Agribisnis Ternak Unggas SMK
Agribisnis Ternak Unggas SMK
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Buku Teks Siswa SMK/MAK “Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2” untuk siswa kelas XI
semester 2 ini membahas tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam suatu proses
budidaya atau produksi ternak unggas pedaging khusus pada penanganan kesehatan,
pencatatan (recording), dan pemanenan ternak unggas pedaging.
Buku Teks Siswa ini berkaitan dengan buku Siswa lain yang terdapat dalam paket keahlian
Agribisnis Ternak Unggas. Buku Siswa satu dengan yang lain saling mendukung. Dengan
mempelajari buku teks siswa Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2 ini, diharapkan siswa dapat
melakukan penanganan kesehatan, pencatatan (recording), dan pemanenan ternak unggas
pedaging secara benar, sehingga akan mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan yang
diharapkan.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari buku teks siswa “Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2” ini, Siswa harus
sudah memahami kompetensi pada Dasar Program Keahlian kelas X dan paket keahlian
Agribisnis Ternak Unggas kelas XI semeter 1 mata pelajaran :
1
C. Petunjuk Penggunaan
Agar siswa dapat berhasil dengan baik dalam menguasai Buku Siswa Agribisnis Ternak
Unggas Pedaging 2 ini, maka siswa diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan buku siswa
sebagai berikut :
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari buku teks siswa Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2 ini, Siswa dapat
melakukan proses produksi ternak unggas pedaging yang meliputi :
2
1. Melakukan penanganan kesehatan ternak unggas pedaging.
2. Melakukan pencatatan (recording) ternak unggas pedaging.
3. Melakukan pemanenan ternak unggas pedaging.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2
kelas XI semester 2 sebagai berikut :
3
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
4
F. Peta Konsep
5
BAGIAN 2. PEMBELAJARAN
Anda perhatikan Gambar 1.! Tampak pada gambar adalah gambar ayam ras pedaging (broiler)
yang sehat. Bayangkan apabila kondisi ini terjada pada ayam yang Anda pelihara. Tentunya Anda
senang melihatnya. Alhamdulillah.... rasa syukur kepada Allah SWT. yang telah menganugerahkan
kondisi kesehatan ayam. Tidak semua ayam yang dipelihara mempunyai kondisi kesehatan yang
baik ini. Tentunya Anda berharap kondisi baik ini akan berlangsung sampai akhir pemeliharaan,
sehingga jerih payah yang telah Anda lakukan terbayar dengan memungut dan menikmati hasilnya.
Bagaimana kalau Anda juga perhatikan Gambar 2.! Tampak pada gambar adalah gambar ayam
ras pedaging (broiler) yang mati akibat terserang penyakit. Hal ini merupakan suatu kondisi yang
sebaliknya. Tentu Anda sedih melihat kondisi tersebut. Marahkah Anda? Kesalkah Anda? Lantas,
Anda merasa bahwa Anda telah gagal ..... Sedih, marah, kesal, merasa gagal adalah wajar, namun
hal ini hendaknya hanya sebentar saja. Anda segara bangkit ...... berdo’a dan terus berusaha
bagaimana agar Anda dapat mengatasi masalah penyakit ini. Apa yang terpikir oleh Anda?
Mungkin Anda berpikir, bagaimana cara menjaga kesehatan ayam tersebut agar tetap sehat?
Bagaimana pula cara menangani ayam yang sudah terserang penyakit?
6
Nah, pada bab ini, Anda akan belajar tentang bagaimana melakukan penanganan penyakit pada
ternak unggas pedaging. Pada kegiatan belajar 1, Anda akan belajar tentang pencegahan
penyakit, sedang pada kegiatan belajar 2 Anda belajar pengobatan penyakit. Selamat mempelajari
materi ini ....... Sukses selalu ......
7
Kegiatan Belajar 1. Pencegahan Penyakit Ternak Unggas Pedaging
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, Siswa dapat melakukan pencegahan penyakit ternak unggas
pedaging melalui sanitasi, isolasi, dan vaksinasi.
Setelah mempelajari materi pencegahan penyakit ternak unggas pedaging, Siswa dapat:
1. Melakukan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya pada budidaya ternak unggas
pedaging.
2. Melakukan isolasi terhadap ternak unggas pedaging yang sakit.
3. Melakukan vaksinasi pada ternak unggas pedaging sesuai dengan program dan prosedur
vaksinasi.
1. Mengamati
a. Baca dan pahami materi berikut tentang “Pencegahan Penyakit Ternak Unggas
Pedaging”.
b. Perhatikan/simak tayangan video dan atau gambar tentang “Pencegahan
Penyakit Ternak Unggas Pedaging” yang ditayangkan oleh Bapak/Ibu Guru.
c. Lihatlah langsung ke peternakan ayam pedaging dan lakukan wawancara
dengan penanggung jawab kandang atau tenaga kerja kandang tentang
bagaimana peternakan tersebut melakukan pencegahan penyakit.
8
Lembar Observasi : Observasi Pencegahan Penyakit Ternak Unggas Pedaging
9
No. Item Pertanyaan Obsevasi Hasil Observasi
4. Bagaimana hasil dari pencegahan
penyakit yang telah dilakukan
peternakan?
Pencegahan terhadap penyakit pada ternak unggas pedaging dapat dilakukan dengan
cara sanitasi, isolasi dan vaksinasi.
10
Nah, kegiatan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya dimaksudkan untuk
menyiapkan kandang yang bersih dari kotoran dan bibit penyakit serta nyaman untuk
ditempati ternak unggas pedaging selama pemeliharaan mulai dari DOC hingga ayam
pedaging dipanen. Oleh karena itu, sanitasi kandang dilakukan jauh-jauh hari sebelum
penerimaan anak unggas pedaging. Pembersihan kandang, peralatan, dan
lingkungannya sangat penting terutama pada kandang unggas pedaging setelah
digunakan. Sebelum digunakan kembali untuk pemeliharaan ternak unggas pedaging
periode selanjutnya, kandang harus dikosongkan dan tidak digunakan selama sekitar
14 hari. Masa kosong atau istirahat kandang juga berfungsi memutus rantai kehidupan
bibit penyakit atau memutus siklus hidup virus dan bakteri yang tidak mati oleh
perlakuan sebelumnya. Banyak kasus berjangkitnya penyakit di suatu peternakan
karena tidak dilaksanakannya program kosong atau istirahat kandang atau kering
kandang dengan benar. Hal ini memberi kesempatan bibit penyakit tumbuh optimal
dan pada saatnya akan menimbulkan bibit penyakit. Tentunya Anda berharap bahwa
kondisi ini tidak akan terjadi pada peternakan Anda.
Lantas, bahan dan peralatan apa yang digunakan untuk melakukan sanitasi kandang,
peralatan, dan lingkungannya? Hal ini sudah Anda pelajari secara umum pada mata
pelajaran Dasar-dasar Pemeliharaan Ternak dan Dasar-dasar Kesehatan Ternak pada
saat kelas X, juga pada mata pelajaran Agribisnis Ternak Unggas Pedaging di kelas XI
semester 1. Masih ingatkah Anda tentang jenis-jenis bahan dan peralatan yang
digunakan untuk sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya? Salah satu bahan
dan peralatan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya dapat Anda lihat pada
Gambar 4.
11
(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2013)
Adapun cara mengoperasikan power sprayer adalah masukkan cairan kedalam tangki,
hidupkan mesin, atur jarak nosel dengan tanah sehingga penyemprotan lebih efektif,
dorong mesin dengan manual sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Setelah siap
baik bahan dan peralatannya, maka sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya
dilakukan.
12
1). Pembersihan Kotoran dan Litter
Kegiatan sanitasi selalu diawali dengan kegiatan pembersihan. Sebelumnya, aliran
listrik menuju kandang terlebih dahulu dimatikan. Tujuannya agar tidak terjadi
korsleting dari peralatan listrik yang terkena air. Pembersihan dilakukan dengan
cara menyapu, menyiram/menyemprot, menyikat/ menggosok. Bagian-bagian
yang dibersihkan meliputi lantai kandang, dinding kandang, langit-langit kandang,
tempat pakan dan tempat minum, tirai serta lingkungan kandang.
Kegiatan pembersihan kotoran dan litter dilakukan secepat mungkin. Hal ini
dimaksudkan agar pertumbuhan, perkembangan ataupun penyebaran bibit
penyakit yang ada setelah kegiatan pemeliharaan akan berkurang atau bahkan
akan terputus. Secara teknis kegiatan pembersihan kotoran litter dimulai dengan
cara mengeluarkan semua tempat pakan dan tempat minum yang berada dalam
kandang, kemudian mengumpulkan kotoran dan litter pada ujung atau tepi
kandang dan memasukkannya kedalam karung, sampai kotoran dan litter
tersebut bersih.
13
(Sumber : Dokumentasi Tutik Nuryati, 2008)
14
(Sumber : Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013)
4). Pengapuran
Kegiatan dilanjutkan dengan pengapuran. Pengapuran kandang bertujuan untuk
membunuh mikroorganisme termasuk jamur. Jadi pengapuran kandang
merupakan langkah dalam pencegahan penyakit yang mungkin menjangkit
disamping kandang juga kelihatan terang. Kapur merupakan desinfektan yang
murah dan mudah diperoleh serta mudah dalam aplikasinya. Penggunaan kapur
biasanya diencerkan dengan air yang kemudian dioleskan pada permukaan
kandang, yaitu dinding, langit-langit/kerangka kandang, lantai serta sekitar
kandang.
15
(Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013)
16
(Sumber : Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013)
b. Isolasi
Isolasi yaitu pemisahan ayam yang sakit dari yang sehat. Tujuannya untuk
menghindari penularan penyakit dari ternak yang sakit ke ternak yang sehat dan
memudahkan pengobatan. Ayam sakit harus ditempatkan dalam kandang tersendiri
atau kandang karantina yang jauh dari ayam sehat. Kegiatan isolasi antara lain :
1). Tidak memelihara ayam yang berbeda umur dalam satu kandang ternak.
2). Para pengunjung atau tamu tidak diperbolehkan masuk ke dalam kandang.
17
3). Gudang untuk litter dan peralatan lain ditempatkan sejauh mungkin dari kandang.
4). Menjaga jangan sampai burung dari luar, lalat, tikus dan binatang lainnya
dapat masuk dan mengganggu ayam ayam.
5). Jika ternak yang diisolasi sudah sehat dapat dicampurkan lagi ke dalam
kandang ternak yang sehat.
c. Vaksinasi
Keberhasilan suatu vaksinasi sangat ditentukan oleh vaksin yang digunakan dan cara
melakukan vaksinasi. Pada umumnya, teknik pemberian vaksin yang salah akan
berpengaruh terhadap hasil vaksinasi. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar
melaksanakan vaksinasi dengan teknik yang tepat sehingga dapat menekan kerugian.
Banyak cara ditempuh untuk melakukan vaksinasi. Prinsipnya adalah masuknya vaksin
ke dalam tubuh dengan harapan akan menggertak respon kebal ternak yang divaksin.
18
Langkah-langkah pemberian vaksin yang tepat sangat penting demi berlangsungnya
respon kebal yang baik. Teknik yang salah dapat menyebabkan reaksi yang tidak
diinginkan. Agar mendapatkan hasil yang optimal, setiap metode vaksinasi hendaknya
disesuaikan dengan umur ayam dan jenis penyakitnya. Stabilitas, pengangkutan,
penyimpanan dan kondisi iklim sangat berpengaruh terhadap potensi vaksin yaitu
untuk menggertak kekebalan aktif. Namun respon individu terhadap vaksin dan tingkat
antibodi yang dihasilkan dapat sangat bervariasi. Dengan demikian daya tahan tubuh
terhadap penyakit antara individu ayam juga berbeda.
Vaksinasi yaitu usaha untuk memberikan kekebalan pada ayam terhadap penyakit
tertentu. Pengertian vaksin adalah suatu produk biologi yang berisi sejumlah mikro
organisme sebagai suatu penyebab suatu penyakit. Vaksinasi umumnya dilakukan
untuk mencegah serangan penyakit yang disebabkan virus. Vaksin dapat berisi
antara lain :
1). Virus hidup (Vaksin aktif ) adalah vaksin yang berisi virus hidup yang telah
dilemakhkan, akan tumbuh dan berkembang biak didalam tubuh ternak.
2). Vaksin mati (Vaksin inaktif) adalah vaksin yang berisi virus atau bibit penyakit
dalam keadaan mati.
Mikroorganisme dalam vaksin akan mati apabila disimpan pada suhu panas atau
terkena sinar matahari langsung.
Program vaksinasi merupakan tindakan yang paling baik dalam rangka mencegah
timbulnya penyakit. Vaksinasi merupakan garis pertahanan pertama yang paling utama
di dalam melindungan ternak ayam pedaging dari serangan penyakit. Namun
demikian bukan berarti boleh mengabaikan manajemen pengelolaan kandang.
Vaksinasi yang dilakukan dengan benar akan diperoleh hasil yang baik karena
program vaksinasi yang dilakukan secara benar akan menjaga kondisi kesehatan
ayam dengan cara pembentukan antibodi.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam vaksinasi, yaitu jenis vaksin,
metode vaksinasi, dosis vaksin, jadwal vaksinasi, waktu pemberian vaksin, dan cara
penyimpanan vaksin. Adapun vaksin yang sering digunakan dalam pemeliharan ayam
pedaging antara lain :
1). Vaksin ND
Pemberian vaksin ini bertujuan mencegah timbulnya penyakit Newcastle Disease
pada ayam. Vaksin ini juga dilakukan dengan 3 cara yaitu dengan pemberian tetes
mata, injeksi subcutan dan injeksi intramuskuler pada dada.
19
2). Vaksin AI
Vaksinasi ini mulai merebak setahun belakangan ini akibat adanya kasus flu
burung yang melanda Thailand, China dan Malaysia. Di beberapa wilayah
Indonesia juga terjangkit wabah flu burung. Penyakit ini juga membuat kerugian
yang sangat luar biasa karena seluruh ayam yang terkena harus dimusnahkan.
Namun flu burung ini dapat ditanggulangi dengan melakukan vaksinasi, sanitasi
kandang dan lingkungan serta program biosecurity yang baik.
Vaksinasi AI dilakukan baik pada anak-anak ayam atau pada ayam dewasa.
Tujuan vaksinasi ini agar terbentuk kekebalan tubuh terhadap serangan flu burung.
Vaksinasi ini dilakukan dengan dua cara yaitu dengan injeksi subcutan dan injeksi
intramuskuler pada otot dada. Perbedaan ini didasari oleh umur ayam yang akan
dilakukan vaksinasi. Vaksiflu AI adalah vaksin inaktif yang dibuat dari virus Avian
Influenza (AI) isolat lapangan (autovaksin) subtipe H5N1. Vaksin ini digunakan
untuk menimbulkan kekebalan terhadap virus AI subtipe H5N1 pada ayam atau
unggas lainnya.
Sumber : Vaksindo
Vaksin ini berupa serbuk yang dikemas di dalam vial. Pada saat penggunaan,
tutup ampul dibuka dan dicampur dengan pelarut khusus yang dapat dibeli
bersamaan dengan pembelian vaksin. Pelarut ini tidak menyebabkan sakit/perih
pada mata. Jangan langsung menuangkan seluruh pelarut, cukup sebagian saja
20
hingga vaksin tersebut larut dan kemudian lakukan pembilasan beberapa kali
dengan sisa pelarut. Botol pelarut tersebut nantinya akan digunakan sebagai alat
penetes mata. Pelarut vaksin berwarna biru pekat sehingga mempermudah
pengecekan setelah dilakukan vaksinasi. Bagi yang pemberiannya tepat akan
terlihat warna kebiruan di daerah muka dan leher anak ayam.
Karton atau doos bekas DOC dari breeder dapat digunakan untuk mengemas anak
ayam sebelum dilakukan vaksinasi dan pada saat vaksinasi. Anak ayam tersebut
diambil dari karton satu persatu untuk dilakukan vaksinasi sehingga tidak ada anak
ayam yang terlewati.
Vaksin ND + IB untuk 1000 dosis berarti bahwa 1 ampul vaksin dapat digunakan
untuk memvaksinasi 1000 anak ayam. Demikian pula dengan pelarut yang
digunakan juga untuk 1000 dosis. Pelaksanaan proses vaksinasi biasanya
dilakukan pada sore hari sekitar jam 17.00 WIB hingga selesai. Pada proses
vaksinasi yang perlu diperhatikan adalah cara memegang botol pelarut (sebagai
alat penetes) yang benar. Apabila cara memegang botol pelarut salah dapat
mengakibatkan vaksin tersebut habis terbuang karena vaksin terus-menerus
menetes.
21
c). Masukkan pelarut ke dalam botol vaksin hingga setengahnya. Tutup kembali
botol vaksin dan kocoklah hingga serbuk vaksin larut sempurna.
d). Tuanglah larutan vaksin ke dalam botol pelarut. Tutup dan kocok baik-baik.
e). Bukalah penutup botol pelarut dan gantilah dengan alat penetes yang telah
tersedia.
f). Untuk vaksinasi tetes hidung, letakkan jari kita pada salah satu lubang hidung
dan teteskan 1 tetes vaksin ke dalam lubang hidung lainnya. Anak ayam
jangan dilepaskan sebelum vaksin benar-benar terhirup.
a). Gunakan alat suntik dan jarum yang steril dengan ukuran panjang ½ inchi dan
18 – 21 G, tergantung pada jenis vaksin dan besarnya ayam.
b). Berikan suntikan di bawah kulit yang longgar yaitu di belakang leher, tepatnya
di pertengahan leher antara dasar leher dan kepala. Angkat kulit leher dengan
ibu jari telunjuk kemudian tusukkan jarum tepat di bawah kulit dari arah kepala
ke dasar leher.Jangan menusuk ke dalam kulit, otot daging atau batok kepala.
22
c). Sekali-sekali cucilah jarum untuk memperkecil kontaminasi. Gantilah jarum
sesering mungkin, sedikitnya setiap 1000 dosis.
a). Kosongkan tempat minum 1-2 jam sebelum melakukan vaksinasi atau
dipuasakan
23
b). Bersihkan tempat minum dari segala kotoran, tetapi jangan menggunakan
bahan sanitasi atau desinfektan, karena kedua bahan tersebut dapat
melemahkan bahkan mematikan efektivitas atau aktivitas vaksin.
c). Untuk membuat larutan vaksin harus digunakan air bersih yang bebas Cl,
NO2 dan NO3 dan tempat mencampurnya dari plastik yang bersih.
d). Penyimpanan dan penggunaan vaksin harus hati-hati.
Simpanlah pada suhu yang dianjurkan dan hindarkan dari panas atau
sinar matahari langsung
Jangan menggunakan vaksin yang sudah lewat batas penggunaan atau
kadaluwarsa.
Berikan dengan dosis yang sudah ditentukan
Bakarlah atau musnahkan semua sisa dan kemasan vaksin
e). Berikan tempat minum yang cukup, sehingga semua ayam mendapat minum
f). Bila air yang mengandung vaksin sudah habis, segera tambahkan air minum
yang masih segar
a). Hentikan penggunaan obat maupun desinfektan dalam air minum selama 24
jam sebelum dan sesudah vaksinasi.
b). Air yang digunakan sebagai pelarut maupun air minum harus tidak
mengandung khlorin.
24
c). Sediakan tempat minum yang cukup sehingga 2/3 dari populasi dapat
mengkonsumsi air minum secara serentak. Sebelum dipakai, tempat minum
dibersihkan dengan sikat dan dicuci bersih dengan air yang tidak mengandung
khlorin serta tidak menggunakan desinfektan. Keringkan tempat minum
dengan diangin-anginkan.
d). Bila menggunakan sistem air minum otomatis, hentikan dahulu alirannya,
sehingga hanya air minum yang mengandung vaksin saja yang tersedia. Dan
jangan melarutkan vaksin dalam ember yang biasa dipakai untuk melarutkan
obat.
e). Hentikan pemberian air minum 2 – 4 jam sebelum vaksinasi diberikan. Namun
jika suhu udara sangat panas ayam boleh diberi air minum secukupnya.
f). Gunakan drum tempat air yang bersih dan diisi dengan air dingin, bersih serta
tidak mengandung khlorin. Tambahkan tepung susu non-fat ke dalamnya. 1
bagian tepung susu dilarutkan bersama 400 bagian air. Aduk dan campur
supaya tepung susunya rata dan terlarut benar.
g). Ambillah vaksin dan tempat penyimpanan (kulkas/termos es).
h). Lepaskan penutup aluminium dari botol vaksin.
i). Buka tutup karetnya dan isilah dengan air dingin yang tidak mengandung
khlorin hingga setengahnya.
j). Tutup kembali botol vaksin dan kocoklah baik-baik hingga serbuk vaksin larut
sempurna.
k). Tuangkah larutan vaksin ke dalam drum air yang telah berisi tepung susu,
kemudian aduklah.
l). Selanjutnya berikan campuran vaksin ini kepada :
Anak ayam umur 2 – 8 minggu : larutkan vaksin 1000 dosis ke dalam 10 –
20 liter air minum.
Anak ayam di atas umur 8 minggu : larutkan vaksin 1000 dosis ke dalam
20 – 40 liter air minum.
m). Dosis yang diberikan harus benar-benar dijaga agar 1 ekor anak ayam
mendapatkan 1 dosis vaksin, jangan sampai kurang.
n). Bagilah air minum yang telah mengandung vaksin secara merata ke dalam
tempat minum yang bersih, dan jangan sampai terkena sinar matahari
langsung. Bila semua vaksin telah terminum habis, kemudian berikanlah air
minum sebagaimana biasa.
25
(Dok. Tutik Nuryati, 2013)
Gambar 22. Ayam pedaging yang akan divaksin melalui air minum
2. Menanya
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk meningkatkan
pemahaman Anda tentang pencegahan penyakit ternak unggas pedaging, tanyakan
kepada Bapak/Ibu Guru tentang hal-hal yang masih belum jelas!
3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba
a. Cari informasi dari berbagai sumber (internet, modul, buku – buku referensi,
atau sumber – sumber lain yang relevan) tentang pencegahan penyakit ternak
unggas pedaging!
b. Lakukan suatu proses pencegahan penyakit ternak unggas pedaging dengan
menggunakan lembar kerja sebagai berikut :
26
Lembar Kerja 1.
27
Lembar Kerja 2.
28
Lembar Kerja 3.
29
Lembar Kerja 4.
30
Lembar Kerja 5.
31
Lembar Kerja 5.
8. Sediakan tempat minum yang cukup sehingga 2/3 dari populasi dapat
mengkonsumsi air minum secara serentak. Sebelum dipakai, tempat
minum dibersihkan dengan sikat dan dicuci bersih dengan air yang
tidak mengandung khlorin serta tidak menggunakan desinfektan.
Keringkan tempat minum dengan diangin-anginkan.
9. Bila menggunakan sistem air minum otomatis, hentikan dahulu
alirannya, sehingga hanya air minum yang mengandung vaksin saja
yang tersedia. Dan jangan melarutkan vaksin dalam ember yang biasa
dipakai untuk melarutkan obat.
10. Hentikan pemberian air minum 2 – 4 jam sebelum vaksinasi diberikan.
Namun jika suhu udara sangat panas ayam boleh diberi air minum
secukupnya.
11. Gunakan drum tempat air yang bersih dan diisi dengan air dingin,
bersih serta tidak mengandung khlorin. Tambahkan tepung susu non-
fat ke dalamnya. 1 bagian tepung susu dilarutkan bersama 400 bagian
air. Aduk dan campur supaya tepung susunya rata dan terlarut benar.
12. Ambillah vaksin dan tempat penyimpanan (kulkas/
13. Lepaskan penutup aluminium dari botol vaksin.
14. Buka tutup karetnya dan isilah dengan air dingin yang tidak
mengandung khlorin hingga setengahnya.
15. Tutup kembali botol vaksin dan kocoklah baik-baik hingga serbuk
vaksin larut sempurna.
16. Tuangkah larutan vaksin ke dalam drum air yang telah berisi tepung
susu, kemudian aduklah.
17. Selanjutnya berikan campuran vaksin ini kepada :
a. Anak ayam umur 2 – 8 minggu : larutkan vaksin 1000 dosis ke
dalam 10 – 20 liter air minum.
b. Anak ayam di atas umur 8 minggu : larutkan vaksin 1000 dosis ke
dalam 20 – 40 liter air minum.
18. Dosis yang diberikan harus benar-benar dijaga agar 1 ekor anak ayam
mendapatkan 1 dosis vaksin, jangan sampai kurang.
19. Bagilah air minum yang telah mengandung vaksin secara merata ke
dalam tempat minum yang bersih, dan jangan sampai terkena sinar
matahari langsung. Bila semua vaksin telah terminum habis, kemudian
berikanlah air minum sebagaimana biasa.
32
4. Mengolah Informasi/Mengasosiasi
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek pencegahan
penyakit ternak unggas pedaging, lakukan analisis atau penalaran tentang :
a. Pelaksanaan pelaksanaan pencegahan penyakit ternak unggas pedaging!
b. Perbedaan antara teori dengan praktek/lapangan pada pencegahan penyakit
ternak unggas pedaging!
5. Mengkomunikasikan
C. Rangkuman
Pencegahan terhadap penyakit dapat dilakukan dengan cara sanitasi, isolasi dan vaksinasi.
Apabila pencegahan terhadap penyakit sudah dilakukan, namun tetap ada ternak unggas
pedaging yang terserang penyakit, maka perlu dilakukan pengobatan penyakit. Untuk
mengetahui sakit tidaknya ayam, perlu mengetahui tanda-tanda ternak unggas pedaging yang
sehat dan yang sakit. Tidak semua ternak unggas pedaging yang sakit ada obatnya, penyakit
yang disebabkan oleh virus biasanya tidak ada obatnya. Untuk dapat mengobati penyakit
ternak unggas pedaging, perlu mengetahui jenis-jenis obat dan dosisnya serta cara melakukan
pengobatan.
33
D. Tugas
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek pencegahan
penyakit ternak unggas pedaging, maka :
1. Kemaslah data yang telah Anda peroleh dalam bentuk tabel tentang cara
pencegahan penyakit ternak unggas pedaging!
2. Buatlah suatu perencanaan pencegahan penyakit ternak unggas pedaging
selama 1 periode pemeliharaan!
E. Penilaian Diri
Petunjuk :
Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Total Skor
Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
34
2. Penilaian Sikap Spiritual
No. Pernyataan 1 2 3 4
Keterangan :
4 : Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Total Skor
Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang - kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
35
F. Ulangan
36
G. Refleksi
1. Pertanyaan :
Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi pencegahan penyakit
ternak unggas pedaging?
Jawaban :
2. Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari materi pencegahan penyakit ternak unggas
pedaging?
Jawaban :
3. Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari materi pencegahan penyakit ternak unggas
pedaging?
Jawaban :
37
4. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam materi pencegahan penyakit ternak
unggas pedaging?
Jawaban :
5. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang dapat Anda kembangkan dalam materi pencegahan penyakit
ternak unggas pedaging?
Jawaban :
38
Kegiatan Belajar 2. Pengobatan Penyakit Ternak Unggas Pedaging
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, Siswa dapat melakukan pengobatan penyakit ternak unggas
pedaging.
Setelah mempelajari materi pengobatan penyakit ternak unggas pedaging, Siswa dapat:
1. Menentukan jenis obat ternak unggas pedaging dan dosisnya sesuai dengan hasil
identifikasi penyakit.
2. Melakukan pengobatan ternak unggas pedaging sesuai dengan prosedur.
1. Mengamati
a. Baca dan pahami materi berikut tentang “Pengobatan Penyakit Ternak Unggas
Pedaging”.
b. Perhatikan/simak tayangan video tentang “Pengobatan Penyakit Ayam
Pedaging” yang diputarkan oleh Bapak/Ibu Guru.
c. Lihatlah langsung ke peternakan ayam pedaging terdekat dan lakukan
wawancara dengan penanggung jawab kandang atau tenaga kerja kandang
tentang bagaimana peternakan tersebut melakukan pengobatan penyakit
dengan menggunakan lembar observasi sebagai berikut:
39
Lembar Obsevasi : Observasi Pengobatan Penyakit Ternak Unggas Pedaging
40
No. Item Pertanyaan Observasi Hasil Observasi
4. Bagaimana hasil dari pengobatan
terhadap penyakit tersebut?
Untuk dapat melakukan pengobatan terhadap ternak unggas pedaging yang sakit, maka
perlu mengetahui tentang obat dan cara melakukan pengobatan.
a. Jenis-jenis Obat
Obat adalah suatu sediaan yang diberikan untuk tujuan penyembuhan serangan suatu
penyakit dengan jalan membunuh jasad renik/kuman penyebab penyakit tersebut atau
dengan memperbaiki kerja alat tubuh. Obat merupakan suatu bahan atau campuran
bahan yang dapat digunakan untuk memberantas dan menyembuhkan penyakit
hewan atau ternak.
Jenis- jenis obat yang biasa digunakan untuk pengobatan ternak sakit dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu berdasarkan bentuk obat dan berdasarkan kekuatan membunuh
mokroorganisme.
41
2). Berdasarkan kekuatan membunuh mikroorganisme, obat dapat dibedakan
menjadi:
a). Spektrum luas
b). Spektrum sempit (spesifik)
Diantara bentuk-bentuk obat tersebut, obat yang biasa diberikan pada ayam berbentuk
serbuk dan berspektrum luas.
Obat pada dasarnya bersifat toksin, dan dapat membahayakan ternak pemakainya
apabila penggunaannya tidak benar. Oleh karena itu penggunaan obat-obatan
sebaiknya harus tepat dosis, waktu, cara, sasaran, dan sesuai dengan petunjuk.
Pemakaian obat-obatan memerlukan kehati-hatian karena kesalahan pemberian akan
berakibat fatal dan kalaupun tidak maka pemakaian obat yang tidak tepat akan
merugikan peternak. Kegagalan penggunaan obat disebabkan oleh penerapan dan
penggunaan obat yang salah, seperti pemberian obat yang tidak tepat baik dosis
maupun jenis. Hal ini berdampak tidak menyembuhkan penyakit, tetapi
menyebabkan resistensi atau kebal terhadap penyebab penyakit tertentu. Oleh
karena itu penggunaan obat harus minta petunjuk atau saran dari dokter hewan atau
mantri kesehatan hewan.
b. Cara Pengobatan
Pengobatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk membebaskan makhluk hidup dari
penyakit. Pengobatan dilakukan pada ayam yang sudah terserang penyakit terutama
penyakit menular. Setelah melalui sederetan pemeriksaan yang berurutan dan
kronologis atau disebut juga diagnosa, maka akan dihasilkan suatu kesimpulan yang
menyatakan ternak tersebut terserang suatu penyakit tertentu. Dari hasil pemeriksaan
tersebut akan dapat dilakukan dua macam pengobatan yaitu pengobatan yang sifatnya
simptomatis dan pengobatan causalis.
42
Sakit adalah suatu keadaan dimana tubuh, bagian tubuh atau organ tubuh mengalami
gangguan fungsi. Gangguan ini bisa bersifat fisiologis ataupun mekanis. Gangguan
yang bersifat mekanis misalnya terjadi karena pukulan atau perlukaan. Sedangkan
gangguan yang bersifat fisiologis misalnya karena kelainan hormonal. Pengobatan
terhadap gangguan-gangguan tersebut dapat dilakukan dengan tindakan untuk
menghilangkan keadaan tidak normal tersebut.
Untuk mengurangi penyebaran penyakit pada ternak yang telah menderita sakit maka
ada beberapa hal yang dapat dilakukan ialah :
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengobatan antara lain :
1). Selalu membaca label dan ikuti petunjuk penggunaannya secara hati-hati.
2). Jangan menggunakan obat-obatan kadaluwarsa.
3). Jangan mencampur beberapa obat sekaligus tanpa konsultasi atau anjuran dokter
hewan.
4). Berikan obat-obat sesuai jangka waktu yang ditentukan atau berdasarkan
resistensi mikroorganisme.
5). Antibiotika dan obat-obat sulfa sebaiknya diberikan paling sedikit selama 3 hari
atau selama 2 hari sesudah gejala penyakitnya menghilang.
6). Simpan obat-obat di tempat yang dingin dan di luar jangkauan sinar matahari.
7). pakailah selalu alat-alat yang steril bila menyuntikan obat.
Sebelum alat akan digunakan untuk pengobatan maka harus dilakukan sterilisasi
misalnya dengan dengan sabun, desinfektan dan air hangat untuk kemudian
disterilisasikan dengan air panas selama 15 – 20 menit. Pemberian obat dilakukan
antara lain melalui mulut (oral), disuntikan secara intra muskuler, sub kutan (bawah
kulit), dan melalui vena. Ada juga obat yang diberikan secara intra mamaria misalnya
untuk mastitis (radang ambing), intra uterina (yang diberikan terutama pasca
melahirkan), salep mata dan kulit.
43
1). Penyakit CRD (Chronic Respiratory Disease)
Penyakit ini dikenal dengan nama Air-sac Disease (penyakit kantong udara),
Mycoplasma Gallisepticum (MG), Pleuro Pneumonia Like Organism (PPLO),
Respiratory Mycoplasmosis. CRD adalah penyakit pernapasan yang kronis
(menahun), dapat berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Penyakit
ini sulit dibedakan dari penyakit coryza karena keduanya dapat bercampur dan
menyerang sekaligus pada ayam segala umur, akan tetapi lebih banyak
menyerang ayam-ayam muda (4-9 minggu) dari pada ayam-ayam dewasa.
Penyakit ini lambat menular tetapi sulit hilangnya. Angka kematian penyakit CRD
tinggi apabila serangan penyakit bersamaan dengan penyakit lain seperti penyakit
ND dan Bronchitis. Penyakit ini sulit sekali diketemukan secara mikroskopis dari
dalam getah radang dan dalam jaringan-jaringan yang mengalami perubahan. Hal
ini karena sulitnya kuman ini dibedakan dengan kuman-kuman yang lain. Penyakit
CRD dapat lebih sering berjangkit pada musim penghujan.
Pengobatan :
44
2). Penyakit Berak Kapur (Pullorum)
Penyakit berak kapur disebut juga dengan penyakit Pullorum (Pullorum Disease)
karena penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Penyakit ini juga
disebut dengan penyakit berak putih (bacillaria white disease). Penyakit ini
menyerang anak ayam umur 2 minggu, akan tatapi juga menyerang segala umur
ayam. Berak kapur banyak menyerang ayam yang sudah dewasa, tetapi kematian
terbanyak justru pada anak ayam yang masih muda. Jika ayam sanggup bertahan
sampai dewasa justru ayam tersebut akan menjadi carrier (pembawa penyakit)
bagi ayam lain. Penyakit ini sering muncul pada saat pergantian musim.
Pengobatan :
3). Penyakit ND
Penyakit Newcastle Disease (ND) atau tetelo disebabkan oleh virus ND. Gejala-
gejala penyakit ND sebagai berikut :
Penularan :
Kontak langsung, melalui pakan, minum, kotoran ayam dan peralatan yang
tercemar virus ND.
Pencegahan :
Pengobatan :
45
(Sumber : Important Poultry Disease, 2004)
Penyebab :
Virus gumboro
Gejala :
46
(Sumber : Important Poultry Disease, 2004)
Gambar 25. Ayam yang terserang penyakit Gumboro Bursa fabrisius membesar
Penularan :
Kontak langsung melalui pakan, air minum, kotoran ayam, peralatan, pekerja
kandang atau tamu yang datang tercemar virus gumboro.
Pencegahan :
47
Pengobatan :
Penanganan
Penyebab :
Penularan :
Penularan penyakit ini melalui kontak langsung dengan unggas yang sakit,
kotoran, peralatan dan orang pembawa virus.
a). Ayam
b). Kalkun
c). Itik
d). Angsa
e). Unggas liar
48
Gejala Klinis :
49
(Sumber : Dok. Hadi Wibowo, 2007)
Pencegahan :
50
Biosekuriti operasional dilakukan dengan cara menentukan prosedur rutin
kegiatan sehari-hari, dekontaminasi dan desinfeksi. Contoh penyemprotan
dengan antiseptik atau larutan sabun terhadap kandang dan peralatan
serta lingkungan kandang secara teratur (3-6) hari sekali.
Pengobatan :
51
7). Penyakit Snot
Biasanya ayam terserang penyakit ngorok setelah umur 20 hari. Adapun tanda-
tanda ayam terserang snot adalah Mata berair, kepala bengkak, tidak mau makan
dan minum, ayam diam. Penanganannya adalah jika ada 10 ekor, kepala yang
bengkak dibasahi/diolesi dengan antisep pagi – sore / 2kali sehari selama 5 hari
biasanya sembuh. Diberi vitamin (vita stress) untuk meningkatkan nafsu makan.
Jika kepala berangsur sebuh mata tidak keluar air.
2. Menanya
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk meningkatkan
pemahaman Anda tentang pengobatan penyakit ternak unggas pedaging, tanyakan
kepada Bapak/Ibu Guru tentang hal-hal yang masih belum jelas!
3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba
a. Carilah informasi dari berbagai sumber (internet, modul, buku – buku referensi,
atau sumber – sumber lain yang relevan) tentang pengobatan penyakit ternak
unggas pedaging!
b. Lakukan suatu proses pengobatan penyakit pada ayam pedaging pedaging
dengan menggunakan lembar kerja sebagai berikut :
52
Lembar Kerja
53
4. Mengolah Informasi/Mengasosiasi
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek pengobatan
penyakit ternak unggas pedaging, lakukan analisis atau penalaran tentang :
a. Pelaksanaan pengobatan penyakit ternak unggas pedaging!
b. Perbedaan antara teori dengan praktek/lapangan pada pengobatan penyakit
ternak unggas pedaging!
5. Mengkomunikasikan
C. Rangkuman
Pengobatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk membebaskan makhluk hidup dari penyakit.
Pengobatan dilakukan pada ayam yang sudah terserang penyakit terutama penyakit
menular. Setelah melalui sederetan pemeriksaan yang berurutan dan kronologis atau disebut
juga diagnosa, maka akan dihasilkan suatu kesimpulan yang menyatakan ternak tersebut
terserang suatu penyakit tertentu. Dari hasil pemeriksaan tersebut akan dapat dilakukan dua
macam pengobatan yaitu pengobatan yang sifatnya simptomatis dan pengobatan causalis.
54
D. Tugas
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek pengobatan
penyakit ternak unggas pedaging, maka :
1. Kemaslah data yang telah Anda peroleh dalam bentuk tabel tentang
pengobatan penyakit!
2. Buatlah suatu perencanaan pengobatan penyakit ternak unggas pedaging!
E. Penilaian Diri
Petunjuk :
Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Total Skor
Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
55
2. Penilaian Sikap Spiritual
No. Pernyataan 1 2 3 4
Keterangan :
4 : Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Total Skor
Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang - kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
56
F. Ulangan
G. Refleksi
1. Pertanyaan :
Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi pengobatan penyakit
ternak unggas pedaging?
Jawaban :
57
2. Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari materi pengobatan penyakit ternak unggas
pedaging?
Jawaban :
3. Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari materi pengobatan penyakit ternak unggas
pedaging?
Jawaban :
4. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam materi pengobatan penyakit ternak
unggas pedaging?
Jawaban :
5. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang dapat Anda kembangkan dalam materi pengobatan penyakit
ternak unggas pedaging?
Jawaban :
58
BAB V. PENCATATAN TERNAK UNGGAS PEDAGING
Anda perhatikan Tabel 2.! Tabel 2. adalah tabel pencatatan ayam ras pedaging yang dilakukan
oleh suatu farm selama 3 minggu. Apa yang dapat Anda jelaskan tentang tabel pencatatan berikut?
Date Age No. of HH 3 Start DOC 5,095 Feed Vaccine / Medicine Remark
Days Bird Depletion BB DOC
Dead Cull Total % kg
23-Apr-04 1 5,090 5 0 5 0.10 50 Colimix + Hipra vit + Water Sugar
24-Apr-04 2 5,086 4 4 0.08 75 Colimix + Hipra vit
25-Apr-04 3 5,080 2 4 6 0.12 75 Colimix + Hipra vit +Vacc ND+Kill
26-Apr-04 4 5,070 2 8 10 0.20 100 Colimix + Hipra vit
27-Apr-04 5 5,064 6 6 0.12 125 Colimix + Hipra vit
28-Apr-04 6 5,061 3 3 0.06 175 Colimix + Hipra vit
29-Apr-04 7 5,051 4 6 10 0.20 150 Colimix + Hipra vit
5,051 26 18 44 0.86 750
First Week Feed Intake 148.485
BB 177.00
Feed Conversi 0.839
30-Apr-04 8 5,048 3 3 0.06 200
1-May-04 9 5,043 5 5 0.10 200
2-May-04 10 5,040 3 3 0.06 200
3-May-04 11 5,031 9 9 0.18 250
4-May-04 12 5,026 5 5 0.10 250 Vacc IBD
5-May-04 13 5,021 5 5 0.10 300
6-May-04 14 5,014 7 7 0.14 300
5,014 37 0 37 0.73 1,700
Cummulative 81 1.59 2,450
Second Week
Feed Intake 488.632 Weekly Gain 217.10
BB 394.10
Feed Conversi 1.240
7-May-04 15 5,007 7 7 0.14 350 Vacc ND-IB
8-May-04 16 5,004 3 3 0.06 350
9-May-04 17 4,995 9 9 0.18 350
10-May-04 18 4,989 6 6 0.12 350
11-May-04 19 4,983 6 6 0.12 450 Hencox
12-May-04 20 4,975 8 8 0.16 450
13-May-04 21 4,968 7 7 0.14 500
4,968 46 0 46 0.90 2,800
Cummulative 127 2.49 5,250
Third Week
Feed Intake 1056.763 Weekly Gain 401.62
BB 795.72
Feed Conversi 1.328
59
Masih ingatkah Anda tentang mata pelajaran agribisnis ternak unggas pedaging pada semester 1
materi pengadaan anak unggas pedaging tepatnya pada penerimaan DOC? Pada saat Anda
melakukan penerimaan anak unggas pedaging (DOC), apakah aktivitas tersebut Anda catat?
Mengapa Anda catat? Apa saja yang Anda catat? Dimana Anda mencatatnya? Kapan Anda mulai
mencatat? Untuk apa Anda mencatat? Dimana Anda menyimpan catatan itu? Siapa yang
bertanggung jawab terhadap pencatatan itu?
Nah, agar Anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pada bab ini Anda akan
mempelajari tentang apa itu pencatatan, apa manfaat pencatatan, apa fungsi pencatatan,
bagaimana metode pencatatan, apa aspek pencatatan, dan bagaimana prosedur pencatatan.
Selain itu, Anda juga mempelajari tentang format pencatatan dan cara pengisian format
pencatatan.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, Siswa dapat menyiapkan pencatatan pada ternak unggas
pedaging.
Setelah mempelajari materi penyiapan pencatatan ternak unggas pedaging, Siswa dapat :
1. Memahami konsep pencatatan yang meliputi pengertian, manfaat, fungsi, metode, aspek,
dan prosedur pencatatan pada ternak unggas pedaging.
2. Mengidentifikasi format pencatatan pada budidaya ternak unggas pedaging.
3. Mengisi format pencatatan pada budidaya ternak unggas pedaging.
60
B. Aktivitas Belajar Siswa
1. Mengamati
a. Baca dan pahami materi berikut tentang “Penyiapan Pencatatan Ternak Unggas
Pedaging”.
b. Perhatikan/simak tayangan video tentang “Penyiapan Pencatatan Ternak
Unggas Pedaging” yang diputarkan oleh Bapak/Ibu Guru.
c. Lihatlah langsung ke peternakan ayam pedaging dan lakukan wawancara
dengan penanggung jawab kandang atau tenaga kerja kandang tentang
menyiapkan pencatatan ternak unggas pedaging dengan menggunakan lembar
observasi sebagai berikut:
61
Lembar Obsevasi : Observasi Penyiapan Pencatatan
62
a. Pengertian, Manfaat, Fungsi, Metode, Aspek, dan Prosedur Pencatatan
Pencatatan atau Recording berasal dari kata to record yang berarti mencatat atau
merekam. Pencatatan atau Rekording Farm (Farm Record) adalah suatu proses aktif
yang dapat didefinisikan sebagai sejumlah kegiatan suatu farm yang dilaksanakan
secara sistematik, periodik dan teratur untuk mengumpulkan, memproses dan
menganalisis informasi, yang hasilnya digunakan dalam perbaikan perencanaan, yang
bertujuan untuk mencapai tingkat pendapatan farm yang lebih tinggi.
Recording pada ternak unggas pedaging yang dilakukan oleh suatu farm mempunyai
fungsi sebagai berikut :
Hasil yang diperoleh setelah pengolahan data dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu
hasil teknis dan hasil finansial. Hasil teknis seperti persentase mortalitas (kematian)
dan FCR (Feed Conversion Ratio), sedangkan hasil finansial berupa biaya dan
pendapatan.
63
Agar mampu mencatat data pada flock dan informasi lain yang relevan perlu
merancang sistem recording. Hal ini sulit dilakukan karena tujuan produksi, kondisi dan
teknologi sangat bervariasi dari farm ke farm. Di sisi lain, instrumen (format) recording
telah tersedia. Disarankan agar pertama mempelajari instrumen yang tersedia,
kemudian apabila perlu disesuaikan untuk implementasinya.
1). Jenis data atau informasi yang perlu dikumpulkan yaitu produksi, pemberian
pakan, kesehatan, finansial, dll.
2). Frekuensi pengumpulan data dan jumlah data seperti harian, mingguan, secara
periodik, dll.
3). Lokasi penyimpanan recording yaitu di kandang, di kantor, di rumah.
4). Penanggung jawab recording bisa tenaga kandang, peternak, supervisor farm,
manajer farm.
5). Karakter data dan informasi dapat berupa kontrol produksi, hasil akhir flock,
supervisor kesehatan, perencanaan.
Pada saat perhitungan hasil finansial hanya biaya yang dibayar yang akan diambil
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Biaya yang telah dibayar
peternak untuk memperoleh produksinya seperti biaya bibit, pakan, kesehatan, litter,
dan tenaga kerja.
Perhitungan biaya seperti depresiasi (penyusutan), bunga bank dan tenaga kerja tidak
akan masuk. Penyesuaian pendekatan ini bahwa perbedaan tipe dari biaya yang telah
dibayar hampir sama untuk semua farm, mengingat perhitungan biaya dapat berbeda
tergantung pada kondisi spesifik dari setiap farm.
Hasil teknis dan finansial dari flock mempunyai hubungan yang erat. Bagaimanapun
hasil teknis yang baik tidak perlu petunjuk untuk hasil finansial yang baik. Aspek lain
adalah bahwa peternak tergantung pada harga pasar. Rekomendasi dapat
menggunakan sistem recording terpisah.
64
Apabila akan menganalisis hasil flock, disarankan untuk melakukannya secara
sistematik. Tahap demi tahap prosedur pencatatan sebagai berikut :
b. Format Pencatatan
Format recording dapat diperoleh dari suatu industri/perusahaan peternakan dan dapat
pula dibuat sendiri atau memodifikasi format yang sudah ada. Biasanya recording
berisi :
65
Tabel 3. Contoh format 1 Recording Pemeliharaan Ayam Ras Pedaging (Broiler) :
Ransum Vitamin/
Minggu/ Tgl. Mati Sisa
Hari Ke Obat2an/ Keterangan
(ekor) (ekor) Jenis Zak/kg Vaksinasi
1
2
3
I 4
5
6
7
Total BB : ..... g/ekor
8
9
10
II 11
12
13
14
Total BB : ..... g/ekor
15
16
17
III 18
19
20
21
Total BB : ......g/ekor
22
23
24
66
Ransum Vitamin/
Minggu/ Tgl. Mati Sisa
Hari Ke Obat2an/ Keterangan
(ekor) (ekor) Jenis Zak/kg Vaksinasi
IV 25
26
27
28
Total BB : .....g/ekor
29
30
31
V 32
33
34
35
Total BB : ..... g/ekor
Hasil Penjualan :
1
2
3
Jumlah ayam terjual ............................ ekor .............................. kg
Perhitungan :
1. Total ayam mati : ........................ ekor.
2. Total pakan yang dihabiskan : ........................ kg.
3. Total ayam terjual : ........................ ekor.
4. Total BB ayam terjual : ........................ kg.
Tanggal : ..................................
Petugas,
...............................
67
Tabel 4. Contoh format 2 Recording Pemeliharaan Ayam Ras Pedaging (Broiler)
Keterangan:
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
68
Performans Ayam Ras Pedaging
Hasil Teknis
Hasil Finansial
Pendapatan Biaya
Per per
per ekor per ekor
kandang kandang
Penjualan:
Unggas ............... .................... Unggas ..................... .....................
Kotoran .............. .................... Pakan ..................... .....................
Dll. Litter ..................... .....................
Kesehatan ..................... .....................
Pemanenan ..................... .....................
Air ..................... .....................
Listrik ..................... .....................
Sub Total Sub Total
Gross Margin = Total Pendapatan (biaya ayam + biaya pakan) – Total Biaya
69
Keterangan :
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
70
c. Cara Pengisian Format Pencatatan
Cara melakukan pengisian pencatatan pada ternak unggas pedaging sebagai berikut :
1). Pengisian format recording dilakukan untuk setiap kandang dan dimulai pada saat
DOC datang.
2). Apabila memiliki lebih dari satu kandang, sebaiknya kandang diberi identitas
(nama) sehingga memudahkan dalam pencatatan.
3). Isilah data terutama mengenai nama kandang, siapa penanggungjawabnya, untuk
pemeliharaan periode ke berapa, apa strainnya, kapan DOC datang, berapa
jumlahnya dan berapa rata-rata berat badan DOC tersebut.
4). Setelah itu, isilah setiap hari tanggal dan kejadian yang terjadi seperti kematian
DOC apabila ada. Untuk pakan, catat kapan pakan masuk, apa jenisnya, berapa
jumlahnya.
5). Catat kapan, jenis dan dosis penggunaan antibiotik dan obat-obatan apabila
diberikan pada ayam ras pedaging tersebut.
6). Catat kapan, jenis dan dosis vaksin yang diberikan pada ayam kampung tersebut.
7). Pada akhir minggu, catat jumlah ternak unggas pedaging yang mati dan hidup,
jumlah pakan yang dihabiskan dengan cara menghitung selisih antara jumlah
pakan yang masuk dengan sisa pakan yang ada. Disamping itu, catat pula rata-
rata berat badan yang diperoleh dengan cara menimbang beberapa ekor sampel
ayam yang diambil secara acak dibagi dengan jumlah sampel ayam tertimbang.
8). Catat hasil pemanenan mengenai kapan ayam dijul dan jumlah ayam yang terjual
(ekor atau kg).
9). Pencatatan dilakukan sampai pemanenan ayam. Pada akhir pencatatan hitung
total mortalitas ayam (ekor), total pakan yang dihabiskan (kg), total ayam terjual
(ekor) dan total berat badan ayam terjual (kg).
71
Tabel 5. Contoh format recording pemeliharaan ayam ras pedaging (Broiler) yang
sudah diisi
Ransum Vitamin/
Minggu/ Tgl. Mati Sisa
Obat2an/ Keterangan
Hari Ke (ekor) (ekor) Jenis Zak/kg Vaksinasi
1 30/09 7 12.743 PSt 1 Vit./Obat
2 01/10 42 12.701 PSt 3 Obat/Vit.
3 02/10 36 12.665 PSt 4 Obat/Vit.
I
4 03/10 69 12.596 PSt 6 Vaksin ND
5 04/10 30 12.566 PSt 6 Air putih
6 05/10 23 12.543 PSt 6 Air putih
7 06/10 15 12.528 PSt 6 Air putih
Total 222 12.528 32 BB : 150 g/ekor
8 07/10 13 12.515 PSt 7 Air putih
9 08/10 12 12.503 PSt 10 Air putih
10 09/10 12 12.491 PSt 13 Vita Stress
II
11 10/10 10 12.481 PSt 12 Air putih
12 11/10 15 12.466 PSt 12 Air putih
13 12/10 15 12.451 St 14 Vaksin
Gumboro
14 13/10 13 12.438 St 14 Air putih
Total 90 12.438 89 BB : 400 g/ekor
15 14/10 12 12.426 St 17 Air putih
16 15/10 13 12.413 St 19 Air putih
17 16/10 15 12.398 St 20 Vita Stress
III
18 17/10 14 12.384 St 21 Vita Stress
19 18/10 18 12.366 St 21 Vita Stress
20 19/10 14 12.352 St 24 Air putih
21 20/10 14 12.338 St 24 Air putih
Total 100 12.338 146 BB : 800 g/ekor
22 21/10 15 12.323 St 24 Air putih
23 22/10 13 12.310 St 24 Air putih
24 23/10 14 12.296 St 26 Air putih
IV
25 24/10 13 12.283 St 27 vitamin
26 25/10 14 12.269 St 19 vitamin
72
Ransum Vitamin/
Minggu/ Tgl. Mati Sisa
Hari Ke Obat2an/ Keterangan
(ekor) (ekor) Jenis Zak/kg Vaksinasi
27 26/10 18 12.251 St 12 vitamin
28 27/10 17 12.234 St 10 Air putih
Total 104 12.234 142 BB : 1.200 g/ekor
29 28/10 10 12.224 St 8 Air putih
30 29/10 7 12.217 St 4 Air putih
31 30/10 6 12.211 St 5 Air putih
V
32 31/10 5 12.206 St 3 Air putih
33 01/11 6 12.200 St 4 Air putih
34 02/11 6 12.194 St 2 Air putih
35 03/11 8 12.186 St
Total 48 12.186 26 BB : 1.700 g/ekor
564 12.186 435
Hasil Penjualan :
Tahap Ke Tanggal Jumlah (ekor) Jumlah (kg)
1. 24 Oktober 2014 2.700 2762,6
2. 25 Oktober 2014 2.940 3.011,2
3. 25 Oktober 2014 1.440 1.491,6
4. 26 Oktober 2014 1.304 1.500,0
5. 28 Oktober 2014 1920 2.701,6
6. 30 Oktober 2014 390 566,4
7. 01 November 2014 720 1.132,6
8. 02 November 2014 400 665,0
9 04 November 2014 255 294,0
10 04 November 2014 45 31,6
Jumlah ayam terjual 12.094 ekor 14.156,6kg
Perhitungan :
1. Total ayam mati : 564 ekor.
2. Total pakan yang dihabiskan : 435 zak = 21.750 kg.
3. Total ayam terjual : 12.323 ekor.
4. Total BB ayam terjual : 14.156,6 kg.
Tanggal : ..................................
Petugas,
...............................
73
2. Menanya
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk meningkatkan
pemahaman Anda tentang penyiapan pencatatan ternak unggas pedaging,
tanyakan kepada Bapak/Ibu Guru tentang hal-hal yang masih belum jelas!
3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba
a. Cari informasi dari berbagai sumber (internet, modul, buku – buku referensi,
atau sumber – sumber lain yang relevan) tentang penyiapan pencatatan ternak
unggas pedaging!
b. Lakukan suatu proses penyiapan pencatatan ternak unggas pedaging dengan
menggunakan lembar kerja sebagai berikut:
74
Lembar Kerja 1.
75
Lembar Kerja 2.
76
Lembar Kerja 2.
9. Pada akhir minggu, catat jumlah ternak unggas pedaging yang mati dan
hidup, jumlah pakan yang dihabiskan dengan cara menghitung selisih
antara jumlah pakan yang masuk dengan sisa pakan yang ada.
Disamping itu, catat pula rata-rata berat badan yang diperoleh dengan
cara menimbang beberapa ekor sampel ayam yang diambil secara
acak dibagi dengan jumlah sampel ayam tertimbang.
10. Catat hasil pemanenan mengenai kapan ayam dijul dan jumlah ayam
yang terjual (ekor atau kg).
11. Pencatatan dilakukan sampai pemanenan ayam. Pada akhir
pencatatan hitung total mortalitas ayam (ekor), total pakan yang
dihabiskan (kg), total ayam terjual (ekor) dan total berat badan ayam
terjual (kg).
77
4. Mengolah Informasi/Mengasosiasi
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek penyiapan
pencatatan ternak unggas pedaging, lakukan analisis atau buatlah suatu
kesimpulan tentang :
5. Mengkomunikasikan
C. Rangkuman
Pencatatan atau Rekording Farm (Farm Record) adalah suatu proses aktif yang dapat
didefinisikan sebagai sejumlah kegiatan suatu farm yang dilaksanakan secara sistematik,
periodik dan teratur untuk mengumpulkan, memproses dan menganalisis informasi, yang
hasilnya digunakan dalam perbaikan perencanaan, yang bertujuan untuk mencapai tingkat
pendapatan farm yang lebih tinggi. Pencatatan merupakan administrasinya dalam usaha
peternakan ayam pedaging yang sangat diperlukan.
Pencatatan mempunyai manfaat, fungsi, aspek, metode, dan prosedur atau tahapan. Format
pencatatan dapat diperoleh dengan cara membuat sendiri atau dapat langsung menggunakan
format yang dikeluarkan dari perusahaan/industri atau memodifikasinya terlebih dahulu.
Pencatatan dilakukan mulai DOC datang sampai panen.
78
D. Tugas
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek penyiapan
pencatatan ternak unggas pedaging, maka :
1. Kemaslah data yang telah Anda peroleh dalam bentuk tabel tentang penyiapan
pencatatan!
2. Buatlah suatu perencanaan penyiapan pencatatan ternak unggas pedaging!
E. Penilaian Diri
Petunjuk :
Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Total Skor
Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
79
2. Penilaian Sikap Spiritual
No. Pernyataan 1 2 3 4
Keterangan :
4 : Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Total Skor
Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang - kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
80
F. Ulangan
1. Jelaskan berisi apa saja format pencatatan pada budidaya ayam pedaging!
(Skor : 20)
2. Jelaskan manfaat dilakukan pencatatan pada budidaya ayam pedaging! (Skor :
10)
3. Jelaskan fungsi pencatatan pada budidaya ayam ras pedaging! (Skor : 10)
4. Jelaskan dimana sebaiknya pencatatan disimpan/diletakkan! (Skor : 10)
5. Jelaskan kapan pencatatan pada budidaya ayam ras pedaging dilakuan! (Skor :
10)
6. Jelaskan prosedur pencatatan pada budidaya ayam ras pedaging! (Skor : 20)
7. Jelaskan bagaimana cara mengisi format pencatatan pada budidaya ayam
pedaging! (Skor : 20)
G. Refleksi
1. Pertanyaan :
Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi penyiapan pencatatan
ternak unggas pedaging?
Jawaban :
81
2. Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari materi penyiapan pencatatan ternak unggas
pedaging?
Jawaban :
3. Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari materi penyiapan pencatatan ternak unggas
pedaging?
Jawaban :
4. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam materi penyiapan pencatatan ternak
unggas pedaging?
Jawaban :
5. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang dapat Anda kembangkan dalam materi penyiapan
pencatatan ternak unggas pedaging?
Jawaban :
82
Kegiatan Belajar 2. Perhitungan Hasil Pencatatan Ternak Unggas Pedaging
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, Siswa dapat menghitung hasil pencatatan pada ternak unggas
pedaging.
Setelah mempelajari materi perhitungan hasil pencatatan ternak unggas pedaging, Siswa
dapat:
1. Mengamati
a. Baca dan pahami materi berikut tentang “Perhitungan Hasil Pencatatan” ternak
unggas pedaging.
b. Perhatikan/simak tayangan video tentang “Perhitungan Hasil Pencatatan”
ternak unggas pedaging yang ditayangkan oleh Bapak/Ibu Guru.
c. Lihatlah langsung ke peternakan ayam ras pedaging dan lakukan wawancara
dengan penanggung jawab kandang atau tenaga kerja kandang tentang
bagaimana menghitung hasil pencatatan ternak unggas pedaging dengan
menggunakan lembar observasi sebagai berikut :
83
Lembar Obsevasi : Observasi Perhitungan Hasil Pencatatan
84
Hasil teknis dari pencatatan dalam budidaya ternak unggas pedaging mempunyai dua
fungsi, yaitu untuk mengontrol/mengecek produksi serta mengevaluasi dan menganalisis
hasil akhir. Hasil teknis dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hasil teknis mingguan dan
hasil teknis pada pemanenan.
85
Total konsumsi pakan selama 1 minggu
Konsumsi Pakan =
Jumlah ayam saat ini x 7
atau
86
3). Lama periode pemeliharaan (hari)
Lama periode pemeliharaan merupakan jumlah hari antara tanggal datangnya
DOC dengan tanggal pemanenan pada suatu flock.
7). Kepadatan
a). Jumlah ayam yang dipanen per m2
Total jumlah ayam dipanen dibagi dengan luas kandang per m2.
87
b). kg bobot badan ayam,per m2
Total bobot badan unggas dipanen dibagi dengan luas kandang per m2.
atau
2. Menanya
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk meningkatkan
pemahaman Anda tentang perhitungan hasil pencatatan ternak unggas pedaging,
tanyakan kepada Bapak/Ibu Guru tentang hal-hal yang masih belum jelas!
3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba
a. Cari informasi dari berbagai sumber (internet, modul, buku – buku referensi,
atau sumber – sumber lain yang relevan) tentang perhitungan hasil pencatatan
ternak unggas pedaging!
b. Lakukan suatu proses perhitungan hasil pencatatan ternak unggas pedaging
dengan menggunakan lembar kerja sebagai berikut :
88
Lembar Kerja
89
4. Mengolah Informasi/Mengasosiasi
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek perhitungan
hasil teknis pencatatan ternak unggas pedaging, lakukan analisis atau buatlah
suatu kesimpulan tentang :
5. Mengkomunikasikan
C. Rangkuman
Hasil teknis dari pencatatan dalam budidaya ternak unggas pedaging mempunyai dua fungsi,
yaitu untuk mengontrol/mengecek produksi serta mengevaluasi dan menganalisis hasil akhir.
Hasil teknis dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hasil teknis mingguan dan hasil teknis
pada pemanenan. Hasil teknis mingguan dapat berupa mortalitas, bobot badan mingguan,
pertumbuhan/pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, dan FCR. Hasil teknis pemanenan
dapat berupa mortalitas, bobot badan akhir/panen, pertumbuhan/pertambahan bobot badan,
konsumsi pakan, FCR, lama pemeliharaan, kepadatan, dan IP.
90
D. Tugas
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek perhitungan hasil
pencatatan ternak unggas pedaging, maka :
1. Kemaslah data yang telah Anda peroleh dalam bentuk tabel tentang
perhitungan hasil pencatatan!
2. Buatlah suatu perencanaan perhitungan hasil pencatatan ternak unggas
pedaging!
E. Penilaian Diri
Petunjuk :
Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Total Skor
Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
91
2. Penilaian Sikap Spiritual
No. Pernyataan 1 2 3 4
Keterangan :
4 : Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Total Skor
Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang - kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
92
F. Ulangan
1. Diketahui data dari suatu Farm Broiler dari “Perusahaan Fahadha” pada
periode pemeliharaan Juli s.d. Agustus 2014 sebagai berikut :
Populasi DOC awal 12.750 ekor dengan rata-rata bobot badan 39 gram.
Jumlah kematian ayam selama peeliharaan 664 ekor.
Jumlah konsumsi pakan selama pemeliharaan 27.200 kg.
Total bobot badan 16.734,4 kg.
Lakukan Perhitungan :
a. Mortalitas - %
b. Rata-rata konsumsi pakan - g/ekor
c. Rata-rata pertumbuhan bobot badan - g/ekor
d. Rata-rata bobot badan panen - g/ekor
e. FCR
f. Lama pemeliharaa
g. Kepadatan
h. IP
2. Diketahui data dari suatu Farm Broiler dari “Perusahaan Fahadha” sebagai
berikut :
Populasi DOC awal 40.000 ekor dengan rata-rata bobot badan 38 gram.
Angka kematian (ekor) berturut-turut untuk minggu I – V adalah 220, 155,
212, 230 dan 425.
Konsumsi pakan (kg) berturut-turut untuk minggu I – V adalah 5.200,
13.000, 21.500, 29.000 dan 37.000.
Rata-rata bobot badan (g/ekor) pada akhir minggu I – V adalah 140, 400,
700, 1050 dan 1550.
Lakukan Perhitungan :
a. Mortalitas - %
b. Rata-rata konsumsi pakan - g/ekor
c. Rata-rata pertumbuhan bobot badan - g/ekor
d. FCR
e. Lama pemeliharaan
f. Kepadatan
g. IP
93
G. Refleksi
Setelah Anda mempelajari materi perhitungan hasil pencatatan ternak unggas pedaging,
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Pertanyaan :
Pertanyaan : Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi materi
perhitungan hasil pencatatan ternak unggas pedaging?
Jawaban :
2. Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari materi materi perhitungan hasil pencatatan
ternak unggas pedaging?
Jawaban :
3. Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari materi materi perhitungan hasil pencatatan
ternak unggas pedaging?
Jawaban :
94
4. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam materi materi perhitungan hasil
pencatatan ternak unggas pedaging?
Jawaban :
5. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang dapat Anda kembangkan dalam materi materi perhitungan
hasil pencatatan ternak unggas pedaging?
Jawaban :
95
BAB VI. PEMANENAN TERNAK UNGGAS PEDAGING
Anda perhatikan Gambar 29! Tampak pada gambar adalah gambar orang yang sedang melakukan
satu proses pemanenan ayam pedaging. Panen .... ya ... panen merupakan sesuatu yang
ditunggu-tunggu. Tidak setiap satu proses produksi atau budidaya atau pemeliharaan dapat
dilakukan pemanenan. Hal ini mungkin saja terjadi apabila terserang wabah penyakit yang
mengakibatkan kematian banyak ayam. Alhamdulillah .... rasa syukur kita kepada Allah SWT. yang
telah mengijinkan kita melakukan suatu proses produksi hingga memanen hasilnya.
96
Seperti telah Anda ketahui bahwa kegiatan akhir dari budidaya ternak unggas pedaging adalah
panen, yaitu pemungutan hasil produksi berupa unggas hidup, sebagai hasil utama. Pada
umumnya terdapat dua macam cara penjualan hasil produksi ternak unggas pedaging, yaitu dijual
utuh atau diolah terlebih dahulu hingga siap masak. Cara pertama, ayam dijual pada pembeli
dalam keadaan utuh dan masih hidup. Pada cara kedua, ayam telah mengalami beberapa
perlakuan, sehingga pembeli menerima ayam dalam keadaan siap dimasak sesuai dengan selera.
Pemanenan merupakan salah satu tahapan yang menentukan kualitas produk yang dihasilkan.
Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, pemanenan bisa menyebabkan ternak unggas pedaging
yang ditangkap menjadi stress dan meronta-ronta bahkan bisa mati. Penangkapan yang kasar juga
dapat mengakibatkan ternak unggas pedaging menjadi cidera dan badannya mengalami luka atau
memar. Pemanenan perlu dilakukan dengan benar untuk menjaga produk yang dihasilkan, yaitu
ayam hidup, tetap terjaga baik, tidak mengalami stres dan tubuhnya tidak luka atau memar.
Ayam pedaging biasa dipanen berupa ayam hidup, saat umur dan bobot badan ayam telah
mencapai target atau sesuai dengan perencanaan.
Perencanaan pemanenan akan mempermudah proses pengawasan dan evaluasi, seandainya ada
kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuan. Tujuan akhir kegiatan pemeliharaan ayam pedaging,
tentu saja menghasilkan keuntungan bagi perusahaan peternakan. Tujuan ini dapat dipersempit
dengan menetapkan tujuan pemanenan itu sendiri yang merupakan bagian dari memperoleh
keuntungan. Informasi ini perlu diketahui oleh seluruh staf yang terlibat, sebagai arah tujuan.
Pada umumnya, kegiatan pemanenan bertujuan menangkap ayam hidup dengan tidak mengalami
banyak kerusakan, sehingga memperoleh harga jual secara maksimal. Ayam yang dipanen dengan
benar, tubuhnya tidak banyak mengalami kerusakan dan harga jualnya maksimal. Sebaliknya,
ayam yang dipanen dengan ceroboh, bisa mengakibatkan ayam mengalami cedera, memar,
bahkan mengalami kematian. Ayam seperti ini mempunyai harga jual lebih rendah. Tujuan ini perlu
disampaikan pada tenaga pekerja untuk dipahami sebagai pedoman dalam melaksanakan
pemanenan. Hindari perlakuan kasar, seperti memegang ayam terlalu kuat atau melempar ayam
hasil tangkapan.
97
Kegiatan Belajar 1. Penentuan Waktu Pemanenan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, Siswa dapat menentukan waktu pemanenan berdasarkan
faktor-faktor yang menentukan waktu pemanenan ternak unggas pedaging.
1. Mengamati
a. Baca dan pahami materi berikut tentang “Penentuan Waktu Pemanenan” ternak
unggas pedaging.
b. Perhatikan/simak tayangan video dan atau gambar tentang “Penentuan Waktu
Pemanenan” yang ditayangkan oleh Bapak/Ibu Guru.
c. Lihatlah langsung ke peternakan ayam pedaging dan lakukan wawancara
dengan penanggung jawab kandang atau tenaga kerja kandang tentang
bagaimana menentukan waktu pemanenan dengan menggunakan lembar
observasi sebagai berikut :
98
Lembar Obsevasi : Observasi Penentuan Waktu Pemanenan
99
No. Item Pertanyaan Observasi Hasil Observasi
4. Berapa harga jual ayam pedaging per ekor
atau per kg bobot hidup pada saat itu?
100
Pemanenan hampir bertepatan saatnya dengan melakukan penjualan. Pada umur
berapakah ayam sesuai untuk dipanen atau dijual? Sebetulnya umur ayam pada saat
panen, tidaklah terlalu menentukan tepat atau tidaknya waktu panen. Penentuan waktu
panen lebih ditentukan oleh kondisi ayam di lapangan. Harga jual yang tinggi dan
kesehatan yang tidak begitu bagus, sesungguhnya merupakan faktor pendorong utama
peternak melakukan pemanenan dan langsung menjualnya. Peternakan umumnya telah
mempunyai pembeli langganan yang meminta ayam dengan ukuran yang tetap (dengan
bobot tertentu). Pertimbangan dalam penentuan waktu pemanenan ternak unggas
pedaging dapat dikelompokan menjadi empat faktor, yaitu :
a. Bobot Badan
Biasanya target bobot badan ayam saat dipanen adalah kurang dari 1,7 kg, sebagian
besar dijual dengan berat badan mencapai 1,3 - 1,6 Kg. Faktor yang harus
dipertimbangkan adalah kegemaran konsumen di suatu daerah atau keadaan. Pada
daerah tertentu konsumen lebih suka ayam kecil dengan bobot badan kurang dari 1
kg, sedangkan di daerah lain konsumen lebih suka ayam besar dengan berat 1,5 – 2,0
kg serta ada juga yang menyukai ayam dengan berat diatas 2,0 kg. Secara umum,
konsumen atau pangsa pasar ayam pedaging berdasarkan bobot badan dapat dilihat
pada Tabel 6.
101
Tabel 7. Permintaan Konsumen terhadap Pemanenan Ayam Pedaging Berdasarkan
Bobot Badan
b. Lama Pemeliharaan
Lama pemeliharaan ayam pedaging biasanya sekitar 4 - 5 minggu. Pada umur ini,
pertumbuhan broiler mencapai optimal. Oleh karena itu, berdasarkan lama
pemeliharaan, panen biasanya dilakukan pada minggu tersebut. Bahkan di suatu
peternakan saat ini pemanenan mulai dilakukan umur 24 - 26 hari. Hal ini dilakukan
selain memang permintaan konsumen juga untuk penjarangan ayam. Ketika memasuki
umur 7 - 8 minggu pertambahan berat badan ayam pedaging per minggu mengalami
kemerosotan. Pada saat itu terjadi ketidakseimbangan antara pertambahan bobot
badan dengan pakan yang dikonsumsi. Jadi lebih menguntungkan apabila broiler dijual
lebih awal. Untuk lebih lanjut pemanenan berdasarkan lama pemeliharaan dapat dilihat
pada Tabel 8.
Tahap I 24 – 26
Tahap II 30 – 31
Tahap IIII 35
Sumber : Tawardi, S.TP. dan Iim (2014)
c. Harga Jual
Ketidakstabilan harga jual ayam pedaging di pasar harus diperhatikan pada saat
pemungutan hasil. Apabila harga ayam pedaging jelek atau rendah sekali harus
dipertimbangkan kemungkinan memperpanjang periode pemeliharaan sampai batas
waktu tertentu. Sebaliknya apabila harga baik atau tinggi, lebih baik mempersingkat
periode pemeliharaan dengan melakukan pemanenan saat itu tanpa
mempertimbangkan berat badan dan umur ayam.
102
Apabila dibandingkan dengan harga ayam kampung dan itik, maka harga jual ayam ras
pedaging (broiler) relatif lebih murah. Di Cianjur pada bulan Agustus 2014, harga
ayam ras pedaging untuk ayam kecil Rp. 19.000,- per kg bobot hidup dan ayam besar
Rp. 21.000,- per kg bobot hidup. Namun demikian, apabila harga ayam ras pedaging
rendah perlu dipertimbangkan kemungkinan memperpanjang periode pemeliharaan
sampai batas waktu tertentu. Sebaliknya apabila harga baik atau tinggi, maka
cenderung mempersingkat periode pemeliharaan untuk menjual ayamnya meskipun
belum waktunya tentunya tetap mempertimbangkan berat badan dan umur ayam.
d. Kesehatan
103
2. Menanya
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk meningkatkan
pemahaman Anda tentang penentuan waktu pemanenan ternak unggas pedaging,
maka :
a. Tanyakan kepada Bapak/Ibu Guru tentang hal-hal yang masih belum jelas!
b. Lakukan diskusi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pemanenan!
3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba
a. Cari informasi dari berbagai sumber (internet, modul, buku – buku referensi,
atau sumber – sumber lain yang relevan) tentang penentuan waktu pemanenan
ternak unggas pedaging!
b. Lakukan suatu proses penentuan waktu pemanenan ternak unggas pedaging
berdasarkan 4 faktor yang perlu dipertimbangkan/diperhatikan dalam
menentukan waktu pemenanen ternak unggas pedaging dengan menggunakan
lembar kerja sebagai berikut:
104
Lembar Kerja
105
4. Mengolah Informasi/Mengasosiasi
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek penentuan
waktu pemanenan ternak unggas pedaging, lakukan analisis atau penalaran
tentang :
5. Mengkomunikasikan
C. Rangkuman
Kegiatan akhir dari budidaya ternak unggas pedaging adalah pemanenan, yaitu pemungutan
hasil produksi berupa unggas hidup, sebagai hasil utama. Pada umumnya terdapat dua macam
cara penjualan hasil produksi ternak unggas pedaging, yaitu dijual utuh atau diolah terlebih
dahulu hingga siap masak. Pemanenan merupakan salah satu tahapan yang menentukan
kualitas produk yang dihasilkan. Pemanenan perlu dilakukan dengan benar untuk menjaga
produk yang dihasilkan, yaitu ayam hidup, tetap terjaga baik, tidak mengalami stres dan
tubuhnya tidak luka atau memar. Ayam pedaging biasa dipanen berupa ayam hidup, saat
umur dan bobot badan ayam telah mencapai target atau sesuai dengan perencanaan.
Pertimbangan dalam penentuan waktu pemanenan ternak unggas pedaging dapat
dikelompokan menjadi empat faktor, yaitu: bobot badan, lama pemeliharaan, harga, dan
kondisi kesehatan.
106
D. Tugas
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek penentuan waktu
pemanenan ternak unggas pedaging, maka :
1. Kemaslah data yang telah Anda peroleh dalam bentuk tabel tentang informasi
bobot badan, umur, dan harga jual ayam pedaging saat panen selama 1 bulan!
2. Buatlah suatu perencanaan penentuan waktu pemanenan ternak unggas
pedaging selama 1 periode pemeliharaan!
E. Penilaian Diri
Petunjuk :
Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Total Skor
Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
107
2. Penilaian Sikap Spiritual
No. Pernyataan 1 2 3 4
Keterangan :
4 : Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Total Skor
Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang - kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
108
F. Ulangan
Studi Kasus
1. Suatu peternakan ayam ras pedaging dengan populasi 10.000 ekor, pada
minggu ketiga pemeliharaan, tiba-tiba ayamnya terserang penyakit. Setelah
ditimbang, ternyata rata-rata bobot badan ayam 750 gram per ekor. Target
bobot badan panen peternakan tersebut 1,2 – 1,4 kg.
109
G. Refleksi
Setelah Anda mempelajari penentuan waktu pemanenan ternak unggas pedaging berdasarkan
4 faktor yang perlu dipertimbangkan/diperhatikan dalam menentukan waktu pemanenan ternak
unggas pedaging, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Pertanyaan :
Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi penentuan waktu
pemanenan ternak unggas pedaging?
Jawaban :
2. Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari materi penentuan waktu pemanenan ternak
unggas pedaging?
Jawaban :
3. Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari materi penentuan waktu pemanenan ternak
unggas pedaging?
Jawaban :
110
4. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam materi penentuan waktu pemanenan
ternak unggas pedaging?
Jawaban :
5. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang dapat Anda kembangkan dalam materi penentuan waktu
pemanenan ternak unggas pedaging?
Jawaban :
111
Kegiatan Belajar 2. Persiapan Pemanenan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, Siswa dapat melakukan persiapan pemanenan ternak unggas
pedaging.
Setelah mempelajari materi persiapan pemanenan ternak unggas pedaging, Siswa dapat :
1. Mengamati
112
Lembar Obsevasi : Observasi Persiapan Pemanenan
113
Persiapan pemanenan ternak unggas pedaging dilakukan baik terhadap ternak yang akan
dipanen dengan suatu perlakuan maupun peralatan yang akan digunakan.
Saat ini, panen ayam pedaging di Indonesia masih dilakukan secara manual, yaitu
pekerja menangkap kaki ayam menggunakan kedua belah tangan. Secara umum,
peralatan yang diperlukan dan harus tersedia saat pemanenan ayam pedaging secara
manual adalah:
114
114
(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2014)
2). Keranjang/krat/keramba
Keranjang terbuat dari plastik sangat umum digunakan, harga relatif murah karena
tidak cepat rusak sehingga dapat digunakan berkali-kali panen bahkan bertahun-
tahun. Keranjang plastik mempunyai warna-warna cerah seperti merah, kuning
dan hijau berbentuk kotak persegi panjang. Fungsinya untuk menampung ayam
hasil tangkapan sekaligus sebagai wadah yang mempermudah pengangkutan.
Satu keranjang menampung sekitar 15 - 20 ekor ayam hidup tergantung besaran
ayam.
115
115
3). Potongan tali rafia
Teknik pemanenan ayam pedaging di Indonesia kadang kala memerlukan tali rafia.
Jadi, tali rafia ini tidak mutlak diperlukan. Potongan-potongan tali rafia diperlukan
kira-kira seukuran tali yang dapat mengikat lima buah kaki ayam sekaligus. Dalam
pelaksanannya, ayam yang telah berhasil ditangkap, selanjutnya sebelah kakinya
akan diikat disatukan bersama-sama dengan kaki ayam lainnya untuk dibawa ke
tempat penimbangan.
4). Timbangan
Timbangan berguna untuk mengetahui besarnya atau kuantitas hasil produksi. Ada
bermacam-macam timbangan yang dapat digunakan. Timbangan yang biasa
digunakan dalam pemanenan ayam pedaging adalah timbangan salter atau
timbangan gantung dengan kapasitas 50 kg.
116
116
5). Kendaraan pengangkut dan surat jalan
Seandainya ayam hasil panen tidak diambil langsung oleh pembeli, maka peternak
harus mengantarkan ayam hidup ke tempat pembeli. Dalam keadaan ini, sebelum
panen berlangsung, peternak perlu mempersiapkan fasilitas berupa kendaraan
pengangkut. Kendaraan pengangkut dilengkapi dengan surat jalan digunakan
untuk membawa ayam hidup sampai ke tempat pembeli.
117
117
4). Merawat peralatan dan menyimpannya secara baik bila tidak digunakan
Perawatan dan penyimpanan dengan benar dapat memperpanjang umur dan
fungsi peralatan panen. Oleh karena itu, ketika tidak dipergunakan, peralatan
panen perlu dibersihkan dan disimpan secara benar.
118
118
Tabel 9. Contoh Format Data Penimbangan (Buku Timbang)
Atas Nama :
Jenis :
Jumlah :
Berlaku Tanggal :
Lokasi :
Alamat :
Kontak :
Telp. :
............................................
119
119
2. Menanya
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk meningkatkan
pemahaman Anda tentang persiapan pemanenan ternak unggas pedaging,
tanyakan kepada Bapak/Ibu Guru tentang hal-hal yang masih belum jelas!
3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba
a. Cari informasi dari berbagai sumber (internet, modul, buku – buku referensi,
atau sumber – sumber lain yang relevan) tentang persiapan pemanenan ternak
unggas pedaging!
b. Lakukan suatu proses persiapan pemanenan ternak unggas pedaging dengan
menggunakan lembar kerja sebagai berikut :
120
120
Lembar Kerja
121
121
4. Mengolah Informasi/Mengasosiasi
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek persiapan
pemanenan ternak unggas pedaging, lakukan analisis atau buatlah suatu
kesimpulan tentang :
5. Mengkomunikasikan
C. Rangkuman
Persiapan pemanenan ternak unggas pedaging dilakukan baik terhadap ternak yang akan
dipanen dengan suatu perlakuan maupun peralatan yang akan digunakan. Perlakuan sebelum
pemanenan dilakukan dengan cara segera menghentikan segala macam pemberian obat-
obatan dan antibiotik minimal 5 - 14 hari sebelum hari pelaksanaan panen, tergantung jenis
obat dan antibiotiknya. Penghentian pemberian obat-obatan dilakukan agar dalam tubuh ternak
unggas pedaging yang dipanen hanya mengandung residu atau sisa obat-obatan serendah
mungkin. Dengan demikian, ternak unggas pedaging hasil panen yang merupakan sumber
pangan hewani sudah aman dikonsumsi, dapat dikategorikan terbebas dari sisa bahan kimia
obat-obatan dan antibiotik. Pada saat ini pemanenan ayam pedaging di Indonesia masih
dilakukan secara manual, yaitu pekerja menangkap kaki ayam menggunakan kedua belah
tangan. Secara umum, peralatan yang diperlukan dan harus tersedia saat pemanenan ayam
pedaging adalah penyekat ayam, krat, tali rafia, timbangan, buku timbang.
122
122
D. Tugas
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek persiapan
pemanenan ternak unggas pedaging, maka :
1. Kemaslah data yang telah Anda peroleh dalam bentuk tabel tentang persiapan
pemanenan ayam pedaging!
2. Buatlah suatu perencanaan persiapan pemanenan ternak unggas pedaging
selama 1 periode pemeliharaan!
E. Penilaian Diri
Petunjuk :
Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Total Skor
Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
123
123
2. Penilaian Sikap Spiritual
No. Pernyataan 1 2 3 4
Keterangan :
4 : Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Total Skor
Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang - kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
124
124
F. Ulangan
G. Refleksi
1. Pertanyaan :
Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi persiapan pemanenan
ternak unggas pedaging?
Jawaban :
125
125
2. Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari materi persiapan pemanenan ternak unggas
pedaging?
Jawaban :
3. Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari materi persiapan pemanenan ternak unggas
pedaging?
Jawaban :
4. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam materi persiapan pemanenan ternak
unggas pedaging?
Jawaban :
5. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang dapat Anda kembangkan dalam materi persiapan
pemanenan ternak unggas pedaging?
Jawaban :
126
Kegiatan Belajar 3. Pelaksanaan Proses Pemanenan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, Siswa dapat melaksanakan proses pemanenan ternak unggas
pedaging.
Setelah mempelajari materi proses pemanena ternak unggas pedaging, Siswa dapat:
1. Mengamati
127
Lembar Obsevasi : Observasi Pelaksanaan Proses Pemanenan
128
Pemanenan merupakan salah satu tahapan yang menentukan kualitas produk yang
dihasilkan. Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, pemanenan dapat menyebabkan ayam
yang ditangkap menjadi stress dan meronta-ronta bahkan ayam bisa mati. Penangkapan
yang kasar juga dapat mengakibatkan ayam sebagai produk akhir menjadi cedera dan
badannya mengalami luka atau memar. Pemanenan perlu dilakukan dengan benar untuk
menjaga produk yang dihasilkan, yaitu ayam hidup, tetap terjaga baik, tidak mengalami
stres dan tubuhnya tidak luka atau memar.
Agar suasana kerja saat memanen ayam menjadi nyaman, pertama-tama keluarkan
peralatan kandang berupa tempat pakan dan minum sehingga tidak menghalangi saat
penangkapan ayam.
b. Menyekat kadang
Ayam digiring ke salah satu dinding atau sudut kandang. Pasang penyekat kandang,
sehingga membagi kandang menjadi beberapa ruang, misal tiga ruangan. Lakukan
secara bertahap agar ayam yang dipanen tidak lumpuh karena lemas. Hal ini perlu
dilakukan untuk menghindari ayam mati menumpuk (over lapping).
c. Menangkap ayam
Tangkap ayam pada kedua belah kakinya. Jangan menangkap ayam secara kasar
karena bisa menyebabkan memar, tulang sayap dan kaki patah bahkan bisa
menyebabkan ayam mati karena stres. Habiskan ayam dalam satu sekatan, jangan
pergunakan sistem tangkap pilih. Bagaimanapun tangkaplah ayam yang terdekat
terlebih dahulu, tidak memilih-milih ayam yang hendap ditangkap.
Pada saat memasukkan ayam yang akan ditimbang ke dalam keranjang lakukan
secara cermat dan tidak kasar, hal ini untuk mengurangi resiko banyaknya ayam yang
diapkir akibat sayap atau kaki yang patah sehingga mengakibatkan kerugian. Hindari
memasukan ayam dalam krat dengan cara melemparnya.
129
(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2014)
d. Mengikat ayam
Ayam yang sudah ditangkap sejumlah 5 ekor, kemudian diikat dengan menggunakan
tali rafia.
e. Menimbang
130
Ada dua cara penimbangan yang biasa dilakukan. Pertama, setelah ditangkap, ayam
dimasukan dalam keramba. Satu keramba kira-kira berisi 8-15 ekor ayam, tergantung
besarnya. Ayam ditimbang dengan kerambanya. Tentu saja berat ayam adalah berat
keramba ketika ditimbang bersama 15 ekor ayam dikurangi berat keramba ketika
ditimbang kosong. Berat rata-rata per ekor didapatkan dengan membagi nilai yang
didapat dengan banyaknya ayam (lima belas ekor).
131
(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2014)
Pada saat memasukkan ayam yang akan ditimbang ke dalam keranjang lakukan
secara cermat dan tidak kasar, hal ini untuk mengurangi resiko banyaknya ayam yang
diapkir akibat sayap atau kaki yang patah sehingga mengakibatkan kerugian. Hindari
memasukan ayam dalam krat dengan cara melemparnya.
Gambar 40. (a). Ayam dimasukkan ke dalam krat, (b). Ayam sudah masuk ke dalam
krat
132
g. Mencatat dan menghitung total ternak unggas pedaging dan berat keseluruhan
Catatlah semua hal dari awal seperti jumlah ayam yang ditangkap dan akan ditimbang
dan juga hasil penimbangan, sehingga data yang dihasilkan akan akurat. Lakukan cek
ulang setelah penangkapan selesai juga terhadap hasil data timbangan yang telah
didapatkan. Karena jika satu timbangan saja terlewatkan karena faktor kelalaian,
kerugian yang diderita peternak setara dengan 8-15 ekor ayam. Maka dari itu,
konsentrasi yang tinggi saat menjalankan aktivitas pemanenan perlu diperhatikan.
h. Pengangkutan
Setelah semua data benar dan sesuai dengan surat jalan pengiriman, barulah
kendaraan pengangkut ayam boleh diizinkan keluar meninggalkan lokasi. Sebaiknya,
pengiriman ayam dilakukan pada pagi atau sore hari agar tidak terlalu panas, untuk
mengurangi resiko akibat transportasi sekecil mungkin. Pengangkutan atau pengiriman
ayam pedaging menggunakan keramba sebagai wadahnya. Untuk menjaga kualitas
ayam selama pengangkutan, sebaiknya keramba tidak berisi ayam terlalu penuh,
sekitar 8 – 15 ekor saja. Tinggi keramba masih memungkinkan ayam berdiri. Keramba
ditumpuk secara teratur dalam kendaraan terbuka agar ayam cukup mendapat
ventilasi udara.
133
Pada pengangkutan, kesejahteraan ayam perlu mendapat perhatian. Bagaimana pun
yang diangkut adalah mahluk hidup. Berikut adalah resiko yang umum terjadi dari
pengiriman ayam menggunakan kendaraan:
2. Menanya
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk meningkatkan
pemahaman Anda tentang pelaksanaan proses pemanenan ternak unggas
pedaging, tanyakan kepada Bapak/Ibu Guru tentang hal-hal yang masih belum jelas!
3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba
a. Cari informasi dari berbagai sumber (internet, modul, buku – buku referensi,
atau sumber – sumber lain yang relevan) tentang pelaksanaan proses
pemanenan ternak unggas pedaging!
b. Lakukan suatu pelaksanaan proses pemanenan ternak unggas pedaging
dengan menggunakan lembar kerja sebagai berikut :
134
Lembar Kerja
135
4. Mengolah Informasi/Mengasosiasi
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek pelaksanaan
proses pemanenan ternak unggas pedaging, lakukan analisis atau buatlah suatu
kesimpulan tentang:
5. Mengkomunikasikan
C. Rangkuman
Pemanenan merupakan salah satu tahapan yang menentukan kualitas produk yang dihasilkan.
Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, pemanenan dapat menyebabkan ayam yang ditangkap
menjadi stress dan meronta-ronta bahkan ayam bisa mati. Penangkapan yang kasar juga
dapat mengakibatkan ayam sebagai produk akhir menjadi cedera dan badannya mengalami
luka atau memar. Pemanenan perlu dilakukan dengan benar untuk menjaga produk yang
dihasilkan, yaitu ayam hidup, tetap terjaga baik, tidak mengalami stres dan tubuhnya tidak luka
atau memar. Secara umum tahapan pemanenan ayam ras pedaging adalah mengeluarkan
peralatan kandang dari dalam kandang, menyekat kandang, menangkap ayam, mengikat
ayam, menimbang ayam, memasukkan kandang kedalam keramba, dan pengangkutan ayam
sesuai tujuan.
136
D. Tugas
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek pelaksanaan
proses pemanenan ternak unggas pedaging, maka :
1. Kemaslah data yang telah Anda peroleh dalam bentuk tabel tentang
pelaksanaan proses pemanenan!
2. Buatlah suatu perencanaan pelaksanaan proses pemanenan ternak unggas
pedaging!
E. Penilaian Diri
Petunjuk :
Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Total Skor
Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
137
2. Penilaian Sikap Spiritual
No. Pernyataan 1 2 3 4
Keterangan :
4 : Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Total Skor
Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang - kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
138
F. Ulangan
139
G. Refleksi
Setelah Anda mempelajari pelaksanaan proses pemanenan ternak unggas pedaging, jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Pertanyaan :
Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi pelaksanaan proses
pemanenan ternak unggas pedaging?
Jawaban :
2. Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari materi pelaksanaan proses pemanenan
ternak unggas pedaging?
Jawaban :
3. Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari materi pelaksanaan proses pemanenan ternak
unggas pedaging?
Jawaban :
140
4. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam materi pelaksanaan proses
pemanenan ternak unggas pedaging?
Jawaban :
5. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang dapat Anda kembangkan dalam materi pelaksanaan proses
pemanenan ternak unggas pedaging?
Jawaban :
141
Kegiatan Belajar 4. Perhitungan Hasil Pemanenan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, Siswa dapat menghitung hasil pemanenan ternak unggas
pedaging.
Setelah mempelajari materi perhitungan hasil pemanena ternak unggas pedaging, Siswa
dapat:
1. Mengamati
a. Baca dan pahami materi berikut tentang “Perhitungan Hasil Pemanenan” ternak
unggas pedaging.
b. Perhatikan/simak tayangan video dan atau gambar tentang “Perhitungan Hasil
Pemanenan” yang ditayangkan oleh Bapak/Ibu Guru.
c. Lihatlah langsung ke peternakan ayam pedaging dan lakukan wawancara
dengan penanggung jawab kandang atau tenaga kerja kandang tentang
perhitungan hasil pemanenan dengan menggunakan lembar observasi sebagai
berikut :
142
Lembar Obsevasi : Observasi Perhitungan Hasil Pemanenan
143
a. Data Hasil Pemanenan
Anda perhatikan Tabel 11. adalah suatu data hasil pencatatan pada satu periode
pemeliharaan dari suatu farm/peternakan.
Ransum Vitamin/
Minggu/ Tgl. Mati Sisa
Obat2an/ Keterangan
Hari Ke (ekor) (ekor) Jenis Zak/kg Vaksinasi
1 30/09 7 12.743 PSt 1 Vit./Obat
2 01/10 42 12.701 PSt 3 Obat/Vit.
3 02/10 36 12.665 PSt 4 Obat/Vit.
I
4 03/10 69 12.596 PSt 6 Vaksin ND
5 04/10 30 12.566 PSt 6 Air putih
6 05/10 23 12.543 PSt 6 Air putih
7 06/10 15 12.528 PSt 6 Air putih
Total 222 12.528 32 BB : 150 g/ekor
8 07/10 13 12.515 PSt 7 Air putih
9 08/10 12 12.503 PSt 10 Air putih
10 09/10 12 12.491 PSt 13 Vita Stress
II
11 10/10 10 12.481 PSt 12 Air putih
12 11/10 15 12.466 PSt 12 Air putih
13 12/10 15 12.451 St 14 Vaksin
Gumboro
14 13/10 13 12.438 St 14 Air putih
Total 90 12.438 89 BB : 400 g/ekor
15 14/10 12 12.426 St 17 Air putih
16 15/10 13 12.413 St 19 Air putih
17 16/10 15 12.398 St 20 Vita Stress
III
18 17/10 14 12.384 St 21 Vita Stress
19 18/10 18 12.366 St 21 Vita Stress
20 19/10 14 12.352 St 24 Air putih
21 20/10 14 12.338 St 24 Air putih
Total 100 12.338 146 BB : 800 g/ekor
22 21/10 15 12.323 St 24 Air putih
23 22/10 13 12.310 St 24 Air putih
24 23/10 14 12.296 St 26 Air putih
144
Ransum Vitamin/
Minggu/ Tgl. Mati Sisa
Hari Ke Obat2an/ Keterangan
(ekor) (ekor) Jenis Zak/kg Vaksinasi
IV 25 24/10 13 12.283 St 27 vitamin
26 25/10 14 12.269 St 19 vitamin
27 26/10 18 12.251 St 12 vitamin
28 27/10 17 12.234 St 10 Air putih
Total 104 12.234 142 BB : 1.200 g/ekor
29 28/10 10 12.224 St 8 Air putih
30 29/10 7 12.217 St 4 Air putih
31 30/10 6 12.211 St 5 Air putih
V
32 31/10 5 12.206 St 3 Air putih
33 01/11 6 12.200 St 4 Air putih
34 02/11 6 12.194 St 2 Air putih
35 03/11 8 12.186 St
Total 48 12.186 26 BB : 1.700 g/ekor
564 12.186 435
Hasil Penjualan :
Perhitungan :
1. Total ayam mati : 564 ekor.
2. Total pakan yang dihabiskan : 435 zak = 21.750 kg.
3. Total ayam terjual : 12.323 ekor.
4. Total BB ayam terjual : 14.156,6 kg.
145
b. Data Hasil Pemanenan
Berdasarkan data pada Tabel 11., hitung hasil pemanenan ayam ras pedaging
tersebut yang meliputi :
1). % mortalitas
2). % ayam hidup
3). Rata-rata bobot badan akhir/panen
4). Rata-rata pertumbuhan/pertambahan bobot badan
5). Konsumsi pakan
6). FCR
7). Lama pemeliharaan
8). Rata-rata umur panen
9). Kepadatan
10). Indeks prestasi broiler
2. Menanya
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk meningkatkan
pemahaman Anda tentang perhitungan hasil pemanenan ternak unggas pedaging,
tanyakan kepada Bapak/Ibu Guru tentang hal-hal yang masih belum jelas!
3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba
a. Cari informasi dari berbagai sumber (internet, modul, buku – buku referensi,
atau sumber – sumber lain yang relevan) tentang perhitungan hasil pemanenan
ternak unggas pedaging!
b. Lakukan perhitungan hasil pemanenan ternak unggas pedaging dengan
menggunakan lembar kerja sebagai berikut :
146
Lembar Kerja
147
4. Mengolah Informasi/Mengasosiasi
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek perhitungan
hasil pemanenan ternak unggas pedaging, lakukan analisis atau buatlah suatu
kesimpulan tentang :
5. Mengkomunikasikan
C. Rangkuman
Perhitungan hasil pemanenan meliputi : % mortalitas, % ayam hidup, rata-rata bobot badan
akhir/panen, rata-rata pertumbuhan/pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, FCR, lama
pemeliharaan, rata-rata umur panen, kepadatan, Indeks prestasi broiler .
148
D. Tugas
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek perhitungan hasil
pemanenan ternak unggas pedaging, maka :
1. Kemaslah data yang telah Anda peroleh dalam bentuk tabel tentang
perhitungan hasil pemanenan!
2. Buatlah suatu perencanaan perhitungan hasil pemanenan ternak unggas
pedaging!
E. Penilaian Diri
Petunjuk :
Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Total Skor
Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
149
2. Penilaian Sikap Spiritual
No. Pernyataan 1 2 3 4
Keterangan :
4 : Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Total Skor
Keterangan :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang - kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
150
F. Ulangan
Pertanyaan :
1. Hitunglah pada masing-masing minggu (minggu I, II, III, fase starter, minggu
IV, V, fase finisher dan selama pemeliharaan!
a. % mortalitas
b. Rata-rata konsumsi pakan (g/ekor)
c. Rata-rata bobot badan (g/ekor)
d. FCR
e. Index Performans Broiler
2. Buatlah tabel hasil perhitungan tersebut!
3. Bagaimana performans ayam pedaging tersebut? Apa kesimpulan Anda?
151
G. Refleksi
Setelah Anda mempelajari perhitungan hasil pemanenan ternak unggas pedaging, jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Pertanyaan :
Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi perhitungan hasil
pemanenan ternak unggas pedaging?
Jawaban :
2. Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari materi perhitungan hasil pemanenan ternak
unggas pedaging?
Jawaban :
3. Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari materi perhitungan hasil pemanenan ternak
unggas pedaging?
Jawaban :
152
4. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam materi perhitungan hasil pemanenan
ternak unggas pedaging?
Jawaban :
5. Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang dapat Anda kembangkan dalam materi perhitungan hasil
pemanenan ternak unggas pedaging?
Jawaban :
153
BAGIAN 3. PENUTUP
Buku Teks Siswa SMK/MAK “Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2” ini merupakan salah satu
bahan ajar berbentuk buku sebagai acuan atau referensi dalam pelaksanaan pembelajaran siswa
SMK/MAK kelas XI semester 2 Paket Keahlian Agribisnis Ternak Unggas.
Penyusunan Buku Teks Siswa SMK/MAK “Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2” ini mengacu
pada Kurikulum 2013 Paket Keahlian Agribisnis Ternak Unggas baik pada konsep kurikulum,
struktur kurikulum maupun silabus, dengan menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik dan
penilaian otentik. Buku teks ini bersifat fleksibel yang dapat mengarahkan pembaca untuk dapat
mengembangkan metode, strategi dan teknis pelaksanaan pembelajaran secara efektif, kreatif dan
inovatif, sesuai dengan kebutuhan siswa dan kurikulum 2013 yang APIK (Afektif, Produktif, Inovatif,
Kreatif). Diharapkan pula buku teks dan hasil pengembangan selanjutnya dapat mencapai tujuan
program, selaras dengan target pengembangan buku teks dalam menunjang pelaksanaan
pembelajaran yang bermutu dan tepat sasaran.
Buku Teks Siswa SMK/MAK “Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2” ini diharapkan dapat
digunakan dan diaplikasikan dalam pelaksanaan pembelajaran siswa SMK/MAK kelas XI semester
2 Paket Keahlian Agribisnis Ternak Unggas, sehingga siswa diharapkan akan memiliki kompetensi
yang menjadi tuntutan kurikulum 2013. Akhirnya buku teks ini diharapkan akan semakin reliable
dan applicable untuk kegiatan pembelajaran sejenis di masa yang akan datang.
154
GLOSARIUM
Isolasi : pemisahan ayam yang sakit dari yang sehat yang bertujuan untuk
menghindari penularan penyakit dari ternak yang sakit ke ternak yang sehat
dan memudahkan pengobatan.
Obat :
Sanitasi : suatu usaha pencegahan terhadap penyakit dengan cara menghilangkan atau
mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dalam rantai perpindahan
penyakit tersebut.
Vaksinasi : salah satu usaha/cara pencegahan penyakit yang biasanya disebabkan oleh virus.
155
INDEKS
A P
Antibiotik, 160 Pemanenan, 70, 97, 98, 99, 100, 102, 103,
107, 113, 114, 128, 129, 130, 137, 143,
B 144, 145, 147, 159, 160
156
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2004. Important Poultry Diseases. The Netherlands: Intervet International B.V.
Boxmeer Holland.
Anonimus. 2000. Indeks Obat Hewan Indonesia. Edisi IV. ASOHI dan Ditjen Produksi Peternakan.
Jakarta: Departemen Pertanian.
Austic, R.E. and M.C. Nesheim. 1990. Poultry Production. 13th Ed. Philadelphia: Lea and Febiger.
Baraniah, M. A. 2009. Mewaspadai Penyakit Berbahaya pada Hewan dan Ternak. Cetakan 1.
Jakarta: PT. Penebar Swadaya.
Fadilah, R. dan A. Polana. 2004. Aneka Penyakit pada Ayam dn Cara Mengatasinya. Cetakan 1.
Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka.
Jayanata, C. E. dan B. Harianto. 2011. 28 Hari Panen Ayam Broiler. Cetakan 1. Jakarta:
AgroMedia Pustaka.
Kartasudjana, R. 2004. Manajemen Ternak Unggas. Bahan Ajar. Fakultas Peternakan. Bandung:
Universitas Padjadjaran.
Mulyantono, B., dan Isman. 2008. Bertahan di Tengah Krisis (Success Story). PT. Agro Media
Pustaka. Jakarta.
North, M.O. and D.D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. 3rd Ed. New York: Van
nostrand Reinhold.
Nugroho, C. P.. 2008. Agribisnis Ternak Unggas. Buku Teks Pelajaran. Direktorat Pembinaan
SMK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Nuroso. 2009. Panen Ayam Pedaging dengan Produksi 2x Lipat. Cetakan 1. Jakarta: PT. Penebar
Swadaya.
Nuryanto. 2009. Manajemen Pemeliharaan Broiler Modern. Materi Diklat. Cianjur: PPPPTK
Pertanian.
Rahayu, I., T. Sudaryani, dan H. Santoso. 2011. Penduan Lengkap Ayam. Cetakan 1. Jakarta:
Penebar Swadaya.
157
Setyono, D. J. dan M. Ulfah. 2012. 7 Jurus Sukses Menjadi Peternak Ayam Ras Pedaging.
Cetakan 2. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.
Susilorini, T.E., M. E. Sawitri dan Muharlien. 2008. Budidaya 22 Ternak Potensial. Jakarta: PT.
Penebar Swadaya.
Tabbu, C. R. 2009. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya, Penyakit Asal Parasit, Non Infeksius,
dan Etiologi Kompleks. Vol. 2. Yogyakarta: Kanisius.
Toundeur, W. J. 2004. General Poultry Health. International Course on Poultry Husbandry. The
Netherlands: PTC+ Barneveld.
158
Milik Negara
Tidak Diperdagangkan
Buku teks siswa SMK/MAK "Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2" ini
disusun untuk membantu siswa dalam mempelajari dan memahami konsep
Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2 sesuai kompetensi dasar yang
diharapkan dalam kurikulum 2013. Buku ini terdiri dari dua kegiatan belajar
yang disusun secara runut mengikuti struktur kompetensi dasar yang terdiri
dari : tujuan pembelajaran, aktivitas belajar siswa (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi/mengolah informasi,
mengkomunikasikan), rangkuman, tugas, penilaian diri, ulangan/uji
kompetensi, serta refleksi. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat dengan
mudah memahami dan mengaitkan konsep-konsep yang terdapat pada
masing-masing kegiatan belajar.
Pembahasan pada setiap kegiatan belajar dalam buku teks siswa ini,
selalu diawali dengan proses dan aktivitas yang harus dikerjakan siswa
(Agribisnis Ternak Unggas Pedaging 2 sebagai inkuiri) baik dalam bentuk
pertanyaan kasus, kegiatan pengamatan, atau percobaan sederhana. Hal ini
diharapkan dapat memupuk keingintahuan siswa tentang topik yang akan
dibahas. Pembahasan dilanjutkan dengan penjelasan singkat topik tersebut
yang disertai ilustrasi dan penerapannya dalam kehidupan serta review dan
berpikir kritis. Diharapkan dengan model pengorganisasian pembelajaran
tersebut siswa mendapatkan kemudahan untuk melatih kompetensinya terkait
dengan mata pelajaranAgribisnis Ternak Unggas Pedaging 2.