ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
PADA KLIEN LUKA BAKAR.
DEFINISI
• Luka adalah hilang atau rusakny
r usaknya
a sebagian jaringan
NEXT...
• Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau
PATHOFISIOLOGI:
Luka bak
bakar disebabkan pengali
lih
han energi dari
suatu sumber panas kepada tubuh.
P aniasi
as i delektr
radias
rad pt ktroma
ele dipomagne
indagnetik
hkatik.
n . lewat hantaran atau
Luka bakar dpt dikelompokkan menjadi LB
term
te rmal
al,, ra
raddia
iasi
si at
atau
au ki
kim
mia.
ia.
Dest
De stru
ruk ksi jar
arin
inga
gan
n terj
rjad
adii aki
akibat
bat koag
agul
ulas
asi,
i,
denaturasi protein atau ionisasi isi sel.
ETIOLOGI
• Pap
apar
aran
an ap
apii • Aliran listrik
– Flame • Zat kimia
–
Benda panas
(kontak)
•
Radiasi
• Sunburn
• Scalds (air panas)
•
Uap panas
• Gas panas
• Fase akut
• Fase subakut
• Fase lanjut
FASE SU
SUB
BAK
AKU
UT
Berlangsung setelah fase syok teratasi. Masalah yang terjadi
adalah kerusakan atau kehilang
kehilangan
an jaringan akibat kontak
dengan sumber panas. Luka yang terjadi menyebabkan :
• Proses inflamasi dan infeksi
• Problem penutupan luka dengan titik perhatian pada luka
yang tidak berepitel luas atau pada struktur atau organ
fungsional
• Keadaan hipermetabolisme
FASE LANJUT
Fase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya
terjadinya maturasi
Penyembuhannya terjadi
secara spontan dalam
waktu 5 -10 hari
(Brunicardi et al., 2006).
• Derraj
De aja
at II
– Kerusakan terjadi pada
seluruh lapisan epidermis
dan
dan se
seba
bagi
gian
an de
derm
rmis
is
–
Terdapat proses eksudasi
– Ada bula
– pembentukan scar
s car,, dan
nyeri
nyeri karen
karena
a ujung - ujun
ujung
g
syaraf sensorik teriritasi.
–
Dasar luka berwarna
merah atau pucat. Sering
terletak lebih tinggi diatas
kulit normal (Moenadjat,
2001).
Derajat 2
Derajat II Dangkal (Superficial) Derajat II dalam (Deep)
1. Kerusakan mengenai bagi gia an 1. Kerusakan mengenai hampir
superficial dari dermis. seluruh bagian dermis
2. Org
Organ
an-o
-orrga
gann kul
ulit
it se
sepe
pert
rtii fol
olik
ikel
el 2. Org
Or gan
an-o
-orrgan kul
ulit
it se
sepe
pert
rtii fol
olik
ikel
el--
rambut, kelenjar keringat, kelenjar folikel rambut, kelenjar
sebasea masih utuh. keringat,kelenjar
besar masih utuh.sebasea sebagian
3. Bula mu mungkin ti
tidak te
terbentuk
beberapa jam setelah cedera, dan 3. Jug
Ju ga dij
iju
umpapaii bula
la,, ak
akan tetap
apii
luka bakar pada mulanya tampak permukaan luka biasanya tanpak
seperti luka bakar derajat I dan berwarna merah muda dan putih
mungkin terdiagnosa sebagai segera setelah terjadi cedera
derajat II superficial setelah 12-24 karena variasi suplay darah dermis
jam (daerah yang berwarna putih
4. Ketitik
ka bula dih
ihiila
lan
ngk
gkan
an,, lu
luk
ka mengindikasikan aliran darah yang
tampak berwarna merah muda dan sedikit atau tidak ada samas ama sekali,
basah. daerah yg berwarna merah muda
mengindikasikan masih ada
5. Jarran
Ja ang g men
menyeba
bab bkan hyp
hypererttroph
phic
ic
beberapa aliran darah )
scar.
(Moenadjat, 2001)
6. Jika infeksi dicegah maka 4. Jik
Jika inf
infek
eksi
si di
dice
ceggah
ah,, luk
lukaa bak
bakar
ar ak
akan
an
penyembuhan akan terjadi secara
sembuh dalam 3 -9 minggu
spontan kurang dari 3 minggu
(Brunicardi et al., 2005)
(Brunicardi et al., 2006).
Derraj
De aja
at II
IIII (F
(Ful
ulll Thi
Thick
ckne
ness
ss bu
burn
rn))
– Kerusak
Kerusakan
an mel
melip
iputi
uti sel
seluru
uruhh
derm
de rmis
is dan
dan la
lapi
pisa
san
n yg le
lebi
bih
h
dalam
– Tid
Tidak ad
adaa bul
ula
a
–
Kulit
ul
nitpu
dan
da berw
be
puccrwar
at arna
na ab
abu-
u-ab
abu
u
– Kering
– Terj
erjadi
adi koag
oagul
ulasi
asi pr
prot
otein
ein
pada epidermis yang
diken
dikenal
al se
seba
bagagaii sc
scar
ar
– Tidak
Tid ak ny
nyeri
eri hil
hilang
ang sen
sensasi
sasi..
– Penyembuhanterjadi lama
karena tidak ada proses
epitelisasi spontan dari
dasar
2001).luka (Moenadjat,
Derajat IV
• Luka full thickness yang telah mencapai lapisan otot,
tendon dan ltulang dengan adanya kerusakan yang
luas. Kerusak
Kerusakanan meliputi seluruh dermis, organ
organ-org
-organ
an
kulit seperti folik
folikel
el rambut, kelenjar sebasea dan
kelenjar keringat mengalami kerusakan, tidak dijumpai
bula, kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat,
terletak lebih rendah dibandingkan kulit sekitar, terjadi
koagulasi protein pada epidemis dan dermis yang 12
dikenal scar, tidak
sensori karena dijumpaisyaraf
ujungujung rasa nyeri dan hilang
sensorik mengalami
kerusakan dan kematian. penyembuhannya terjadi
lebih lama kar
karena
ena ada proses epitelisasi spontan dan
rasa luka (Moenadjat, 2001).
• Ring
Ringan
an (M
(Min
inor
or Bur
Burns
ns))
• Sedang
Sedang (Mo
(Moder
derat
ate
e Burn
Burns)
s)
• Berrat (M
Be (Maj
ajor
or Bu
Burn
rn))
Luk
Luka ba
bak
kar rin
ring
gan
• - Lu
Luk
ka bak
bakar de
derraj
ajat
at II <15
<15 %
• - Luk
Luka
a bakar
bakar derajat
derajat II < 10 % pada anak –
anak – anak
•
- Luk
Luka
a bakar
bakar der
deraja
ajatt III < 2 %
Luk
Luka bak
bakar se
seda
dang
ng
• - Luk
Luka
a bak
bakar der
deraja
ajatt II 15-
15-25
25 % pada
pada ora
orang
ng
dewasa
•
- Luk
Luka
a bakar
bakar der
deraja
ajatt II 10 –
10 – 20% pada anak –
anak –
anak
• - Luk
Luka
a bakar
bakar der
deraja
ajatt III < 10
10 %
Luk
Luka ba
bak
kar be
berrat
• - Luka bakar
bakar derajat
derajat II 25 % atau lebih
lebih pada orang
orang
dewasa
• - Luka bakar der
derajat
ajat II 20
20 % atau
atau lebih pada anak
– anak.
• - Luk
Luka
a bakar
bakar derajat
derajat III 10
10 % atau lebih
lebih
• - Luka bakar mengenai tang
tangan,
an, wajah,
wajah, telinga,
telinga,
mata, kaki dan genitalia/perine
genitalia/perineum.
um.
• - Luka bakar deng
dengan
an cedera
cedera inhalasi, listrik,
disertai trauma lain.
LUA
UAS
S LUK
LUKA
A BAK
AKAR
AR
1. Rule of nine
Uraiannya:
Kepala leher 9% = 9%
Lengan 9% = 18%
Badan de
depan = 18%
Badan belakang = 18%
Tungkai 18% = 36%
Genitalia/ perineum = 1%
Jumlah/ total 100%
Lu
Luka
ka baka
bakarr me
meng
ngak
akib
ibat
atkakan
n
pen
eniingkat
ata
an per
erm
meab
abiilitas pem
emb
bul uh
darah terhadap :
air, Natrium, Klorida, Protein tubuh.
Faktor-faktor kehilangan Cairan tubuh :
1. Peningkatan Mineralokortiko
Mineralokortikoid.
id.
- Retens
Retensii ai
air,
r, nat
natriu
rium,
m, k
klor
lorida
ida..
- Ekre
Ekresi
si kkal
aliu
ium.
m.
2. Peningkatan permeabilitas
pembuluh darah: keluarnya
elektrolit dan protein dari
pembuluh darah.
3. Perbedaan tekanan osmotik intra
sel dan ekstra sel.
Luka Ba
Bakar akan mengakibatkan , titidak hanya
kerusakan kulit, tetapi juga amat mempengaruhi
seluruh sistem tubuh klien.
Seluruh Sistem tubuh klien menunjukan perubahan
reaksi fisiologis sebagai respon kompensasi
terh
rha
adap luka bakar.
m am
tim plube
imbu
bul larbag
berbgiagai
uai
ntmukac
mam
engkkoomp
acam mplik
mpliekn
assi
a.si sehingga
si.
Perpindahan cairan
ekstravaskuler
ekstrava skuler darikebocoran
melalui intravaskuler
kebocora ke yang
n kapiler
mengakibatkan kehilangan natrium, air dan protein
plasma
plasma serta
serta oede
oedema
ma jaringan
jaringan yang diikuti
diikuti
dengan; penurunan curah jantung,
hemokonsentrasi sel darah merah, penurunan
perfusi pada organ mayor, oedema menyeluruh.
Respon Renalis .
Respon Gastrointestinal.
•
penurun
penurunanan aktivitas
ini disebabk
disebabkan gastrointestinal.
gastrointes
an oleh kombinas
kombinasi tinal. Hal
i efek
respon hipovolemik dan neurologik serta
respon endokrin terhadap adanya
perlukaan yang luas.
Pemasangan NGT akan mencegah
terjadinya distensi abdomen
abdomen,, muntah dan
potensial aspirasi.
• Respon Immunologi:
Immunologi:
2. masuk.
2.Re
Resp
spon
on immun
immun se
selu
lula
lar.
r.
Resp
Respon
on Pu
Pulm
lmon
oner
er
TATALAKSANA RESUSITASI
• Tat
atal
alak
aksa
sana
na re
resu
susi
sittas
asii ja
jala
lan
n na
naffas:
– Intubasi
– Krik
Krikoti
otiro
roid
idot
otom
omii (t
(ter
erla
lalu
lu ag
agre
resi
siff da
dan
n me
meni
nimb
mbul
ulka
kan
n
–
mo
morbi
Pem rbidi
ember dita
beriatas
ns le
ian lebi
bih
oksi
ok hgen
besa
be
sige n sarr0%
100%
10 diba
diband
ndin
ingg in
intu
tuba
basi
si))
– Per
eraw
awatatanan ja
jala
lann na
naffas
– Pen
enghghis
isap
apanan sesekr
kret
et (s
(sec
ecar
araa be
berk
rkal
ala)
a)
– Pem
emberberiaian
n te
tera
rapi
pi in
inha
halalasi
si
– Bilasan
Bilas an bronk
bronkoalvoalveolar
eolar
– Pera
Pe rawa
watan
tan rerehab
habili
ilita
tatif
tif unt
untuk
uk res
respir
pirasi
asi
– Eska
Eskaroroto
tomi
mi papada
da di
dind
ndin
ingg to
toraks memperbaiki
raks
komp
omplialiansi
nsi par
paru u
Cara Evans
Luas
Luas lu
luk
ka ba
bak
kar (%
(%)) x BB (k
(kg)
g) me
menj
njad
adii mL Na
NaCl
Cl pe
perr 24
24 jam
jam
Luas
Luas lu
luk
ka ba
bak
kar (%
(%)) x BB (kg
(kg)) menj
menjad
adii mL pl
plas
asma
ma pe
perr 24 ja
jam
m
2.000 cc
cc glukosa
glukosa 5% per 24 jam
jam
Sep
Separu
aruh
diberi
dib hndar
erika
kandarii am
dalam
dal jumlah
jum lahjam
16 1+2+3
1+2 +3rikutn
berik
be diberi
diberika
utnyakan
. nPa
ya. dalam
dal
daam
Pada hari8i kjam
har perta
pe
edua
edu rtama.
a di ma.
diber
berik Sisan
Sis
ikan
an anya
ya
sete
seteng
ngah
ah ju
juml
mlahah ca
cair
iran
an ha
hari
ri pe
pert
rtam
ama. a. Pad
ada
a ha
hari ri ket
etig
iga
a di
dibe
beri
rik
kan
sete
seteng
ngah
ah ju
juml
mlahah ca
cair
iran
an ha
hari
ri ked
edua
ua..
Cara/Rumus Baxter
Lua
Luas lu
luk
ka bakar (%
(%)) x BB (k
(kg
g) x 4 mL
Separuh da
dari
ri ju
juml
mlah
ah cai
airran di
dibe
beri
rika
kan
n da
dalam 8 jam pertama.
lam
Sisanya dib
diberi
erikakan
n dalam 16 jam berikutnya.
dalam
Pad
ada
a ha
hari
ri ked
edua
ua di
dibe
beri
rik
kan set
ete
eng
ngah
ah ju
juml
mlah
ah cai
airran ha
hari
ri
pertama.
Pad
ada
a ha
hari
ri ket
etig
iga
a dib
iber
erik
ikan
an se
setten
eng
gah jum
umla
lah
h cai
airran ha
hari
ri ked
edua
ua..
dalam waktu
mengatasi
menga tasi < 7 luka
kasus
kasus hari pasca
pas
bakca
ar cedera
bakar cedera termis.
derajat
derajat ter mis. Untuk
II dalam Untu
dank
derajat III. Tindakan ini diikuti tindakan
hemostasis dan juga “skin grafting” (dianjurkan
“split thickness skin grafting”).
• Eksisi dini terdiri
terdiri dari eksisi
eksisi tangensial
tangensial dan
dan eksisi
fasial
Skin grafting
• Tujuan dari metode ini:
– Menghentikan evaporate heat loss
–
PROGNOSIS
• Progno
Prognosi
siss da
dan
n pe
pena
nang
ngan
anan
an lu
luk
ka ba
bak
kar
tergantung:
–
paru
parutt hi
hipe
pert
rtrrofi
ofik
k da
dan
n kon
ontr
trak
aktu
turr.
dan Sepsis
• Dari
Dari pemer
pemerik
iksaa
saan
n la
lab
b
– Leukosit ↑, di
dise
seba
babk
bkan
an ol
oleh
eh rea
eak
ksi in
infl
flam
amas
asii pa
pada
da
fase ak
akut
ut lu
luk
ka ba
bak
kar.
– Hematokrit.
– Kalium, Natrium, WBC, DL
•
Pad
ada
a pe
peme
meri
rik
ksa
saan
an ur
urin
in
– Eritrosit ↑, laktat ↑ pantau!!
dapa
dapatt me
men
nyeb
ebab
abk
kan ker
erus
usak
akan
an tu
tubu
bulu
luss gi
ginj
njal
al yan
ang
g
permanen.
Berrat je
Be jeni
niss Ur
Urin
in un
untu
tuk
k me
men
nen
entu
tuk
kan de
deh
hid
idrras
asi.
i.
• Resusi
Resusittasi ca
cairan ca
iran carra Ba
Baxt
xter
er
Hari
Hari pe
pert
rtama
ama::
8 jam pertama 1.210 mL.
16 jam kemudian 1.210 mL.
Hari
Hari ke-
e-2:
2: ½ cai
cairran ha
hari
ri pe
pert
rtam
amaa = 1.2
1.210
10 mL/
mL/24
24 ja
jam.
m.
Hari
Hari ke-
e-33 ½ cai
cairran ha
hari
ri ked
edua
ua = 605
605 mL/2
mL/244 jam.
jam.
Jumlah
Juml ah cai
airran da
dapa
patt di
dik
kur
uran
angi
gi ba
bahk
hkan
an di
dihe
hennti
tik
kan bi
bila
la
diur
diures
esis
is pa
pasi
sien
en me
memu
muas askkan dan pa
pasi
sien
en da
dapa
patt mi
min
num
tanpa
tanpa kesu
esulit
litan
an
PEME
PEMERI
RIKS
KSAA
AAN
N FI
FISI
SIK
K
• Status Present:
• Kondisi Umum : tampak sakit berat
•
Kesadaran : E4V5M6 /Compos mentis
• Berat ba
bada
dann : 60
60 kg
• Gizi : Baik
• Tekanan darah :-
• Nadi : 100x/menit (Normal: 80-150x/menit)
• Respirasi : 26 kali/menit (Normal: 25-
50x/menit)
• Suhu aksila : 37 9 ºC Nor
orma
mal:l: 36 5-37 2oC
5-37
PEME
PEMERI
RIKS
KSAA
AAN
N UM
UMUM
UM
• Mata : Anemis
Anemis -/-, ikterus -/-,
-/-, RP +/+ isoko
isokorr
• THT
• Tenggorok
• Jal
ala
an na
napa
pass be
beba
bass
• Faring : hiperemis –
• Tonsil : T2/T2
Hidung
•
Leher : terdapat luka bakar, tampak eritema dan terdapat bula KGB
membesar (-)
Thorax : Simetris (+), retraksi (-)
Cor
Ins
nspe
pek
ksi : Tidak tampak pul ulssasi iktus cordis
Palp
Pa lpas
asii : Ik
Iktu
tuss ko
kord
rdis
is te
tera
raba
ba pa
pada
da IC
ICSS V MC
MCLL S, ku
kuat
at an
angk
gkat
at (-
(-))
Perku
kussi : Batas atas ja
jan
ntung ICS II kiri
Batas kanan jantung PSL kanan
Batas kiri jantung MCL kiri ICS V
Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
Insp
Inspek
eksi
si : Si
Simmet
etri
riss st
stat
atis
is da
dan
n di
dina
nami
miss
Palpasi : tidak dilakukan
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi
Ausku ltasi : Vesiku
esikuler
ler +/+, Rhonc
Rhonchihi -/-, Wheezi
Wheezing
ng -/-
Abdomen :
Ins
nspe
peks
ksii : Di
Dist
sten
enssi (-
(-),
), asc
sciite
tess (-
(-))
Auskultasi
Ausku ltasi : Bisi
Bising
ng usus (+) normal
Palpasi : Hepar/lien ttb, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani (+)
Ekstremitas : Hanga
Hangatt , edema , CRT < 2 detik
STATUS LOKALIS
• Region fasialis tampak eritema, kulit terkelupas
ter kelupas,, bula (-),
( -), nyeri
nyeri
(+)
• Regi
egion
on thora
thoracic
cic tampa
tampakk eri
eritem
tema,
a, kulit
kulit terk
terkelu
elupas
pas,, bula +, nye
nyeri
ri
+
• Reg
egio
io br
brachi
achial
al de
dextr
xtra
a et si
sini
nist
stra
ra ta
tamp
mpak
ak er
erit
item
ema,
a, ku
kulilitt
meng
mengel
elup
upas
as,, bula
bula +, ny
nyer
erii +
• Regio manu
Regio manuss dekstr
dekstra
a et sinistr
sinistra
a tampa
tampakk eritema,
eritema, kulit intak
intak,,
nyeri (+)
• Regi
egion
on abdo
abdomen
men tam
tampak
pak eri
eritem
tema,
a, kulit
kulit men
menge
gelup
lupas
as,, nye
nyeri
ri +
•
Region pelvi
Region pelviss dan pubis normal
• Regio femur dekstra et sinistra, tampak eritema, bula (+),
dasar pucat keputihan, nyeri (+)
• Regio kruris dekstra et sinistra tampak eritema, bula (+),
dasar pucat keputihan, nyeri (+)
• Region
Region pedis
pedis dekstra
dekstra et sinistra
sinistra tak tampa
tampakk eritema,
eritema, bula (-)
DIA
DIAGNOSIS
GNOSIS KERJA
Luka Bak
Luk Bakar
ar de
derraj
ajat
at II den
deng
gan lua
uass
63%
PEMERI
PEMERIKSA
KSAAN
AN PEN
PENUN
UNUN
UNJAN
JANG
G
Hematologi DL Hasil Nilai Nor mal
Differential count:
a. Ba
Baso
sofi
fill 0,207 % 0,00-99,9
0,071 % 0,00-99,9
b. Eosin
Eosinofi
ofill
1% 2,0-22,0
c. Neutr
Neutrofi
ofill bat
batan
ang
g 76% 25-60
d. Neutrofi
Neutrofill segm
segmen
en 20% 25-50
3,93 % 6,0-36,0
e. Limf
Limfos
osit
it
1,40 % 0,00-99,9
f. Mon
Monosit
TATALAKSANA
•
Pasa
asang
ng 2 IV line
line,, berika
berikann RL 4 ml/k
ml/kgBB
gBB unt
untuk
uk setiap
setiap
1% permukaan
per mukaan tubuh yang terbakar,
terbakar, ½ dari total
kebutuhan
kebutuhan cairan dalam waktu 8 jam pertama, dan
sisanya 16 jam berikutnya.
• 4ml x 60kg x 63 % = 15.120ml,
15.120ml, diberikan
diberikan 7.560m
7.560mll
dala
dalam
m 8 jam
jam pe
pertam
rtama.
a.
• Ceftriaxon 2gr IV
• Debridement dan cooling, tu
tutu
tupi
pi se
selu
luru
ruhh pe
permu
rmuka
kaa
an
• KIE ke
keluarga ata
tauu kerabat tentang
kondisi pasien dan segera rujuk ke
RSUP sanglah.
• Kontrol ke poli bedah
• Mon
onit
itor
orin
ing
g Tan
Tanda
da ta
tand
nda
a vi
vita
tall dan
dan
airway
TATALAKSANA
TATALAKSANA
• Clothing
• Cooling
• Cleaning
• Chemoprophylaxis
• Covering
Comforting
CLOTHING
COOLING
• Dinginkan daerah yang terkena luka bakar dengan menggunakan
air mengalir selama 20 menit, hindari hipotermia (penurunan suhu
di bawah normal, terutama pada anak dan orang tua). Cara ini
efektif sampai dengan 3 jam setelah kejadian luka bakar –
Kompres dengan
dengan air dingin (air sering diganti agar efektif tetap
memberikan rasa dingin) sebag
sebagaiai analgesia (penghilang rasa
nyeri)
nyeri) untuk luka yang terlokalisasi
ter lokalisasi – Jangan pergunakan es karena
es menyebabkan pembuluh darah mengkerut (vasokonstriksi)
sehingga justru akan memperberat derajat luka dan risiko
hipotermia – Untuk luka bakar karena zat kimia dan luka bakar di
daerah mata, siram dengan air mengalir yang banyak selama 15
menit atau lebih. Bila peny
penyebab
ebab luka bakar berupa bubuk, maka
singkirkan terlebih
ter lebih dahulu dari kulit baru
bar u disiram air yan
yang
g mengalir.
mengalir.
CLEANING
CHEMOPROPHYLAXIS
COVERING
penutupan luka bakar dengan kassa. Dilakukan sesuai
dengan derajat luka bakar.
bakar. Luka bakar superfisial tidak
perlu di tutupluka
ditutup
Pembalutan denganangkasa
(yang
(y atau bahan
dilakukan setelalainnya.
lainny
setelah a.
h pendinginan)
bertujuan untuk mengurangi pengeluaran panas yang yang
terjadi akibat hilangnya
hilangnya lapisan kulit akibat luka bakar.
bakar.
Jangan a, berikan
lainnya,
lainny menghambmentega,
menghambat minyak, olidan
minyak,
at penyembuhan a taumeningkatkan
atau mlarutan
eningkatkan
risiko infeksi
COMFORTING
20-30mg/kg
• Morphine (IV-intra vena) 0,1mg/kg
diberikan dengan dosis titrasi bolus
• Morphine (I.M-intramuskular) 0,2mg/kg
PASIEN
•
Pasa
asang
ng 2 IV line
line,, berika
berikann RL 4 ml/
ml/kgB
kgBBB untuk
untuk
setiap 1% permukaan
per mukaan tubuh yang terbakar,
terbakar, ½
dari total ke
kebutuhan
butuhan cairan dalam waktu 8 jam
pertama, dan sisanya
sisanya 16 jam berikutnya.
berikutnya.
• 4ml x 60kg x 63 % = 15.120ml, diberikan
7.560m
7.560mll dalam
dalam 8 jam
jam perta
pertama.
ma.
•
Ceftriaxon 2gr IV
• Tet
etag
agam
am IM
• Debridement dan cooling, tu
tutu
tupi
pi se
selu
luru
ruhh
perm
rmuukaan luka bakar dengan kassa basah