NIM : 4122320130004
Manfaat/Hikmah Beriman Kepada Allah SWT dan Beriman Kepada Hari Akhir
1. Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firmanNya:
"Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam
kehidupan dunia dan hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)" (Q.S. al-Mu'min/40:51)
2. Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi. Sebaliknya, tanpa dibekali iman
sepanjang usianya diliputi kerugian, sebagaimana firman Allah Swt berikut ini:
"Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjaan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk
kesabaran" (Q.S. al-Asr/103:1-3)
3. Hati menjadi tenang dan tidak gelisah. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt:
"(Yaitu) oran-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram" (Q.S. ar-Ra'd/13:28).
Hikmah beriman kepada Allah dapat membuat diri mengingat orang lain, seperti anak yatim,
fakir miskin, dan menghargai sesama muslim dan orang lain. Alhasil sikap, kasih sayang, jiwa
sosial orang yang beriman kepada Allah sangat tinggi.
Dikarenakan orang beriman akan mempunyai jiwa rendah hati, sering melakukan amal saleh,
menyayangi semua makhluk ciptaan Allah SWT, karena tidak ada satupun ciptaan-Nya yang sia-
sia.
5. Diampuni Dosanya dan Mendapat Pahala Besar
Orang-orang dijamin akan diampuni dosanya dan memperoleh pahala yang besar karena ketaatan
dan kepatuhan terhadap perintah dan larangan Allah SWT ketika berada di dunia.
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa)
untuk mereka ampunan dan pahala yang besar” (Q.S. al-Maidah/5:9)
Orang beriman diberi kemudahan dalam mencapai tujuan hidup, terutama bagi orang yang
berpedoman kepada Al-Qur’an dan Hadist.
Dengan mengetahui kebesaran dan keagungan Allah SWT, tidak mungkin seorang yang beriman
akan berubah menjadi musyrik. Kecuali Allah berkehendak.
Allah SWT yang menciptakan segalanya, memberi nikmat yang sangat besar kepada kita. Sudah
sangat sepantasnya jika kita terus dan semakin bersyukur atas segala karunia yang telah Allah
berikan.
Perintah dan larangan Allah SWT akan mudah dibedakan oleh seorang mukmin, dan apabila
manusia patuh maka hasilnya hati akan selalu ingat kepada Allah.
10. Menjadi lebih bersabar dalam menghadapi setiap problematika dalam hidup ini.
Pengertian dan Hikmah Hari Akhir
Di ayat dia atas dijelaskan bahwa pengertian hari akhir adalah hari dimana berahirnya
kehidupan di seluruh alam semesta sedangkan di saat semuanya hancur, hanyalah Allah yang
tetap abadi beserta segala yang dikehendakinya. Hari akhir bukan saja hanya sekedar
dihancurkan-nya alam semesta, namun ada tahapan hari akhir selanjutnya. Dimana semua
manusia yang sudah meninggal dan hancur akan dibangkitkan kembali dengan diminta
pertanggungjawaban seluruh amalannya ketika di dunia.
Mengenai kapan terjadinya hari akhir tentu saja setiap manusia tidak akan ada yang dapat
mengetahuiya karena semuanya adalah rahasia Allah. Hal ini untuk menguji manusia sejauh apa
dapat melaksanakan ibadah dan amalan sebai-baiknya. Manusia hanya bisa memprediksi dari
tanda-tanda alam yang ada namun secara pasti kapan terjadinya tidak akan pernah ada yang tau
secara akurat dan pasti.
Kita ingat akan hari akhir, entah kapan datangnya. Dengan kepercayaan ini dapat membuat
seseorang hidupnya lebih teratur dan berusaha menjauhi dosa.
Allah SWT memperingatkan kita untuk tidak mengikuti gaya hidup orang kafir seperti mabuk-
mabukan, maksiat dan sebagainya. Mereka tidak berfikir bagaimana jadinya mereka akan disiksa
saat di akhirat kelak.
Di akhirat kelak, kita akan membawa amal baik maupun buruk kita. Dengan beriman kepada hari
akhir kita akan mendapat hikmah dan bersemangat mengerjakan amal baik sebanyak-banyaknya.
4. Berkeinginan Berjihad di Jalan Allah dengan Jiwa dan Harta
Kematian itu pasti, dengan beriman kepada hari akhir mendorong manusia untuk berjihad atau
contoh kecilnya kita sebagai pelajar belajar dengan keras walau harta kita banyak yang sudah
keluar.
“(yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya,
dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat.” (QS Al Anbiya : 49).
Orang yang beriman kepada hari akhir akan muncul rasa takut ketika berbuat sesuatu tanpa
memiliki pendasaran yang benar dan rasional. Saat nanti menghadap Allah, kita harus
mempertanggungjawabkan apa saja yang dilakukan sejak di dunia. Maka dari itu, orang beriman
pada hari akhir akan senantiasa melakukan sesuatu dengan penuh pertanggungjawaban.
Mereka yang beriman pada hari akhir akan menjauhi kemaksiatan karena ia takut akan hari akhir
dan pertanggungjawaban yang sangat berat nantinya. Oleh karena itu, dalam berbuat ia akan
hati-hati dan penuh perhitungan yang matang.
“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya
kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka
apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang?” (QS
Muhammad : 18).
Hari akhir datangnya tiba-tiba dan tidak disangka-sangka, maka seorang muslim yang beriman
dengan hari akhir akan benar-benar secara profesional mempersiapkan diri menghadapinya.
Secara profesional artinya secara sungguh-sungguh, ada evaluasi, selalu memperbaiki diri dan
juga melakukan perbaikan terus menerus akan kehidupan dan ibadah yang dijalaninya.
8. Tidak kikir dalam berinfaq.
Orang – orang yang beriman kepada hari akhir akan selalu berinfak dijalan Allah dengan tidak
kikir atau dengan ikhlas hati. Karena mereka tahu bahwa akibat dari kikir, serta pahala yang
didapat jika berinfaq.
Sehebat apapun manusia dan setinggi apapun jabatannya tak ada apa-apanya jika dibandingkan
dengan kebesaran dan kekuasaan Allah. Semua manusia akan hancur dan binasa. Ilmu,
kekuasaan, dan harta yang dimiliki manusia, semua itu hanyalah titipan atau amanah dari Allah
Swt.
Sebagai hamba Allah di muka bumi, kita tidak boleh berperilaku semena-semena dan mengikuti
saja apa inginkan oleh hawa nafsu kita. Mengapa? Apa yang kita lakukan di dunia ini akan
berakibat pada kehidupan di alam akhirat. Karena itu, kita harus bermawas diri.