Anda di halaman 1dari 3

PENCABUTAN GIGI DESIDUI

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


063/KAS/SPO/VIII/2023 0 1/3

KLINIK PRATAMA
RAWAT INAP
‘AISYIYAH SINE
Jl. Raya Sine-Ketanggung
km.04 Tulakan Kec. Sine,
Kab. Ngawi

PENGERTIAN Pencabutan gigi decidui adalah pengambilan gigi susu/ sulung


dari soketnya yang sudah mulai digantikan gigi permanen atau
sudah goyah.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah :
a. Untuk menghilangkan gigi anak-anak (gigi susu) yang telah
waktunya berganti gigi tetap atau indikasi pencabutan
beranting (serial ekstraksi)
b. Untuk menghilangkan gigi karena peradangan pulpa dengan
pertimbangan khusus
c. Untuk menghilangkan gigi karena kelainan periodontal
dengan pertimbangan khusus
d. Untuk menghilangkan gigi penyebab focus infeksi
KEBIJAKAN Keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap ‘Aisyiyah Sine
No: 063/KAS/SPO/VIII/2023 tentang Pencabutan Gigi Desidui
REFERENSI Pedersen, G.W.,Buku Ajar Praktis Bedah Mulut ( Terj), Jakarta
EGC, 1996 : 192/219
PROSEDUR 1. Dokter gigi melakukan anamnesa kajian pra bedah
a. Dokter gigi menanyakan umur pasien untuk mengetahui
apakah gigi tersebut sudah waktunya tanggal,
b. Dokter gigi menanyakan apakah gigi terasa sakit jika
untuk mengunyah
c. Dokter gigi menanyakan riwayat pengobatan sebelumnya
jika ada. Untuk pasien paska premedikasi ditanyakan
apakah obat yang diberikan sudah diminum sampai habis
d. Menanyakan kondisi umum pasien: semalam tidur cukup,
sudah makan, tidak pusing.
2. Dokter gigi melakukan pemeriksaan fisik pra bedah
a. Gigi decidui goyang derajat 2 atau 3
b. Gigi decidui yang sudah kesundulan/persistensi
c. Gigi necrose atau sisa akar dengan perkusi(-) palpasi(-)
dan kondisi umum baik.
d. Apabila diperlukan Dokter gigi melakukan rontgen foto.
3. Dokter gigi menentukan diagnosa
Gigi luksasi, gigi persistensi, gigi necrosis pulpa, atau radices
4. Dokter gigi menentukan terapi
a. Menjelaskan pada pasien atau pengantar pasien
PENCABUTAN GIGI DESIDUI

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


063/KAS/SPO/VIII/2023 - 2/3

KLINIK PRATAMA
RAWAT INAP
‘AISYIYAH SINE
Jl. Raya Sine-Ketanggung
km.04 Tulakan Kec. Sine,
Kab. Ngawi

mengenai jalannya pencabutan. Untuk pasien dewasa


dilakukan pengukuran tekanan darah dan pengecekan
kondisi umum pasien
b. Meminta pasien untuk mengisi dan menandatangani
persetujuan tindakan/inform consent.
c. Apabila gigi sudah goyah semprotkan chlor ethyl pada
kapas bersih sampai basah, jauhkan dari mata. Setelah
mengkristal segera tempel pada gusi disekitar gigi yang
akan dicabut. Letakkan tang pada gigi yang akan
dicabut. Lakukan pencabutan dengan segera dan cepat
d. Apabila gigi masih kuat lakukan anestesi infitrasi.
Observasi pasca anastesi dengan mengecek memakai
ekskavator area gingiva dan menanyakan kepada pasien
sekitar ginggiva yang dianastesi sudah terasa
kesemutan/kebal/tidak terasa sakit
e. Setelah ada tanda teranestesi lakukan separasi
menggunakan ekscavator dan longgarkan soket gigi,
kesisi mesial dan distal dengan bein. Setelah gigi goyah,
letakkan blade tang sejauh mungkin sepanjang
permukaan akar.
f. Dokter gigi memfiksasi tulang alveolar sekitar gigi yang
akan dicabut dengan tangan kiri. Gerakkan tang kearah
buccolingual atau labiopalatal, bila gigi sudah terasa
goyang lakukan rotasi sambil ditarik keluar soketnya
g. Letakkan tampon yang sudah diberi povidon
iodin/antiseptik lainnya pada luka bekas cabut
h. Instruksi pada pasien atau pengantar (khusus pasien
anak) agar tampon tetap digigit selama 10 – 30 menit.
i. Dokter gigi menjelaskan pada pasien atau keluarganya
tentang perawatan dirumah : jangan sering berkumur
dan meludah, jangan menghisap daerah bekas
pencabutan, makan pakai sisi yang tidak dicabut serta
jangan memainkan area bekas pencabutan dengan lidah
dan mengunyah permen karet.
j. Dokter gigi memberikan analgetik, antibiotik dan anti
PENCABUTAN GIGI DESIDUI

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


063/KAS/SPO/VIII/2023 0 1/3

KLINIK PRATAMA
RAWAT INAP
‘AISYIYAH SINE
Jl. Raya Sine-Ketanggung
km.04 Tulakan Kec. Sine,
Kab. Ngawi

inflamasi bila perlu sesuai dosis anak.


5. Dokter melakukan pemantauan dan evaluasi paska bedah
yang meliputi anamnesis paska tindakan bedah, pemeriksaan
tanda vital setelah tindakan selesai: tekanan darah, nadi,
respirasi, suhu.
DIAGRAM -
ALIR
UNIT 1. Poli Gigi
TERKAIT

REKAMAN HISTORIS

N Halama
Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tanggal
o n

Tanggal terbit 18 Agustus 2023


Ditetapkan Pimpinan Klinik

dr. Rhea Auliya Anggareni


SIP: 440/012/404.102/IZIN/2021

Anda mungkin juga menyukai