Tugas ini dibuat untuk memenuhi praktik KGD dan Kritis profesi ners
Disusun Oleh:
SK.321.035
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dengan api, suhu tinggi, listrik, radiasi, maupun bahan kimia sehingga
membuat integritas kulit menjadi terganggu atau rusak (Suriadi dan Rita,
yang berhubungan dengan luka bakar. Lebih separuh dari kasus – kasus
dan Suddarth, 2002). Di Indonesia angka kejadian luka bakar cukup tinggi,
tim trauma yang terdiri dari tim spesialis bedah (bedah plastik, bedah
dapat menjadi lebih serius. Hal ini disebabkan anak memiliki lapisan kulit
yang lebih tipis, lebih mudah untuk kehilangan cairan, lebih rentan untuk
mengalami hipotermia (penurunan suhu tubuh akibat pendinginan)
(Moenadjat, 2003).
masalah pernapasan akut dan juga kematian.Pada luka bakar yang luas
dapat juga terjadi kecacatan dan depresi (Suriadi dan Rita, 2006).
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
TINJAUAN MATERI
A. Definisi
(api, bahan kimia, listrik, maupun radiasi) atau zat-zat yang bersifat
(Rahayuningsih, 2012).
uap panas), radiasi, listrik, kimia. Luka bakar merupakan jenis trauma
yang merusak dan merubah berbagai sistem tubuh.Luka bakar adalah luka
B. Etiologi
karena zat kimia ini. Luka bakar kimia dapat terjadi misalnya karena
2012). Luka bakar listrik ini biasanya lukanya lebih serius dari apa
radiasi ion pada industry atau dari sumber radiasi untuk keperluan
terpapar yang terlalu lama juga merupakan salah satu tipe luka bakar
radiasi (Rahayuningsih,2012)
C. Manifestasi klinik
1. Cedera Inhalasi
pertama pasca luka baka. Jika luka bakar disebabkan oleh nyala api
b) Distress Pernafasan
c) Cidera pulmonal
3. Elektrolit
4. Ginjal
5. Sepsis
Sepsis terjadi sejak klien luka bakar luas dengan ketebalan penuh,
7. Metabolik
D. Patofisiologi
luka bakar dan mencapai masa stabil ketika terjadi luka bakar kira-kira
60%seluruh luas permukaan tubuh (Hudak & Gallo, 2011). Tingkat
yang akan menimbulkan kerusakan dimulai dari terjadinya luka bakar dan
timbul perubahan permeabilitas sel pada yang luka bakar dan sekitarnya.
Dampaknya jumlah cairan yang banyak berada pada ekstra sel, sodium
penyembuhan luka.
E. Pathways
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
NIM : SK321035
----------------------------------------------------------------------------------------
Klasifikasi :Trauma
DATA PASIEN
No.RM :629xxx
Alamat : kendal
Agama : Islam
Pekerjaan : buruh
Alergi obat : -
ANAMNESA
Autoanamnesis Oanamnesis
Pasien datang dengan luka bakar pada tubuh akibat kompor yang meletus pada saat
bekerja
TANDA TANDA VITAL
Nadi : 89x/menit
Spo2 : 98%
Suhu : 36,8o C
Akral : Hangat
Skala nyeri :4
Suara nafas
Bersih
Gurgling
Snoring
Stridor
Level of Conciousnes (LoC)
Alert GCS E : 4
Verbal - V:5
Pain - M:6
Unresponsive -
DECAP-BTLS (SIGN OF TRAUMA)
Deformities - Bleeding -
Contusions - Tenderness -
Abrasions - Lacerations -
Punctures - Swelling -
Penetrations -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PH :
p O2 :
p CO2 :
HCO3 :
Kesimpulan:
Darah rutin
Hb :17 gr/dl
Ht :50,9%
USG :
Rontgen :
CT-San :
ASPEK MEDIS
Obat :
B. ANALISA DATA
Ds :
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO Diagnosa Keperawatan
1 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (luka bakar)
A. IMPLEMESNTASI
Diagnosa Implementasi Respon hasil
Nyeri akut a. Mengkaji nyeri secara S:
berhubungan komprehensif - pasien mengeluh masih
ndengan agen merasakan nyeri
cedera fisik (luka - skala nyeri : 3
bakar) O:
- terlihat menahan nyeri
b. Memberikan S:
lingkungan yang - pasien merasa lebih
nyaman bagi pasien nyaman
O:
- pasien terlihat lebih
nyaman
c. Mengajarkan teknik S:
relaksasi untuk - pasien merasa nyeri
mengurangi nyeri berkurang setelah
dilakukan teknik
relaksasi nafas dalam
O:
- pasien terlihat lebih
nyaman
d. Mengkolaborasi S:
pemberian - pasien merasa nyeri
analgesik ketorolak berkurang setelah di beri
obat
O:
- pasien terlihat lebih
nyaman
Gangguan a. Mengidentifikasi S:
integritas kulit penyebab gangguan - Pasien mengeluh luka
berhubungan integritas kulit terasa masih perih
dengan kerusakan O:
permukaan kulit - masih tampak
luka
b. Mengoleskan salep S:
Sulfadiazin silver - pasien mengatakan rasa
panas berkurang
O:
- pasien terlihat tenang
c. Menganjurkan minum S:
air yang cukup - pasien mau mengikuti
anjuran yang diberikan
O:
- pasien terlihat minum air
putih
B. EVALUASI
Diagnosa Perkembangan
A:
- masalah belum teratasi
P:
- lanjutkan intervensi
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Combustion atau luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan
baik berupa asam kuat dan basa kuat . Penyebab luka bakar ada beberapa
yaitu luka bakar termal, luka bakar kimia, luka bakar elektrik, luka bakar
B. Saran
Anggowarsito, J.L., 2014. Luka Bakar Sudut Pandang Dermatologi. Jurnal Widya
Medika, 2(2), pp.115-120.