0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan2 halaman
Proposal meminta persetujuan untuk membeli alat X-ray gigi baru karena alat lama rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Alat ini diperlukan untuk melakukan diagnosis dan perawatan gigi yang lebih akurat, seperti menentukan panjang pemasangan jarum akar, mengecek hasil pengisian saluran akar, dan melihat kondisi gigi pasca trauma. Tanpa alat ini, pasien harus dirujuk ke rumah sakit lain.
Proposal meminta persetujuan untuk membeli alat X-ray gigi baru karena alat lama rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Alat ini diperlukan untuk melakukan diagnosis dan perawatan gigi yang lebih akurat, seperti menentukan panjang pemasangan jarum akar, mengecek hasil pengisian saluran akar, dan melihat kondisi gigi pasca trauma. Tanpa alat ini, pasien harus dirujuk ke rumah sakit lain.
Proposal meminta persetujuan untuk membeli alat X-ray gigi baru karena alat lama rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Alat ini diperlukan untuk melakukan diagnosis dan perawatan gigi yang lebih akurat, seperti menentukan panjang pemasangan jarum akar, mengecek hasil pengisian saluran akar, dan melihat kondisi gigi pasca trauma. Tanpa alat ini, pasien harus dirujuk ke rumah sakit lain.
Satuan Kerja : Pelayanan Medis & Keperawatan Kode Satker : BAM2110001
Tanggal : 1 April 2021 Hal yang diusulkan : Kapan Dibutuhkan : KAJIAN: A Kondisi saat ini Alat dalam keadaan rusak, terakhir digunakan bulan desember awal dalam keadaan sudah rusak (minyak X-ray keluar dari tubenya), lampu sensor yang menandakan alat tersebut menyala sering pecah meskipun sudah di ganti baru sehingga saat ini sudah tidak dapat di operasikan lagi karna masih sering keluar cairan minyak dari tube. B Tujuan/Fungsi 1. Pasien banyak yang giginya berlubang dan ketika di observasi harus dilakukan perawatan saluran akar. Untuk menentukan panjang kerja jarum yang dimasukkan, butuh foto rontgen periapikal sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memasukan jarum karna dapat mengakibatkan perdarahan pda jaringan lunak. 2. Pada saat selesai perawatan saluran akar selanjutnya dilakukan pengisian dengan bahan gutapercha yang harus sesua panjang kerja, setelah selesai biasanya dilakukan foto rontgen ulang untuk melihat apakah pengisian telah baik atau kurang/berlebihan dengan tujuan tidak ada keluhan sakit berulang. 3. Pada saat dilakukan pencabutan sering kali perlu dilakukan RO agar tau rencana pencabutan akan seperti apa (apakah sulit atau mudah) (terutama sisa akar) agar sisa akar tidak tertinggal, untuk mengetahui apa kondisi akar utuh atau bengkok karna menyulitkan saat pencabutan (gigi akan sulit di tarik, keras dan tidak goyang dan alat bisa terpeleset melukai jaringan yang lain). 4. Pasien yang mengeluh giginya sakit namun tidak tahu pasti bagian mana, pada saat di cek tidak ada lubang dan tambalan dalam keadaan baik, pada saat di cek pasien berubah-ubah posisi nyerinya ini menyulitkan bila tidak di RO terlebih dahulu akhirnya dokter gigi harus membongkar tambalann lamanya untuk mengetahui apakah ada lubang/tidak di dalamnya. (ragu-ragu dengan diagnosa) 5. Ketika ada gigi geraham bungsu yang muncul sebagian (kasus yang masih bisa di tangani dokter gigi umum ditangani) bisa di RO periapikal untuk dilihat posisinya, bila memungkinkan bisa dilakukan di RS BAM namun karna tidak ada Ro harus di rujuk 6. Bila pasien datang dengan keadaan pasca trauma giginya fraktur/patah butuh rontgen periapikal agar dokter gigi tau seberapa parah dan batas frakturnya sampai mana, supaya dapat dilakukan tindakan sesegera mungkin bila gigi masih dapat dipertahankan. Selama RO rusak maka kadang dokter gigi harus merujuk ke rumah sakit lain. C Kajian Tekhnik Ekonomi dan Cost Benefit Analysis D Asumsi yang digunakan dalam menentukan nilai dan waktu investasi