....................
............ .............. ............ + ........... = ........... .......... FCR minggu ini ..............
FCR kumulatif ...............

Total Minggu ............................................. FI/ekor/hari ..................


Total sebelumnya ............................................. FI/ekor kumulatif
Kumulatif/Total ............................................. ...........................

Keterangan:
........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

68
Performans Ayam Ras Pedaging

Tgl. Datang : ......................... Strain : ........................


Tgl. Menetas : .......................... Jumlah DOC : ........................
Pakan : .......................... Jumlah Ayam Terjual : ........................
Luas Kandang : .......................... Mortalitas : ........................
Data Produksi
Pakan Pemanenan
Mortalitas Jumlah Nilai Jumlah Jumlah Nilai
Tanggal Tanggal
(kg) (Rp) (ekor) (kg) (Rp)
Minggu 1 ......
Minggu 2 ......
Minggu 3 .....
Minggu 4 ......
Minggu 5 ......
Total Stock

Hasil Teknis

Mortalitas .................. % Rata-rata Pertumbuhan ...... Rata-rata harga per ekor


Rata-rata BB ........... g/ekor atau ............ kg/ekor .............................
kg/ekor atau ........ g/ekor FCR .................................... Rata-rata harga per kg
Lama Pemeliharaan Kepadatan ayam .............. ......................................
2
.......... hari ekor/m atau .............. Index Performans
2
kg/m ...............................

Hasil Finansial

Pendapatan Biaya
Per per
per ekor per ekor
kandang kandang
Penjualan:
Unggas ............... .................... Unggas ..................... .....................
Kotoran .............. .................... Pakan ..................... .....................
Dll. Litter ..................... .....................
Kesehatan ..................... .....................
Pemanenan ..................... .....................
Air ..................... .....................
Listrik ..................... .....................
Sub Total Sub Total

Gross Margin = Total Pendapatan (biaya ayam + biaya pakan) – Total Biaya

69
Keterangan :
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

70
c. Cara Pengisian Format Pencatatan

Cara melakukan pengisian pencatatan pada ternak unggas pedaging sebagai berikut :

1). Pengisian format recording dilakukan untuk setiap kandang dan dimulai pada saat
DOC datang.
2). Apabila memiliki lebih dari satu kandang, sebaiknya kandang diberi identitas
(nama) sehingga memudahkan dalam pencatatan.
3). Isilah data terutama mengenai nama kandang, siapa penanggungjawabnya, untuk
pemeliharaan periode ke berapa, apa strainnya, kapan DOC datang, berapa
jumlahnya dan berapa rata-rata berat badan DOC tersebut.
4). Setelah itu, isilah setiap hari tanggal dan kejadian yang terjadi seperti kematian
DOC apabila ada. Untuk pakan, catat kapan pakan masuk, apa jenisnya, berapa
jumlahnya.
5). Catat kapan, jenis dan dosis penggunaan antibiotik dan obat-obatan apabila
diberikan pada ayam ras pedaging tersebut.
6). Catat kapan, jenis dan dosis vaksin yang diberikan pada ayam kampung tersebut.
7). Pada akhir minggu, catat jumlah ternak unggas pedaging yang mati dan hidup,
jumlah pakan yang dihabiskan dengan cara menghitung selisih antara jumlah
pakan yang masuk dengan sisa pakan yang ada. Disamping itu, catat pula rata-
rata berat badan yang diperoleh dengan cara menimbang beberapa ekor sampel
ayam yang diambil secara acak dibagi dengan jumlah sampel ayam tertimbang.
8). Catat hasil pemanenan mengenai kapan ayam dijul dan jumlah ayam yang terjual
(ekor atau kg).
9). Pencatatan dilakukan sampai pemanenan ayam. Pada akhir pencatatan hitung
total mortalitas ayam (ekor), total pakan yang dihabiskan (kg), total ayam terjual
(ekor) dan total berat badan ayam terjual (kg).

71
Tabel 5. Contoh format recording pemeliharaan ayam ras pedaging (Broiler) yang
sudah diisi

Recording Pemeliharaan Ayam Ras Pedaging

Nama Farm/Kota : Fahadha Farm Tgl. Menetas : 29 Sept. 2014


Penanggung Jawab : Iim Tgl. Penerimaan : 30 Sept. 2014
Kandang : Fahadha 1 Jumlah DOC : 12.750 ekor
Periode : 5 Rata2 BB DOC : 39 gram/ekor
Strain : KMS (Kerta Mulya
Sejahtera)

Ransum Vitamin/
Minggu/ Tgl. Mati Sisa
Obat2an/ Keterangan
Hari Ke (ekor) (ekor) Jenis Zak/kg Vaksinasi
1 30/09 7 12.743 PSt 1 Vit./Obat
2 01/10 42 12.701 PSt 3 Obat/Vit.
3 02/10 36 12.665 PSt 4 Obat/Vit.
I
4 03/10 69 12.596 PSt 6 Vaksin ND
5 04/10 30 12.566 PSt 6 Air putih
6 05/10 23 12.543 PSt 6 Air putih
7 06/10 15 12.528 PSt 6 Air putih
Total 222 12.528 32 BB : 150 g/ekor
8 07/10 13 12.515 PSt 7 Air putih
9 08/10 12 12.503 PSt 10 Air putih
10 09/10 12 12.491 PSt 13 Vita Stress
II
11 10/10 10 12.481 PSt 12 Air putih
12 11/10 15 12.466 PSt 12 Air putih
13 12/10 15 12.451 St 14 Vaksin
Gumboro
14 13/10 13 12.438 St 14 Air putih
Total 90 12.438 89 BB : 400 g/ekor
15 14/10 12 12.426 St 17 Air putih
16 15/10 13 12.413 St 19 Air putih
17 16/10 15 12.398 St 20 Vita Stress
III
18 17/10 14 12.384 St 21 Vita Stress
19 18/10 18 12.366 St 21 Vita Stress
20 19/10 14 12.352 St 24 Air putih
21 20/10 14 12.338 St 24 Air putih
Total 100 12.338 146 BB : 800 g/ekor
22 21/10 15 12.323 St 24 Air putih
23 22/10 13 12.310 St 24 Air putih
24 23/10 14 12.296 St 26 Air putih
IV
25 24/10 13 12.283 St 27 vitamin
26 25/10 14 12.269 St 19 vitamin

72
Ransum Vitamin/
Minggu/ Tgl. Mati Sisa
Hari Ke Obat2an/ Keterangan
(ekor) (ekor) Jenis Zak/kg Vaksinasi
27 26/10 18 12.251 St 12 vitamin
28 27/10 17 12.234 St 10 Air putih
Total 104 12.234 142 BB : 1.200 g/ekor
29 28/10 10 12.224 St 8 Air putih
30 29/10 7 12.217 St 4 Air putih
31 30/10 6 12.211 St 5 Air putih
V
32 31/10 5 12.206 St 3 Air putih
33 01/11 6 12.200 St 4 Air putih
34 02/11 6 12.194 St 2 Air putih
35 03/11 8 12.186 St
Total 48 12.186 26 BB : 1.700 g/ekor
564 12.186 435

Hasil Penjualan :
Tahap Ke Tanggal Jumlah (ekor) Jumlah (kg)
1. 24 Oktober 2014 2.700 2762,6
2. 25 Oktober 2014 2.940 3.011,2
3. 25 Oktober 2014 1.440 1.491,6
4. 26 Oktober 2014 1.304 1.500,0
5. 28 Oktober 2014 1920 2.701,6
6. 30 Oktober 2014 390 566,4
7. 01 November 2014 720 1.132,6
8. 02 November 2014 400 665,0
9 04 November 2014 255 294,0
10 04 November 2014 45 31,6
Jumlah ayam terjual 12.094 ekor 14.156,6kg

Perhitungan :
1. Total ayam mati : 564 ekor.
2. Total pakan yang dihabiskan : 435 zak = 21.750 kg.
3. Total ayam terjual : 12.323 ekor.
4. Total BB ayam terjual : 14.156,6 kg.

Tanggal : ..................................
Petugas,

...............................

73
2. Menanya

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk meningkatkan
pemahaman Anda tentang penyiapan pencatatan ternak unggas pedaging,
tanyakan kepada Bapak/Ibu Guru tentang hal-hal yang masih belum jelas!

3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba

a. Cari informasi dari berbagai sumber (internet, modul, buku – buku referensi,
atau sumber – sumber lain yang relevan) tentang penyiapan pencatatan ternak
unggas pedaging!
b. Lakukan suatu proses penyiapan pencatatan ternak unggas pedaging dengan
menggunakan lembar kerja sebagai berikut:

74
Lembar Kerja 1.

Judul : Menyiapkan Format Pencatatan Ternak Unggas


Pedaging
Tujuan : Siswa dapat menyiapkan format pencatatan ternak
unggas pedaging dengan cara menggunakan
format yang ada atau memodifikasinya atau
membuat format pencatatan sendiri.
Waktu : 2 JP @ 45 menit
Keselamatan Kerja :  Hati-hati dalam melaksanakan praktek, agar
dapat berjalan lancar, selamat, aman, dan
berhasil.
Alat dan Bahan :
Alat :  ATK
Bahan :  Format pencatatan pemeliharaan ayam
pedaging
Langkah Kerja :
1. Buat kelompok kerja yang beranggotakan 3 – 5 siswa!
2. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam menyiapkan
pencatatan ternak ayam pedaging!
3. Lakukan analisis terhadap format pencatatan yang telah disediakan
(Tabel 5.2. dan Tabel 5.3.)! Apakah format pencatatan tersebut bisa
langsung digunakan atau perlu modifikasi?
4. Gunakan format pencatatan ayam pedaging yang akan digunakan
berdasarkan hasil analisis tersebut! Berikan alasan Anda tentang
format pencatatan yang Anda pilih!

75
Lembar Kerja 2.

Judul : Mengisi Format Pencatatan Ternak Unggas


Pedaging
Tujuan : Siswa dapat menyiapkan format pencatatan ternak
unggas pedaging dengan cara menggunakan
format yang ada atau memodifikasinya atau
membuat format pencatatan sendiri.
Waktu : 2 JP @ 45 menit
Keselamatan Kerja :  Hati-hati dalam melaksanakan praktek, agar
dapat berjalan lancar, selamat, aman, dan
berhasil.
Alat dan Bahan :
Alat :  ATK
Bahan :  Format pencatatan pemeliharaan ayam
pedaging
Langkah Kerja :
1. Buat kelompok kerja yang beranggotakan 3 – 5 siswa!
2. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan
pengisian format pencatatan!
3. Pengisian format recording dilakukan untuk setiap kandang dan dimulai
pada saat DOC datang.
4. Apabila memiliki lebih dari satu kandang, sebaiknya kandang diberi
identitas (nama) sehingga memudahkan dalam pencatatan.
5. Isilah data terutama mengenai nama kandang, siapa
penanggungjawabnya, untuk pemeliharaan periode ke berapa, apa
strainnya, kapan DOC datang, berapa jumlahnya dan berapa rata-rata
berat badan DOC tersebut.
6. Setelah itu, isilah setiap hari tanggal dan kejadian yang terjadi seperti
kematian DOC apabila ada. Untuk pakan, catat kapan pakan masuk,
apa jenisnya, berapa jumlahnya.
7. Catat kapan, jenis dan dosis penggunaan antibiotik dan obat-obatan
apabila diberikan pada ayam ras pedaging tersebut.
8. Catat kapan, jenis dan dosis vaksin yang diberikan pada ayam
kampung tersebut.

76
Lembar Kerja 2.

9. Pada akhir minggu, catat jumlah ternak unggas pedaging yang mati dan
hidup, jumlah pakan yang dihabiskan dengan cara menghitung selisih
antara jumlah pakan yang masuk dengan sisa pakan yang ada.
Disamping itu, catat pula rata-rata berat badan yang diperoleh dengan
cara menimbang beberapa ekor sampel ayam yang diambil secara
acak dibagi dengan jumlah sampel ayam tertimbang.
10. Catat hasil pemanenan mengenai kapan ayam dijul dan jumlah ayam
yang terjual (ekor atau kg).
11. Pencatatan dilakukan sampai pemanenan ayam. Pada akhir
pencatatan hitung total mortalitas ayam (ekor), total pakan yang
dihabiskan (kg), total ayam terjual (ekor) dan total berat badan ayam
terjual (kg).

77
4. Mengolah Informasi/Mengasosiasi

Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek penyiapan
pencatatan ternak unggas pedaging, lakukan analisis atau buatlah suatu
kesimpulan tentang :

a. Pelaksanaan penyiapan pencatatan ternak unggas pedaging!


b. Perbedaan antara teori dengan praktek/lapangan pada penyiapan pencatatan
ternak unggas pedaging!

5. Mengkomunikasikan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan informasi dan identifikasi serta


asosiasi yang telah Anda lakukan terhadap penyiapan pencatatan ternak unggas
pedaging :
a. Buatlah laporan tertulis secara individu!
b. Buatlah bahan presentasi dan presentasikan di depan kelas secara kelompok!

C. Rangkuman

Pencatatan atau Rekording Farm (Farm Record) adalah suatu proses aktif yang dapat
didefinisikan sebagai sejumlah kegiatan suatu farm yang dilaksanakan secara sistematik,
periodik dan teratur untuk mengumpulkan, memproses dan menganalisis informasi, yang
hasilnya digunakan dalam perbaikan perencanaan, yang bertujuan untuk mencapai tingkat
pendapatan farm yang lebih tinggi. Pencatatan merupakan administrasinya dalam usaha
peternakan ayam pedaging yang sangat diperlukan.

Pencatatan mempunyai manfaat, fungsi, aspek, metode, dan prosedur atau tahapan. Format
pencatatan dapat diperoleh dengan cara membuat sendiri atau dapat langsung menggunakan
format yang dikeluarkan dari perusahaan/industri atau memodifikasinya terlebih dahulu.
Pencatatan dilakukan mulai DOC datang sampai panen.

78
D. Tugas

Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek penyiapan
pencatatan ternak unggas pedaging, maka :

1. Kemaslah data yang telah Anda peroleh dalam bentuk tabel tentang penyiapan
pencatatan!
2. Buatlah suatu perencanaan penyiapan pencatatan ternak unggas pedaging!

E. Penilaian Diri

Petunjuk :

Berilah tanda “√” sesuai dengan jawaban Anda!

1. Penilaian Sikap Spiritual

Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Total Skor

Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

79
2. Penilaian Sikap Spiritual

No. Pernyataan 1 2 3 4

1 Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan


2 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan
barang
4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan
5 Saya mengerjakan soal tanpa melihat jawaban teman yang
lain
Total Skor

Keterangan :
4 : Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

3. Penilaian Sikap Spiritual

Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Total Skor

Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang - kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

80
F. Ulangan

Kerjakan soal-soal berikut dengan jawaban singkat, jelas dan benar!

1. Jelaskan berisi apa saja format pencatatan pada budidaya ayam pedaging!
(Skor : 20)
2. Jelaskan manfaat dilakukan pencatatan pada budidaya ayam pedaging! (Skor :
10)
3. Jelaskan fungsi pencatatan pada budidaya ayam ras pedaging! (Skor : 10)
4. Jelaskan dimana sebaiknya pencatatan disimpan/diletakkan! (Skor : 10)
5. Jelaskan kapan pencatatan pada budidaya ayam ras pedaging dilakuan! (Skor :
10)
6. Jelaskan prosedur pencatatan pada budidaya ayam ras pedaging! (Skor : 20)
7. Jelaskan bagaimana cara mengisi format pencatatan pada budidaya ayam
pedaging! (Skor : 20)

G. Refleksi

Setelah Anda mempelajari penyiapan pencatatan ternak unggas pedaging, jawablah


pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1. Pertanyaan :
Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi penyiapan pencatatan
ternak unggas pedaging?
Jawaban :

81
2. Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari materi penyiapan pencatatan ternak unggas
pedaging?
Jawaban :

3. Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari materi penyiapan pencatatan ternak unggas
pedaging?
Jawaban :

4. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam materi penyiapan pencatatan ternak
unggas pedaging?
Jawaban :

5. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang dapat Anda kembangkan dalam materi penyiapan
pencatatan ternak unggas pedaging?
Jawaban :

82
Kegiatan Belajar 2. Perhitungan Hasil Pencatatan Ternak Unggas Pedaging

Waktu : 3 pertemuan @ 5 jp = 15 jp @ 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum:

Setelah mempelajari materi ini, Siswa dapat menghitung hasil pencatatan pada ternak unggas
pedaging.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

Setelah mempelajari materi perhitungan hasil pencatatan ternak unggas pedaging, Siswa
dapat:

1. Menghitng hasil teknis pencatatan mingguan ternak unggas pedaging.


2. Menghitung hasil teknis pemanenan ternak unggas pedaging

B. Aktivitas Belajar Siswa

1. Mengamati

a. Baca dan pahami materi berikut tentang “Perhitungan Hasil Pencatatan” ternak
unggas pedaging.
b. Perhatikan/simak tayangan video tentang “Perhitungan Hasil Pencatatan”
ternak unggas pedaging yang ditayangkan oleh Bapak/Ibu Guru.
c. Lihatlah langsung ke peternakan ayam ras pedaging dan lakukan wawancara
dengan penanggung jawab kandang atau tenaga kerja kandang tentang
bagaimana menghitung hasil pencatatan ternak unggas pedaging dengan
menggunakan lembar observasi sebagai berikut :

83
Lembar Obsevasi : Observasi Perhitungan Hasil Pencatatan

No. Item Pertanyaan Observasi Hasil Observasi


1. Bagaimana cara melakukan perhitungan
hasil pencatatan pada peternakan ayam
ras pedaging yang Anda observasi?

2. Hasil teknis pencatatan apa saja yang


dihitung?

3. Apakah peternakan tersebut menghitung


hasil teknis mingguan?

4. Apakah peternakan tersebut menghitung


hasil teknis pemanenan?

84
Hasil teknis dari pencatatan dalam budidaya ternak unggas pedaging mempunyai dua
fungsi, yaitu untuk mengontrol/mengecek produksi serta mengevaluasi dan menganalisis
hasil akhir. Hasil teknis dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hasil teknis mingguan dan
hasil teknis pada pemanenan.

a. Perhitungan Hasil Teknis Mingguan

Perhitungan hasil teknis mingguan meliputi:

1). Mortalitas mingguan (%)


Mortalitas mingguan merupakan hasil perhitungan jumlah ayam yang mati selama
satu minggu.

Jumlah ayam mati selama satu minggu


% Mortalitas =  X 100%
Jumlah ayam awal minggu

2). Rata-rata bobot badan (gram)


Rata-rata bobot badan ayam mingguan diperoleh dengan cara menimbang sampel
ayam yang diambil secara acak dibagi dengan jumlah sampel unggas.

Total bobot badan sampel ayam


Rata-rata Bobot Badan (gram) = 
Jumlah sampel ayam

3). Rata-rata pertumbuhan per ekor per hari (gram)


Rata-rata pertumbuhan bobot badan ayam merupakan hasil perhitungan rata-rata
pertambahan bobot badan ayam per ekor per hari. Hal ini dapat diperoleh dengan
cara menghitung pengurangan rata-rata bobot badan akhir minggu dengan rata-
rata bobot badan awal minggu dibagi dengan jumlah hari.

Rata-rata (BB akhir minggu – BB awal minggu)


Rata-rata Pertumbuhan = 
Jumlah hari antara 2 penimbangan

4). Konsumsi Pakan atau Feed Intake (FI) (g/ekor/hari)


Konsumsi pakan per ekor per hari dihitung dengan cara membagi total konsumsi
pakan selama 1 minggu dibagi dengan jumlah ayam saat ini dikalikan 7.

85
Total konsumsi pakan selama 1 minggu
Konsumsi Pakan = 
Jumlah ayam saat ini x 7

5). Konversi Pakan atau Feed Conversion Ratio (FCR)


Konversi pakan dapat dihitung dengan cara membagi totak konsumsi pakan
selama 1 minggu dengan total pertumbuhan selama 1 minggu atau total bobot
akhir minggu yang sama.

Total konsumsi pakan selama 1 minggu


FCR = 
Total pertumbuhan selama minggu yang sama

atau

Total konsumsi pakan selama 1 minggu


FCR = 
Total bobot badan akhir minggu yang sama

b. Perhitungan Hasil Teknis Mingguan

Perhitungan hasil teknis saat pemanenan ayam ras pedaging meliputi:

1). Mortalitas (%)


Mortalitas kumulatif merupakan hasil perhitungan jumlah ayam yang mati selama
satu periode pemeliharaan.

Jumlah kumulatif ayam mati


% Mortalitas =  X 100%
Jumlah DOC awal dalam kandang

2). Rata-rata bobot badan (gram atau kilogram)


Rata-rata bobot badan ayam mingguan diperoleh dengan cara menimbang sampel
ayam yang diambil secara acak dibagi dengan jumlah sampel unggas.

Total bobot badan ayam saat panen


Rata-rata Bobot Badan = 
Jumlah ayam dipanen

86
3). Lama periode pemeliharaan (hari)
Lama periode pemeliharaan merupakan jumlah hari antara tanggal datangnya
DOC dengan tanggal pemanenan pada suatu flock.

Lama pemeliharaan (hari) = tanggal pemanenan – tanggal datangnya DOC

4). Rata-rata pertumbuhan (per ekor per hari)


Rata-rata pertumbuhan atau pertambahan bobot badan dihitung dengan cara
membagi selisih rata-rata bobot badan akhir dan bobot baadan DOC dengan
jumlah hari.

Rata-rata (bobot badan akhir – bobot badan DOC)


Rata-rata Pertumbuhan = 
Jumlah Hari

5). Konsumsi Pakan per ekor per hari (gram)


Konsumsi pakan dihitung dengan cara membagi total konsumsi pakan selama
periode pemeliharaan dengan jumlah ayam panen dikaliakan lama pemeliharaan.

Total konsumsi pakan selama periode pemeliharaan


Konsumsi Pakan = 
Jumlah ayam panen x lama pemeliharaan

6). Feed Conversion Ratio (FCR)


FCR dapat dihitung degan cara membagi jumlah pakan yang dikonsumsi selama
satu periode pemeliharaan dengan total bobot badon saat pemanenan.

Jumlah konsumsi pakan selama 1 periode pemeliharaan


Konsumsi Pakan = 
Total bobot badan saat panen

7). Kepadatan
a). Jumlah ayam yang dipanen per m2
Total jumlah ayam dipanen dibagi dengan luas kandang per m2.

Jumlah ayam dipanen (ekor)


Kepadatan (ekor/m2) = 
Luas kandang (m2)

87
b). kg bobot badan ayam,per m2
Total bobot badan unggas dipanen dibagi dengan luas kandang per m2.

Jumlah bobot hidup ayam (ekor)


Kepadatan (kg/m2) = 
Luas kandang (m2)

8). Indeks Prestasi (IP)


Indeks prestasi broiler dapat dihitunga dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :

% ayam hidup x rata-rata bobot badan panen


IP =  X 100
Rata-rata umur panen x FCR

atau

% ayam hidup x rata-rata pertumbuhan


IP =  X 100
Rata-rata umur panen x FCR

2. Menanya

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk meningkatkan
pemahaman Anda tentang perhitungan hasil pencatatan ternak unggas pedaging,
tanyakan kepada Bapak/Ibu Guru tentang hal-hal yang masih belum jelas!

3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba

a. Cari informasi dari berbagai sumber (internet, modul, buku – buku referensi,
atau sumber – sumber lain yang relevan) tentang perhitungan hasil pencatatan
ternak unggas pedaging!
b. Lakukan suatu proses perhitungan hasil pencatatan ternak unggas pedaging
dengan menggunakan lembar kerja sebagai berikut :

88
Lembar Kerja

Judul : Menghitung Hasil Teknis Pencatatan Ternak


Unggas Pedaging
Tujuan : Siswa dapat mengisi format pencatatan ternak
unggas pedaging berdasarkan bobot badan, lama
pemeliharaan, harga jual, dan kondisi kesehatan.
Waktu : 2 JP @ 45 menit
Keselamatan Kerja :  Hati-hati dalam melakukan praktek agar
berjalan lancar, selamat, nyaman, berhasil
Alat dan Bahan :
Alat :  ATK
 Kalkulator
Bahan :  Recording pemeliharaan ayam
Langkah Kerja :
1. Siapkan peralatan dan bahan untuk menentukan waktu pemanenan!
2. Lakukan perhitungan hasil teknis mingguan yang meliputi :
a. % mortalitas
b. Rata-rata bobot badan (gram/ekor)
c. Rata-rata pertumbuhan (gram/ekor)
d. Rata-rata konsumsi pakan (gram/ekor)
3. Lakukan perhitungan hasil teknis mingguan yang meliputi :
a. % mortalitas
b. Rata-rata bobot badan (gram/ekor)
c. Rata-rata pertumbuhan (gram/ekor)
d. Rata-rata konsumsi pakan (gram/ekor)
e. FCR
f. Lama periode pemeliharaan (hari)
g. Kepadatan kandang (ekor/m2)

89
4. Mengolah Informasi/Mengasosiasi

Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek perhitungan
hasil teknis pencatatan ternak unggas pedaging, lakukan analisis atau buatlah
suatu kesimpulan tentang :

a. Pelaksanaan perhitungan hasil teknis pencatata ternak unggas pedaging!


b. Perbedaan antara teori dengan praktek/lapangan pada perhitungan hasil teknis
pencatatan ternak unggas pedaging!

5. Mengkomunikasikan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan informasi dan identifikasi serta


asosiasi yang telah Anda lakukan terhadap perhitungan hasil teknis pencatatan
ternak unggas pedaging :

a. Buatlah laporan tertulis secara individu!


b. Buatlah bahan presentasi dan presentasikan di depan kelas secara kelompok!

C. Rangkuman

Hasil teknis dari pencatatan dalam budidaya ternak unggas pedaging mempunyai dua fungsi,
yaitu untuk mengontrol/mengecek produksi serta mengevaluasi dan menganalisis hasil akhir.
Hasil teknis dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hasil teknis mingguan dan hasil teknis
pada pemanenan. Hasil teknis mingguan dapat berupa mortalitas, bobot badan mingguan,
pertumbuhan/pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, dan FCR. Hasil teknis pemanenan
dapat berupa mortalitas, bobot badan akhir/panen, pertumbuhan/pertambahan bobot badan,
konsumsi pakan, FCR, lama pemeliharaan, kepadatan, dan IP.

90
D. Tugas

Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek perhitungan hasil
pencatatan ternak unggas pedaging, maka :

1. Kemaslah data yang telah Anda peroleh dalam bentuk tabel tentang
perhitungan hasil pencatatan!
2. Buatlah suatu perencanaan perhitungan hasil pencatatan ternak unggas
pedaging!

E. Penilaian Diri

Petunjuk :

Berilah tanda “√” sesuai dengan jawaban Anda!

1. Penilaian Sikap Spiritual

Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Total Skor

Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

91
2. Penilaian Sikap Spiritual

No. Pernyataan 1 2 3 4

1 Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan


2 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan
barang
4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan
5 Saya mengerjakan soal tanpa melihat jawaban teman yang
lain
Total Skor

Keterangan :
4 : Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

3. Penilaian Sikap Spiritual

Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Total Skor

Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang - kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

92
F. Ulangan

Kerjakan soal-soal berikut dengan jawaban singkat, jelas dan benar!

1. Diketahui data dari suatu Farm Broiler dari “Perusahaan Fahadha” pada
periode pemeliharaan Juli s.d. Agustus 2014 sebagai berikut :
 Populasi DOC awal 12.750 ekor dengan rata-rata bobot badan 39 gram.
 Jumlah kematian ayam selama peeliharaan 664 ekor.
 Jumlah konsumsi pakan selama pemeliharaan 27.200 kg.
 Total bobot badan 16.734,4 kg.

Lakukan Perhitungan :
a. Mortalitas - %
b. Rata-rata konsumsi pakan - g/ekor
c. Rata-rata pertumbuhan bobot badan - g/ekor
d. Rata-rata bobot badan panen - g/ekor
e. FCR
f. Lama pemeliharaa
g. Kepadatan
h. IP

2. Diketahui data dari suatu Farm Broiler dari “Perusahaan Fahadha” sebagai
berikut :
 Populasi DOC awal 40.000 ekor dengan rata-rata bobot badan 38 gram.
 Angka kematian (ekor) berturut-turut untuk minggu I – V adalah 220, 155,
212, 230 dan 425.
 Konsumsi pakan (kg) berturut-turut untuk minggu I – V adalah 5.200,
13.000, 21.500, 29.000 dan 37.000.
 Rata-rata bobot badan (g/ekor) pada akhir minggu I – V adalah 140, 400,
700, 1050 dan 1550.

Lakukan Perhitungan :
a. Mortalitas - %
b. Rata-rata konsumsi pakan - g/ekor
c. Rata-rata pertumbuhan bobot badan - g/ekor
d. FCR
e. Lama pemeliharaan
f. Kepadatan
g. IP

93
G. Refleksi

Setelah Anda mempelajari materi perhitungan hasil pencatatan ternak unggas pedaging,
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1. Pertanyaan :
Pertanyaan : Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi materi
perhitungan hasil pencatatan ternak unggas pedaging?
Jawaban :

2. Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari materi materi perhitungan hasil pencatatan
ternak unggas pedaging?
Jawaban :

3. Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari materi materi perhitungan hasil pencatatan
ternak unggas pedaging?
Jawaban :

94
4. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam materi materi perhitungan hasil
pencatatan ternak unggas pedaging?
Jawaban :

5. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang dapat Anda kembangkan dalam materi materi perhitungan
hasil pencatatan ternak unggas pedaging?
Jawaban :

95
BAB VI. PEMANENAN TERNAK UNGGAS PEDAGING

Anda perhatikan Gambar 29! Tampak pada gambar adalah gambar orang yang sedang melakukan
satu proses pemanenan ayam pedaging. Panen .... ya ... panen merupakan sesuatu yang
ditunggu-tunggu. Tidak setiap satu proses produksi atau budidaya atau pemeliharaan dapat
dilakukan pemanenan. Hal ini mungkin saja terjadi apabila terserang wabah penyakit yang
mengakibatkan kematian banyak ayam. Alhamdulillah .... rasa syukur kita kepada Allah SWT. yang
telah mengijinkan kita melakukan suatu proses produksi hingga memanen hasilnya.

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2014)

Gambar 29. Proses Pemanenan Ayam Pedaging

96
Seperti telah Anda ketahui bahwa kegiatan akhir dari budidaya ternak unggas pedaging adalah
panen, yaitu pemungutan hasil produksi berupa unggas hidup, sebagai hasil utama. Pada
umumnya terdapat dua macam cara penjualan hasil produksi ternak unggas pedaging, yaitu dijual
utuh atau diolah terlebih dahulu hingga siap masak. Cara pertama, ayam dijual pada pembeli
dalam keadaan utuh dan masih hidup. Pada cara kedua, ayam telah mengalami beberapa
perlakuan, sehingga pembeli menerima ayam dalam keadaan siap dimasak sesuai dengan selera.

Pemanenan merupakan salah satu tahapan yang menentukan kualitas produk yang dihasilkan.
Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, pemanenan bisa menyebabkan ternak unggas pedaging
yang ditangkap menjadi stress dan meronta-ronta bahkan bisa mati. Penangkapan yang kasar juga
dapat mengakibatkan ternak unggas pedaging menjadi cidera dan badannya mengalami luka atau
memar. Pemanenan perlu dilakukan dengan benar untuk menjaga produk yang dihasilkan, yaitu
ayam hidup, tetap terjaga baik, tidak mengalami stres dan tubuhnya tidak luka atau memar.
Ayam pedaging biasa dipanen berupa ayam hidup, saat umur dan bobot badan ayam telah
mencapai target atau sesuai dengan perencanaan.

Perencanaan pemanenan akan mempermudah proses pengawasan dan evaluasi, seandainya ada
kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuan. Tujuan akhir kegiatan pemeliharaan ayam pedaging,
tentu saja menghasilkan keuntungan bagi perusahaan peternakan. Tujuan ini dapat dipersempit
dengan menetapkan tujuan pemanenan itu sendiri yang merupakan bagian dari memperoleh
keuntungan. Informasi ini perlu diketahui oleh seluruh staf yang terlibat, sebagai arah tujuan.

Pada umumnya, kegiatan pemanenan bertujuan menangkap ayam hidup dengan tidak mengalami
banyak kerusakan, sehingga memperoleh harga jual secara maksimal. Ayam yang dipanen dengan
benar, tubuhnya tidak banyak mengalami kerusakan dan harga jualnya maksimal. Sebaliknya,
ayam yang dipanen dengan ceroboh, bisa mengakibatkan ayam mengalami cedera, memar,
bahkan mengalami kematian. Ayam seperti ini mempunyai harga jual lebih rendah. Tujuan ini perlu
disampaikan pada tenaga pekerja untuk dipahami sebagai pedoman dalam melaksanakan
pemanenan. Hindari perlakuan kasar, seperti memegang ayam terlalu kuat atau melempar ayam
hasil tangkapan.

97
Kegiatan Belajar 1. Penentuan Waktu Pemanenan

Waktu : 3 pertemuan @ 5 jp = 15 jp @ 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum:

Setelah mempelajari materi ini, Siswa dapat menentukan waktu pemanenan berdasarkan
faktor-faktor yang menentukan waktu pemanenan ternak unggas pedaging.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

Setelah mempelajari materi penentuan waktu pemanena, Siswa dapat:

1. Menentukan waktu pemanenan berdasarkan bobot badan.


2. Menentukan waktu pemanenan berdasarkan lama pemeliharaan.
3. Menentukan waktu pemanenan berdasarkan kondisi kesehatan.
4. Menentukan waktu pemanenan berdasarkan harga jual.

B. Aktivitas Belajar Siswa

1. Mengamati

a. Baca dan pahami materi berikut tentang “Penentuan Waktu Pemanenan” ternak
unggas pedaging.
b. Perhatikan/simak tayangan video dan atau gambar tentang “Penentuan Waktu
Pemanenan” yang ditayangkan oleh Bapak/Ibu Guru.
c. Lihatlah langsung ke peternakan ayam pedaging dan lakukan wawancara
dengan penanggung jawab kandang atau tenaga kerja kandang tentang
bagaimana menentukan waktu pemanenan dengan menggunakan lembar
observasi sebagai berikut :

98
Lembar Obsevasi : Observasi Penentuan Waktu Pemanenan

No. Item Pertanyaan Observasi Hasil Observasi


1. Bagaimana peternakan tersebut
menentukan waktu pemanenan ayam
ras pedaging?

2. Berapa bobot badan ayam ras pedaging


peternakan tersebut biasa dilakukan
pemanenan?

3. Berapa lama pemeliharaan atau umur


ayam pedaging peternakan tersebut
biasa dilakukan pemanenan?

99
No. Item Pertanyaan Observasi Hasil Observasi
4. Berapa harga jual ayam pedaging per ekor
atau per kg bobot hidup pada saat itu?

5. Apa yang dilakukan oleh peternakan


ayam pedaging tersebut apabila sudah
saatnya ayam dipanen, tetapi ayam
terserang penyakit?

6. Apa yang dilakukan oleh peternakan


ayam pedaging tersebut apabila sudah
saatnya ayam dipanen, tetapi bobot
badan ayam rendah?

7. Apa yang dilakukan oleh peternakan


ayam pedaging tersebut apabila sudah
saatnya ayam dipanen, tetapi harga
ayam rendah?

100
Pemanenan hampir bertepatan saatnya dengan melakukan penjualan. Pada umur
berapakah ayam sesuai untuk dipanen atau dijual? Sebetulnya umur ayam pada saat
panen, tidaklah terlalu menentukan tepat atau tidaknya waktu panen. Penentuan waktu
panen lebih ditentukan oleh kondisi ayam di lapangan. Harga jual yang tinggi dan
kesehatan yang tidak begitu bagus, sesungguhnya merupakan faktor pendorong utama
peternak melakukan pemanenan dan langsung menjualnya. Peternakan umumnya telah
mempunyai pembeli langganan yang meminta ayam dengan ukuran yang tetap (dengan
bobot tertentu). Pertimbangan dalam penentuan waktu pemanenan ternak unggas
pedaging dapat dikelompokan menjadi empat faktor, yaitu :

a. Bobot Badan

Biasanya target bobot badan ayam saat dipanen adalah kurang dari 1,7 kg, sebagian
besar dijual dengan berat badan mencapai 1,3 - 1,6 Kg. Faktor yang harus
dipertimbangkan adalah kegemaran konsumen di suatu daerah atau keadaan. Pada
daerah tertentu konsumen lebih suka ayam kecil dengan bobot badan kurang dari 1
kg, sedangkan di daerah lain konsumen lebih suka ayam besar dengan berat 1,5 – 2,0
kg serta ada juga yang menyukai ayam dengan berat diatas 2,0 kg. Secara umum,
konsumen atau pangsa pasar ayam pedaging berdasarkan bobot badan dapat dilihat
pada Tabel 6.

Tabel 6. Pangsa Pasar/Konsumen Ayam Pedaging Berdasarkan Kisaran Bobot Badan

Bobot Badan (kg) Pangsa Pasar / Konsumen

0,4 – 0,6 Hotel, restoran besar


0,8 – 0,9 Rumah makan, pasar tradisional
0,8 – 1,1 Pasar swalayan, pasar tradisional
1,1 – 1,2 Restoran fast food
1,3 – 1,5 Hotel, katering, restoran asing
> 1,5 Industri mie instan, kaldu ayam, rumah makan khusus ayam
Sumber : Huda (2002)

Berdasarkan pengalaman, kaitannya dengan bobot badan pemanenan ayam pedaging


saat ini permintaan konsumen ke Peternak seperti pada Tabel 7.

101
Tabel 7. Permintaan Konsumen terhadap Pemanenan Ayam Pedaging Berdasarkan
Bobot Badan

Bobot Badan (kg) Kelompok Ayam Pedaging

0,9 – 1,1 Kelompok ayam kecil


1,2 – 1,4 Kelompok ayam besar
1,4 – 1,6 Kelompok ayam besar
1,6 – 1,8 Kelompok ayam besar
Sumber : Tawardi, S.TP. dan Iim (2014)

b. Lama Pemeliharaan

Lama pemeliharaan ayam pedaging biasanya sekitar 4 - 5 minggu. Pada umur ini,
pertumbuhan broiler mencapai optimal. Oleh karena itu, berdasarkan lama
pemeliharaan, panen biasanya dilakukan pada minggu tersebut. Bahkan di suatu
peternakan saat ini pemanenan mulai dilakukan umur 24 - 26 hari. Hal ini dilakukan
selain memang permintaan konsumen juga untuk penjarangan ayam. Ketika memasuki
umur 7 - 8 minggu pertambahan berat badan ayam pedaging per minggu mengalami
kemerosotan. Pada saat itu terjadi ketidakseimbangan antara pertambahan bobot
badan dengan pakan yang dikonsumsi. Jadi lebih menguntungkan apabila broiler dijual
lebih awal. Untuk lebih lanjut pemanenan berdasarkan lama pemeliharaan dapat dilihat
pada Tabel 8.

Tabel 8. Pemanenan Ayam Pedaging Berdasarkan Lama Pemeliharaan

Tahap Pemanenan Lama Pemeliharaan/Umur Ayam Pedaging (hari)

Tahap I 24 – 26
Tahap II 30 – 31
Tahap IIII 35
Sumber : Tawardi, S.TP. dan Iim (2014)

c. Harga Jual

Ketidakstabilan harga jual ayam pedaging di pasar harus diperhatikan pada saat
pemungutan hasil. Apabila harga ayam pedaging jelek atau rendah sekali harus
dipertimbangkan kemungkinan memperpanjang periode pemeliharaan sampai batas
waktu tertentu. Sebaliknya apabila harga baik atau tinggi, lebih baik mempersingkat
periode pemeliharaan dengan melakukan pemanenan saat itu tanpa
mempertimbangkan berat badan dan umur ayam.

102
Apabila dibandingkan dengan harga ayam kampung dan itik, maka harga jual ayam ras
pedaging (broiler) relatif lebih murah. Di Cianjur pada bulan Agustus 2014, harga
ayam ras pedaging untuk ayam kecil Rp. 19.000,- per kg bobot hidup dan ayam besar
Rp. 21.000,- per kg bobot hidup. Namun demikian, apabila harga ayam ras pedaging
rendah perlu dipertimbangkan kemungkinan memperpanjang periode pemeliharaan
sampai batas waktu tertentu. Sebaliknya apabila harga baik atau tinggi, maka
cenderung mempersingkat periode pemeliharaan untuk menjual ayamnya meskipun
belum waktunya tentunya tetap mempertimbangkan berat badan dan umur ayam.

d. Kesehatan

Terjangkitnya penyakit atau wabah pada pemeliharaan ternak unggas pedaging


dapat membuat mengambil langkah untuk menjual ternaknya, sebagian atau
seluruhnya, apabila pengobatan dirasa terlalu mahal dan kecil kemungkinan untuk
sembuh. Tindakan tersebut tanpa mempertimbangkan umur, berat badan dan harga
jual. Hal tersebut memungkinkan peternak tidak menghendaki kerugian yang terlalu
banyak.

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2014)

Gambar 30. Ayam ras pedaging siap dipanen

103
2. Menanya

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk meningkatkan
pemahaman Anda tentang penentuan waktu pemanenan ternak unggas pedaging,
maka :

a. Tanyakan kepada Bapak/Ibu Guru tentang hal-hal yang masih belum jelas!
b. Lakukan diskusi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pemanenan!

3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba

a. Cari informasi dari berbagai sumber (internet, modul, buku – buku referensi,
atau sumber – sumber lain yang relevan) tentang penentuan waktu pemanenan
ternak unggas pedaging!
b. Lakukan suatu proses penentuan waktu pemanenan ternak unggas pedaging
berdasarkan 4 faktor yang perlu dipertimbangkan/diperhatikan dalam
menentukan waktu pemenanen ternak unggas pedaging dengan menggunakan
lembar kerja sebagai berikut:

104
Lembar Kerja

Judul : Menentukan Waktu Pemanenan Ternak Unggas


Pedaging
Tujuan : Siswa dapat menentukan waktu pemanenan ayam
ras pedaging berdasarkan bobot badan, lama
pemeliharaan, harga jual, dan kondisi kesehatan.
Waktu : 2 JP @ 45 menit
Keselamatan Kerja :  Kenakan perlengkapan K3 (Wear pack, sepatu
boot, masker, sarung tangan)
 Hati-hati dan usahakan tetap membuat nyaman
ayam di kandang.
Alat dan Bahan :
Alat :  ATK
Bahan :  Ayam Pedaging siap panen (fase finisher)
 Recording pemeliharaan ayam
 Data informasi pasar tentang harga ayam
pedaging
Langkah Kerja :
1. Bentuk kelompok kerja yang beranggotakan 3 – 5 orang!
2. Siapkan peralatan dan bahan untuk menentukan waktu pemanenan!
3. Lakukan pengamatan langsung ke kandang ayam pedaging fase
finisher! Bagaimana kondisi kesehatan ayam pedaging tersebut?
4. Lakukan wawancara, perhatikan data recording pemeliharaan ayam
pedaging tersebut!
a. Berapa umur ayam pedaging saat itu?
b. Berapa bobot badan ayam pedaging saat itu?
5. Lakukan analisis terhadap bobot badan, lama pemeliharaa, harga jual,
dan kondisi kesehatan!
6. Tentukan waktu pemanenan secara tepat berdasarkan hasil
pengamatan, data informasi, dan analisis!

105
4. Mengolah Informasi/Mengasosiasi

Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek penentuan
waktu pemanenan ternak unggas pedaging, lakukan analisis atau penalaran
tentang :

a. Pelaksanaan penentuan waktu pemanenan ternak unggas pedaging!


b. Perbedaan antara teori dengan praktek/lapangan pada penentuan waktu
pemanenan ternak unggas pedaging!

5. Mengkomunikasikan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan informasi dan identifikasi serta


analisis yang telah Anda lakukan terhadap penentuan waktu pemanenan ternak
unggas pedaging:

a. Buat laporan tertulis secara individu!


b. Buat bahan presentasi dan presentasikan di depan kelas secara kelompok!

C. Rangkuman

Kegiatan akhir dari budidaya ternak unggas pedaging adalah pemanenan, yaitu pemungutan
hasil produksi berupa unggas hidup, sebagai hasil utama. Pada umumnya terdapat dua macam
cara penjualan hasil produksi ternak unggas pedaging, yaitu dijual utuh atau diolah terlebih
dahulu hingga siap masak. Pemanenan merupakan salah satu tahapan yang menentukan
kualitas produk yang dihasilkan. Pemanenan perlu dilakukan dengan benar untuk menjaga
produk yang dihasilkan, yaitu ayam hidup, tetap terjaga baik, tidak mengalami stres dan
tubuhnya tidak luka atau memar. Ayam pedaging biasa dipanen berupa ayam hidup, saat
umur dan bobot badan ayam telah mencapai target atau sesuai dengan perencanaan.
Pertimbangan dalam penentuan waktu pemanenan ternak unggas pedaging dapat
dikelompokan menjadi empat faktor, yaitu: bobot badan, lama pemeliharaan, harga, dan
kondisi kesehatan.

106
D. Tugas

Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek penentuan waktu
pemanenan ternak unggas pedaging, maka :

1. Kemaslah data yang telah Anda peroleh dalam bentuk tabel tentang informasi
bobot badan, umur, dan harga jual ayam pedaging saat panen selama 1 bulan!
2. Buatlah suatu perencanaan penentuan waktu pemanenan ternak unggas
pedaging selama 1 periode pemeliharaan!

E. Penilaian Diri

Petunjuk :

Berilah tanda “√” sesuai dengan jawaban Anda!

1. Penilaian Sikap Spiritual

Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Total Skor

Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

107
2. Penilaian Sikap Spiritual

No. Pernyataan 1 2 3 4

1 Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan


2 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan
barang
4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan
5 Saya mengerjakan soal tanpa melihat jawaban teman yang
lain
Total Skor

Keterangan :
4 : Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

3. Penilaian Sikap Spiritual

Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Total Skor

Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang - kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

108
F. Ulangan

Kerjakan soal-soal berikut dengan jawaban singkat, jelas dan benar!

1. Jelaskan apa keuntungannya, apabila pemanenan ayam pedaging dilakukan


dalam bentuk hidup! (Skor : 20)
2. Jelaskan apa keuntungannya, apabila pemanenan ayam pedaging dilakukan
dalam bentuk karkas! (Skor : 20)
3. Jelaskan mana yang lebih menguntungkan, pemanenan yang dijual per ekor
atau pemanenan dijual per kg bobot hidup! (Skor : 25)
4. Ada 4 faktor yang mempengaruhi waktu pemanenan, yaitu bobot badan, lama
pemeliharaan, harga jual, dan kesehatan. Jelaskan faktor mana yang dapat
dikendalikan oleh Peternak/Pengusaha ayam pedaging tersebut! (Skor : 35)

Studi Kasus

1. Suatu peternakan ayam ras pedaging dengan populasi 10.000 ekor, pada
minggu ketiga pemeliharaan, tiba-tiba ayamnya terserang penyakit. Setelah
ditimbang, ternyata rata-rata bobot badan ayam 750 gram per ekor. Target
bobot badan panen peternakan tersebut 1,2 – 1,4 kg.

2. Berdasarkan kasus tersebut, apa saran Anda untuk membantu mengatasi


masalah tersebut, kaitannya dengan penentuan waktu pemanenan yang tepat

109
G. Refleksi

Setelah Anda mempelajari penentuan waktu pemanenan ternak unggas pedaging berdasarkan
4 faktor yang perlu dipertimbangkan/diperhatikan dalam menentukan waktu pemanenan ternak
unggas pedaging, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1. Pertanyaan :
Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi penentuan waktu
pemanenan ternak unggas pedaging?
Jawaban :

2. Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari materi penentuan waktu pemanenan ternak
unggas pedaging?
Jawaban :

3. Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari materi penentuan waktu pemanenan ternak
unggas pedaging?
Jawaban :

110
4. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam materi penentuan waktu pemanenan
ternak unggas pedaging?
Jawaban :

5. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang dapat Anda kembangkan dalam materi penentuan waktu
pemanenan ternak unggas pedaging?
Jawaban :

111
Kegiatan Belajar 2. Persiapan Pemanenan

Waktu : 3 pertemuan @ 5 jp = 15 jp @ 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum :

Setelah mempelajari materi ini, Siswa dapat melakukan persiapan pemanenan ternak unggas
pedaging.

Tujuan Pembelajaran Khusus :

Setelah mempelajari materi persiapan pemanenan ternak unggas pedaging, Siswa dapat :

1. Melakukan perlakuan sebelum pemanenan.


2. Menyiapkan peralatan pemanenan.

B. Aktivitas Belajar Siswa

1. Mengamati

a. Baca dan pahami materi berikut tentang “Persiapan Pemanenan” ternak


unggas pedaging.
b. Perhatikan/simak tayangan video dan atau gambar tentang “Persiapan
Pemanenan” yang ditayangkan oleh Bapak/Ibu Guru.
c. Lihatlah langsung ke peternakan ayam pedaging dan lakukan wawancara
dengan penanggung jawab kandang atau tenaga kerja kandang tentang
persiapan pemanenan dengan menggunakan lembar observasi sebagai
berikut:

112
Lembar Obsevasi : Observasi Persiapan Pemanenan

No. Item Pertanyaan Observasi Hasil Observasi


1. Apakah peternakan tersebut melakukan
perlakukan terhadap ayam pedaging
sebelum dipanen?

2. Bagaimana peternakan terseut


melakukan perlakuan sebelum
pemanenan?

3. Persiapan apa yang dilakukan sebelum


pemanenan ayam pedaging berkaitan
dengan administrasi?

4. Peralatan apa saja yang perlu dilakukan


sebelum pemanenan?

113
Persiapan pemanenan ternak unggas pedaging dilakukan baik terhadap ternak yang akan
dipanen dengan suatu perlakuan maupun peralatan yang akan digunakan.

a. Perlakuan sebelum pemanenan

Kondisi yang perlu mendapat perhatian sebelum melakukan pemanenan adalah


segera menghentikan segala macam pemberian obat-obatan dan antibiotik minimal 5 -
14 hari sebelum hari pelaksanaan panen, tergantung jenis obat dan antibiotiknya.
Penghentian pemberian obat-obatan dilakukan agar dalam tubuh ternak unggas
pedaging yang dipanen hanya mengandung residu atau sisa obat-obatan serendah
mungkin. Dengan demikian, ternak unggas pedaging hasil panen yang merupakan
sumber pangan hewani sudah aman dikonsumsi, dapat dikategorikan terbebas dari
sisa bahan kimia obat-obatan dan antibiotik.

b. Penyiapan Peralatan pemanenan

Saat ini, panen ayam pedaging di Indonesia masih dilakukan secara manual, yaitu
pekerja menangkap kaki ayam menggunakan kedua belah tangan. Secara umum,
peralatan yang diperlukan dan harus tersedia saat pemanenan ayam pedaging secara
manual adalah:

1). Penyekat kandang


Sesuai namanya, penyekat kandang digunakan untuk menyekat kandang.
Umumnya terbuat dari bambu atau kawat atau bisa menggunakan terpal atau
plastik tebal. Penyekat ini berfungsi untuk memperkecil ruang kandang sehingga
membatasi ruang gerak ternak. Ruang gerak ternak yang terbatas diharapkan
dapat mempermudah proses penangkapan ayam. Sebagai contoh, dalam satu
kandang dengan kapasitas 2.500 ekor ayam pedaging biasanya sekali sekat untuk
500 ekor ayam.

114
114
(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2014)

Gambar 31. Penyekat kandang dari terpal

2). Keranjang/krat/keramba
Keranjang terbuat dari plastik sangat umum digunakan, harga relatif murah karena
tidak cepat rusak sehingga dapat digunakan berkali-kali panen bahkan bertahun-
tahun. Keranjang plastik mempunyai warna-warna cerah seperti merah, kuning
dan hijau berbentuk kotak persegi panjang. Fungsinya untuk menampung ayam
hasil tangkapan sekaligus sebagai wadah yang mempermudah pengangkutan.
Satu keranjang menampung sekitar 15 - 20 ekor ayam hidup tergantung besaran
ayam.

(Sumber : Dok. Elis Juariyah, 2011)

Gambar 32. Keranjang atau krat atau keramba

115
115
3). Potongan tali rafia
Teknik pemanenan ayam pedaging di Indonesia kadang kala memerlukan tali rafia.
Jadi, tali rafia ini tidak mutlak diperlukan. Potongan-potongan tali rafia diperlukan
kira-kira seukuran tali yang dapat mengikat lima buah kaki ayam sekaligus. Dalam
pelaksanannya, ayam yang telah berhasil ditangkap, selanjutnya sebelah kakinya
akan diikat disatukan bersama-sama dengan kaki ayam lainnya untuk dibawa ke
tempat penimbangan.

(Sumber : Dok. Elis Juariyah, 2011)

Gambar 33. Ikatan tali rafia

4). Timbangan
Timbangan berguna untuk mengetahui besarnya atau kuantitas hasil produksi. Ada
bermacam-macam timbangan yang dapat digunakan. Timbangan yang biasa
digunakan dalam pemanenan ayam pedaging adalah timbangan salter atau
timbangan gantung dengan kapasitas 50 kg.

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2008)

Gambar 34. Timbangan gantung

116
116
5). Kendaraan pengangkut dan surat jalan
Seandainya ayam hasil panen tidak diambil langsung oleh pembeli, maka peternak
harus mengantarkan ayam hidup ke tempat pembeli. Dalam keadaan ini, sebelum
panen berlangsung, peternak perlu mempersiapkan fasilitas berupa kendaraan
pengangkut. Kendaraan pengangkut dilengkapi dengan surat jalan digunakan
untuk membawa ayam hidup sampai ke tempat pembeli.

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2014)

Gambar 35. Kendaraan truk siap mengangkut ayam hasil panen

Kegiatan pemanenan berlangsung lancar dan efisien sesuai harapan, apabila


peralatan dipersiapkan secara matang. Kegiatan berikut rutin dilakukan oleh tenaga
kerja dalam mempersiapkan peralatan pemanenan, yaitu:

1). Mengidentifikasi atau pendataan terhadap peralatan yang diperlukan.


Adanya catatan/data mengenai jumlah dan jenis peralatan akan memudahkan
mengenali kesiapan peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan.
2). Melakukan pengecekan keberfungsian dan keamanan dari fasilitas dan peralatan.
Lengkapnya peralatan belum menandakan kesiapan. Peralatan itu perlu dicek
keberfungsiannya secara berkala. Agar pada saat kegiatan pemanen dapat
berlangsung lancar dan aman. Aman yang dimaksud disini adalah dari sisi ayam
yang dipanen maupun peralatannya.
3). Memperbaiki fasilitas dan peralatan yang rusak dan atau membeli fasilitas dan
peralatan yang tidak ada.
Fasilitas dan peralatan yang rusak dapat memperlambat atau bahkan
menghambat kegiatan pada saat panen. Oleh karena itu, sebelum pemanenan
berlangsung, sebaiknya fasilitas dan peralatan yang rusak segera diperbaiki. Untuk
peralatan yang tidak tersedia diusahakan segera diadakan baik dengan cara
membeli ataupun mencari ganti dengan peralatan lain yang fungsinya yang sama.
Pada saatnya panen, sebaiknya semua peralatan sudah tersedia dan berfungsi.

117
117
4). Merawat peralatan dan menyimpannya secara baik bila tidak digunakan
Perawatan dan penyimpanan dengan benar dapat memperpanjang umur dan
fungsi peralatan panen. Oleh karena itu, ketika tidak dipergunakan, peralatan
panen perlu dibersihkan dan disimpan secara benar.

c. Penyiapan administrasi pemanenan

1). Alat tulis


Alat tulis berguna untuk mencatat data yang diperlukan dan hasil penimbangan
ayam saat pemanenan.

2). Pencatatan (recording)


Data hasil pencatatan diperlukan untuk mengetahui data ayam selama
pemeliharaan dan mencatat hasil pemanenan.

3). Buku timbang


Buku timbang ini berupa selembar kertas yang berbentuk tabel berisi data
penimbangan seperti alamat farm/peternakan, data ayam yang dipanen seperti
kapan ayam dipanen, kandang mana yang dipanen, untuk siapa ayam dipanen,
berapa jumlah ayam yang dipanen, dan berapa ukuran bobot badan ayam yang
dipanen. Disamping itu, juga berisi total pemanenan/pengambilan ayam (ekor dan
kg), rata-rata bobot badan panen (kg/ekor), nomor kendaraan dan sopir yang
mengangkut ayam, orang yang menerima, peternaknya, penimbang, serta
catatan/keterangan pemanenan. Contoh format buku timbang pemanenan ayam
ras pedaging dapat dilihat pada Tabel 9.

4). DO (Drop Order)


DO sebagai tanda bukti pemesan dalam mengambil ayam pemanenan. DO
biasanya berisi peta lokasi, nama dan alamat farm/peternakan, nomor DO, waktu,
DO dibuat untuk siapa. Disamping itu, DO juga berisi atas nama siapa DO dibuat,
jenis, jumlah, berlaku tanggal, lokasi. alamat, nama yang dapat dikontak, dan
nomor telepon yang dapat dihubungi. Contoh format DO dapat dilihat pada Tabel
6.5.

118
118
Tabel 9. Contoh Format Data Penimbangan (Buku Timbang)

Tabel 10. Contoh Format DO (Drop Order)

PETA LOKASI Fahadha Farm No. DO :


Kantor: Tanggal :
Jalan Raya Jangari Km. 9 Kepada :
Cianjur

Atas Nama :
Jenis :
Jumlah :
Berlaku Tanggal :
Lokasi :

Alamat :

Kontak :
Telp. :

Keterangan: Hormat saya,

............................................

119
119
2. Menanya

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk meningkatkan
pemahaman Anda tentang persiapan pemanenan ternak unggas pedaging,
tanyakan kepada Bapak/Ibu Guru tentang hal-hal yang masih belum jelas!

3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba

a. Cari informasi dari berbagai sumber (internet, modul, buku – buku referensi,
atau sumber – sumber lain yang relevan) tentang persiapan pemanenan ternak
unggas pedaging!
b. Lakukan suatu proses persiapan pemanenan ternak unggas pedaging dengan
menggunakan lembar kerja sebagai berikut :

120
120
Lembar Kerja

Judul : Menyiapkan Pemanenan Ternak Unggas Pedaging


Tujuan : Siswa dapat menyiapkan pemanenan ternak
unggas pedaging baik ternak maupun
peralatannya.
Waktu : 2 JP @ 45 menit
Keselamatan Kerja :  Kenakan perlengkapan K3 (Wear pack, sepatu
boot, masker, sarung tangan)
 Hati-hati dan usahakan tetap membuat nyaman
ayam di kandang.
Alat dan Bahan :
Alat :  Peralatan pemanenan
Bahan :  ATK
 Buku timbang
 Recording pemeliharaan ayam
Langkah Kerja :
1. Bentuk kelompok kerja yang beranggotakan 3 – 5 orang!
2. Siapkan peralatan dan bahan yang digunakan untuk menyiapkan
pemanenan ternak unggas pedaging!
3. Lakukan perlakuan terhadap ayam pedaging dengan cara
menghentikan pemberian obat-obatan 5 – 14 minggu sebelum ayam
dipanen!
4. Siapkan perlengkapan administrasi yang diperlukan untuk pemanenan
seperti buku timbang dan DO!
5. Siapkan peralatan pemanenan ternak unggas pedaging yang meliputi
penyekat, tali rafia, timbangan, keramba!
6. Kembalikan peralatan yang telah digunakan pada tempatnya!
7. Catat hasil praktek persiapan pemanenan ternak unggas pedaging!

121
121
4. Mengolah Informasi/Mengasosiasi

Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek persiapan
pemanenan ternak unggas pedaging, lakukan analisis atau buatlah suatu
kesimpulan tentang :

a. Pelaksanaan persiapan pemanenan ternak unggas pedaging!


b. Perbedaan antara teori dengan praktek/lapangan pada persiapan pemanenan
ternak unggas pedaging!

5. Mengkomunikasikan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan informasi dan identifikasi serta


asosiasi yang telah Anda lakukan terhadap persiapan pemanenan ternak unggas
pedaging :

a. Buatlah laporan tertulis secara individu!


b. Buatlah bahan presentasi dan presentasikan di depan kelas secara kelompok!

C. Rangkuman

Persiapan pemanenan ternak unggas pedaging dilakukan baik terhadap ternak yang akan
dipanen dengan suatu perlakuan maupun peralatan yang akan digunakan. Perlakuan sebelum
pemanenan dilakukan dengan cara segera menghentikan segala macam pemberian obat-
obatan dan antibiotik minimal 5 - 14 hari sebelum hari pelaksanaan panen, tergantung jenis
obat dan antibiotiknya. Penghentian pemberian obat-obatan dilakukan agar dalam tubuh ternak
unggas pedaging yang dipanen hanya mengandung residu atau sisa obat-obatan serendah
mungkin. Dengan demikian, ternak unggas pedaging hasil panen yang merupakan sumber
pangan hewani sudah aman dikonsumsi, dapat dikategorikan terbebas dari sisa bahan kimia
obat-obatan dan antibiotik. Pada saat ini pemanenan ayam pedaging di Indonesia masih
dilakukan secara manual, yaitu pekerja menangkap kaki ayam menggunakan kedua belah
tangan. Secara umum, peralatan yang diperlukan dan harus tersedia saat pemanenan ayam
pedaging adalah penyekat ayam, krat, tali rafia, timbangan, buku timbang.

122
122
D. Tugas

Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek persiapan
pemanenan ternak unggas pedaging, maka :

1. Kemaslah data yang telah Anda peroleh dalam bentuk tabel tentang persiapan
pemanenan ayam pedaging!
2. Buatlah suatu perencanaan persiapan pemanenan ternak unggas pedaging
selama 1 periode pemeliharaan!

E. Penilaian Diri

Petunjuk :

Berilah tanda “√” sesuai dengan jawaban Anda!

1. Penilaian Sikap Spiritual

Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Total Skor

Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

123
123
2. Penilaian Sikap Spiritual

No. Pernyataan 1 2 3 4

1 Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan


2 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan
barang
4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan
5 Saya mengerjakan soal tanpa melihat jawaban teman yang
lain
Total Skor

Keterangan :
4 : Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

3. Penilaian Sikap Spiritual

Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Total Skor

Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang - kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

124
124
F. Ulangan

Kerjakan soal-soal berikut dengan jawaban singkat, jelas dan benar!

1. Jelaskan mengapa 5 – 14 hari sebelum pemanenan pemberian obat-obatan


ayam ras pedaging perlu diberhentikan! (Skor : 15)
2. Jelaskan fungsi dari beberapa peralatan berikut yang disiapkan sebelum
pemanenan :
a. Penyekat kandang (Skor : 10)
b. Keramba/krat (Skor : 10)
c. Tali rafia (Skor : 5)
d. Timbangan (Skor : 5)
3. Jelaskan keuntungan peternak sebagai penjual hasil panen ayam, apabila
menyediakan alat transportasi! (Skor : 15)
4. Jelaskan perbedaan antara buku timbang dengan DO! (Skor : 20)
5. Jelaskan 4 kegiatan rutin yang dilakukan oleh tenaga kerja dalam menyiapkan
peralatan sebelum pemanenan! (Skor : 20)

G. Refleksi

Setelah Anda mempelajari persiapan pemanenan ternak unggas pedaging, jawablah


pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1. Pertanyaan :
Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi persiapan pemanenan
ternak unggas pedaging?
Jawaban :

125
125
2. Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari materi persiapan pemanenan ternak unggas
pedaging?
Jawaban :

3. Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari materi persiapan pemanenan ternak unggas
pedaging?
Jawaban :

4. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam materi persiapan pemanenan ternak
unggas pedaging?
Jawaban :

5. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang dapat Anda kembangkan dalam materi persiapan
pemanenan ternak unggas pedaging?
Jawaban :

126
Kegiatan Belajar 3. Pelaksanaan Proses Pemanenan

Waktu : 3 pertemuan @ 5 jp = 15 jp @ 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum:

Setelah mempelajari materi ini, Siswa dapat melaksanakan proses pemanenan ternak unggas
pedaging.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

Setelah mempelajari materi proses pemanena ternak unggas pedaging, Siswa dapat:

1. Mengeluarkan peralatan kandang.


2. Menyekat kandang.
3. Menangkap ayam
4. Mengikat ayam
5. Menimbang ayam

B. Aktivitas Belajar Siswa

1. Mengamati

a. Baca dan pahami materi berikut tentang “Pelaksanaan Proses Pemanenan”


ternak unggas pedaging.
b. Perhatikan/simak tayangan video dan atau gambar tentang “Pelaksanaan
Proses Pemanenan” yang ditayangkan oleh Bapak/Ibu Guru.
c. Lihatlah langsung ke peternakan ayam pedaging dan lakukan wawancara
dengan penanggung jawab kandang atau tenaga kerja kandang tentang
pelaksanaan proses pemanenan dengan menggunakan lembar observasi
sebagai berikut :

127
Lembar Obsevasi : Observasi Pelaksanaan Proses Pemanenan

No. Item Pertanyaan Observasi Hasil Observasi


1. Bagaimana peternakan tersebut
melakukan penyekatan kandang dalam
pelaksanaan proses pemanenan ayam
pedaging?

2. Bagaimana peternakan tersebut


melakukan penangkapan ayam dalam
pelaksanaan proses pemanenan ayam
pedaging?

3. Bagaimana peternakan tersebut


melakukan pengikatan ayam dalam
pelaksanaan proses pemanenan ayam
pedaging?

4. Bagaimana peternakan tersebut


melakukan penimbangan ayam dalam
pelaksanaan proses pemanenan ayam
pedaging?

5. Bagaimana peternakan tersebut


memasukkan ayam ke dalam krat dalam
pelaksanaan proses pemanenan ayam
pedaging?

6. Bagaimana peternakan tersebut


melakukan pengangkutan ayam dalam
pelaksanaan proses pemanenan ayam
pedaging?

128
Pemanenan merupakan salah satu tahapan yang menentukan kualitas produk yang
dihasilkan. Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, pemanenan dapat menyebabkan ayam
yang ditangkap menjadi stress dan meronta-ronta bahkan ayam bisa mati. Penangkapan
yang kasar juga dapat mengakibatkan ayam sebagai produk akhir menjadi cedera dan
badannya mengalami luka atau memar. Pemanenan perlu dilakukan dengan benar untuk
menjaga produk yang dihasilkan, yaitu ayam hidup, tetap terjaga baik, tidak mengalami
stres dan tubuhnya tidak luka atau memar.

Adapun secara umum tahapan pemanenan ayam pedaging sebagai berikut :

a. Mengeluarkan peralatan kandang

Agar suasana kerja saat memanen ayam menjadi nyaman, pertama-tama keluarkan
peralatan kandang berupa tempat pakan dan minum sehingga tidak menghalangi saat
penangkapan ayam.

b. Menyekat kadang

Ayam digiring ke salah satu dinding atau sudut kandang. Pasang penyekat kandang,
sehingga membagi kandang menjadi beberapa ruang, misal tiga ruangan. Lakukan
secara bertahap agar ayam yang dipanen tidak lumpuh karena lemas. Hal ini perlu
dilakukan untuk menghindari ayam mati menumpuk (over lapping).

c. Menangkap ayam

Tangkap ayam pada kedua belah kakinya. Jangan menangkap ayam secara kasar
karena bisa menyebabkan memar, tulang sayap dan kaki patah bahkan bisa
menyebabkan ayam mati karena stres. Habiskan ayam dalam satu sekatan, jangan
pergunakan sistem tangkap pilih. Bagaimanapun tangkaplah ayam yang terdekat
terlebih dahulu, tidak memilih-milih ayam yang hendap ditangkap.

Pada saat memasukkan ayam yang akan ditimbang ke dalam keranjang lakukan
secara cermat dan tidak kasar, hal ini untuk mengurangi resiko banyaknya ayam yang
diapkir akibat sayap atau kaki yang patah sehingga mengakibatkan kerugian. Hindari
memasukan ayam dalam krat dengan cara melemparnya.

129
(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2014)

Gambar 36. Menangkap ayam saat pemanenan

d. Mengikat ayam

Ayam yang sudah ditangkap sejumlah 5 ekor, kemudian diikat dengan menggunakan
tali rafia.

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2014)

Gambar 37. Mengikat ayam, setiap ikatan berjumlah 5 ekor

e. Menimbang

Gunakanlah timbangan untuk menimbang ayam. Sebelum melakukan penimbangan


sebaiknya timbangan ditera terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya kesalahan
sehingga dapat merugikan peternak sendiri.

130
Ada dua cara penimbangan yang biasa dilakukan. Pertama, setelah ditangkap, ayam
dimasukan dalam keramba. Satu keramba kira-kira berisi 8-15 ekor ayam, tergantung
besarnya. Ayam ditimbang dengan kerambanya. Tentu saja berat ayam adalah berat
keramba ketika ditimbang bersama 15 ekor ayam dikurangi berat keramba ketika
ditimbang kosong. Berat rata-rata per ekor didapatkan dengan membagi nilai yang
didapat dengan banyaknya ayam (lima belas ekor).

Cara penimbangan kedua adalah melakukan penimbangan sebelum ayam dimasukan


dalam keramba. Setelah ditangkap, ayam diikat sebelah kakinya bersama-sama
hingga lima ekor menggunakan tali rafia, kemudian dilakukan penimbangan dengan
menggantungkan tali rafia pada timbangan gantung. Untuk mengurangi penderitaan
ayam, cara penimbangan gantung ini, sebaiknya dilakukan tidak terlalu lama. Hal lain,
hindari penimbangan pada waktu terik matahari yakni sekitar jam 12 - 14 siang, yang
dapat menyebabkan tingkat stres ayam memuncak sehingga banyak ayam yang lemas
bahkan mati.

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2014)

Gambar 38. Menimbng ayam

131
(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2014)

Gambar 39. Memikul Ayam ke truk

f. Memasukkan ayam kedalam krat

Pada saat memasukkan ayam yang akan ditimbang ke dalam keranjang lakukan
secara cermat dan tidak kasar, hal ini untuk mengurangi resiko banyaknya ayam yang
diapkir akibat sayap atau kaki yang patah sehingga mengakibatkan kerugian. Hindari
memasukan ayam dalam krat dengan cara melemparnya.

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2014)

Gambar 40. (a). Ayam dimasukkan ke dalam krat, (b). Ayam sudah masuk ke dalam
krat

132
g. Mencatat dan menghitung total ternak unggas pedaging dan berat keseluruhan

Catatlah semua hal dari awal seperti jumlah ayam yang ditangkap dan akan ditimbang
dan juga hasil penimbangan, sehingga data yang dihasilkan akan akurat. Lakukan cek
ulang setelah penangkapan selesai juga terhadap hasil data timbangan yang telah
didapatkan. Karena jika satu timbangan saja terlewatkan karena faktor kelalaian,
kerugian yang diderita peternak setara dengan 8-15 ekor ayam. Maka dari itu,
konsentrasi yang tinggi saat menjalankan aktivitas pemanenan perlu diperhatikan.

(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2014)

Gambar 41. Mencatat hasil pemanenan

h. Pengangkutan

Setelah semua data benar dan sesuai dengan surat jalan pengiriman, barulah
kendaraan pengangkut ayam boleh diizinkan keluar meninggalkan lokasi. Sebaiknya,
pengiriman ayam dilakukan pada pagi atau sore hari agar tidak terlalu panas, untuk
mengurangi resiko akibat transportasi sekecil mungkin. Pengangkutan atau pengiriman
ayam pedaging menggunakan keramba sebagai wadahnya. Untuk menjaga kualitas
ayam selama pengangkutan, sebaiknya keramba tidak berisi ayam terlalu penuh,
sekitar 8 – 15 ekor saja. Tinggi keramba masih memungkinkan ayam berdiri. Keramba
ditumpuk secara teratur dalam kendaraan terbuka agar ayam cukup mendapat
ventilasi udara.
133
Pada pengangkutan, kesejahteraan ayam perlu mendapat perhatian. Bagaimana pun
yang diangkut adalah mahluk hidup. Berikut adalah resiko yang umum terjadi dari
pengiriman ayam menggunakan kendaraan:

1). Penyusutan bobot badan


Hal ini terjadi karena ayam mengeluarkan kotorannya selama perjalanan dan
susutnya air tubuh melalui penguapan sebagai akibat suhu lingkungan yang
panas. Oleh karena itu apabila waktu pengangkutan ayam dalam keramba terlihat
kepanasan, sebaiknya diberi percikan air untuk mengurangi cekaman panas.

2). Kematian ternak


Kematian selama transportasi, umumnya terjadi karena keramba diisi terlalu padat,
kondisi ayam yang kurang sehat, kepanasan waktu transportasi dan penanganan
yang kurang baik waktu perjalanan.

3). Kerusakan bagian-bagian tubuh


Persentase kerusakan bagian tubuh yang paling besar yaitu waktu terjadi
transportasi yang kurang hati- hati. Kerusakan bagian tubuh secara keseluruhan
biasanya sekitar 9 – 12% untuk sekali pengangkutan. Selama dalam transportasi
ayam dalam keramba atau krat harus mendapat ventilasi yang cukup. Apabila
ventilasi tidak cukup biasanya menimbulkan angka kematian cukup tinggi.

2. Menanya

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk meningkatkan
pemahaman Anda tentang pelaksanaan proses pemanenan ternak unggas
pedaging, tanyakan kepada Bapak/Ibu Guru tentang hal-hal yang masih belum jelas!

3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba

a. Cari informasi dari berbagai sumber (internet, modul, buku – buku referensi,
atau sumber – sumber lain yang relevan) tentang pelaksanaan proses
pemanenan ternak unggas pedaging!
b. Lakukan suatu pelaksanaan proses pemanenan ternak unggas pedaging
dengan menggunakan lembar kerja sebagai berikut :

134
Lembar Kerja

Judul : Melakukan Proses Pemanenan Ternak Unggas


Pedaging
Tujuan : Siswa dapat melakukan proses pemanenan ternak
unggas pedaging.
Waktu : 4 JP @ 45 menit
Keselamatan Kerja :  Kenakan perlengkapan K3 (Wear pack, sepatu
boot, masker, sarung tangan)
 Hati-hati dan usahakan tetap membuat nyaman
ayam di kandang.
Alat dan Bahan :
Alat :  Penyekat kandang
 Krat/keramba
 Tali rafia
 Timbangan
 Alat transportasi (bila diperlukan)
Bahan :  Ayam ras pedaging siap panen (fase finisher)
 Recording pemeliharaan ayam
 Buku timbang
 DO
Langkah Kerja :
1. Bentuklah kelompok kerja yang beranggotakan 3 – 5 orang!
2. Siapkan peralatan dan bahan untuk melaksanakan proses pemanenan
ayam ras pedaging!
3. Keluarkan peralatan kandang terlebih dahulu !
4. Sekatlah kandang dengan menggunakan terpal sehingga memudahkan
dalam penangkapan ayam!
5. Tangkaplah ayam dengan cara memegang kakinya, hindari perlakuan
kasar!
6. Ikatlah setiap 5 ekor ayam dengan menggunakan ikatan tali rafia yang
sdah disiapkan!
7. Timbang ayam yang telah diikat setiap ikat atau 3 ikat sekaligus!
8. Sebelum menimbang, lihatlah posisi jarum timbangan, apakah sudah di
posisi 0!
9. Masukkan ayam ke dalam tempat (krat). Isilah setiap krat kurang lebih
15 ekor (jangan diisi terlalu padat) !
10. Bawa dan muatkan krat berisi ayam ke atas truk pengangkut!

135
4. Mengolah Informasi/Mengasosiasi

Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek pelaksanaan
proses pemanenan ternak unggas pedaging, lakukan analisis atau buatlah suatu
kesimpulan tentang:

a. Pelaksanaan pelaksanaan proses pemanenan ternak unggas pedaging!


b. Perbedaan antara teori dengan praktek/lapangan pada pelaksanaan proses
pemanenan ternak unggas pedaging!

5. Mengkomunikasikan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan informasi dan identifikasi serta


asosiasi yang telah Anda lakukan terhadap pelaksanaan proses pemanenan ternak
unggas pedaging:

a. Buatlah laporan tertulis secara individu!


b. Buatlah bahan presentasi dan presentasikan di depan kelas secara kelompok!

C. Rangkuman

Pemanenan merupakan salah satu tahapan yang menentukan kualitas produk yang dihasilkan.
Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, pemanenan dapat menyebabkan ayam yang ditangkap
menjadi stress dan meronta-ronta bahkan ayam bisa mati. Penangkapan yang kasar juga
dapat mengakibatkan ayam sebagai produk akhir menjadi cedera dan badannya mengalami
luka atau memar. Pemanenan perlu dilakukan dengan benar untuk menjaga produk yang
dihasilkan, yaitu ayam hidup, tetap terjaga baik, tidak mengalami stres dan tubuhnya tidak luka
atau memar. Secara umum tahapan pemanenan ayam ras pedaging adalah mengeluarkan
peralatan kandang dari dalam kandang, menyekat kandang, menangkap ayam, mengikat
ayam, menimbang ayam, memasukkan kandang kedalam keramba, dan pengangkutan ayam
sesuai tujuan.

136
D. Tugas

Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek pelaksanaan
proses pemanenan ternak unggas pedaging, maka :

1. Kemaslah data yang telah Anda peroleh dalam bentuk tabel tentang
pelaksanaan proses pemanenan!
2. Buatlah suatu perencanaan pelaksanaan proses pemanenan ternak unggas
pedaging!

E. Penilaian Diri

Petunjuk :

Berilah tanda “√” sesuai dengan jawaban Anda!

1. Penilaian Sikap Spiritual

Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Total Skor

Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

137
2. Penilaian Sikap Spiritual

No. Pernyataan 1 2 3 4

1 Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan


2 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan
barang
4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan
5 Saya mengerjakan soal tanpa melihat jawaban teman yang
lain
Total Skor

Keterangan :
4 : Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

3. Penilaian Sikap Spiritual

Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Total Skor

Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang - kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

138
F. Ulangan

Kerjakan soal-soal berikut dengan jawaban singkat, jelas dan benar!

1. Jelaskan mengapa dalam pelaksanaan proses pemanenan perlu dilakukan


dengan baik dan menghindari perlakuan kasar! (Skor : 10)
2. Jelaskan mengapa dalam pelaksanaan proses pemanenan peralatan kandang
perlu dikeluarkan dari dalam kandang! (Skor : 5)
3. Jelaskan bagaimana cara melakukan penyekatan kandang untk pemanenan!
(Skor : 10)
4. Jelaskan bagaimana cara menangkap ayam agar ayam tetap nyaman, tidak
stress, dan tidak cidera! (Skor : 10)
5. Jelaskan bagaimana cara mengikat ayam yang baik! (Skor : 10)
6. Jelaskan bagaimana cara menimbang ayam dengan menggunakan timbangan
gantung! (Skor : 10)
7. Jelaskan mengapa ayam dalam pengangkutan/transportasi mengalami
penyusutan bobot badan! (Skor : 5)
8. Jelaskan apa yang anda lakukan apabila ayam dalam pengangkutan terlihat
kepanasan! (Skor : 10)
9. Jelaskan mengapa ayam dalam pengangkutan memungkinkan terjadi
kematian! (Skor : 5)
10. Jelaskan apa yang anda lakukan untuk mengurangi terjadinya kematian ayam
dalam pengangkutan! (Skor : 10)
11. Jelaskan mengapa ayam dalam pengangkutan memungkinkan terjadi bagian-
bagian tubuh ayam rusak! (Skor : 5)
12. Jelaskan apa yang Anda lakukan untuk menghindari/mengurangi terjadinya
bagian-bagian tubuh yang rusak akibat dalam pengangkuan! (Skor : 10)

139
G. Refleksi

Setelah Anda mempelajari pelaksanaan proses pemanenan ternak unggas pedaging, jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1. Pertanyaan :
Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi pelaksanaan proses
pemanenan ternak unggas pedaging?
Jawaban :

2. Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari materi pelaksanaan proses pemanenan
ternak unggas pedaging?
Jawaban :

3. Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari materi pelaksanaan proses pemanenan ternak
unggas pedaging?
Jawaban :

140
4. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam materi pelaksanaan proses
pemanenan ternak unggas pedaging?
Jawaban :

5. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang dapat Anda kembangkan dalam materi pelaksanaan proses
pemanenan ternak unggas pedaging?
Jawaban :

141
Kegiatan Belajar 4. Perhitungan Hasil Pemanenan

Waktu : 3 pertemuan @ 5 jp = 15 jp @ 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum :

Setelah mempelajari materi ini, Siswa dapat menghitung hasil pemanenan ternak unggas
pedaging.

Tujuan Pembelajaran Khusus :

Setelah mempelajari materi perhitungan hasil pemanena ternak unggas pedaging, Siswa
dapat:

1. Menganalisis data pemanenan ternak unggas pedaging


2. Menghitung hasil teknis pemanenan ternak unggas pedaging

B. Aktivitas Belajar Siswa

1. Mengamati

a. Baca dan pahami materi berikut tentang “Perhitungan Hasil Pemanenan” ternak
unggas pedaging.
b. Perhatikan/simak tayangan video dan atau gambar tentang “Perhitungan Hasil
Pemanenan” yang ditayangkan oleh Bapak/Ibu Guru.
c. Lihatlah langsung ke peternakan ayam pedaging dan lakukan wawancara
dengan penanggung jawab kandang atau tenaga kerja kandang tentang
perhitungan hasil pemanenan dengan menggunakan lembar observasi sebagai
berikut :

142
Lembar Obsevasi : Observasi Perhitungan Hasil Pemanenan

No. Item Pertanyaan Observasi Hasil Observasi


1. Apa saja yang dihitung oleh peternakan
tersebut berkaitan dengan hasil
pemanenan ayam ras pedaging?

2. Bagaimana cara peternakan tersebut


melakukan perhitungan terhadap hasil
pemanenan ayam pedaging?

143
a. Data Hasil Pemanenan

Anda perhatikan Tabel 11. adalah suatu data hasil pencatatan pada satu periode
pemeliharaan dari suatu farm/peternakan.

Tabel 11. Recording Pemeliharaan Ayam Ras Pedaging

Nama Farm/Kota : Fahadha Farm Tgl. Menetas : 29 Sept. 2014


Penanggung Jawab : Iim Tgl. Penerimaan : 30 Sept. 2014
Kandang : Fahadha 1 Jumlah DOC : 12.750 ekor
Periode : 5 Rata2 BB DOC : 39 gram/ekor
Strain : KMS (Kerta Mulya
Sejahtera)

Ransum Vitamin/
Minggu/ Tgl. Mati Sisa
Obat2an/ Keterangan
Hari Ke (ekor) (ekor) Jenis Zak/kg Vaksinasi
1 30/09 7 12.743 PSt 1 Vit./Obat
2 01/10 42 12.701 PSt 3 Obat/Vit.
3 02/10 36 12.665 PSt 4 Obat/Vit.
I
4 03/10 69 12.596 PSt 6 Vaksin ND
5 04/10 30 12.566 PSt 6 Air putih
6 05/10 23 12.543 PSt 6 Air putih
7 06/10 15 12.528 PSt 6 Air putih
Total 222 12.528 32 BB : 150 g/ekor
8 07/10 13 12.515 PSt 7 Air putih
9 08/10 12 12.503 PSt 10 Air putih
10 09/10 12 12.491 PSt 13 Vita Stress
II
11 10/10 10 12.481 PSt 12 Air putih
12 11/10 15 12.466 PSt 12 Air putih
13 12/10 15 12.451 St 14 Vaksin
Gumboro
14 13/10 13 12.438 St 14 Air putih
Total 90 12.438 89 BB : 400 g/ekor
15 14/10 12 12.426 St 17 Air putih
16 15/10 13 12.413 St 19 Air putih
17 16/10 15 12.398 St 20 Vita Stress
III
18 17/10 14 12.384 St 21 Vita Stress
19 18/10 18 12.366 St 21 Vita Stress
20 19/10 14 12.352 St 24 Air putih
21 20/10 14 12.338 St 24 Air putih
Total 100 12.338 146 BB : 800 g/ekor
22 21/10 15 12.323 St 24 Air putih
23 22/10 13 12.310 St 24 Air putih
24 23/10 14 12.296 St 26 Air putih

144
Ransum Vitamin/
Minggu/ Tgl. Mati Sisa
Hari Ke Obat2an/ Keterangan
(ekor) (ekor) Jenis Zak/kg Vaksinasi
IV 25 24/10 13 12.283 St 27 vitamin
26 25/10 14 12.269 St 19 vitamin
27 26/10 18 12.251 St 12 vitamin
28 27/10 17 12.234 St 10 Air putih
Total 104 12.234 142 BB : 1.200 g/ekor
29 28/10 10 12.224 St 8 Air putih
30 29/10 7 12.217 St 4 Air putih
31 30/10 6 12.211 St 5 Air putih
V
32 31/10 5 12.206 St 3 Air putih
33 01/11 6 12.200 St 4 Air putih
34 02/11 6 12.194 St 2 Air putih
35 03/11 8 12.186 St
Total 48 12.186 26 BB : 1.700 g/ekor
564 12.186 435

Hasil Penjualan :

Tahap Ke Tanggal Jumlah (ekor) Jumlah (kg)

1. 24 Oktober 2014 2.700 2762,6


2. 25 Oktober 2014 2.940 3.011,2
3. 25 Oktober 2014 1.440 1.491,6
4. 26 Oktober 2014 1.304 1.500,0
5. 28 Oktober 2014 1920 2.701,6
6. 30 Oktober 2014 390 566,4
7. 01 November 2014 720 1.132,6
8. 02 November 2014 400 665,0
9. 04 November 2014 255 294,0
10. 04 November 2014 45 31,6
Jumlah ayam terjual 12.094 ekor 14.156,6kg

Perhitungan :
1. Total ayam mati : 564 ekor.
2. Total pakan yang dihabiskan : 435 zak = 21.750 kg.
3. Total ayam terjual : 12.323 ekor.
4. Total BB ayam terjual : 14.156,6 kg.

145
b. Data Hasil Pemanenan

Berdasarkan data pada Tabel 11., hitung hasil pemanenan ayam ras pedaging
tersebut yang meliputi :

1). % mortalitas
2). % ayam hidup
3). Rata-rata bobot badan akhir/panen
4). Rata-rata pertumbuhan/pertambahan bobot badan
5). Konsumsi pakan
6). FCR
7). Lama pemeliharaan
8). Rata-rata umur panen
9). Kepadatan
10). Indeks prestasi broiler

2. Menanya

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk meningkatkan
pemahaman Anda tentang perhitungan hasil pemanenan ternak unggas pedaging,
tanyakan kepada Bapak/Ibu Guru tentang hal-hal yang masih belum jelas!

3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba

a. Cari informasi dari berbagai sumber (internet, modul, buku – buku referensi,
atau sumber – sumber lain yang relevan) tentang perhitungan hasil pemanenan
ternak unggas pedaging!
b. Lakukan perhitungan hasil pemanenan ternak unggas pedaging dengan
menggunakan lembar kerja sebagai berikut :

146
Lembar Kerja

Judul : Menghitung Hasil Pemanenan Ternak Unggas


Pedaging
Tujuan : Siswa dapat menghitung hasil pemanenan ternak
unggas pedaging berdasarkan bobot badan atau
jumlah ayam terjual dan harga jual ayam.
Waktu : 3 JP @ 45 menit
Keselamatan Kerja :  Hati-hati dan teliti dalam menghitung hasil
panen ayam.
Alat dan Bahan :
Alat :  ATK
 Kalkulator
Bahan :  Recording pemeliharaan ayam
Langkah Kerja :
1. Bentuk kelompok kerja yang beranggotakan 3 – 5 orang!
2. Siapkan peralatan dan bahan untuk menghitung hasil pemanenan
ayam pedaging!
2. Siapkan data hasil pemanenan ayam pedaging?
3. Hitung :
a. Jumlah ayam yang terjual (ekor dan kg)
b. Rata-rata bobot badan (kg/ekor)
c. Harga jual ayam (Rp/ekor atau Rp/kg)
d. Jumlah konsumsi pakan (kg)
e. FCR
f. IP
4. Catat hasil praktek perhitungan hasil pemanenan ayam ras pedaging
tersebut!

147
4. Mengolah Informasi/Mengasosiasi

Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek perhitungan
hasil pemanenan ternak unggas pedaging, lakukan analisis atau buatlah suatu
kesimpulan tentang :

a. Pelaksanaan perhitungan hasil pemanenan ternak unggas pedaging!


b. Perbedaan antara teori dengan praktek/lapangan pada perhitungan hasil
pemanenan ternak unggas pedaging!

5. Mengkomunikasikan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan informasi dan identifikasi serta


asosiasi yang telah Anda lakukan terhadap perhitungan hasil pemanenan ternak
unggas pedaging :

a. Buatlah laporan tertulis secara individu!


b. Buatlah bahan presentasi dan presentasikan di depan kelas secara kelompok!

C. Rangkuman

Perhitungan hasil pemanenan meliputi : % mortalitas, % ayam hidup, rata-rata bobot badan
akhir/panen, rata-rata pertumbuhan/pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, FCR, lama
pemeliharaan, rata-rata umur panen, kepadatan, Indeks prestasi broiler .

148
D. Tugas

Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek perhitungan hasil
pemanenan ternak unggas pedaging, maka :

1. Kemaslah data yang telah Anda peroleh dalam bentuk tabel tentang
perhitungan hasil pemanenan!
2. Buatlah suatu perencanaan perhitungan hasil pemanenan ternak unggas
pedaging!

E. Penilaian Diri

Petunjuk :

Berilah tanda “√” sesuai dengan jawaban Anda!

1. Penilaian Sikap Spiritual

Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Total Skor

Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

149
2. Penilaian Sikap Spiritual

No. Pernyataan 1 2 3 4

1 Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan


2 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan
barang
4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan
5 Saya mengerjakan soal tanpa melihat jawaban teman yang
lain
Total Skor

Keterangan :
4 : Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

3. Penilaian Sikap Spiritual

Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Total Skor

Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang - kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

150
F. Ulangan

Kerjakan soal-soal berikut dengan jawaban singkat, jelas dan benar!

Diketahui data dari suatu farm ayam pedaging :


1. Populasi DOC awal 7650 ekor dengan rata-bobot badan 38 gram/ekor.
2. Angka kematian (ekor) berturut-turut untuk minggu I – V adalah 50, 26, 21, 22
dan 51.
3. Konsumsi pakan (zak) berturut-turut untuk minggu I – V adalah 20, 51, 82,
120, dan 78
4. Rata-rata bobot badan (gram/ekor) pada akhir minggu I – V adalah 140, 360,
750, 1200 dan 1470
5. Pemanenan dilakukan 3 kali pada saat ke 34, 35, dan 36

Pertanyaan :
1. Hitunglah pada masing-masing minggu (minggu I, II, III, fase starter, minggu
IV, V, fase finisher dan selama pemeliharaan!
a. % mortalitas
b. Rata-rata konsumsi pakan (g/ekor)
c. Rata-rata bobot badan (g/ekor)
d. FCR
e. Index Performans Broiler
2. Buatlah tabel hasil perhitungan tersebut!
3. Bagaimana performans ayam pedaging tersebut? Apa kesimpulan Anda?

151
G. Refleksi

Setelah Anda mempelajari perhitungan hasil pemanenan ternak unggas pedaging, jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1. Pertanyaan :
Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi perhitungan hasil
pemanenan ternak unggas pedaging?
Jawaban :

2. Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari materi perhitungan hasil pemanenan ternak
unggas pedaging?
Jawaban :

3. Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari materi perhitungan hasil pemanenan ternak
unggas pedaging?
Jawaban :

152
4. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam materi perhitungan hasil pemanenan
ternak unggas pedaging?
Jawaban :

5. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang dapat Anda kembangkan dalam materi perhitungan hasil
pemanenan ternak unggas pedaging?
Jawaban :

153
BAGIAN 3. PENUTUP

Buku Teks Siswa SMK/MAK “Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2” ini merupakan salah satu
bahan ajar berbentuk buku sebagai acuan atau referensi dalam pelaksanaan pembelajaran siswa
SMK/MAK kelas XI semester 2 Paket Keahlian Agribisnis Ternak Unggas.

Penyusunan Buku Teks Siswa SMK/MAK “Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2” ini mengacu
pada Kurikulum 2013 Paket Keahlian Agribisnis Ternak Unggas baik pada konsep kurikulum,
struktur kurikulum maupun silabus, dengan menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik dan
penilaian otentik. Buku teks ini bersifat fleksibel yang dapat mengarahkan pembaca untuk dapat
mengembangkan metode, strategi dan teknis pelaksanaan pembelajaran secara efektif, kreatif dan
inovatif, sesuai dengan kebutuhan siswa dan kurikulum 2013 yang APIK (Afektif, Produktif, Inovatif,
Kreatif). Diharapkan pula buku teks dan hasil pengembangan selanjutnya dapat mencapai tujuan
program, selaras dengan target pengembangan buku teks dalam menunjang pelaksanaan
pembelajaran yang bermutu dan tepat sasaran.

Buku Teks Siswa SMK/MAK “Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2” ini diharapkan dapat
digunakan dan diaplikasikan dalam pelaksanaan pembelajaran siswa SMK/MAK kelas XI semester
2 Paket Keahlian Agribisnis Ternak Unggas, sehingga siswa diharapkan akan memiliki kompetensi
yang menjadi tuntutan kurikulum 2013. Akhirnya buku teks ini diharapkan akan semakin reliable
dan applicable untuk kegiatan pembelajaran sejenis di masa yang akan datang.

154
GLOSARIUM

Broiler : ayam ras pedaging.

Desinfektan : bahan untuk mendesinfeksi kandang, peralatan, dan lingkungannya

Isolasi : pemisahan ayam yang sakit dari yang sehat yang bertujuan untuk
menghindari penularan penyakit dari ternak yang sakit ke ternak yang sehat
dan memudahkan pengobatan.

Obat :

Sanitasi : suatu usaha pencegahan terhadap penyakit dengan cara menghilangkan atau
mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dalam rantai perpindahan
penyakit tersebut.

Vaksinasi : salah satu usaha/cara pencegahan penyakit yang biasanya disebabkan oleh virus.

155
INDEKS

A P

Antibiotik, 160 Pemanenan, 70, 97, 98, 99, 100, 102, 103,
107, 113, 114, 128, 129, 130, 137, 143,
B 144, 145, 147, 159, 160

Broiler, 6, 7, 10, 20, 67, 69, 73, 156, 158, R


159, 160
Recording, 64, 67, 69, 73, 145, 159, 160
C
S
Catatan, 159, 160
Sanitasi, 10, 11, 158, 159, 160
D
Subcutan, 22, 159, 160
Desinfektan, 14, 15, 52, 158, 159, 160
U
DOC, 11, 21, 61, 66, 67, 70, 72, 73, 79, 88,
145, 159, 160 Unggas Pedaging, 1, 2, 3, 8, 9, 11, 39, 40,
84, 155, 159, 160
F
V
Feed Conversion Ratio, 64, 87, 88, 159, 160
Vaksin, 19, 20, 21, 52, 73, 145, 159, 160
Feed Intake, 86, 159, 160
Vaksinasi, 18, 19, 20, 22, 23, 48, 67, 73, 145,
I 158, 159, 160

Isolasi, 17, 158, 159, 160

Obat, 41, 42, 73, 145, 156, 158, 159, 160

156
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2004. Important Poultry Diseases. The Netherlands: Intervet International B.V.
Boxmeer Holland.

Anonimus. 2000. Indeks Obat Hewan Indonesia. Edisi IV. ASOHI dan Ditjen Produksi Peternakan.
Jakarta: Departemen Pertanian.

Austic, R.E. and M.C. Nesheim. 1990. Poultry Production. 13th Ed. Philadelphia: Lea and Febiger.

Bambang, S. 2003. Agribisnis Ayam Ras. Jakarta: PT. Penerbar Swadaya.

Baraniah, M. A. 2009. Mewaspadai Penyakit Berbahaya pada Hewan dan Ternak. Cetakan 1.
Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Fadilah, R. dan A. Polana. 2004. Aneka Penyakit pada Ayam dn Cara Mengatasinya. Cetakan 1.
Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka.

Fadillah, R. 2004. Panduan Mengelola Peternakan Ayam Broiler Komersial. Jakarta:


AgroMedia Pustaka.

Hardjosworo, P.S. dan Rukmiasih. 2000. Meningkatkan Produksi Daging. Unggas.


Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Jayanata, C. E. dan B. Harianto. 2011. 28 Hari Panen Ayam Broiler. Cetakan 1. Jakarta:
AgroMedia Pustaka.

Kartasudjana, R. 2004. Manajemen Ternak Unggas. Bahan Ajar. Fakultas Peternakan. Bandung:
Universitas Padjadjaran.

Mulyantono, B., dan Isman. 2008. Bertahan di Tengah Krisis (Success Story). PT. Agro Media
Pustaka. Jakarta.

North, M.O. and D.D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. 3rd Ed. New York: Van
nostrand Reinhold.

Nugroho, C. P.. 2008. Agribisnis Ternak Unggas. Buku Teks Pelajaran. Direktorat Pembinaan
SMK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Nuroso. 2009. Panen Ayam Pedaging dengan Produksi 2x Lipat. Cetakan 1. Jakarta: PT. Penebar
Swadaya.

Nuryanto. 2009. Manajemen Pemeliharaan Broiler Modern. Materi Diklat. Cianjur: PPPPTK
Pertanian.

Rahayu, I., T. Sudaryani, dan H. Santoso. 2011. Penduan Lengkap Ayam. Cetakan 1. Jakarta:
Penebar Swadaya.

Rasyaf, M. 2002. Manajemen Peternakan Ayam Broiler. Jakarta: PT. Penebar


Swadaya.

Rasyaf, M. 2002. Beternak Ayam Pedaging. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Rasyaf, M. 2005. Beternak Ayam Pedaging. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

157
Setyono, D. J. dan M. Ulfah. 2012. 7 Jurus Sukses Menjadi Peternak Ayam Ras Pedaging.
Cetakan 2. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Susilorini, T.E., M. E. Sawitri dan Muharlien. 2008. Budidaya 22 Ternak Potensial. Jakarta: PT.
Penebar Swadaya.

Tabbu, C. R. 2009. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya, Penyakit Asal Parasit, Non Infeksius,
dan Etiologi Kompleks. Vol. 2. Yogyakarta: Kanisius.

Toundeur, W. J. 2004. General Poultry Health. International Course on Poultry Husbandry. The
Netherlands: PTC+ Barneveld.

158
Milik Negara
Tidak Diperdagangkan

Buku teks siswa SMK/MAK "Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2" ini
disusun untuk membantu siswa dalam mempelajari dan memahami konsep
Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2 sesuai kompetensi dasar yang
diharapkan dalam kurikulum 2013. Buku ini terdiri dari dua kegiatan belajar
yang disusun secara runut mengikuti struktur kompetensi dasar yang terdiri
dari : tujuan pembelajaran, aktivitas belajar siswa (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi/mengolah informasi,
mengkomunikasikan), rangkuman, tugas, penilaian diri, ulangan/uji
kompetensi, serta refleksi. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat dengan
mudah memahami dan mengaitkan konsep-konsep yang terdapat pada
masing-masing kegiatan belajar.

Pembahasan pada setiap kegiatan belajar dalam buku teks siswa ini,
selalu diawali dengan proses dan aktivitas yang harus dikerjakan siswa
(Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2 sebagai inkuiri) baik dalam bentuk
pertanyaan kasus, kegiatan pengamatan, atau percobaan sederhana. Hal ini
diharapkan dapat memupuk keingintahuan siswa tentang topik yang akan
dibahas. Pembahasan dilanjutkan dengan penjelasan singkat topik tersebut
yang disertai ilustrasi dan penerapannya dalam kehidupan serta review dan
berpikir kritis. Diharapkan dengan model pengorganisasian pembelajaran
tersebut siswa mendapatkan kemudahan untuk melatih kompetensinya terkait
dengan mata pelajaranAgribisnis Ternak Unggas Pedaging 2.

Menjelang akhir kegiatan belajar diberikan renungan untuk penguatan


kecerdasan emosional dan afektif serta menyadari hakikat diri sebagai
makhluk Tuhan. Akhir kegiatan belajar berupa pertanyaan dan tugas, mulai
dari sekedar mengingat konsep, kemudian penerapan konsep, berpikir tingkat
tinggi, dan tugas proyek. Diharapkan dengan cara ini pada diri peserta didik
tumbuh kompetensi pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik sesuai
dengan yang diharapkan dalam pembelajaran Agribisnis Ternak Unggas
Pedaging 2.

Anda mungkin juga menyukai