Anda di halaman 1dari 3

PENCABUTAN GIGI PERMANEN

No.Dokumen : 24/SOP-PKP/5/23
No.Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 06 Mei 2023
Halaman : 1/3
KLINIK PRATAMA
MULTI PERMATA dr. M A Kun
MEDIKA Mawardani MM

1.Pengertian Gigi permanen adalah gigi yang menggantikan gigi decidui. Pencabutan
gigi permanen adalah suatu tindakan mengeluarkan gigi dari soketnya
sesuai indikasi atau sudah tidak berfungsi dan tidak dapat dipertahankan
lagi

2.Tujuan a. Untuk menghilangkan gigi karena peradangan pulpa dengan


pertimbangan khusus
b. Untuk menghilangkan gigi karena kelainan periodontal dengan
pertimbangan khusus
c. Untuk menghilangkan gigi penyebab focus infeksi
d. Untuk menghilangkan gigi karena kelainan posisi yang menimbulkan
keluhan
e. Untuk menghilangkan gigi guna keperluan perawatan ortodonsi
f. Untuk menghilangkan gigi guna pembuatan protesa gigi

3. Kebijakan SK Kepala Klinik Pratama Multi Meruya Medika nomor : 08/SK-


PKP/2/23 tentang Kebijakan pemberian Anestesi Lokal

4. Referensi Pedersen, G.W.,Buku Ajar Praktis Bedah Mulut ( Terj), Jakarta EGC,
1996 : 192/219

5. Prosedur 1. Anamnesa
a. Dokter gigi menanyakan apakah gigi terasa sakit jika untuk
mengunyah Dokter gigi menanyakan riwayat pengobatan
sebelumnya jika ada. Untuk pasien paska premedikasi ditanyakan
apakah obat yang diberikan sudah diminum sesuai aturan.
b. Apakah ada riwayat penyakit sistemik yang diderita,
riwayatalergi, kehamilan serta komplikasi pencabutan yang
pernah dialami.
c. Menanyakan kondisi umum pasien: semalam tidur cukup, sudah
sarapan, tidak pusing.
2. Pemeriksaan Klinis
Dokter gigi memeriksa kondisi gigi pasien. Gigi necrosis atau sisa
akar dengan perkusi (-) palpasi (-) dan kondisi umum baik. Apabila
diperlukan Dokter gigi melakukan rontgen foto.
3. Dokter gigi menentukan diagnosa
Necrose pulpa, radixes, nonvital teeth, atau malposisi gigi
individual.
4. Terapi
a. Dokter gigi menjelaskan pada pasien mengenai jalannya
pencabutan dan resiko komplikasi fraktur apabila gigi ada
kelainan.
b. Dokter gigi melakukan pengukuran tekanan darah
c. Dokter gigi meminta pasien untuk mengisi dan menandatangani
persetujuan tindakan/inform consent.
d. Dokter gigi memilih bahan anestesi, kemudian memasukkan
bahan anastesi ke dalam spuit injeks.
e. Dokter gigi menginstruksikan pasien untuk berkumur. Daerah
yang akan dianestesi dikeringkan lalu diolesi dengan povidon
iodine
f. Dokter gigi melakukan anestesi: Blok
anestesi/infiltrasi/chlorethyl.
g. Dokter gigi melakukan observasi pasca anastesi dengan
mengecek memakai ekskavator dan atau menggunakan pinset dan
menanyakan kepada pasien untuk rahang atas bagian sekitar
ginggiva yang dianastesi sudah terasa kesemutan/kebal/tidak
terasa sakit sedangkan untuk rahang bawah pasca blok anestesi,
bila sudah terasa kesemutan/kebal/tidak terasa sakit pada ujung
lidah dan sudut bibir bawah regio yang dianastesi.
h. Setelah ada tanda teranestesi lakukan separasi menggunakan
ekscavator dan longgarkan soket gigi, ke sisi mesial dan distal
dengan bein. Setelah gigi goyah, letakkan blade tang sejauh
mungkin sepanjang permukaan akar
i. Dokter gigi memfiksasi tulang alveolar sekitar gigi yang akan
dicabut dengan tangan kiri. Gerakkan tang kearah buccolingual
atau labiopalatal, bila gigi sudah terasa goyang lakukan rotasi
sambil ditarik keluar soketnya
j. Dokter gigi melakukan pengecekan kondisi umum pasien dan
vital sign (tensi dan nadi) selama pencabutan.
k. Dokter gigi menjelaskan kepada pasien untuk sedikit berkumur.
Setelah proses pencabutan selesai dan apa bila ada tulang yang
tajam lakukan pemotongan atau haluskan. Dokter gigi memijat
soket pasca pencabutan dengan kapas yang telah diberi povidon
iodin dan antiseptik sejenisnya. Beri tampon pada luka bekas
pencabutan. Intruksi untuk menggigit tampon sampai darah habis
l. Dokter gigi melakukan pengecekan kondisi umum pasien dan
vital sign ( tensi dan nadi ) pasca pencabutan
m. Dokter gigi menjelaskan pada pasien atau keluarganya tentang
perawatan dirumah : jangan berkumur sampaai darah berhenti
dan bila pasien merasa kurang nyaman boleh meludah, jangan
menghisap daerah bekas pencabutan, makan pakai sisi yang tidak
dicabut serta hindari merokok dan mengunya.
n. Dokter gigi memberikan analgetik, antibiotik dan anti inflamasi
bila perlu. Pemberian antibiotik dengan dosis yang adekuat untuk
jangka waktu 3 - 5 hari

6.Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Gigi


2. Pendaftaran
3. Farmasi

Rekaman Historis Perubahan

No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai