KULIAH UMUM
PASCASARJANA UNAIR
11 DESEMBER 2017
1. MUQADIMAH
Fungsi Al Qur’an
Mengatur
Kebahagiaan
Kehidupan
Hakiki
Manusia
(QS.13:28)
(QS.2:213)
Kebenaran
Sejati
(QS.10:35)
5
Ekonomi Islam: Gerakan Dakwah Islam melalui Gerakan
Ekonomi Islam
Seruan Untuk
1
Perbaikan Kondisi & Tegaknya Islam Secara Benar
Seruan kepada
Seruan Untuk 2
EKONOMI Membebaskan Umat Islam
Dari Pengaruh Nilai-nilai yang bertentangan Islam
ISLAM (Untuk Pembangunan Secara Menyeluruh
Sesuai dengan Seruan Kepada Jihad Suci)
berarti:
Seruan Untuk 3
Menghidupkan Islam Dalam Bidang Ekonomi Untuk
Menyelamatkan Akhlak & Membangkitkan Keluhuran
FA LA H
Kesejahteraan Lahir Batin
Rahmat Makluq
Manusia lainnya/alam
semesta
Tujuan Fungsi
Beribadah
Khalifah
Muamallah
Kesejahteraan
Dunia Akhirat
PERAN NILAI
DALAM Pola
MEMBENTUK Nilai :
pikir :
KARAKTER Islam,
Islami,
DAN SISTEM Kapitalis
kapitalis,
EKONOMI , sosialis
sosialis
dll
Karakter/ …
sistem
Ekonomi :
Sistem i: Islam, Perilaku
Islami, kapitalis, i: Islami,
kapitalis, sosialis… kapitalis,
sosialis sosialis
… …
Budaya:
Islami,
kapitalis,
sosialis
…
Mengapa
disebut Nilai Pola
(dinamakan) Ekonomi pikir
ekonomi : Islami, Ekonomi
Islam? kapitalis : Islami,
me, kapitalis,
sosialis sosialis
me… Karakter/ …
sistem
Sistem Ekonomi :
Perilaku
Islam,
Ekonomi Ekonomi
kapitalis,
: Islami, : Islami,
sosialis…
kapitalis, kapitalis,
sosialis sosialis
Budaya
… …
Ekonomi
: Islami,
kapitalis,
sosialis
…
2. Perbandingan Ekonomi Islam
dan Konvensional
Ketidakjujuran Pengajaran Sejarah Pemikiran Ekonomi
Masa Kapitalisme,
Sosialisme,
EKONOMI KONVENSIONAL liberalisasi pasar
Garis Subhad
Ql3 C
Qy1 C
E B Garis
Ql2 Pendapatan E B Garis
Qy2 Pendapatan
Ql1 F A Garis
Qy1 F A Garis
Pembelanjaan
Pembelanjaan
Nilai-nilai normatif,
Pemikiran, Konsep
Kajian Empirik
Teoritik, Model
Implementatif
dan ilmu Ekis
Tidak Bisa Modifikasi
Implementasi maka dilarang
Tidak
Bisa dimodifikasi & Tidak Ya
Kesuaian Implementasi/
dikembangankan adopsi
teoritik dan model Ekis
Ajaran Islam
khsususnya
tentang ekonomi
Teoritik&
empirik
Pendekatan II:
KAJIAN
EKONOMI
SEKULER
4. Model Sosial Ekonomi Islam
G: Otoritas pemerintah
N: Sumber Daya Insani
g: pembangunan
j: keadilan
S: syariah atau hukum
W: distribusi kekayaan
Keberlangsungan hidup jangka
panjang, otoritas pemerintah (G)
harus menjamin kesejahteraan
rakyat (N) dengan menyediakan
lingkungan yang tepat untuk
mengaktualisasikan pembangunan
(g) dan keadilan (j) melalui
implementasi syariah (S) dan
pembangunan serta distribusi
kekayaan (W) yang merata.
5. ZAKAT SEBAGAI INSTRUMEN
UTAMA PEREKONOMIAN ISLAM
Enam Pilar Kemandirian Ekonomi
Umat
ZISWAF sebagai Instrument Penggerak, Penumbuh dan Pengembang
Perekonomian Mikro: Pasar Ta’awaun dalam Perekonomian Islam
Periode/Tahun
0
NISAB ZAKAT SEBAGAI BATAS KESEJAHTERAAN DAN KEMISKINAN DALAM EKONOMI ISLAM
MASEI 23
Zakat Mempersempit Kesenjangan Ekonomi
Pendapatan (Y)
C0N
CONZ
YON = C0N Z
YONZ = CONZ C0
K0 K1
CZ
YKOMZ = C0
Kemampuan Konsumsi
YMSZ = YMS + Z = CZ Z Mustahiq (CMS)
YMS = CMS
0 Periode/Tahun
MEKANISME ZAKAT DALAM MEMPERSEMPIT KESENJANGAN EKONOMI
MASEI 24
Tangggungjawab LAZISWAF: Mentransformasi Mustahiq menjadi
Muzakki
Konsumsi (C)
Muzakki (MZ)
Transforasi mustahiq menjadi muzakki
MZ
CN C4 + Rekreasi, kendaraan, dll atau semua
kebutuhan dhururiyat (Primer) telah terpenuhi
dan mulai meningkat pada kebutuhan hajiyat
(skunder) dan tahsiniyat (tersier)
E
C5 = Co C3 +Pendidikan, kesehatan,
ibadah
ZIS4
C4 D C2 +Tempat tinggal, ibadah
ZIS3
C1 + Pakaian, ibadah
C3 C
ZIS1
C1 A
ZIS0
P0 P1 P2 P3 P4 P5 PN Pendapatan
Fakir Miskin Tidak berhak Wajib zakat
zakat dan belum
wajib zakat
SA SB S1 S2
E0=
EA EB E1 E2
P0
DA DB=D0 D1 D2
Kuantitas
0 (QA=0.5QB) (QB=Q0=2QA) (Q1=3QA) (Q2=4QA) Komoditi
(Q)
MEKANISME ZAKAT DALAM MENDORONG PEREKONOMIAN JANGKA PENDEK 26
Mekanisme Zakat dalam Mendorong Perkonomian Jangka Panjang
dengan cara Zakat diberdayakan untuk pemberdayaan dalam
Perekonomian
Tingkat
Harga (P)
S2
P1 E3
E1 S1 E2
P0
D3
D1 D2
Kuantitas
0 Q1 Q2 Q3 Komoditi
(Q)
S1
S0
E1 E2
PU
Ushur E0 D1
P0
D0
Kuantitas
0
Q1 Q0 Q2 Komoditi (Q)
Investasi Investasi
Penerimaan/Pendapatan Pembayaran/Pengeluaran
Belanja
Pasar Input
Pendapatan
Faktor Produksi Input Produksi
Penerimaan
Pengeluaran
Pendapatan
Waqaf
Penerimaan Penerimaan
Lembaga Rumah
LAZIS Produsen
Wakaf Tangga (Perusahaan) Pemerintah
Pengeluaran Pengeluaran
Penerimaan
Pengeluaran
Pendapatan
Belanja
Pembelanjaan Komoditi
Pasar Output
Pengeluaran Pendapatan/Penerimaan
Investasi
Investasi
6. Benarkah Bunga Bank Haram
Riba/bunga RIBA:BUNGA
Perspektif
Sejarah
Sebelum HUKUM
Masehi AGAMA-AGAMA
Paradigma bagi hasil yaitu besar kecil tingkat bagi hasil yang akan
diperoleh atau dibayarkan adalah berbasiskan pendapatan sehingga
bukan merupakan biaya. Dengan demikian bagi hasil adalah bukan
inflatoir
a. Dampak Bunga dan Bagi Hasil Pada
Tabungan dan Pembiayaan kredit)
Ekonomi Konvensional: Bunga Ekonomi Islam:Bagi Hasil
Bunga (%) + Bagi Hasil
S: Penawaran dana Tabungan/
pinjaman (Tabungan) pembiayaan
E
r
D: Permintaan dana
pinjaman (kredit)
0 Tabungan/
Pembiayaan
0 Q Kuantitas dana
pinjaman - Bagi Hasil
Kurva: Hubungan Bunga Dengan Tabungan dan Kurva : Hubungan Positif Antara Bagi Hasil Dengan
Perimntaan Dana Tabungan dan Pembiayaan
Kurva Dampak Bunga pada Biaya Kurva Dampak Bagi Hasil pada Biaya
Produksi dan Harga Barang/Jasa Produksi dan Harga Barang/Jasa
c. Dampak Bunga dan Bagi Hasil Pada
Investasi
Ekonomi Konvensional: Bunga Ekonomi Islam:Bagi Hasil
based of funds sehingga based of income sehingga bukan
merupakan harga dari modal merupakan biaya dari modal
(price of capital)
Tingkat Bagi Hasil
Tingkat bunga, (r) (H) Fungsi investasi, I (H )
Fungsi investasi, I (r )
0
0 Kuantitas investasi, I Kuantitas investasi, I
Sumber: Olahan Laporan Tahunan Ekonomi Indonesia Bank IndonesiaI, periode Sumber: Olahan dari Statistik Perbankan Syari’ah Bank IndonesiaI, periode September
Januari 2001 –Desember 2006 2001 –Desember 2006
Kurva Hubungan Bunga dan Investasi Hubungan Bagi Hasil dan Investasi
d. Dampak Bunga dan Bagi Hasil Pada
Inflasi dan Peredaran Uang
Ekonomi Konvensional: Bunga Ekonomi Islam:Bagi Hasil
Tingkat Inflasi, Л Tingkat Inflasi, Л
12
10 11
9 10
8 9
7 8
6 7
5 6
4 5
3 4
2 3
1 2
0 1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
-100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
SBI (%)
Perubahan Rugi Laba Bank Syari'ah (%)
Kurva Hubungan Bunga SBI dengan inflasi di Kurva Hubungan Laba Rugi Bank Syari’ah dengan
Indonesia Tingkat Inflasi di Indonesia
Ekonomi Konvensional: Bunga Ekonomi Islam:Bagi Hasil
Interest Rates
Bagi hasil (H)
M
M =L
E E
r
H
L
0 Kuantitas Uang (Q)
0 Q Kuantitas Uang (Q) Q
Kurva Hubungan Tingkat Bunga Kurva Hubungan Bagi Hasil dan Uang
dan Uang beredar Beredar
e. Dampak Bunga dan Bagi Hasil Pada
Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi Konvensional: Bunga Ekonomi Islam:Bagi Hasil
Pertumbuhan
ekonomi (G) Pertumbuhan Ekonomi
7.5
7
Kurva Hubungan Bunga Sertifikat Bank Indonesia Kurva Hubungan bagi hasil dengan pertumbuhan
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ekonomi di Indonesia
Sumber: Olahan Laporan Tahunan Ekonomi Indonesia, Bank Sumber: Diolah dari data Bank Indonesia Periode Maret 2001
Indonesia Periode 1998-2006 -Desember 2005 (Triwulanan)
f. Dampak Bunga dan Bagi Hasil Pada
Keseimbangan Pereknomian
Keterkaitan Berbagai Variabel Ekonomi Dalam Keseimbangan Ekonomi Konvensional
Pengangguran Pengangguran
0 0
W1 W0 W2 Kesejahteraan (W) I1 I0 I2 Investasi (I)
Tingkat harga Pertumbuhan
Ekonomi
Panel (a) S1
S0 S2 G2
E1
P1 E2 ’ G0
P0 E0 Panel (d)
D2 G1
P2 E2
E1’ D0
D1
0 0 I1 I0 I2 Investasi (I)
Q1 Q0 Q2 Kuantitas barang/jasa
Suku Bunga
Suku Bunga M1 IS1 IS0
M0 M2 IS2
E1 E2’ r1 E1
’
r1 E0 r0 E2
E0
r0
r2 E1’ E2 r2 E2
E1’ ID2
L0 L2
ID0
L1 ID1
0 Q1 Q0 Q2 Kuantitas 0 I1 I0 I2 Kuantitas
Uang Investasi
Panel (b) Panel (c)
Keterkaitan Berbagai Variabel Ekonomi Dalam Keseimbangan Ekonomi Islam
Tingkat Tingkat
Pengangguran Pengangguran
(Uem) (Uem)
Uem.1 Uem.1
(e Investasi dan
Uem.o Uem.o
Tingkat
(f ) Tingkat Uem.2 Pengangguran
Uem.2
Pengangguran&
Kesejahteraan
0 w1 w0 w2 Kesejahteraan 0 I1 I0 I2 Investasi
Harga (P)
S1 S0 Pertumbuhan
Ekonomi (G)
E1
P1 E2’ S2
G2
(a) Pasar Barang P0 E0 G0 (d) Investasi dan
/jasa D2
E1’ G1 Pertumbuhan
P2 E2 ekonomi
D1 D0
0
0 Q1 Q0 Q2 Kuantitas Barang I1 I0 I2 Investasi
/jasa
Hasil (H) Hasil (H)
L=M
H2 H2
H0
H0 (c) Pasar
(b) Uang Dana Investasi
H1 H1
Beredar
0 0
Q1 Q0 Q2 Kuantitas Uang I1 I0 I2 Investasi
Hukum Riba dalam Islam
satu dirham
yang diambil dari riba itu
dosanya
lebih besar di sisi Allah daripada
(dosa)
36 kali zina
yang dilakukan oleh seseorang
(HR. Ibnu Abi Dunya)
Dosa Riba
Rasulullah SAW bersabda:
seperti seseorang
1. Pemakan riba
2. Orang yang
memberi makan
dari hasil riba
hadits no. 849.
3. Penulisnya
4. Dua orang
saksinya
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah telah
bersabda: “Jauhilah tujuh perkara yang dapat membinasakan kamu
yaitu menyebabkan kamu masuk Neraka atau dilaknati oleh Allah.
Para Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah! Apakah tujuh perkara
itu? Rasulullah bersabda: Mensyirikkan Allah yaitu
menyekutukanNya, melakukan perbuatan sihir, membunuh
manusia yang diharamkan oleh Allah melainkan dengan hak,
memakan harta anak yatim, memakan harta riba, lari dari medan
pertempuran dan memfitnah perempuan-perempuan yang baik
yaitu yang boleh dikahwini serta menjaga maruah dirinya, juga
perempuan yang tidak memikirkan untuk melakukan perbuatan
jahat serta perempuan yang beriman dengan Allah dan RasulNya
dengan fitnah melakukan perbuatan zina”
Mengapa orang yang mengulangi riba
kekal abadi di neraka dan termasuk
orang yang tidak beriman?
Surat Al Ikhlas
Maqashid Syariah
(Agama, Jiwa, Akal,
Enam Pilar Keturunan dan Maal
Kemandirian
Umat Peradaban Islami
Rahmatan Lil
‘alamin
10 Permasalahan Ekonomi dan Keuangan Syariah
1. Tingkat kekaffahan operasional Lembaga Ekonomi dan keuangan Syariah (LEKS)
dalam mengimplementasikan Prinsip-prinsip Syariah Islam yang dinilai masih relatif
rendah.
2. Edukasi dan sosialisasi ekonomi syariah yang belum optimal.
3. Enterpreneur pelaku ekonomi syariah baik pada sektor keuangan maupun sektor riil
masih relatif sedikit.
4. Penyiapan dan ketersediaan Sumberdaya Insani yang mumpuni baik aspek
kesyariahannya maupun aspek ekonomi syariahnya yang masih kurang.
5. Terbatasnya jaringan bisnis industri keuangan dan perbankan syariah.
6. Image masyarakat bahwa perbankan syariah lebih mahal dari bank konvensional
7. Portofolio bagi hasil yang masih rendah pada industri keuangan dan perbankan
syariah.
8. Harmonisasi dan sinkronisasi serta intergrasi fungsi, struktur dan hubungan DSN,
DPS, BI, OJK dan Pemerintah maupun institusi lain terkait.
9. Riset dan development yang belum menjadi tumpuan dalam pengembangan dan
akselerasi ekonomi syariah yang berbasis potensi ekonomi.
10.Belum adanya keperpihakan dari pemerintah dalam pengembangan dan
implementasi ekonomi Syariah dalam rangka mendukung pembangunan
perekonomian
Delapan Tantangan Ekonomi dan Keuangan Syariah
1. Regulasi pemerintah pusat dan daerah yang belum maksimal dalam
mendukung implementasi ekonomi syariah.
2. Lemahnya pemahaman masyarakat tentang ekonomi syariah sehingga
membentuk opini ekonomi syariah tidak ada bedanyan dengan ekonomi
konvensional.
3. Share ekonomi syariah yang masih realtif kecil dibandingkan dengan ekonomi
konvensional ini dapat dilihat masih kecilnya share industri keuangan dan
perbankan syariah dalam perekonomian.
4. Fluktuasi ekonomi yang berubah dengan cepat dan sulit untuk diduga baik arak
maupun eksposurnya dalam perekonomian.
5. Kontribusi ekonomi syariah terhadap perekonomian daerah yang diukur
kontribusinya terhadap PDB/PDRB: PDB/PDRB Syariah.
6. Keterlibatan stakeholder dalam riset dan pengembangan yang masih rendah.
7. Kemampuan model empirik dan teoritis ekonomi Islam dalam menjawab
permasalahan sosial ekonomi yang semakin kaffah
8. Kepercayaan Ekonomi Islam untuk melepaskan diri dari HEGEMONI MINDSET
model, struktur dan teori ekonomi konvensional dalam Membangun dan
mengembangkan model, struktur dan teori ekonomi dan keuangan Islam
Level Tantangan Dakwah dan Pengembangan
Ekonomi Islam
Kontribusi Ekonomi Islam:
pembangunan nasional dan
membangun peradaban Islami
ISLAM
BARAT
Periode